PENGEMBANGAN MODUL KIMIA SMAMA BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI KARTUN KONSEP UNTUK MEMINIMALKAN MISKONSEPSI PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
PENGEMBANGAN MODUL KIMIA SMA/MA
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING DILENGKAPI KARTUN
KONSEP UNTUK MEMINIMALKAN MISKONSEPSI
PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains
Oleh :
Idha Ayu Kusumaningrum
( S831602031 )
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2017
MOTTO
“Alloh tidak akan membebani seseorang kecuali dengan kesanggupannya.”
(Q.S AL-Baqarah: 286)
“...sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka...”
(Q.S Ar- Ra’d : 11)
”Sesungguhnya, sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu
telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh- sungguh (urusan) yang lain.”
(Q.S Al-Insyirah: 6-7)
Keterbatasan akan terkalahkan dengan suatu niat yang sungguh-sungguh
(penulis)
Tidak ada kata sulit ketika kita selalu berusaha untuk mencoba
(penulis)
PERSEMBAHAN
Alhamdulillah dengan rasa syukur kepada Allah SWT tesis ini saya persembahkan untuk:
Bapak dan ibu tercinta, atas segala limpahan kasih sayang, perhatian dan doanya yang senantiasa menyertaiku
Kakakku Tantri Febri Arini, terima kasih atas motivasi dan doanya
Suamiku tercinta Joko Supriyanto, terimakasih untuk motivasi dan doanya
Sahabat-sahabatku Ramadhani, Lupita, dan Sofi
Teman-temanku Pendidikan Sains Kimia terima kasih atas bantuannya
Almamater Idha Ayu Kusumaningrum. 2017. Pengembangan Modul Kimia SMA/MA
Berbasis Inkuiri Terbimbing Dilengkapi Kartun Konsep untuk Meminimalkan
Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga. Tesis. Pembimbing: Prof. Dr.
Ashadi. Kopembimbing: Dr.paed. Nurma Y I, M.Si, MSc. Program Studi Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) cara penyusunan produk pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing dilengkapi kartun konsep untuk meminimalkan miskonsepsi pada materi larutan penyangga, 2) kelayakan produk pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing dilengkapi kartun konsep untuk meminimalkan miskonsepsi pada materi larutan penyangga, dan 3) efektivitas produk pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing dilengkapi kartun konsep untuk meminimalkan miskonsepsi pada materi larutan penyangga.
Penelitian pengembangan modul Kimia ini menggunakan prosedur Borg and Gall yang dimodifikasi terdiri dari 9 tahap yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan data (research and information collecting), 2) perencanaan (planning), 3) pengembangan bentuk produk awal (develop preliminary form of
product ), 4) uji coba kelompok kecil (preliminary field testing), 5) revisi produk
awal (main product revision), 6) uji coba kelompok menengah (main field
testing ), 7) revisi produk utama (operating product revision), 8) uji coba
kelompok besar (operational field testing), 9) revisi produk akhir (final product
revision ). Uji coba kelompok kecil dan menengah dilakukan di SMA N 2
Karanganyar. Uji coba kelompok besar dilakukan di SMA N 1 Karanganyar, SMA N 2 Karanganyar, dan SMA N Colomadu. Analisis kelayakan modul berdasarkan skor kriteria. Analisis data serta miskonsepsi menggunakan analisis deskriptif. Analisis efektivitas modul menggunakan uji Independent Samples T- Test .
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1) pengembangan modul kimia berbasis inkuiri terbimbing dilengkapi kartun konsep telah disusun melalui tahap pengembangan model Borg dan Gall, 2) hasil uji coba menunjukan bahwa modul kimia berbasis inkuiri terbimbing dilengkapi kartun konsep mendapat penilaian dengan kategori “Sangat baik” berdasarkan kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan, sehingga layak digunakan pada proses pembelajaran, 3) modul kimia berbasis inkuiri terbimbing dilengkapi kartun konsep dinyatakan lebih efektif dalam meminimalkan miskonsepsi berdasarkan hasil analisis uji t dengan rata-rata penurunan miskonsepsi sebesar 71 % untuk siswa SMA N 1 Karanganyar, 56 % untuk siswa SMA N 2 Karanganyar, dan 52 % untuk siswa SMA N Colomadu
Kata Kunci: modul, inkuiri terbimbing, kartun konsep, miskonsepsi, larutan
penyanggaIdha Ayu Kusumaningrum. 2017. Development of SMA/MA Chemistry Module
based Guided Inquiry with Concept Cartoon for Reducing Misconceptions in
the Concept of Buffer Solution. Thesis. Consultant: Prof. Dr. Ashadi. Co-
consultant: Dr.paed. Nurma Y I, M.Si, MSc. Postgraduate Program of Science Education, Teacher Training and Education Faculty, Sebelas Maret University.
