PELAKSANAAN ZAKAT BERDASARKAN UU NO. 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT (Studi Kasus BAZIS di Desa Salamkanci, Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Stara 1 d

  

PELAKSANAAN ZAKAT BERDASARKAN UU NO. 23

TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

(Studi Kasus BAZIS di Desa Salamkanci, Kecamatan

Bandongan Kabupaten Magelang)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat

guna memperoleh gelar Sarjana Stara 1

dalam Ilmu Syari’ah

  

Disusun oleh:

Muhammad Fauzi

  

21108021

JURUSAN SYARIAH

PROGRAM STUDI AL AHWAL AS SYAKHSIYAH

  

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

SALATIGA

2012

DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323 706, 323 433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id Dr. Adang Kuswaya, M.Ag.

  DOSEN STAIN SALATIGA

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 3 eksemplar Hal : Naskah skripsi

  Saudara Muhammad Fauzi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Muhammad Fauzi NIM : 21108021 Jurusan / Progdi : Syariah / Al-Ahwal Asyakhsiyah Judul : PELAKSANAAN ZAKAT BERDASARKAN UU NO.

  23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT (Studi Kasus BAZ di Desa Salamkanci Kec. Bandongan Kab. Magelang)

  Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut diatas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian.

  Wassalamu’alaikum. Wr. Wb.

  Salatiga,11 Oktober 2012 Pembimbing,

  Dr. Adang Kuswaya, M.Ag

  NIP. 19720531 199803 1002

  

SKRIPSI

PELAKSANAAN ZAKAT BERDASARKAN UU NO. 23 TAHUN 2011

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT (Studi Kasus BAZIS di Desa

Salamkanci Kec. Bandongan Kab. Magelang)

  

DISUSUN OLEH

MUHAMMAD FAUZI

NIM : 21108021

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Jurusan Syariah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Pada hari. Rabu, tanggal 05-

  12-2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Hukum Islam

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Drs. Agus Waluyo. M. Ag Sekretaris penguji : Mufiq, S . Ag. M. Phil Penguji I : Drs. A. Bahruddin, M. Ag Penguji II : Dra. Siti Zumrotun, M. Ag Penguji III : Dr. Adang Kuswaya, M.Ag

  Salatiga, Rabu, Tanggal 05 Desember 2012 Ketua STAIN Salatiga Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 1958027 198303 1002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Muhammad Fauzi NIM : 21108021 Jurusan : Syari’ah Program Studi : Al ahwal As Syakhsiyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, September 2012 Yang Menyatakan

  Muhammad Fauzi 21108021 MOTTO

  

ORANG PINTAR BUKANLAH YANG SEKOLAH DENGAN TINGGI DAN

MENDAPATKAN IJAZAH YANG BANYAK TAPI ORANG PINTAR DIALAH

YANG MAMPU MENYEKOLAHKAN SESEORANG MENDAPATKAN IJAZAH

YANG BANYAK

  

PERSEM BAHAN

Sembah sujudku kepada Allah SWT

D an Shalawat sert a salam t ercurahkan pada N abi M uhammad SAW

semoga kit a mendapat saf aat nya, sehingga aku mampu berkarya

  

Ayahanda H. Abdul M ut holib dan I bunda Hj. Sit i N ok Sa’dah,

dua insan mulia yang dengan cint a dan kasihnya aku memiliki

sert a Kakakku M uhammad Syaif udin & M uhammad N ur Rohman

yang selalu menyayangiku dan memberikan mot ivasi semangat

  

Kekasihku yang selalu mengisi hari-hariku dalam kedamaian dengan cint a, kasih,

dan senyuman yang membuat damainya suasana hat i

Kawan-kawanku semua yang ada di Salat iga,

t eman-t eman PM I I SAL ATI GA, AHS 08 (SORBAN 08),

dan seluruh pihak yang t ak mungkin kusebut sat u persat u.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb

  “Alhamdulillahi Robbil Aalamiien”, segala puji hanya bagi Allah SWT, karena berkat rahmat dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Shalawat dan salam penulis haturkan kepada junjungan Nabiyulloh Agung Muhammad SAW, pembawa risalah kebenaran, penunjuk arah dari dunia penuh kegelapan, kedholiman, kepada dunia terang benderang, penuh hidayah dan berkah. Semoga dengan shalawat ini, penulis memperoleh syafaat beliau dari dunia sampai yaumil qiyamah. Amin.

