Gambaran penggunaan obat pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Desember 2006 - November 2007 berdasarkan indikator peresapan WHO 1993...[Abstrak dan teks sedang dalam proses] - USD Repository
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN
DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA
PERIODE DESEMBER 2006 – NOVEMBER 2007
BERDASARKAN INDIKATOR PERESEPAN WHO 1993
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
Oleh :
Arif Eka Santoso
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
GAMBARAN PENGGUNAAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PANTI RAPIH YOGYAKARTA PERIODE DESEMBER 2006 – NOVEMBER 2007 BERDASARKAN INDIKATOR PERESEPAN WHO 1993 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S. Farm)
Program Studi Ilmu Farmasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah ” dalam kesusahan, dan bertekunlah dalam doa” (Roma 12:12)
”Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan permohonan dengan ucapan syukur”
(Filipi 4:6) Karya kecil ini kupersembahkan untuk : Yesus sang Juru Selamatku
Mamah dan Almarhum Papah sebagai ungkapan syukur, cinta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Arif Eka Santoso Nomor Mahasiswa : 04 8114 138
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
Gambaran Penggunaan Obat Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta Periode Desember 2006 – November 2007 Berdasarkan Indikator
Peresepan WHO 1993beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan
royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal : 4 Februari 2009 Yang menyatakanPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PRAKATA
Segala puji dan syukur ke hadirat Tuhan YME yang telah melimpahkanrahmat, hidayah, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
yang berjudul ”Gambaran Penggunaan Obat Pasien Rawat Jalan di Rumah
Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Desember 2006 – November 2007
Berdasarkan Indikator Peresepan WHO 1993. Kemuliaan kepada Bapa, Putra,
dan Roh Kudus, terpujilah Yesus, Maria, dan St. Yoseph selama-lamanya.Skripsi diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai derajad
Sarjana Farmasi Program Studi Ilmu Farmasi pada Fakultas Farmasi Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta. Adapun tujuan penelitian adalah untuk mengetahui
gambaran penggunaan obat di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode
Desember 2006 – November 2007 berdasarkan indikator WHO 1993.Dalam penulisan skripsi hingga selesai tidak terlepas dari bantuan,
bimbingan, dan dukungan banyak pihak, maka dalam kesempatan ini penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Bapak Drs. Mulyono., Apt yang telah memberikan masukan dan saran
untuk menyempurnakan karya tulis ini.4. Ibu Yustina Sri Hartini, M.S.i., Apt selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran untuk menyempurnakan karya tulis ini.
5. Ibu Eliza Konda Landowero, S.Si., Apt, selaku Kepala Instalasi Farmasi
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta atas ijin dan bantuannya selama pengumpulan data.
6. Bapak B. Agung Sulistiyo, S.H, selaku Kepala Personalia Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta atas ijin dan bantuannya selama pengumpulan data.7. Bapak Riszat Arief selaku staf administrasi personalia atas ijin dan bantuannya selama pengumpulan data.
8. Mamah, adik-adikku dan Widia atas segala doa yang tulus, dukungan, semangat, dan cinta.
9. Teman-teman seperjuangan, Bosco, Ndu-Ndu, dan Nina yang telah rela
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Ada peribahasa mengatakan bahwa ”tak ada Mawar yang tak berduri”,
penulis menyadari bahwa tidak ada suatu apapun yang sempurna termasuk pada
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis memohon maaf apabila ada
kekurangan atau kekeliruan dalam penulisan skripsi ini.Akhirnya, semoga karya ini bermanfaat bagi penulis, Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta pada khususnya dan kemajuan ilmu pengetahuan serta
masyarakat pada umumnya. Amien.Yogyakarta, Desember 2008
Penulis
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
INTISARI
Penggunaan obat dewasa ini semakin kompleks, disebabkan karenapengembangan berbagai macam obat yang pesat sejalan dengan penelitian dan
pengembangan yang dilakukan oleh berbagai pihak terkait obat. Perkembangan
tersebut juga dapat membawa efek terjadinya ketidakrasionalan dalam pola
pemberian obat pada pasien yang akan berdampak buruk pada sisi ekonomis, sisi
klinis, dan sisi psikososial pasien.Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat untuk
pasien rawat jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Desember
2006 - November 2007 berdasarkan indikator peresepan WHO 1993. Penelitian
termasuk penelitian non eksperimental dengan rancangan penelitian deskriptif.
