Pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah dan bakat kewirausahaan : survei Siswa-siswi pada 6 SMK jurusan Teknik Mekanik Otomotif Kabupaten Bantul, Propinsi DIY -

  

SKRIPSI

PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA

DITINJAU DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH, DAN

BAKAT KEWIRAUSAHAAN

  

Oleh:

Maria Risa Wiandani

NIM: 021334089

Telah disetujui oleh:

  Pembimbing I, L. Saptono, S.Pd., M.Si Tanggal 1 Maret 2007 Pembimbing II,

  

SKRIPSI

PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA

DITINJAU DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH, DAN

BAKAT KEWIRAUSAHAAN

  

Dipersiapkan dan ditulis oleh:

Maria Risa Wiandani

NIM: 021334100

Telah dipertahankan di depan Panitia Penguji pada tanggal 14 April 2007

dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan Panitia Penguji

  Nama Lengkap Tanda Tangan

Ketua Drs. Sutarjo Adisusilo J.R. .......................

Sekretaris S. Widanarto P., S.Pd., M.Si. .......................

Anggota L. Saptono, S.Pd., M.Si. .......................

Anggota C. Purwantini, S.Pd., M.SA .......................

Anggota

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

™ Aku sudah belajar bahwa...

  Tidak selamanya hidup ini indah Kadang Tuhan mengizinkan aku melalui lembah derita Tetapi aku tahu bahwa Ia tidak pernah meninggalkanku. ™ Aku sudah belajar bahwa...

  Tidak semua yang ku harapkan akan menjadi kenyataan Kadang Tuhan membelokkan rencanaku Tetapi aku tahu bahwa itu lebih baik dari apa yang kurencanakan.

™ Seorang yang terpelajar harus juga berlaku adil sudah sejak dalam pikiran,

apalagi dalam perbuatan (Pramoedya Ananta Toer).

  Kado kecil ini ku persembahkan untuk: Bapak, ibu, dan Mas Ferdy yang selalu di hatiku Cintamu, perhatianmu, dukunganmu membuatku selalu nyaman.

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 14 April 2007 Penulis Maria Risa Wiandani

  ABSTRAK PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KECERDASAN EMOSIONAL BERWIRAUSAHA DITINJAU

  DARI KULTUR KELUARGA, KULTUR SEKOLAH, DAN BAKAT KEWIRAUSAHAAN Survei: Siswa-siswi Kelas 3 pada 6 SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif di Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

  Maria Risa Wiandani Universitas Sanata Dharma 2007 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah: (1) ada pengaruh

positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional

berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga; (2) ada pengaruh positif pelaksanaan

pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau

dari kultur sekolah; (3) ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan.

  Penelitian ini dilaksanakan di 6 SMK jurusan teknik mekanik otomotif di

Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta pada bulan November

sampai dengan Desember 2006. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 3 SMK

jurusan teknik mekanik otomotif di Kabupaten Bantul dengan jumlah 565 siswa.

Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner. Teknik analisis data

menggunakan model persamaan regresi yang dikembangkan oleh Chow.

  Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh positif

pelaksanan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional

ρ =0,021 <

berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga ( α =0,05); (2) ada

pengaruh positif pelaksanan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan

ρ =0,012 <

emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah ( α =0,05); (3)

tidak ada pengaruh pelaksanan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan

  ρ =0,592 > emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan( α =0,05).

  

ABSTRACT

THE INFLUENCE OF EDUCATION AND TRAINING IMPLEMENTATION

TOWARD EMOTIONAL INTELLIGENCE ON ENTREPRENEURSHIP

  

VIEWED FROM FAMILY CULTURE, SCHOOL CULTURE, AND

ENTREPRENEUR TALENT

A Survey: Third graders of Vocational Senior High Schools

majoring at Automotive Mechanical Technique Program in Bantul Regency,

  

Province of Daerah Istimewa Yogyakarta

Maria Risa Wiandani

Universitas Sanata Dharma

2007

  The aims of this research were to know whether or not: (1) there was some

positive effect of education and training implementation toward emotional

intelligence on entrepreneurship viewed from family culture; (2) there was some

positive effect of education and training implementation toward emotional

intelligence on entrepreneurship viewed from school culture; (3) there was some

positive effect of education and training implementation toward emotional

intelligence on entrepreneurship viewed from entrepreneurship talent.

  This research was carried out on six vocational senior high schools

majoring at automotive mechanical technique programs in Bantul Regency,

Province of Daerah Istimewa Yogyakarta from November to December 2006. The

population of this research were 565 third graders of vocational senior high

schools majoring at automotive mechanical technique program in Bantul

Regency, Province of Daerah Istimewa Yogyakarta. The technique of data

gathering used was questionnaire. The technique of data analysis used was

regression model developed by Chow.