  Alhamdulillah, dengan rasa syukur penulis skripsi dengan judul “Pelaksanaan Zakat Berdasarkan Undang-Undang No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat (Studi Kasus BAZIS di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang) ” ini telah selesai. Skripsi ini merupakan salah satu guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Hasil karya ini tidak lepas dari peran dan bantuan segala pihak yang dengan tulus tanpa pamrih memperlancar penulisan ini. Kesempatan yang baik, penulis gunakan sebagai sarana menghaturkan ucapan terima kasih yang tulus kepada:

  1. Bapak. Dr. Imam Sutomo, M. Ag. Selaku Ketua STAIN Salatiga.

  2. Bapak Mubasirun, M. Ag. selaku Ketua Jurusan Syariah.

  3. Bapak Ilyya Muhsin, SHI, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ahwal Al-Syakhsiyah Jurusan Syariah.

  4. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M.Ag Selaku Pembimbing yang telah meluangkan waktunya semata-mata untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun hingga terselesaikannya skripsi ini.

  5. Bapak Sudiyanto, S.H selaku Kepala dan Staf Perpustakaan kampus 1 STAIN Salatiga dan Perpustakaan Syari’ah Kampus 2 STAIN Salatiga.

  6. Bapak H. Muslim Ismail sebagai pengurus BAZIS Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

  7. Bapak Mustofa selaku kepala Desa dan seluruh staf-stafnya yang ada di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

  8. Ayah H. Mutholib, Ibu Hj. Siti Nok Sa’adah, serta kakak Muhammad Syaifuddin dan Muhammad Nur Rohman yang tercinta dan tersayang, yang senantiasa mendo’akan, dan memotivasi dengan tulus dan ikhlas.

  9. Abah K.Ahmad Habibilah selaku pengasuh pondok pesantern Salafiah Blotongan yang telah memberikan bimbingan ahlak dan ilmu agama, hanya bisa menadahkan kedua tanggan semoga menjadi amal kebaikan beliau.

  Terima kasih kepada semua pihak atas bantuannya, penulis hanya bisa berdo’a semoga Allah SWT membalas amal baik semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian skripsi ini. Selanjutnya, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu saran dan kritik yang konstruktif senantiasa penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membaca.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  

ABSTRAK

  Fauzi, Muhammad. 2012. Pelaksanaan penyaluran zakat berdasarkan UU No 23

  tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat (Studi kasus BAZ di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang) . Skripsi .Jurusan

  Syariah. Program Studi Ahwal Al-Syakhshiyyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Dosen Pembimbing: Dr. Adang Kuswaya, M.Ag.

  Kata kunci: Pengelolaan Zakat, UU No. 23 tahun 2011

  Selama ini potensi zakat di Indonesia belum dikembangkan secara optimal dan belum dikelola secara profesional. Hal ini disebabkan belum efektifnya Lembaga Zakat yang menyangkut aspek pengumpulan administrasi, pendistribusian, monitoring serta evaluasinya. Dengan kata lain, Sistem Organsisasi dan Manajemen Pengelolaan Zakat hingga kini dinilai masih bertaraf klasikal, bersifat konsumtif dan terkesan Inefisiensi sehingga kurang berdampak sosial yang berarti. UU Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat dibentuk guna mengatur Organisasi atau lembaga pengelolaan zakat dalam merencanakan, melaksanakan, mengorganisasi, dan mengawasi pendistribusian dan pendayagunaan zakat yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, penulis mencoba mengangkat Pelaksanaan Zakat Berdasarkan UU No.23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat di Kabupaten Magelang (studi kasus pada BAZ IS di Desa Salamkanci Kec. Bandongan Kab. Magelang).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan zakat di BAZIS Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang dalam tinjauan UU Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.

  Penulisan skripsi ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sedangkan tehnik pengumpulan datanya di tekankan pada dokumentasi dan wawancara dengan pengurus Bazis Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Hasil dari penelitian skripsi ini menyimpulkan bahwa Bazis Desa Salamkanci pada hakekatnya memiliki 2 sistem pengelolaan zakat yaitu sistem Pasif,dan sistem Aktif. Namun dalam implementasi sistem tersebut belum maksimal. Begitu juga dengan pengelolaannya belum memenuhi standart yang diatur dalam UU pengelolaan zakat. Hal tersebut dibuktikan dengan sistem pengawasannya yang lemah karena belum adanya dewan yang secara khusus mengawasi pengelolaan zakat di Bazis Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................ ii LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................... iii LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ................................................ iv MOTTO ................................................................................................................... v PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vi KATA PENGANTAR ............................................................................................. vii ABSTRAK ............................................................................................................... ix DAFTAR ISI ............................................................................................................ x DAFTAR TABEL ................................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6 C. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 6 D. Kegunaan Penelitian ................................................................................. 7 E. Penegasan Istilah ...................................................................................... 8 F. Metode Penelitian ..................................................................................... 9

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian ....................................................... 9

