Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng - USD Repository
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN
COMPETENCE, CONSCIENCE , DAN COMPASSION PESERTA DIDIK
KELAS III SD KANISIUS KENTENG
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh :
Arifi Suci Riyanto 091134173
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN
KELAS III SD KANISIUS KENTENG
i
COMPETENCE, CONSCIENCE , DAN COMPASSION PESERTA DIDIK
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar Disusun Oleh :
Arifi Suci Riyanto 091134173
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN PERSEMBAHAN
iv
Skripsi ini kupersembahkan untuk : Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu menolong dan membimbingku dalam segala kondisiku.
Kedua orang tuaku Sisilia Sutimah dan Yohanes Totok Riyanto yang selalu memberiku dukungan baik moral maupun materi.
Kedua adikku Claudia Berta Silvia Riyanto dan Robertus Cahya Gemilang Riyanto yang menjadi inspirasiku.
Albertus Ardian Effrianto yang selalu menemani hari-hariku dan menjadi motivasi bagiku.
Semua sahabat-sahabatku dan teman-teman seperjuangan PGSD SI ’09 dan teman-teman satu penelitian payung yang tergabung dalam Tim Tematik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
HALAMAN MOTTO
v
Jangan mudah putus asa, karena Tuhan selalu
ada untuk mu!
Tetap berjuang untuk masa depan dan orang-
orang mencintaimu!!!
Semua karena CINTA, tak mungkin diriku dapat
berdiri tegap, trimakasih CINTA…
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK
PENERAPAN PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF (PPR) DALAM
PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK MENINGKATKAN
COMPETENCE , CONSCIENCE DAN COMPASSION PESERTA DIDIK
KELAS IIIC
SD KANISIUS KENTENG
Oleh:
Arifi Suci Riyanto
NIM : 091134173
Tujuan dari penelitian ini adalah meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Kenteng dengan menerapkan Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) dalam pembelajaran tematik mata pelajaran IPS dan Matematika. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka penelitian dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan subjek penelitian peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Kenteng. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi, dan dokumentasi,dan tes,dengan instrumen berupa lembar pengamatan, panduan wawancara,soal evaluasi dan catatan anekdotal. Data dianalisa dengan langkah mendiskripsikan data pra penelitian, mendiskripsikan proses dan hasil (competence, conscience dan compassion) yang dicapai pada akhir siklus I, mendiskripsikan proses dan hasil (competence, conscience dan compassion) yang dicapai pada akhir siklus II, membandingkan competence, conscience dan compassion sebelum dan sesudah penerapan PPR.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas IIIC SD Kanisius Kenteng mengalami peningkatan setelah menerapkan PPR dalam pembelajaran. Pada pra penelitian skor competence peserta didik pada mata pelajaran IPS sebesar 66,5 sedangkan pada akhir siklus I sebesar 86,6 dan pada akhir siklus II menjadi 89,0. Untuk mata pelajaran Matematika skor competence peserta didik pada pra penelitian sebesar 64,9 pada akhir siklus I sebesar 77,6 dan pada akhir siklus II sebesar 76,9.
Conscience dan compassion juga mengalami peningkatan dimana pada akhir
siklus I skor conscience sebesar 76,2 dan pada akhir siklus II menjadi 83,7, sedangkan skor compassion pada akhir siklus I sebesar 90,4 dan pada akhir siklus
II menjadi 93,6.
viii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT
THE APPLICATION OF REFLECTIVE PEDAGOGICAL PARADIGM IN
THEMATIC SCIENCE AND BAHASA INDONESIA COURSES
ENHANCE THE COMPETENCE, CONSCIENCE AND COMPASSION OF
THE THIRD GRADE STUDENTS OF IN SD KANISIUS KENTENG
By:
Arifi Suci Riyanto
Student Number : 091134173The purpose of this research was to enhance the competence, conscience and compassion of the third grade students of in SD Kanisius Kenteng with the application of Reflective Pedagogical Paradigm in Social Science and Matehematics courses.To achieve these objectives, the research was participated by the third grade students of SD Kanisius Kenteng. The techniques to gather the data were interview methods, observation, and documentation. The instruments were observation sheet, interview, anecdotal notes. The documents were analyzed by describing the pre-study measurement, describing the explanation and results (competence, conscience and compassion) which were achieved through cycle I, describing the explanation and results (competence, conscience and compassion) which were achieved through cycle II, comparing the competence, conscience and compassion before and after the application of PPR.
