IMPLEMENTASI UNDANG UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK PADA LAYANAN YANG DILAKUKAN PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH DALAM MELAYANI INFORMASI HARGA BARA

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Tengah, lebih lanjut

  disebut Disperindag Jateng merupakan salah satu Dinas di lingkungan Provinsi Jawa Tengah yang membantu Gubernur Provinsi Jawa Tengah dalam melaksanakan urusan pemerintah bidang Perindustrian dan Perdagangan.

  Disperindag Jateng beralamat di Jalan Pahlawan Nomor 4, Semarang.

  Tugas Disperindag Jateng diatur di dalam Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 79 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah. Di Pasal (3) mengatur bahwa dinas membantu gubernur melaksanakan urusan pemerintahan bidang perindustrian dan perdagangan yang menjadi kewenangan Daerah dan Tugas Pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

  Sementara Pasal (4) Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 79 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah mengatur fungsi Disperindag Jateng meliputi:

  1. Perumusan kebijakan bidang perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, standarisasi dan perlindungan konsumen, industri argo dan industri non argo.

  2. Pengoordinasian kebijakan bidang perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, standarisasi dan perlindungan konsumen, industri argo dan industri non argo.

  3. Pelaksanaan kebijjakan bidang perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, standarisasi dan perlindungan konsumen, industri argo dan industri non argo.

  4. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan bidang perdagangan dalam negeri, perdagangan luar negeri, standarisasi dan perlindungan konsumen, industri argo dan industri non argo.

  5. Pelaksanaan dan pembinaan administrasi dan kesekretariatan kepada seluruh unit kerja di lingkungan dinas.

  6. Pelaksanaan funsi lain yang diberikan oleh Gubernur, sesuai tugas dan fungsinya.

  Adapun susunan organisasi menurut Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 79 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah terdapat pada pasal (5), Disperindag Jateng terdiri atas:

  1. Kepala Dinas

  2. Sekretariat

  3. Bidang Industri Argo

  4. Bidang Industri Non Argo

  5. Bidang Perdagangan Dalam Negeri

  6. Bidang Perdagangan Luar Negeri

  7. Bidang Standarisasi dan Perlindungan Konsumen

  8. UPT Dinas

  9. Kelompok Jabatan Fungsional sesuai dengan tugas dan fungsinya

  Berikut adalah struktur dari Disperindag Jateng menurut Peraturan Gubernur 79 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Tengah:

Bagan 4.1 Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provnsi Jawa Tengah

  Sumber : Peraturan Gubernur Nomor 79 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Tengah

4.1 Bidang Perdagangan Dalam Negeri

  Bidang Perdagangan Dalam Negeri merupakan salah satu bidang dari Disperindag Jateng yang mempunyai tugas untuk melakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok

  Tugas dari Bidang Perdagangan Dalam Negeri menurut Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 79 Tahun 2016 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Tengah terdapat pada Pasal (29) yakni melaksanakan penyiapan perumusam kebijakan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan evaluasi, serta pelaporan bidang distribusi dan logistik, promosi dan informasi pasar, dan pengembangan pasar dan usaha dagang kecil menengah

  Untuk fungsi dari Bidang Perdagangan Dalam Negeri diatur pada Pasal (30) yaitu:

  1. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi, dan pelaporan di bidang distribusi dan logistik

  2. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan informasi pasar

  3. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan, pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan pasar dan usaha dagang kecil menengah

  4. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh kepala dinas Bidang Perdagangan Dalam Negeri terdiri dari 3 (tiga) seksi yaitu:

  1. Seksi Distribusi dan Logistik

  2. Seksi Promosi dan Informasi Pasar

  3. Seksi Pengembangan Pasar dan Usaha Dagang Kecil Menengah Seksi yang melaksanakan tugas pemantauan dan mengelola informasi harga barang kebutuhan pokok dilakukan oleh Seksi Promosi dan Informasi Pasar. Tugas

  Seksi Promosi dan Informasi Pasar menurut Peraturan Gubernur 79 Tahun 2016

  Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah meliputi:

  1. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang promosi dan informasi pasar

  2. Menyiapkan bahan pengoordinasian kebijakan teknis di bidang promosi dan informasi pasar

  3. Menyiapkan bahan fasilitasi promosi tingkat regional dan nasional

  4. Menyiapkan bahan fasilitasi akses pasar tingkat regional dan nasional

  5. Menyiapkan bahan pemantauan atau monitoring harga dan stok kebutuhan pokok masyarakat dan barang penting di Daerah

  6. Menyiapkan bahan pengelolaan sistem informasi harga dan stok kebutuhan pokok dan penting

  7. Menyiapkan bahan fasilitasi stabilisasi harga pasar murah dan operasi pasar

  8. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan di bidang promosi dan informasi pasar

  9. Melakukan tugas kedinasan lain yang diberikan pimpinan Mengingat tugas dari seksi Promosi dan Informasi Pasar terdapat di angka 5 dan 6 maka Seksi Promosi dan Informasi Pasar melakukan kegiatan pemantauan informasi harga barang kebutuhan pokok di Pasar Rakyat. Saat ini seksi Promosi dan Informasi Pasar Disperindag Jawa Tengah mengumpulkan harga barang kebutuhan pokok di 5 (lima) Pasar Rakyat Ibukota Provinsi Jawa Tengah atau Kota Semarang. Tentu informasi tersebut bisa diakses oleh masyarakat dengan cara datang langsung atau mengakses ke situs Disperindag Jateng di

  Saat ini Disperindag telah melakukan kegiatan pemantauan harga barang kebutuhan pokok di 5 (lima) Pasar Rakyat berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 79 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah, pernyataan ini dikemukakan oleh Ibu Endang Setiyani selaku Kepala Seksi Promosi dan Informasi Pasar.

