ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI USIA, PENGALAMAN KERJA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI

  

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI USIA,

PENGALAMAN KERJA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI

Studi Empirik pada Beberapa Guru SMA di Daerah Istimewa Yogyakarta

SKRIPSI

  

Oleh:

Alfonsa Ika Andriani

041334020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

  

PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENGETAHUAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Doa Yang Indah

Aku minta Tuhan menyingkirkan deritaku. Tuhan menjawab,” Tidak.

  

Itu bukan untuk kusingkirkan tetapi agar kau mengalahkannya”

Aku minta Tuhan menyempurnakan kecacatanku. Tuhan menjawab, “Tidak. Jiwa itu sempurna,

badan hanyalah sementara.”

Aku meminta Tuhan memberiku kebahagiaan. Tuhan menjawab, “Tidak. Aku memberimu berkat,

kebahagiaan itu tergantung padamu.”

Aku meminta Tuhan untuk menjauhkan penderitaan. Tuhan menjawab, “Tidak. Penderitaan

menjauhkanmu dari perhatian duniawi, dan membawamu dekat kepadaku.”

Aku minta Tuhan menumbuhkan roh. Tuhan menjawab, “Tidak. Kau harus menumbuhkannya

sendiri, tetapi aku akan memangkas untuk membuat kamu berubah.”

Aku meminta Tuhan segala hal yang membuatku menikmati hidup. Tuhan menjawab, “Tidak aku

akan memberimu hidup, sehingga kau dapat menikmati segala hal.”

Aku meminta Tuhan membantuku mengasihi orang lain, seperti Ia mengasihi aku. Tuhan

menjawab,”Aghhh….,akhirnya kau mengerti. Hari ini adalah milikmu, jangan sia-siakan. Tuhan

memberkatimu. Bagi dunia mungkin kau hanyalah seseorang, tetapi bagi seseorang kau mungkin

dunianya.”

  

<<<

Skripsiku ini aku persembahkan kepada :

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria sebagai sumber hidupku

  

Papa dan Mama yang selalu memberikan kasih dan doa untuk keberhasilanku

Adik-adikku tersayang yang selalu memberikan aku keceriaan dalam hari-hariku

Mas Agung yang telah setia mendengar keluh kesahku, atas segala doa, semangat dan cinta…

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesunguh-sunguhnya bahwa skripsi yang saya tulis

ini tidak memuat atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta,

  06 November 2008 Penulis

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma : Nama : Alfonsa Ika Andriani

  Nomor Mahasiswa : 041334020

Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

  

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI USIA,

PENGALAMAN KERJA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI

beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari

saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama

saya sebagai penulis.

  Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta Pada Tanggal : 14 Januari 2009 Yang menyatakan

KATA PENGANTAR

  Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas

segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul: ” Analisis Kompetensi Pedagogik Guru Ditinjau dari Usia,

Pengalaman Kerja, dan Status Sosial Ekonomi”.

  Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan

memeperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis

banyak memperoleh bimbingan, bantuan, dorongan oleh berbagai pihak. Oleh karena

itu di kesempatan ini sudah selayaknya bagi penulis untuk menghaturkan terima kasih

yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

  1. Rektor Universitas Sanata Dharma Yogyakarta beserta stafnya, yang telah memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan selama penulis mengikuti pendidikan.

  

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M. Ed., Ph. D, selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S. Pd., M. Si., selaku ketua jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  4. Bapak L. Saptono, S. Pd., M.Si., selaku ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  5. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowuntato, S.Pd., M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah sabar dan bersedia meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, dukungan, kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

  

6. Orang tuaku tercinta Bpk. Andreas Wargunanto dan Ibu. Maria Sugiharyani, adikku Bernadeti Dwi Esterina, Marieta Dea Karina yang selalu setia memberikan doa, semangat dan dukungannya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.

  

7. Untuk teman seperjuanganku Agustina Susanti dan Putri Kurnia Jati terima

kasih atas kerjasama, semangat, masukan, dan atas kenangan indah saat kita penelitian bersama

  

8. Sahabat-sahabat terbaikku Rani, Pasca, Cece, Puput, Shela, Astri, Yanita,

Gareth, Yoga, Koco, Blacki, Agung, Beny, TePe terima kasih untuk segala canda tawa dan semangat kalian, dengan persahabatan ini kalian telah memberi warna baru bagi hidupku.

