PERUBAHAN SOSIAL POLITIK DI JAWA BARAT: RELASI MENAK DAN NII TAHUN 1946-1951 - UNS Institutional Repository
PERUBAHAN SOSIAL POLITIK DI JAWA BARAT: RELASI MÉNAK DAN NII TAHUN 1946-1951 SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh RANI MELINA DEASY
C. 0513041
MOTTO
“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya” (Ali bin Abi Thalib)
“Tidak ada yang mudah, tapi tidak ada yang tidak mungkin” (Napoleon Bonaparte)
“Orang yang paling tidak bahagia adalah mereka yang takut akan perubahan” (Mignon Mc Laughlin)
PERSEMBAHAN
Ayah, Ibu, Kakak, Adik dan Keluarga Besar Almamater UNS
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr. wb.Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul “Perubahan Sosial
Politik Di Jawa Barat: Relasi Ménak dan NII Tahun 1946 – 1951”. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada Pemimpin Besar Revolusi Dunia Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabat serta para pengikutnya yang senantiasa tegar dan sabar dalam menegakkan risalah-Nya.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, baik berupa bimbingan, pengarahan, kesempatan, saran-saran, motivasi, maupun bantuan materi yang sangat besar artinya bagi penulis. Oleh karena itu, dengan segala ketulusan dan kerendahan hati, ijinkanlah penulis menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Prof. Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, terimakasih atas ketersediaan sarana dan prasaran serta ijin untuk ujian skripsi.
2. Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S., M.Hum. selaku Kepala Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta, terimakasih atas motivasi dan bimbingannya.
3. Dr. Susanto, M.Hum. selaku pembimbing pertama skripsi, yang telah banyak membantu penulis, terimakasih atas masukan, dorongan, serta bimbingannya selama proses penulisan skripsi.
4. Waskito Widi Wardojo, S.S., M.A. selaku pembimbing kedua skripsi, yang telah banyak memberikan motivasi dan saran yang bermanfaat agar tulisan skripsi ini menjadi lebih baik.
5. Segenap tenaga pengajar di Program Studi Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu dalam proses penulisan skripsi maupun bekal ilmu pengetahuan bagi penulis.
6. Pak Pri, Mbak Nur, dan Mas Ali dari Staf Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Budaya yang telah memberikan motivasi, bantuan serta arahan selama penulis menjadi mahasiswa Universitas Sebelas Maret
7. Segenap Staf dan Karyawan UPT Perpustakaan Pusat UNS, Perpustakaan Prodi Ilmu Sejarah, Perpustakaan Pusat UGM, Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya UGM, Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Jawa Barat, Perpustakaan Nasional RI, Arsip Nasional Republik Indonesia yang telah membantu penulis dalam melakukan penelusuran referensi selama proses penulisan skripsi.
8. Ibu dan Bapak yang selalu memberikan kasih sayang luar biasa serta dukungan baik material maupun non material bagi penulis.
9. Keluarga besar Joyo Suharjo dan Purwanto yang tidak henti-hentinya mendukung penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi.
10. Bapak Martono, Bapak Permana dan segenap staf pegawai Bapusipda Provinsi Jawa Barat, serta Bapak Dadan (driver gojek) yang telah banyak membantu dan memberikan arahan dalam proses pencarian arsip di Bandung.
11. Sahabat baikku Nur Diana Widyastuti, Muhammad Rizal Setiawan, Mustofa Adi Nugroho, Rasyiq Kusuma Negara, dan Yuwana Galih, terimakasih untuk motivasi dan bantuannya dalam mencari data selama proses pengerjaan skripsi, serta cerita pengalaman yang sangat luar biasa selama ini.
12. Teman-teman kos Rahma Yunisa yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri Lintang Rainamaya Nursanti dan Listyaningsih, yang telah memberikan persahabatan, dukungan serta cerita pengalaman yang sangat luar biasa.
13. Sahabat-sahabatku di luar Solo: Ratna Wulansari, Nogi Anggara, Ridwan Setiawan, Agus Khaerul, Alhiqni Bisolihah, Dede Abdurrahman Arasyid, Alam Hermawan, Randi Munggaran, Siti Nuryani Astika, dan Yudi Nurhadi, yang telah memberikan persahabatan, dukungan serta cerita pengalaman yang sangat luar biasa.
