PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT TERHADAP SIFAT MEKANIIS DAN KARAKTERISTIK REDAMAN SUARA KOMPOSIT POLYESTER DENGAN PENGUAT SERAT TAPIS KELAPA.

(1)

LAPORAN

PENELITIAN

PENGARUH FRAKSI VOLUME DAN PANJANG SERAT

TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN KARAKTERISTIK

REDAMAN SUARA KOMPOSIT POLYESTER DENGAN

PENGUAT SERAT TAPIS KELAPA

Oleh:

I Made Astika, ST., M.Erg., MT (0019066802)

I Gusti Komang Dwijana, ST., MT (0028097004)

UNIVERSITAS UDAYANA

Oktober 2015


(2)

(3)

RINGKASAN

Penggunaan serat sintetis yang tidak ramah lingkungan menyebabkan munculnya masalah limbah yang tidak dapat terurai secara alami. Oleh karena itu penggunaan serat alami untuk bahan komposit dewasa ini berkembang dengan pesat. Ada berbagai serat alami yang sedang diteliti dan dikembangkan saat ini antara lain serat bambu, serat rami, serat agave, serat sabut kelapa, serat tapis kelapa dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah memanfaatkan tapis kelapa untuk diolah menjadi bahan yang lebih berguna. Penggunaan tapis kelapa sebagai komposit juga akan dapat membantu dalam penanggulangan masalah lingkungan serta meningkatkan taraf hidup masyarakat baik dari segi kesehatan maupun pendapatan (ekonomi). Sedangkan target yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah didapatkan sifat mekanis yaitu kekuatan tarik, impak dan bending serta koefisien serapan suara dari komposit polyester dengan penguat serat tapis kelapa yang kedepannya dapat digunakan untuk bahan asesoris kendaraan, plafon, panel lemari dan dinding atau pelapis dinding bangunan yang memiliki sifat peredam suara dan untuk menambah estetika ruangan (artistik). Bahan ini akan dapat menggantikan eternit, gipsun dan bahan sintetis lainnya yang harganya relatif mahal.

Pada penelitian ini, komposit dibuat dengan memanfaatkan serat tapis kelapa sebagai penguat dan menggunakan matriks resin Unsaturated-Polyester (UPRs) jenis Yucalac 157 QBTN, dengan campuran 1% hardener jenis MEKPO (Methyl Ethyl Ketone Peroxide) dan perlakuan serat dengan larutan KMnO4. Metode produksi yang digunakan adalah poltrusion dengan orientasi serat acak. Variasi fraksi volume serat 20, 25 dan 30%, dan panjang serat 5, 10 dan 15 mm. Penelitian tahun pertama yang telah dilaksanakan adalah pengujian sifat mekanik yang meliputi uji impact (ASTM D256), uji tarik (ASTM-D3039) dan uji lentur (ASTM-D790). Hasil yang didapatkan, semakin panjang serat dan semakin besar fraksi volume serat dalam komposit, semakin tinggi kekuatan tarik, impact dan lentur dari bahan komposit tersebut. Penelitian tahun kedua adalah untuk mendapatkan karakteristik redaman suara yang dilakukan dengan melakukan uji serapan suara (ASTM D2737-94). Kata kunci: komposit, serat tapis kelapa, sifat mekanis, karakteristik redaman suara.


(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN 2

RINGKASAN 3

PRAKATA 4

DAFTAR ISI 5

DAFTAR TABEL 6

DAFTAR GAMBAR 7

DAFTAR LAMPIRAN 8

BAB 1. PENDAHULUAN 9

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 13

BAB 3. TUJUAN DAN MANFAAT 29

BAB 4. METODE PENELITIAN 29

BAB 5. HASIL YANG DICAPAI 30

BAB 6. SIMPULAN DAN SARAN 43

DAFTAR PUSTAKA 44


(5)

