POLA PENCARIAN INFORMASI ANGGOTA VESPA ANTIQUE CLUB DALAM MODIFIKASI SKUTER VESPA

  

POLA PENCARIAN INFORMASI ANGGOTA VESPA

ANTIQUE CLUB DALAM MODIFIKASI SKUTER VESPA

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu

Komunikasi pada Konsentrasi Jurnalistik Program Studi Ilmu Komunikasi

  

DISUSUN OLEH :

SUSILAWATI

NIM. 6662091047

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

  

2016

  “Perjalanan hidup penuh dengan skenario Tuhan… bersyukur dan selalu iklas adalah kuncinya”

Susi, seorang Ibu yang tak kenal lelah bertatih-tatih

dalam pengerjaan Skripsi.

  Meskipun banyak sekali kekurangan, ku persembahkan hasil kerja kerasku ini untuk kalian yang kucintai. Mama..Bapak..Suamiku..dan Anakku..

  

ABSTRAK

Susilawati. NIM. 6662091047. Skripsi. Pola Pencarian Informasi Anggota

Vespa Antique Club dalam Modifikasi Skuter Vespa. Pembimbing I: Prof.

Dr. H. A. Sihabudin, M.Si., Pembimbing II: Teguh Iman Prasetya, S.E.,

M.Si., Program Ilmu Komunikasi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 2016.

  Penelitian ini membahas tentang bagaimana pola pencarian informasi anggota Vespa Antique Club (VAC) dalam modifikasi skuter Vespa. Masalah dalam penelitian ini adalah tidak semua anggota VAC mengerti mengenai otomotif juga modifikasi, dan informasi akan modifikasi merupakan suatu kebutuhan yang harus terpenuhi. Kebutuhan akan informasi muncul membuat anggota VAC bertindak untuk mencari informasi baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pencarian informasi yang dilakukan oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter Vespa. Pola pencarian informasi tersebut mencakup strategi pencarian informasi seperti apa yang dilakukan oleh anggota VAC, serta untuk mengetahui informasi apa saja yang paling dicari oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter Vespa. Peneliti menggunakan metode pendekatan kualitatif dalam penelitian ini. Narasumber dalam penelitian ini adalah pendiri kelompok VAC, Ketua VAC regional Cimahi, anggota VAC yang memodifikasi skuter Vespa serta beberapa orang yang terkait dalam modifikasi skuter Vespa. Teori yang dipakai dalam penelitian ini adalah teori kebutuhan oleh Abraham dan didukung oleh model pencarian informasi karya Donohew dan Tipton. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencarian informasi yang dilakukan anggota VAC menggunakan strategi fokus sempit, hanya mempercayakan pada satu sumber informasi yang dianggap relevan yaitu mekanik. Pola pencarian informasi pada proses modifikasi skuter Vespa menghasilkan informasi penting yang paling sering dikomunikasikan.

  

Kata kunci : Modifikasi Skuter Vespa, Pola Pencarian Informasi, Vespa

Antique Club.

  

ABSTRACT

Susilawati. NIM. 6662091047. Thesis. Member Information Search Patterns

Vespa Antique Club in Vespa Scooter Modifications. Supervisor I: Prof. Dr. H.

A. Sihabudin, M.Sc., Advisor II: Teguh Imam Prasetya, S.E., M.Sc., Science Communication Program. Faculty of Social Science and Political Science.

  University of Sultan Ageng Tirtayasa. 2016.

  

This research discusses about how information search pattern Vespa Antique

Club members (VAC) in the modification of the Vespa scooter. The problem in

this research is that not all members of the VAC understand the automotive,

modification, and will modify the information is a requirement that must be met.

The need for information appears to make VAC members act to seek new

information. The purpose of this study was to determine the pattern of information

search conducted by members of the VAC in a modification of the Vespa scooter.

The search pattern information includes information such as what search

strategies carried out by members of VAC, and to know what information is the

most sought after by members of the VAC in modifying the Vespa scooter.

Researchers used a qualitative approach in this study. Informant in this research

is a founding member of the VAC, Chairman of the regional VAC Cimahi,

member VAC modifies Vespa scooters and several people involved in the

modification of the Vespa scooter. The theory used in this research is the theory of

needs by Abraham and supported by information search model works Donohew

and Tipton. The results showed that the search for information by members of the

  

VAC using a narrowly focused strategy, just rely on one source of information

considered relevant, namely mechanics. Search pattern modification process

information on Vespa scooters yield important information most often

communicated.

