UNDANG-UNDANG NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

UNDANG-UNDANG NOMOR 14

UNDANG-UNDANG NOMOR 14

  TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK

  TAHUN 2008 TENTANG KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK Disampaikan dalam Sosialisasi UU No. 14 Tahun 2008 tentang UU KIP Ditjen Bea dan Cukai

  Sejarah singkat UU KIP

  a. Inisiatif DPR dengan nama awal RUU Kebebasan Memperoleh Informasi Publik (KMIP).

  b. Tahun 2005, RUU KMIP diajukan kepada Pemerintah untuk dimintakan tanggapan dan penyusunan Daftar Inventarisasi Masalah (DIM). Menteri Komunikasi dan Informatika dan Menteri Hukum dan HAM ditunjuk oleh Presiden untuk membahas RUU tersebut bersama DPR;

  c. Disahkan pada Sidang Paripurna DPR pada tanggal 30 April 2008 menjadi UU Nomor 14 Tahun 2008 tentang KIP;

  d. Diundangkan pada tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4846 dan berlaku 2 (dua) tahun sejak diundangkan.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

REGULASI TERKAIT KETERBUKAAN

  Green: Comprehensive national

  Green: Comprehensive national

  law enacted

  law enacted

  Filosofi dan Prinsip UU KIP

  a. Hak memperoleh informasi merupakan Hak Asasi Manusia dan dijamin konstitusi (Pasal 28 F UUD 1945); b. Mewujudkan penyelenggaraan negara yang transparan dan tata pemerintahan yang baik (good governance); c. Mendukung penyelenggaraan negara yang demokratis berdasarkan transparasi, partisipasi, dan akuntabilitas; PRINSIP-PRINSIP:  PRINSIP MALE  PRINSIP ACCESS TO INFORMATION  PRINSIP EQUAL AND JUSTICE  PRINSIP PARTICIPATION  PRINSIP TIDAK PERMANEN TERHADAP INFORMASI

  YANG DIRAHASIAKAN

ISU-ISU STRATEGIS UU KIP

  a. Definisi dan Jenis-jenis Informasi Publik;

  b. Definisi Badan Publik

  c. Eksistensi Komisi Informasi dan Penyelesaian Sengketa Informasi; d. Peraturan Pemerintah sebagai implementing legislation;

  e. Ketentuan Sanksi; f. Ketentuan Peralihan.

a. Definisi Informasi Publik Informasi yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,

  

dan/atau diterima oleh suatu badan

publik yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau penyelenggara dan penyelenggaraan badan publik lainnya yang sesuai dengan UU KIP ini serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  • + JENIS-JENIS INFORMASI

  1) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala; 2) Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta;

  3) Informasi yang wajib tersedia setiap saat; 4) Informasi yang dikecualikan;

5) Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  1) Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala (Pasal 9 UU KIP)

  • Informasi yang berkaitan dengan Badan publik
  • Informasi mengenai laporan keuangan dari Badan Publik;
  • Informasi mengenai kegiatan dan kinerja Badan Publik terkait;
  • Informasi yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan;

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  2. Informasi yang wajib diumumkan secara serta merta (Pasal 10 UU KIP)

Informasi yang dapat mengancam hajat hidup orang

banyak dan ketertiban umum, seperti bencana alam,

endemi (wabah penyakit), dan sebagainya.

TSUNAMI TANGGUL FLU BABI

  • daftar seluruh informasi publik yang berada di bawah penguasaan badan publik (tidak termasuk informasi yang dikecualikan);
  • hasil keputusan badan publik dan pertimbangannya;
  • seluruh kebijakan yang ada berikut dokumen pendukungnya;
  • rencana kerja proyek termasuk di dalamnya perkiraan pengeluaran tahunan badan publik;
  • perjanjian badan publik dengan pihak ketiga;
  • informasi dan kebijakan yang disampaikan pejabat publik dalam pertemuan yang terbuka untuk umum;
  • prosedur kerja pegawai badan publik yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat; dan
  • laporan mengenai pelayanan akses informasi publik sebagaimana diatur dalam UU KIP.