  The results showed: (1) there was positive effect of education and training

implementation toward emotional intelligence on entrepreneurship viewed from

family culture ( ρ =0,021 < α =0,05); (2) there was positive effect of education

and training implementation toward emotional intelligence on entrepreneurship

viewed from school culture ( ρ =0,012 < α =0,05); (3) there was no effect of of

education and training implementation toward emotional intelligence on

entrepreneurship viewed from entrepreneur talent ( ρ =0,592 > α =0,05).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas kasih, karunia dan rahmat yang berlimpah yang telah

diberikan oleh Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan

Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Kecerdasan Emosional

Berwirausaha Ditinjau dari Kultur Keluarga, Kultur Sekolah, dan Bakat

Kewirausahaan”. Survei terhadap siswa-siswa kelas 3 SMK Jurusan Teknik

Mekanik Otomotif di Kabupaten Bantul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

  

Skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan akhir mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Dalam penyusunan skripsi ini penulis banyak menerima bantuan,

semangat, dan doa dari berbagai pihak yang sangat mendukung penulis dalam

penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, dengan kerendahan hati penulis ingin

menyampaiakan rasa syukur dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  

1. Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas rahmat dan karunia yang telah

diberikan, Mudjizat Mu nyata.

  

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

3. Bapak Drs. Sutarjo Adisusilo J.R, selaku Ketua Jurusan Pendidikan dan Ilmu

Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  

4. Bapak S. Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.si. selaku Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakata.

  

5. Bapak L. Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan

sabar dan meluangkan waktu untuk membimbing, memberikan saran, serta pengarahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini sampai dengan selesai.

  

6. Ibu C. Purwantini, S.Pd., M.SA. selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan pengarahan, bimbingan, serta saran kepada penulis dalam

  7.

  

20. Teman–teman seangkatanku PAK C’02. Terima kasih untuk kebersamaan dan

kenangan-kenangan indah...

  

21. Cik Eli “makasih buat masukan dan doanya”, Ida dayak”makasih doanya,ayo

buruan balik ke Jogja lagi”.

  

22. Mas Anto’ Terima kasih atas waktu dan bantuannya, so sorry ngerepotin terus.

  

23. Pihak-pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih untuk

doa, dukungan, dan perhatiannya.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan skripsi ini jauh dari

sempurna, sehingga masih perlu dikaji dan dikembangkan secara lebih lanjut.

Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

konstuktif. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang berkepentingan.

  Penulis

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

HALAMAN MOTTO .................................................................................. iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ................................................................................................ xii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Batasan Masalah .............................................................................. 6

C. Rumusan Masalah ............................................................................ 6

D. Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

E. Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ............................................ 9 B. Kecerdasan Emosional Berwirausaha .............................................. 14 C. Kultur Keluarga ............................................................................... 20 D. Kultur Sekolah ................................................................................. 23 E. Bakat Kewirausahaan ....................................................................... 28 F. Kerangka Berfikir ............................................................................ 32 G. Perumusan Hipotesis ........................................................................ 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  C. Subyek dan Obyek Penelitian .......................................................... 42

  D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....................... 42

  E. Variabel Penelitian dan Pengukuran ................................................ 44

  F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen ....................................... 49

  G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ............................... 49

  H. Teknik Analisis Data ........................................................................ 57

  BAB IV ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................................. 64 B. Pengujian Prasyarat Analisis ............................................................ 80 C. Pengujian Hipotesis ......................................................................... 82 D. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 87 BAB V KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN A. Kesimpulan ...................................................................................... 98 B. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 99 C. Saran ................................................................................................ 99 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Hasil Pengujian Validitas Variabel Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan...................................................................................... 51Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kecerdasan Emosional Berwirausaha............................................................................... 52Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Keluarga ................. 52Tabel 3.4 Hasil Pengujian Validitas Variabel Kultur Sekolah.................... 53Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel Bakat Kewirausahaan ........ 54Tabel 3.6 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel Penelitian ........................ 57Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden .......................................................... 64Tabel 4.2 Pekerjaan Orang Tua Responden ............................................... 65Tabel 4.3 Deskripsi Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ...................... 66Tabel 4.4 Deskripsi Kecerdasan Emosional Berwirausaha......................... 67Tabel 4.5 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Power Distance ........ 68Tabel 4.6 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Collectivism vs

  Individualism ............................................................................... 70

Tabel 4.7 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Masculinity vs

  Femininity .................................................................................. 71

Tabel 4.8 Deskripsi Kultur Keluarga Pada Dimensi Uncertainty .................................................................................... 72