  

9. Victorius Dwi Prasetyo Agung Nugroho,SS, terima kasih atas doa, cinta,

kasih sayang, perhatian, dan semangat dalam setiap langkah hidupku.

  

10. Mas Regar atas kerelaan hatinya untuk setia mengantar kami dalam penelitian

yang luar biasa melelahkan.

  

11. Teman-temanku serta pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.

  

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari

sempurna, untuk itu segala saran dan kritik yang bersifat membangun bagi kesempurnaan skripsi ini sangat penulis harapkan.

  Yogyakarta, 06 November 2008 Penulis Alfonsa Ika Andriani

  

ABSTRAK

ANALISIS KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI USIA,

PENGALAMAN KERJA, DAN STATUS SOSIAL EKONOMI

Alfonsa Ika Andriani

  

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan kompetensi

pedagogik guru ditinjau dari usia, (2) perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau

dari pengalaman kerja, (3) perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari status

sosial ekonomi.

  Populasi penelitian ini adalah guru-guru SMA se Propinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta dengan sampel sebanyak 359 guru. Teknik pengambilan sampel

dilakukan proportionate stratified random sampling. Data penelitian dikumpulkan

dengan menggunakan kuesioner yang berisi angket pertanyaan tertutup. Teknik

analisis data yang digunakan adalah Chi-Square dengan taraf signifikansi 5%.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Tidak terdapat perbedaan

  2

  2

kompetensi pedagogik guru ditinjau dari usia ( 12,59 > 8,94), (2)

χ tabel χ hitung

Tidak terdapat perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari pengalaman kerja

  2

  2

( tabel 12,59 > hitung 6,23), dan (3) Tidak terdapat perbedaan kompetensi

χ χ

  2

  2 pedagogik guru ditinjau dari status sosial ekonomi ( tabel 9,48 > hitung 1,08).

  χ χ

  

ABSTRACT

AN ANALYSIS ON TEACHERS’ PEDAGOGIC COMPETENCE

PERCEIVED FROM THEIR AGES, WORKING EXPERIENCE, AND

SOCIAL ECONOMICAL STATUS

  

Alfonsa Ika Andriani

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2008

  This study aims to answer 3 problems : (1) the difference of teachers’

pedagogic competence perceived from their ages (2) the difference of teachers’

pedagogic competence perceived from their working experience,(3) The difference

of teachers’ pedagogic competence perceived from their social economical status.

  The populations of this study are the high school teachers in the special

province of Yogyakarta with the total samples are 359 teachers. The method used in

taking the samples was proportionate stratified random sampling. The data were

collected by using questionnaire that contains closed questions. In analyzing the data,

the writer used Chi-Square method with 5% signification rate.

  The result of this study shows that (1) there’s no difference on the teachers’

  2

  2

pedagogic competence perceived from their ages ( table 12,59 > count 8,94) (2)

χ χ

there’s no difference on the teachers’ pedagogic competence perceived from their

  2

  2

working experience, ( χ table 12,59 > χ count 6,23) (3) There’s no difference on the

  2 teachers’ pedagogic competence perceived from their social economical status ( χ

  2 table 9,48 > χ count 1,08).

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................................... viii

ABSTRACT......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL.............................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah................................................................

  1 B. Batasan Masalah ...........................................................................

  5 C. Rumusan Masalah .........................................................................

  6 D. Tujuan Penelitian ..........................................................................

  6 E. Manfaat Penelitian ........................................................................

  6 BAB II TINJAUAN TEORITIK ......................................................................

  8 A. Pengertian Kompetensi .................................................................

  8 B. Kompetensi Profesional Guru.......................................................

  9 C. Hakikat Guru................................................................................. 14

  D. Umur ............................................................................................. 16

  E. Pengalaman Kerja ......................................................................... 17

  F. Status Sosial Ekonomi .................................................................. 18

  G. Kerangka Berfikir dan Hipotesis .................................................. 22

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 27

A. Jenis Penelitian.............................................................................. 27 B. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 27 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 27 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Penarikan Sampel......................... 27 E. Operasionalisasi Variabel ............................................................. 28 F. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 42 G. Pengujian Instrumen Penelitian .................................................... 43 H. Teknik Analisis Data..................................................................... 45

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN.................................................... 52

A. Deskripsi Data............................................................................... 52 B. Analisis Data ................................................................................. 57 C. Pembahasan................................................................................... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 73

A. Kesimpulan ................................................................................... 73 B. Saran ............................................................................................. 74 C. Keterbatasan Penelitian................................................................. 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 76

LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jumlah Pengambilan Sampel Per Wilayah ......................................

