PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA NEGERI 4 SUNGAI RAYA SKRIPSI

  PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA NEGERI 4 SUNGAI RAYA SKRIPSI oleh : WIJI TRI UTARI NPM. 131620161

  PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA NEGERI 4 SUNGAI RAYA SKRIPSI Oleh : WIJI TRI UTARI NPM. 131620161 Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Kimia

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

  LEMBAR PENGESAHAN PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA DI SMA NEGERI 4 SUNGAI RAYA SKRIPSI Tanggung Jawab Yuridis Pada WIJI TRI UTARI NPM: 131620161 Disetujui Pembimbing I Pembimbing II

Raudhatul Fadhilah, S.Pd, M.Si Fitriani, S.Si, M.Si, M.Sc

NIDN. 1127028801 NIDN. 1128078101

  Disahkan

  LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

  Skripsi ini diajukan oleh : Nama : Wiji Tri Utari NPM : 131620161 Program Studi : Pendidikan Kimia Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Judul Skripsi : Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum

  Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya

  Skripsi ini telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak pada : Hari : Senin Tanggal : 07 Agustus 2017

   Tim Penguji Nama Tanda Tangan 1.

  Raudhatul Fadhilah, S.Pd, M.Si

  Ketua ………………...

  2. Fitriani, S.Si, M.Si, M.Sc

  Sekretaris ………………...

  3. Dini Hadiarti, M.Sc

  Penguji I ………………...

  

PERNYATAAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Wiji Tri Utari NPM : 131620161 Program Studi : Pendidikan Kimia Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang berjudul

  

“PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PRAKTIKUM

BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN

PENYANGGA DI SMA NEGERI 4 SUNGAI RAYA” adalah hasil karya saya

  sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan yang tidak sesuai dengan etika keilmuan. Atas pernyataan ini saya siap menanggung segala resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan pelanggaran terhadap etika keilmuan atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

  Pontianak, 07 September 2017 Peneliti MOTTO

Sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan, maka apabila kamu

telah selesai (dari suatu urusan) kerjakanlah dengan sungguh-sungguh

urusan yang lain dan hanya kepada Allah lah hendaknya kamu berharap.”

  

(QS. Al-Insyirah: 6-8)

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)

kepadamu.”

  

(QS. Ibrahim: 7)

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali

kaum itu sendiri yang mengubah apa- apa yang pada diri mereka.”

  

(QS. Ar-Rad: 11)

“Kaum minoritas bukanlah masalah untuk menjadi berkualitas.”

  (Penulis)

  

PERSEMBAHAN

Bismillahirrahmaanirrahim.

  Dengan Rahmat Allah Swt yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

  Saya persembahkan karya ini untuk…

Ibunda tercinta yang selalu memberikan limpahan doa dan kasih sayang serta motivasi

yang tak terhingga. Terima kasih telah menjadi Ibu yang kuat dan selalu setia menemani dalam kondisi apapun.

Ayahanda tersayang yang telah tiada, semoga engkau selalu berada dalam kedamaian di

tempat terindah-Nya.

  Kedua kakakku yang selalu memberi semangat dan motivasi. Terima kasih telah menjadi kakak yang baik dan selalu mengayomi adik bungsu kalian ini. Sahabat-sahabatku (1000 squad ; Fidza, Lya & Eno) yang terkasih nan tercinta, terima kasih banyak atas dukungan serta canda tawa yang selalu kalian berikan.

Semoga dimasa depan kita akan menjadi insan-insan yang sukses selalu baik di dunia

maupun di akhirat dan semoga hubungan baik kita selalu terjaga. Amin.

Teman-teman Pendidikan Kimia Angkatan 2013 senasib sepenanggungan, terima kasih

atas segalanya sehingga membuat hari-hari semasa kuliah lebih berarti. Dosen-dosen Pendidikan Kimia yang telah memberikan ilmu yang berguna dan bermakna dalam hidup saya.

Semoga Allah Swt membalas semua kebaikan kalian dikemudian hari dan semoga selalu

dalam lindungan-Nya. Amin.

  

ABSTRAK

  WIJI TRI UTARI. 131620161. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya. Dibimbing oleh RAUDHATUL FADHILAH, S.Pd, M.Si dan FITRIANI, S.Si, M.Si, M.Sc.

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh bahan ajar yang digunakan untuk membimbing siswa dalam kegiatan praktikum belum tersedia khususnya pada materi larutan penyangga. Penelitian ini bertujuan menghasilkan LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya yang valid, praktis dan efektif. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pengembangan Borg & Gall. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi tidak langsung dan teknik pengukuran. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar angket dan soal tes hasil belajar. Hasil analisis menunjukkan bahwa LKS Praktikum Berbasis Inkuiri terbimbing yang dikembangkan valid dengan kriteria kevalidan sangat tinggi sebesar 1,00. Hasil uji coba lapangan awal diperoleh kepraktisan dan keefektifan masing-masing sebesar 83,71% dan 77,78%. Hasil uji coba lapangan utama diperoleh kepraktisan dan keefektifan masing-masing sebesar 85,65% dan 76,47%. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan dan keefektifan sehingga dapat digunakan dalam proses pembelajaran.