The result was that the competence, conscience and compassion of the third grade student of SD Kanisius Kenteng increased after the application of Reflective Pedagogical Paradigm in the thematic learning. The pre-study score of the Social Science course competence was 66,5, after cycle 86,6 and at the end of cycle II it increased to 89,0. The pre-study score of Matehematics course was 64,9 and at the end of cycle I it increased to 77,6 and at the end of cycle II it increased to 76,9. The conscience and compassion score at the end of cycle I was 76,2 and at the end of cycle II was 3,7, but score of compassion at the end of cycle I was 90,4 and cycle II was 93,6.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
x
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi syarat kelulusan Program SI PGSD Universitas Sanata Dharma.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih yang besar-besarnya kepada:
1. Drs. R. Rohandi, M.Ed.,Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang telah banyak membantu dalam segala keperluan perkuliahan selama menjadi mahasiswa.
2. Drs. Puji Purnomo, M.Si., Kaprodi Program Studi PGSD yang sudah banyak memberikan pendampingan selama menjadi mahasiswa.
3. Dra. Ignatia Esti Sumarah, M.Hum dan B.Indah Nugraheni, S.Pd.,S.I.P, M.Pd., dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dengan tulus untuk membimbing, mendampingi, memberikan dorongan dan semangat kepada penulis dalam mengerjakan skripsi ini.
4. Drs. J Sumedi, dosen penguji yang telah banyak memberikan saran dalam penyempurnaan skripsi ini.
5. Para Dosen PGSD Universitas Sanata Dharma yang secara tidak langsung telah memberikan kontribusi yang berarti sehingga penulis dapat menemukan buku sumber untuk penulisan skripsi ini.
6. Kedua orang tua penulis Yohanes Riyanto dan Sisilia Sutimah yang tanpa henti memberikan biaya, dukungan, dorongan, doa, dan kasihnya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
7. Kedua adik penulis Claudia Berta Silvia Riyanto dan Robertus Cahya Gemilang Riyanto yang selalu menyemangati penulis, dan memacu penulis menjadi contoh yang baik bagi adik‐adik.
8. Albertus Ardian Effrianto yang selalu sabar mendampingi dan menjadi motivasi dalam studi.
9. Teman ‐teman mahasiswa PGSD SI angkatan 2009 dan teman‐teman dalam tim penelitian kolaboratif ini yang telah memberikan semangat dalam pembuatan skripsi ini.
10. Kepala Sekolah, guru, karyawan dan peserta didik di SD Kanisius Kenteng yang telah bersedia membantu penulis dalam pembuatan skripsi ini.
Seperti ada pepatah, “Tak ada gading yang tak retak”, maka penulis menyadari atas keterbatasan dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari seluruh pihak yang membaca skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Yogyakarta,10 Oktober 2011 Penulis
Arifi Suci Riyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii
PERSEMBAHAN ........................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO .................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi
PERSETUJUAN PUBLIKASI ...................................................................... vii
ABSTRAK ...................................................................................................... viii
ABSTRACKT ................................................................................................. ix
KATA PENGANTAR .................................................................................... x
DAFTAR ISI ................................................................................................... xii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1 B. Batasan Masalah ............................................................................. 4 C. Batasan Pengertian ......................................................................... 4 D. Rumusan Masalah .......................................................................... 5 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 6 F. Manfaat Penelitian ......................................................................... 6 xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA ......................................................................... 8
A. Paradigma Pedagogi Reflektif (PPR) ............................................ 81. Hakikat PPR ............................................................................. 8
2. Tujuan PPR .............................................................................. 9
3. Dinamika PPR .......................................................................... 10
B. Pembelajaran Tematik ................................................................... 12
1. Hakikat Pembelajaran Tematik ............................................... 12
2. Prinsip Pembelajaran Tematik ................................................ 13
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik ....................................... 17
4. Teori belajar yang melandasi Pembelajaran Tematik .............. 21
C. Penelitian Tindakan Kelas .............................................................. 27
1. Pengertian PTK ...................................................................... 27
2. Tujuan PTK ............................................................................ 28
3. Langkah-langkah pelaksanaan PTK ........................................ 28
D. Peserta Didik Kelas III ................................................................. 30
1. Pengertian Peserta Didik .......................................................... 30
2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Awal SD ................. 31
E. Penerapan PPR dalam Pembelajaran Tematik .............................. 33
F. Hipotesis ........................................................................................ 33
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 34
A. Jenis Penelitian ............................................................................... 34 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 34 C. Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 35 xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
D. Prosedur Penelitian dan Rencana Tindakan .................................. 35
1. Pra Penelitian .......................................................................... 35