  Avoidance

Tabel 4.9 Deskripsi Kultur Keluarga ......................................................... 73Tabel 4.10 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Power Distance ......... 74Tabel 4.11 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Collectivism vs

  Individualism .............................................................................. 75

Tabel 4.12 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Masculinity vs

  Femininity .................................................................................. 76

Tabel 4.13 Deskripsi Kultur Sekolah Pada Dimensi Uncertainty

  Avoidance ................................................................................... 77

Tabel 4.16 Hasil Pengujian Normalitas ....................................................... 81Tabel 4.17 Hasil Pengujian Linieritas .......................................................... 81

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner ................................................................................ 101

Lampiran 2 Data Induk ............................................................................... 111

Lampiran 3 Validitas dan Reliabilitas ........................................................ 164

Lampiran 4 Normalitas dan Linieritas ........................................................ 171

Lampiran 5 Regresi .................................................................................... 172

Lampiran 6 Distribusi Frekuensi ................................................................ 176

Lampiran 7 Surat Ijin Penelitian ................................................................. 181

Lampiran 8 Tabel Statistik ......................................................................... 190

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

  semakin pesat. Perkembangan iptek tersebut mendorong manusia untuk

mengikuti dan bahkan mau tidak mau harus menyesuaikannya. Pendek kata,

perkembangan iptek menuntut kualitas sumber daya manusia penggunanya.

Kualitas SDM yang dimaksud adalah sumber daya yang tidak hanya memiliki

pengetahuan, tetapi juga ketrampilan.

  Salah satu cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia adalah melalui program pendidikan. Program pendidikan mencakup dua jalur yaitu jalur formal dan non formal. Pada tatanan pendidikan formal, sekolah menengah kejuruan (SMK) merupakan salah satu jalur pendidikan formal

yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas untuk siap

bekerja pada tingkat/jenjang madya. Di SMK, siswa mendapatkan pembelajaran tidak hanya teori saja tetapi juga ketrampilan. Saat ini ada kecenderungan bahwa orang tua yang terkategorikan kurang mampu lebih tertarik menyekolahkan anaknya ke SMK. Harapannya setelah lulus, siswa dapat langsung siap bekerja.

  Secara umum pembelajaran di sekolah-sekolah saat ini ada kecenderungan sangat teoritik dan tidak terkait dengan lingkungan di mana

  

mengakibatkan anak tidak memiliki life skill yang memadai. Di saat

kehidupan semakin sulit dan biaya hidup semakin mahal, lulusan menjadi sulit

mendapatkan pekerjaan apalagi menciptakan lapangan pekerjaan. Pendeknya,

lulusan program pendidikan formal semakin lama semakin memperbanyak

daftar pengangguran terdidik.

  Hal tersebut di atas tampak lebih nyata dari meningkatnya jumlah pengangguran dari tahun ke tahun. Jumlah pengangguran tersebut berasal dari berbagai jenjang pendidikan formal yaitu pendidikan dasar hingga pendidikan

tinggi. Pada tahun 2004, di daerah perkotaan di Indonesia jumlah

pengangguran mencapai 5.433.944 orang dari berbagai jenjang pendidikan.

Jumlah pengangguran di daerah pedesaan sebanyak 4.817.407 orang. Dari

jumlah tersebut, jumlah pengangguran dari lulusan SMK pada tahun 2004 di

daerah perkotaan berjumlah 906.845 orang dan di daerah pedesaan berjumlah

347.498 orang (BPS, 2004:264,267).

  Salah satu cara untuk mengatasi pengangguran adalah menjadikan

lulusan SMK siap menjadi seorang wirausahawan. Karenanya, lulusan harus

mempunyai keuletan dan juga kecerdasan emosional yang tinggi agar lebih

berhasil. Dengan kecerdasan emosional berwirausaha yang tinggi, diharapkan

mereka dapat membangun relasi sosial dalam lingkungan keluarga, kantor,

bisnis maupun sosial. Keberhasilan dalam membangun relasi sosial dalam

lingkungannya merupakan salah satu penentu keberhasilan dalam

berwirausaha. Pelaksanaan diklat di SMK yang baik merupakan salah satu

  

dapat diaplikasikan dengan adanya mata pelajaran kewirausahaan yang

mempunyai tujuan untuk mendidik anak sehingga memiliki jiwa, sikap,

perilaku berwirausaha dalam bekerja dan mampu, berani berwiraswasta

dibidangnya (Deskripsi Pembelajaran, 2004:1). Pelaksanaan diklat yang baik

akan mendorong meningkatnya tingkat kecerdasan emosional berwirausaha

siswa.