ABSTRACT
This study aims to know 1) the way for arrange of development product chemistry module based guided inquiry with concept cartoon for reducing misconception in the concept of buffer solution, 2) the feasibility of development product chemistry module based guided inquiry with concept cartoon for reducing misconception in the concept of buffer solution, and 3) the effectiveness of development product chemistry module based guided inquiry with concept cartoon for reducing misconception in the concept of buffer solution.
This development research method of chemistry module is Borg and Gall procedure that consist of 9 steps: 1) research and information collecting, 2) planning, 3) develop preliminary form of product, 4) preliminary field testing, 5) main product revision, 6) main field testing, 7) operating product revision, 8) operational field testing, 9) final product revision. Preliminary field testing and main field testing conducted in SMA N 2 Karanganyar. Operational field testing conducted in SMA N 1 Karanganyar, SMA N 2 Karanganyar, dan SMA N Colomadu. Module feasibility analysis based on criteria score. Data analysis such as student’s misconceptions used descriptive analysis. The effectiveness analysis of module used Independent Samples T-Test.
Based on the research,it can be concluded that: 1) Development of chemistry module based guided inquiry with concept cartoon have been arranged by Borg and Gall procedure, 2) the result also showed that chemistry module based guided inquiry with concept cartoon assessed by “very good” categorized based on content feasibility, language feasibility, presentation feasibility, and graphic feasibility so it is compatible for using in learning process, 3) chemistry module based guided inquiry with concept cartoon is more effective for reducing misconception in the concept of buffer solution based on the result of T-test with the average of decrease about 71 % for students at SMA N 1 Karanganyar, 56 % for students at SMA N 2 Karanganyar, and 52 % for student at SMA N Colomadu
Keyword: module, guided inquiry, concept cartoon, misconception, buffer
solution
PRAKATA
Segala puji syukur hanya bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga pada waktu- Nya penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Modul
Kimia SMA/MA Berbasis Inkuiri Terbimbing Dilengkapi Kartun Konsep
Untuk Meminimalkan Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga” dengan lancar. Tesis ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan Gelar Magister Program Studi Pendidikan Sains Konsentrasi Kimia
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penyusunan tesis ini penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, saran, dorongan dan perhatian dari berbagai pihak, tesis ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Dalam kesempatan ini dengan segenap kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S. selaku Rektor Universitas Sebelas Maret, Surakarta yang telah memberikan kesempatan untuk belajar pada Program Pascasarjana.
2. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
3. Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
4. Dr. M. Masykuri, M.Si. selaku Kepala Program Studi Magister Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
5. Prof. Dr. Ashadi dan Dr.paed. Nurma Yunita Indriyanti, M.Si, MSc selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan, dorongan dan perhatian yang luar biasa sehingga memperlancar laporan Tesis ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen khususnya di Program Studi Pendidikan Sains, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan pendalaman ilmu kepada penulis.
7. Staf karyawan Program Pascasarjana dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan bantuan demi kelancaran tugas-tugas penulis.
8. Kepala Sekolah SMA N 1 Karanganyar, SMA N 2 Karanganyar dan SMA N Colomadu, Waka kurikulum serta Guru kimia yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Sains Konsentrasi Kimia angkatan 2016 terima kasih atas bantuannya.
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang membantu sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Surakarta, September 2017 Penulis
DAFTAR ISI Halaman
JUDUL i
…………………………………………………………………… ii PERNYATAAN ORISINALITAS DAN PUBLIKASI…………………… iii PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………………………… iv PENGESAHAN PENGUJI………………………………………………… v MOTTO…………………………………………………………………….. vi PERSEMBAHAN…………………………………………………………... ABSTRAK………………………………………………………………….. vii ABSTRACT………………………………………………………………… viii ix PRAKATA………………………………………………………………….. xi DAFTAR ISI……………………………………………………………….. DAFTAR TABEL…………………………………………………………... xiv DAFTAR GAMBAR……………………………………………………….. xvii DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………... xviii
BAB I PENDAHULUAN 1 ………………………………………..............