  2. Kehadiran Peneliti........................................................................... 11

  3. Lokasi Penelitian ............................................................................ 12

  4. Sumber Data .................................................................................. 13

  5. Proses Pengumpulan Data .............................................................. 14

  6. Analisis Data ................................................................................. 15

  7. Pengecekan Keabsahan Data .......................................................... 16

  8. Tahap-tahap Penelitian .................................................................... 17

  G. Sistematika Penulisan .......................................................................... 19

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengelolaan Zakat oleh Pemerintah sebelum UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan Zakat .................................................................... 22

  B. Latar Belakang UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat ..... 32

  1. Sejarah Badan Amil Zakat ............................................................. 48

  C. Objek dan Bentuk Pendistribusian Zakat BAZIS Desa Salamkanci ....... 56

  10. Stuktur BAZIS Desa Salamkanci ................................................... 53

  9. Distribusi ....................................................................................... 52

  8. Keuangan dan Distribusi ................................................................ 52

  7. Mekanisme pengelolaan Zakat ....................................................... 52

  6. Hak-hak Anggota ........................................................................... 51

  5. Kewajiban Anggota ....................................................................... 51

  4. Kenggotaan .................................................................................... 51

  3. Tujuan ........................................................................................... 50

  2. Azas Aqidah dan Kedudukan ......................................................... 50

  B. Profile Badan Amil Zakat di Desa Salamkanci Kec. Bandongan Kab.Magelang ..................................................................................... 48

  C. Tujuan UU No.23 Tahun 2011 ............................................................. 36

  9. Kelembagaan Desa .......................................................................... 47

  8. Sarana dan Prasarana Desa .............................................................. 47

  7. Pemilikan Ternak ............................................................................. 46

  6. Pola Penggunaan Lahan ................................................................... 45

  5. Mata Pencaharian ............................................................................ 44

  4. Tingkat Pendidikan .......................................................................... 44

  3. Keadaan Penduduk ......................................................................... 43

  2. Geografis ......................................................................................... 43

  1. Legenda dan sejarah Desa Salamkanci ............................................. 42

  BAB III PELAKSANAAN ZAKAT DI BAZIS DESA SALAMKANCI KECAMATAN BANDONGAN KABUPATEN MAGELANG A. Letak Geografis Desa Salamkanci ..................................................... 42

  D. Pengelolaan Zakat oleh Pemerintah RI setelah UU No. 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat ................................................................... 37

  11. Pendanaan Zakat ........................................................................... 56

  12. Distribusi Zakat ............................................................................ 56

  D. Faktor Pendukung dan penghambat ..................................................... 61

  BAB IV ANALISIS TERHADAP PELAKSANAAN DAN PENGELOLAAN ZAKAT DI BAZIS SALAMKANCI KEC.BANDONGAN KAB.MAGELANG TAHUN 2012 ......................... 64 A. Analisis Pelaksanaan Penyaluran Zakat melalui Badan Amil ZAkat berdasarkan UU No 23 tahun 2011 .......................................... 64 B. Analisis Pengaruh UU No. 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat di Kab. Magelang Tahun 2012 ................................ 66 C. Analisis Faktor Penghambat dan Pendukung pelaksanaan Penggelolaan Zakat melalui Badan Amil Zakat di Salamkanci Kec. Bandongan Kab. Magelang tahun 2012 ........................................ 68 BAB V PENUTUP A. Simpulan .............................................................................................. 70 B. Saran .................................................................................................... 72 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

  Tabel 1 : Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan ........................................ 44 Tabel 2 : Potensi Zakat Desa Salamkanci Menurut Mata Pencaharian ..................... 45 Tabel 3 : Luas dan Penggunaan Lahan Desa Salamkanci ........................................ 46 Tabel 4 : Kepemilikan Ternak Desa Salamkanci...................................................... 47 Tabel 5 : Lembaga yang ada di Desa Salamkanci .................................................... 48 Tabel 6 : Pemasukan Zakat BAZIS Desa Salamkanci .............................................. 59 Tabel 7 : Pemasukan Zakat Desa Salamkanci .......................................................... 60 Tabel 8 : Pembagian Zakat Desa Salamkanci .......................................................... 60

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Zakat merupakan salah satu rukun Islam, dan menjadi salah satu unsur

  pokok bagi tegaknya syariat Islam. Oleh sebab itu hukum zakat adalah wajib (fardhu) yang dilaksanakan oleh kaum muslimin. Dari sebagian harta zakat itu adalah hak fakir miskin dan merupakan titipan Allah pada diri orang kaya.

  Banyak dalil yang menyebutkan tentang perintah membayar zakat bagi orang yang mampu, baik dalam Al-Quran maupun dalam sunah.