2. Rencana Tindakan Penelitian .................................................. 35
3. Instrumen Penelitian ............................................................... 39
4. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 39
5. Teknik Analisis Data ................................................................ 41
BAB IV GAMBARAN UMUM SEKOLAH ................................................ 43
A. Deskripsi Sekolah ........................................................................... 431. Visi Sekolah ............................................................................ 43
2. Misi Sekolah ........................................................................... 44
3. Tujuan Sekolah ....................................................................... 46
B. Kurikulum Kelas III ..................................................................... 48
C. Kondisi Peserta Didik Kelas III SD Kanisius Kenteng ................ 49
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 52
A. Deskripsi Data ................................................................................ 521. Pra Penelitian ......................................................................... 52
2. Siklus I ................................................................................... 57
3. Siklus II .................................................................................. 66
B. Analisis Komparasi tentang competence, conscience, dan
compassion (3C) Peserta Didik Sebelum dan Sesudah Penerapan
PPR ............................................................................................... 74
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................... 79 B. Keterbatasan Penelitian ................................................................ 80 C. Saran ............................................................................................... 81 DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 82 LAMPIRAN ..................................................................................................... 83 xvPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tahap-tahap Perkembangan Kognitif Piaget .................................. 22Tabel 4.1 SK,KD Mata Pelajaran IPS ............................................................ 48Tabel 4.2 SK,KD Mata Pelajaran Matematika ............................................... 49 Tabel 4.3 Daftar Peserta Didik ....................................................................... 50.Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Pendidik ............................... 52Tabel 5.2 Panduan Wawancara ...................................................................... 54Tabel 5.3 Kondisi Awal masing-masing Mata Pelajaran ............................... 55Tabel 5.4 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik ........................ 56Tabel 5.5 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Pendidik Siklus I .................. 61Tabel 5.6 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik Siklus I .......... 62Tabel 5.7 Nilai Mata Pelajaran IPS pada Siklus I .......................................... 63Tabel 5.8 Nilai Mata Pelajaran Matematika pada Siklus I............................. 64Tabel 5.9 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Pendidik Siklus II................. 68Tabel 5.10 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Peserta Didik Siklus II ......... 69Tabel 5.11 Nilai Mata Pelajaran IPS pada Siklus II......................................... 71Tabel 5.12 Nilai Mata Pelajaran Matematika pada Siklus II ........................... 71Tabel 5.13 Perbandingan Competence Peserta Didik ...................................... 74Tabel 5.14 Perbandingan Conscience Peserta Didik ........................................ 75Tabel 5.15 Perbandingan Compassion Peserta Didik ...................................... 75xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus ........................................................................................ 82 Lampiran 2. Jaring-jaring tema siklus I .......................................................... 87 Lampiran 3. Jaring-jaring tema siklus II ......................................................... 88 Lampiran 4. RPP siklus I ................................................................................ .89 Lampiran 5. RPP siklus II ............................................................................... .94 Lampiran 6. LKS siklus I ................................................................................ 99 Lampiran 7. LKS siklus II ............................................................................... 106 Lampiran 8. Lembar Observasi Umum ........................................................... 112 Lampiran 9. Lembar Observasi terhadap aktivitas Peserta Didik .................... 113 Lampiran10.Lembar Observasi terhadap aktivitas Pendidik ........................... 114 Lampiran11.Lembar Skala Pengukuran Non Tes ............................................ 115 Lampiran12.Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/ Peserta didik/ Kelompok
Pra penelitian ........................................................................................ 116 Lampiran13.Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/ Peserta didik/ Kelompok
Siklus I ................................................................................................. 117 Lampiran14.Lembar Observasi Kegiatan Pendidik/ Peserta didik/ Kelompok
Siklus II ................................................................................................ 118
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa Pendidikan bertujuan untuk memberdayakan semua warga negara Indonesia agar berkembang menjadi manusia yang berkualitas, sehingga
dapat menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (Peraturan Menteri pendidikan nasional nomor 41 Tahun 2007). Untuk mencapai tujuan tersebut maka pembelajaran haruslah bersifat inovatif dalam proses pembelajarannya. Pembelajaran inovatif adalah pembelajaran yang mengedepankan inovasi-inovasi atau sesuatu hal yang baru dalam kegiatan, agar peserta didik tidak jenuh dalam belajar sehingga visi Pendidikan Nasional tersebut dapat tercapai.