  Kegiatan pemantauan dan pengumpulan harga barang kebutuhan pokok di 5 (lima) Pasar Rakyat yang dilakukan Disperindag Jateng tahun 2017 ini juga merupakan amanat dari Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 Tahun 2017 Tentang Pelimpahan Sebagian Urusan Pemerintahan Di Bidang Perdagangan Kepada Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah Pusat Dalam Rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2017, pernyataan ini dikeluarkan oleh bapak Anton Tri Puji Haryoko selaku staff bagian Program

4.2 Informasi Harga Barang Kebutuhan Pokok

  Barang kebutuhan pokok menurut Pasal (1) Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penetapan Dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok Dan Barang Penting adalah barang yang menyangkut hajat hidup orang banyak dengan skala pemenuhan kebutuhan yang tinggi serta menjadi faktor pendukung kesejahteraan masyarakat.

  Jenis barang kebutuhan pokok yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat yang diatur dalam Pasal (2) Peraturan Presiden Presiden Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penetapan Dan Penyimpanan Barang Kebutuhan Pokok Dan Barang Penting, yaitu:

  1. Barang Kebutuhan Pokok hasil pertanian:

  a) beras;

  b) kedelai bahan baku tahu dan tempe;

  c) cabe; d) bawang merah.

  2. Barang Kebutuhan Pokok hasil industri:

  a) gula;

  b) minyak goreng; c) tepung terigu.

  3. Barang Kebutuhan Pokok hasil peternakan dan perikanan;

  a) daging sapi;

  b) daging ayam ras;

  c) telur ayam ras; d) ikan segar yaitu bandeng, kembung dan tongkol/tuna/cakalang.

  Sementara Menteri Perdagangan sejak tahun 2015, 2016 dan 2017 mengatur apa saja yang menjadi barang kebutuhan pokok. Pengaturannya melalui Peraturan Menteri Perdagangan. Namun sejak tahun 2015 hingga 2017, pengaturan barang kebutuhan pokok mengalami perubahan jenis. Ada 3 (tiga) Peraturan Menteri Perdagangan yaitu:

  1. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 98 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perdagangan Tahun Anggaran 2015 mengatur 19 (sembilan belas) jenis barang kebutuhan pokok. (Lampiran 1)

  2. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 115 Tahun 2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perdagangan Tahun Anggaran 2016 mengatur 21 (dua puluh satu) jenis barang kebutuhan pokok. (Lampiran 2)

  3. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54 Tahun 2017 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perdagangan Tahun Anggaran 2017 mengatur 22 (dua puluh dua) jenis barang kebutuhan pokok. (Lampiran 3)

  Perubahan jenis barang kebutuhan pokok yang diatur 3 (tiga) Peraturan Menteri Perdagangan di atas dapat dilihat di tabel 4.1.

Tabel 4.1 Jenis Barang Kebutuhan Pokok Menurut 3 Peraturan Menteri Perdagangan

  Bawang Putih

  Ayam Kampung

  Ayam Kampung

  7 Cabe Merah Kriting Kriting Kriting Biasa Biasa Biasa

  8 Cabe Rawit Hijau Hijau Hijau Merah Merah Merah

  9 Bawang Bawang Merah

  Bawang Merah

  Bawang Merah Bawang Putih

  Bawang Putih

  10 Susu Susu Kental Manis

  Ayam Broiler

  Susu Kental Manis

  Susu Kental Manis Susu Bubuk Susu Bubuk Susu Bubuk

  11 Garam Bata Bata Bata Halus Halus Halus

  12 Kacang Kedelai

  Eks impor Eks Impor Eks Impor Lokal Lokal Lokal

  13 Kacang Tanah

  Kacang Tanah

  Kacang Tanah

  Ayam Broiler Ayam Kampung

  6 Telur Ayam Broiler

  Nomor Barang Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 98 Tahun 2014

  Kemasan Botol

  Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 115 Tahun 2015

  Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54 Tahun 2017

  1 Beras Beras Beras Beras

  2 Gula Pasir Gula Pasir Gula Pasir Gula Pasir

  3 Minyak Goreng

  Minyak Goreng

  Minyak Goreng

  Minyak Goreng Kemasan Botol

  Kemasan Botol Curah Curah Curah

  Ayam Kampung

  4 Tepung Terigu

  Tepung Terigu

  Tepung Terigu

  Tepung Terigu

  5 Daging Sapi Murni Sapi Murni Sapi Murni Ayam Broiler

  Ayam Broiler

  Ayam Broiler Ayam Kampung

  Ayam Kampung

  Kacang Tanah Terdapat 19 (sembilan belas) yang tidak mengalami perubahan. Ke 19 (sembilan belas) tersebut meliputi beras, gula pasir, minyak goreng, tepung terigu, daging, telur, cabe merah, cabe rawit, garam, bawang, susu, kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, mie instan, ikan asin teri, ikan kembung, ketela pohon dan jagung pipilan kering.

  Dengan melihat dan mencermati tabel 4.1 maka jenis barang Kebutuhan Pokok terbagi atas 2 kelompok, yang mengalami tidak mengalami perubahan, dan yang mengalami perubahan.