  Dalam al-Qur’an juga disebutkan tentang mengeluarkan zakat seperti: Qs.al Baiyyinah: 5

  4 no4qx.¨“9$# (#qè?÷sãƒur no4qn=đạ 9$# (#qß J ‹É ) ãƒur uä!$xÿuZãm tûïÏe$!$# ã&s! tûüÅ Á Î=ø ƒèC ! $# © (#r ß ‰ç6÷èu‹Ï9 žw Î) (#ÿrâ Dé& É !$tBur

  

  địẻ ÏpyJ ÍhŠs)ø 9$# ß ` ƒÏŠ y7 Ï9ºsŒur

  Artinya: “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian Itulah agama yang lurus”.

  Qs. At-Taubah: 103

  ª! $#ur 3 öNçl°; Ö ` s3 y™ y7 s?4qn=|¹ ¨b Î) ( öNÎgø ‹n=tæ e@|¹ ur È $pkÍ5 NÍkŽÏj. t“è?ur öNèd ã ÎdgsÜè? Z ps%y‰|¹ öNÏl Î;ºuqø Br& ô` ÏB õ‹ è{

  

  ÇÊÉÌÈ íOŠÎ=tæ ìì ‹ÏJ y™

  Artinya : “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka, dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” Qs. Al –Ma’aarij: 24-25

  đẹịẻ ÏQr ã ós yJ ø 9$#ur @ͬ!$¡¡ =Ïj9 È đẹễẻ ×Pqè=÷è¨B , ym A öNÏl Î;ºuqø Br& þ’Îû šú ïÉ ‹ © 9$#ur

   Artinya : “ Dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu, bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta)”.

  Ditinjau dari segi bahasa, kata zakat merupakan kata dasar (masdar) dari zaka yang berarti berkah, tumbuh, bersih, dan baik. Sesuatu itu zaka, berarti tumbuh dan berkembang, dan seseorang itu zaka, berarti orang itu baik. Menurut Lisan al-arab arti dasar dari kata zakat, ditinjau dari sudut bahasa, adalah suci, tumbuh, berkah, dan terpuji: semuanya digunakan di dalam Quran dan hadis.

  Zakat dari segi istilah fiqih berarti “ Sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah diserahkan kepada orang-orang yang berhak” di samping berarti “ mengeluarkan jumlah tertentu itu sendiri.” Jumlah yang dikeluarkan dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu” ( Qardhawi, 1973: 34 ).

  Zakat sebagaimana telah jelas bagi kita, adalah kewajiban yang bersifat pasti, telah ditetapkan sebagai “ sesuatu kewajiban dari Allah”.

  Dikeluarkan oleh orang yang mengharapkan ridha Allah dan balasan kehidupan yang baik di akhirat nanti. Tidak dilaksanakan oleh orang yang lemah keyakinannya terhadap hari kemudian/akhirat. Kemudian selain daripada itu, bahwa pelaksanaan zakat harus diawasi oleh penguasa, dilakukan oleh petugas yang rapi dan teratur dipungut dari orang yang wajib mengeluarkan untuk diberikan kepada orang yang berhak menerima (Qardhawi, 1973: 733). Adapun harta benda yang wajib untuk dizakatkan menurut Hasbi AshshidieQi adalah beraneka ragam jenisnya, mulai emas, perak, barang tambang, barang temuan, harta perdagangan, tanaman, dan buah-buahan, binatang ternak, zakat bangunan, pabrik, profesi, sampai zakat saham dan obligasi (Ashshidieqi,1984: 77 ).

  Orang yang tidak mengeluarkan zakat akan mendapatkan siksaan di akhirat dan di dunia, dia akan mendapatkan siksaan yang pedih. Seperti firman Allah dalam surat At Taubah ayat 34-35 seprti dibawah ini (Al- Zuhayly, 1995: 91).

  2 ¨b Î) (#þqãZtB#uä tûïÏ%© !$# $pkš‰ r'¯»tƒ * ¨ $¨Y9$# Ä tA ºuqø Br& tb qè=ä.ù'u‹s9 b $t7÷d” È 9$#ur Í‘ $t6ômF { $# šÆ ÏiB #Z Ž ÏWŸ

   

  $pktXqà)ÏÿZムw ur Ÿ spžÒ Ïÿø 9$#ur |= yd © %!$# šc r ã”É \ õ3 tƒ šú ïÏ%© !$#ur 3 «! $# @‹Î6y™ È ` tã šc r ‘‰Ý Á tƒur È @ÏÜ»t6ø 9$$Î/ $pkÍ5 2” uqõ3 çGsù zO¨Zygy_ Í‘ $tR ’ Îû $ygø Šn=tæ 4‘ yJ ø tä† tPöqtƒ đỉễẻ

  5OŠÏ9r& > #x‹ yèÎ/ A Nèd ÷ŽÅ e³ t7sù «! $# @‹Î6y™ È ’ Îû šc r â“ÏYõ3 s? ÷LäêZä. $tB (#qè%rä‹ sù ö/ä3 Å ¡ àÿRL{ öNè?÷”t\ Ÿ 2 $tB #x‹ »yd ( öNèd â‘qß gàß ur öNåkæ 5qãZã_ ur öNß gèd $t6Å _ đỉịẻ

  Artinya : Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari

orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan

jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang

menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka

beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,pada hari

dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka,

lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang

kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu

simpan itu." (QS At Taubah: 34-35).

