Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng - USD Repository

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

  COMPETENCE, CONSCIENCE , DAN COMPASSION PESERTA DIDIK

KELAS III SD KANISIUS KENTENG

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh :

  Arifi Suci Riyanto 091134173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

KELAS III SD KANISIUS KENTENG

  i  

  COMPETENCE, CONSCIENCE , DAN COMPASSION PESERTA DIDIK

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh :

  Arifi Suci Riyanto 091134173

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  ii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  iii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

  

iv  

  Skripsi ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menolong dan membimbingku dalam segala kondisiku.

  Kedua orang tuaku Sisilia Sutimah dan Yohanes Totok Riyanto yang selalu memberiku dukungan baik moral maupun materi.

  Kedua adikku Claudia Berta Silvia Riyanto dan Robertus Cahya Gemilang Riyanto yang menjadi inspirasiku.

  Albertus Ardian Effrianto yang selalu menemani hari-hariku dan menjadi motivasi bagiku.

  Semua sahabat-sahabatku dan teman-teman seperjuangan PGSD SI ’09 dan teman-teman satu penelitian payung yang tergabung dalam Tim Tematik.

  

 

 

 

     

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN MOTTO

  

v  

  

Jangan mudah putus asa, karena Tuhan selalu

ada untuk mu!

Tetap berjuang untuk masa depan dan orang-

orang mencintaimu!!!

  

Semua karena CINTA, tak mungkin diriku dapat

berdiri tegap, trimakasih CINTA…

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  vi  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  vii   PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN

  

COMPETENCE , CONSCIENCE DAN COMPASSION PESERTA DIDIK

KELAS IIIC

SD KANISIUS KENTENG

  

Oleh:

Arifi Suci Riyanto

NIM : 091134173

  Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Kenteng dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik mata pelajaran IPS dan Matematika. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Kenteng. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi,dan tes,dengan instrumen berupa lembar pengamatan, panduan wawancara,soal evaluasi dan catatan anekdotal. Data dianalisa dengan langkah mendiskripsikan data pra penelitian, mendiskripsikan proses dan hasil (competence, conscience dan compassion) yang dicapai pada akhir siklus I, mendiskripsikan proses dan hasil (competence, conscience dan compassion) yang dicapai pada akhir siklus II, membandingkan competence, conscience dan compassion sebelum dan sesudah penerapan PPR.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Kenteng mengalami peningkatan setelah menerapkan PPR dalam pembelajaran. Pada pra penelitian skor competence peserta didik pada mata pelajaran IPS sebesar 66,5 sedangkan pada akhir siklus I sebesar 86,6 dan pada akhir siklus II menjadi 89,0. Untuk mata pelajaran Matematika skor competence peserta didik pada pra penelitian sebesar 64,9 pada akhir siklus I sebesar 77,6 dan pada akhir siklus II sebesar 76,9.

  

Conscience dan compassion juga mengalami peningkatan dimana pada akhir

  siklus I skor conscience sebesar 76,2 dan pada akhir siklus II menjadi 83,7, sedangkan skor compassion pada akhir siklus I sebesar 90,4 dan pada akhir siklus

  II menjadi 93,6.

  

viii   PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGICAL PARADIGM IN

THEMATIC SCIENCE AND BAHASA INDONESIA COURSES

ENHANCE THE COMPETENCE, CONSCIENCE AND COMPASSION OF

THE THIRD GRADE STUDENTS OF IN SD KANISIUS KENTENG

  

By:

Arifi Suci Riyanto

Student Number : 091134173

  The purpose of this research was to enhance the competence, conscience and compassion of the third grade students of in SD Kanisius Kenteng with the application of Reflective Pedagogical Paradigm in Social Science and Matehematics courses.To achieve these objectives, the research was participated by the third grade students of SD Kanisius Kenteng. The techniques to gather the data were interview methods, observation, and documentation. The instruments were observation sheet, interview, anecdotal notes. The documents were analyzed by describing the pre-study measurement, describing the explanation and results (competence, conscience and compassion) which were achieved through cycle I, describing the explanation and results (competence, conscience and compassion) which were achieved through cycle II, comparing the competence, conscience and compassion before and after the application of PPR.