  Derajat pengaruh pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional

berwirausaha diduga berhubungan dengan kultur keluarga, kultur sekolah, dan

bakat kewirausahaan siswa. Kecerdasan emosional berwirausaha adalah

kemampuan mengenali, mengekspresikan, dan mengendalikan emosi dalam

menerapkan kreatifitas dan inovasi baik bagi dirinya sendiri maupun orang

lain. Keluarga merupakan peletak dasar bagi perkembangan kekuatan pribadi

manusia wiraswasta. Sesuai dengan harapan orang tua yang menginginkan

anaknya berhasil, maka orang tua dapat membantu anak dengan menciptakan

situasi belajar kewiraswastaan di lingkungan keluarga (Wasty Soemanto,

2002:96).

  Kultur pada tiap-tiap keluarga berbeda-beda sehingga derajat pengaruh

pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha diduga akan

berbeda. Menurut Hofstede (1994:32-33) pada kultur keluarga yang bercirikan

power distance kecil tampak pada keberanian mengatakan yang benar,

menghormati secara formal dan mengakui perbedaan, dan tidak tergantung

pada orang tua. Ciri individualism tampak pada demokratis dalam keluarga,

  

keluarga, dan merasa bersalah jika melanggar peraturan (Hofstede, 1994:57-

61). Ciri masculinity tampak pada adanya jarak antara orang tua dan anak,

perbedaan peran orang tua, dan suka tantangan (Hofstede, 1994:86-90). Ciri

uncertainty avoidance lemah tampak pada mampu bertoleransi terhadap

situasi yang tidak pasti, dan memiliki aturan, maka derajat pengaruh

pelaksanaan pendididikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional

berwirausaha akan cenderung tinggi (Hofstede, 1994:117-119).

  Pada kultur keluarga (Hofstede, 1994:32-33) bercirikan power distance

besar tampak pada adanya otoritas orang tua berpengaruh terus menerus

sepanjang hidup, ketaatan kepada norma keluarga, dan bergantung pada orang

lain. Ciri collectivism tampak pada kesetiaan pada kelompok, wajib mengikuti

perayaan/pesta dalam keluarga, merasa malu jika melanggar peraturan, dan

keluarga menjadi tempat bersatunya anggota keluarga (Hofstede, 1994:57-61).

  

Ciri femininity tampak pada peran wanita yang lebih rendah dari pria dan

belajar bersama menjadi rendah hati (Hofstede, 1994:86-90). Ciri uncertainty

avoidance kuat tampak dari keluarga menjadi tempat belajar dan kurang

mampu menghadapi situasi yang tidak pasti, maka derajat pengaruh

pelaksanaan pendididikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional

berwirausaha akan cenderung rendah (Hofstede, 1994:117-119).

  Pembentukan menjadi seorang wiraswasta tidak hanya dari lingkungan

keluarga, kultur sekolahpun juga sangat membantu terbentuknya pribadi

manusia wiraswasta. Pendidikan serta pelatihan yang baik di sekolah

  

membekali anak menjadi calon wiraswasta yang mempunyai kecerdasan

emosional berwirausaha yang tinggi.

  Kultur pada tiap-tiap sekolah berbeda-beda maka derajat pengaruh

pelaksanaan diklat terhadap kecerdasan emosional berwirausaha diduga akan

berbeda. Pada kultur sekolah (Hofstede, 1994:33-35) yang bercirikan power

distance kecil tampak dari perlakuan guru terhadap siswa sama, proses

pemelajaran terpusat pada siswa, dan kesempatan bertanya. Ciri individualism

tampak dari kebebasan mengungkapkan pendapat, penyelesaian tugas dari

guru, tingkat penerimaan diri oleh orang lain, dan sikap positif dalam

mengerjakan tugas (Hofstede, 1994:61-63). Ciri masculinity tampak dari suka

kompetisi dan berorientasi pada prestasi (Hofstede, 1994:90-91). Ciri

uncertainty avoidance lemah tampak dari kejelasan guru dalam menerangkan

materi pelajaran dan kedekatan hubungan antara guru, siswa, dan orang tua,

maka derajat pengaruh pelaksanaan pendididikan dan pelatihan terhadap

kecerdasan emosional berwirausaha akan cenderung tinggi (Hofstede,

1994:119-120).

  Pada kultur sekolah (Hofstede, 1994:33-35) yang bercirikan power

distance besar tampak dari adanya komunikasi satu arah di kelas, kurang

berani mengembangkan kemampuan dan bakat, dan adanya hukuman fisik

jika melanggar peraturan. Ciri collectivism tampak dari kurang berani dalam

mengungkapkan pendapat dan tergantung pada orang lain (Hofstede, 1994:61-

63). Ciri femininity tampak dari lebih mengutamakan kinerja kelompok dan

  

avoidance kuat tampak dari siswa menganggap guru selalu benar dan menolak

kekurangan guru, maka derajat pengaruh pelaksanaan pendididikan dan

pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha akan cenderung

rendah (Hofstede, 1994:119-120).