  Adapun siksaan dunia yang akan diterima oleh orang yang tidak mengeluarkan zakat dan meremehkannya ialah bahwa harta itu akan diambil, dia akan dicela, dipandang sebagai orang yang memiliki utang harta, dan setengah hartanya diambil oleh hakim secara paksa (Al-Zuhayly, 1995: 93).

  Dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan, kepastian hukum, terintegrasi, dan akuntabilitas sehingga dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat. Selama ini pengelolaan zakat berdasarkan Undang- Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat dinilai sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2011 tentang Pengelolaan zakat yang diatur dalam Undang-undang ini meliputi kegiatan perencanaan, pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan.

  Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya. Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuia dengan peruntukkan yang diikrarkan oleh pemberi dan harus dilakukan pencatatan dalam pembukuan tersendiri.

  Demikian halnya di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang, masih banyak warga yang menyalurkan zakatnya melalui BAZIS yang ada di kelurahan tersebut, baik itu berupa zakat hasil pertanian mereka, uang, ada pula berupa pakaian dan beras. Kebanyakan dari mereka hanya menyalurkan zakatnya saja kepada BAZIS tanpa mereka ketahui penyalurannya. oleh karena itu, sangat dikhawatirkan sekali keadaan tersebut sehingga akan menimbulkan kesalah fahaman masyarakat luas tentang proses penyaluran zakat tersebut. Oleh karena itu, penulis kemudian memilih Pelaksanaan zakat untuk dijadikan kajian yang menarik untuk dibahas. Penulis ingin memaparkan dan meneliti dari masyarakat bagaimana proses dan pelaksanaan zakat melalui BAZIS yang ada di Desa Salamkanci tersebut.

  Dari latar belakang masalah di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengambil judul Pelaksanaan Zakat Berdasarkan UU No.23 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Zakat di Kabupaten Magelang (studi kasus pada BAZ IS di Desa Salamkanci Kec. Bandongan Kab. Magelang).

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas, fokus penelitan dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimana pelaksanaan penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat berdasarkan UU No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Bazis Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang?

  2. Bagaimana pengaruh UU No 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Kabupaten Magelang tahun 2012?

  3. Faktor apa saja yang menjadi penghambat dan pendukung penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang tahun 2012? C.

   Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui pelaksanaan penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat berdasarkan UU No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Bazis Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

  2. Untuk mengetahui bagaimana pola penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat di Kabupaten Magelang tahun 2012.

  3. Untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang.

D. Kegunaan Penelitian

  Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoretis

  a. Memperluas wawasan dalam khasanah keilmuan pembelajaran zakat.

  b. Sebagai acuan pembelajaran ilmu tentang pengelolan zakat.

  2. Manfaat Praktis a. Bagi pembaca.

  Dapat menambah wawasan tentang pengelolaan zakat kepada para pembaca.

  b. Bagi peneliti

  1. Mempunyai ilmu yang bermanfaat untuk meningkatkan sikap untuk selalu melakukan kewajiban berzakat.

  2. Menambah pengalaman peneliti dalam penelitian yang terkait dengan zakat, UU zakat, serta Badan Amil Zakat.

  3. Untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar sarjana Strata 1 (S.1) dalam bidang hukum Islam (syari’ah).

E. Penegasan Istilah

  Penegasan istilah dikemukakan untuk menghindari kesalah pahaman dan kekaburan pengertian serta memberikan gambaran mengenai ruang lingkup dalam penelitian adalah sebagai berikut :

  Zakat adalah satu rukun yang bercorak sosial ekonomi dari lima rukun islam. Dengan zakat, disamping ikrar tauhid ( syahadat ) dan shalat, seseorang barulah sah masuk ke dalam barisan umat islam dan diakui keislamannya (Qardawi, 1973: 3 ).

  Menurut Mazhab Maliki mendifinisikannya dengan, “mengeluarkan sebagian yang khusus dari harta yang khusus pula yang telah mencapai

  nishab ( batas kuantitas yang mewajibkan zakat) kepada orang-orang yang

  berhak menerimanya (mustahiq). Mazhab Hanafi mendifinisikan zakat dengan, “Menjadikan sebagian harta yang khusus dari harta yang khusus sebagai milik orang yang khusus, yang ditentukan oleh syari’at karena Allah S.W.T.”. Menurut Mazhab Syafi’i zakat adalah sebuah ungkapan untuk keluarnya harta atau tubuh sesuai dengan cara khusus. Menurut Mazhab Hambali zakat adalah hak yang wajib (dikeluarkan) dari harta yang khusus untuk kelompok yang khusus pula. Yang dimaksud dengan kelompok khusus adalah delapan kelompok yang diisyaratkan oleh Allah swt (Al-Zuhayly, 1995: 83).

