Pembuatan dan evaluasi sediaan topikal gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dengan gliserin sebagai humectant - USD Repository

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN TOPIKAL GEL
ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
DENGAN GLISERIN SEBAGAI HUMECTANT

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi

Oleh
Juliana
NIM: 108114064

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PEMBUATAN DAN EVALUASI SEDIAAN TOPIKAL GEL
ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.)
DENGAN GLISERIN SEBAGAI HUMECTANT

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)
Program Studi Farmasi


Oleh
Juliana
NIM: 108114064

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk :
The Lord, Jesus Christy and Holy Spirit

Papa, Mama, Mami, Papi, Kakak dan Adek
Sahabat-sahabatku dan teman-temanku terkasih
Serta Almamaterku tercinta
iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

v

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul
“Pembuatan dan Evaluasi Sediaan Topikal Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu
Biji (Psidium guajava L.) dengan Gliserin sebagai Humectant” sebagai salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini
tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik secara
langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima

kasih kepada:
1.

Orang tua penulis atas doa, kasih sayang, nasihat, dan dukungan yang
diberikan baik secara moril maupun materiil sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.

2.

Ibu Aris Widayati, M.Si., Apt., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Sanata Dharma dan semua dosen Fakultas Farmasi yang telah
memberikan ilmu serta bimbingan kepada penulis.

3.

Ibu Dr. Sri Hartati Yuliani, M.Si., Apt. selaku dosen pembimbing dan dosen
penguji pada skripsi ini yang telah menyediakan waktu bimbingan,
mendampingi penulis dengan sabar, memberikan motivasi dan saran kepada
penulis dalam proses penyusunan skripsi.


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4.

Ibu C.M. Ratna Rini Nastiti, M.Pharm., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan dukungan, kritik, dan saran yang membangun selama proses
pembuatan skripsi.

5.

Ibu Melania Perwitasari, M.Sc., Apt. selaku dosen penguji yang telah
memberikan dukungan, kritik, dan saran yang membangun selama proses
pembuatan skripsi.


6.

Kakak dan adik atas doa, kasih sayang, nasihat, dan dukungan yang diberikan
baik secara moril maupun materiil sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

7.

Ibu Phebe Hendra, M.Si., Ph.D., Apt. selaku dosen pembimbing akademik
yang telah mendampingi dan memberikan perhatian hingga penulis
menyelesaikan perkuliahan dengan baik.

8.

Sahabat-sahabatku Agnes, Elvira, Giovanna, Priscilla, Sita, Olivia, dan Liana
yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa, canda tawa, dan menjadi
sukacita tersendiri bagi penulis dalam proses penelitian dan penyusunan
skripsi.

9.


Teman- teman Kost Palem tercinta, Ayu, Budi, Erna, Titin, Tari, dan Lena,
teman-teman Greeter Youth, serta teman-teman komsel Ester dan G.O.F yang
selalu memberikan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini.

10. Vivian, Rosi, Lilin, Bakti, Naomi, Kezia, Sisca, Agi, Sita, Hans, Lulu,
Sammy, Nia, Nafta, dan Tiffany terima kasih untuk diskusi, kebersamaan,
dukungan, bantuan, canda dan tawa selama penelitian dan penyusunan
skripsi.
viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11. Segenap laboran dan karyawan, Mas Bimo, Pak Parlan, Pak Mus, Pak

Wagiran, Pak Ketul, Mas Agung, Pak Heru atas bantuan dan kerjasama di
laboratorium selama ini.
12. Teman-teman angkatan 2010 Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma
untuk kebersamaan dan pengalaman yang tidak terlupakan selama menjalani
proses belajar dan semua pihak yang telah mendukung dan tidak dapat
penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini banyak kekurangan dan masih jauh
dari sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
semua pihak sehingga dapat menjadi pembelajaran bagi penulis untuk menjadi
lebih baik. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
perkembangan ilmu kefarmasian, pembaca, dan seluruh pihak.

Penulis

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................

v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .....................

vi

PRAKARTA ...............................................................................................

vii

DAFTAR ISI ...............................................................................................

x

DAFTAR TABEL .......................................................................................

xv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................

xvi

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

xvii

INTISARI....................................................................................................

xix

ABSTRACT ..................................................................................................

xx

BAB I PENGANTAR .................................................................................

1

A. Latar Belakang ...................................................................................

1

1.

Perumusan masalah ....................................................................

3

2.

Keaslian penelitian .....................................................................

3

3.

Manfaat penelitian ......................................................................

4

B. Tujuan Penelitian ...............................................................................

5

BAB II PENELAAHAN PUSTAKA..........................................................

6

A. Antioksidan ........................................................................................
x

6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

B. Kulit ...................................................................................................

7

C. Daun Jambu Biji ...............................................................................

9

1.

Klasifikasi tanaman ....................................................................

9

2.

Morfologi tanaman .....................................................................

10

3.

Kandungan kimia ........................................................................

10

4.

Kajian farmakologis ...................................................................

11

D. Gel......................................................................................................

11

E. Bahan-Bahan yang Digunakan dalam Formulasi Gel .......................

12

1.

Carbopol .....................................................................................

12

2.

Gliserin ......................................................................................

13

3.

Propilen glikol ............................................................................

13

4.

Trietanolamin..............................................................................

14

5.

Metil paraben ..............................................................................

14

6.

Aquadest ....................................................................................

15

F. Sifat Fisis dan Stabilitas Gel ..............................................................

15

1.

Viskositas .................................................................................

15

2.

Daya sebar .................................................................................

16

3.

Pergeseran viskositas .................................................................