14. Kawan-kawan selama magang: Alfian Affan, Bima Widiatiaga, Rian, dan Risky Novitasari atas cerita suka duka dan pengalaman berharga selama magang di Arsip Nasional Republik Indonesia.
15. Teman-teman seperjuangan Ilmu Sejarah 2013 Universitas Sebelas Maret Surakarta, yang telah memberikan cerita dan pengalaman luar biasa selama ini.
16. Kawan-kawan HMP FMS FIB UNS periode 2015/2016 dan BEM FIB UNS periode 2013/2014 yang telah memberikan pengalaman berorganisasi yang sangat luar biasa.
17. Seluruh pihak yang telah mendukung dan membantu terlaksananya penulisan skripsi, yang tidak dapat disebutkan oleh penulis satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi masih terdapat kekurangan dalam hal isi maupun ketentuan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran bagi kemajuan skripsi agar menjadi lebih baik lagi. Akhir kata, penulis berharap bahwa semoga hasil penelitian skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun masyarakat umum. Semoga dapat menjadi rujukan penelitian di kemudian hari. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Surakarta, 9 Juni 2017 Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iv HALAMAN MOTTO .................................................................................. v HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................. vii DAFTAR ISI ............................................................................................... xi DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv DAFTAR ISTILAH .................................................................................... xv DAFTAR SINGKATAN ............................................................................. xviii DAFTAR GAMBAR DAN DAFTAR LAMPIRAN .................................. xix ABSTRAK .................................................................................................. xxv
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1 B. Rumusan Masalah ......................................................................
5 C. Tujuan Penelitian .......................................................................
5 D. Manfaat Penelitian .....................................................................
5 E. Tinjauan Pustaka ........................................................................
6 F. Metode Penelitian .......................................................................
13 G. Sistematika Penulisan ................................................................
17 BAB II. KAUM ELITE DI JAWA BARAT A. Pengertian Elite...........................................................................
19 1. Kaum Ménak...........................................................................
22 2. Kaum Elite Muslim.................................................................
26
B. Pendidikan Sebagai Pembentuk Kaum Elite..............................
68 1. Status........................................................................................
B. Orientasi Sosial dan Politik Kaum Elite di Jawa Barat............... 114
3. Pembubaran Negara Pasundan dan Pemberontakan DI/TII ... 109
99
77 2. Pembentukan Negara Islam Indonesia di Jawa Barat..............
77 1. Berdirinya Negara Pasundan dan Eksistensinya......................
A. Pembentukan Negara Pasundan dan Negara Islam Indonesia Sebagai Bentuk Reaksi Kaum Elite di Jawa Barat Terhadap Revolusi Tahun 1947-1951 ........................................................
75 BAB IV. ORIENTASI SOSIAL DAN POLITIK KAUM ELITE DI JAWA BARAT
2. Kekuasaan................................................................................ 70 3. Tradisi......................................................................................
68
62 B. Dampak Revolusi Terhadap Kaum Ménak..................................
33 1. Model Pendidikan Tradisional................................................
56 3. Bandung Lautan Api................................................................
53 2. Pertempuran Palagan Bojongkokosan.....................................
51 1. Konvoi Tentara Sekutu di Gekbrong.......................................
45 BAB III. EKSISTENSI MÉNAK PADA MASA REVOLUSI KEMERDEKAAN A. Revolusi di Jawa Barat................................................................
43 2. Status dan Kekuasaan..............................................................
42 1. Gelar Bagi Kaum Ménak.........................................................
40 C. Gaya Hidup Kaum Elite di Jawa Barat Sebelum Kemerdekaan Republik Indonesia .....................................................................
37 3. Model Pendidikan Pasca Kemerdekaan Indonesia..................
36 2. Model Pendidikan Barat Untuk Golongan Bumiputra............