  Bakat kewirausahaan merupakan faktor intern untuk menjadi seorang

wiraswasta. Bakat kewirausahaan adalah kemampuan untuk kreatif dan

inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencapai peluang

untuk menuju sukses, yang merupakan potensi yang masih perlu

dikembangkan dan dilatih. Pada tiap anak mempunyai bakat kewirausahaan

yang berbeda-beda maka derajat pengaruh pelaksanaan diklat terhadap

kecerdasaan emosional berwirausaha diduga berbeda. Pada siswa yang

berbakat (Suryana, 2003:31) yang bercirikan kreatifitas, berani mengambil

resiko, inovatif, mampu bekerja sama dengan kelompok, percaya diri,

independent, flexible , mempunyai rasa ingin tahu, dapat mengenali dan

memecahkan masalah, mempunyai inisiatif, mampu mengelola waktu, good

personality characteristics, mementingkan hasil pekerjaan, desire for growth,

desire for profit , mampu menghadapi tekanan, mampu mengendalikan

aktivitas maka derajat pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan

terhadap kecerdasan emosional berwirausaha akan cenderung tinggi

dibandingkan pada siswa yang tidak memiliki bakat kewirausahaan.

  Berdasarkan latar belakang di atas peneliti ingin mengetahui apakah

derajat pengaruh pelaksanaan diklat terhadap kecerdasaan emosional kewirausahaan yang berbeda. Penelitian ini selanjutnya mengambil judul “Pengaruh Pelaksanaan Diklat Terhadap Kecerdasan Emosional

Berwirausaha Ditinjau dari Kultur Keluarga, Kultur Sekolah, dan Bakat

Kewirausahaan “. Penelitian ini merupakan survei terhadap siswa-siswa pada

enam SMK Jurusan Teknik Mekanik Otomotif di Kabupaten Bantul, Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

  Ada banyak faktor yang mempengaruhi kecerdasan emosional berwirausaha

siswa antara lain pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, kultur keluarga, dan

kultur sekolah, bakat kewirausahaan, suku budaya, gender, tempat tinggal, status sosial. Peneliti membatasi faktor yang mempengaruhi kecerdasaan emosional dalam berwirausaha pada penelitian ini adalah pelaksanaan pendidikan dan pelatihan, kultur keluarga, kultur sekolah, dan bakat

kewirausahaan. Penelitian ini memfokuskan pada faktor kecerdasan emosional

berwirausaha anak. Secara lebih spesifik dalam penelitian ini akan menginvestigasi pengaruh pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga, kultur sekolah, dan bakat kewirausahaan.

  C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

  1. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga?

  2. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah?

  3. Apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari bakat kewirausahaan?

  D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur keluarga.

  2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari kultur sekolah.

  3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh positif pelaksanaan pendidikan dan pelatihan terhadap kecerdasan emosional berwirausaha ditinjau dari

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Siswa

  a. Hasil penelitian ini sebagai inspirasi siswa agar dapat mengembangkan bakat kewirausahaan secara optimal.

  b. Memberikan inspirasi kepada siswa untuk lebih kreatif, dan menumbuhkan jiwa kewirausahaannya.

2. Bagi Sekolah

  a. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memotivasi sekolah agar dapat menciptakan lulusan yang kreatif, mandiri, dan memiliki motivasi untuk berwirausaha.

b. Memberikan inspirasi kepada sekolah untuk melaksanakan diklat yang lebih baik.

3. Bagi Peneliti berikutnya

a. Agar penelitian ini sebagai acuan dan dapat meneliti lebih lanjut sehingga penelitian ini lebih dapat berguna untuk berbagai pihak.

  b. Diharapkan untuk dapat melanjutkan penelitian ini dari segi lainnya seperti suku budaya, tempat tinggal, gender dan lain sebagainya sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Diharapkan membentuk calon-calon guru dari FKIP terutama program studi pendidikan akuntansi agar mempunyai kemampuan mengajar yang baik dan mempunyai kecerdasan emosional yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pendidikan bukan hanya sekedar merupakan hasil peradaban manusia

  saja tapi merupakan daya upaya yang dapat membantu manusia menjadi sejahtera. Bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas akan membentuk bangsa yang mandiri sehingga pembangunanpun terus berlangsung. Oleh karena itu, pemerintah menghimbau masyarakat untuk melaksanakan pendidikan hingga 12 tahun.