Data diperoleh secara retrospektif berupa resep pasien rawat jalan yang masuk ke
Instalasi Farmasi Rumah Sakit yang diambil secara systematic random sampling.
Data berupa rata-rata jumlah obat per lembar resep, persentase peresepan obat
dengan nama generik, persentase peresepan antibiotik, persentase peresepan
sediaan injeksi, dan persentase peresepan obat yang sesuai dengan formularium
rumah sakit.Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan indikator peresepan
WHO 1993, diperoleh hasil bahwa rata-rata jumlah obat yang diresepkan per
lembar resep sebesar 2,83 R/, persentase peresepan obat dengan nama generik
sebesar 22,78%, persentase peresepan antibiotik sebesar 15,35%, persentase
peresepan sediaan injeksi sebesar 1,77%, dan persentase peresepan obat yang
sesuai dengan formularium rumah sakit sebesar 90,51%.
Kata kunci : gambaran penggunaan obat, indikator peresepan, Rumah Sakit Panti
Rapih YogyakartaPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
Present day drug use is more and more complex, its caused by rapiddevelopment of many drug in accordance with research and development which
conducted by many related drug party. This development can also bring
irrationality producing effect, in drug administration to patient which will be
dilapidatedly affect in economic, clinic, and psycho-social side of patient.This study is aimed to find out drug administration outlook for outpatient
in “Panti Rapih” Hospital of Yogyakarta December 2006 – November 2007
period based on WHO prescription indicator 1993. This study is counted as non-experimental study with analytic descriptive study design. Data is obtained
retrospectively in out patient form who entering Hospital Pharmaceutical
Installation, which is collected by systematic random sampling. Data is an average
value of drug per prescription sheet, generic drug name prescription percentage,
antibiotic prescription percentage, injection prescription percentage, and
percentage of drug which agree with hospital formularies.Based on the study result by using 1993 WHO prescribing indicator,
resulting yield that the average of prescription drug value per receipt sheet is 2,83
R/, the generic name drug prescription percentage is 22,78%, antibiotic
prescription percentage is 15,35% injection prescription percentage is 1,77%, and
the percentage of drug which agree with hospital formularies. is 90,51%.
Keyword: drug using outlook, prescription indicator, “Panti Rapih” Hospital of
YogyakartaPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
HALAMAN JUDUL...............................................................................................ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.....................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................v
PRAKATA..............................................................................................................vi
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................ix
INTISARI.................................................................................................................x
ABSTRACT ..............................................................................................................xi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tujuan Khusus...................................................................................5
BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA......................................................................6 A. Indikator WHO 1993...............................................................................6
B. Rata-Rata Jumlah Obat Per Lembar Resep.............................................7
C. Obat dengan Nama Generik....................................................................7
1. Penggolongan Obat Generik........................................................7
2. Mutu Obat Generik......................................................................8
D. Antibiotik................................................................................................8
E. Sediaan Injeksi.......................................................................................10
F. Formularium Rumah Sakit.....................................................................10
G. Keterangan Empiris...............................................................................12
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN..............................................................13 A. Jenis dan Rancangan Penelitian............................................................13
B. Definisi Operasional Penelitian.............................................................13
C. Obyek Penelitian...................................................................................14
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................................19 A. Rata-Rata Jumlah Obat yang Digunakan Per Lembar Resep................19
B. Persentase Peresepan Obat dengan Nama Generik...............................22
C. Persentase Peresepan Antibiotik............................................................23
D. Persentase Peresepan Sediaan Injeksi...................................................26
E. Persentase Peresepan Obat yang Sesuai dengan Formularium RumahSakit............................................................................................................28
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................................31 A. Kesimpulan............................................................................................31B. Saran......................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................33 LAMPIRAN...........................................................................................................36 BIOGRAFI PENULIS.........................................................................................109 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
HalamanTabel 1 Indikator WHO 1993…………………………………..