  The result was that the competence, conscience and compassion of the third grade student of SD Kanisius Kenteng increased after the application of Reflective Pedagogical Paradigm in the thematic learning. The pre-study score of the Social Science course competence was 66,5, after cycle 86,6 and at the end of cycle II it increased to 89,0. The pre-study score of Matehematics course was 64,9 and at the end of cycle I it increased to 77,6 and at the end of cycle II it increased to 76,9. The conscience and compassion score at the end of cycle I was 76,2 and at the end of cycle II was 3,7, but score of compassion at the end of cycle I was 90,4 and cycle II was 93,6.

  

ix  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  

x  

  Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat kelulusan Program SI PGSD Universitas Sanata Dharma.

  Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang besar-besarnya kepada:

  1. Drs. R. Rohandi, M.Ed.,Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang telah banyak membantu dalam segala keperluan perkuliahan selama menjadi mahasiswa.

  2. Drs. Puji Purnomo, M.Si., Kaprodi Program Studi PGSD yang sudah banyak memberikan pendampingan selama menjadi mahasiswa.

  3. Dra.   Ignatia  Esti  Sumarah,  M.Hum  dan  B.Indah  Nugraheni,  S.Pd.,S.I.P,  M.Pd.,  dosen  pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tulus untuk  membimbing,   mendampingi,  memberikan  dorongan  dan  semangat  kepada  penulis  dalam mengerjakan skripsi ini. 

  4. Drs.   J  Sumedi,  dosen  penguji  yang  telah  banyak  memberikan  saran  dalam  penyempurnaan  skripsi ini. 

  5. Para  Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang secara tidak langsung telah  memberikan  kontribusi yang berarti sehingga penulis dapat menemukan buku  sumber  untuk penulisan skripsi ini. 

  6. Kedua  orang tua penulis Yohanes Riyanto dan Sisilia Sutimah yang tanpa henti  memberikan   biaya,  dukungan,  dorongan,  doa,  dan  kasihnya  sehingga  skripsi  ini  dapat diselesaikan. 

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

xi  

  7. Kedua  adik penulis Claudia Berta Silvia Riyanto dan Robertus Cahya Gemilang  Riyanto   yang  selalu  menyemangati  penulis,  dan  memacu  penulis  menjadi  contoh  yang baik bagi adik‐adik. 

  8. Albertus   Ardian  Effrianto  yang  selalu  sabar  mendampingi  dan  menjadi  motivasi  dalam studi. 

  9. Teman ‐teman mahasiswa PGSD SI angkatan 2009 dan teman‐teman dalam tim  penelitian  kolaboratif ini yang telah memberikan semangat dalam pembuatan  skripsi  ini. 

  10. Kepala  Sekolah, guru, karyawan dan peserta didik di SD Kanisius Kenteng yang  telah  bersedia membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.    

  Seperti   ada  pepatah,  “Tak  ada  gading  yang  tak  retak”,  maka  penulis  menyadari  atas keterbatasan dalam  menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu   mengharapkan     adanya  kritik  dan  saran  yang  membangun  dari  seluruh  pihak  yang  membaca skripsi ini. 

    Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.