  Pendidikan 12 tahun ini adalah pendidikan hingga sekolah menengah, yang dirasa cukup mampu bagi pemerintah untuk ikut berkompetisi di

lingkungan dunia kerja. Lingkungan dunia kerja saat ini membutuhkan orang

yang mempunyai pendidikan, minimal berijazah sekolah menengah dan diutamakan bagi yang memiliki ketrampilan. SMK merupakan salah satu sarana pendidikan yang mengajarkan kepada peserta didiknya teori serta

keterampilan. SMK mencetak lulusan yang memiliki keterampilan yang akan

berguna bagi kehidupan mereka kelak, karena biasanya mereka tidak mampu

melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Mahalnya biaya pendidikan menjadi alasan masyarakat menengah ke bawah untuk menyekolahkan anaknya di sekolah kejuruan.

  Proses pembelajaran di SMK mengikuti program pendidikan dan

  

peserta didik tidak hanya dididik untuk menjadi manusia yang memiliki

kecerdasan intelektual saja, tetapi mereka juga dididik untuk bisa menjadi

manusia yang memiliki kecerdasan emosional. Tujuan sekolah terutama

sekolah kejuruan mendidik peserta didiknya untuk memiliki kecerdasan

emosional adalah agar mereka dapat bergabung ke dalam dunia kerja yang

kompetitif dan berhubungan baik dengan warga sekolah lainnya. Di dalam

dunia kerja yang kompetitif ini mengharuskan mereka untuk dapat beradaptasi

dengan rekan kerjanya. Saat berhubungan dengan rekan kerjanya mereka

harus mampu mengenali, mengendalikan hingga mengungkapkan emosinya

dengan baik.

  1. Pengertian Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Proses pembelajaran di sekolah kejuruan ada 2 macam yaitu proses pembelajaran di sekolah dan proses pembelajaran di industri (Kurikulum SMK, 2004:16). Pelaksanaan pembelajaran/diklat merupakan proses kegiatan belajar peserta didik sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk mencapai penguasaan kompetensi (Kurikulum SMK, 2004:16).

  Proses pembelajaran di sekolah dimaksudkan untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian siswa, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja. Proses pembelajaran/pelatihan di dunia kerja dimaksudkan agar siswa menguasai kompetensi terstandar, mengembangkan dan menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, baik

  2. Tujuan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Tujuan pelaksanaan pembelajaran/diklat untuk mengembangkan potensi akademis dan kepribadian siswa, menguasai kompetensi terstandar, serta menginternalisasi sikap dan nilai profesional sebagai tenaga kerja yang berkualitas unggul, sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan dunia kerja (Kurikulum SMK, 2004:16).

  3. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan

Pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran

berbasis kompetensi dilakukan dengan pengaturan sebagai berikut (Kurikulum SMK, 2004:19-21): a. Pembelajaran di Sekolah Ciri/operasionalisasi pembelajaran di sekolah:

1) Pembelajaran di sekolah meliputi pembelajaran program normatif, adaptif, dan produktif.

  2) Pembelajaran program produktif ditekankan pada penguasaan dasar-dasar keahlian yang luas, kuat, mendasar, serta penguasaan alat dan teknik bekerja yang tepat. 3) Industri dapat dilibatkan dalam proses pembelajaran di SMK terutama untuk meningkatkan penguasaan peserta terhadap dasar- dasar keahlian yang benar serta memberikan wawasan tentang dunia kerja.

  4) Keterlaksanaan program di SMK, baik akademis maupun administratif menjadi tanggung jawab kepala sekolah dengan koordinasi komite sekolah.

5) Siswa yang berminat untuk bekerja mandiri (berwirausaha), perlu

mendapatkan bimbingan khusus yang memadai dari pihak sekolah. Siswa yang bersangkutan tidak cukup diberikan pengetahuan bisnis secara teoritis. Tetapi ia harus dibina dan dilatih dengan pengalaman berwirausaha atau berbisnis secara nyata dan bertahap.

  6) Bimbingan berwirausaha antara lain mencakup aspek menganalisis pasar, merencanakan, melaksanakan produksi (barang dan jasa), memasarkan hasil, mengevaluasi, dan membuat laporan hasil usaha serta membuka jaringan kerja dengan pihak lain. 7) Apabila praktik berwirausaha tersebut membutuhkan waktu pembelajaran yang lebih banyak, maka sekolah dapat menyesuaikan jumlah jam yang ada di dalam Struktur Kurikulum Pendidikan dan Pelatihan, baik program diklat normatif, adaptif, maupun produktif. Pengaturan tersebut dilakukan secara rasional, selaras, dan seimbang.