  Ikan Kembung

  

Sumber : Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 98/M-DAG/PER/12/2014 Tentang Petunjuk

Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perdagangan Tahun Anggaran 2015, Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 115/M-DAG/PER/12/2015 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perdagangan Tahun Anggaran 2016, Peraturan Menteri Perdagangan Tentang Nomor 54/M- DAG/PER/8//2017 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perdagangan Tahun Anggaran 2017.

  Bandeng Kembung Tongkol/Tuna/Cakalang

  20 Ikan Segar

  Jagung Pipilan Kering

  Jagung Pipilan Kering

  Jagung Pipilan Kering

  19 Jagung Pipilan Kering

  Ketela Pohon

  Ketela Pohon

  Ketela Pohon

  18 Ketela Pohon

  Ikan Kembung

  Ikan Kembung

  17 Ikan Kembung

  Nomor Barang Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 98 Tahun 2014

  Ikan Asin Teri

  Ikan Asin Teri

  Ikan Asin Teri

  16 Ikan Asin Teri

  Mie Instan Kari Ayam

  Mie Instan Kari Ayam

  15 Mie instan Mie Instan Kari Ayam

  Kacang Hijau

  Kacang Hijau

  Kacang Hijau

  14 Kacang Hijau

  Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54 Tahun 2017

  Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 115 Tahun 2015

Sedangkan barang kebutuhan pokok yang mengalami perubahan adalah ikan segar. Ikan segar di Peraturan Menteri Tahun 2015 dan 2016 tidak disebutkan adanya ikan segar, namun pada 2017 terdapat informasi harga untuk ikan segar.

  Harga barang kebutuhan pokok merupakan informasi mengenai perkembangan harga barang pokok yang beredar di pasar rakyat di seluruh Provinsi di Indonesia. Agar tersedia informasi mengenai harga barang kebutuhan pokok maka perlu dilakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok.

  Adapun tujuan kegiatan pemantauan harga barang kebutuhan pokok menurut Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54 Tahun 2017 adalah:

  1. Tersedianya data harga harian barang kebutuhan pokok yang terkini dan berkelanjutan dari seluruh Provinsi di Indonesia

  2. Tersedianya data harga mingguan barang penting yang terkini dan berkelanjutan dari seluruh Provinsi di Indonesia

  3. Tersedianya bahan evaluasi untuk perumusan kebijakan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting secara tepat dan cepat, terutama dalam menindaldanjuti perkembangan harga beberapa komoditi yang mengalami kenaikan pada Hari Besar Keagamaan dan Nasional (Puasa, Lebaran, Natal dan Tahun Baru), bencana alam dan kondisi cuaca ekstrim ataupun gangguan distribusi.

  Dengan demikian diperlukan data harian harga barang kebutuhan pokok dari seluruh Provinsi di Indonesia. Sehingga tersedianya bahan evaluasi untuk merumusan kebijakan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok dan barang penting secara tepat dan cepat, terutama dalam menindaldanjuti perkembangan harga beberapa komoditi yang mengalami kenaikan pada Hari Besar Keagamaan dan Nasional

  Untuk format pelaporan harga yang dikirim secara online kepada Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) Direktorat Bahan Pokok dan Barang Strategis, Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri melalui alamat situs dan untuk keperluan back up data apabila terdapat kendala pengiriman secara online serta untuk keperluan verifikasi dapat dikirimkan juga melalui email ke dan ditembuskan ke format yang dipakai masih menggunakan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 98 Tahun 2014. Karena Seksi Promosi dan Informasi Pasar saat ini hanya memiliki 19 komoditi barang kebutuhan pokok yang dipantau di 5 (lima) Pasar Rakyat yakni Pasar Bulu, Pasar Johar, Pasar Peterongan, Pasar Karang Ayu, Pasar Gayamsari (Lampiran 8). Sedangkan untuk format pelaporan harga barang kebutuhan pokok di Peraturan Menteri Perdagangan Nomor

  54 Tahun 2017 berjumlah 22 komoditi.

  Kegiatan pemantauan harga barang kebutuhan pokok di 5 (lima) Pasar Rakyat Ibukota Jawa Tengah oleh Disperindag Jateng dilakukan setiap hari pada pukul 08.00 sampai 10.00 WIB. Batas pengumpulan harga barang kebutuhan pokok ke Web Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok (SP2KP) di situs pada jam 11.00 WIB. Selain menyampaikan kepada SP2KP, Seksi Promosi dan Informasi Pasar wajib mengirim file pelaporan pemantauan harga barang kebutuhan pokok ke PPID Disperindag dalam bentuk email, tujuannya agar data tersebut terekam dan tidak hilang. Lalu PPID Disperindag Jateng akan menerbitkan informasi harga barang kebutuhan pokok di 5 (lima) Pasar Rakyat Ibukota Jawa Tengah ke situs Disperindag Jateng,

  Manfaat informasi harga barang kebutuhan pokok yang ditampilkan di situs Disperindag Jateng bagi masyarakat adalah masyarakat tidak perlu datang langsung ke Disperindag Jateng jika membutuhkan harga barang kebutuhan pokok di 5 Pasar Rakyat Ibukota Jawa Tengah. Hal ini demi mewujudkan hak pemohon informasi publik yang diatur dalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Pasal (14) Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik.