  

Keywords: Pattern Search Information, Modified scooter Vespa, Vespa Antique

Club.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul Pola Pencarian Informasi Anggota Vespa Antique Club dalam Modifikasi Skuter Vespa. Penulisan skripsi ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar kesarjanaan srata satu (S1) program studi Ilmu Komunikasi, konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang-Banten.

  Dengan segala kemampuan dan upaya yang ada, penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan keterbatasan waktu, pustaka, pengalaman, serta pengetahuan dalam menyelesaikan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun, penulis berusaha unuk menyajikan dengan sebaik-baiknya. Dalam mencapai keberhasilan penulis menyelasaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan support dari banyak pihak. Pada kesempatan ini, ijinkan penulis menyampaikan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd selaku Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

  3. Ibu Dr.Rahmi Winangsih, M.Si selaku Ketua Jurusan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik 4. Bapak Darwis Sagita, M.I.Kom, selaku Sekretaris Prodi Ilmu Sosial Ilmu

  5. Bapak Prof. Dr. H. A. Sihabudin, M.Si, selaku pembimbing I, yang sangat bijaksana dalam membimbing penulis, terimakasih atas waktu, kesempatan, kesabaran dan bimbingannya yang sangat berarti bagi penulis.

  6. Bapak Teguh Iman Prasetya, S.E., M.Si., selaku Pembimbing II, terimakasih atas kesempatannya, kesabaran dan bimbingannya yang sangat berarti bagi penulis.

  7. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa selaku pengajar dari semester satu sampai delapan, yang telah memberikan ilmu yang sangat bermanfaat kepada penulis.

  8. Seluruh staf administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang melayani kepentingan penulis dalam berbagai hal untuk melancarkan jalannya skripsi ini.

  9. Sonny S. (Gogon) selaku key informan yang telah menyempatkan waktunya dalam memberikan banyak informasi kepada penulis, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan lancar. Abah Dodo, Kang Opik, Kang Cepi, Kang Deni Gozil, dan seluruh keluarga besar Vespa Antique Club yang telah bersedia menjadi informan dalam penelitian ini. Terimakasih banyak.

  10. Mamaku, Ibu Eulis Karliah, S.pd. Satu-satunya wanita hebat sekaligus motivator yang telah menyekolahk an penulis dengan kerja keras dan do’a tulusnya sehingga bisa seperti ini. Terimakasih banyak, mah.

  11. Bapakku M.Tohir, terimakasih untuk dukungan dan semangatnya.

  12. Suamiku tercinta, Arif Munandar Amd. Pendamping hidupku, yang tak kenal lelah mendampingi penulis melewati suka duka pengerjaan skripsi ini. Terimakasih sayang.

  13. Anakku sayang, Qisya Aqilah Tahsina Munandar. Kesayanganan yang selalu memberikan senyum mungil dan kecerian untuk bunda.

  Terimakasih sayang.

  14. Adik-adikku Indah Diana dan Tania Mulyani, terimakasih atas motivasi dan dukungan kalian.

  15. Paman serta Bibiku, Om Yudi juga Bi Eni yang turut mendukung penulis dalam pengerjaan skripsi ini, terimakasih banyak.

  16. Mertuaku, Ibu Deti Cantini, dan Kakak iparku Alfi Ramdhani, Amd., serta Adik-adik iparku Astri Kusmayanti juga Nuranisa terimakasih banyak untuk semangat dan dukungan kalian semua.

  17. Sahabat-sahabatku, Siti Rahmi Fathia, Pirasatnawati, Pratiwi Budi Utami, Eka Agustini, Nike Herlina, Satria Kinayungan, Tresna Amaliawati, Syifa Rohaini, M. Hanif Alhadad, seluruh personil geng KOJO; Hammas, Shandy, Indra, Arif, Yanuar, Dany, Danang, Bayu, Ashadi, Randy, Iskandar, Kori, Anjas, juga, terimakasih untuk kebersamaan yang telah kita lalui. Semoga kita bisa terus menjalin silaturrahim di masa depan dengan cerita tentang kesuksesan kita masing-masing.

  18. Teman-teman Ilmu Komunikasi dan Konsentrasi Jurnalistik, Harun Kurnia, Indra Permana Suparlin (KM Abadi), Niken, Lilin, Anisa, Selig, Daru, Dayat, Santi, Dedew, Hayu, Widia, Agung, Febi, Krisna, Andini, Elga, Tulus, Jihan, maaf jika penulis terdapat banyak kesalahan. Semoga kita semua bisa bekerja sesuai dengan mimpi dan passion masing-masing. Amin.