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Berkembangnya teknologi bahan teknik dan material rekayasa, mengakibatkan teknologi polimer dan komposit semakin berkembang, dengan ditemukannnya berbagai jenis komposit yang memiliki keunggulan serta kelebihannya masing-masing. Pertumbuhan dari teknologi komposit menjadi lebih meninggi seiring permintaan dari sektor industri seperti misalnya industri produksi komponen struktural untuk konstruksi otomotif dan penerbangan (Jacobs dan Kilduftt, 2005). Ada banyak alasan mengenai mengapa menggunakan komposit antara lain seperti meningkatkan sifat mekanis, stabilitas dimensional dan pengembangan fleksibilitas disain, mengurangi berat dan cost produksi, dan lain sebagainya.

Komposit merupakan suatu bahan dimana dua komponen atau lebih dikombinasikan dalam skala makroskopik untuk membentuk suatu material yang lebih berguna dimana sifat masing-masing bahan berbeda satu sama lainnya baik itu sifat kimia maupun fisikanya dan tetap terpisah dalam hasil akhir bahan tersebut. Salah satu komponen sering berupa serat yang kuat seperti fiber glass, kevlar, atau serat karbon yang memberikan material kekuatan regang. Komponen lainnya (biasa disebut matrix) biasanya berupa resin seperti Polyester, Epoxy, Polipropilin dan lain sebagainya, yang berfungsi mengikat serat, mendistrubusikan beban sehingga menghindar terjadinya patah.

Serat penguat komposit yang umum beredar dan sering digunakan adalah fibergalss yang harganya cukup mahal dan juga penggunaan serat gelas yang tidak ramah lingkungan menyebabkan munculnya masalah lingkungan serat gelas tidak dapat terdegradasi secara alami serta serat gelas yang menghasilkan gas CO dan debu yang berbahaya bagi kesehatan jika serat gelas didaur ulang (Taurista dkk, 2003). Selain itu Wambua, dkk (2003) mengungkapkan bahwa beberapa dekade terakhir perhatian dunia telah bergeser dari material tunggal menuju konsep material komposit serat dan matrik polimer yang dalam hal ini menggunakan serat alam. Serat alam ini bisa didapat dari tanaman berserat, dengan memanfaatkan serat alam yang bersifat ramah lingkungan.

Mekanisme penguat komposit yang mengalami pergeseran dari penggunaan serat sintetis menuju serat alami yang disebabkan efek limbah serat sintetis yang tidak dapat terurai secara alami tersebut juga dijadikan alternatif karena sifat


(6)

dan 0,5% dikelola oleh perusahaan negara (Palungkun, 2003). Tapis kelapa belum digunakan secara otimal dan dibuang begitu saja sebagai limbah, padahal serat tapis kelapa merupakan serat alami yang kiranya dapat digunakan sebagai bahan penguat (reinforcement) komposit.

Dari paparan diatas maka dilakukan penelitian yang difokuskan pada pengaruh panjang dan fraksi volume serat terhadap koefisien serapan suara dan karakteristik mekanis komposit tersebut. Hal ini diteliti untuk mendapatkan kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekuatan impaknya sehingga bisa digunakan sebagai acuan dalam pemilihan bahan misalnya untuk asesoris kendaraan, plafon, dinding bangunan maupun peralatan rumah tangga lainnya.

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komposit

Komposit adalah suatu material yang terbentuk dari kombinasi dua atau lebih material, dimana sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda-beda dimana satu material sebagai pengisi (Matrik) dan lainnya sebagai fasa penguat (Reinforcement). Komposit biasanya terdiri dari dua bahan dasar yaitu serat dan matrik. Serat biasanya bersifat elastis, mempunyai kekuatan tarik yang baik, namun tidak dapat digunakan pada temperatur yang tinggi sedangkan matrik biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat mengikat jika sudah mencapai titik bekunya. Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda ini digabungkan untuk mendapatkan satu bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya (Gibson, 1994)