  38 Tabel 3.14 Sumber Air yang Dipergunakan ......................................................

  42 Tabel 3.24 Hasil Pengukuran Validitas Kompetensi Pedagogik Guru ..............

  41 Tabel 3.23 Pendidikan Terakhir.........................................................................

  41 Tabel 3.22 Keaktifan Dalam Pertemuan Kemasyarakatan ................................

  41 Tabel 3.21 Keaktifan Dalam Keorganiasian Keagamaan ..................................

  40 Tabel 3.20 Jabatan Dalam Keorganisasian ........................................................

  40 Tabel 3.19 Ruang Golongan ..............................................................................

  39 Tabel 3.18 Pangkat Guru ...................................................................................

  39 Tabel 3.17 Kebun Yang Dimiliki.......................................................................

  39 Tabel 3.16 Sawah Yang Dimiliki.......................................................................

  39 Tabel 3.15 Jumlah Kamar Mandi.......................................................................

  38 Tabel 3.13 Fasilitas Khusus Barang Yang Dimiliki ..........................................

  29 Tabel 3.2 Variabel Kompetensi Pedagogik......................................................

  38 Tabel 3.12 Rumah ..............................................................................................

  37 Tabel 3.11 Jumlah Tanggungan Keluarga .........................................................

  37 Tabel 3.10 Jumlah Anggota Keluarga................................................................

  36 Tabel 3.9 Pendapatan Keluarga Per Bulan.......................................................

  36 Tabel 3.8 Kriteria Pengalaman Kerja...............................................................

  36 Tabel 3.7 Kriteria Usia.....................................................................................

  35 Tabel 3.6 Kriteria Kompetensi Pedagogik.......................................................

  35 Tabel 3.5 Variabel Status Sosial Ekonomi.......................................................

  35 Tabel 3.4 Variabel Pengalaman Kerja .............................................................

  31 Tabel 3.3 Variabel Usia ...................................................................................

  44

Tabel 3.25 Interpretasi C

  maks ............................................................................ 51 Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia..........................................

  52 Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja ..............................

  53 Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Ststus Sosial Ekonomi .............

  54 Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Kompetensi Pedagogik............

  56 Tabel 4.5 Pengujian Normalitas.......................................................................

  57 Tabel 4.6 Pengujian Homoginetas ...................................................................

  58 Tabel 4.7 Pengujian Hipotesis Kompetensi Pedagogik Ditinjau dari Usia......

  59 Tabel 4.8 Pengujian Hipotesis Ditinjau dari Pengalaman Kerja......................

  61 Tabel 4.9 Pengujian Hipotesis Ditinjau dari Sosial Ekonomi..........................

  63

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu usaha untuk menumbuhkan potensi sumber daya

  

manusia (SDM) melalui pengajaran. Kegiatan pengajaran tersebut diselenggarakan

pada semua satuan dan jenjang pendidikan yang meliputi wajib belajar 9 tahun,

pendidikan menengah dan pendidikan tinggi (Muhibin, 1995).

  Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, pendidikan

menduduki peranan penting sehingga perlu mendapatkan prioritas tinggi dalam

pembangunan nasional. Dalam rangka peningkatan sumber daya manusia itu,

pendidikan mempunyai tugas untuk memberikan bekal kepada seseorang agar

potensinya berkembang sehat, wajar, optimal dan bersifat adaptif sehingga sifat dasar

manusia yang eksploratif dan adaptif bisa berkembang dan menemukan artikulasinya

dalam wadah pendidikan (Pudjo Suharso,1993;7) Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara

keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Proses belajar mengajar

adalah proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar

hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai

tujuan tertentu.

  Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan

syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Dalam hal ini bukan

  

sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar. Peranan guru adalah serangkaian

tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta

berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa

yang menjadi tujuannya (Wrightman, 1977). Tapi dalam prakteknya guru hanya

sekedar menyampaikan materi kepada murid tanpa disertai keteladanan yang

seharusnya dapat dicontoh oleh peserta didik. Tidak jarang pula guru yang hanya

cenderung mengacu pada buku pelajaran semata. Padahal dengan adanya KTSP,

sebenarnya guru bisa lebih kreatif dalam mengajar. Sebagai dampaknya banyak

siswa yang kurang tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru, sehingga

tujuan pembelajaran tidak dapat dicapai, lebih parahnya lagi hal tersebut dapat

menjadi salah satu faktor banyaknya siswa tidak lulus dalam mengikuti Ujian Akhir

Nasional (UNAS). Seperti dikutip dari www.kapanlagi.com menyatakan bahwa

Sebanyak 3.084 siswa tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA), Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah (MA) se-Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta (DIY) tidak lulus Ujian Nasional (Unas) 2006/2007.