  Kata Kunci : Inkuiri terbimbing, larutan penyangga, LKS praktikum.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, semesta alam yang memegang kekuasaan di bumi dan di langit. Allah yang senantiasa mencurahkan kasih sayang-Nya kepada seluruh umat manusia di hamparan dunia ini, shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya yang dengan sepenuh jiwa, raga, dan hartanya senantiasa istiqomah memegang teguh yang mulia ini.

  Alhamdulillahirobbil ’alamin, atas ridha Allah semata penulis akhirnya mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul

  “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Larutan Penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya”. Penulis menyadari banyak pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus kepada : 1.

  Arif Didik Kurniawan, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Pontianak yang telah memberikan pengarahan, dorongan, dan motivasi.

  2. Dedeh Kurniasih, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia yang telah memberikan dorongan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

  3. Raudhatul Fadhilah, S.Pd, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 dan Fitriani, S.Si, M.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing 2 yang telah memberikan pengarahan, dorongan dan motivasi.

  4. Dini Hadiarti, M.Sc selaku Dosen Penguji 1 dan Tuti Kurniati S.Pd, M.Pd pengarahan, dan motivasi.

  7. Ibunda, kedua kakakku dan semua keluarga yang telah memberikan doa yang tulus, semangat, bimbingan, dan motivasi yang sangat luar biasa tanpa henti- hentinya.

8. Teman-teman mahasiswa Pendidikan Kimia FKIP Universitas

  Muhammadiyah Pontianak khususnya angkatan 2013 yang telah banyak memberikan dukungan, bantuan, motivasi dan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

  Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan sehingga apabila di dalam skripsi ini terdapat kesalahan, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan dan penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan untuk kita semua.

  Pontianak, 07 September 2017 Peneliti

  

DAFTAR ISI

Halaman

  

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

HALAMAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR TABEL

DAFTAR PERSAMAA

  

B

  

  

  

  

  

BAB II

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

BAB II

  

  

  

  

  

  

  

B

  

B

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  50 Tabel 4.3 Rekapitulasi Validasi Angket Respon Siswa .........................................

  56 Tabel 4.9 Data Hasil Analisis Angket Respon Siswa Uji Coba Utama .................

  52 Tabel 4.8 Data Hasil Analisis Angket Respon Siswa ............................................

  52 Tabel 4.7 Rekapitulasi Validasi Ahli Bahasa ........................................................

  49 Tabel 4.6 Rekapitulasi Validasi Ahli Media ..........................................................

  49 Tabel 4.5 Rekapitulasi Validasi Ahli Materi .........................................................

  53 Tabel 4.4 Rekapitulasi Validasi Soal Post-test ......................................................

  42 Tabel 4.2 Rekapitulasi Validasi RPP .....................................................................

Tabel 1.1 Persentase Nilai Ulangan Harian Kimia .................................................. 2

  37 Tabel 4.1 Pengembangan Indikator dan Tujuan Pembelajaran..............................

  36 Tabel 3.6 Kriteria Keterlaksanaan Pembelajaran ...................................................

  36 Tabel 3.5 Kriteria Nilai Respon Siswa ..................................................................

  35 Tabel 3.4 Skor Pilihan Jawaban Angket Respon Siswa ........................................

  34 Tabel 3.3 Kriteria Kevalidan Instrumen Penelitian ...............................................

Tabel 3.1 Rekapitulasi Validitas Instrumen Penelitian .......................................... 34 Tabel 3.2 Tabulasi Silang ......................................................................................

  60

  

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 One-Shot Case Study Design ............................................................. 29Gambar 3.2 One-Shot Case Study Design ............................................................. 30Gambar 3.3 Prosedur Penelitian Pengembangan ................................................... 31Gambar 4.1 Penambahan Keterangan Gambar Sebelum Revisi ............................ 48Gambar 4.2 Penambahan Keterangan Gambar Setelah Revisi .............................. 49Gambar 4.3 Penambahan Daftar Isi ....................................................................... 50Gambar 4.4 Penambahan Daftar Pustaka ............................................................... 50Gambar 4.5 Penambahan Nomor Halaman............................................................ 51Gambar 4.6 Gambar Air Liur Sebagai Larutan Penyangga Sebelum Revisi ......... 51Gambar 4.7 Gambar Air Liur Sebagai Larutan Penyangga Setelah Revisi ........... 51

  