  Yogyakarta,10 Oktober 2011 Penulis

  Arifi Suci Riyanto

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACKT ................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii

  

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................. 4 C. Batasan Pengertian ......................................................................... 4 D. Rumusan Masalah .......................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6 xii  

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8

A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ............................................ 8

  1. Hakikat PPR ............................................................................. 8

  2. Tujuan PPR .............................................................................. 9

  3. Dinamika PPR .......................................................................... 10

  B. Pembelajaran Tematik ................................................................... 12

  1. Hakikat Pembelajaran Tematik ............................................... 12

  2. Prinsip Pembelajaran Tematik ................................................ 13

  3. Karakteristik Pembelajaran Tematik ....................................... 17

  4. Teori belajar yang melandasi Pembelajaran Tematik .............. 21

  C. Penelitian Tindakan Kelas .............................................................. 27

  1. Pengertian PTK ...................................................................... 27

  2. Tujuan PTK ............................................................................ 28

  3. Langkah-langkah pelaksanaan PTK ........................................ 28

  D. Peserta Didik Kelas III ................................................................. 30

  1. Pengertian Peserta Didik .......................................................... 30

  2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Awal SD ................. 31

  E. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Tematik .............................. 33

  F. Hipotesis ........................................................................................ 33

  

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 34

A. Jenis Penelitian ............................................................................... 34 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 34 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 35 xiii  

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  D. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan .................................. 35

  1. Pra Penelitian .......................................................................... 35

  2. Rencana Tindakan Penelitian .................................................. 35

  3. Instrumen Penelitian ............................................................... 39

  4. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 39

  5. Teknik Analisis Data ................................................................ 41

  

BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ................................................ 43

A. Deskripsi Sekolah ........................................................................... 43

  1. Visi Sekolah ............................................................................ 43

  2. Misi Sekolah ........................................................................... 44

  3. Tujuan Sekolah ....................................................................... 46

  B. Kurikulum Kelas III ..................................................................... 48

  C. Kondisi Peserta Didik Kelas III SD Kanisius Kenteng ................ 49

  

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 52

A. Deskripsi Data ................................................................................ 52

  1. Pra Penelitian ......................................................................... 52

  2. Siklus I ................................................................................... 57

  3. Siklus II .................................................................................. 66

  B. Analisis Komparasi tentang competence, conscience, dan

  compassion (3C) Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Penerapan

  PPR ............................................................................................... 74

  xiv  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 79 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 80 C. Saran ............................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82 LAMPIRAN ..................................................................................................... 83 xv  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget .................................. 22Tabel 4.1 SK,KD Mata Pelajaran IPS ............................................................ 48Tabel 4.2 SK,KD Mata Pelajaran Matematika ............................................... 49 Tabel 4.3 Daftar Peserta Didik ....................................................................... 50.Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Pendidik ............................... 52Tabel 5.2 Panduan Wawancara ...................................................................... 54Tabel 5.3 Kondisi Awal masing-masing Mata Pelajaran ............................... 55Tabel 5.4 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik ........................ 56Tabel 5.5 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Pendidik Siklus I .................. 61Tabel 5.6 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik Siklus I .......... 62Tabel 5.7 Nilai Mata Pelajaran IPS pada Siklus I .......................................... 63Tabel 5.8 Nilai Mata Pelajaran Matematika pada Siklus I............................. 64Tabel 5.9 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Pendidik Siklus II................. 68Tabel 5.10 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik Siklus II ......... 69Tabel 5.11 Nilai Mata Pelajaran IPS pada Siklus II......................................... 71Tabel 5.12 Nilai Mata Pelajaran Matematika pada Siklus II ........................... 71Tabel 5.13 Perbandingan Competence Peserta Didik ...................................... 74Tabel 5.14 Perbandingan Conscience Peserta Didik ........................................ 75Tabel 5.15 Perbandingan Compassion Peserta Didik ...................................... 75

  xvi  

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 82 Lampiran 2. Jaring-jaring tema siklus I .......................................................... 87 Lampiran 3. Jaring-jaring tema siklus II ......................................................... 88 Lampiran 4. RPP siklus I ................................................................................ .89 Lampiran 5. RPP siklus II ............................................................................... .94 Lampiran 6. LKS siklus I ................................................................................ 99 Lampiran 7. LKS siklus II ............................................................................... 106 Lampiran 8. Lembar Observasi Umum ........................................................... 112 Lampiran 9. Lembar Observasi terhadap aktivitas Peserta Didik .................... 113 Lampiran10.Lembar Observasi terhadap aktivitas Pendidik ........................... 114 Lampiran11.Lembar Skala Pengukuran Non Tes ............................................ 115 Lampiran12.Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/ Peserta didik/ Kelompok