Menurut Jacobs (2005), suatu material komposit merupakan suatu material yang kompleks dimana terkomposisikan dari dua material atau lebih yang digabungkan/disatukan secara bersamaan pada skala makroskopik membentuk suatu produk yang berguna, yang didesain untuk menghasilkan kualitas maupun sifat terbaik. Penguat biasanya bersifat elastis, dan mempunyai kekuatan tarik yang baik namun tidak dapat digunakan pada temperatur yang tinggi, sedangkan matrik biasanya bersifat ulet, lunak dan bersifat mengikat jika sudah mencapai titik bekunya. Kedua bahan yang mempunyai sifat berbeda ini digabungkan untuk mendapatkan satu bahan baru (komposit) yang mempunyai sifat yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya.


(7)

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT 3.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi fraksi volume dan panjang serat terhadap karakteristik serapan suara komposit polyester berpenguat serat tapis kelapa.

3.2 Manfaat

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Mendapatkan komposit yang memiliki sifat mekanis yang optimum dari

pengaruh parameter yang divariasikan sehingga diharapkan dapat mengangkat penggunaan bahan-bahan alami lain yang tak termanfaatkan, dan sebagai acuan untuk penelitian serat alami berikutnya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya memberikan sumbangan pemikiran terhadap penggunaan bahan yang tidak termanfaatkan menjadi suatu material yang mempunyai nilai teknis ekonomis lebih tinggi.

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Bahan dan Alat

4.1.1 Bahan

Matrik : Unsaturated Polyester Resin (UPRs) jenis Yukalac 157 BQTN.Reinforced : Serat tapis kelapa

Hardener ( pengeras ) : Jenis metil etil keton peroxide jenis MEKPO. • Bahan perlakuan serat : KMnO4 (Kalium Permanganat).

Perekat/ lem, Selotip, Gliserin, Air mineral, Aceton, Tissue

4.1.2 Alat-alat

• Cetakan komposit berbentuk silinder dengan diameter 30 dan 100 mm untuk pembuatan sepesimen uji serapan suara

• Mesin pemotong spesimen untuk membuat sesuai standar ASTM.

Alat uji : mesin uji koefisien/angka serapan suara bahan (impedance tube standing wave method) dengan specifikasi :

Measuring Amplifier merk Brüel & Kjær type 2636

Sine Generator merk Brüel & Kjær type 1054

• Alat ukur : timbangan digital, gelas ukur, beker , neraca pegas dan mistar. • Alat pengering : oven.


(8)

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah data hasil pengujian untuk serapan suara komposit polyester berpenguat serat tapis kelapa.

Tabel 5.1 Rata-rata koefisien serapan suara (α ) untuk frekwensi inputan f 1000 Hz

Fraksi Pj. serat(mm) frekuensi(Hz) Pengujian1 Pengujian2 Pengujian3 Rata-rata

20%

5 250500 0.4892260.246347 0.4201790.248889 0.322105 0.4105030.001998 0.165745

1000 0.75 0.64 0.103375 0.497792

10 250500 0.7933880.12487 0.6913580.75 0.181406 0.5749310.330579 0.382269

1000 0.595041 0.888889 0.659722 0.714551

15 250500 0.1051860.181406 0.1131120.16297 0.095181 0.1465190.12487 0.114389

1000 0.61678 0.374248 0.75 0.580343

25%

5 250500 0.2346280.298028 0.2458890.133175 0.261406 0.2473080.103375 0.178193

1000 0.489796 0.489796 0.816327 0.59864

10 250500 0.0850660.330579 0.1814060.181406 0.415225 0.2272320.330579 0.280855

1000 0.782222 0.905325 0.973499 0.887015

15 250500 0.1814060.181406 0.8888890.344671 0.330579 0.4669580.36 0.295359

1000 0.816327 0.83045 0.946746 0.864508

30%

5 250500 0.1279390.1536 0.5813150.12487 0.12487 0.2865950.12487 0.125893

1000 0.782222 0.725624 0.144128 0.550658

10 250500 0.0951810.305556 0.5555560.330579 0.555556 0.4020980.64 0.425378

1000 0.816327 0.75 0.691358 0.752562

15 250500 0.4897960.4375 0.15360.64 0.852071 0.6606220.19 0.260367


(9)