  

8) Pengalaman berwirausaha dapat dilaksanakan di sekolah melalui

pembukaan kelas wirausaha yang sesuai dengan minat siswa dan potensi pasar.

  b. Pembelajaran di Industri (Dunia Kerja) Ciri/operasionalisasi pembelajaran di dunia kerja/industri: 1) Peserta diklat yang mengikuti pelatihan di industri adalah mereka yang memenuhi persyaratan minimal yang telah ditetapkan, baik pada saat penerimaan maupun pada saat pemilihan program diklat.

  2) Industri dapat melakukan pemilihan peserta dan memberikan pembekalan kemampuan tambahan, agar benar-benar siap dan memenuhi standar minimal sesuai dengan persyaratan kerja yang ada.

3) Kegiatan pelatihan di industri dilaksanakan sesuai dengan program bersama yang telah disepakati.

  4) Kegiatan peserta di industri merupakan kegiatan bekerja langsung pada pekerjaan yang sesungguhnya, untuk menguasai kompetensi yang benar dan terstandar, sekaligus menginternalisasi sikap dan etos kerja yang positif sesuai dengan persyaratan tenaga kerja profesional pada bidangnya.

5) Lamanya peserta berada di suatu industri, ditentukan atas dasar jumlah waktu latihan yang dipersyaratkan untuk menguasai kompetensi yang akan dipelajarinya. Waktunya berkisar antara 4 bulan sampai dengan 12 bulan.

  6) Pelaksanaan pembelajaran di industri dilengkapi dengan perangkat antara lain: jurnal kegiatan peserta, termasuk daftar kemajuan hasil belajar peserta; perangkat monitoring; kontrak kerja/perjanjian peserta (jika diperlukan); asuransi kecelakaan kerja bagi peserta; lain-lain yang dianggap perlu. 7) Kegiatan pembelajaran berbasis kompetensi dilakukan setelah penyiapan komponen-komponen/sarana pembelajaran dipastikan kesiapannya, untuk mengantisipasi terjadinya hambatan dalam pelaksanaan proses pembelajaran.

  Berikut ini adalah tabel silabus pembelajaran di SMK jurusan teknik mekanik otomotif (Bagian II Kurikulum SMK, 2004:7-9) : Level Kualifikasi Kompetensi Sub Kompetensi

  Pelaksanaan pemeliha- ƒ Pelaksanaan pemeliharaan/servis komponen

Teknisi Yunior raan/servis komponen ƒ Identifikasi dan penggunaan pelumas/cairanpemebrsih yang

benar

  Pemasangan sistem ƒ Pemasangan sistem hidrolik hidrolik ƒ Pengujian sistem hidrolik Pemeliharaan/service ƒ Pemeliharan/servis dan pengujian sistem hidrolik sistem hidrolik

  Pemeliharaan/service dan ƒ Pemeliharaan/service dan perbaikan kompresor udara dan perbaikan kompre-sor komponen - komponennya udara dan kompo-nen- komponennya Melaksanakan prosedur ƒ Pelaksanaan prosedur pengelasan pengelasan, pematrian, ƒ Pelaksanaan prosedur pematrian pemotongan dengan panas ƒ Pelaksanaan prosedur pemotongan dengan panas dan pemanasan ƒ Pelaksanaan prosedur pemanasan

Pembacaan dan pema- ƒ Membaca dan memahami gambar teknik

haman gambar teknik Penggunaan dan ƒ Pengukuran dimensi dan variabel menggunakan pemeliharaan alat ukur perlengkapan yang sesuai Mengikuti prosedur ƒ Mengikuti prosedur pada tempat kerja untuk mengidentifikasi kesehatan dan bahaya dan penghindarannya keselamatan kerja ƒ Pemeliharaan kebersihan perlengkapan dan area kerja

  Level Kualifikasi Kompetensi Sub Kompetensi ƒ Penempatan dan pengidentifikasian jenis pemadam kebakaran,penggunaan dan prosedur pengoperasian ditempat kerja ƒ Pelaksanaan prosedur darurat

  ƒ Menjalankan dasar dasar prosedur keamanan ƒ Pelaksanaan prosedur penyelamatan pertama dan Cardio Pulmonary Resusciation (CPR) ƒ Memilih dan menggunakan secara aman peralatan tempat kerja Penggunaan dan peme- liharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja

  ƒ Pemeliharaan/servis pada peralatan dan perlengkapan tempat kerja Pelaksanaan operasi penanganan secara manual ƒ Mengangkat dan memindahkan meterial/komponen/part

  ƒ Mengidentifikasi konstrusksi jenis roda dan sistem pemasangannnya ƒ Melepas roda-roda ƒ Pemeriksaan roda dan pemasangannya