  Selain mempunyai manfaat bagi masyarakat, kegiatan pelaksanaan kegiatan pengumpulan informasi harga barang kebutuhan pokok dapat membantu Pemerintah dalam analisa data dan informasi harga barang kebutuhan pokok. menurut Peraturan Menteri Nomor 54 Tahun 2017 analisa data dan informasi harga barang kebutuhan pokok adalah:

  1. Mengetahui perkembangan harga barang kebutuhan pokok dan barang penting di pasar secara periodik

  2. Mengantisipasi terjadinya kenaikan atau penurunan harga di atas batas normal atau harga acuan

  3. Mengurangi disparitas harga yang tinggi antar daerah di Indonesia

  4. Bahan masukan untuk perumusan kebijakan pengadaan dan distribusi barang kebutuhan pokok dan barang penting dalam rangka stabilisasi harga

4.3 Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Disperindag Jateng

  Disperindag Jateng sebagai badan publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah berkewajban membentuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID). Tujuan pembentukan PPID untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses informasi yang tersedia dan boleh diakses termasuk mengenai harga barang kebutuhan pokok sebagaimana diatur oleh Peraturan Menteri Perdagangan.

  Kewajiban Badan Publik untuk membentuk PPID diatur dalam Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik dan Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2010 Tentang Pedoman Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Kementerian Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah.

  Sementara Keputusan Gubernur Jawa Tengah Nomor 550/27 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Tim Pelaksana Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi pada Badan Publik di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengatur bahwa Badan Publik diwajibkan membentuk Tim PPID.

  Terakhir, tugas pokok dari PPID Disperindag Jateng ditetapkan oleh Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Nomor 821.05/2275.1 tentang Perubahan atas Keputusan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah Nomor: 821.05/228.2 Tahun 2017 Tentang Tim Pelaksana Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Pembantu. Berikut adalah tugas pokok dari Tim Pelaksana PPID Disperindag Jateng: Tim pengaduan dan penyelesaian sengketa mempunyai tugas yaitu:

  1. Membantu memberikan pertimbangan hukum kepada PPID Pembantu yang akan menolak permohonan informasi yang tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

  2. Membantu dalam hal kajian atau telaahan hukum berkaitan dengan sengketa informasi publik.

  3. Dalam menyelesaikan pengaduan dari sengketa koordinator dan anggota berkoodinasi dengan pengelola informasi, pendokumentasian dan arsip pelayanan informasi. Tim pengelola informasi mempunyai tugas yaitu: 1. Melakukan verifikasi bahan informasi publik.

  2. Melakukan pemutakhiran informasi dan dokumentasi.

  3. Melakukan inventarisasi informasi yang dikecualikan untuk disampaikan kepada PPID Utama.

  Pengklasifikasian informasi yang terdiri dari: 1. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala.

  2. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta.

  3. Informasi yang wajib tersedia setiap saat.

  4. Informasi yang dikecualikan. Tugas dari tim pelayanan informasi adalah menyediakan layanan informasi dan dokumentasi yang ada di lingkungannya untuk diakses dan/atau diomohon oleh masyarakat. Sedangkan tugas dari tim pendokumentasian dan arsip mempunyai tugas yaitu:

  1. Mengkoordinasikan dan mengkonsolidasikan pengumpulan bahan informasi dan dokumentasi.

  2. Menyimpan, mendokumentasikan, menyediakan dan memberi pelayanan informasi yang ada di lingkungannya kepada publik.

  Berikut adalah Struktur Tim Pelaksana PPID Pembantu Disperindag Jateng Tahun 2017:

Bagan 4.2 Struktur Organisasi Tim Pelaksana PPID pada Disperindag Jateng

  Sumber : Surat Keputusan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Tengah Nomor 821.05/2275.1

  (Lampiran 5) Surat Keputusan Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Tengah Nomor 821.05/2275.1. Gambar di atas adalah struktur organisasi tim pelaksana PPID Pembantu pada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jawa Tengah. Atasan PPID Disperindag Jateng dipimpin oleh Muhammad Arif Sambodo, S.E, M.Si. Sementara PPID Pembantu Disperindag Jateng dijabat oleh Ratna Kawuri, S.H. PPID Pembantu Disperindag membawahi 4 (empat) tim yaitu

  1. Tim Pengaduan Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa yang berjumlah 10 (sepuluh) anggota.

  2. Tim pengelola informasi yang berjumlah 8 (delapan) anggota.

  3. Tim pelayanan informasi yang berjumlah 8 (delapan) anggota.

  4. Tim Pendokumentasian dan Arsip yang mempunyai 3 (tiga) anggota.

  Sampai saat ini, Disperindag Jateng sedang menjalankan kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perdagangan yang telah diatur di Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 21 Tahun 2017, tetapi masih ada kendala yang dihadapi PPID dalam menyediakan informasi harga barang kebutuhan pokok di daerah lain di Provinsi Jawa Tengah selain Ibukota Jawa Tengah.

  Karena jika mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 54/M- DAG/PER/8/2017 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan Dekonsentrasi Bidang Perdagangan Tahun Anggaran 2017 menyebutkan:”Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan selain menyampaikan laporan harga di tingkat Ibukota Provinsi sebagaimana yang telah dilaksanakan selama ini, juga wajib untuk mengkoordinir kegiatan pemantauan, pengumpulan, dan pelaporan harga Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting dari masing-masing kabupaten/kota yang ada di wilayah kerjanya.” Untuk Provinsi Jawa Tengah wilayah kerjanya yang tercantum adalah Kabupaten Banyumas. Bapak Anton Tri Puji Haryoko selaku staff sub bagian Program menjelaskan:“Kita merupakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jawa Tengah namun pada saat ini hanya memiliki data di 5 Pasar di Kota Semarang saja,

  

malu lah harusnya . Tetapi kita sedang menyusun sistem untuk minimal 7 kota di

  Jawa Tengah yang kita anggap ready, yaitu untuk kota Tegal, Solo, Banyumas, Pekalongan, Pati, Magelang, dan Kota Semarang. Untuk daerah lain itu permasalahannya mereka (Dinas Perdagangan di kabupaten dan kota lain) tidak bisa rutin mengirimkan informasi harga tersebut, misal kita minta harga hari ini, dikirimnya minggu depan.”