Salah satu model pembelajaran inovatif adalah Paradigma Pedagogi Reflektif atau PPR. PPR yaitu suatu pendekatan/model pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam menemukan nilai-nilai, dan pembelajaran dengan cara menekankan siswa pada pengalaman yang dimilikinya (Mursanto, 2010). Tujuan dari PPR adalah meningkatkan
competence, conscience , dan compassion, atau biasa disebut dengan 3C. Competence yaitu nilai-nilai akademik. Conscience yaitu ketajaman hati nurani. Dan compassion adalah kepedulian sosial (Mursanto, 2010).
Dengan meningkatkan 3C tersebut peserta didik diharapkan dapat unggul dalam nilai-nilai akademik sekaligus memiliki kepedulian sosial.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dinamika PPR meliputi konteks → pengalaman → refleksi→ aksi→ evaluasi.
Saat ini peneliti sedang melakukan Pemantapan Kemampuan Mengajar (PKM) di SD Kanisius Kenteng, SD tersebut berada di bawah naungan Yayasan Kanisius. Yayasan Kanisius adalah instansi pendidikan yang menerapkan PPR. Dalam kurun waktu kurang lebih 3 bulan melakukan PKM di sana, peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas III dan peneliti mendapatkan data bahwa peserta didik kelas III mengalami beberapa masalah. Pertama, masalah yang berkaitan dengan
competence , yaitu peserta didik mengalami kesulitan dalam mata pelajaran
matematika khususnya untuk memahami soal cerita. Itu sebabnya nilai KKM mata pelajaran matematika hanya 65. Demikian juga dengan nilai KKM mata pelajaran IPS yang hanya mendapatkan nilai 68. Jadi peneliti terdorong untuk membantu pendidik meningkatkan nilai mata pelajaran matematika dan IPS tersebut. Kedua, dalam proses belajar mengajar peserta didik cenderung ribut, tidak memperhatikan, maka tidak dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, hal tersebut berkaitan dengan
conscience sebab peserta didik nampak tidak disiplin dalam
menyelesaikan tugas. Ketiga peserta didik juga sering tidak peduli terhadap teman lain yang ingin belajar dengan tenang, mereka cenderung lebih senang bermain di dalam kelas. Permasalahan tersebut berkaitan dengan compassion karena peserta didik nampak tidak peduli untuk memperhatikan pendidik yang sedang menyampaikan materi, maupun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kepada teman-teman yang sedang berupaya belajar tekun. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut peneliti terdorong membantu pendidik agar dapat meningkatkan nilai mata pelajaran Matematika dan
IPS (competence), dapat disiplin untuk berkonsentrasi ketika pelajaran berlangsung (conscience), dan bersedia memperhatikan guru saat menerangkan, juga tidak ramai sehingga mengganggu teman lain .