19. Teman-teman dan Senior di UKM Jurnalistik Untirta, T.B. Ghoni Arro’ad,

  Raynelson Sirait, Faisal Abdul, Indah, Adam, Dara, Panji, Emple, Bang Oyan, Bang Qiwonk, Bang Niji, Bang Enjang, Bang Nofa, Bang Fajar, Yoski, terimakasih untuk begitu banyak pengetahuan dan pelajaran berharganya dalam kehangatan keluarga UKM Jurnalistik.

  20. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, terimakasih telah membantu penulis dalam penulisan skripsi ini baik dengan doa dan dukungannya. Dengan ketulusan dan kerendahan hati, penulis mendoakan semoga Allah membalas kebaikan dan pengorbanan kalian.

  Akhir kata, penulis berharap semoga apa yang telah penulis lakukan dapat bermanfaat, meskipun skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan Serang, Januari 2016

  Penulis

  Susilawati

  

DAFTAR ISI

Hal LEMBAR PERSETUJUAN ………………………………………………….. i LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………………… ii LEMBAR ORISINALITAS ………………………………………………….. iii ABSTRA K …………………………………………………………………….. iv ABSTRACT …………………………………………………………………... v KATA PENGANT AR ………………………………………………….…….. vi DAFTAR ISI …………………………………………………………………. vii DAF TAR TABEL ……………………………………………………………. viii DAFTAR GA MBAR ……………………………………………………….... ix

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah …………………………………………………... 1

  1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………......... 5

  1.3 Identifikasi Masalah ………………………………………………….......... 5

  1.4 Tujuan Penelitian …………………………………………………............. 5

  1.5 Manfaat Penelitian …………………………………………………........... 6

  1.5.1 Signifikansi Akademis …………..…………………………………... 6

  1.5.2 Signifikansi Praktis ……………...…………………………………... 6

  BAB II TINJAUAN PUSTAKA

  2.1 Pola Pencarian Informasi …………………………………………............. 7

  2.1.1 Pola………………………………………………………………….. 7

  2.1.2 Informasi ……………………….…………………………………… 8

  2.1.3 Pencarian informasi …….……………………………………....…… 10

  2.2 Khalayak ………………………………………………………………….. 12

  2.2.1 Komunitas ………………………………………...………………… 12

  2.3 Model dan Teori ……………………………..…………………………… 14

  2.3.1 Teori Kebutuhan ……………………………………………….…… 18

  2.4 Kerangka Berfikir ……………………………………...…………………. 21

  2.5 Penelitian Sebelumnya ………….………………………………………... 23

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  3.1 Metode Penelitian …………………………………………………………. 29

  3.2 Penentuan Informan ……………………………………………………….. 30

  3.3 Teknik Pengumpul an Data ……………………………………………….. 34

  3.4 Teknik Ananlisis Data ………………………………………………….… 37

  3.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian ……………………………………………… 39

  BAB IV HASIL PENELITIAN

  4.1 Deskripsi Obyek Penelitian ……………………………………………….. 40 4.1.1 Sejarah Vespa ....................................

  ………………………………. 40 4.1.2 Sejarah Vespa Antique Club.................

  ……………………………... 41 4.1.2.1 Logo Vespa Antique Club....... …………………………….... 42 4.1.2.2 Maskot Vespa Antique Club... ……………………………..... 43 4.1.2.3 Organisasi dan Keanggotaan Vespa Antique Club..

  ……….... 45 4.1.2.4 Visi dan Misi Vespa Antique Club. ………………………..... 48

  4.2 Deskripsi Data …………………………………………….......................... 49

  4.3 Hasil penelitian ……………………………………………………………. 50

  4.3.1 Kegiatan Kelompok VAC ………………………………………….... 51 4.3.1.1 Kumpul Malam Minggu...

  …………………………………... 51

  4.3.1.2 Kirab Merah Putih ……............……………………………....54 4.3.1.3 Kegiatan Vespa Racing VAC...

  ……………………………... 56 4.3.2 Modifikasi Vespa Racing. …………………………………………....57 4.3.2.1 Alasan Melakukan Modifikasi Skuter Vespa...

  ……………....61

  4.3.2.2 Persiapan Sebelum Modifikasi …………………………….....68 4.3.2.3 Menetapkan Mekanik Sebagai Sumber Informasi..

  ……….....70 4.3.2.4 Modifikasi Skuter Vespa......... ………………………….…... 73

  4.3.3 Informasi dalam obrolan anggota VAC …..………………………....75

  4.3.3.1 Informasi Mesin......................

  …………………………….... 78 4.3.3.2 Informasi Body Vespa............. …………………………….... 84

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ………………………………………………………………. 88

  5.2 Saran-sar an ……………………………………………………………….. 90

  

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… x

LAMPIRAN …………………………………………………………………...xi

  

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel penelitian sebelumnya ......................................