DAFTAR PERSAMAAN

Halaman

  Persamaan2.1 Reaksi Pembentukan Hidrogen Asetat ........................................... 21 Persamaan2.2 Reaksi Ion Hidrogen ....................................................................... 21 Persamaan2.3 Reaksi Penguraian Hidrogen Asetat ............................................... 21 Persamaan2.4 Reaksi Pembentukan Molekul Ammonia ....................................... 22 Persamaan2.5 Reaksi Pembentukan Ion Ammonium ............................................ 22 Persamaan2.6 Reaksi Kesetimbangan Disosiasi Asam Lemah ............................. 22 Persamaan2.7 Tetapan Kesetimbangan Disosiasi Asam Lemah ........................... 22 Persamaan2.8 Konsentrasi Ion Hidrogen ............................................................... 22 Persamaan2.9 Konsentrasi Asam Tak Terdisosiasi ............................................... 22 Persamaan2.10 Konsentrasi Anion ........................................................................ 23 Persamaan2.11 Konsentrasi Ion Hidrogen ............................................................. 23 Persamaan2.12 Perhitungan pH ............................................................................. 23 Persamaan2.13 Reaksi Kesetimbangan Disosiasi Basa Lemah ............................. 23 Persamaan2.14 Tetapan Kesetimbangan Disosiasi Basa Lemah ........................... 23 Persamaan2.15 Hubungan Konsentrasi Basa dan Garam ...................................... 23 Persamaan2.16 Hubungan Konsentrasi Basa dan Garam ...................................... 23 Persamaan2.17 Hasil Kali Ion Air ......................................................................... 23 Persamaan2.18 Tetapan Kesetimbangan Disosiasi Asam Lemah ......................... 24 Persamaan2.19 Konsentrasi Ion Hidrogen ............................................................. 24 Persamaan2.20 Logaritma Perhitungan pH ........................................................... 24 Persamaan2.21 Rumus Perhitungan pH Mengandung Asam Lemah .................... 24 Persamaan2.22 Rumus Perhitungan pH Mengandung Asam Lemah .................... 24

  Persamaan3.1 Validasi Isi Gregory ........................................................................ 34 Persamaan3.2 Nilai ................................................................................................ 36 Persamaan3.3 Persen Nilai ..................................................................................... 37

  

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  LAMPIRAN A Pra-Penelitian

  Lampiran A-1 Observasi Pra Penelitian................................................................. 68 Lampiran A-2 Hasil Wawancara Guru Kimia ....................................................... 70 Lampiran A-3 Daftar Nilai Ulangan Harian .......................................................... 71

  LAMPIRAN B Instrumen Penelitian

  Lampiran B-1 Kisi-Kisi Lembar Validasi LKS Praktikum Ahli Materi ................ 74 Lampiran B-2 Lembar Validasi LKS Praktikum Ahli Materi ............................... 75 Lampiran B-3 Kisi-Kisi Lembar Validasi LKS Praktikum Ahli Media ................ 76 Lampiran B-4 Lembar Validasi LKS Praktikum Ahli Media ................................ 77 Lampiran B-5 Kisi-Kisi Lembar Validasi LKS Praktikum Ahli Bahasa ............... 78 Lampiran B-6 Lembar Validasi LKS Praktikum Ahli Bahasa .............................. 79 Lampiran B-7 Lembar Observasi ........................................................................... 80 Lampiran B-8 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ................................ 81 Lampiran B-9 Lembar Validasi RPP ..................................................................... 89 Lampiran B-10 Kisi-kisi Soal Postest .................................................................... 90 Lampiran B-11 Soal Postest .................................................................................. 91 Lampiran B-12 Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran Soal Postest................. 92 Lampiran B-13 Lembar Validasi Soal Postest ....................................................... 93 Lampiran B-14 Kisi-kisi Angket Respon Siswa .................................................... 96 Lampiran B-15 Angket Respon Siswa ................................................................... 97 Lampiran B-16 Lembar Validasi Angket Respon Siswa ....................................... 98

  Lampiran C-3 Hasil Validasi LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Ahli Media ........................................................................................... 101

  Lampiran C-4 Rekapitulasi dan Perhitungan Hasil Validasi Ahli Media Terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing .............................. 102

  Lampiran C-5 Hasil Validasi LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Ahli Bahasa .......................................................................................... 103

  Lampiran C-6 Rekapitulasi dan Perhitungan Hasil Validasi Ahli Bahasa Terhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing .............................. 104

  Lampiran C-7 Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) .......... 105 Lampiran C-8 Rekapitulasi dan Perhitungan Hasil Validasi Rencana Pelaksanaan

  Pembelajaran (RPP) ..................................................................... 106 Lampiran C-9 Hasil Validasi Soal Posttest ......................................................... 107 Lampiran C-10 Rekapitulasi dan Perhitungan Hasil Validasi Soal Posttest ........ 108 Lampiran C-11 Hasil Validasi Angket Respon SiswaTerhadap LKS Praktikum

  Berbasis Inkuiri Terbimbing ........................................................ 110 Lampiran C-12 Rekapitulasi dan Perhitungan Hasil Validasi Angket Respon

  SiswaTerhadap LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing .... 111 Lampiran C-13 Hasil Observasi Pembelajaran Tahap Uji Coba Lapangan