  PROYEK SEMINAR MENKOMINFO 3) Informasi yang wajib tersedia setiap saat (Pasal 11 UU KIP) KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  INFORMASI YANG WAJIB DISEDIAKAN OLEH BUMN/ BUMD (pasal 14)

  1.Nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta jangka waktu pendirian, dan permodalan sesuai AD

  2.Nama lengkap pemegang saham, anggota Direksi dan anggota dewan komisaris;

  3.Laporan Tahunan, Laporan Keuangan, Neraca Laporan laba rugi dan laporan CSR yang telah diaudit;

  4.Hasil penilaian auditor eksternal, lembaga pemeringkat,

  5.Sistem dan alokasi dana remunerasi anggota komisaris/ Dewan pengawas;

  6.Mekanisme penetapan direksi, dewan komisaris/dewas

  7.Kasus Hukum yang menurut Hukum terbuka sebagai IP

  8.Pedoman pelaksanaan Tata Kelola perusahaan yang baik berdasarkan prinsip2 transparansi, akuntabilitas pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  Lanjutan … BUMN/BUMD

  9.Pengumuman penerbitan efek yang bersifat utang

  9.Penggantian akuntan yang mengaudit perusahaan

  9.Perubahan Tahun fiskal perusahaa

  10.Kegiatan penugasan pemerintah dan atau kewajiban pelayanan umum atau subsidi;

  13.Mekanisme pengadaan barang dan jasa, dan atau

  14.Informasi lain yang ditentukan UU yang berkaitan dengan BUMN/ BUMD.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

4) Informasi yang Dikecualikan

   (Pasal 17 UU KIP)

  • Informasi yang apabila dibuka dapat menghambat proses penegakan hukum; ( proses peyelidikan dan penyidikan tindak pidana; identitas informan, saki, korban..dll)
  • Informasi yang apabila dibuka dapat membahayakan keamanan dan pertahanan negara; (Strategi intelijen, sistem pertahanan negara, dokumen strategi intelijen, tehnik dan taktik, dst.
  • Hak atas Kekayaan Intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat;
  • Informasi yang mengungkapkan kekayaan alam

  Indonesia;

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  4) Informasi yang Dikecualikan (Pasal 17 UU KIP) ( lanjutan.......

  • Informasi yang merugikan ketahanan ekonomi nasional ( rencana awal penjualan mata uang, RA perubahan nilai tukar, RA perubahan suku bunga RA investasi asing, Proses dan hsl pengawasan perbankan, proses pencetakan uang.
  • Informasi yang dapat merugikan hubungan luar negeri;
  • Informasi yang mengungkapkan wasiat /akta otentik
  • Informasi yang bersifat pribadi
  • Informasi yang tidak boleh diungkapkan berdasarkan Undang-Undang.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

5) Informasi yang diperoleh

  Permintaan berdasarkan permintaan (Pasal 52 UU KIP)

  Informasi publik selain Informasi yang wajib disediakan dan diumumkan secara berkala, Informasi yang wajib diumumkan secara serta-merta, Informasi yang wajib tersedia setiap saat, dan informasi yang dikecualikan, yang dapat diperoleh berdasarkan permintaan.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  5) Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan (Pasal 52 UU KIP)

  Setiap warga negara dapat mengajukan permintaan Informasi ke badan Publik apabila informasi yang dicari tidak

  Permintaan tersedia dalam 3 kelompok informasi tsb.