(compassion)
Dalam penelitian ini peneliti akan menerapkan PPR pada Pembelajaran dengan pendekatan.Pendekatan tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006:5). Pembelajaran tematik juga dapat dimaknai sebagai pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema- tema tertentu, maka dapat ditarik kesimpulan pembelajaran tematik mempunyai pengertian, yaitu menggabungkan beberapa materi dalam satu tema menjadi rangkaian pembelajaran yang saling berkaitan dan menjadi satu kesatuan utuh. Sedangkan penelitian yang dipilih adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang biasanya digunakan untuk meningkatkan pendidikan, terutama kualitas praktisi dalam proses kegiatan belajar mengajar (Yoni 2010:6). PTK ini juga dilakukan di dalam kelas untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul di dalam kelas.
Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2 siklus. Hasil yang dicapai akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dilihat dari ketercapaian indikator pada tiap-tiap siklusnya, dengan begitu maka dapat membandingkan hasil dari siklus I dengan siklus II.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas judul Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam Pembelajaran tematik untuk meningkatkan Competence,
, dan Compassion Peserta Didik Kelas III SD Kanisius
Conscience Kenteng.
B. Batasan Masalah
Tidak mungkin mengatasi masalah tersebut dalam waktu singkat dengan memperhatikan semua kemungkinan penyebab.Oleh karena itu penelitian ini dibatasi hanya pada Penerapan Paradigma Pedagogi Reflektif dalam pembelajaran tematik untuk meningkatkan competence, conscience , dan compassion pada siswa kelas III di SD Kanisius Kenteng.
C. Batasan Pengertian
Agar tidak menimbulkan multitafsir tentang istilah yang dipakai maka penulis memberikan beberapa batasan pengertian seperti di bawah ini :
1. Paradigma Pedagogi Reflektif yaitu sebuah pola pikir (paradigma) dalam menumbuhkembangkan pribadi siswa menjadi pribadi kristiani yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. 3C atau competence, conscience, dan compassion masing-masing mempunyai arti sendiri-sendiri. Competence yaitu nilai-nilai akademik, peserta didik dan pendidik saling belajar mengembangkan kompetensi secara utuh. Conscience berarti mengasah kepekaan dan ketajaman hati nurani. Sedangkan berarti kepedulian sosial dan saling terlibat dengan
compassion
penuh bela rasa bagi sesama. Ketiga aspek dari 3C tersebut menjadi bagian yang tak terpisahkan dari bagian PPR karena merupakan suatu keunggulan dari PPR itu sendiri (Mursanto, 2008)
3. Pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas, 2006:5)
4. Peserta didik kelas 3 adalah peserta didik yang duduk di bangku kelas III SD Kanisius Kenteng.
D. Rumusan Masalah
Dilandasi latar belakang masalah, masalah dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana meningkatkan competence peserta didik kelas III dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran
IPS dan Matematika?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Bagaimana meningkatkan conscience peserta didik kelas III dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran
IPS dan Matematika?
3. Bagaimana meningkatkan compassion peserta didik kelas III dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik pada mata pelajaran
IPS dan Matematika?
4. Apakah penerapan PPR dalam pembelajaran tematik dapat meningkatkan competence, conscience, dan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng? E.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini antara lain :
1. Untuk meningkatkan competence peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik.
2. Untuk meningkatkan conscience peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik.
3. Untuk meningkatkan compassion peserta didik kelas III SD Kanisius Kenteng dengan menerapkan PPR dalam pembelajaran tematik.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini mempunyai manfaat sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Secara teoritis hasil penelitian ini menambah wawasan tentang salah satu model pendekatan yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
2. Secara praktis :
a. Bagi peneliti, merupakan pengalaman berharga dapat menggunakan pendekatan pembelajaran Paradigma Pedagogi Reflektif sehingga dapat menjadi bekal ketika menjalani profesi guru.
b. Bagi guru merupakan contoh pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan dan dikembangkan pada tiap-tiap kelas dan juga sebagai pembanding terhadap model pembelajaran dan penelitian yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Paradigma Pedagogi Reflektif
1. Hakikat PPR PPR merupakan singkatan dari Paradigma Pedagogi
Reflektif yaitu suatu model pembelajaran yang menerapkan refleksi dalam proses pembelajaran dan menjunjung tinggi nilai- nilai kemanusiaan (Tim Ignatius). PPR awalnya digunakan pada lembaga pendidikan Yesuit dan digunakan pada sekolah-sekolah dengan latar belakang Yesuit pula, yaitu sekolah yayasan Kanisius. Tujuan dari pendidikan Yesuit yaitu perkembangan pribadi peserta didik sepenuhnya (Mursanto, 2010:23).