  Pra penelitian ........................................................................................ 116 Lampiran13.Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/ Peserta didik/ Kelompok

  Siklus I ................................................................................................. 117 Lampiran14.Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/ Peserta didik/ Kelompok

  Siklus II ................................................................................................ 118

  xvii  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa Pendidikan bertujuan untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga

  dapat menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (Peraturan Menteri pendidikan nasional nomor 41 Tahun 2007). Untuk mencapai tujuan tersebut maka pembelajaran haruslah bersifat inovatif dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang mengedepankan inovasi-inovasi atau sesuatu hal yang baru dalam kegiatan, agar peserta didik tidak jenuh dalam belajar sehingga visi Pendidikan Nasional tersebut dapat tercapai.

  Salah satu model pembelajaran inovatif adalah Paradigma Pedagogi Reflektif atau PPR. PPR yaitu suatu pendekatan/model pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam menemukan nilai-nilai, dan pembelajaran dengan cara menekankan siswa pada pengalaman yang dimilikinya (Mursanto, 2010). Tujuan dari PPR adalah meningkatkan

  competence, conscience , dan compassion, atau biasa disebut dengan 3C. Competence yaitu nilai-nilai akademik. Conscience yaitu ketajaman hati nurani. Dan compassion adalah kepedulian sosial (Mursanto, 2010).

  Dengan meningkatkan 3C tersebut peserta didik diharapkan dapat unggul dalam nilai-nilai akademik sekaligus memiliki kepedulian sosial.

  

1  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Dinamika PPR meliputi konteks → pengalaman → refleksi→ aksi→ evaluasi.

  Saat ini peneliti sedang melakukan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di SD Kanisius Kenteng, SD tersebut berada di bawah naungan Yayasan Kanisius. Yayasan Kanisius adalah instansi pendidikan yang menerapkan PPR. Dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan melakukan PKM di sana, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III dan peneliti mendapatkan data bahwa peserta didik kelas III mengalami beberapa masalah. Pertama, masalah yang berkaitan dengan

  competence , yaitu peserta didik mengalami kesulitan dalam mata pelajaran

  matematika khususnya untuk memahami soal cerita. Itu sebabnya nilai KKM mata pelajaran matematika hanya 65. Demikian juga dengan nilai KKM mata pelajaran IPS yang hanya mendapatkan nilai 68. Jadi peneliti terdorong untuk membantu pendidik meningkatkan nilai mata pelajaran matematika dan IPS tersebut. Kedua, dalam proses belajar mengajar peserta didik cenderung ribut, tidak memperhatikan, maka tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, hal tersebut berkaitan dengan

  conscience sebab peserta didik nampak tidak disiplin dalam

  menyelesaikan tugas. Ketiga peserta didik juga sering tidak peduli terhadap teman lain yang ingin belajar dengan tenang, mereka cenderung lebih senang bermain di dalam kelas. Permasalahan tersebut berkaitan dengan compassion karena peserta didik nampak tidak peduli untuk memperhatikan pendidik yang sedang menyampaikan materi, maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  kepada teman-teman yang sedang berupaya belajar tekun. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut peneliti terdorong membantu pendidik agar dapat meningkatkan nilai mata pelajaran Matematika dan

  IPS (competence), dapat disiplin untuk berkonsentrasi ketika pelajaran berlangsung (conscience), dan bersedia memperhatikan guru saat menerangkan, juga tidak ramai sehingga mengganggu teman lain .