  Informasi dapat diperoleh melalui seluruh sarana komunikasi yang ada dengan prinsip: cepat, tepat waktu, dan biaya ringan

  Berlaku Ketentuan ? Mekanisme

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  5) Informasi yang diperoleh berdasarkan permintaan (Pasal 52 UU KIP)

  ① Setiap pemohon dpt mengajukan permintaan ke BP ② Bp Mencatat nama, alamat, subjek, format dan cara penyampaian yg diminta oleh pemohon

  ③ BP wajib memberikan tanda bukti penerimaan permintaan informasi ④ 10 hr Bp wajib menyampaikan pemberitahuan tertulis ttg: status ip yang diminta, dpt diperpanjang 7 hr

b. Definisi Badan Publik Pengertian Badan Publik meliputi:

  • Lembaga Eksekutif, Legislatif, Yudikatif;
  • Badan lain yang fungsi dan tugas

  pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara yang sebagian

  atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan

  • Organisasi non-Pemerintah sepanjang

  sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri.

EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN YUDIKATIF

EKSEKUTIF, LEGISLATIF DAN YUDIKATIF

DPR DPR KEPRESIDENAN KEPRESIDENAN

  

BADAN LAIN yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan

negara yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

  Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

UNIVERSITAS NEGERI UNIVERSITAS NEGERI

  Organisasi Non-Pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri .

PENGELOLA ZAKAT PENGELOLA ZAKAT KOTAK AMAL KOTAK AMAL SUMBANGAN BENCANA SUMBANGAN BENCANA TEMPAT IBADAH TEMPAT IBADAH ALAM ALAM LEMBAGA SWADAYA LEMBAGA SWADAYA

  MASYARAKAT MASYARAKAT MENERIMA SUMBANGAN MENERIMA SUMBANGAN PANTI ASUHAN YANG PANTI ASUHAN YANG KARANG TARUNA MASYARAKAT KARANG TARUNA

c. Eksistensi Komisi Informasi dan

  Penyelesaian Sengketa Informasi Komisi Informasi adalah lembaga independen yang berfungsi menjalankan

  UU KIP dan peraturan pelaksanaannya, menetapkan petunjuk teknis standar layanan informasi publik dan menyelesaikan sengketa informasi publik melalui mediasi dan/atau ajudikasi non-litigasi.

  Komisi Informasi terdiri dari:

  • Komisi Informasi Pusat, beranggotakan 7 (tujuh) orang;
  • Komisi Informasi Provinsi, beranggotakan 5 (lima) orang;
  • Komisi Informasi Kabupaten/Kota (jika diperlukan), •beranggotakan 5 (lima) orang.

  • + KOMISI INFORMASI PUSAT

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  • Berdasarkan Pasal 30 ayat (2) UU KIP, rekrutmen

  Komisi Informasi Pusat telah dilaksanakan oleh Depkominfo secara terbuka, jujur, dan objektif, dengan melakukan serangkaian proses seleksi yang dilaksanakan pada bulan Oktober s/d Desember 2008;

  • Setelah dilakukan Fit and Proper Test oleh DPR, berdasarkan Keputusan Presiden No. 48/P Tahun 2009 tertanggal 2 Juni 2009, ditetapkan 7 (tujuh) anggota Komisi Informasi Pusat, yaitu: Ahmad Alamsyah Saragih (Ketua), Henny S.

  Widyaningsih (Wakil Ketua), Abdul Rahman Ma’mun, Amirudin, Ramly Amin Simbolon, Dono Prasetyo dan Usman Abdhali Watik.

  • + PENYELESAIAN SENGKETA

INFORMASI PUBLIK

  Sengketa informasi publik diselesaikan melalui mediasi dan/atau ajudikasi non litigasi oleh Komisi Informasi

  • Mediasi adalah proses penyelesaian

  sengketa Informasi Publik dengan mengedepankan asas musyawarah untuk mencapai mufakat (win-win solution) dengan perantara Komisi Informasi;

  adalah proses penyelesaian sengketa melalui lembaga pemutus:

  • Ajudikasi
  • >Ajudikasi Non-litigasi adalah penyelesaian sengketa ajudikasi di luar pengadilan yang putusannya memiliki kekuatan setara dengan putusan pengadilan;
  • Ajudikasi litigasi adalah penyelesaian sengketa ajudikasi di pengadilan.

  • + PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI

  PUBLIK (GUGATAN & KASASI)

  • Apabila Sengketa Informasi tidak dapat diselesaikan pada tingkat Komisi Informasi, penyelesaian sengketa dilanjutkan dengan Pengajuan gugatan melalui

  Pengadilan Tata Usaha Negara apabila yang digugat adalah Badan Publik negara dan Pengajuan gugatan

  melalui Pengadilan Negeri apabila yang digugat adalah badan publik non pemerintah.

  • Pihak yang tidak menerima putusan Pengadilan Tata Usaha Negara / Pengadilan Negeri dapat mengajukan

  kasasi kepada Mahkamah Agung selambat-lambatnya

  dalam waktu 14 (empat belas) hari sejak diterimanya putusan Pengadilan Tata Usaha Negara / Pengadilan Negeri.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  SKEMA INTERAKSI PENYELESAIAN SENGKETA INFORMASI PUBLIK PEMOHON INFORMASI PEMOHON INFORMASI BADAN PUBLIK BADAN PUBLIK Permintaan Informasi

INFORMASI PUBLIK SENGKETA

INFORMASI YANG DIKECUALIKAN

d. Peraturan Pemerintah sebagai

  implementing legislation

DASAR HUKUM PENYUSUNAN RPP

  • Pasal 20 ayat (2) UU KIP:

  “Ketentuan lebih lanjut mengenai jangka waktu pengecualian diatur dengan Peraturan Pemerintah.”

  • Pasal 58 UU KIP:

  “Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pembayaran ganti rugi oleh Badan Publik

negara diatur dengan Peraturan Pemerintah”

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

  Hal-hal yang diatur dalam RPP PERTIMBANGAN TERTULIS BADAN PUBLIK (Psl. 2 RPP)

  • Badan Publik membuat pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas informasi publik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
  • Pertimbangan tertulis tersebut ditetapkan oleh Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID ) atas persetujuan Pimpinan Badan Publik yang bersangkutan, dan dapat diakses oleh setiap Pemohon informasi Publik.

  Hal-hal yang diatur dalam RPP PENGKLASIFIKASIAN INFORMASI (Psl. 3 – 4 RPP)

  • > PPID menetapkan Informasi yang

  dikecualikan berdasarkan Pengujian Konsekuensi

  secara saksama dan penuh ketelitian berdasarkan persetujuan pimpinan Badan Publik yang bersangkutan dengan surat penetapan klasifikasi.

  • > Isi Penetapan :

  1. Jenis klasifikasi Informasi yang Dikecualikan;

  2. Identitas pejabat PPID yang menetapkan;

  3. Badan Publik & unit kerja pejabat yang menetapkan;

  4. Jangka Waktu Pengecualian; 5. alasan pengecualian; dan 6. Tempat dan tanggal penetapan.

  JANGKA WAKTU PENGECUALIAN DALAM RPP KIP (Psl. 5-8 RPP) TERHADAP PERATURAN DI NEGARA LAIN JENIS INFORMASI PUBLIK YG DIKECUALIKAN & N

  JANGKA WAKTU PENGECUALIAN o NEGARA PENE- HKI & KEKA- KETA- HUB GAKAN PERS. HANKAM YAAN ALAM HANAN

  INTL’ HUKUM. USAHA EKON.