  Dapat diketahui permasalahan mengenai informasi harga barang kebutuhan yang ditampilkan oleh PPID Disperindag Jateng merupakan permasalahan dari Dinas Perdagangan yang terdapat dan tersebar di kabupaten atau kota di Provinsi Jawa Tengah. Dinas Perdagangan tersebut tidak memberikan data akurat dan terkini tentang harga barang kebutuhan pokok.

4.3.1 Standard Operational Procedure (SOP) PPID Disperindag Jateng

  PPID Disperindag Jateng mempunyai panduan cara kerja dalam melayani masyarakat. Ada 3 (tiga) panduan cara kerja yang dimiliki oleh Disperindag Jateng, ketiga panduan cara kerja itu meliputi alur permohonan informasi, tata cara permohonan keberatan, tata cara penyelesaian sengketa informasi.

  Alur permohonan informasi bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan haknya untuk mendapatkan informasi yang berada di bawah kewenangan Disperindag Jateng. Terdapat 3 (tiga) cara pemohon untuk mengajukan permohonan informasi yakni cara pertama, pemohon informasi bisa datang langsung ke Disperindag Jateng. Kedua, pemohon informasi bisa mengajukan permohonan informasi dengan cara menulis surat dan dikirim ke Disperindag Jateng. Ketiga, pemohon informasi bisa mengajukan permohonan informasi melalui internet dengan cara mengakses ke situs Disperindag Jateng atau mengirim surat elektronik ke

  Setelah pemohon informasi mengajukan permohonan informasi melalui 3 (tiga) cara tersebut, Sekretaris Disperindag Jateng akan menentukan jika permohonan tidak lengkap, maka pemohon informasi harus memberikan klarifikasi dan pemberian tanda bukti untuk dinyatakan permohonan informasi tersebut lengkap. Jika Sekretaris Disperindag Jateng menyatakan permohonan informasi tersebut lengkap, dalam jangka waktu 10 (sepuluh) hari dan perpanjangan waktu 7 (tujuh) hari kerja dengan pemberitahuan tertulis kepada pemohon informasi.

  Pemohon informasi belum menerima tanggapan tentang permohonan informasi maka pemohon informasi berhak mengajukan keberatan kepada Atasan PPID Disperindag Jateng yakni Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah. Pemohon informasi juga berhak untuk mengajukan keberatan kepada Atasan PPID Disperindag jika PPID Disperindag menolak memberikan informasi disertai surat keputusan penolakan PPID. Namun apabila PPID Disperindag memberikan tanggapan dalam untuk memberikan informasi, PPID Disperindag memberikan surat pemberitahuan kepada pemohon informasi yang memuat tentang ada atau tidaknya informasi, cara pengiriman informasi yang dikehendaki oleh pemohon, biaya informasi.

  Jika pemohon informasi puas dan menerima informasi yang sesuai dengan permohonan maka alur permohonan informasi telah sesuai dengan panduan cara kerja PPID Disperindag.

  Apabila tidak sesuai permohonan informasi, pemohon dapat mengajukan keberatan kepada Atasan PPID Disperindag Jateng. Jika Atasan PPID Disperindag menerima keberatan yang diajukan pemohon informasi, Atasan PPID Disperindag memberikan tanggapan kepada pemohon informasi dengan surat tertulis, jika pemohon puas dengan tanggapan Atasan PPID Disperindag maka sudah sesuai alur permohonan informasi, jika pemohon tidak puas dengan tanggapan atasan PPID Disperindag, maka pemohon berhak untuk mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik ke Komisi Informasi. Namun jika pemohon tidak puas atau atasan PPID Disperindag tidak memberikan tanggapan kepada pemohon informasi, pemohon informasi dalam 30 hari sejak tidak mendapat tanggapan dari Atasan PPID berhak mengajukan permohonan penyelesaian sengketa informasi publik ke Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah.

  Namun pada kenyataannya, jika masyarakat datang ke Disperindag Jateng untuk mengajukan permohonan informasi publik, pertama pemohon informasi dipersilahkan datang ke ruangan informasi publik di lantai dasar Disperindag Jateng untuk mengisi form permohonan informasi dan pemohon diminta Kartu Tanda Penduduk untuk ditukarkan ID Card Disperindag Jateng sebagai tamu. Setelah mengisi form tentang permohonan informasi, pemohon informasi dipersilahkan untuk menuju satuan kerja yang menguasai informasi yang dikehendaki pemohon informasi di Disperindag Jateng untuk mendapatkan informasi tersebut. Alur permohonan informasi yang lebih lengkap dapat dilihat di gambar 4.1:

Gambar 4.1 Alur Permohonan Informasi Sumber : http://disperindag.jatengprov.go.id/portal/page/ppid/386/disperindag-jateng-

  

  Selain alur permohonan informasi dan PPID Disperindag juga mempunyai panduan permohonan keberatan untuk membantu pemohon informasi yang permohonannya ditolak untuk mengajukan keberatan. Pertama, keberatan diajukan kepada atasan PPID maksimal 30 hari kerja setalah ditemukan alasan.