  Hal di atas merupakan salah satu bukti keprihatinan dari pemerintah oleh

sebab itu pemerintah tidak lelah untuk terus melakukan perbaikan mutu pendidikan

mulai dari upaya peningkatan standar lulusan sekolah dasar dan menengah,

perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, kurikulum, hingga bagian yang

terpenting, peningkatan kompetensi para pendidik yang kerap menjadi keluhan

terbesar.

  Oleh dari itu pemerintah menetapkan kebijakan bahwa guru harus ikut uji

  

ia seorang profesional. Presiden telah mencanangkan bahwa guru adalah sebuah

profesi, maka tentu harus ada perubahan. Dituangkan dalam peraturan perundangan,

UU Guru dan Dosen. No 14/2005 yang diudangkan pada 30 Desember 2005 .

  “Intinya mengatur bahwa guru dan dosen sebagai sebuah profesi memerlukan

kualifikasi dan persyaratan tertentu serta pemberian jaminan. Standarnya demikian.

  

Guru profesional harus punya standar kualifikasi akademik tertentu. Guru S1/D4,

dosen S2. kemudian harus ada bukti dalam bentuk sertifikat bahwa memang dia

sebagai tenaga profesi. Karenanya dituntut pula untuk mempunyai sertifikasi

pendidik” jelas Dirjen PMPTK, Depdiknas, Prof Fasli Jalal, Ph.D yang dikutip dari

www.dimasnugraha.wordpress.com.

  Dalam uji tersebut guru diwajibkan memiliki beberapa kompetensi dalam diri

guru itu sendiri yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi

profesional, dan kompetensi sosial. Selanjutnya dalam Undang-Undang Guru,

kompetensi pedagogik diartikan sebagai kemampuan mengelola pembelajaran

peserta didik, kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,

berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi teladan peserta didik, kompetensi

profesional adalah kemampuan penguasaan materi pelajaran secara luas dan

mendalam, sedangkan kompetensi sosial guru didefinisikan sebagai kemampuan

guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik,

semua guru, orangtua peserta didik, dan masyarakat sekitar.

  Namun pada kenyataannya ternyata tersebut belum sesuai dengan harapan

karena setelah dilakukan uji sertifikasi pada guru, banyak sekali guru di berbagai

  

dosen di 14 kabupaten kota DIY – Jawa Tengah Sebanyak 400 guru dari 1.710 guru

yang mengikuti akreditasi di Universitas Negeri Yogyakarta (DIY) dinyatakan tidak

lulus .(http://www.indonesia.go.id). Sedangkan di Bandung Sebanyak 10.000 dari

17.000 kuota guru di Jabar yang berhak mendapatkan sertifikasi pada 2007

kemungkinan gagal tes sertifikasi. Hanya 7.000 guru yang dipastikan lulus tes

tersebut. Lebih memprihatinkan lagi sebanyak 1.600 dari 2.000 guru yang teregistrasi

di Nusa Tenggara Timur dipastikan tak lolos sertifikasi guru karena tidak memenuhi

persyaratan. Di lain sisi, data di atas juga membuktikan bahwa kompetensi guru antar

daerah berbeda-beda satu dengan yang lainnya, tentu saja juga akan berbeda pula

kompetensi antar pribadi guru.

  Kompetensi guru yang berbeda-beda diduga disebabkan oleh faktor-faktor

yang terdapat dalam diri guru itu sendiri, misalnya faktor usia guru itu sendiri yang

mungkin akan mempengaruhi cara guru memahami peserta didik saat dalam kelas,

atau kematangan usia guru akan berpengaruh terhadap kepribadian guru sehingga

mampu memahami siswa sehingga bisa memilih metode yang tepat untuk

pembelajaran bagi siswa.