  

1 Inggris 30 th 30 th Tanpa Tanpa bts Tanpa bts Tanpa bts

bts wkt wkt wkt wkt

  

2 Amerika 10-25 th 10-25 th Tanpa Tanpa bts Tanpa bts Tanpa bts

Serikat Mengacu pada Selama Selama jangka Selama Selama bts wkt wkt wkt wkt

4 Indonesia Max. 30

  UU ttg jangka waktu yang jangka waktu jangka waktu (RPP KIP) th (Psl. 5 dagang, UU dib utuhkan (psl.7.2) dibutuhkan dibutuhkan Rahasia waktu yang dibutuhkan yang yang ayat 2) Monopoli, UU Tertinggi tsb Tertinggi Tertinggi Larangan Ditetapkan Pimpinan Ditetapkan Ditetapkan Paten,UU (psl. 7.1) Ditetapkan (psl.7.3) (psl.7.5) Praktek Pimpinan Tertinggi Badan Pimpinan Pimpinan perusahan Dokumen Badan tsb Badan tsb Badan tsb (psl.6)

  JENIS INFORMASI PUBLIK YANG DIKECUALIKAN & JANGKA WAKTU PENGECUALIAN N PENE HKI & KEKA- KETA- HUB. O NEGARA GAKAN PERS. HANKAM YAAN HANAN

  INTL’ HKM. USAHA ALAM EKON.

  

2 Skotlandia 30 th 30 th Tanpa bts Tanpa Tanpa Tanpa

wkt batas wkt batas wkt batas wkt

  5 Bulgaria Tanpa 20 th Tanpa Tanpa Tanpa 20 th batas batas wkt batas wkt batas wkt wkt

  6 India 25 th 25 th Tanpa 25 th 25 th 25 th batas wkt

  7 Meksi ko 12 th 12 th 12 th 12 th 12 th 12 th

  8 Afrika 20 th 20 th 20 th 20 th 20 th 20 th Selatan

  

9 Swedia 2-70 th 2-70 th 2-70 th 2-70 th 2-70 th 2-70 th

  10 Thailand 20 th 20 th 20 th 20 th 20 th 20 th

  • + JANGKA WAKTU INFORMASI PUBLIK YANG DIKECUALIKAN (PASAL 17 UU KIP) dalam RPP (psl 5-9)
    • Informasi Publik yang terkait dengan proses penegakan hukum: Max 30 (tiga puluh) tahun
    • Informasi Publik terkait perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan perlindungan dari persaingan usaha tidak sehat ; berdasarkan UU /Peraturan terkait.
    • Informasi Publik terkait pertahanan keamanan negara, kekayaan alam, ketahanan ekonomi nasional, kepentingan luar negeri: tidak terbatas

  (informasi publik ini dapat dibuka atas izin

Presiden RI berdasarkan Uji Konsekuensi dan

Uji Kepentingan Publik).

  • Informasi Publik terkait isi akta otentik pribadi atau wasiat, rahasia pribadi, memorandum atau surat- surat antar/intra Badan Publik: berdasarkan UU/peraturan terkait.

  Hal-hal yang diatur dalam RPP MENGUBAH KLASIFIKASI (Psl. 10 RPP)

  • > PPID atas persetujuan pimpinan BP dapat mengubah klasifikasi Informasi yang Dikecualikan (ID) berdasarkan Pengujian Konsekuensi.

  HABIS JANGKA WAKTU PENGECUALIAN (Psl. 11 RPP)

  • > ID yang telah habis Jangka Waktu Pengecualiannya menjadi Informasi Publik (IP) yang dapat diakses oleh Pemohon IP dengan penetapan dari PPID yang penetapannya dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari kerja sebelum berakhirnya Jangka Waktu Pengecualian.
  • > Bila penetapan tersebut tidak dilakukan ID menjadi IP pada saat berakhirnya Jangka Waktu Pengecualian.