Gambar 5.1 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 250 Hz

Gambar 5.2 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 500 Hz


(10)

Gambar 5.3 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 1000 Hz

Tabel 5.2 Rata-rata koefisien serapan suara (α ) untuk frekwensi inputan f>1000 Hz

Fraksi Pj. serat(mm) Frekuensi(Hz) Pengujian1 Pengujian2 Pengujian3 Rata-rata

5 2000 0.966942 0.844812 0.979592 0.9304487

4000 0.782222 0.555556 0.943311 0.760363

20% 10 2000 0.75 0.531856 0.84 0.7072853

4000 0.75 0.75 0.96 0.82

15 2000 0.859375 0.793388 0.92562 0.859461

4000 0.943311 0.66482 0.719723 0.7759513

5 2000 0.181406 0.2596 0.555556 0.3321873

4000 0.4375 0.888889 0.489796 0.605395

25% 10 2000 0.765869 0.907372 0.9375 0.870247

4000 0.968858 0.248889 0.775623 0.6644567

15 2000 0.987654 0.888889 0.888889 0.9218107

4000 0.710059 0.4375 0.489796 0.545785

5 2000 0.888889 0.995556 0.555556 0.8133337

4000 0.605733 0.36 0.555556 0.5070963

30% 10 2000 0.586735 0.968858 0.918367 0.8246533

4000 0.75 0.888889 0.75 0.7962963

15 2000 0.376731 0.84 0.462222 0.559651


(11)

Gambar 5.4 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 2000 Hz

Gambar 5.5 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 4000 Hz

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pengolahan data hasil pengukuran koefisien absorpsi suara dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Komposit berpenguat serat tapis kelapa dapat digunakan sebagai bahan peredam

suara walaupun tidak terdapat kecenderungan tertentu antara variasi panjang dan fraksi volume serat terhadap nilai koefisien serapan suara.


(12)

2. Nilai tertinggi koefisien serapan suara terdapat pada inputan frekuensi 2000 Hz

yaitu pada komposisi komposit dengan panjang serat 5 mm dan fraksi volume serat 20% yaitu 0,930. Mengacu pada standar ISO 11654 :1997 mengenai level rating koefisien absorpsi suara pada material untuk ruang, yang biasa diklasifikasikan sebagai “Sound Absorption Coeffitient Class A” dengan batas kelas adalah 0,90–1,00.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous....(2010), Percobaan Pengukuran Koefisien Redaman Akustik Bahan. Universitas Gajah Mada, Yoygyakarta.

Brahmakumar, M., Pavithran, C., and Pillai, R.M.(2005) Coconut fiber reinforced polyethylene composites such as effect of natural waxy surface layer of the fiber on fiber or matrix interfacial bonding and strength of composites, Elsevier , Composite Science and Technology, 65 pp. 563-569

Budisuari, www.halamansatu.net, 2007 halaman 2-3

Djaya, Indra Kusna, Safi’I, Moch. (2008), Teknik Konstruksi Kapal Baja Jilid 2. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Dwiprasetio, http://www.dwiprasetio87.co.cc/2010_03_01_archive.html, 2010 Farina, Angelo, Fausti, Patrizio, (2000), Standing Wave Tube Techniques for

Measuring The Normal Incidence Absorption Coefficient : Comparison of Different Experimental Setups. Universitá di Parma, Italy.

Gibson, R. F. (1994) Principles Of Composite Material Mechanics. Mc Graw Hill Book Co.

Jacobs James A Thomas F, (2005), Engineering Materials Technology (Structures, Processing, Properties and Selection 5th) New Jersey Columbus,

Ohio.

Kaw, A. K. (1997). Mechanics Of Composite Materials. CRC Press Boca Raton, New York.