  Faktor lain yang mungkin dapat mempengaruhi kompetensi guru adalah

pengalaman kerja guru itu sendiri, seorang guru yang sudah banyak memiliki

pengalaman kerja dalam mengajar pasti berbeda dengan guru yang baru saja lulus

dalam cara dia mengajar, ataupun bersikap kepada anak didiknya. Selain faktor umur

dan pengalaman kerja, faktor status sosial ekonomi guru mungkin juga dapat

mempengaruhi tingkat kompetensi guru satu dengan yang lainnya misalnya dalam

  

yang memiliki tingkat ekonomi yang tinggi pasti juga berbeda dengan guru yang

memiliki status sosial ekonomi rendah.

  Dari keempat kompetensi yang membentuk sosok guru professional di atas,

yang ingin diamati oleh penulis adalah kompetensi pedagogik yaitu suatu

kompetensi yang dapat mencerminkan kemampuan mengajar seorang guru. Untuk

dapat mengajar dengan baik maka yang bersangkutan harus menguasai teori dan

praktek pedagogik dengan baik. Misalnya dengan memahami karakter peserta didik,

dapat menjelaskan materi pelajaran dengan baik, mampu memberikan evaluasi

terhadap apa yang sudah diajarkan, juga mengembangkan potensi yang dimiliki oleh

peserta didik. Dan kompetensi pedagogik guru dalam pengajaran sangatlah penting

dalam pencapaian tujuan pembelajaran di kelas.

  Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin meneliti tentang “ ANALISIS

KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DITINJAU DARI ASPEK UMUR,

PENGALAMAN KERJA DAN STATUS SOSIAL EKONOMI”.

B. Batasan Masalah

  Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana

keprefesionalan guru-guru dari berbagai aspek, tetapi agar penelitian lebih terarah

dan mengingat keterbatasan waktu, tenaga, biaya, serta kemampuan peneliti, maka

penelitian ini hanya dibatasi pada satu kompetensi saja yaitu kompetensi pedagogik

dilihat dari lingkup aspek usia, pengalaman kerja dan status sosial ekonomi.

C. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah ada perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari aspek usia? 2.

  Apakah ada perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari aspek pengalaman kerja ?

  3. Apakah ada perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari aspek sosial ekonomi ?

D. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui adanya perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari aspek usia.

  2. Untuk mengetahui adanya perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari aspek pengalaman kerja.

  3. Untuk mengetahui adanya perbedaan kompetensi pedagogik guru ditinjau dari sosial ekonomi.

E. Manfaat Penelitian 1) Sekolah

  Dari hasil penelitian ini sekolah dapat menilai kembali sejauh mana keprofesionalan guru-guru ynag dimiliki sekolah tersebut dalam bidang

  

kompetensi guru yang ditinjau dari aspek usia, pengalaman kerja, dan sosial

ekonomi guru.

  2) Bagi Dinas Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi penelitian

yang berkaitan dengan kompetensi guru sehingga dapat digunakan sebagai

salah satu alat untuk melihat kompetensi guru SMA di DIY kaitannya dengan kompetensi pedagogik.

  3) Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan pemacu perbaikan lulusan

khususnya mahasiswa FKIP untuk dipersiapkan menjadi seorang guru

profesional nantinya. 4) Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan memberi wawasan baru tentang profil guru,

sehingga termotivasi untuk semakin memdalami dan benar-benar

mempersiapkan diri untuk menjadi guru profesional nantinya .

BAB II TINJAUAN TEORITIK A. Pengertian Kompetensi Kompetensi (Competency) didefinisikan dengan berbagai cara, namun

  pada dasarnya kompetensi merupakan kebulatan penguasaan, pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang ditampilkan melalui unjuk kerja, yang diharapkan bisa dicapai seseorang setelah menyelesaikan suatu program pendidikan. Sementara itu, menurut Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No.045/U/2002, kompetensi diartikan sebagai seperangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan pekerjaan tertentu.

  Menurut Mc Ashan (dalam Fransisca,2004:15) mengemukakan bahwa kompetensi “…Behaviour”. Dalam hal ini, “is a knowledge, skill, and abilities or capabilitas that a person, achives whit become part of his or her being to the event he or she can satisfactority perform particular cogniyive, effective and psychomotor ”. Kompetensi diartikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan itu, menurut Fiich & Crunkilton (dalam Herlina,2005:22) mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan.

  Kompetensi berarti suatu hal yang menggambarkan kualifikasi / kemampuan seseorang, baik yang kualitatif maupun yang kuntitatif.