  Awal ............................................................................................. 112 Lampiran C-14 Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran Tahap Uji Coba

  Lapangan Awal ............................................................................ 113 Lampiran C-15 Hasil Observasi Pembelajaran Tahap Uji Coba Lapangan

  Utama ........................................................................................... 115 Lampiran C-16 Rekapitulasi Hasil Observasi Pembelajaran Tahap Uji Coba

  Lapangan Utama .......................................................................... 116

  Lampiran C-20 Analisis Kepraktisan Berdasarkan Angket Respon Siswa Tahap Uji Coba Lapangan Utama .......................................................... 121

  Lampiran C-21 Hasil Posttest pada Uji Coba Lapangan Awal di Kelas XII IPA SMA Negeri 4 Sungai Raya ......................................................... 122

  Lampiran C-22 Analisis Efektifitas Berdasarkan Nilai Ketuntasan Siswa pada Uji Coba Lapangan Awal ................................................................... 123

  Lampiran C-23 Hasil Posttest pada Uji Coba Lapangan Utama di Kelas XI IPA SMA Negeri 4 Sungai Raya ......................................................... 124

  Lampiran C-24 Analisis Efektifitas Berdasarkan Nilai Ketuntasan Siswa pada Uji Coba Lapangan Utama ................................................................. 125

  Lampiran C-25 Sampel LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing yang Telah Digunakan dalam Pembelajaran................................................... 126

  Lampiran C-26 LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pegangan Siswa . 131 Lampiran C-27 LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing Pegangan Guru... 146

  LAMPIRAN D Surat-surat Penelitian

  Lampiran D-1 Surat Pernyataan Validator .......................................................... 161 Lampiran D-2 Surat Izin Penelitian ..................................................................... 162

  LAMPIRAN E Dokumentasi Penelitian

  Lampiran E-1 Kegiatan Uji Coba Lapangan Awal .............................................. 163 Lampiran E-2 Kegiatan Uji Coba Lapangan Utama ............................................ 165

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu kimia merupakan experimental science, tidak dapat dipelajari hanya

  dengan membaca, menulis atau mendengarkan. Mempelajari ilmu kimia bukan hanya menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep, atau prinsip tetapi mengetahui juga suatu proses penemuan dan penguasaan petunjuk atau metode ilmiah (Jahro dan Susilawati, 2009: 20). Realita yang terjadi di sekolah bahwa mata pelajaran kimia dianggap sulit oleh sebagian besar siswa SMA, sehingga banyak dari siswa yang tidak berhasil dalam belajar kimia. Selain itu, ada anggapan bahwa pelajaran kimia merupakan pelajaran yang menakutkan dan membosankan (Yuniasri, 2013: 2). Banyak faktor yang menyebabkan kimia dianggap sebagai pelajaran yang sulit, di antaranya kurangnya pemahaman siswa terhadap konsep-konsep kimia dan banyak konsep-konsep kimia yang bersifat abstrak (Nazar dkk, 2013: 1).

  Faktor penyebab siswa merasa sulit dalam belajar kimia karena kurangnya pemahaman konsep juga dialami oleh siswa kelas XI IPA SMA Negeri 4 Sungai Raya. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan dengan guru kimia SMA Negeri 4 Sungai Raya (Lampiran A-2), bahwa kesulitan yang sering dialami siswa adalah penalaran konsep dalam materi pembelajaran kimia, salah satunya pada materi larutan penyangga. Materi larutan penyangga merupakan salah satu materi kimia Sekolah Menengah Atas (SMA) yang terdapat dalam Standar Isi yang termasuk ke dalam Standar Kompetensi 4 dengan Kompetensi Dasar 4.3 yaitu “Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup” yang merujuk pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Tabel 1.1 Persentase Nilai Ulangan Harian Kimia Materi Asam Basa, Larutan Penyangga dan Hidrolisis Garam XI IPA Tahun Ajaran 2015/2016

  

SMA Negeri 4 Sungai Raya

Asam Basa Larutan Penyangga Hidrolisis Garam Kelas T (%) TT (%) T (%) TT (%) T (%) TT (%)

  XI IPA 60,23 39,76 21,59 78,40 29,88 70,11

Tabel 1.1 memperlihatkan bahwa persentase ketuntasan terendah sebesar

  21,59% terdapat pada nilai ulangan harian materi larutan penyangga. Hal ini dikarenakan oleh masalah pemahaman konsep yang dialami oleh siswa. Menurut Dwijayanti & Siswaningsih (2005:2), pemahaman konsep siswa dapat ditingkatkan menggunakan metode praktikum, karena pada kegiatan praktikum dapat dikembangkan keterampilan psikomotorik, kognitif, dan juga afektif.