6 Tabel 2 Pengambilan Sampel Tiap Bulan di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta pada Periode Desember 2006 –
November 2007..............................................................
16 Tabel 3 Perincian Jumlah Obat per Lembar Resep Pasien
Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta
pada Periode Desember 2006 – November2007................................................................................
19 Tabel 4 Hasil Penelitian Terdahulu Rata-rata Jumlah Obat per
Lembar Resep.................................................................
20 Tabel 5 Perincian Distribusi Peresepan oleh Dokter Umum dan
Dokter Spesialis di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta Periode Desember 2006 – November
2007................................................................................
21 Tabel 6 Hasil Penelitian Terdahulu Persentase Peresepan
dengan Nama Generik....................................................
23 Tabel 7 Hasil Penelitian Terdahulu Persentase Peresepan
Antibiotik……………………………………………..
24 Tabel 8 Persentase Golongan Antibiotik yang Diresepkan
untuk Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Rapih
Yogyakarta pada Periode Desember 2006 – November
2007................................................................................
25 Tabel 9 Hasil Penelitian Terdahulu Persentase Peresepan
Sediaan Injeksi………………………………………..
27 Tabel 10 Sepuluh Besar Sediaan Injeksi yang Diresepkan di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
HalamanGambar 1 Skema Jalannya Penelitian di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada Periode Desember 2006 –
November 2007.........................................................
18 Gambar 2 Persentase Peresepan Obat dengan Nama Generik di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Desember 2006 – November
2007..........................................................................
22 Gambar 3 Persentase Peresepan Antibiotik di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Desember 2006 –
November 2007.........................................................
24 Gambar 4 Persentase Peresepan Sediaan Injeksi di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Desember
2006 – November 2007.............................................
27 Gambar 5 Persentase Peresepan Obat untuk Pasien Rawat Jalan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan yang Sesuai dengan Formularium Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Desember 2006 – November
2007...........................................................................
29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran
1 Surat Permohonan Ijin Penelitian dari Fakultas
Farmasi USD ke Rumah Sakit Panti RapihYogyakarta.....................................................................
36 Lampiran
2 Surat Jawaban Permohonan Ijin Penelitian oleh
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta...........................
37 Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Melaksanakan Penelitian di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta...........................
38 Lampiran 4 Data Sampel Penelitian..................................................
39
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Pada tahun 1985, WHO telah memulai penelitian tentang peningkatan
penggunaan obat yang rasional. Salah satunya adalah dengan mengembangkan
indikator penggunaan obat. Meskipun indikator tersebut tidak dapat digunakan
untuk mengukur semua dimensi ketepatan penggunaan obat, tetapi indikator
penggunaan obat tersebut dapat disebut sebagai first-line measures, dapat
diartikan sebagai alat ukur awal, yang dapat menstimulasi pertanyaan lebih lanjut
mengenai penggunaan obat. Indikator tersebut terdiri dari indikator peresepan,
indikator pelayanan kesehatan pasien, dan indikator fasilitas kesehatan dan
penggunaannya ditujukan untuk pasien rawat jalan di fasilitas kesehatan (Anonim,
1993).Penggunaan obat yang tidak tepat, tidak efektif, tidak aman, dan tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
benar dan aman dalam praktek (Anonim, 2003a) dan kurangnya pengetahuan,
serta pengalaman dokter dapat menyebabkan kemungkinan terjadinya pengobatan
yang tidak rasional ditandai dengan terjadinya polifarmasi, tindakan tersebut
berdampak kurang baik terhadap mutu pengobatan (Quick, Rankin, Laing,
O’Connor, Hogerzeil, Dukes, dan Garnett, 1997).Dampak negatif penggunaan obat yang tidak rasional dapat dilihat dari
berbagai segi. Selain pemborosan dari segi ekonomi, pola pengobatan yang tidak
rasional dapat berakibat menurunnya mutu pelayanan pengobatan, misalnya
meningkatnya efek samping obat, meningkatnya kegagalan pengobatan, dan
meningkatnya resistensi mikroba. Sayangnya, dampak tersebut tidak secara
langsung dapat dilihat, beberapa diantaranya memerlukan studi secara khusus
bahkan observasi jangka panjang agar dapat terlihat secara nyata (Anonim,
2003a).Rumah Sakit Panti Rapih (RSPR) adalah salah satu fasilitas umum yang
memberikan pelayanan di bidang kesehatan pada masyarakat di Yogyakarta. Mutu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
yang meliputi rata-rata jumlah obat per lembar resep, persentase peresepan obat
dengan nama generik, persentase peresepan antibiotik, persentase peresepan
sediaan injeksi, dan persentase peresepan berdasarkan formularium rumah sakit.