Dalam pelaksanaannya pendidik tidak boleh memaksakan keinginannya kepada peserta didik, namun hendaknya menciptakan kondisi agar peserta didik dapat mengungkapkan pengalamannya dan merefleksi apa yang telah didapatkan. Selain itu fungsi utama pendidik adalah sebagai fasilitator yang dapat menjembatani komunikasi antar pesserta didik yang majemuk, dan agar terjalinnya komunikasi iman.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2. Tujuan PPR Tujuan utama Paradigma Pedagogi Reflektif adalah mengintregasikan pengetahuan dan sikap batin siswa mampu melihat korelasi antara ilmu pengetahuan yang didapat dan dialaminya selama proses pembelajaran dengan realitas konkret di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya. Dengan begitu diharapkan peserta didik dapat termotivasi untuk melakukan tindakan atau aksi yang bermanfaat.
Dengan adanya aksi tadi peserta didik diharapkan dapat menjadi manusia yang berguna bagi sesama, yaitu dapat melayani terhadap sesama manusia, juga menjadi manusia yang sanggup mencintai dan dicintai sehingga nantinya dapat menjadi manusia utuh
Sedangkan tujuan PPR bagi pendidik adalah agar pendidik mampu semakin memahami peserta didik dan semakin bersedia mendampingi perkembangan peserta didik. Pendidik diharapkan dapat mengaitkan perkembangan intelektual dengan moral sehingga peserta didik dapat sungguh menjadi manusia yang utuh.
Dalam PPR mempunyai beberapa keunggulan yang biasa disebut dengan 3C, yaitu competence, conscience, dan compassion.
Competence yaitu nilai-nilai akademik, conscience yaitu ketajaman
hati nurani, dan compassion adalah kepedulian sosial. Dengan adanya 3C tersebut peserta didik tidak hanya dituntut untuk dapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
unggul dalam nilai-nilai akademik saja,tetapi juga dalam hal kepedulian sosial.
3. Dinamika PPR PPR mempunyai beberapa dinamika yang menjadi sebuah siklus seperti yang tergambar berikut ini :
Konteks Pengalaman Evaluasi Refleksi
Aksi
a. Konteks merupakan kesiapan peserta didik untuk belajar, hal tersebut dapat diartikan juga sebagai segala kemungkinan yang dapat membantu atau menghalangi proses pembelajaran dan perkembangan.
b. Pengalaman merupakan mengenyam sesuatu hal dalam batin ( Menurut Ignatius ). Pengalaman tersebut tentunya diperoleh setelah peserta didik melakukan sesuatu kegiatan yang mengandung nilai-nilai, perasaan, dan sebagainya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
c. Refleksi yaitu kegiatan meninjau kembali pengalaman, topik tertentu, gagasan, reaksi spontan maupun yang direncanakan dari berbagai sudut pandang secara rasional. Refleksi merupakan kekhasan pedagogi ignatian, karena dengan refleksi peserta didik menjadi lebih dapat memaknai apa yang telah diterimanya secara penuh.
d. Aksi mempunyai arti perbuatan atau tindakan, aksi tersebut lebih ditujukan pada perbuatan spontan yang bergerak karena dorongan hati nurani untuk menjadi peduli terhadap lingkungan sosial.
e. Evaluasi yang merupakan bagian penutup, evaluasi sendiri dapat diartikan tinjauan untuk mengetahui kemajuan yang dicapai peserta didik dalam pembelajaran baik oleh peserta didik maupun pendidik. Evaluasi tidak hanya dilakukan oleh peserta didik, namun juga terhadap pendidik, hal tersebut penting dilakukan karena dengan adanya evaluasi kita dapat mengetahui sejauh mana pemahaman peserta didik dan pendidik akan perkembangan dan pembentukan nilai-nilai.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
B.