  Hasil observasi (Lampiran A-1) menunjukkan bahwa selama ini di SMA Negeri 4 Sungai Raya telah menerapkan metode praktikum pada beberapa materi pelajaran kimia seperti pada materi uji larutan elektrolit, asam-basa, laju reaksi, koloid dan sebagainya. Tetapi metode praktikum belum terlaksana pada materi larutan penyangga. Belum terlaksananya praktikum pada materi larutan penyangga inilah yang dapat menyebabkan kurangnya pemahaman konsep siswa pada materi larutan penyangga. Salah satu kendala belum terlaksananya praktikum pada materi larutan penyangga karena belum tersedianya Lembar Kerja Siswa (LKS) praktikum yang mendukung untuk mengatasi masalah pemahaman konsep siswa pada materi ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru (Lampiran A-2), praktikum yang biasa dilakukan diambil dari buku paket siswa tanpa dimodifikasi terlebih dahulu oleh guru dan bersifat instruksi langsung, pembelajaran yang digunakan sebagai media belajar alternatif yang termasuk media cetak berupa lembaran atau buku berisi materi visual. Padmaningrum (2008: 2) menyatakan bahwa keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar dalam proses belajar mengajar sehingga penyusunan LKS harus memenuhi berbagai persyaratan yaitu syarat didaktik, syarat konstruksi, dan syarat teknik.

  Pentingnya LKS dalam proses pembelajaran berkaitan dengan beberapa manfaat dan tujuan yang dimiliki oleh LKS itu sendiri, di antaranya LKS dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, membantu siswa dalam mengembangkan konsep, melatih siswa untuk menemukan dan mengembangkan proses belajar mengajar, sebagai alat bantu guru dan siswa dalam melaksanakan proses belajar mengajar, membantu siswa untuk menambah info tentang konsep, membantu siswa memperoleh catatan materi yang dipelajari dalam melakukan kegiatan pembelajaran, dan membantu guru dalam menyusun perangkat pembelajaran. Oleh karena itu, pembelajaran di sekolah juga perlu pengembangan perangkat pembelajaran, salah satunya LKS yang dikembangkan oleh guru sebagai fasilitator dan pedoman pembelajaran, supaya siswa dapat ikut berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar (Afifah, 2015: 2).

  Pembelajaran praktikum selain ditunjang dengan ketersediaan alat dan bahan, juga harus ditunjang dengan sumber atau media pembelajaran yang lain. Salah satu sumber dan media pembelajaran yang dapat menunjang pembelajaran praktikum adalah LKS praktikum. Menurut Afifah (2015: 2), LKS dapat menjadi sumber belajar atau media pembelajaran tergantung pada kegiatan pembelajaran yang dirancang. Peran LKS di dalam pembelajaran salah satunya adalah dapat menuntun siswa dalam proses belajar dan mengembangkan kemampuan kerja ilmiahnya. Dalam hal ini, maka penting adanya LKS praktikum dapat mampu mengembangkan kemampuan berpikirnya (minds-on). Namun pada umumnya praktikum yang dilakukan belum memberikan kesempatan pada siswa untuk berpartisipasi secara aktif dalam melakukan percobaan. Akibatnya siswa kurang memahami apa yang dilakukan dan alasannya melakukan praktikum tersebut. Hal ini kurang sesuai dengan karakteristik ilmu kimia sebagai proses, terlebih siswa menjadi kurang termotivasi melakukan kegiatan praktikum. Sehingga diperlukan model pembelajaran inkuiri terbimbing agar pembelajaran

  

dengan metode praktikum yang terpusat pada siswa lebih efektif dalam

membimbing siswa untuk memahami konsep yang diajarkan (Pratiwi, 2013: 2).

  Suyanti (2010: 68) menyatakan bahwa model pembelajaran inkuiri merupakan suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan seluruh kemampuan siswa untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis dan logis sehingga siswa dapat merumuskan penemuannya sendiri. Dalam pembelajaran melalui inkuiri siswa dimotivasi untuk mengembangkan keterampilan proses, sehingga sifat ilmiah siswa seperti menghargai pendapat orang lain, terbuka terhadap gagasan baru, berpikir kritis, jujur dan kreatif dapat terlatih. Pembelajaran

  

berbasis inkuiri di laboratorium terbagi menjadi 5 level, yaitu level 0: konfirmasi,

level ½: inkuiri terstruktur, level 1: inkuiri terbimbing, level 2: inkuiri terbuka,

dan level 3: inkuiri bebas (authentic inquiry). Gormally et al (2011: 45)