  Badan Amil Zakat Nasional ( BAZNAS ) merupakan badan resmi dan satu-satunya yag dibentuk oleh pemerintah berdasarkan keputusan Presiden RI No.8 tahun 2001 yang memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS) pada tingkat nasional.

F. Metode penelitian

  1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif kualitatif, Kirk dan Miller (1986:9) dalam Lexy J.

  Moleong mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya maupun dalam peristilahannya (Moleong, 2005: 4). Oleh karena itu, penulis menggunakan penelitian deskriptif kualitatif, karena dianggap dapat mengamati secara langsung obyek yang dijadikan penelitian. Berusaha memahami secara mendalam tentang pelaksanaan penyaluran zakat melalui badan amil zakat berdasarkan UU No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Kabupaten Magelang.

  Menurut Bogdan dan Taylor (1975:5) mendefinisikan Metode Kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2005: 4). Pendekatan kualitatif digunakan untuk mengungkapkan data deskriptif dari informasi tentang apa yang mereka lakukan, dan yang mereka alami terhadap fokus penelitian. Penelitian menggunakan metode kualitatif karena ada beberapa pertimbangan antara lain; pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola nilai yang dihadapi (Moleong, 2005: 9).

  Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan atau metode deskriptif yang merupakan sebuah penelitian kelompok manusia atau suatu objek, set, kondisi, sistem pemikiran ataupun suatu kelas istimewa (Nazir, 1985: 63).

  Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi gambaran, lukisan secara sistematik, faktual dan akurat, mengenal fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Ciri-ciri metode deskriptif secara harfiah adalah metode penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak mengadakan akumulasi data dasar belaka. Tetapi dalam pengertian metode penelitian yang lebih luas, penelitian deskriptif mencakup metode penelitian yang lebih luas di luar metode sejarah dan eksperimental, dan secara lebih umum sering diberi nama metode survey. Kerja peneliti bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena- fenomena, tetapi juga menerangkan hubungan, menguji hipotesa-hipotesa, membuat prediksi serta mendapatkan makna dan implikasi dari suatu masalah yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data digunakan teknik wawancara, dengan menggunakan schedule questionair ataupun interview guide ( Nazir, 1960: 64).

  2. Kehadiran Peneliti

  Pada penelitian kualitatif ini, kehadiran peneliti mutlak diperlukan. Hal ini dikarenakan instrumen penelitian dalam penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri. Karena dengan terjun langsung ke lapangan maka peneliti dapat melihat secara langsung fenomena di daerah lapangan seperti "kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, Ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana pengumpulan data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya".

  Jadi, kunci dari penelitian kualitatif adalah peneliti itu sendiri karena ia bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen selain manusia mempunyai fungsi terbatas, yaitu hanya sebagai pendukung tugas peneliti.

  Kehadiran peneliti dalam penelitian ini dibuktikan dengan surat izin meneliti guna mendapatkan data yang diperlukan peneliti oleh subjek atau informan. Hal ini karena sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu mengajukan surat izin penelitian kepada lembaga yang bersangkutan.

  Adapun peran peneliti dalam penelitian ini adalah diawali dengan pengamat tidak sepenuhnya sebagai peneliti, akan tetapi masih melakukan fungsi pengamatan. Peneliti disini pada waktu penelitian mengadakan pengamatan langsung, sehingga diketahui fenomena-fenomena yang nampak. Secara umum kehadiran peneliti di lapangan dilakukan dalam 3 tahap yaitu: a. Penelitian pendahuluan yang bertujuan mengenal lapangan penelitian. b. Pengumpulan data, dalam bagian ini peneliti secara khusus menyimpulkan data.

  c. Evaluasi data yang bertujuan menilai data yang diperoleh di lapangan penelitian dengan kenyataan yang ada.

  Peneliti harus berusaha dapat menghindari pengaruh subjektif dan menjaga lingkungan secara alamiah agar proses sosial yang terjadi berjalan sebagaimana biasanya. Di sinilah pentingnya peneliti kualitatif menahan dirinya untuk tidak terlalu jauh intervensinya terhadap lingkungan yang menjadi objek penelitian.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penilitian ini adalah Badan Amil Zakat (BAZ) kabupaten

  Magelang. Lokasinya terletak di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Peneliti memilih lokasi ini karena BAZ di Salamkanci sudah melaksanakan edaran Bupati Magelang mengenai pelaksanaan BAZDA yang ada di Kabupaten Magelang, sehingga memudahkan peneliti untuk melakukan identifikasi.