Diharapkan dengan perbandingan tersebut dapat terlihat gambaran penggunaan
obat yang sedang berlangsung pada periode penelitian ini.1. Permasalahan
Seperti apakah gambaran penggunaan obat di RSPRY periode Desember 2006 – November 2007 berdasarkan indikator peresepan WHO 1993, yang meliputi :
1. Berapakah rata-rata jumlah obat per lembar resep?
2. Berapakah persentase peresepan obat dengan nama generik?
3. Berapakah persentase peresepan antibiotik?
4. Berapakah persentase peresepan sediaan injeksi?
5. Berapakah persentase peresepan obat yang sesuai dengan formularium
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4 Kupang (Maharia, 2008) dan beberapa Rumah Sakit Swasta di Yogyakarta yaitu PKU Muhamadiyah (Rahayu, 2007), Panti Nugroho (Kristanto, 2008), dan Panti Rini (Sindudisastra, 2008).
Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah pada rumah sakit yang berbeda yaitu RSPRY.
3. Manfaat Penelitian
a. Manfaat teoritis Hasil penelitian dapat menggambarkan penggunaan obat di RSPRY pada Periode Desember 2006 - November 2007, berdasarkan data-data yang diperoleh dan dibandingkan dengan indikator peresepan WHO 1993.
b. Manfaat praktis Hasil penelitian dapat memberi masukan kepada RSPRY dalam menerapkan pelayanan kefarmasian, khususnya dalam peningkatan penggunaan obat rasional.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
2. Tujuan Khusus
Secara khusus dimaksudkan untuk mengetahui :
a. rata-rata jumlah obat per lembar resep
b. persentase peresepan obat dengan nama generik
c. persentase peresepan antibiotik
d. persentase peresepan sediaan injeksi
e. persentase peresepan obat yang sesuai Formularium Rumah Sakit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II PENELAAHAN PUSTAKA A. Indikator WHO 1993 Tujuan studi penggunaan obat dengan menggunakan indikator WHO 1993
antara lain (Anonim, 1993): menggambarkan praktek penggunaan obat yang
sedang berlangsung, membandingkan hasil masing-masing fasilitas atau
peresepan pada tempat-tempat yang bersangkutan, memonitor secara periodik dan
mengawasi tindakan penggunaan obat secara spesifik, dan menilai pengaruh yang
kuat suatu intervensi.Tabel 1. Indikator WHO 1993
1. Indikator Peresepan, terdiri dari : Hasil dari Quick
a. Rata-rata jumlah obat per lembar resep 3,30 R/
b. Persentase peresepan obat dengan nama 59,00% generik c. Persentase peresepan antibiotik 43,00%
d. Persentase peresepan sediaan injeksi 17,00%
e. Persentase peresepan obat-obat yang sesuai -
dengan formularium2. Indikator Pelayanan Pasien, terdiri dari :
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
B. Rata-rata Jumlah Obat per Lembar Resep
Resiko terjadinya efek samping obat meningkat secara konsisten dengan
semakin banyaknya jumlah obat yang diberikan kepada pasien. Indikator rata-rata
jumlah obat per lembar resep digunakan untuk mengetahui tendensi polifarmasi
yang dapat menimbulkan interaksi obat yang berat dan efek samping yang sangat
merugikan pasien (Anonim, 1993).Polifarmasi berarti pemakaian banyak obat sekaligus pada seorang pasien,
lebih dari yang dibutuhkan secara logis dan rasional dihubungkan dengan
diagnosis yang ditetapkan (Nair, 1994). Menurut Quick et.al (1997), hal itu dapat
dipengaruhi oleh faktor peresepan.C. Obat dengan Nama Generik
Obat generik merupakan obat dengan nama resmi yang telah ditetapkan
dalam Farmakope Indonesia, International Nonproprietary Names (INN) WHO
untuk zat berkhasiat yang dikandungnya. (Anonim, 2004).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