17

G. Landasan Teori ..................................................................................

17

H. Hipotesis ............................................................................................

19

BAB III METODE PENELITIAN..............................................................

20

A. Jenis Penelitian ..................................................................................

20

B. Variabel Penelitian.............................................................................

20

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Definisi Operasional ..........................................................................

20

C. Bahan Penelitian ................................................................................

21

D. Alat Penelitian ...................................................................................

22

E. Tata Cara Penelitian ...........................................................................

22

1. Identifikasi Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) .....

22

2. Identifikasi Tanin dalam Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) Secara Kualitatif......................................................

22

3. Pembuatan Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) .................................................................................

23

4. Uji Sifat Fisis Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) .................................................................

24

5. Uji Iritasi Primer Draize Test .....................................................

25

6. Penetapan Kadar Tanin dalam Ekstrak dan dalam Gel
Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Secara Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel ..............................

25

G. Analisis Hasil .....................................................................................

29

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................

31

A. Identifikasi Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.).............

31

B. Identifikasi Tanin dalam Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) Secara Kualitatif .............................................................

31

C. Pembuatan Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) ........................................................................................

xii

32

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

D. Uji Sifat Fisis Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) .........................................................................

34

1.

Uji organoleptis dan pH ..............................................................

34

2.

Uji viskositas ..............................................................................

35

3.

Uji daya sebar .............................................................................

37

E. Uji Iritasi Primer Draize Test ...........................................................

38

F. Penetapan Kadar Tanin dalam Ekstrak dan dalam Gel
Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Secara Spektrofotometri Ultraviolet-Visibel ....................................

40

1.

Penetapan operating time (OT) .................................................

40

2.

Penetapan panjang gelombang maksimum ...............................

41

3.

Pembuatan kurva baku asam tanat .............................................

42

4.

Penetapan kadar tanin ekstrak dan gel antioksidan ekstrak
daun jambu biji (Psidium guajava L.) ......................................

44

G. Stabilitas Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) ........................................................................................

46

1.

Pergeseran viskositas .................................................................

46

2.

Perubahan kadar tanin ................................................................

47

H. Keterbatasan Penelitian ....................................................................

48

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................

50

A. Kesimpulan ........................................................................................

50

B. Saran ..................................................................................................

50

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................

51

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LAMPIRAN ................................................................................................

56

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................

111

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel I.

Formula yang diacu ..................................................................

23

Tabel II.

Formula yang digunakan ..........................................................

23

Tabel III.

Sistem klasifikasi untuk reaksi kulit .........................................

30

Tabel IV.

Interpretasi nilai Primary Irritation Index (PPI) .....................

30

Tabel V.

Hasil uji kualitatif tanin ............................................................

31

Tabel VI.

Hasil uji organoleptis dan pH ...................................................

34

Tabel VII.

Sifat fisis dan stabilitas gel antioksidan ekstrak daun jambu biji
(Psidium guajava L.) ................................................................

35

Tabel VIII.

Hasil scanning panjang gelombang maksimum asam tanat .....

42

Tabel IX.

Kurva baku asam tanat .............................................................

43

Tabel X.

Hasil %CV kurva baku asam tanat ...........................................

44

Tabel XI.

Kadar tanin dalam ekstrak daun jambu biji ..............................

44

Tabel XII.

Kadar tanin dalam gel antioksidan ekstrak daun jambu biji

Tabel XIII.

(Psidium guajava L.) ................................................................

45

Hasil uji T berpasangan ............................................................

46

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1.

Struktur kulit ............................................................................... 7

Gambar 2.

Daun jambu biji (Psidium guajava L.) ........................................ 10

Gambar 3.

Unit monomer asam akrilat dalam polimer carbopol .................. 12

Gambar 4.

Struktur gliserin ........................................................................... 13

Gambar 5.

Struktur propilen glikol ................................................................ 13

Gambar 6.

Struktur trietanolamin .................................................................. 14

Gambar 7.

Struktur metil paraben ................................................................. 14

Gambar 8.

Operating time asam tanat rata-rata 3 replikasi ........................... 41

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1.

Certificate of Analysis (CoA) Psidium guajava L. ..................

57

Lampiran 2.

Material Safety Data Sheet Psidium guajava L. .....................

58

Lampiran 3.

Ethical Clearance .....................................................................

60

Lampiran 4.

Pengujian Sifat Fisis dan Stabilitas Gel Antioksidan
Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) .......................

Lampiran 5.

61

Pengaruh Konsentrasi Gliserin Terhadap Viskositas Gel
Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava
L.) .............................................................................................

Lampiran 6.

64

Pengaruh Konsentrasi Gliserin Terhadap Pergeseran
Viskositas Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) ................................................................

Lampiran 7.

76

Pengaruh Konsentrasi Gliserin Terhadap Daya Sebar Gel
Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava
L.) .............................................................................................

Lampiran 8.

Uji Iritasi Primer Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) ................................................................

Lampiran 9.

78

84

Optimasi Penetapan Kadar Tanin dalam Ekstrak dan
dalam Gel Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) .....

85

Lampiran 10. Kadar Tanin dalam Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) ...............................................................................

xvii

90

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Lampiran 11. Kadar Tanin dalam Ekstrak Cair Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) ...............................................................................

92

Lampiran 12. Pengaruh Konsentrasi Gliserin Terhadap Kadar Tanin
dalam Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium
guajava L.) ...............................................................................

93

Lampiran 13. Pengaruh Konsentrasi Gliserin Terhadap Perubahan Kadar
Tanin dalam Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) ................................................................

105

Lampiran 14. Dokumentasi .............................................................................