Pembelajaran Tematik
1. Hakikat Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang dari tema-tema tertentu yang dapat ditinjau dari beberapa mata pelajaran (Trianto,2010:78-79). Misalkan saja tema yang diambil adalah “lingkungan” maka tema tersebut dapat ditinjau dari mata
pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial, Pendidikan kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pada prinsipnya pembelajaran tematik memberikan keleluasaan dalam pembelajaran sehingga peserta didik dapat menghayati secara ilmiah tentang dunia sekitar mereka. Pembelajaran tematik disebut juga dengan pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiknas,2006:5).
Sedangkan pembelajaran terpadu sendiri menurut Shoemaker (Trianto,2010:79),mempunyai pengertian pendidikan yang diorganisasikan sedemikian rupa sehingga melintasi batas- batas mata pelajaran, menggabungkan berbagai aspek kurikulum menjadi asosiasi yang bermakna untuk memfokuskan diri pada wilayah studi yang lebih luas. Kurikulum ini memandang pembelajaran dan pengajaran dalam cara yang menyeluruh (holistik) dan merefleksikan dunia nyata, yang bersifat interaktif.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Karena pembelajaran tematik merupakan pembelajaran terpadu, maka pembelajaran tematik pada dasarnya lahir dari kurikulum terpadu. Kurikulum terpadu adalah kurikulum yang mempersiapkan peserta didik untuk pembelajaran selanjutnya yang akan dijumpainya dalam setiap aktivitas kehidupan sehari-hari. Hendaknya pendidik maupun sekolah menempatkan pendidikan sebagai sarana untuk peserta didik dapat mengembangkan kemampuannya.
2. Prinsip Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik termasuk juga dalam pembelajaran terpadu (Trianto,2010:79). Pembelajaran terpadu memiliki satu tema dengan materi yang tidak jauh atau berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. Pembelajaran tematik dapat juga dikatakan sebagai jembatan antara beberapa mata pelajaran yang saling berkaitan. Namun pembelajaran tematik haruslah mendukung pencapaian tujuan pembelajaran yang termuat dalam kurikulum. Ada beberapa prinsip dasar pembelajaran tematik yang dapat diklasifikasikan secara umum (Trianto,2010:85), yaitu: a. Prinsip Penggalian Tema
Merupakan prinsip yang paling penting dalam pembelajaran tematik, maksudnya adalah pemilihan tema yang saling berkaitan menjadi target utama pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tematik. Penting untuk memilih tema yang saling berkaitan dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari, hal tersebut dikarenakan supaya tidak terlihat batas antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya, sehingga pemutusan materi tidak begitu terlihat dan masih saling berkaitan. Namun dalam penggalian tema baiknya jika memperhatikan beberapa persyaratan sebagai berikut:
1) Hendaknya tema tidak terlalu luas, namun cukup dan mudah untuk memadukan beberapa mata pelajaran. 2) Tema harus bermakna, yaitu bahwa tema dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya dan dapat dengan mudah diingat. 3) Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis peserta didik karena apabila tema tidak sesuai maka peserta didik tidak dapat menangkap makna dari tema yang disampaikan.
4) Hendaknya tema dapat mewakili sebagian besar minat peserta didik sehingga pembelajaran menjadi menyenangkan. 5)Tema dapat berorientasi pada kejadian-kejadian yang terjadi dalam rentan waktu belajar sehingga mudah untuk dipahami peserta didik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6) Hendaknya tema memperhatikan kurikulum yang dipakai pada saat itu, dan juga mempertimbangkan harapan masyarakat, karena nantinya pun peserta didik akan terjun pada masyarakat sekitar.
7) Pemilihan tema baiknya mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar, sarana dan prasarana karena hal tersebut juga mendukung pencapaian indikator pada tema tersebut.
b. Prinsip Pengelolaan Pembelajaran Pengelolaan pembelajaran dapat berhasil apabila pendidik mampu menempatkan dirinya dalam kegiatan pembelajaran dan pada semua proses pembelajaran, yaitu bahwa pendidik hendaknya mampu menjadi fasilitator dan mediator dalam kegiatan pembelajaran. Sedangkan menurut Prabowo (2000) dalam pengelolaan pembelajaran hendaknya pendidik mempunyai sikap sebagai berikut:
1) Pendidik hendaknya memberikan kesempatan berbicara dan mengungkapkan pikirannya dalam kegiatan pembelajaran, dan pendidik tidak selalu mendominasi pembicaraan dalam kegiatan pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2) Pembagian tugas haruslah jelas, baik dalam tugas individu maupun kelompok, bahwa dalam penyelesaian tugas tersebut dituntut adanya kerja sama kelompok.