  Atasan PPID harus memberikan tanggapan atas pengajuan keberatan pemohon informasi dalam jangka waktu maksimal 30 (tiga puluh) hari kerja setelah diterimanya keberatan secara tertulis, Apabila atasan PPID menguatkan putusan bawahannya maka alasan tertulis wajib disertakan bersama keputusan atau tanggapan tersebut. jika pengaju sengketa puas atas tanggapan Atasan PPID maka sengketa informasi dinyatakan selesai. Namun apabila pemohon tidak puas atas tanggapan Atasan PPID maka penyelesaian sengketa informasi publik dapat diajukan kepada Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah.

  Tata cara permohonan keberatan dapat dilihat pada gambar 4.2:

Gambar 4.2 Tata Cara Permohonan Keberatan Sumber : http://disperindag.jatengprov.go.id/portal/page/ppid/389/disperindag-jateng-

  permohonan-keberatan Disperindag Jateng juga mempunyai tata cara penyelesaian sengketa informasi, tujuannya untuk memberikan panduan kepada pemohon informasi untuk menyelesaikan sengketa informasi atas ketidak puasan atas keputusan Atasan PPID.

  Pengajuan sengketa ke Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah dilakukan maksimal 14 (empat belas) hari kerja setelah diterimanya keputusan atau tanggapan tertulis dari Atasan PPID.

  Setelah 14 (empat belas) hari kerja diterimanya permohonan penyelesaian sengketa, Komisi Informasi harus memulai proses penyelesaian sengketa dengan cara mediasi atau ajudikasi paling lambat selama 100 hari kerja. Jika terjadi kesepakatan pada tahap mediasi maka hasil kesepakatan ditetapkan oleh Putusan Komisi Informasi. Apabila belum kesepakatan dengan dinyatakan secara tertulis oleh salah satu pihak atau para pihak yang bersengketa menarik diri dari perundingan maka Komisi Informasi melanjutkan proses penyelesaian sengketa melalui ajudikasi.

  Pada ajudikasi apabila pemohon informasi puas atas keputusan ajudikasi Komisi Informasi, sengketa dinyatakan selesai. Jika pemohon tidak menerima atau tidak puas dengan putusan Komisi Informasi, maka dapat mengajukan gugatan ke pengadilan dalam waktu 14 hari kerja sejak diterimanya putusan dengan menyatakan secara tertulis bahwa tidak menerima atau tidak puas dengan Putusan Ajudikasi Komisi Informasi Provinsi Jawa Tengah.

  Tata cara penyelesaian sengketa informasi dapat dilihat di gambar 4.3:

Gambar 4.3 Tata Cara Penyelesaian Sengketa Informasi Sumber : http://disperindag.jatengprov.go.id/portal/page/ppid/393/disperindag-jateng-alur-

  sengketa-informasi

4.3.2 Daftar Informasi Publik

  Daftar Informasi Publik lebih lanjut disebut DIP, DIP menurut Undang Undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik, DIP merupakan daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaan badan publik, namun tidak termasuk informasi yang dikecualikan.

  Menurut Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi Publik, badan publik wajib menetapkan dan memutakhirkan secara berkala DIP atas seluruh Informasi Publik yang dikelola.

  Dalam rangka memutakhirkan DIP secara berkala, PPID bertugas mengkoordinasikan pendataan Informasi Publik yang dikuasai oleh setiap unit/satuan kerja di Badan Publik oleh pimpinan masing-masing unit/satuan kerja sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam sebulan.

  Menurut Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2010 Tentang Standar Layanan Informasi, DIP yang sekurang-kurangnya memuat:

  1. Nomor

  2. Ringkasan isi informasi

  3. Pejabat atau unit/satuan kerja yang menguasai informasi

  4. Penanggungjawab pembuatan atau penerbitan informasi

  5. Waktu dan tempat pembuatan informasi

  6. Bentuk informasi yang tersedia

  7. Jangka waktu penyimpanan atau retensi arsip Sesuai dengan Keputusan Kepala Dinas Perindustrian Dan Perdagangan

  Provinsi Jawa Tengah Nomor 821.05/1824.1 telah membuat DIP dengan rincian sebagai berikut (Lampiran 6).

  1. Informasi yang diumumkan secara berkala

  a. Informasi tentang Badan Publik berjumlah 8 (delapan) informasi

  b. Informasi tentang Ringkasan Program dan Kegiatan berjumlah 6 (enam) informasi c. Informasi tentang Ringkasan Kerja berjumlah 11 (sebelas) informasi

  d. Informasi tentang Ringkasan keuangan berjumlah 7 (tujuh) informasi e. Informasi tentang Ringkasan Pelayanan Publik berjumlah 4 (empat) informasi f. Informasi tentang Pengumuman Pengadaan Barang dan Jasa berjumlah 2 (dua) informasi g. Informasi tentang Sektor Industri dan Perdagangan berjumlah 6 informasi h. Informasi tentang hak dan tata cara memperoleh informasi publik, serta tata cara pengajuan keberatan serta proses penyelesaian sengketa informasi i. Daftar standar dan Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan di Dinas

  Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah

  2. Informasi Serta Merta

  a. Informasi tentang prosedur peringatan dini dan prosedur evakuasi keadaan darurat

  3. Informasi Wajib Tersedia Setiap Saat

  a. Daftar Informasi Publik

  b. Informasi tentang Peraturan, keputusan dan/atau kebijakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah

  c. Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan

  d. Informasi tentang OPD yang berjumlah 17 (tujuh belas) informasi e. Daftar Aset dan Investasi

  f. Rencana Strategis

  g. Informasi mengenai kegiatan pelayanan informasi publik

  h. Daftar informasi tentang kebijakan dan peraturan i. Daftar standar dan Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan di Dinas

  Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah j. Informasi tentang hak dan tata cara memperoleh informasi, serta tata cara penyelesaian sengketa informasi

  Untuk Tahun 2017, sejak bulan Januari sampai bulan September 2017. PPID Disperindag Jateng menerima 653 permohonan informasi, dari 653 permohonan informasi, terbagi menjadi 126 jenis permohonan informasi.