107

xviii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

INTISARI
Penuaan dini merupakan permasalahan yang sering dihadapi wanita,
terutama pada kalangan manusia usia produktif dan penyebab terjadinya penuaan
dini adalah radikal bebas. Antioksidan digunakan untuk menangkap radikal bebas.
Salah satu tanaman yang mempunyai aktivitas antioksidan yaitu daun jambu biji
yang akan diformulasikan dalam bentuk gel. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh peningkatan gliserin sebagai humectant terhadap sifat fisis
dan stabilitas gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.).
Penelitian ini merupakan rancangan eksperimental murni. Gel
antioksidan ekstrak daun jambu biji dibuat sebanyak 4 formula dengan
konsentrasi gliserin 0%, 7,5%, 15%, dan 30%. Sifat fisis dilihat berdasarkan
viskositas dan daya sebar. Stabilitas sediaan dilihat dari pergeseran viskositas dan
perubahan kadar tanin. Analisis data menggunakan software R.3.1.0 untuk
melihat signifikansi perbedaan dari data yang diperoleh.
Hasil penelitian menunjukkan peningkatan konsentrasi gliserin
memberikan pengaruh terhadap viskositas dan daya sebar, serta tidak memberikan
pengaruh terhadap stabilitas gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava L.) selama empat minggu penyimpanan.

Kata kunci : daun jambu biji, humectant, gliserin, gel

xix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Premature aging is a problem often faced by women, especially in their
productive age. Premature aging is caused by free radical. Antioxidants are used
to free radicals scavenging. One of the plants that has antioxidant activity is guava
leaves, that will be formulated in gel form. The aim of this study was to determine
the effect of the increase of glycerin concentration as humectant to physical
properties and the stability of antioxidant gel guava leaves (Psidium guajava L.)
extract.
The design of this study was purely experimental. Antioxidant gel guava
leaves extract gel was made in 4 formulas with the glycerin concentration of 0%,
7,5%, 15%, and 30%. Physical properties of gel could be determined by its
viscosity and spreadibility. The gel stability could be determined by the viscosity
shift and the changes of tanin level. The data were analyzed by using R.3.1.0
software to determine the significance of the difference of the obtained data.
The result of this study showed the increase of glycerin concentration
affect on the viscosity and spreadibility, but it didn’t affect on the stability of
antioxidant gel guava leaves (Psidium guajava L.) extract.

Keywords : guava leaves, humectant, glycerin, gel

xx

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENGANTAR

A. Latar Belakang
Penuaan dini merupakan proses penuaan pada kulit yang lebih cepat dari
seharusnya, di mana penuaan dini menjadi permasalahan yang sering dihadapi
wanita, terutama pada kalangan wanita usia produktif. Penuaan dini ditandai
dengan kondisi kulit yang kering, kasar, bersisik disertai dengan keriput dan noda
hitam atau flek. Salah satu faktor penyebab terjadinya penuaan dini adalah adanya
radikal bebas (Swastika, Mufrod, dan Purwanto, 2013). Makanan instan, asap
rokok, pejanan UV, sinar elektromagnetik, radiasi rendah, polusi udara dari asap
kendaraan bermotor, dan obat-obat tertentu merupakan sumber pembentuk radikal
bebas (Jain, Kataria, dan Guruprasad, 2004).
Antioksidan digunakan untuk menangkap radikal bebas (Taurino,
Daneida, Anna, Sonia, Vanessa, Montserrat, et al, 2008). Antioksidan mampu
menghambat reaksi

berantai radikal

bebas

dalam tubuh

dengan cara

mendonasikan satu atau lebih elektronnya kepada senyawa oksidan untuk diubah
menjadi senyawa yang stabil (Kikuzaki, Hisamoto, Hirose, Akiyama, dan
Taniguchi, 2002). Sediaan kosmetik yang memiliki aktivitas antioksidan dapat
digunakan untuk mencegah dan memperbaiki dampak penuaan dini pada kulit
(Ardhie, 2011).
Daun jambu biji mengandung beberapa metabolit sekunder hasil dari
skrining fitokimia, salah satunya tanin. Tanin merupakan komponen utama dalam
daun jambu biji sebesar 9-12%, di mana tanin memiliki beberapa aktivitas seperti
1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
2

astringen, antibakteri, antidiare, dan antioksidan (Desmiaty, Ratih, Dewi, dan
Agustin, 2008; Yuliani, Udarno, dan Hayani, 2003). Menurut Qian dan
Nihorimberre (2004) daun jambu biji menunjukkan potensi sebagai antioksidan
dengan menghambat dan mencegah terjadinya oksidasi, sedangkan pada
penelitian yang dilakukan Rusdiana, Boesro, dan Ade (2007), ekstrak daun jambu
biji (Psidium guajava L.) memiliki aktivitas antioksidan tergolong kuat dengan
IC50 sebesar 7,2 mg/100 mL. Berdasarkan hal tersebut, maka dalam upaya
pemanfaatan daun jambu biji (Psidium guajava L.) yang memiliki aktivitas
antioksidan akan diformulasikan dalam bentuk sediaan topikal semisolid.
Gel merupakan sediaan semisolid yang tersusun dari suatu suspensi
partikel organik dan partikel anorganik yang terpenetrasi oleh cairan (Ansel,
2005). Sediaan gel sering digunakan untuk berbagai macam sistem penghantaran
sediaan farmasi serta mengakomodasikan zat aktif yang digunakan. Sediaan gel
juga memiliki beberapa keuntungan seperti mudah mengering, memberi sensasi
dingin pada kulit karena mengandung banyak air, residu yang tidak meninggalkan
rasa lengket setelah pengaplikasian, absorpsi pada kulit lebih baik daripada krim
(Garg, Aggarwal, Garg, dan Singla, 2002; Voigt, 1994; Yahendri, 2012). Sediaan
gel dipilih karena memiliki daya penetrasi yang tinggi ke dalam kulit sehingga
dapat mencegah penuaan dini pada kulit (Allen, 2002).
Humectant merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh
terhadap sifat fisis dan stabilitas sediaan gel. Humectant berfungsi menjaga
kestabilan sediaan gel dengan menarik air dari lingkungan dan menjaga
kelembaban kulit pada saat pengaplikasian. Gliserin adalah salah satu jenis