  Melepas, memasang dan menyetel roda

ƒ Memasang roda

ƒ Membongkar,memasang dan mengganti dan dalam dan luar ƒ Memeriksa ban dalam dan luar untuk menentukan perbaikan Pembongkaran, perbai-kan dan pemasangan ban luar dan ban dalam

  ƒ Melaksanakan perbaikan ban dalam dan ban luar

ƒ Menguji baterai

ƒ Melepas dan mengganti baterai ƒ Memelihara/servis dan mengisi baterai

  Pengujian, pemelihara- an/servis dan penggan-tian baterai

ƒ Membantu start

  ƒ Memelihara,memahami dan menyampaikan informasi tempat kerja Konstribusi komunikasi di tempat kerja

  ƒ Mempertahankan prestasi tempat kerja Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan komponen– komponennya

  ƒ Memelihara/servis sistem pendingin dan komponennya Perbaikan sistem pendi- ngin dan komponen– komponennya

  ƒ Memperbaiki sistem pendingin dan komponennya Pemeliharaan/servis sistem bahan bakar bensin ƒ Memelihara/servis komponen sistem bahan bakar bensin Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel ƒ Memelihara/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel Pemeliharaan/servis unit kopling dan kom-ponen- komponennya sistem pengoperasian ƒ Memelihara/servis unit kopling dan komponen-komponen sistem pengoperasian Perbaikan kopling dan komponen– komponenya ƒ Memperbaiki sistem kopling dan komponennya Pemeliharaan/servis transmisi manual

  ƒ Memperbaiki,melepas dan mengganti transmisi manual dan komponennya Pemeliharaan/servis poros penggerak roda

  ƒ Memelihara/servis poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya ƒ Merakit dan memasang sistem rem dan komponennya Perakitan dan pema- sangan sistem rem dan komponen–komponenya ƒ Menguji sistem rem dan komponennya Pemeliharaan/servis sistem rem

  ƒ Memelihara/servis sistem rem dan komponennya Pemeriksaan sistem kemudi ƒ Memeriksa dan menguji kondisi sistem/komponen kemudi

  Level Kualifikasi Kompetensi Sub Kompetensi Perbaikan ringan pada rangkaian/sistem kelistrikan ƒ Menguji dan mengidentifikasi kesalahan sistem/komponen

  NO PROGRAM / MATA DIKLAT DURASI / WAKTU (jam)

  II PROGRAM ADAPTIF :

  4 Pendidikan Jasmani dan Olah Raga 288

  3 Bahasa Indonesia 192

  2 Pendidikan Kewarganegaraan dan Sejarah 288

  1 Pendidikan Agama 192

  I PROGRAM NORMATIF:

  ƒ Memelihara/servis sistem AC Berikut ini adalah struktur kurikulum bidang keahlian teknik mesin program keahlian teknik mekanik otomotif (Bagian II Kurikulum SMK, 2004:17-18)

Dokumen yang terkait

Pengaruh kemampuan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap sikap etis fiskus : studi kasus kpp pratama kramat jati

16 54 92

Pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja sumber daya manusia : studi kasus pada BPR Syariah Wakalumi

3 36 122

Hubungan kecerdasan emosional dengan perilaku altruisme pada mahasiswa jurusan pendidikan Ilmu Pengetauan Sosial FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2 14 229

Pengaruh kecerdasan emosional terhadap tingkat kompetensi dalam pengambilan keputusan di kalangan kepala sekolah

4 27 100

Perencanaan dan pelaksanaan program kegiatan proyek pendidikan luar sekolah bidang pendidikan masyarakat kanwil Depdiknas Propinsi Jawa Barat

0 4 1

Manajemen kultur sekolah dalam upaya peningkatan mutu pendidikan di SMA Negeri 2 Brebes

0 0 8

Pengaruh pembelajaran pendidikan agama islam dan budaya religius sekolah terhadap kecerdasan emosional peserta didik Smpn 2 Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang - Raden Intan Repository

0 0 14

Pengaruh pembelajaran pendidikan agama islam dan budaya religius sekolah terhadap kecerdasan emosional peserta didik Smpn 2 Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang - Raden Intan Repository

0 0 14

Pengaruh pembelajaran pendidikan agama islam dan budaya religius sekolah terhadap kecerdasan emosional peserta didik Smpn 2 Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang - Raden Intan Repository

0 0 43

Pengaruh pembelajaran pendidikan agama islam dan budaya religius sekolah terhadap kecerdasan emosional peserta didik Smpn 2 Banjar Margo Kabupaten Tulang Bawang - Raden Intan Repository

0 0 18