2. Mutu Obat Generik Tidak ada perbedaan kandungan antara obat generik dan obat paten.
Efektivitas obat generik tidak berbeda dengan obat paten karena dalam membuat obat generik Perusahaan Farmasi harus mengikuti Cara Pembuatan Obat yang Baik atau CPOB. Aturan tersebut menentukan kandungan obat yang harus terdapat dalam obat generik setelah melalui pengujian pemerintah, produsen baru bisa mencantumkan logo generik pada kemasannya (Anonim, 1996).
Untuk lebih meningkatkan dan meratakan pelayanan kesehatan perlu
penyediaan obat-obatan yang bermutu secara merata dengan harga terjangkau oleh
seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu perlu peningkatan keterjangkauan obat oleh
masyarakat, salah satu strategi yang ditempuh oleh Departemen Kesehatan adalah
menyediakan Obat Generik Berlogo (OGB). (Anonim, 2004).Pemasyarakatan obat generik oleh Pemerintah dipertegas dan didorong
melalui penerapan Daftar Obat Esensial Nasional (DOEN) yang dimaksudkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
penisilin, anti-infeksi dermatologis, agen anti-infeksi ophtalmologis, obat
antidiare, dan antibakteri lain (Anonim, 1993).Pemilihan antibiotik yang akan digunakan harus berdasarkan hal-hal
berikut (Mehtar, 1992) : spektrum aktivitas bakteri, keamanan meliputi interaksi,
baik langsung maupun tidak langsung (dengan obat lain), tujuan (untuk profilaksis
atau terapi, baik terapi empirik maupun terapi target), rute pemberian yang
diinginkan, biaya, kemungkinan ada alternatif lain yang lebih murah dengan
efektivitas setara.Pemakaian antibiotik yang rasional adalah apabila antibiotik dipakai
dengan indikasi yang tepat, pemilihan yang tepat, regimen yang tepat (dosis, cara
pemberian, dan lama pemberian), serta waspada terhadap kemungkinan terjadinya
efek yang tidak diinginkan (Widodo, 2005).Penggunaan antibiotik yang tidak rasional, akan menimbulkan dampak
negatif seperti : terjadinya kekebalan kuman terhadap berbagai jenis antibiotika
(di rumah sakit resistensi kuman terhadap antibiotik akan memperbesar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
tempat-tempat tertentu, tidak memahami sifat dan ciri antibiotik (farmakokinetik,
farmakodinamik, proses terjadinya kekebalan kuman) (Gardjito, 1990).E. Sediaan Injeksi
Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan, emulsi, suspensi, atau serbuk
yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu sebelum digunakan, yang
disuntikkan dengan cara merobek jaringan kulit atau melalui kulit atau selaput
lendir (Anief, 2000).Pemakaian obat injeksi memerlukan pertimbangan yang lebih seksama
daripada pemakaian obat oral atau obat yang digunakan sendiri oleh pasien. Hal
ini mengingat bahwa kemungkinan resiko efek samping pemakaian obat suntik
lebih besar dibanding cara pemberian oral. Efek cepat yang ditimbulkan memberi
peluang untuk terjadinya efek samping yang lebih cepat pula. Keputusan untuk
memberikan obat suntik harus berdasar pada indikasi yang kuat dengan mengingat
kondisi penderita (Tan dan Raharja, 2002).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 Formularium Rumah Sakit yang telah disepakati di suatu rumah sakit perlu
dilaksanakan dengan sungguh-sungguh (commitment) oleh pihak-pihak yang
terkait meliputi (Anonim, 2003a) :1. Pengelola obat menyediakan obat- obat di rumah sakit sesuai dengan formularium rumah sakit