  ………... 24 Tabel 2.2 Tabel penelitian sebelumnya ................................... ...………... 25 Tabel 2.3 Tabel penelitian sebelumnya ................................... ...………... 27

Tabel 3.1 Tabel Jadwal Penelitian

  ………………………...…………...... 39

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Pencarian Informasi Donohew dan Tipton

  ……………. 14 Gambar 2.2 Kerangka Berfikir........................... …………………………… 23 Gambar 4.1 Logo Vespa Antique Club ................................

  ……………… 42 Gambar 4.2 Vespa Berlogo VAC .................... …………………………….. 43 Gambar 4.3 Maskot Vespa Antique Club .........................

  ………………... 44 Gambar 4.4 Konvoi VAC menggunakan jaket kulit bergambar mascot ...

  … 45

Gambar 4.5 Anggota VAC Cimahi berkumpul di depan Toko Kartikasari... 52Gambar 4.6 Konvoi anggota VAC menuju Braga

  …....…………………… 53 Gambar 4.7 Konvoi Kirab Merah Putih di Jl.Dago ..................

  ……………. 55

Gambar 4.8 Dzikri Anshari 224 di Sirkuit Brigif 15 Kujang ........................ 57 Gambar 4.10 Gogon Key Informan ....................

  …………………………….59 Gambar 4.11 Key Informan Gogon dengan Skuter Vespa Racing........

  ……...61 Gambar 4.12 Model Pencarian Informasi .................... ……………………... 76 Gambar 4.13 Foto informan Cepi .................... ……………………………....79 Gambar 4.14 Boring Vespa .................... ……………………………............ 80 Gambar 4.15 Carbulator Vespa....................

  ………………………….....….. 82 Gambar 4.16 Foto Deni Gozil di bengkel cat ....................

  …………………. 86 Gambar 4.17 Body skuter Vespa .................... …………………………........ 87

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Vespa Antique Club (VAC) yang berdiri pada 28 Oktober 1993, merupakan sebuah komunitas di Kota Bandung yang beranggotakan para penggemar sepeda motor jenis skuter vespa. Sesuai dengan namanya anggota dari kelompok ini memiliki skuter vespa. Didirikannya VAC pada waktu itu, adalah bertujuan guna menjadi wahana silaturahmi, komunikasi dan menyalurkan hobi wisata berkendaraan para pemilik/pemakai/penggemar roda dua jenis Vespa yang berazaskan kekeluargaan.

  Sedangkan kata antique itu sendiri, adalah merupakan kalimat yang sering kali didengar para pendiri sebagai ungkapan spontan masyarakat ketika melihat dan memperhatikan Vespa diterima dan didengar waktu itu, maka sepakat menyertakan kata Antique dalam nama organisasi pemilik dan penggemar Vespa, yaitu VESPA ANTIQUE CLUB.

  Vespa itu sendiri merupakan merek sepeda motor jenis skuter yang berasal dari Italia, sampai saat ini sudah puluhan varian Vespa yang mampir di Indonesia. Dari yang paling tua hingga yang paling baru ada di Indonesia, mungkin Indonesia masih bisa disebut sebagai surganya Vespa. Hal ini terbukti dengan banyaknya komunitas-komunitas Vespa yang tetap eksis sampai saat ini, salah satu contohnya adalah Vespa Antique Club (VAC).

  VAC memiliki cabang-cabang tersendiri di Wilayah-wilayah besar di Kota Bandung, salah satunya adalah VAC Cimahi. VAC Cimahi yang resmi terbentuk pada 18 September 2001 merupakan gabungan dari beberapa anggota VAC yang berdomisili di Wilayah Cimahi yang di pimpin oleh Taufik Hidayat atau yang akrab dipanggil Opik. Sampai saat ini keanggotaannya sudah mencapai sekitar 200 orang anggota dari berbagai macam latar belakang.

  Semua anggota yang tergabung dalam VAC memiliki skuter jenis Vespa, karena memilki Vespa merupakan syarat utma untuk tergabung dalam

  VAC. Seiring dengan perkembangan zaman dan tekhnologi yang terus- menerus mengalami perubahan, tidak sedikit individu yang menerima perubahan atau inovasi ataupun ingin melakukan perubahan. Persetujuan akan inovasi akan lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang suka akan

  1 perubahan, menghargai kebutuhan akan inovasi dan mencari informasi baru.