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
3

humectant, di mana berasal dari lemak tumbuhan, sehingga aman digunakan pada
sediaan topikal. Gliserin digunakan sebagai humectant dengan konsentrasi ≤ 30%,
gliserin memiliki sifat higroskopis dan kental sehingga dapat mempengaruhi sifat
fisis dari sediaan (Rawling, Harding, Watkinson, Chandar dan Scott, 2002), maka
pada penelitian ini dilakukan variasi konsentrasi gliserin untuk melihat pengaruh
gliserin sebagai humectant terhadap sifat fisis dan stabilitas gel antioksidan
ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.).
1.

Perumusan masalah
Apakah peningkatan konsentrasi gliserin sebagai humectant berpengaruh

terhadap sifat fisis dan stabilitas gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava L.) selama 4 minggu penyimpanan ?
2.

Keaslian penelitian
Sejauh penelusuran pustaka penulis, penelitian tentang “Pembuatan dan

Evaluasi Sediaan Topikal Gel Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L.) dengan Gliserin sebagai Humectant” belum pernah
dilakukan. Adapun penelitian yang terkait adalah “Formulasi Gel Antioksidan
dari Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.) dengan Menggunakan
Aquapec HV-505” yang dilakukan oleh Rusdiana dkk., (2007) dengan
melakukan variasi ekstrak daun jambu biji dan propilen glikol sebagai enchancer.
Selain itu pada penelitian yang dilakukan Sukmawati, Arisanti, dan Wijayanti
(2013) :”Pengaruh Variasi Konsentrasi PVA, HPMC, dan Gliserin terhadap
Sifat Fisika Masker Wajah Gel Peel Off Ekstrak Etanol 96% Kulit Buah
Manggis (Garcinia mangostana L.), hasil penelitian ini yaitu variasi konsentrasi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
4

PVA, HPMC, dan gliserin secara signifikan mempengaruhi sifat fisika seperti
viskositas dan daya sebar, sedangkan variasi konsentrasi gliserin secara signifikan
mempengaruhi waktu mengering dari sediaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Fachry, Arief, dan Guntur (2012)
:“Kondisi Optimal Proses Ekstraksi Tanin dari Daun Jambu Biji
Menggunakan Pelarut Etanol”, hasil penelitian diperoleh kondisi optimal
proses ekstraksi tanin dari daun jambu biji dengan menggunakan etanol 96% pada
temperatur 50 0C selama waktu ekstraksi 150 menit.
3.

Manfaat penelitian
a. Manfaat teoritis
Memberikan wawasan pengetahuan mengenai penggunaan gliserin
sebagai humectant dalam gel antioksidan ekstrak daun jambu biji
(Psidium guajava L.).
b. Manfaat praktis
Memberikan gambaran mengenai pengaruh peningkatan konsentrasi
gliserin sebagai humectant terhadap sifat fisis dan stabilitas gel
antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.). Penelitian ini
juga diharapkan menghasilkan sediaan yang aman untuk digunakan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
5

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh peningkatan
konsentrasi gliserin sebagai humectant terhadap sifat fisis (viskositas dan daya
sebar) dan stabilitas (pergeseran viskositas dan perubahan kadar tanin) gel
antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
PENELAAHAN PUSTAKA

A. Antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang melengkapi kekurangan elektron
yang dimiliki radikal bebas, sehingga reaksi berantai dari pembentukan radikal
bebas dapat dihambat (Winarsi, 2007). Selain itu, antioksidan juga dapat
memperlambat atau mencegah proses oksidasi di dalam tubuh (Quezada, Asencio,
Valle, dan Aguilera, 2004). Antioksidan diperlukan tubuh untuk menetralisir
radikal bebas sehingga mampu melindungi tubuh dari kerusakan stres oksidatif
dan menghambat terjadinya penyakit degeneratif. Secara alami, antioksidan
terdapat dalam tubuh dan dapat mengatasi efek radikal bebas. Tetapi jika jumlah
radikal bebas dalam tubuh terlalu banyak, maka diperlukan antioksidan yang
berasal dari luar tubuh (eksogen) untuk mengatasi kekurangan antioksidan
endogen tersebut (Kikuzaki et al., 2002; Sibuea, 2003).
Antioksidan berdasarkan sumber dibagi menjadi dua jenis, yaitu
antioksidan alami dan antioksidan sintetik. Antioksidan alami (vitamin C,
flavonoid, polifenol, dan lain-lain) biasanya dapat diperoleh dari tumbuhan level
tinggi seperti buah-buahan, sayuran, dan teh (Sing, 2007). Antioksidan alami
tersebar di beberapa bagian tanaman seperti pada bagian kayu, kulit kayu, akar,
daun, bunga, biji, buah, dan serbuk sari (Sarastani, Suwarna, Apriyanto, 2002).
Sedangkan antioksidan sintetik (BHT, BHA, propil galat, butil-hidroksitoluen)
merupakan antioksidan yang dibuat dengan melakukan sintesis kimia (Gulcin,
6