  • PPID ditunjuk oleh pimpinan Badan Publik yang bersangkutan.
  • PPID memiliki kompetensi di bidang pengelolaan informasi dan dokumentasi, dengan standar kompetensi yang ditetapkan oleh pimpinan Badan Publik yang bersangkutan.
  • Dibantu pejabat fungsional di Badan Publik yang bersangkutan
  • PPID memiliki tugas :

   penyediaan, penyimpanan, pendokumentasian, dan pengamanan informasi;  pelayanan informasi sesuai dengan aturan cepat, tepat, dan sederhana;  menetapkan SOP penyebarluasan Informasi Publik;  Melakukan pengujian Konsekuensi;  Pengklasifikasian Informasi dan/atau pengubahannya;  penetapan pertimbangan tertulis atas setiap kebijakan yang diambil untuk memenuhi hak setiap orang atas

  Hal-hal yang diatur dalam RPP PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI (PPID) (Psl 12-15 RPP)

  • + PPID DI BADAN PUBLIK NEGARA
    • PPID di lingkungan Badan Publik Negara yang berkedudukan di Pusat adalah jabatan struktural eselon 1b atau eselon 2b.
    • PPID di lingkungan Badan Publik Negara yang berkedudukan di daerah Provinsi adalah jabatan struktural eselon 2b atau eselon 3b.
    • PPID di lingkungan Badan Publik Negara yang berkedudukan di daerah Kabupaten/Kota adalah jabatan struktural eselon 2b, eselon 3b, eselon 4b atau jabatan fungsional.

  (Eselonisasi PPID setingkat lebih rendah dari Pimpinan Badan Publik yang bersangkutan. Dalam melaksanakan tugasnya PPID dapat dibantu oleh pejabat fungsional).

PELAYANAN INFORMASI PUBLIK

  • Badan Publik wajib menyediakan informasi publik yang akurat dan benar, dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga tidak menyesatkan.
  • Badan Publik harus membangun dan mengembangkan sistem informasi dan dokumentasi untuk mengelola informasi publik secara baik dan efisien sehingga dapat diakses dengan mudah.

KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

e. Ketentuan mengenai sanksi

   Badan Publik yang dengan sengaja tidak menyediakan, tidak memberikan, dan/atau tidak menerbitkan Informasi Publik, dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain dikenakan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp5.000.000,00 (lima juta rupiah).

   Setiap Orang yang dengan sengaja dan tanpa hak mengakses dan/atau memperoleh dan/atau memberikan informasi yang dikecualikan dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan pidana denda paling banyak 10 juta rupiah.

PIDANA DENDA GANTI RUGI PIDANA DENDA GANTI RUGI

  • Pembayaran pidana denda yang Ganti rugi berdasarkan Pasal 58 Undang- menjadi tanggung jawab Badan Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Publik Negara, dibebankan pada Keterbukaan Informasi Publik yang APBN/APBD sepanjang pejabat mengakibatkan adanya kerugian materil publik yang bersangkutan yang diderita oleh Penggugat melakukan tugas pokok dan dilaksanakan berdasarkan Peraturan fungsinya sesuai dengan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1991 kewenangan yang diberikan tentang Ganti Rugi dan Tata Cara kepadanya (intra vires). Pelaksanaannya pada Peradilan Tata Usaha Negara.
  • Apabila Pejabat publik terbukti melakukan tindakan di luar tugas pokok dan fungsinya dengan melampaui kewenangan yang diberikan kepadanya (ultra vires) , pembayaran pidana denda menjadi tanggung jawab pejabat publik yang bersangkutan.

f. Ketentuan Peralihan

   UU KIP berlaku 2 (dua) tahun sejak tanggal diundangkan. Hal ini didasarkan pada pertimbangan hal-hal sebagai berikut:  pelaksanaan sosialiasi / edukasi;

   penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah;

   pembentukan Komisi Informasi beserta Juknis dan Juklak-nya;

   persiapan infrastruktur ICT.

   Penyusunan dan penetapan Peraturan Pemerintah, petunjuk teknis, sosialisasi, sarana dan prasarana, serta hal-hal lainnya yang terkait dengan persiapan pelaksaaan Undang-Undang ini harus rampung paling lambat 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

  Terima Kasih “Komunikasi lancar, informasi benar”