  Seperti halnya anggota VAC yang menerima inovasi dan melakukan pencarian informasi berkaitan dengan Vespa. Tidak sedikit dari mereka yang memodifikasi Vespa kepunyaannya mengikuti perkembangan zaman. Saat ini sedang marak jenis Vespa racing atau balapan, banyak anggota VAC Cimahi yang memodifikasi mesin Vespa mereka menjadi mesin racing.

  Modifikasi adalah cara merubah bentuk sebuah barang dari yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan fungsi aslinya, serta menampilkan bentuk yang lebih bagus dari aslinya. Pengetahuan akan informasi mengenai modifikasi sangatlah dibutuhkan oleh angggota VAC, mulai dari memilih kualitas bahan hingga jangkauan keungan untuk modifikasi sangatlah diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan memuaskan.

  Pada kenyataannya anggota VAC tidak semua mengetahui masalah otomotif, mereka berasal dari berbagi latar belakang pfrofesi yang berkumpul menjadi satu dalam kelompok penggemar vespa, tidak semua anggota VAC memiliki keahlian dalam memodifikasi vespa. Pengetahuan akan informasi mengenai apa saja yang harus dipersiapkan untuk memulai modifikasi sampai tangan ahli yang terlatih sangatlah dibutuhkan. Kebutuhan akan informasi tersebutlah yang dibutuhkan oleh anggota VAC untuk memodifikasi skuter.

  Kebutuhan manusia selalu bertingkat-tingkat, manusia tidak akan penah puas begitulah yang sering kita dengar. Pada dasarnya tingkah laku individu berguna untuk memenuhi kebutuhannya. Menurut Abraham Maslow manusia diibaratkan seperti binatang yang selalu berkeinginan, kebutuhan manusia selalu bertingkat-tingkat, bila kebutuhan terpenuhi kebutuhan lain

  2

  akan muncul dan kebutuhan yang lebih tinggi menjadi dominan. Begitu pula dengan kebutuhan informasi anggota VAC yang selalu bertingkat-tingkat. Jika satu informasi telah di dapatkan akan ada kebutuhan untuk mencari informasi lain.

  Kebutuhan akan informasi pada anggota VAC dapat berupa rasa ingin mencari informasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan modifikasi vespa. Pencarian informasi merupakan kegiatan seseorang yang dilakukan untuk mendapatkan informasi. Manusia akan menunjukan perilaku pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku pencarian informasi dimulai ketika seseorang merasa bahwa pengetahuan yang dimilikinya saat itu kurang dari pengetahuan yang dibutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut seseorang mencari informasi dengan menggunakan berbagai sumber informasi. Seperti halnya anggota VAC yang merasa memerlukan kebutuhan akan informasi mengenai modifikasi skuter.

  Informasi merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama karena dikomunikasikan. Berbicara mengenai dikomunikasikan, terkandung pengertian bahwa informasi tak hanya terdapat dalam bentuk komunikasi percakapan saja, tetapi juga dalam bentuk terekam pada medi-media lain, seperti Koran, Radio, Televisi dan lain-lain. Media-media komunikasi tersebut dapat diterapkan dalam pencarian informasi yang dilakukan oleh anggota

  VAC.

  Dalam masyarakat, berbagai informasi diproduksi, didistribusikan, disimpan dan doterima dalam bentuk yang tak pernah dialami sebelumnya.

  Pada saat yang sama individu semakin sulit mendapatkan informasi yang relevan. Ini menimbulkan keinginan untuk meneliti masalah bagaimana orang

  3 mencari informasi.

  Jika dilihat dari penjelasan diatas apa yang terjadi pada anggota VAC bahwa anggota VAC memiliki kebutuhan informasi akan hal-hal yang berkaitan dengan modifikasi vespa. Keterbatasan kemapuan dan pengetahuan yang dimiliki dalam memodifikasi vespa yang mereka punya menumbuhkan rasa ingin tahu dan mencari informasi akan hal tersebut. Disinilah peneliti ingin tahu informasi apa saja yang paling dicari oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter Vespa, serta strategi apa yang dilakukan dalam proses pencarian informasi, dapat disimpulkan bagaimana pola pencarian informasi yang dilakukan oleh anggota VAC dalam modifikasi vespa.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan pemaparan diatas maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut: “Bagaimana Pola Pencarian Informasi Anggota Vespa Antique Club dalam Modifikasi Skuter Vespa?”

  1.3 Identifikasi Masalah 1.

  Strategi pencarian informasi seperti apa yang dilakukan oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter vespa?

  2. Informasi apa saja yang paling dicari oleh anggota VAC dalam proses dalam modifikasi skuter vespa?

  1.4 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dijabarkan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

  1. Untuk mengetahui strategi pencarian informasi seperti apa yang dilakukan oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter vespa.