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
7

Uguz, Oktay, Beydemir, dan Kufrevioglu, 2004). Antioksidan alami menjadi
alternatif yang sangat dibutuhkan karena adanya kekhawatiran antioksidan sintetik
dapat menimbulkan toksisitas pada tubuh (Sunarni, 2005).
Antioksidan topikal digunakan untuk mencegah penuaan dan mediasi
kerusakan kulit oleh sinar UV. Antioksidan topikal harus dapat diabsorpsi ke
dalam kulit dan dihantarkan ke tempat aksi dalam bentuk aktif. Absorpsi dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu kelarutan dalam air atau lemak, bentuk
molekul dalam komponen sediaan, pH, dan pembawa yang digunakan dalam
sediaan (Weisberg, 2002).
B. Kulit

Gambar 1. Struktur kulit (Brown dan Tony, 2002)
Kulit merupakan organ terluas yang terletak paling luar dan menutupi

seluruh permukaan tubuh, di mana di setiap bagian yang berbeda dari kulit
memiliki kekakuan yang bervariasi. Telapak kaki dan telapak tangan serta selasela jari merupakan daerah yang paling kaku dan tebal. Struktur sel-sel pada kulit
wajah bersifat sangat tipis, sehingga memungkinkan sediaan kosmetik dapat
berpenetrasi ke dalam sel kulit wajah (Allen, 2002).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
8

Kulit memiliki beberapa fungsi, dan fungsi utama kulit adalah sebagai

pengatur suhu tubuh dan sirkulasi kelembaban, serta sintesis vitamin B dan D
(Allen, 2002). Fungsi lain dari kulit sebagai pelindung tubuh dari pengaruh luar
baik secara fisik maupun imunologik. Selain itu kulit juga berperan penting dalam
interaksi antar individu dengan lingkungan, di mana kulit merupakan indera yang
sensitif terhadap sentuhan dan terkadang membuat perasaan emosional (Rawling
et al., 2002).
Kulit terdiri dari tiga lapisan utama, yaitu :
1.

Epidermis
Epidermis merupakan lapisan dari kulit yang paling luar yang terdiri dari

banyak lapisan sel keratinosit yang aktif melakukan regenerasi dan menarik untuk
diperhatikan dalam perawatan kulit (Dwikarya, 2006). Lapisan epidermis tersusun
atas stratum corneum, stratum lucidum, stratum granulosum, stratum spinosum,
dan stratum germinativum. Lapisan epidermis berfungsi sebagai proteksi barier,
sintesis vitamin D dan sitokin, pigmentasi, pembelahan dan mobilisasi sel
(Baumann dan Saghari, 2009).
2.

Dermis
Lapisan dermis merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan

epidermis dan jauh lebih tebal daripada lapisan epidermis (Djuanda, Hamzah, dan
Aisah, 2003). Tersusun atas serabut kolagen dan elastin yang menentukan
elastisitas kulit (Dwikarya, 2006). Di dalam lapisan dermis terdapat adneksaadneksa kulit seperti folikel rambut, papila rambut, kelenjar sebaseous, kelenjar

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
9

keringat, saluran keringat, ujung pembuluh darah dan ujung saraf (Tranggono dan
Fatma, 2007).
3.

Hipodermis
Terdiri dari jaringan ikat longgar yang berisi sel-sel lemak di dalamnya

berfungsi sebagai cadangan makanan (Djuanda dkk., 2003). Lapisan hipodermis
sendiri berfungsi menunjang suplai darah ke lapisan dermis untuk regenerasi,
sebagai bantalan atau penyangga benturan bagi organ-organ tubuh bagian dalam.
Lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi, pembuluh darah, dan getah bening
(Baumann et al., 2002).
C. Daun Jambu Biji
1.

Klasifikasi tanaman
Klasifikasi tanaman jambu biji adalah sebagai berikut :
Kingdom

: Plantae

Sub Kingdom

: Tracheobionta

Divisi

: Spermatophyta

Sub Divisi

: Magnoliophyta

Kelas

: Magnoliopsida

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Myrtales

Famili

: Myrtaceae

Genus

: Psidium

Spesies

: Psidium guajava L.

(Rochmasari, 2011).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
10

2.

Morfologi tanaman
Morfologi dari daun jambu biji seperti berikut berbentuk bundar telur

agak menjorong atau agak bundar sampai meruncing, pangkal membulat, tepi
rata, berhadapan, bertulang menyirip, berbintik, mempunyai warna daun hijau
kekuningan ataupun hijau, panjang helai daun 6 cm sampai 14 cm, dan lebar daun
3 cm sampai 6 cm, panjang tangkai 3 mm sampai 7 mm, daun yang muda berbulu
sedangkan daun yang tua permukaan atasnya menjadi licin (Syamsuhidayat dan
Hutapea, 1991).

Gambar 2. Daun jambu biji (Psidium guajava L.) (Rahman, 2009).
3.

Kandungan kimia
Daun jambu biji mengandung beberapa metabolit sekunder hasil dari

skrining

fitokimia

seperti

tanin,

polifenolat,

flavanoid,

monoterpenoid

siskuiterpen, alkaloid, kuinon, sapoin, kuarsetin, guayaverin, minyak atsiri, asam
malat, asam ursolat, dan asam oksalat (Sudarsono, Wahyuono, Donatus, dan
Purnomo, 2002 ; Rusdiana, dkk., 2007). Komponen utama dari daun jambu biji
yaitu tanin, di mana besarnya mencapai 9-12% (Yuliani dkk., 2003). Tanin
memiliki beberapa aktivitas seperti astringen, antibakteri, antidiare dan
antioksidan (Desmiaty dkk., 2008).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
11

4.