  4. Sumber Data Jenis data yang dibutuhkan dalam penelitian tersebut berupa informasi dalam bentuk sumber data yang tertulis.Menurut Lofland (1984:47) sebagaimana yang dikutip oleh Lexy J. Moleong, menyatakan bahwa sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumentasi dan lain-lain (Moleong, 2011: 157).

  Data yang diperoleh adalah data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati dan data yang diperoleh adalah hasil dari wawancara dan observasi kepada anggota BAZIS dan masyarakat Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang. Adapun sumber data dalam hal ini adalah:

  a. Sumber data utama (primer) Sumber data yang diambil peneliti melalui wawancara dan observasi. Sumber data primer diperoleh langsung dari subyek penelitian. Sumber data primer merupakan data yang dikumpulkan, diolah dan disajikan oleh peneliti dari sumber utama. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data utama yaitu anggota BAZIS, masyarakat Desa Salamkanci.

  b. Data Sekunder Data di atas dimaksudkan untuk melengkapi data primer dari kegiatan peneliti. Data skunder berasal dari dokumen-dokumen berupa catatan-catatan. Meleong juga menjelaskan tentang sumber data penting lainnya adalah berbagai sumber tertulis seperti buku disertasi, buku riwayat hidup, jurnal, dokumen- dokumen, arsip-arsip, evaluasi buku harian dan lain-lain. Selain itu foto dan data statistik juga termasuk sumber data tambahan ( Moleong, 2011: 113). Dalam kotnteks ini peniliti gunakan adalah data-data yang diperlukan seperti data tentang orang yang zakat, infaq dan shodaqoh. Orang-orang yang menerima zakat, infaq dan shodaqoh.

  5. Proses pengumpulan Data

  a. Observasi atau Pengamatan

  Observasi adalah sebuah pengamatan dan pencatatan dengan sistematik mengenai fenomena yang diteliti (Hadi, 1990: 131).

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan data keadaan lokasi umum penelitian, keadaan masyarakat Desa Salamkanci sehingga dapat diperoleh informasi tentang pengelolaan zakat, infaq dan shodaqoh sesuai UU No.23 tahun 2011.

  b. Interview atau Wawancara Interview adalah metode pengumpulan data dengan proses tanya jawab dengan cara lisan dimana dua orang atau lebih saling berhadapan secara fisik (Surakhmad, 1985: 132). Dengan metode ini, penulis mendapatkan informasi ataupun data tentang pelaksanaan penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat berdasarkan UU No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Kabupaten Magelang khususnya di Bazis Desa Salamkanci.

  c. Dokumentasi Dokumentasi adalah metode atau alat untuk mengumpulkan data mengenai hal-hal yang berupa catatan, traskip buku, surat kabar, notulen, agenda dan lain sebagainya (Arikunto, 1998: 236). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran pelaksanaan penyaluran zakat melalui Badan Amil Zakat berdasarkan UU No. 23 tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di Kabupaten Magelang.

  6. Analisis Data Dalam menganalisis data, penulis menggunakan kualitatif deskriptif yang terdiri dari kegiatan, yaitu pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verikasi (Hebermen, 1992: 16). Pertama, setelah pengumpulan data selesai, maka tahap selanjutnya melakukan reduksi data yaitu menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan pengorganisasian sehingga data terpilih. Kedua, data yang telah direduksi akan dibentuk dalam narasi. Ketiga, penarikan kesimpulan dari data yang telah disajikan pada tahap kedua.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Pengambilan data-data melalui tiga tahapan, di antaranya yaitu tahap pendahuluan, tahap penyaringan dan tahap melengkapi data yang masih kurang. Dari ketiga tahap itu, untuk pengecekan keabsahan data banyak terjadi pada tahap penyaringan data. Oleh sebab itu, jika terdapat data yang tidak relevan dan kurang memadai maka akan dilakukan penyaringan data sekali lagi di lapangan, sehingga data tersebut memiliki kadar validitas yang tinggi.