  2. Untuk mengetahui informasi apa saja yang paling dicari oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter vespa.

1.5 Manfaat Penelitian

  1.5.1 Signifikasi Akademis

  Dari segi akademis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangaan pikiran mengenai kebutuhan yang ada pada manusia bersifat bertingkat-tingkat. Seperti halnya kebutuhan akan informasi yang diperlukan oleh individu akan mendorong individu tersebut untuk memenuhi kebutuhannya. Dalam penelitian ini kaitan kebutuhan akan informasi, dan diperlukannya tahapan-tahan pencarian informasi melalui pola pencarian informasi. penulis juga ingin memberikan deskripsi dan menambah referensi mahasiswa komunikasi dalam pola pencarian informasi.

  1.5.2 Signifikasi Praktis

  Secara praktis, diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat dalam tahapan-tahapan yang harus dilakukan oleh anggota VAC dalam pencarian informasi berkaitan dengan kebutuhannya dalam modifikasi skuter pada khususnya, dan komunitas lain pada umumnya.

  Dengan demikian akan memudahkan mereka untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan, dan menjadi lebih efektif. Bagi penulis dan mahasiswa Ilmu Komunikasi lainnya, diharapkan penelitian ini berguna untuk menghasilkan teori yang diperoleh selama di perkuliahan dalam pencairan informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai teori yang digunakan

  dalam penelitian ini, serta beberapa pemikiran para ahli dalam bidangnya yang berhubungan dengan masalah pada penelitian ini, yaitu “bagaimana pola pencarian informasi anggota Vespa Antique Club dalam modifikasi skuter vespa

  ?” Sebagai garis besarnya peneliti akan menjelaskan mengenai apa yang dimaksud dengan pola pencarian informasi, khalayak, model dan teori, serta kerangka berfikir yang peneliti buat agar memudahkan dalam penelitian dan obeservasi lapangan.

2.1 Pola Pencarian Informasi

  Pada pengertian mengenai pola pencarian informasi peneliti akan terlebih dahulu menjelaskan pengenai pola, apa itu pola? Bagaimana pengertiannya? Begitu juga dengan informasi dan pencarian informasi.

2.1.1 Pola

  Pola adalah bentuk atau model (atau, lebih abstrak, suatu set peraturan) yang bisa dipakai untuk membuat atau untuk menghasilkan suatu atau bagian dari sesuatu, khususnya jika sesuatu yang ditimbulkan cukup mempunyai suatu yang sejenis untuk pola dasar yang dapat ditunjukkan atau terlihat, yang mana sesuatu

  4 itu dikatakan memamerkan pola. Pengertian pola dalam ilmu sosiologi merupakan corak hubungan yang tetap atau ajeg dalam interaksi sosial yang dijadikan model bagi semua anggota

  5 masyarakat atau kelompok.

  Berdasarkan pemaparan diatas dalam penelitian ini pola dapat diterapkan sebagai bentuk atau model yang menunjukan alur pencarian informasi oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter. Pola disini dapat menggambarkan bagaiamana proses pencarian informasi itu berlangsung, dengan peneliti membuat bentuk atau model pencarian informasi sebagai corak hubungan yang tetap dalam interaksi sosial yang dilakukan oleh anggota VAC.

2.1.2 Informasi

  Peneliti berasumsi bahwa informasi di era globalisasi sekarang merupakan sesuatu yang tidak asing lagi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. Bahkan informasi merupakan kebutuhan penting yang tidak dapat diabaikan begitu saja bagi sejumlah masyarakat. Informasi merupakan segala sesuatu yang baru diketahui oleh seseorang dengan menggunakan pancaindera.

  Menurut sudut pandang dunia kepustakaan dan perpustakaan, informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa putusan- putusan yang dibuat seseorang. Dalam hal ini, informasi lebih bermakna berita.

  6 Berita adalah bentuk dalam pesan-pesan komunikasi.

  Informasi itu sangat beragam, baik dalam jenis, tingkatan, maupun bentuknya. Dengan demikian maka fungsinyapun akan beragam pula karena akan bergantung pada manfaatnya bagi setiap orang yang kebutuhannnya berbeda- 6 diakses pada Jumat, 06 Desember 2013 pukul 11.30 WIB Drs.pawit m.yusup, M.S. ilmu informasi, komunikasi, dan kepustakaan. Bumi aksara Jakarta: beda. Pun demikian fungsinya bagi suatu organisasi atau kelompok, ia akan

  7 disesuaikan dengan jenis organisasi atau kelompok bersangkutan.