2. Dokter menggunakan obat-obat yang ada di formularium rumah sakit.
Tujuan utama pembuatan formularium tersebut adalah menyediakan sarana bagi para staf rumah sakit, meliputi (Anonim, 1991):
1. Informasi tentang obat-obatan yang telah disetujui penggunaannya oleh Komite Farmasi dan Terapi
2. Informasi pengobatan dasar setiap obat yang telah disetujui
3. Informasi tentang kebijakan dan prosedur rumah sakit yang mengatur penggunaan obat-obatan
4. Informasi yang khusus seperti misalnya peraturan tentang dosis obat, singkatan-singkatan yang biasa digunakan di rumah sakit, isi sediaan dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
formularium tersebut merupakan sarana yang kuat untuk meningkatkan dan
mengawasi biaya obat yang digunakan di rumah sakit. Formularium merupakan
sarana yang digunakan oleh staf medis dan perawatan, oleh karena itu daftar
tersebut harus lengkap, ringkas, dan mudah digunakan (Anonim, 2000).G. Keterangan Empiris
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan gambaran penggunaan obat
pada pasien rawat jalan RSPRY selama periode 1 Desember 2006 – 30 November
2007 sesuai dengan indikator peresepan WHO 1993, meliputi:a. rata-rata jumlah obat per lembar resep,
b. persentase peresepan obat dengan nama generik,
c. persentase peresepan antibiotik,
d. persentase peresepan sediaan injeksi, e. persentase peresepan obat yang sesuai dengan Formularium RSPR.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III
METODOLOGI PENELITIANA. Jenis dan Rancangan Penelitian
Penelitian yang berjudul ”Gambaran Penggunaan Obat untuk PasienRawat Jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta periode Desember 2006 –
November 2007 Berdasarkan Indikator Peresepan WHO 1993” termasuk jenis
penelitian non eksperimental dengan rancangan deskriptif. Data dikumpulkan
secara retrospektif karena hanya mengumpulkan data yang telah lalu.B. Definisi Operasional Penelitian
Berikut ini adalah batasan pengertian dan istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian :
1. Penggunaan obat adalah penggunaan obat oleh pasien rawat jalan yang berdasarkan resep dokter praktek di RSPRY.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
5. Jumlah obat yang digunakan adalah jumlah (R/) yang ada pada tiap-tiap lembar resep.
C. Obyek Penelitian
Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar resep pasien rawat jalan RSPRY bulan Desember 2006 sampai dengan November 2007
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Indikator Peresepan WHO 1993 dan Formularium Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (2005).
E. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan adalah pengambilan sampel secara
systematic random sampling yaitu mengambil sampel berdasar nomor urut yang
telah ditentukan nilai intervalnya.PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
kemungkinan bisa tidaknya diadakan penelitian, dilihat dari jumlah resep yang
ada di rumah sakit sebelum dilakukan penelitian.2. Pengumpulan Data
Pengumpulan data berupa lembar resep rawat jalan periode Desember
2006 sampai dengan November 2007 secara random. Pencatatan lembar resep
meliputi nomor, tanggal, spesialis dokter, umur pasien, jumlah R/, dan nama obat.
Berdasarkan acuan standar WHO 1993 sampel minimum yang harus
diambil untuk penelitian retrospektif selama 1 tahun adalah 600 lembar resep.