  (compassion)

  Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan PPR pada Pembelajaran dengan pendekatan.Pendekatan tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006:5). Pembelajaran tematik juga dapat dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema- tema tertentu, maka dapat ditarik kesimpulan pembelajaran tematik mempunyai pengertian, yaitu menggabungkan beberapa materi dalam satu tema menjadi rangkaian pembelajaran yang saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan utuh. Sedangkan penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang biasanya digunakan untuk meningkatkan pendidikan, terutama kualitas praktisi dalam proses kegiatan belajar mengajar (Yoni 2010:6). PTK ini juga dilakukan di dalam kelas untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul di dalam kelas.

  Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil yang dicapai akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  dilihat dari ketercapaian indikator pada tiap-tiap siklusnya, dengan begitu maka dapat membandingkan hasil dari siklus I dengan siklus II.

  Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas judul Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence,

  , dan Compassion Peserta Didik Kelas III SD Kanisius

  Conscience Kenteng.

  B. Batasan Masalah

  Tidak mungkin mengatasi masalah tersebut dalam waktu singkat dengan memperhatikan semua kemungkinan penyebab.Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya pada Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience , dan compassion pada siswa kelas III di SD Kanisius Kenteng.

  C. Batasan Pengertian

  Agar tidak menimbulkan multitafsir tentang istilah yang dipakai maka penulis memberikan beberapa batasan pengertian seperti di bawah ini :

  1. Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu sebuah pola pikir (paradigma) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  2. 3C atau competence, conscience, dan compassion masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri. Competence yaitu nilai-nilai akademik, peserta didik dan pendidik saling belajar mengembangkan kompetensi secara utuh. Conscience berarti mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani. Sedangkan berarti kepedulian sosial dan saling terlibat dengan

  compassion

  penuh bela rasa bagi sesama. Ketiga aspek dari 3C tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bagian PPR karena merupakan suatu keunggulan dari PPR itu sendiri (Mursanto, 2008)

  3. Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006:5)

  4. Peserta didik kelas 3 adalah peserta didik yang duduk di bangku kelas III SD Kanisius Kenteng.

D. Rumusan Masalah

  Dilandasi latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

  1. Bagaimana meningkatkan competence peserta didik kelas III dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran

  IPS dan Matematika?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  2. Bagaimana meningkatkan conscience peserta didik kelas III dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran

  IPS dan Matematika?

  3. Bagaimana meningkatkan compassion peserta didik kelas III dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran

  IPS dan Matematika?

  4. Apakah penerapan PPR dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng? E.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini antara lain :

  1. Untuk meningkatkan competence peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik.

  2. Untuk meningkatkan conscience peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik.

  3. Untuk meningkatkan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik.

F. Manfaat Penelitian

  Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  1. Secara teoritis hasil penelitian ini menambah wawasan tentang salah satu model pendekatan yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

  2. Secara praktis :

  a. Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dapat menggunakan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif sehingga dapat menjadi bekal ketika menjalani profesi guru.

  b. Bagi guru merupakan contoh pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dan dikembangkan pada tiap-tiap kelas dan juga sebagai pembanding terhadap model pembelajaran dan penelitian yang lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Paradigma Pedagogi Reflektif

  1. Hakikat PPR PPR merupakan singkatan dari Paradigma Pedagogi

  Reflektif yaitu suatu model pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam proses pembelajaran dan menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan (Tim Ignatius). PPR awalnya digunakan pada lembaga pendidikan Yesuit dan digunakan pada sekolah-sekolah dengan latar belakang Yesuit pula, yaitu sekolah yayasan Kanisius. Tujuan dari pendidikan Yesuit yaitu perkembangan pribadi peserta didik sepenuhnya (Mursanto, 2010:23).

  Dalam pelaksanaannya pendidik tidak boleh memaksakan keinginannya kepada peserta didik, namun hendaknya menciptakan kondisi agar peserta didik dapat mengungkapkan pengalamannya dan merefleksi apa yang telah didapatkan. Selain itu fungsi utama pendidik adalah sebagai fasilitator yang dapat menjembatani komunikasi antar pesserta didik yang majemuk, dan agar terjalinnya komunikasi iman.