  Menurut pakar sosiologi Indonesia Prof. Selo Sumardjan (1989), informasi dalam bahan pustaka dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu:

  1. Informasi konsumtif (consumptive information), adalah informasi yang berguna secara konsumtif yang dapat dinikmati secara langsung oleh pengguna, karena sifat-sifat informasi yang terkandung dalam informasi itu sendiri, misalnya karya fiksi, cerpen, lagu, film, berita dan sebagainya.

  2. Informasi modal capital information), adalah informasi yang diperlukan untuk proses produksi untuk menyiapkan sesuatu hasil yang masih berupa bahan baku yang memerlukan pengolahan.

  Informasi merupakan pengetahuan yang menjadi milik bersama karena dikomunikasikan. Berbicara mengenai dikomunikasikan, terkandung pengertian bahwa informasi tak hanya terdapat dalam bentuk komunikasi percakapan saja, tetapi juga dalam bentuk terekam pada media-media lain, seperti Koran, Radio, Televisi dan lain-lain.

  Dengan melihat pengertian yang diberikan beberapa ahli tersebut, terlihat begitu luasnya pengertian dari kata informasi. Dalam penelitian ini informasi menjadi apa yang dicari oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter, penelitian ini menelaah bagaimana proses pencarian informasinya seperti apa.

  Sesuasi dengan pembahasan mengenai pola sebelumnya, bentuk atau model yang dibuat untuk menunjukkan alur pencarian infromasi yang dilakukan oleh anggota VAC, informasi dapat menjadi penentu bentuk atau model pola itu sepertia apa. Serta penelitian ini dapat menyimpulkan informasi konsumtif atau informasi modalkan yang dicari oleh anggota VAC.

2.1.3. Pencarian Informasi

  Terdapat dua metode popular yang sering digunakan seseorang dalam mencari informasi adalah mencari (searching). berarti pengguna mencari langsung ke kata/kalimat/koleksi yang diinginkan secara terstruktur dan menerawang (browsing) berarti pengguna melakukan eksplorasi secara acak (tidak terstruktur) terhadap sebuah informasi.

  Perilaku pencarian informasi adalah kegiatan seseorang yang dilakukan untuk mendapatkan informasi. Manusia akan menunjukan perilaku pencarian informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku pencarian informasi dimulai ketika seseorang merasa bahwa pengetahuan yang dimilikinya saat itu kurang dari pengetahuan yang dibutuhkannya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut seseorang mencari informasi dengan menggunakan berbagai sumber informasi.

  Pannen (1990) menghubungkan, pencarian informasi dengan penggunaan informasi. Menurut Pannen pencarian dan penggunaan informasi merupakan keadaan ketika orang bergerak melewati ruang dan waktu menemukan dirinya pada suatu keadaan di mana dia harus menjawab pertanyaan, memecahkan masalah, melihat suatu fakta, agar dapat mengetahui sesuatu untuk terus bergerak

  8 (Suwanto, 1997: 21-22). Menurut Lasa (1998: 65),pencarian Informasi adalah proses penemuan kembali akan informasi yang tersimpan pada pusat informasi dengan peralatan dan cara tertentu. Agar proses ini berlangsung cepat dan tepat, pencari informasi

  9

  harus:

  1. Memahami pusat-pusat maupun sumber-sumber informasi;

  2. Menyusun strategi penelusuran;

  3. Mampu menggunakan peralatan dan teknologi; 4. Melaras diri dengan informasi (keeping up to datewith information).

  Berdasarkan penjelasan perilaku pencarian informasi yang dikemukakan oleh beberapa ahli, dapat disimpulkan bahwa hakekat perilaku pencarian informasi seseorang adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan oleh seseorang melalui tahap-tahap atau proses tertentu dengan tujuan untuk memperoleh informasi berkenaan dengan jawaban terhadap pertanyaan tertentu, pemecahan masalah, pengambilan keputusan atau melakukan suatu karya yang berarti bagi dirinya.

  Perilaku pencarian informasi tersebut pastilah ada dalam setiap individu untuk memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan. Begitu juga pada setiap anggota Vespa Antique Club dalam mencari informasi mengenai vespa dan kebutuhan informasi lainnya yang dapat diperoleh dari kelompok tersebut. Sesuai dengan judul penelitian ini, agar peneliti dapat mengetahui bagaimana pola pencarian informasi yang dilakukan anggota VAC mengenai modifikasi skuter.

2.2 Khalayak

  Khalayak dalam penelitian ini adalah anggota VAC. Kembali pada masalah dalam penelitian ini mengenai bagaimana pola pencarian informasi yang dilakukan oleh anggota VAC dalam modifikasi skuter, maka penelitian ini mencari proses pencarian informasi yang dilakukan oleh anggota VAC. Seperti dalam pembahasan sebelumnya untuk memecahkan masalah pada penelitian ini, peneliti membuat suatu model alur pencarian informasinya.