  mengungkapkan bahwa jenis inkuiri yang cocok digunakan untuk tingkat SMA adalah inkuiri terbimbing, dikarenakan inkuiri terbimbing menyediakan lebih banyak arahan untuk para siswa yang belum siap untuk menyelesaikan masalah dengan inkuiri tanpa bantuan karena kurangnya pengalaman dan pengetahuan atau belum mencapai tingkat perkembangan kognitif yang diperlukan untuk berpikir abstrak. Dalam pembelajaran inkuiri terbimbing siswa memiliki kesempatan untuk kesimpulan. Berdasarkan tahapan-tahapan ini, sangat sesuai bila diterapkan dengan praktikum pada materi yang dipilih dalam penelitian ini yaitu materi larutan penyangga khususnya pada sub materi sifat-sifat larutan penyangga. Pada sub materi ini berisi tentang konsep dasar mengenai larutan penyangga yang dapat mempertahankan pH larutan. Siswa mengetahui berbagai macam jenis asam, basa dan garam, namun asam atau basa lemah yang direaksikan dengan garamnya dapat mempertahankan pH larutan meski ditambahkan dengan air, asam ataupun basa yang lain. Dalam hal ini, pengetahuan mengenai sifat larutan penyangga yang dapat mempertahankan pH tidak bisa hanya dengan mengandalkan hafalan, karena sifat larutan penyangga ini merupakan suatu konsep kimia yang bersifat mikroskopik. Oleh karena itu, siswa perlu melakukan eksperimen dan mengamati secara langsung perubahan pH larutan agar dapat memberikan bukti nyata bagi siswa yang bersifat makroskopis sehingga siswa akan mendapatkan pemahaman konsep yang kuat.

  Telah terdapat penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Zahara (2013: 75) mengenai pengembangan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada subpokok materi hubungan hasil kali kelarutan dan pengendapan. Hasil penelitian pada tahap pengembangan model menunjukkan bahwa keterlaksanaan LKS berbasis inkuiri yang dikembangkan sangat baik dengan persentase sebesar 91,57% yang terdiri dari observasi keterlaksanaan tahapan inkuiri (100%) dan penilaian jawaban siswa terhadap tugas-tugas LKS (83,15%). Penilaian guru terhadap LKS praktikum berbasis inkuiri yang dikembangkan sangat baik dengan persentase penilaian sebesar 85,33% yang terdiri dari penilaian terhadap kesesuaian dengan konsep hubungan hasil kali kelarutan dan pengendapan (86,51%), dan kesesuaian dengan tata bahasa (83,93%). Respon siswa terhadap jawaban siswa terhadap tugas

  • – tugas dalam LKS (77,86%). Adapun respon siswa

    terhadap praktikum menggunakan LKS yang dikembangkan tergolong baik

    (77,56%). Berdasarkan penilaian guru dan dosen terhadap LKS tergolong baik

    sekali (82,29%) yang terdiri dari kesesuaian LKS yang dikembangkan dengan

    konsep pembuatan dan pengujian sabun (79,72%) dan kesesuaian LKS dengan

    syarat kebahasaan yang digunakan (84,86%).

  Uraian yang telah dipaparkan di atas memberikan beberapa temuan masalah yang dapat diangkat oleh peneliti, khususnya pada LKS praktikum larutan penyangga, pelaksanaan praktikum itu sendiri, serta model pembelajaran inkuiri terbimbing yang dianggap penting untuk pemahaman konsep siswa dalam melaksanakan praktikum. Maka dari itu, peneliti merasa perlu mengembangkan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimanakah kevalidan lembar kerja siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya? 2. Bagaimanakah kepraktisan lembar kerja siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 4 Sungai

  Raya? 3. Bagaimanakah keefektifan lembar kerja siswa berbasis (LKS) praktikum inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 4 Sungai

  Raya?

  2. Mengetahui kepraktisan lembar kerja siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya.

  3. Mengetahui keefektifan lembar kerja siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat penelitian pengembangan lembar kerja siswa (LKS) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga di SMA Negeri 4 Sungai Raya adalah sebagai berikut: 1.

  Bagi pendidik, diharapkan dapat digunakan untuk menambah kreativitas dan motivasi dalam pembelajaran kimia.

  2. Bagi peserta didik, diharapkan dapat digunakan untuk menambah motivasi dalam belajar kimia.

  3. Bagi peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan dan dapat digunakan sebagai acuan untuk penelitian selanjutnya.

E. Definisi Operasional 1. Penelitian dan pengembangan

  Metode penelitian dan pengembangan atau bahasa Inggrisnya Research

  

and Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

produk tertentu, dan menguji keefektifitas produk tersebut (Sugiyono, 2016 : 407).

  Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah LKS (Lembar Kerja Siswa) praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga di kevalidan yang meliputi kevalidan isi, kevalidan bahasa, dan kevalidan media. Kevalidan isi dilihat dari cakupan materi, keakuratan materi, dan kesesuaian dengan kompetensi serta pendekatan yang digunakan. Kevalidan bahasa meliputi kesesuaian dengan peserta didik, ketepatan kaidah penulisan, serta kebenaran istilah dan simbol. Kevalidan tampilan meliputi teknik penyajian dan pendukung penyajian. Indikator aspek kevalidan dari LKS berbasis inkuiri terbimbing dapat tercapai bila koefisien validitas LKS lebih dari 0,60 (Nur dkk, 2014: 118).

  b.