  8  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  2. Tujuan PPR Tujuan utama Paradigma Pedagogi Reflektif adalah mengintregasikan pengetahuan dan sikap batin siswa mampu melihat korelasi antara ilmu pengetahuan yang didapat dan dialaminya selama proses pembelajaran dengan realitas konkret di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya. Dengan begitu diharapkan peserta didik dapat termotivasi untuk melakukan tindakan atau aksi yang bermanfaat.

  Dengan adanya aksi tadi peserta didik diharapkan dapat menjadi manusia yang berguna bagi sesama, yaitu dapat melayani terhadap sesama manusia, juga menjadi manusia yang sanggup mencintai dan dicintai sehingga nantinya dapat menjadi manusia utuh

  Sedangkan tujuan PPR bagi pendidik adalah agar pendidik mampu semakin memahami peserta didik dan semakin bersedia mendampingi perkembangan peserta didik. Pendidik diharapkan dapat mengaitkan perkembangan intelektual dengan moral sehingga peserta didik dapat sungguh menjadi manusia yang utuh.

  Dalam PPR mempunyai beberapa keunggulan yang biasa disebut dengan 3C, yaitu competence, conscience, dan compassion.

  Competence yaitu nilai-nilai akademik, conscience yaitu ketajaman

  hati nurani, dan compassion adalah kepedulian sosial. Dengan adanya 3C tersebut peserta didik tidak hanya dituntut untuk dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  unggul dalam nilai-nilai akademik saja,tetapi juga dalam hal kepedulian sosial.

  3. Dinamika PPR PPR mempunyai beberapa dinamika yang menjadi sebuah siklus seperti yang tergambar berikut ini :

  Konteks Pengalaman Evaluasi Refleksi

  Aksi

  a. Konteks merupakan kesiapan peserta didik untuk belajar, hal tersebut dapat diartikan juga sebagai segala kemungkinan yang dapat membantu atau menghalangi proses pembelajaran dan perkembangan.

  b. Pengalaman merupakan mengenyam sesuatu hal dalam batin ( Menurut Ignatius ). Pengalaman tersebut tentunya diperoleh setelah peserta didik melakukan sesuatu kegiatan yang mengandung nilai-nilai, perasaan, dan sebagainya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  c. Refleksi yaitu kegiatan meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara rasional. Refleksi merupakan kekhasan pedagogi ignatian, karena dengan refleksi peserta didik menjadi lebih dapat memaknai apa yang telah diterimanya secara penuh.

  d. Aksi mempunyai arti perbuatan atau tindakan, aksi tersebut lebih ditujukan pada perbuatan spontan yang bergerak karena dorongan hati nurani untuk menjadi peduli terhadap lingkungan sosial.

  e. Evaluasi yang merupakan bagian penutup, evaluasi sendiri dapat diartikan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai peserta didik dalam pembelajaran baik oleh peserta didik maupun pendidik. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh peserta didik, namun juga terhadap pendidik, hal tersebut penting dilakukan karena dengan adanya evaluasi kita dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik dan pendidik akan perkembangan dan pembentukan nilai-nilai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    B.

   Pembelajaran Tematik

  1. Hakikat Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang dari tema-tema tertentu yang dapat ditinjau dari beberapa mata pelajaran (Trianto,2010:78-79). Misalkan saja tema yang diambil adalah “lingkungan” maka tema tersebut dapat ditinjau dari mata

  pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada prinsipnya pembelajaran tematik memberikan keleluasaan dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat menghayati secara ilmiah tentang dunia sekitar mereka. Pembelajaran tematik disebut juga dengan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas,2006:5).