Pada penelitian tersebut diambil 1.200 lembar resep terbagi sebanyak 12 bulan
berdasarkan jumlah resep yang masuk ke Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSPRY
pada bulan tertentu, yaitu didapatkan dari rasio jumlah resep yang masuk pada
bulan tertentu dengan jumlah resep total 1 tahun yang masuk ke Instalasi Farmasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta (195.678 lembar resep)
dikalikan jumlah sampel resep yang diambil dalam penelitian (1.200 lembar
resep).PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel 2. Pengambilan Sampel Tiap Bulan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada Periode Desember 2006 – November 2007 Bulan Jumlah resep masuk Jumlah sampel Anak Dewasa Desember 16.286 100
Dilakukan dengan cara kategorisasi data sejenis, yaitu dengan menyusun
data dan menggolongkannya dalam kategori-kategori. Setelah itu dilakukan
85 TOTAL 195.678 1.200 194 1.006
18
81 November 16.846 103
16
97
84 Oktober 15.872
9
93
83 September 15.190
15
98
80 Agustus 16.044
14
16
jumlah sampel pada bulan tertentu. Jumlah sampel yang diambil tiap bulan dapat
dilihat pada Tabel 2.81 Juli 15.323
81 Maret 17.525 108
22
78 Januari 17.932 110
20
90 Februari 16.706 102
21
13
8
95 April 16.501 102
21
81 Mei 16.954 104
17
87 Juni 14.499
89
94
3. Pengolahan Data
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
pasien rawat jalan. Dari data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram. Perhitungan data dilakukan sebagai berikut : a. Rata-rata jumlah obat per lembar resep Jumlah total obat yang diresepkan = AJumlah total lembar resep = B Perhitungan = A/B b. Persentase jumlah obat dengan nama generik yang diresepkan Jumlah obat dengan nama generik yang diresepkan = C
Jumlah total obat yang diresepkan = A Perhitungan = C/A x 100% c. Persentase jumlah antibiotik yang diresepkan Jumlah antibiotik yang diresepkan = D
Jumlah total obat yang diresepkan = A Perhitungan = D/A x 100%
d. Persentase jumlah sediaan injeksi yang diresepkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
G. Skema Jalannya Penelitian
Proses penelitian dilakukan dalam beberapa tahap, yang dapat dilihat pada skema penelitian berikut : Persiapan administrasi :
1. Ijin penelitian
2. Peralatan bantu penelitian
Pelaksanaan penelitian
1. Pengumpulan data resep rawat jalan periode Desember 2006 –
November 20072. Pengambilan sampel penelitian dengan Systematic Random Sampling
3. Pencatatan Resep meliputi :
a. Nomor Resep
b. Tanggal Resep
c. Spesialisasi Dokter
d. Jumlah (R/)
e. Nama Obat
4. Penggolongan Resep meliputi :
a. Golongan nama generik
b. Golongan antibiotik
c. Golongan sediaan injeksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Rata-rata Jumlah Obat yang Digunakan per Lembar Resep Menurut WHO (1993) untuk rata-rata jumlah obat yang digunakan per
lembar resep dikategorisasikan baik jika terdapat paling banyak dua R/ untuk satu
diagnosis, karena kombinasi obat terdiri dari sedikitnya dua R/ obat (Anonim,
1993). Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah obat yang
digunakan per lembar resep adalah 2,83 R/ yang diperoleh dari ratio jumlah total
obat sebesar 3394 dengan jumlah resep sampel sebesar 1200 lembar resep. Pada
hasil penelitian WHO yang pernah dilakukan di Indonesia tentang penggunaan
obat pada dua puluh unit pelayanan kesehatan untuk resep pada pasien rawat
jalan, rata-rata jumlah obat per lembar resep adalah 3,3 R/ (Quick et al, 1997).
