ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA.
SKRIPSI
ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM
MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE
RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA
NI MADE GITA PURWA DWI LAKSMI
1202305041
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM
MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE
RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA
Skripsi ini diajukan sebagai
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA FISIOTERAPI
Oleh:
Ni Made Gita Purwa Dwi Laksmi
NIM. 1202305041
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM
MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE
RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA
ABSTRAK
Latar Belakang: Kelincahan merupakan salah satu faktor yang sangat penting
untuk peningkatan kemampuan dalam permainan bola basket. Kelincahan adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengubah posisi tubuh dan gerakan
tubuh dengan cepat dan tepat saat bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan.
Belum adanya latihan yang mengkhusus untuk kelincahan pada pemain basket
siswa SMA merupakan salah satu latar belakang dilakukan penelitian ini.
Berdasarkan teori bahwa zig-zag run exercise dan shuttle run exercise dapat
meningkatkan kelincahan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk
membuktikan zig-zag run exercise lebih efektif dalam meningkatkan kelincahan
daripada shuttle run exercise pada pemain basket SMA Negeri 3 Denpasar.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental Pre Test-Post Test Two
Group Design. Enam belas sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yang
terdiri atas perlakuan 1 yaitu zig-zag run exercise 8 sampel dan perlakuan 2 yaitu
shuttle run exercise 8 sampel. Latihan dilakukan selama empat minggu dengan
frekuensi tiga kali dalam satu minggu di Lapangan Basket SMA N 3 Denpasar.
Illinois Agility run test digunakan sebelum dan sesudah pelatihan untuk mengukur
waktu yang menunjukkan kelincahan. Selanjutnya dilakukan uji normalitas
dengan Saphiro Wilk dan uji homogenitas dengan Levene’s test. Hasil: Perbedaan
rerata sebelum dan sesudah pelatihan kelompok 1 diuji dengan Paired Sample Ttest terjadi rata-rata penurunan waktu sebesar 5,12 detik (27,70%) dengan p =
0,000 (p
ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM
MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE
RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA
NI MADE GITA PURWA DWI LAKSMI
1202305041
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM
MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE
RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA
Skripsi ini diajukan sebagai
Salah satu syarat untuk memperoleh gelar
SARJANA FISIOTERAPI
Oleh:
Ni Made Gita Purwa Dwi Laksmi
NIM. 1202305041
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
PROGRAM STUDI FISIOTERAPI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
ZIG-ZAG RUN EXERCISE LEBIH EFEKTIF DALAM
MENINGKATKAN KELINCAHAN DARIPADA SHUTTLE
RUN EXERCISE PADA PEMAIN BASKET SISWA SMA
ABSTRAK
Latar Belakang: Kelincahan merupakan salah satu faktor yang sangat penting
untuk peningkatan kemampuan dalam permainan bola basket. Kelincahan adalah
kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengubah posisi tubuh dan gerakan
tubuh dengan cepat dan tepat saat bergerak, tanpa kehilangan keseimbangan.
Belum adanya latihan yang mengkhusus untuk kelincahan pada pemain basket
siswa SMA merupakan salah satu latar belakang dilakukan penelitian ini.
Berdasarkan teori bahwa zig-zag run exercise dan shuttle run exercise dapat
meningkatkan kelincahan. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk
membuktikan zig-zag run exercise lebih efektif dalam meningkatkan kelincahan
daripada shuttle run exercise pada pemain basket SMA Negeri 3 Denpasar.
Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental Pre Test-Post Test Two
Group Design. Enam belas sampel dibagi menjadi dua kelompok perlakuan yang
terdiri atas perlakuan 1 yaitu zig-zag run exercise 8 sampel dan perlakuan 2 yaitu
shuttle run exercise 8 sampel. Latihan dilakukan selama empat minggu dengan
frekuensi tiga kali dalam satu minggu di Lapangan Basket SMA N 3 Denpasar.
Illinois Agility run test digunakan sebelum dan sesudah pelatihan untuk mengukur
waktu yang menunjukkan kelincahan. Selanjutnya dilakukan uji normalitas
dengan Saphiro Wilk dan uji homogenitas dengan Levene’s test. Hasil: Perbedaan
rerata sebelum dan sesudah pelatihan kelompok 1 diuji dengan Paired Sample Ttest terjadi rata-rata penurunan waktu sebesar 5,12 detik (27,70%) dengan p =
0,000 (p