.

Mohan Rao, K.M., and Mohana Rao, K.(2005) Extraction and tensile properties of natural fibers: Vakka, date and bamboo, Elsevier, Composite structures. Oksman,K., Skrifvars, M., Selin, J-F.(2003) Natural fibers as reinforcement in

Polylactic acid (PLA) composites, Composites science and technology 63, Scincedirect.com, 1317-1324.

Satyanarayana, K. G., dkk (1982), Structure Property Studies of Fibres From Various Parts of The Coconut Tree. Journal of Material Science 17, India.


(1)

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT 3.1 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi fraksi volume dan panjang serat terhadap karakteristik serapan suara komposit polyester berpenguat serat tapis kelapa.

3.2 Manfaat

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Mendapatkan komposit yang memiliki sifat mekanis yang optimum dari

pengaruh parameter yang divariasikan sehingga diharapkan dapat mengangkat penggunaan bahan-bahan alami lain yang tak termanfaatkan, dan sebagai acuan untuk penelitian serat alami berikutnya.

2. Hasil penelitian ini diharapkan nantinya memberikan sumbangan pemikiran terhadap penggunaan bahan yang tidak termanfaatkan menjadi suatu material yang mempunyai nilai teknis ekonomis lebih tinggi.

BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Bahan dan Alat

4.1.1 Bahan

Matrik : Unsaturated Polyester Resin (UPRs) jenis Yukalac 157 BQTN.Reinforced : Serat tapis kelapa

Hardener ( pengeras ) : Jenis metil etil keton peroxide jenis MEKPO. • Bahan perlakuan serat : KMnO4 (Kalium Permanganat).

Perekat/ lem, Selotip, Gliserin, Air mineral, Aceton, Tissue 4.1.2 Alat-alat

• Cetakan komposit berbentuk silinder dengan diameter 30 dan 100 mm untuk pembuatan sepesimen uji serapan suara

• Mesin pemotong spesimen untuk membuat sesuai standar ASTM.

Alat uji : mesin uji koefisien/angka serapan suara bahan (impedance tube standing wave method) dengan specifikasi :


(2)

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berikut adalah data hasil pengujian untuk serapan suara komposit polyester berpenguat serat tapis kelapa.

Tabel 5.1 Rata-rata koefisien serapan suara (α ) untuk frekwensi inputan f 1000 Hz

Fraksi Pj. serat(mm) frekuensi(Hz) Pengujian1 Pengujian2 Pengujian3 Rata-rata

20%

5 250500 0.4892260.246347 0.4201790.248889 0.322105 0.4105030.001998 0.165745

1000 0.75 0.64 0.103375 0.497792

10 250500 0.7933880.12487 0.6913580.75 0.181406 0.5749310.330579 0.382269

1000 0.595041 0.888889 0.659722 0.714551

15 250500 0.1051860.181406 0.1131120.16297 0.095181 0.1465190.12487 0.114389

1000 0.61678 0.374248 0.75 0.580343

25%

5 250500 0.2346280.298028 0.2458890.133175 0.261406 0.2473080.103375 0.178193

1000 0.489796 0.489796 0.816327 0.59864

10 250500 0.0850660.330579 0.1814060.181406 0.415225 0.2272320.330579 0.280855

1000 0.782222 0.905325 0.973499 0.887015

15 250500 0.1814060.181406 0.8888890.344671 0.330579 0.4669580.36 0.295359

1000 0.816327 0.83045 0.946746 0.864508

30%

5 250500 0.1279390.1536 0.5813150.12487 0.12487 0.2865950.12487 0.125893

1000 0.782222 0.725624 0.144128 0.550658

10 250500 0.0951810.305556 0.5555560.330579 0.555556 0.4020980.64 0.425378

1000 0.816327 0.75 0.691358 0.752562

15 250500 0.4897960.4375 0.15360.64 0.852071 0.6606220.19 0.260367


(3)