Jumlah R/ per lembar resep dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Perincian Jumlah Obat per Lembar Resep Pasien Rawat
Jalan di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta pada Periode Desember 2006
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20 Tabel 4. Hasil Penelitian Terdahulu Rata-rata Jumlah Obat per Lembar Resep Indikator Peresepan Penelitian Terdahulu WHO 1993
Rata-rata R/ per lembar Quick (1997) 3,30 resep Permatasari (2007) 3,10 Utami (2007) 2,80
Sudarmono (2007) 2,71 Maharia (2008) 2,67 Sindudisastra (2008) 2,59 Handayani (2006) 2,44
Kristanto (2008) 2,33 Rahayu (2007) 2,25 Hasil penelitian di RSPRY jika dibandingkan dengan hasil penelitian di
rumah sakit lain, maka hasil penelitian di RSPRY ada di antara Permatasari dan
Utami, berada di peringkat tiga teratas. Hal ini berarti rata-rata penggunaan obat
per lembar resep di RSPRY masih relatif tinggi, menimbulkan kecenderungan
terjadinya polifarmasi.Menurut Dwiprahasto (2006) peresepan yang berlebih dan tidak rasional
cenderung meningkatkan terjadinya adverse drug event (ADE). Terdapat
hubungan linier antara jumlah obat yang diresepkan dengan terjadinya ADE, yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21 Pembatasan pemakaian obat dapat menekan terjadinya efek samping obat dan kejadian interaksi obat. Walau bagaimanapun perlu diwaspadai polifarmasi yang dapat mengakibatkan terjadinya efek samping dan kejadian interaksi obat dengan memperhatikan empat faktor yaitu efficacy (khasiat obat), safety (keamanan obat), suitability (kesesuaian obat pada pasien), dan cost (harga), sehingga dapat dipilih obat yang efektif, aman, dan terjangkau.
Tabel 5. Perincian Distribusi Peresepan oleh Dokter Umum dan
Dokter Spesialis di Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta Periode Desember 2006 – November 2007 No. Dokter Jumlah Persentase (%) Total Resep Persentase (%)
1 Umum 513 42,75 42,75
2 Sp. Penyakit Dalam 290 24,17
3 Sp. Saraf 57 4,75
4 Sp. Obstetrik dan 50 4,17 Ginekologi
5 Sp. Bedah 47 3,92
6 Sp. Paru 46 3,83
7 Sp. Anak 41 3,42
8 Sp. Bedah Mulut 21 1,75
9 Sp. Bedah Urologi 19 1,58
10 Sp. Bedah Orthopedi 17 1,42 Sp. Orthodonti 16 1,33
11 57,25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
B. Persentase Peresepan Obat dengan Nama Generik
Pengukuran dengan menggunakan indikator tersebut bertujuan untuk
mengetahui kecenderungan peresepan obat dengan nama generik. Dari hasil
penelitian menunjukkan bahwa persentase peresepan obat dengan nama generik
adalah 22,78%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh WHO sebesar 59,00%
(Quick et al, 1997).Diagram penggunaan obat dengan nama generik di Rumah Sakit Panti
Rapih Yogyakarta periode Desember 2006 – November 2007 dapat dilihat pada
gambar 2.Generik 22,78% Non Generik 77,22%
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23 Tabel 6. Hasil Penelitian Terdahulu Persentase Peresepan dengan Nama Generik Indikator Peresepan Penelitian Terdahulu WHO 1993
% obat dengan nama Maharia (2008) 78,21 Generik Quick (1997) 59,00 Permatasari (2007) 45,90
Utami (2007) 38,06 Handayani (2006) 34,93 Rahayu (2007) 31,06 Sindudisastra (2008) 24,33
Kristanto (2008) 22,32 Sudarmono (2007) 15,22 Dilihat dari hasil yang ada, penggunaan obat dengan nama generik di
Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta masih sangat rendah. Hal itu menunjukkan
bahwa dokter lebih mengutamakan peresepan obat non generik daripada obat
generik dalam pengobatan pasien. Hal itu dibahas sebagai berikut : Rumah Sakit
Panti Rapih Yogyakarta merupakan rumah sakit swasta, yang pasien
pelanggannya didominasi oleh masyarakat dengan tingkat ekonomi menengah ke
atas, sehingga kecenderungan untuk meresepkan obat paten diprediksi tidak akan