  Aspek Kepraktisan (Practically) yang didasarkan pada kemudahan suatu media baik dalam mempersiapkan dan menggunakannya oleh siswa berdasarkan angket respon siswa terhadap media yang dikembangkan (Faroh dkk, 2014: 101). LKS yang dikembangkan dikatakan praktis jika rata-rata respon siswa lebih dari ≥ 60% atau interpretasi kepraktisan menunjukkan tinggi atau sangat tinggi (Prasetyo, 2012: 3).

  c.

  Aspek Keefektifan (Effectiveness) didasarkan pada ketuntasan hasil belajar siswa. LKS berbasis inkuiri terbimbing dikatakan efektif jika setelah dilakukan pembelajaran menggunakan LKS berbasis inkuiri terbimbing, siswa tuntas secara klasikal dengan presentase ≥ 65% dari jumlah siswa yang ada di kelas tersebut (Astuti dkk, 2012: 30).

2. LKS Praktikum Berbasis Inkuiri Terbimbing

  LKS praktikum merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat menunjang kegiatan praktikum dan berfungsi sebagai alat evaluasi dalam proses belajar mengajar, selain itu dapat digunakan pula sebagai acuan dalam menuntun siswa untuk memahami masalah dan membantu kegiatan bernalar (Surianto, 2012: melakukan percobaan untuk memperoleh informasi, mengumpulkan dan menganalisis data dan membuat kesimpulan. Selain itu LKS yang dikembangkan ini juga berisi materi yang ringkas dan mudah dipahami dan intruksi yang meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan siswa dalam bekerja secara ilmiah, apersepsi yang dibahas lebih lanjut serta dengan keseluruhan tampilan yang menarik.

3. Inkuiri terbimbing (Guided Inquiry)

  Inkuiri terbimbing (guided inquiry) merupakan model pembelajaran yang dapat melatih keterampilan siswa dalam melaksanakan proses investigasi untuk mengumpulkan data berupa fakta dan memproses fakta tersebut sehingga siswa mampu membangun kesimpulan secara mandiri guna menjawab pertanyaan atau permasalahan yang diajukan oleh guru (teacher-proposed research question) (Maguire et al, 2010: 55).

  Pelaksanaan pembelajaran menggunakan LKS inkuiri terbimbing yang akan dilaksanakan terdiri dari tahapan-tahapan sebagai berikut : a.

  Merumuskan masalah.

  Tahap merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang memancing siswa untuk mencari jawabannya. Pada penelitian ini siswa diberikan LKS yang berisi masalah dalam suatu hasil percobaan kemudian siswa bekerja untuk menemukan jawaban terhadap masalah tersebut di bawah bimbingan yang intensif dari guru.

  b.

  Merumuskan hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Untuk Mengumpulkan data pada tahap ini adalah aktifitas menjaring informasi yang dilakukan pada saat menguji hipotesis yang diajukan. Data yang dihasilkan berupa tabel pengamatan yang telah disajikan dalam LKS.

  d.

  Menganalisis data Siswa menganalisis data yang telah diperoleh dari hasil uji hipotesis. Setelah menganalisis data, maka siswa dapat menyimpulkan apakah hipotesis yang telah dibuat sesuai atau tidak dengan hasil uji hipotesis yang telah dilakukan. Bila ternyata hipotesis itu salah atau ditolak, siswa dapat menjelaskan sesuai dengan proses inkuiri yang telah dilakukannya.

  e.

  Merumuskan kesimpulan Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis. Dari data yang telah dikelompokkan dan dianalisis, kemudian diambil kesimpulan. Setelah diambil kesimpulan, kemudian dicocokkan dengan hipotesa asal, apakah hipotesa diterima atau tidak.

4. Materi Larutan Penyangga

  Materi larutan penyangga adalah salah satu materi dalam mata pelajaran kimia yang terdapat dalam standar isi yang termasuk ke dalam Standar Kompetensi 4 dengan Kompetensi Dasar 4.3 yaitu “Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup”, dengan merujuk pada KTSP yang dipelajari di kelas XI semester genap. Sub materi yang terdapat pada materi pokok larutan penyangga, yaitu : a.

  Sifat-sifat larutan penyangga, b.Komponen Larutan Penyangga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Dan Pengembangan

  • – Penelitian dan pengembangan adalah suatu proses atau langkah langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada, yang dapat dipertanggungjawabkan. Produk tersebut tidak selalu berbentuk benda atau perangkat keras (hardware), seperti buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas atau di laboratorium, tetapi juga bisa perangkat lunak (software), seperti program computer untuk pengolahan data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model-model pendidikan, pembelajaran, pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen, dll (Sukmadinata, 2010 : 164).

  Metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2016 : 407). Borg and Gall (Mulyatiningsih, 2012 : 163) menyatakan bahwa penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran. Menurut Borg and Gall ada sepuluh langkah pelaksanaan strategi penelitian dan pengembangan (Mulyatiningsih, 2012 : 163): 1.

  Penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting).

  Pengukuran kebutuhan, studi literatur, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

  3. Pengembangan draft produk (develop preliminary form of product).

  Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrumen evaluasi.