Gambar 5.1 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 250 Hz

Gambar 5.2 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 500 Hz


(4)

Gambar 5.3 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 1000 Hz

Tabel 5.2 Rata-rata koefisien serapan suara (α ) untuk frekwensi inputan f>1000 Hz

Fraksi Pj. serat(mm) Frekuensi(Hz) Pengujian1 Pengujian2 Pengujian3 Rata-rata

5 2000 0.966942 0.844812 0.979592 0.9304487

4000 0.782222 0.555556 0.943311 0.760363

20% 10 2000 0.75 0.531856 0.84 0.7072853

4000 0.75 0.75 0.96 0.82

15 2000 0.859375 0.793388 0.92562 0.859461

4000 0.943311 0.66482 0.719723 0.7759513

5 2000 0.181406 0.2596 0.555556 0.3321873

4000 0.4375 0.888889 0.489796 0.605395

25% 10 2000 0.765869 0.907372 0.9375 0.870247

4000 0.968858 0.248889 0.775623 0.6644567

15 2000 0.987654 0.888889 0.888889 0.9218107

4000 0.710059 0.4375 0.489796 0.545785

5 2000 0.888889 0.995556 0.555556 0.8133337

4000 0.605733 0.36 0.555556 0.5070963

30% 10 2000 0.586735 0.968858 0.918367 0.8246533

4000 0.75 0.888889 0.75 0.7962963

15 2000 0.376731 0.84 0.462222 0.559651


(5)

Gambar 5.4 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 2000 Hz

Gambar 5.5 Grafik koefisien serapan suara rata-rata di tiap panjang serat dan variasi fraksi volume pada inputan frekuensi 4000 Hz

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

Dari pengolahan data hasil pengukuran koefisien absorpsi suara dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:


(6)

2. Nilai tertinggi koefisien serapan suara terdapat pada inputan frekuensi 2000 Hz

yaitu pada komposisi komposit dengan panjang serat 5 mm dan fraksi volume serat 20% yaitu 0,930. Mengacu pada standar ISO 11654 :1997 mengenai level rating koefisien absorpsi suara pada material untuk ruang, yang biasa diklasifikasikan sebagai “Sound Absorption Coeffitient Class A” dengan batas kelas adalah 0,90–1,00.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous....(2010), Percobaan Pengukuran Koefisien Redaman Akustik Bahan. Universitas Gajah Mada, Yoygyakarta.

Brahmakumar, M., Pavithran, C., and Pillai, R.M.(2005) Coconut fiber reinforced

polyethylene composites such as effect of natural waxy surface layer of the fiber on fiber or matrix interfacial bonding and strength of composites,

Elsevier , Composite Science and Technology, 65 pp. 563-569 Budisuari, www.halamansatu.net, 2007 halaman 2-3

Djaya, Indra Kusna, Safi’I, Moch. (2008), Teknik Konstruksi Kapal Baja Jilid 2.

Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Dwiprasetio, http://www.dwiprasetio87.co.cc/2010_03_01_archive.html, 2010 Farina, Angelo, Fausti, Patrizio, (2000), Standing Wave Tube Techniques for

Measuring The Normal Incidence Absorption Coefficient : Comparison of Different Experimental Setups. Universitá di Parma, Italy.

Gibson, R. F. (1994) Principles Of Composite Material Mechanics. Mc Graw Hill Book Co.

Jacobs James A Thomas F, (2005), Engineering Materials Technology

(Structures, Processing, Properties and Selection 5th) New Jersey Columbus,

Ohio.

Kaw, A. K. (1997). Mechanics Of Composite Materials. CRC Press Boca Raton, New York.

.

Mohan Rao, K.M., and Mohana Rao, K.(2005) Extraction and tensile properties of

natural fibers: Vakka, date and bamboo, Elsevier, Composite structures.

Oksman,K., Skrifvars, M., Selin, J-F.(2003) Natural fibers as reinforcement in

Polylactic acid (PLA) composites, Composites science and technology 63,