  Permohonan informasi dan Jenis permohonan informasi di (Lampiran 7). Berikut adalah 5 (lima) jenis permintaan informasi terbanyak sejak bulan Januari sampai bulan September 2017. Informasi pelatihan operator garmen merupakan permohonan informasi dengan jumlah terbanyak yaitu 152 permintaan, lalu permintaan informasi jasa pelayanan pembuatan kemasan dengan 110 permintaan, informasi pengujian laboratorium dengan 98 permintaan, informasi tarif kalibrasi dengan 62 permintaan, dan mengambil laporan hasil uji laboratorium penguji dengan 58 permintaan. Untuk detail lengkap 126 jenis permintaan informasi terdapat di (Lampiran 7).

  Dari ke 653 permohonan informasi yang dimaksud, jumlah permohonan informasi barang kebutuhan pokok sebanyak 9 (sembilan) permohonan informasi.

  Kesembilan permohonan informasi tersebut, yakni :

Tabel 4.2 Permohonan Informasi Harga Barang Kebutuhan Pokok

  

Nomor Inisial Nama Tanggal Permintaan Informasi Tujuan informasi

  1. F A P

  1 Maret 2017 Data penjualan cabai, untuk data skripsi bawang merah dan tomat serta harganya (selama tahun 2015 - 2016)

  2. Z R F

  15 Maret 2017 Data tahunan harga untuk data skripsi komoditas bawang merah tahun 2011 - 2015 Kabupaten Brebes

  3. T A M S

  20 Maret 2017 Data harga produk tujuan informasi pasar tradisional untuk data (sembako dan lain- kompetisi lain) gerakan nasional

  1000 start up digital

  4. R B E

  2 Mei 2017 Harga cabai rawit tujuan informasi tahun 2013, 2014 dan untuk data skripsi 2015 per Kabupaten di Jawa Tengah

  5. H A

  23 Mei 2017 Harga dan data untuk data skripsi permintaan beras, jagung se kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah

  6. T W W

  30 Mei 2017 Daftar harga kedelai, untuk data skripsi daftar harga beras, daftar harga telur dari tahun 2006 - 2015 di Provinsi Jawa Tengah

  7. A A D

  9 Juni 2017 Harga bahan untuk tugas akhir kebutuhan pokok semester selama bulan Ramadhan 2017

  8. E S G

  9 Agustus 2017 Data harga garam untuk tugas akhir beryodium bata sejak Januari 2013 sampai dengan Agustus 2017

9. T A K

  28 September Data harga cabai untuk data skripsi 2017 merah tingkat produsen dan tingkat pedagang per Kabupaten di Jawa Tengah dalam kurun waktu (2012-2016)

  Sumber : Register Permohonan Informasi Publik Disperindag Jateng

  Dari kesembilan permohonan informasi harga barang kebutuhan pokok, terdapat 8 (delapan) permintaan informasi harga barang pokok untuk skripsi atau tugas akhir, sedangkan 1 permohonan informasi data kompetisi gerakan nasional 1000 start up digital. Untuk registrasi permohonan informasi publik Disperindag Jateng ada di (Lampiran 7)

4.4 Layanan informasi publik harga barang kebutuhan pokok oleh PPID Disperindag Jateng

  Selain cara mendapatkan informasi publik harga barang kebutuhan pokok dengan datang langsung ke Disperindag Jateng, terdapat cara lain yang cukup mudah dan cepat yang bisa diakses oleh semua orang yaitu dengan mengakses ke situs Disperindag Jateng

  Harga barang kebutuhan pokok di 5 Pasar Rakyat di Ibukota Jawa Tengah terdapat di bagian bawah halaman utama situs Disperindag Jateng. Berikut adalah tampilan utama di situs Disperindag Jateng yang beralamat di

Gambar 4.4 Halaman Utama Situs Disperindag Jateng Sumber : www.disperindag.jatengprov.go.idGambar 4.5 Informasi Harga Barang Kebutuhan Pokok di Disperindag Jateng Sumber : www.disperindag.jatengprov.go.id Diketahui bahwa jumlah permohonan informasi tentang harga barang kebutuhan pokok merupakan salah satu informasi publik yang dikelola oleh Dinas Perindustrian Jawa Tengah, sebelumnya sudah ditemukan permohonan informasi harga barang pokok sebanyak 9 (sembilan) permohonan informasi dengan cara datang langsung ke Disperindag Jateng. Kesembilan permohonan informasi tersebut mayoritas digunakan untuk data skripsi maupun tugas akhir.