Kajian farmakologis
Menurut beberapa penelitian yang telah dilakukan, daun jambu biji telah

terbukti memiliki beberapa efek farmakologis, seperti antiinflamasi (Ojewole,
2006), antibakteri (Arima dan Danno, 2002; Rattanachaikunsopon dan
Phumkhachorn, 2007; Kamal, Rahul, Kumar, dan Lakshmi, 2008; Qadan,
Thewaini, Ali, Afifi, Elkhawad, dan Matalka, 2005), antidiabetes (Kamal et al.,
2008), antihipertensi (Ojewole, 2005), antioksidan (Qian dan Nihorimbere, 2004;
Chen dan Yen, 2007; Kamal et al., 2008), hepatoprotektif (Kamal et al., 2008).
Ekstrak daun jambu biji memiliki aktivitas antioksidan dengan nilai IC50 sebesar
7,2 mg/100mL (Rusdiana dkk, 2007).
D. Gel
Gel merupakan sediaan semisolid yang tersusun dari suatu suspensi
partikel organik dan anorganik yang saling berikatan dan terpenetrasi oleh cairan
(Ansel, 2005). Untuk membuat sediaan gel, biasanya diperlukan beberapa
komponen seperti bahan pengembang, pelarut, penahan lembab, dan pengawet
(Barel, Paye, dan Maibach, 2001). Gel dikelompokkan dalam dua fase yaitu fase
tunggal dan fase ganda. Gel fase tunggal terdiri dari partikel organik yang tersebar
dalam suatu cairan sehingga tidak terlihat adanya ikatan antara molekul besar
yang terdispersi dan cairan, sedangkan gel fase ganda terdiri dari jaringan partikel
yang terpisah (Yanhendri, 2012).
Syarat sediaan gel dalam penggunaan dermatologi sebagai berikut
tiksotropik, mempunyai daya sebar yang baik, mudah dibersihkan, kompatibel
dengan beberapa zat tambahan dan larut dalam air, mempunyai sifat emolien

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
12

(Mohamed, 2004; Meenakshi, 2013). Bentuk sediaan gel memiliki beberapa
keuntungan di antaranya residu yang tidak meninggalkan rasa lengket setelah
diaplikasikan, gel akan segera mencair jika terjadi kontak dengan kulit dan
membentuk lapisan film yang mudah dicuci, bening, mudah mengering, absorpsi
pada kulit lebih baik daripada krim (Garg et al., 2002; Voigt, 1994; Yanhendri,
2012).
E. Bahan- Bahan yang Digunakan dalam Formulasi Gel
1.

Carbopol
Pemerian dari carbopol adalah serbuk putih, higroskopis, asam, dan

sedikit berbau khas. Carbopol dalam formulasi sediaan semisolid digunakan
sebagai rheology modifier, serta dapat digunakan sebagai material bioadhesive,
controlled release agent, emulsifying agent, agen stabilitas, agen pensuspensi
(Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009).

Gambar 3. Unit monomer asam akrilat dalam polimer carbopol (Rowe et al.,
2009)
Carbopol merupakan polimer sintesis dari asam akrilat (CH=COOH)
memiliki berat molekul tinggi dari ikatan silang asam akrilat dengan alil sukrosa
atau alil eter pentaerythritol. Carbopol mengandung 56-68% gugus asam
karboksilat, berat molekul secara teoritis diperkirakan antara 7x105 sampai 4x109,
memiliki kekentalan 40.000-60.000 cP, kejernihan sangat baik, serta efisiensi
membentuk gel dengan viskositas yang tinggi (Allen, 2002; Rowe, et al., 2009).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
13

2.

Gliserin
Gliserin merupakan cairan jernih, kental, tidak berbau, tidak berwarna,

berasa manis, dan bersifat higroskopis. Gliserin memiliki bobot molekul 92,09
dan rumus empirik C3H8O3. Beberapa fungsi dari gliserin yaitu pengawet, cosolvent, humectant, pelarut, emolien, penetration enhancer, dan bahan
pengisotonis. Gliserin stabil pada tekanan dan suhu yang normal. Campuran
gliserin dengan air, etanol 95%, dan propilen glikol secara kimiawi stabil. Gliserin
dalam sediaan topikal digunakan sebagai humectant yang dapat melembabkan
kulit dengan konsentrasi penggunaan gliserin kurang dari 30% (Vikas, Saini,
Singh, Rana dan Joshi, 2011; Rowe, et al., 2009).

Gambar 4. Struktur gliserin (Rowe et al., 2009)
3.

Propilen glikol

Gambar 5. Struktur propilen glikol (Rowe et al., 2009)
Propilen glikol memiliki sifat jernih, tidak berwarna, manis, rasa khas,
praktis tidak berbau, kental, menyerap air pada udara lembab. Propilen glikol
dapat digunakan antara lain sebagai humectant, pelarut, kosolven larut air,
penstabil vitamin, pengawet dalam sediaan parenteral dan non parenteral (Rowe et
al., 2009).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
14

4.

Trietanolamin
Trietanolamin memiliki sifat cairan kental jernih, memiliki sedikit bau

amonia, tidak berwarna sampai berwarna kuning pucat, sangat higroskopis,
memiliki pH 10,5 dalam 0,1 N larutan. Trietanolamin digunakan sebagai agen
pembasa terutama dalam sediaan topikal (Rowe et al., 2009). Trietanolamin
bersifat basa maka dapat digunakan untuk menetralisasi carbopol, di mana tidak
menimbulkan ancaman netralisasi berlebihan hingga berujung hilangnya
viskositas (Osborne dan Amann, 1990).

Gambar 6. Struktur trietanolamin (Rowe et al., 2009)
5.