  Moleong berpendapat bahwa: ” Dalam penelitian diperlukan suatu teknik pemeriksaan keabsahan data. Sedangkan untuk memperoleh keabsahan temuan perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik sebagai berikut: a. Presistent Observation (ketekunan pengamatan) yaitu dalam mengadakan observasi secara terus menerus terhadap objek penelitian guna memahami gejala lebih mendalam terhadap berbagai aktivitas yang sedang berlangsung di lokasi penelitian. Dalam hal ini yang berkaitan dengan zakat, infaq dan shodaqoh yang sesuai dengan UU No. 23 tahun 2011.

  b. Triangulasi yaitu pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk keperluan pengecekan atau pembanding terhadap data. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data dengan cara membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Sehingga perbandingan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengamatan zakat, infaq dan shodaqoh yang sesuai dengan UU No. 23 tahun 2011 di Desa Salamkanci Kecamatan Bandongan Kabupaten Magelang dengan wawancara oleh beberapa informan.

  c. Analisis Kasus Negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.

  d. Pengecekan Anggota. Pengecekan dengan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data sangat penting dalam pemeriksaan derajat kepercayaan. Yang dicek dengan anggota yang terlibat meliputi data, kategori analisis, penafsiran dan kesimpulan (Moleong, 2011: 326).

  8. Tahap-tahap Penelitian Adapun prosedur atau tahap penelitian yang peneliti lakukan dalam penelitian ini secara garis besarnya adalah sebagai berikut: a. Tahap Pra Lapangan Ada enam tahap yang harus dilakukan oleh peneliti dalam tahapan ini ditambah dengan satu pertimbangan yang perlu dipahami, yaitu etika penelitian lapangan. Enam tahapan tersebut antara lain yaitu menyusun rancangan penelitian, memilih lapangan penelitian, mengurus perizinan, menjajaki dan menilai lapangan, memilih dan memanfaatkan informan, dan menyiapkan perlengkapan penelitian ( Moleong, 2011: 127). Konteks tahapan di atas penelitian Pertama, menentukan lapangan dengan pertimbangan bahwa Desa Salamkanci dalah salah satu daerah yang memiliki BAZIS yang telah berdiri sudah lama, mempunyai data-data yang diperlukan, serta mempunyai BAZIS yang tertata.

  Kedua Menyusun proposal penelitian, Proposal penelitian ini

  digunakan untuk meminta izin kepada lembaga yang terkait sesuai dengan sumber data yang diperlukan.

  b. Tahap Pelaksanaan Penelitian 1) Pengumpulan data

  Mengadakan observasi langsung ke Desa Salamkanci dengan melibatkan beberapa informan untuk memperoleh data, yakni: a) Wawancara dengan kepala Desa Salamkanci.

  b) Wawancara dengan anggota BAZIS.

  c) Wawancara dengan masyarakat atau informan.

  d) Observasi langsung dan pengambilan data langsung dari lapangan. e) Menela’ah teori-teori yang relevan. 2) Mengidentifikasi data

  Data yang sudah terkumpul dari hasil wawancara, dokumentasi dan observasi diidentifikasi agar memudahkan peneliti dalam menganalisa sesuai dengan tujuan yang diinginkan.

  c. Tahap Akhir Penelitian Tahap ketiga merupakan analisis data, pada setiap tahap ini peneliti lakukan dengan mengecek dan memeriksa keabsahan data dengan fenomena maupun dokumentasi untuk membuktikan keabsahan data yang peneliti kumpulkan. Analisis dilakukan sepanjang penelitian dan dilakukan terus menerus dari awal sampai akhir penelitian dan dilakukan terus menerus dari awal sampai akhir penelitian. Pengamatan tidak mungkin tanpa analisis dan tafsiran untuk mengetahui apa maknanya.

Dokumen yang terkait

diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi Ekonomi Pembangunan (S1) dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

0 4 64

Diajukan guna melengkapi tugas akhir dan memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi Kedokteran Gigi (S1) dan mencapai gelar Sarjana Kedokteran Gigi

0 9 14

TINGKAT PENGETAHUAN DAN TINDAKAN MAHASISWA KEPANITERAAN KLINIK BEDAH MULUT RSGMP USU TENTANG INFORMED CONSENT UNTUK PENCABUTAN GIGI POSTERIOR MANDIBULA SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

0 0 13

TINGKAT KECEMASAN MASYARAKAT SAAT PENCABUTAN GIGI BERDASARKAN USIA, JENIS KELAMIN DAN ASAL DAERAH DENGAN SURVEI ONLINE SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

0 0 11

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister bidang Obstetri dan Ginekologi

0 1 14

Diajukan untuk melengkapi tugas - tugas dan memenuhi syarat untuk menempuh Colloqium Doctum Ujian Seminar Sarjana Teknik Sipil

0 0 9

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister bidang Obstetri dan Ginekologi

0 0 23

SKRIPSI Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Komputer

0 0 93

REKONSTRUKSI SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN (Telaah Terhadap Pemikiran Nurcholish Madjid) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat Guna memperoleh gelar sarjana dalam ilmu-ilmu Tarbiah

0 0 95

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT (STUDI DI LEMBAGA AMIL ZAKAT AL-IHSAN JATENG CABANG SALATIGA) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam (S.H.I)

0 0 99