  Padahal informasi harga barang kebutuhan pokok di Pasar Rakyat penting bagi pedagang maupun pembeli pasar rakyat. Manfaat bagi pedagang dan pembeli bisa mengetahui harga normal barang kebutuhan pokok yang akan dijual oleh pedagang maupun yang akan dibeli oleh pembeli. Oleh karena itu Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Tengah menampilkan harga barang kebutuhan pokok tersebut di situs Disperindag Jateng. Berikut adalah data jumlah pengunjung di situs Disperindag periode Januari 2017- 22 November 2017:

Tabel 4.3 Jumlah Pengunjung Situs Disperindag Jateng Tahun 2017

  Sumber : Tim IT Bagian Program Disperindag Jateng

  Berdasarkan data statistik pengunjung situs Disperindag Jateng yang diperoleh, situs Disperindag Jateng telah diakses sebanyak 2.352.821 (dua juta tiga ratus lima puluh dua ribu delapan ratus dua puluh satu) kali. Kunjungan terbanyak ke situs Disperindag Jateng adalah bulan Oktober dengan jumlah 530.338 (lima raturs tiga puluh ribu tiga ratus tiga puluh delapan) kunjungan. Sedangkan untuk kunjungan situs Disperindag Jateng paling sedikit tahun 2017 adalah bulan Februari dengan jumlah kunjungan sebesar 50.267 (lima puluh ribu dua ratus enam puluh tujuh) kunjungan.

Tabel 4.4 Jumlah Pengunjung Situs Disperindag Jateng Novermber 2017

  Sumber : Tim IT Bagian Program Disperindag Jateng

  Sedangkan kunjungan masyarakat ke situs Disperindag Jateng bulan November dari tanggal 1 November sampai tanggal 21 November 2017 sebanyak 321.483 (tiga ratus dua puluh satu ribu empat ratus delapan puluh tiga) kunjungan.

  Kunjungan paling banyak pada bulan November adalah pada tanggal 1 November 2017 dengan kunjungan sebanyak 23.466 (dua puluh tiga ribu empat ratus enam puluh enam).

  Namun permasalahan tentang hak informasi masyarakat khususnya masyarakat Jawa Tengah dalam mengakses dan mencari informasi harga barang kebutuhan pokok di Disperindag Jateng adalah tidak semua orang bisa memanfaatkan informasi tersebut. Karena informasi yang ditampilkan hanyalah informasi yang lebih berguna bagi warga Kota Semarang, karena daftar perkembangan harga barang kebutuhan pokok hanya ditampilkan hanya ada untuk

  5 Pasar Rakyat di Kota Semarang.

  Untuk Kabupaten dan Kota lain di Jawa Tengah selain Kota Semarang, informasi harga barang kebutuhan pokok tidak tersedia, menurut bapak Anton Tri Puji Haryoko, seharusnya Disperindag Jateng tidak hanya mengumpulkan harga barang kebutuhan pokok di Kota Semarang saja, karena Disperindag Jateng bertugas untuk Provinsi Jawa Tengah. Bapak Anton Tri Puji Haryoko mengutarakan kendala Disperindag Jateng dalam menyediakan harga barang kebutuhan pokok. Bahwa kendala utama berada di Dinas Perdagangan di Kabupaten dan Kota lain yang tidak tanggap dan tidak cepat dalam menyampaikan

  56

  perkembangan harga terkini . Sehingga Disperindag Jateng tidak bisa memberikan informasi tentang harga barang kebutuhan pokok di Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Jawa Tengah.

  Seharusnya Disperindag Jateng mempunyai wewenang untuk menegur dan mewajibka atau mengumpulkan para Kepala Dinas Perdagangan setiap Kabupaten dan Kota untuk rapat koordinasi dalam hal kegiatan pemantauan harga barang kebutuhan pokok, karena informasi harga barang kebutuhan pokok itu penting bagi semua orang di Provinsi Jawa Tengah. Tidak hanya untuk warga Kota Semarang saja. Sedangkan menurut Ibu Endang Setiyani, solusi permasalahan di Dinas Perdagangan di Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Jawa Tengah dapat diselesaikan jika ada sebuah sistem teknologi informatika yang menghubungkan Disperindag Jateng ke seluruh Dinas Perdagangan di Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Jawa Tengah. Sehingga dapat diketahui dan dipantau Dinas Perdagangan mana saja yang masih belum menjalankan kegiatan pemantauan harga barang

  57 kebutuhan pokok.

  Selain itu, diharapkan Seksi Promosi dan Informasi Pasar Disperindag Jateng untuk berperan pro aktif dalam koordinasi Dinas Perdagangan di Kabupaten dan Kota lain di Provinsi Jawa Tengah, karena menurut Peraturan Gubernur Nomor

  79 Tahun 2016, salah satu tugas Seksi Promosi dan Informasi Pasar Disperindag

  56 Wawancara dengan Bapak Anton, seorang staff sub. Bagian program Disperindag Jateng pada

hari Selasa, 17 Oktober 2017 Pukul 13:30 WIB di Ruang Rapat Disperindag Jateng, Jl. Pahlawan

57 Nomor 4 Senarang.

  

Wawancara dengan Ibu Endang Setiyani, seorang Kepala Seksi Promosi dan Informasi Pasar Disperindag Jateng pada hari Rabu, 18 Oktober 2017 Pukul 13:30 WIB di Ruang Kepala Seksi Promosi dan Infortmasi Pasar Disperindag Jateng, Jl. Pahlawan Nomor 4 Senarang Jateng adalah menyiapkan bahan pemantauan atau monitoring harga dan stok kebutuhan pokok dan barang penting di Daerah. Bukan hanya untuk Ibukota Provinsi Jawa Tengah saja.

  Karena dalam kurun tahun 2015-2017, Disperindag Jateng mempunyai daftar harga barang kebutuhan pokok di 5 Pasar Rakyat Ibukota Jawa Tengah saja, namun tidak mempunyai data yang lengkap untuk daerah kabupaten dan kota lain selain Kota Semarang.