Metil paraben
Nama kimia dari metil paraben adalah methyl-4-hydroxybenzoate. Metil

paraben berbentuk kristal, tidak berbau, memiliki rasa sedikit terbakar, dan
berwarna putih. Konsentrasi penggunaan yang umum digunakan dalam sediaan
topikal yaitu 0,02 - 0,3%. Metil paraben larut dalam air panas 800C (1:30), eter
(1:10), metanol, dan etanol 95%. Metil paraben digunakan sebagai antimikroba
dalam kosmetik, formulasi farmasetika, dan produk makanan (Rowe et al, 2009).

Gambar 7. Struktur metil paraben (Rowe, et al., 2009)

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
15

Metil paraben merupakan paraben paling kecil aktivitasnya, memiliki
aktivitas antimikroba pada pH 4-8, di mana aktivitas antimikroba dari metil
paraben akan meningkat dengan peningkatan panjang rantai alkil. Selain itu
dengan menggunakan

kombinasi

paraben

dapat

meningkatkan

aktivitas

antimikroba dari metil paraben (Rowe et al., 2009).
6.

Aquadest
Aquadest merupakan cairan jernih, tidak berbau, tidak berwarna, tidak

mempunyai rasa dan memiliki pH 5-7. Rumus kimia dari aquadest adalah H2O
dengan berat molekul sebesar 18.02. Aquadest dibuat dengan menyuling air yang
memenuhi persyaratan dan tidak mengandung zat tambahan lain. Fungsi dari
aquadest sebagai pelarut (Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan RI,
1995).
F. Sifat Fisis dan Stabilitas Gel
1.

Viskositas
Viskositas adalah suatu ukuran tahanan suatu cairan untuk mengalir, di

mana semakin tinggi viskositas, semakin besar pula tahanannya, sehingga
semakin besar energi yang dibutuhkan untuk membuat cairan tersebut mengalir
pada kecepatan tertentu (Sinko, 2006). Peningkatan viskositas akan menurunkan
daya sebar dan menaikkan waktu retensi pada tempat aksi. Viskositas merupakan
salah satu parameter penting pada sediaan semisolid, karena menentukan lama
tinggal sediaan di kulit, sehingga obat dapat dihantarkan dengan baik. Pengukuran
viskositas menjadi tahap penting yang harus dilakukan untuk mengetahui sifat alir
dan deformasi, sehingga dapat diterima oleh pasien dan produk dapat

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
16

diaplikasikan

dengan

baik.

Pengujian

viskositas

dapat

diukur

dengan

menggunakan berbagai jenis viskometer berdasarkan kebutuhan formulator (Garg
et al., 2002 ; Herh, Tkachul, Wu, Bernzen dan Rudolph, 1998).
2.

Daya sebar
Daya sebar adalah kemampuan dari suatu sediaan untuk menyebar di

tempat aplikasi di mana sediaan tersebut diaplikasikan pada daerah tertentu. Daya
sebar merupakan aspek yang bertanggung jawab terhadap penerimaan konsumen
dalam penggunaan suatu sediaan, untuk menghantarkan dosis obat yang tepat
pada tempat target, serta kemudahan untuk pengaplikasian dan dikeluarkan dari
kemasan. Faktor-faktor yang mempengaruhi daya sebar dari suatu sediaan antara
lain : rigiditas, suhu pada tempat aksi, viskositas, laju penguapan pelarut, dan
lama tekanan. Daya sebar dan viskositas memiliki hubungan yang bertolak
belakang, di mana viskositas meningkat akan menurunkan daya sebar dan
begitupun sebaliknya (Garg, et al., 2002).
Metode pelat sejajar (parallel-plate method) merupakan metode yang
sering digunakan dalam penentuan dan pengukuran daya sebar pada sediaan
semisolid. Keuntungan dari metode ini adalah sederhana, tidak memerlukan
banyak biaya, mudah untuk dilakukan. Namun di sisi lain, metode ini juga
memiliki kerugian seperti kurang presisi, sensitif dan data yang didapat harus
diinterpretasikan dan disajikan secara manual (Garg et al., 2002).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
17

3.

Pergeseran viskositas
Perubahan viskositas selama penyimpanan menjadi perhatian utama,

karena viskositas mempengaruhi stabilitas dan karakteristik dari suatu sediaan.
Beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan viskositas antara lain agregasi
partikel yang tidak tergantung pada kandungan polimer, meskipun polimer dapat
mengurangi kecepatan perubahan ukuran partikel, dan bahan-bahan yang dapat
meningkatkan viskositas atau interaksi bahan tersebut dengan sistem dispersi
(Zatz dan Kushla, 1996).
G. Landasan Teori
Penuaan dini dapat disebabkan oleh radikal bebas yang berasal baik dari
luar maupun dalam tubuh. Antioksidan digunakan untuk menangkap radikal
bebas. Salah satu tanaman yang mempunyai aktivitas antioksidan yaitu daun
jambu biji. Menurut Qian dan Nihorimberre (2004) daun jambu biji menunjukkan
potensi aktivitas sebagai antioksidan dengan menghambat dan mencegah terjadi
oksidasi, sedangkan pada penelitian Rusdiana dkk., (2007) ekstrak daun jambu
biji (Psidium guajava L.) memiliki aktivitas antioksidan tergolong kuat dengan
IC50 sebesar 7.2 mg/100 mL.
Gel merupakan sediaan semisolid yang tersusun dari suatu suspensi
partikel organik dan partikel anorganik yang terpenetrasi dalam cairan. Sediaan
gel memiliki beberapa keuntungan seperti mudah mengering, memberi sensasi
dingin pada kulit karena mengandung banyak air, residu yang tidak meninggalkan
rasa lengket setelah pengaplikasian, absorpsi pada kulit lebih baik daripada krim,
maka pada penelitian ini akan diformulasikan dalam bentuk sediaan gel yang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
18