  Khalayak atau publik adalah sejumlah orang yang memiliki minat sama terhadap suatu kegemaran/ persoalan tertentu tanpa harus mempuanyai pendapat yang sama, dan menghendaki pemecahan masalah tanpa adanya pengalaman

  10 untuk itu.

  Berdasarkan pemaparan mengenai khalayak diatas peneliti menyimpulkan bahwa anggota VAC adalah sejumlah orang yang memiliki minat dan kegemaran yang sama dalam hal ini adalah modifikasi skuter vespa. VAC adalah sebuah komunitas atau kelompok anak muda yang tergabung dalam satu wadah dan memiliki kesamaan dalam kegemarannya mengenai vespa.

2.2.1 Komuniatas

  Komunitas merupakan istilah yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari oleh berbagai kalangan. Seperti halnya kebanyakan istilah yang populer, maka maknanya pun bisa beragam tergantung pada konteks kalimatnya. Kita biasa mendengar ada orang yang mengatakan, “komunitas ilmuan yang mendukung teori evolusi”. Sedangkan mahasiswa Jurnalistik mungkin lebih akrab dengan “Jurnalisme komunitas” Komunitas dimaknai sebagai kelompok manusia yang bisa saja tinggal di berbagai lokasi berbeda atau mungkin juga berjauhan jaraknya, namun dipersatukan minat dan kepentingan yang sama. Komunitas juga bisa menunjuk satu kelompok yang memiliki kesamaan karakteristik dan kesamaan keyakinan yang berbeda. Komunitas juga dapat diartikan dengan kumpulan individu yang

  11 mendiami lokasi tertentu dan bisanya tekait dengan kepentingan yang sama.

   adalah sebuah kelompok sosial dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.

  Dalam komunitas manusia, individu-individu di dalamnya dapat memiliki maksud, kepercayaan, sumber daya, preferensi, kebutuhan, risiko dan sejumlah kondisi lain yang serupa. Komunitas berasal dari bahasa Latin communitas yang berarti "kesamaan", kemudian dapat diturunkan dari communis yang berarti

  12 "sama, publik, dibagi oleh semua atau banyak".

  Seperti yang saat ini di Kota Cimahi terdapat komuniatas vespa, yang menyatukan minat dan bakat serta keinginan bagi para penggemar skuter antik tersebut. Mereka berkumpul dari berbagai belahan wilayah di Kota Cimahi untuk menyatukan ide serta bertukar informasi satu sama lain. Komunitas tersebut dikenal dengan nama Vespa Antique Club (VAC).

  11 iakses pada Jumat, 06 Desember 2013

2.3 Model dan Teori

  Pada penelitian mengenai pencarian informasi ini peneliti menggunakan model karya Donohew dan Tipton (1973) dalam buku Denis McQuail dan Sven Windahl sebagai berikut.

  Atensi (perhatian) Membandingkan dengan citra Berakhir sesuai tolak? (stop) t idak ya

  Ganti citra Bertindak? ? Evaluasi umpan

  Tetapkan prioritas balik Lihat bertindak tutup situasi

  Tetapkan sumber Cek sumber Luas

  Fokus luas atau untuk fokus sempit relevansi sempit

  Kosultasi dengan sumber khusus

Gambar 2.1 Model Pencarian Informasi Donohew dan Tipton Sebelum menjelaskan model ini, akan dibicarakan dulu beberapa konsep- konsep kuncinya, kita akan mulai dengan citra atau realitas. Citra pertama-tama adalah merupakan hasil pengalaman sepanjang hidup individu dan terdiri dari tujuan, keyakinan dan pengetahuan yang telah diperolehnya.

  Bagian kedua dari citra terdiri dari konsep pribadi yang mencakup penilaian terhadap kemampuan mengatasi berbagai situasi. Ketiga, citra realitas terdiri dari satu set penggunaan informasi yang mengatur tingkahlaku individu dalam mencari dan memproses informasi.

  Pada saat mencari informasi, individu memilih strategi yang akan digunakan. Strategi dibedakan antara strategi berfokus sempit dengan strategi berfokus luas. Strategi berfokus luas, individu mengumpulkan kemungkinan- kemungkinan sumber informasi, menilainya dan menentukan sumber mana yang akan dipakai. Dalam strategi berfokus sempit, satu sumber informasi dianggap sebagai titik keberangkatan dan kemudian dengan dasar itu ia mencari lagi informasi lainnya.