  Sedangkan pembelajaran terpadu sendiri menurut Shoemaker (Trianto,2010:79),mempunyai pengertian pendidikan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga melintasi batas- batas mata pelajaran, menggabungkan berbagai aspek kurikulum menjadi asosiasi yang bermakna untuk memfokuskan diri pada wilayah studi yang lebih luas. Kurikulum ini memandang pembelajaran dan pengajaran dalam cara yang menyeluruh (holistik) dan merefleksikan dunia nyata, yang bersifat interaktif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  Karena pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tematik pada dasarnya lahir dari kurikulum terpadu. Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang mempersiapkan peserta didik untuk pembelajaran selanjutnya yang akan dijumpainya dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari. Hendaknya pendidik maupun sekolah menempatkan pendidikan sebagai sarana untuk peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya.

  2. Prinsip Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik termasuk juga dalam pembelajaran terpadu (Trianto,2010:79). Pembelajaran terpadu memiliki satu tema dengan materi yang tidak jauh atau berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik dapat juga dikatakan sebagai jembatan antara beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan. Namun pembelajaran tematik haruslah mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. Ada beberapa prinsip dasar pembelajaran tematik yang dapat diklasifikasikan secara umum (Trianto,2010:85), yaitu: a. Prinsip Penggalian Tema

  Merupakan prinsip yang paling penting dalam pembelajaran tematik, maksudnya adalah pemilihan tema yang saling berkaitan menjadi target utama pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  tematik. Penting untuk memilih tema yang saling berkaitan dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari, hal tersebut dikarenakan supaya tidak terlihat batas antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya, sehingga pemutusan materi tidak begitu terlihat dan masih saling berkaitan. Namun dalam penggalian tema baiknya jika memperhatikan beberapa persyaratan sebagai berikut:

  1) Hendaknya tema tidak terlalu luas, namun cukup dan mudah untuk memadukan beberapa mata pelajaran. 2) Tema harus bermakna, yaitu bahwa tema dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya dan dapat dengan mudah diingat. 3) Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis peserta didik karena apabila tema tidak sesuai maka peserta didik tidak dapat menangkap makna dari tema yang disampaikan.

  4) Hendaknya tema dapat mewakili sebagian besar minat peserta didik sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. 5)Tema dapat berorientasi pada kejadian-kejadian yang terjadi dalam rentan waktu belajar sehingga mudah untuk dipahami peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  6) Hendaknya tema memperhatikan kurikulum yang dipakai pada saat itu, dan juga mempertimbangkan harapan masyarakat, karena nantinya pun peserta didik akan terjun pada masyarakat sekitar.

  7) Pemilihan tema baiknya mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar, sarana dan prasarana karena hal tersebut juga mendukung pencapaian indikator pada tema tersebut.

  b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dapat berhasil apabila pendidik mampu menempatkan dirinya dalam kegiatan pembelajaran dan pada semua proses pembelajaran, yaitu bahwa pendidik hendaknya mampu menjadi fasilitator dan mediator dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Prabowo (2000) dalam pengelolaan pembelajaran hendaknya pendidik mempunyai sikap sebagai berikut:

  1) Pendidik hendaknya memberikan kesempatan berbicara dan mengungkapkan pikirannya dalam kegiatan pembelajaran, dan pendidik tidak selalu mendominasi pembicaraan dalam kegiatan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  2) Pembagian tugas haruslah jelas, baik dalam tugas individu maupun kelompok, bahwa dalam penyelesaian tugas tersebut dituntut adanya kerja sama kelompok.