A.
Latar Belakang Masalah……………………………….…..…. 1 B. Rumusan Masalah..……….…………………………….……. 6 C. Tujuan Penelitian....…………………………………….……. 6 D.
7 Pentingnya Pengembangan…………………………………..
E.
Spesifikasi Produk...…………………………………………. 7 F.
8 Asumsi dan Keterbatasan produk pengembangan………….
G.
Definisi Operasional……………….……………………......... 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR................
10 A. Kajian Pustaka………………...……………………………... 10 1.
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing……………………. 10 a.
10 Pengertian.........................……………………………..
b.
14 Langkah Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing.........
c.
Kelebihan dan kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri
17 Terbimbing .....................................................................
Halaman 2.
26 6. Pembelajaran Materi Larutan Penyangga……………………. 28 a.
Prosedur Penelitian dan Pengembangan…............………….. 37 1. Tahap Pendahuluan …................................………………... 37 2. Tahap Pengembangan …..……………………….................. 39 3. Tahap Pengujian ……..…….........……………………........ 51
36 A. Jenis Penelitian ...……….......................................................... 36 B.
BAB III METODE PENELITIAN ……………………………………….
Kerangka Berpikir.......................…………………………… 33
28 7. Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga………………. 30 8. Hasil Belajar...............................................…………………. 32 B.
28 c. Materi…………………………………………………..
28 b. Deskripsi………………………………………………..
Ruang Lingkup………………………………………....
25 b. Penyebab Miskonsepsi…………………………………
Media pembelajaran.................................................................. 18 3. Modul……………………................………………………… 21 a.
Pengertian………………………………………………
25 5. Miskonsepsi………………………………………………….. 25 a.
24 b. Tujuan Kartun Konsep…………………………………
Pengertian………………………………………………
23 4. Kartun Konsep………………………………………………. 24 a.
22 c. Fungsi Modul………………………………………….
21 b. Karakteristik Modul……………………………………
Pengertian………………………………………………
BAB IV HASIL PENELITIAN………………………………………….. 53 A. Hasil Studi Pendahuluan …………………………………….. 53 B. Pengembangan Produk ………………………………………. 68 1. Penyusunan Draf Produk ………………………………… 68 2. Uji Coba Draf Produk …………………………………… 69 3. Hasil Uji Coba Draf Produk ……………………………... 69
Halaman C.
Pengujian Produk ……………………………………………. 70 D.
Pembahasan ………………………………………………….. 86 E. Kesulitan dalam Pengembangan Produk…………………….. 110
………………………………………………………. 114 LAMPIRAN………………………………………………………………… 119
DAFTAR TABEL
13. Kategori Data Pembeda............................................................... 49
22. Hasil Angket Siswa pada Uji Coba Tahap II ………………….. 72 23.
21. Hasil Revisi Setelah Uji Coba Tahap I ………………………... 72
71
20. Aspek Kelayakan yang Masih Kurang dari Respon Siswa Uji Coba Tahap I ..............................................................................
19. Hasil Angket Guru pada Uji Coba Tahap I …………………… 70
18. Hasil Angket Siswa pada Uji Coba Tahap I …………………... 70
17. Kategori Persen tase Kesesuaian Buku …………………........... 59
16. Kategori Tingkat Pemahaman..................................................... 51
15. Hasil Interpretasi Daya Pembeda padal Second tier................................................................................................ 50
14. Hasil Interpretasi Daya Pembeda pada First tier................................................................................................ 49
12. Hasil Interpretasi terhadap Angka Indeks Kesukaran pada Second-tier................................................................................... 49
Tabel Halaman
11. Hasil Interpretasi terhadap Angka Indeks Kesukaran pada First-tier....................................................................................... 49