  Kompetensi guru merupakan kemampuan guru dalam melaksanakan kewajiban-kewajiban secara bertanggung jawab dan layak (Moh.Uzer Usman,2004:4,14).

B. Kompetensi Profesional Guru

  Ada 4 hal penting yang dapat diusahakan oleh guru untuk mengembangkan kompetensi diri dan kompetensi mengajarnya, yaitu :

  

1. Membangun kemantapan diri daripada mereduksi ekspektasi dengan terus

melakukan regulasi diri yang relevan dengan pengembangan profesinya.

  

2. Mengikuti kegiatan-kegiatan ilmiah (seminar, lokakarya, diskusi ilmiah,

dsb) secara berkesinambungan dalam merespons secara aktif setiap isu-isu terbaru yang berkembang di dunia pendidikan.

  

3. Mempelajari hasil-hasil penelitian dari berbagai literatur tentang

kompetensi mengajarnya yang berhubungan dengan prestasi subjek didik.

  

4. Sebagai hasil dari analisis tugas mengajar pada tingkat dan kurikulum yang

berbeda.

  Menurut PP RI 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal

28, pendidik adalah agen pembelajaran yang harus memiliki empat jenis

kompetensi, yakni kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,

kompetensi profesional, dan kompetensi sosial. Dalam konteks itu, maka

  

keterampilan dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan

cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk

memangku jabatan guru sebagai profesi. Keempat jenis kompetensi guru

yang dipersyaratkan beserta subkompetensi dan indikator esensialnya

diuraikan sebagai berikut.

1. Kompetensi Pedagogik

  Kompetensi Pedagogik merupakan kemampuan yang berkenan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik

dan dialogis. Secara subtantif kompetensi ini mencakup kemampuan

pemahaman terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan

pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci masing-

masing elemen kompetensi pedagogik tersebut dapat dijabarkan menjadi

subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut.

  a.

  

Memahami peserta didik. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial :

memahami peserta didik denagn memanfaatkan prinsip-prinsip

perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkan

prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta

didik.

  b.

  

Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan

untuk kepentingan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator

esensial: menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancanagn pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih.

  c.

  

Melaksanakan pembelajaran. Subkompetensi ini memiliki indikator

esensial : menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif.

  d.

  

Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran. Subkompetensi ini

memiliki indikator esensial : melaksakan evaluasi proses dan hasil belajar

secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery level); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum.

  

e. Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai

potensi yang dimilikinya. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik: dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik.

2. Kompetensi Kepribadian

  Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang

mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia.

Secara rinci, setiap elemen kepribadian tersebut dijabarkan menjadi subkompetensi dan indikator esensial sebagai berikut. a.

  Memiliki kepribadian yang mantab dan stabil. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai pendidik; dan memiliki kosistensi dalam bertindak sesuai dengan norma.

  b.

  Memiliki kepribadian yang dewasa. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagi pendidik dan memiliki etos kerja sebagi pendidik.

  c.

  Memiliki kepribadian yang berwibawa. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku disegani.

  d.

  Memiliki kepribadian yang arif. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat dan menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.

  e.

  Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma relegius(imtaq, jujur, iklas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.

3. Kompetensi Profesional

  Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan meneladan yang mencangkup penguasaan substansi isi materi kurikulum kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Secara rinci masing-masing elemen kompetensi tersebut memiliki subkompetensi dan indikator sebagai berikut. a Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi.

  Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menangui atau koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan

menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari.

b Menguasai langkah-langkah penelitian dan kajian kritis untuk menambah wawasan dan memperdalam pengetahuan/materi bidang studi.

4. Kompetensi Sosial

  Kompetensi sosial berkenan dengan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut. a Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik.

  Subkompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik. b Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. c Mampu berkomunikasi dan bergaul seara efektif dengan orangtua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. Keempat standar kompetensi, subkompetensi dan jabaran indikator esensial digunakan sebagai acuan untuk menyusun kisi-kisi instrumen ujian sertifikasi.

C. Hakikat Guru

1. Pengertian Guru

  Secara etimologis (asal-usul kata), istilah’guru’ berasal dari bahasa India yang artinya’orang yang mengajarkan tentang kelepasan dari sengsara’ (shambuan, Republika, 25 November 1997). Dalam pengertian umum Guru didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tugas sebagai fasilitator sehingga siswa dapat belajar dan atau mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara optimal, melalui lembaga pendidikan sekolah, baik yang didirikan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat atau swasta.