memiliki daya penetrasi tinggi ke dalam kulit sehingga dapat mencegah penuaan
dini.
Formulasi sediaan gel terdapat humectant sebagai salah satu komponen
penyusun dari sediaan gel, selain bahan pengembang, pengawet, dan pelarut.
Humectant merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap sifat fisis dan
stabilitas sediaan gel. Humectant berfungsi menjaga kestabilan dari sediaan
dengan menarik air dari lingkungan. Gliserin dapat digunakan sebagai humectant
dengan konsentrasi ≤ 30%. Selain sebagai humectant, gliserin juga dapat
digunakan sebagai emolien, penetration enchancer, co-solvent, dan bahan
pengisotonis. Pada penelitian ini digunakan gliserin sebagai humectant dengan
variasi konsentrasi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap sifat fisis dan
stabilitas gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) selama 4
minggu penyimpanan.
Pengaruh peningkatan konsentrasi gliserin terhadap sifat fisis dan
stabilitas gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) dianalisis
statistik menggunakan software R 3.1.0. Sifat fisis dilihat dari daya sebar dan
viskositas. Sedangkan stabilitas dilihat dari pergeseran viskositas dan perubahan
kadar tanin selama 4 minggu penyimpanan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
19

H. Hipotesis
Peningkatan konsentrasi gliserin sebagai humectant memberikan
pengaruh terhadap sifat fisis dan stabilitas gel antioksidan ekstrak daun jambu biji
(Psidium guajava L.) selama 4 minggu penyimpanan.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan termasuk jenis penelitian eksperimental murni.
B. Variabel Penelitian
1.

Variabel bebas pada penelitian ini adalah penggunaan gliserin sebagai
humectant dalam formula gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava L.) dengan konsentrasi 0%, 7,5%, 15%, dan 30%.

2.

Variabel tergantung pada penelitian ini adalah sifat fisis (organoleptis, pH,
daya sebar dan viskositas) dan stabilitas (pergeseran viskositas dan perubahan
kadar tanin) gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.)
setelah 4 minggu penyimpanan, dan uji iritasi.

3.

Variabel pengacau terkendali pada penelitian ini adalah alat dan bahan yang
digunakan, lama pengadukan, kecepatan pengadukan, prosedur pembuatan
dan pengujian, lama penyimpanan, kondisi penyimpanan.

4.

Variabel pengacau tak terkendali pada penelitian ini adalah suhu dan
kelembaban udara ruangan selama pembuatan dan pengujian, suhu
penyimpanan gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.),
serta subyektifitas penulis dalam pengamatan reaksi iritasi hewan uji.
C. Definisi Operasional

1.

Gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.) adalah sediaan
semisolid yang dibuat dari ekstrak daun jambu biji dengan gliserin sebagai

20

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
21

humectant yang sesuai dengan formula dan prosedur pembuatan penelitian
ini.
2.

Ekstrak daun jambu biji adalah ekstrak kering hasil dari daun jambu biji yang
diperoleh dari PT. Industri Jamu Borobudur Semarang.

3.

Ekstrak cair adalah ekstrak yang digunakan pada penelitian ini didapat dari 20
gram ekstrak daun jambu biji yang didispersikan dalam 100 mL etanol yang
dipanaskan selama 150 menit pada suhu 500C, kemudian disaring
menggunakan corong Buchner dengan bantuan pompa vakum.

4.

Humectant adalah salah satu faktor yang mempengaruhi sifat fisis dan
stabilitas dari sediaan gel antioksidan ekstrak daun jambu biji (Psidium
guajava L.). Humectant yang digunakan pada penelitian ini adalah gliserin.

5.

Sifat fisis adalah parameter yang digunakan untuk mengetahui kualitas dari
gel antioksidan ekstrak daun jambu biji meliputi daya sebar dan viskositas.

6.

Stabilitas gel ditentukan dari besarnya nilai pergeseran viskositas dari 48 jam
setelah pembuatan dan 4 minggu penyimpanan yaitu kurang dari 10%, serta
perubahan kadar tanin selama 4 minggu penyimpanan.

7.

Kadar tanin adalah presentase kadar dalam ekstrak dan gel antioksidan
ekstrak daun jambu biji (Psidium guajava L.).
D. Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak daun jambu

biji yang diperoleh dari PT. Industri Jamu Borobudur Semarang (Lampiran 1),
carbopol 940 (kualitas farmasetis), propilen glikol (kualitas farmasetis), gliserin
(kualitas farmasetis), TEA, metil paraben, etanol 70% (kualitas teknis), aquadest

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI
22

(Farmasi Sanata Dharma), etil asetat (kualitas teknis), natrium karbonat (Merck),
asam tanat (Merck), asam fosfomolibdat (Merck), natrium wolframat (Merck),
asam fosfat (Merck), gelatin (Merck), asam klorida (kualitas teknis), natrium
klorida (Merck), reagen FeCl3, dan kelinci.
E. Alat Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat-alat gelas (PyrexGermany), timbangan analitik (Mettler Toledo), spektrofotometer UV-Vis
OPTIMA SP-3000 plus, sonikator, waterbath (Tamson Zoetermeer- Holand 1985
0023), viskometer seri VT 04 (Rion-Japan), alat pengukur daya sebar, hot plate
magnetic stirer, mixer (Miyako), pH universal stick,, corong pisah, pipet volume,
glassfirn, pompa vakum, corong Buchner, dan alat pengukur bulu kelinci.
F. Tata Cara Penelitian
1.

Identifikasi Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.)
Ekstrak daun jambu biji diperoleh dari PT. Industri Jamu Borobudur
Semarang dan telah diuji identitasnya, dibuktikan dengan Certificate of
Analysi