10. Kategori Angka Tingkat Kesukaran............................................ 48
9. Kategori Reliabilitas.................................................................... 48
8. Kategori Penilaian Kualitas Modul............................................. 47
7. Skala Likert untuk Penilaian Kualitas Modul............................. 47
6. Desain Uji Pelaksanaan Lapangan.............................................. 44
5. Miskonsepsi Siswa pada Konsep Larutan Penyangga …............ 30
4. Penyebab Miskonsepsi ............................................................... 27
3. Pembelajaran dengan Model Inkuiri Terbimbing........................ 16
2. Tingkat Pe rkembangan Intelektual……………………………. 12
1. Rata- rata Hasil Ujian Nasional Kimia…………………………. 3
Hasil Angket Guru pada Uji Coba Tahap II …………………... 73
Tabel Halaman
24. Hasil revisi setelah uji coba tahap II …………………………... 73
25. Hasil Angket Siswa pada uji coba tahap III …………………... 74 26.
Hasil angket guru pada uji coba tahap III ……………………... 74
27. Presentase Hasil Tes Diagnostik Awal Siswa SMA N 1
75 Karanganyar pada Tiap Sub Konse p …………………………..
28. Presentase Hasil Tes Diagnostik Awal Siswa SMA N 2
76 Karanganyar pada Tiap Sub Konsep …………………………..
29. Prosentase Hasil Tes Diagnostik Awal Siswa SMA N
76 Colomadu pada Tiap Sub Konsep ……………………………..
30. Persentase Hasil Tes Diagnostik Akhir Siswa SMA N 1
77 Karanganyar pada Tiap Sub Konsep …………………………..
31. Persentase Hasil Tes Diagnostik Akhir Siswa SMA N 2
78 Karanganyar pada Tiap Sub Konsep …………………………..
32. Persentase Pemahaman Siswa SMA N Colomadu pada Tiap
78 Sub Konsep dari Tes Diagnostik Akhir ………………………
33. Perbandingan Hasil Tes Diagnostik Awal dan Akhir Siswa
79 SMA N 1 Karanganyar ...............................................................
34. Perbandingan Hasil Tes Diagnostik Awal dan Akhir Siswa
80 SMA N 2 Karanganyar ...............................................................
Perbandingan Hasil Tes Diagnostik Awal dan Akhir Siswa SMA N
35.82 Colomadu ............................................................................................
36. Persentase Sikap Siswa ............................................................... 88
Persentase Keterampilan Siswa ...........................................................
37.
90 Pola jawaban siswa yang menunjukkan miskonsepsi pada subkonsep 38.
92 Pengertian Larutan Penyangga ……………………............................
Pola jawaban siswa yang menunjukkan miskonsepsi pada subkonsep
39.94
komposisi larutan penyangga ………………......................................
Pola Jawaban Siswa Miskonsepsi pada Subkonsep Prinsip Kerja
40.100
Larutan Penyangga ………………………………..............................
Pola Jawaban Siswa Miskonsepsi pada Subkonsep peran Larutan
41.103
Tabel Halaman
Penyangga dalam Kehidupan Sehari- hari ……………………………
Pola Jawaban Siswa Miskonsepsi pada Subkonsep pH Larutan
42.104
Penyangga …………………………………………………………… Ringkasan Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga…………
43.
107
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman 1.
20 Kerucut Pengalaman Edgar Dale………………………… 2. Bagan Kerangka Berpikir....................................................
35 3. Diagram Tahap Pengembangan..........................................
37
4. Model Pembelajaran Desain Pengembangan Dick Carel
41 …
5. Histogram Perbandingan Hasil Tes Diagnostik Awal dan
80 Akhir Siswa SMA N 1 Karanganyar...................................
6. Histogram Perbandingan Hasil Tes Diagnostik Awal dan
81 Akhir Siswa SMA N 2 Karanganyar...................................
7. Histogram Perbandingan Hasil Tes Diagnostik Awal dan
82 Akhir Siswa SMA N Colomadu …………………………..
8. Histogram Penurunan Miskonsepsi Siswa SMA N 1
83 Karanganyar………………………………………………
9. Histogram Penurunan Miskonsepsi Siswa SMA N 2
84 Karanganyar………………………………………………
10. Histogram Penurunan Miskonsepsi Siswa SMA N
84 Colomadu………………………………………………… 11. Histogram Selisih Pretest-Posttest Aspek Pengetahuan.....
87