  Menurut Poerwadarminta (1996:35), guru adalah orang yang kerjanya mengajar. Sementara itu, Zakiyah Daradjat (1992:39) menyatakan bahwa guru adalah pendidik profesional karena guru telah menerima dan memikul beban dari orang tua untuk ikut mendidik anak-anak. Secara legal formal, guru adalah seseorang yang memperoleh surat keputusan (SK), baik dari pemerintah atau swasta, untuk melaksanakan tugasnya.

  Berdasarkan tanggung jawab yang diembannya, pengertian guru dapat dibedakan menjadi beberapa macam, misalnya : a

Guru Kelas, jika mempunyai tugas untuk mengajarkan sebagian besar

mata pelajaran di satu kelas saja, dan ia tidak mengajar di kelas lainnya.

b

Guru Mata Pelajaran, jika ia hanya memiliki tugas untuk mengajarkan

satu mata pelajaran saja.

c Guru Bimbingan atau Konseling, yakni guru yang diberikan tugas untuk

memberikan bimbingan bagi peserta didik, baik dalam menghadapi kesulitan belajar maupun untuk memilih karier di masa depan yang sesuai dengan bakat dan minatnya.

d Guru Ekstra kulikuler, yakni guru yang diberi tugas tambahan lain

sebagai pembimbing kegiatan ekstrakulikuler.

f Guru Pustakawan, yakni guru yang selain bertugas untuk mengajar di

kelas, ia juga diberikan tugas tambahan lain untuk mengurus perpustakaan sekolah.

2. Peran dan Fungsi Guru

  Guru memiliki satu kesatuan peran dan fungsi yang tidak

terpisahkan, antara kemampuan mendidik, membimbing, mengajar, dan

melatih. Keempat kemampuan tersebut merupakan kemampuan integratif,

antara yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan. Seseorang yang

dapat mendidik, tetapi tidak memiliki kemampuan membimbing,

mengajar, dan melatih, ia tidaklah dapat disebut sebagai guru yang tetapi tidak memiliki kemampuan mendidik, membimbing, dan melatih, juga tidak dapat disebut sebagai guru sebenarnya.

  Wright(1987) sebagaimana dikutip oleh Robiah Sidin(1999:8), dalam buku bertajuk Classroom Management, menyatakan bahwa guru memiliki dua peran utama, yakni (1) the management role atau peran menejemen, dan (2) the instructional role atau peran instruksional. Dari kedua peran ini, guru dapat disebut sebagai manajer sekaligus sebagai instruktur. Selain kedua peran tersebut guru juga memiliki fungsi yang lain di dalam kelas, yaitu sebagai (1) pembimbing siswa dalam memecahkan kesulitan pembelajaran, (2) narasumber yang dapat membantu memecahkan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan siswa atau untuk menemukan jawaban atau untuk memperoleh informasi lanjutan, dan (2) penilai hasil belajar, untuk menentukan perkembangan hasil belajar siswa, serta untuk menentukan nilai siswa.

D. Umur

  Umur adalah lamanya rentang waktu dalam tahun yang dihitung mulai seseorang lahir ke dunia sampai saat penelitian tersebut diadakan.

  Menurut Stephen P. Robbins (1996:217), pekerja dengan umur semakin tua akan semakin memiliki disiplin kerja, rasa tanggung jawab dan kesetiaan yang semakin tinggi pula terhadap pekerjaan dan perusahaan dibandingkan dengan pekerja yang berumur lebih muda.

  Gallerman (1987) berpendapat bahwa para pekerja muda pada umumnya mempunyai tingkat harapan dan ambisi yang tinggi. Mereka

mempunyai tantangan dalam pekerjaan dan menjadi bosan dengan tugas-

tugas rutin. Mereka tidak puas dengan kedudukan yang kurang berarti. Hal ini yang terjadi pada pekerja pada usia menengah. Status menjadi suatu yang penting. Pada usia inilah mereka akan ditentukan apakah sukses atau tidak.

  Sebaliknya di usia lanjut, kompetensi biasanya dielakkan karena menurunnya stamina.

E. Pengalaman Kerja

  Pengalaman kerja merupakan salah satu syarat yang sering diminta oleh sekolah dalam menyerap tingkat tenaga kerja. Menurut Moh.