3) Pendidik hendaknya mengakomodasi ide-ide yang tidak muncul pada saat perencanaan pembelajaran,namun merupakan gaasan yang baik untuk dilakukan.
c. Prinsip Evaluasi Evaluasi merupakan kegiatan yang tak kalah pentingnya dalam kegiatan pembelajaran, karena dengan adanya evaluasi pendidik dan peserta didik dapat mengetahui hasil pekerjaan yang telah dilakukan. Untuk melakukan evaluasi sendiri ada beberapa langkah-langkah positif yang diperlukan, yaitu:
1) Pendidik memberikan kesempatan pada peserta didik untuk melakukan evaluasi diri, sehingga peserta didik menjadi tahu kekurangannya sendiri. 2) Pendidik mengajak para peserta didiknya untuk melakukan evaluasi terhadap perolehan hasil belajar yang telah ditetapkan berdasarkan kriteria keberhasilan yang akan dicapai (KKM).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Prinsip Reaksi Hendaknya pendidik memberikan reaksi terhadap aksi peserta didik, reaksi tersebut adalah berupa pengarahan terhadap peserta didik. Karena apabila disadari dampak pengiring yang penting bagi perilaku siswa belum mendapat perhatian oleh pendidik dalam kegiatan pembelajaran, maka dari itu hendaknya apabila peserta didik memberikan aksi maka peserta didik bereaksi serta tidak mengarahkan pada aspek yag sempit, namun pada satu kesatuan yang utuh bermakna. Dan pembelajaran tematik memungkinkan hal tersebut dan memunculkan hal- hal yang dicapai melalui dampak pengiring tersebut.
3. Karakteristik Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik mempunyai beberapa ciri khas
(Depdiknas,2006:6), yaitu antara lain:
a. Pengalaman dan kegiatan belajar sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah dasar.
b. Kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa.
c. Kegiatan belajar akan lebih bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih lama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
e. Menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmantis sesuai dengan permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya.
f. Mengembangkan keterampilan sosial siswa seperti kerjasama, toleransi, komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain. Sedangkan sebagai model pembelajaran, pembelajaran tematik juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu: a. Berpusat pada siswa
Sesuai dengan pendekatan belajar modern yaitu lebih banyak menempatkan peserta didik sebagai subjek belajar, sedangkan peran pendidik adalah sebagai fasilitator. Dengan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik tentunya memberikan banyak kesempatan pada peserta didik untuk melakukan aktivitas sehingga mereka mendapatkan pengetahuan dari apa yang dilakukannya sendiri. Sedangkan tugas pendidik sebagai fasilitator adalah membantu peserta didik dan memudahkan peserta didik dalam melakukan berbagai aktivitas belajarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Memberikan pengalaman langsung Dalam pembelajaran tematik peserta didik dihadapkan pada sesuatu yang nyata (konkret) sehingga mendapatkan pengalaman langsung. Hal tersebut bertujuan sebagai dasar dalam memahami hal-hal yang lebih abstrak nantinya.
c. Pemisahan mata pelajaran tidak begitu jelas Dalam pembelajaran tematik pemisahan mata pelajaran memang tidak terlihat jelas, hal tersebut karena pembelajaran berpusat pada tema-tema yang saling berkaitan antara beberapa mata pelajaran. Tema-tema yang dipilih pun disesuaikan dengan perkembangan psikologis peserta didik dan keadaan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
d. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran Seperti dengan tema, maka pembelajaran tematik juga menyajikan konsep-konsep pembelajaran dari beberapa mata pelajaran dalam kegiatan pembelajaran. Penyajian konsep tersebut dimaksudkan agar peserta didik dapat memahami konsep-konsep tersebut secara utuh. Kondisi tersebut sangat membantu peserta didik dalam memecahkan masalah yang timbul dalam kehidupan sehari-hari.