  4. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing). Uji coba lapangan ini melibatkan sekitar 6 sampai 12 subjek uji coba. Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi kesalahan yang dapat terjadi selama penerapan model yang sesungguhnya berlangsung. Selain itu, uji coba skala kecil juga bermanfaat untuk menganalisis kendala yang mungkin dihadapi dan berusaha untuk mengurangi kendala tersebut pada saat penerapan model berikutnya. Selama uji coba diadakan pengamatan, wawancara dan pengedaran angket respon.

  5. Merevisi hasil uji coba (main product revision). Memperbaiki atau menyempurnakan hasil uji coba.

  6. Uji coba lapangan utama (main field testing). Pada pengujian ini disarankan mengambil sampel yang lebih banyak yaitu 30 sampai dengan 100 orang responden. Data kuantitatif penampilan guru sebelum dan sesudah menggunakan model yang dicobakan dikumpulkan. Hasil-hasil pengumpulan data dievaluasi dan kalau mungkin dibandingkan dengan kelompok pembanding.

  7. Penyempurnaan produk hasil uji lapangan (operasional product revision).

  Menyempurnakan produk hasil uji lapangan utama.

  8. Uji pelaksanaan lapangan (operasional field testing). Dilaksanakan dengan melibatkan 40 sampai 200 subjek. Pengujian dilakukan melalui angket, wawancara dan observasi serta analisis lainnya.

  9. Penyempurnaan produk akhir (final product revision). Penyempurnaan

B. Pengembangan Bahan Ajar 1. Pengertian Bahan Ajar

  Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo dan Jasmadi, 2008 : 36). Bahan atau materi pembelajaran pada dasarnya adalah isi dari kurikulum, yakni berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik/subtopik dan rinciannya (Ruhimat, 2011:152). Menurut National Center for Vocational

  

Education Research Ltd/National Center for Competency Based Training

  (Nugraha dkk, 2013: 28), bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas.

2. Jenis-jenis Bahan Ajar

  Jenis-jenis bahan ajar menurut Tocharman (Nugraha dkk, 2013: 28) dalam diklat pembinaan SMA oleh Depdiknas, yaitu bahan ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model/maket. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. Bahan ajar multimedia interaktif (interactive teaching material) seperti CAI (Computer Assisted

  

Instruction ), compact disk (CD) multimedia pembelajaran interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials). dipelajari atau dikuasainya. Alat evaluasi pencapaian atau penguasaan hasil pembelajaran (Hamdani, 2011: 121).

  Tujuan bahan ajar menurut Hamdani (2011: 122) adalah:

  a) Membantu siswa dalam mempelajari sesuatu. Segala informasi yang didapat dari sumber belajar, kemudian disusun dalam bentuk bahan ajar.

  Hal ini membuka wacana dan wahana baru bagi siswa karena materi ajar yang disampaikan adalah sesuatu yang baru dan menarik.

  b) Menyediakan berbagai jenis pilihan bahan ajar. Pilihan bahan ajar yang dimaksud tidak hanya terpaku oleh satu sumber, melainkan dari berbagai sumber belajar yang dapat dijadikan suatu acuan dalam penyusunan bahan ajar.

  c) Memudahkan guru dalam pelaksanaan pembelajaran. Guru sebagai fasilitator dalam kegiatan pembelajaran akan lebih mudah karena bahan ajar disusun sendiri dan disampaikan dengan cara yang bervariatif.

  d) Agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. Dengan berbagai jenis bahan ajar yang bervariatif diharapkan kegiatan pembelajaran tidak monoton, hanya terpaku oleh satu sumber buku, atau di dalam kelas.

4. Kualitas Pengembangan Bahan Ajar

  Nieveen (Putranto, 2015 : 25) menyampaikan bahwa kualitas bahan ajar yang dikembangkan haruslah memenuhi 3 kriteria yaitu valid, praktis, dan efektif.

  a.

  Aspek Kevalidan (Validity) yang berarti sesuai dengan ketentuan seharusnya. Menurut Nieveen (Putranto, 2015: 25) kevalidan dinilai dari tiga aspek kevalidan yang meliputi kevalidan isi, kevalidan bahasa, dan kevalidan media. Kevalidan isi dilihat dari cakupan materi, keakuratan tercapai bila koefisien validitas LKS lebih dari 0,60 (Nur dkk, 2014: 118).

  b.

  Aspek Kepraktisan (Practically) yang didasarkan pada kemudahan suatu media baik dalam mempersiapkan dan menggunakannya oleh siswa berdasarkan angket respon siswa terhadap media yang dikembangkan (Faroh dkk, 2014: 101). Prasetyo (2012: 3) berpendapat bahwa dari segi kepraktisan, menyatakan bahwa LKS yang dikembangkan dikatakan praktis jika rata- rata respon siswa lebih dari ≥ 60% atau interpretasi kepraktisan menunjukkan tinggi atau sangat tinggi.

  c.