  3) Pendidik hendaknya mengakomodasi ide-ide yang tidak muncul pada saat perencanaan pembelajaran,namun merupakan gaasan yang baik untuk dilakukan.

  c. Prinsip Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang tak kalah pentingnya dalam kegiatan pembelajaran, karena dengan adanya evaluasi pendidik dan peserta didik dapat mengetahui hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Untuk melakukan evaluasi sendiri ada beberapa langkah-langkah positif yang diperlukan, yaitu:

  1) Pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan evaluasi diri, sehingga peserta didik menjadi tahu kekurangannya sendiri. 2) Pendidik mengajak para peserta didiknya untuk melakukan evaluasi terhadap perolehan hasil belajar yang telah ditetapkan berdasarkan kriteria keberhasilan yang akan dicapai (KKM).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  d. Prinsip Reaksi Hendaknya pendidik memberikan reaksi terhadap aksi peserta didik, reaksi tersebut adalah berupa pengarahan terhadap peserta didik. Karena apabila disadari dampak pengiring yang penting bagi perilaku siswa belum mendapat perhatian oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran, maka dari itu hendaknya apabila peserta didik memberikan aksi maka peserta didik bereaksi serta tidak mengarahkan pada aspek yag sempit, namun pada satu kesatuan yang utuh bermakna. Dan pembelajaran tematik memungkinkan hal tersebut dan memunculkan hal- hal yang dicapai melalui dampak pengiring tersebut.

  3. Karakteristik Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik mempunyai beberapa ciri khas

  (Depdiknas,2006:6), yaitu antara lain:

  a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.

  b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.

  c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

    d. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.

  e. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmantis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.

  f. Mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Sedangkan sebagai model pembelajaran, pembelajaran tematik juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu: a. Berpusat pada siswa

  Sesuai dengan pendekatan belajar modern yaitu lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan peran pendidik adalah sebagai fasilitator. Dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tentunya memberikan banyak kesempatan pada peserta didik untuk melakukan aktivitas sehingga mereka mendapatkan pengetahuan dari apa yang dilakukannya sendiri. Sedangkan tugas pendidik sebagai fasilitator adalah membantu peserta didik dan memudahkan peserta didik dalam melakukan berbagai aktivitas belajarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

   

  b. Memberikan pengalaman langsung Dalam pembelajaran tematik peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sehingga mendapatkan pengalaman langsung. Hal tersebut bertujuan sebagai dasar dalam memahami hal-hal yang lebih abstrak nantinya.

  c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan mata pelajaran memang tidak terlihat jelas, hal tersebut karena pembelajaran berpusat pada tema-tema yang saling berkaitan antara beberapa mata pelajaran. Tema-tema yang dipilih pun disesuaikan dengan perkembangan psikologis peserta didik dan keadaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.

  d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Seperti dengan tema, maka pembelajaran tematik juga menyajikan konsep-konsep pembelajaran dari beberapa mata pelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Penyajian konsep tersebut dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Kondisi tersebut sangat membantu peserta didik dalam memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen yang terkait

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pada pokok bahasan segiempat di kelas VIIA SMP Negeri 1 Yogyak

0 1 390

Implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran matematika untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion mahasiswa.

1 1 11

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran limas dengan teori van Hiele pada kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan tahun ajaran 2015/2016.

0 3 324

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi uang dan perbankan untuk meningkatkan Competence, Conscience, dan Compassion (3C) siswa kelas XC SMA Negeri I Kasihan Bantul.

3 26 221

Pengembangan perangkat pembelajaran matematika berbasis Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) berdasarkan aspek competence, conscience, dan compassion dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing pad

0 9 388

Penerapan paradigma pedagogi reflektif dalam pembelajaran materi fungsi konsumsi dan tabungan untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas X2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 0 223

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran materi pendapatan nasional untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion siswa kelas XC SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 15 256

Pembentukan karakter siswa kelas V SD dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) di SD Kanisius Wirobrajan 1 Yogyakarta.

0 1 17

Pengaruh model pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam mata pelajaran PKn terhadap kesadaran siswa akan nilai demokrasi di SD Kanisius Wirobrajan

0 0 240

Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence, Conscience dan Compassion (3C) peserta didik kelas II SD Kanisius Kenteng semester 2 - USD Repository

0 6 240