1. Orientasi Sosial dan Politik .................................................... 114
a. Elite Tradisional........................................................... 114
b. Elite Kepemimpinan Islam........................................... 116
2. Hubungan Ménak dan NII ...................................................... 117
BAB V. KESIMPULAN............................................................................. 121 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 125 DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... 130
DAFTAR TABEL Tabel 1 Nama-nama Orang yang Pernah Menjabat di Priangan .....
26 Tabel 2 Susunan Kabinet Negara Pasundan Rancangan R. Adil Puradireja.............................................................................
90 Tabel 3 Susunan Kabinet Negara Pasundan Rancangan Mr. R.T.
Jumhana Wiriatmaja............................................................
93 Tabel 4 Susunan Kabinet Negara Pasundan yang Kedua Rancangan Mr. R.T. Jumhana Wiriatmaja.............................................
94
aristokrasi
: bentuk pemerintahan di mana kekuasa berada di tangan kelompok kecil yang mendapatkan keistimewaan atau kelas yang berkuasa.
artillerie
: senjata berat yang dirancang mampu meluncurkan proyektil melintasi jarak jauh atau pada kru yang mengoperasikan senjata tersebut.
bilateral
: prinsip keturunan yang memperhitungkan hubungan kekerabatan, baik melalui pria maupun wanita secara serentak.
Cultuurstelsel (Belanda) : sistem tanam paksa despotis
: otoriter atau sewenang-wenang
establishment
: kekuasaan yang ada atau yang berkuasa
feodal : berhubungan dengan masyarakat yang dikuasi oleh
kaum bangsawan/ mengenai kaum bangsawan terkait sikap, cara hidup, dsb.
genealogi
: garis keturunan
gerilya : taktik perang dengan sembunyi-sembunyi Heiho (Jepang) : tentara pembantu yang dibentuk pada masa Jepang
jalma leutik (Sunda) : rakyat kecil
(Jawa) : mengabdi
(Belanda) : sistem priangan
patron client : hubungan antara penguasa dan rakyatnya Preangerstelsel
: suatu bentuk pemerintahan yang kekuasaan politiknya dipegang oleh satu orang
otokrasi
rakyat kecil dan rakyat kecil dalam keadaan tersebut tidak diperbolehkan untuk menolak
nyanggrah (Sunda) : sebuah perilaku yang memaksakan kehendak kepada
ngawula
jawara : pendekar atau jagoan
(Jawa) : memiliki kekuasaan tertinggi
mortier : meriam kecil murbawisesa
(Sunda) : kaum elite tradisional Sunda (priyayi)
kolonial : berhubungan dengan sifat jajahan atau pemerintah ménak
: suatu perbandingan (rasio) antara jumlah pemilih dengan jumlah wakil yang akan duduk dalam lembaga perwakilan yang ditentukan oleh perundang- undangan.
jumhuriyah (Arab) : republik qiesquotient
priyayi (Jawa) : golongan kaum bangsawan
pulung (Jawa) : wahyu qanun azasi
(Arab) : Undang-Undang Dasar
ratu-pandita (Jawa) : raja sekaligus ulama santri
: golongan orang muslim yang mengamalkan ajaran agama sesuai dengan syariat islam
sawah carik : tanah garapan yang diberikan kepada pegawai
pemerintahan sebagai pengganti gaji sesuai dengan kedudukannya (jabatannya).
seba
(Sunda) : menghadap bupati pada waktu tertentu bagi kepala- kepala daerah bawahannya untuk melaporkan keadaan wilayah yang menjadi kekuasaan bupati tersebut.
senenan
(Sunda) : perjalanan dinas bupati pada hari senin di wilayah kekuasaannya
titah
(Jawa) : perintah
toelage (Belanda) : uang bantuan/gaji Volksraad (Belanda) : dewan rakyat waqaf
(Arab) : menahan suatu benda yang kekal abadi secara fisik zatnya serta dapat digunakan untuk sesuatu yang benar dan bermanfaat
wong cilik (Jawa) : rakyat kecil
DAFTAR SINGKATAN
AFNEI : Allied Forces in the Netherlands East Indies/ Pasukan Sekutu Hindia Timur Belanda
AMPTT : Angkatan Muda Pos Telegram Telepon AMPU : Angkatam Muda Pekerjaan Umum API : Angkatan Pemuda Indonesia APRA : Angkatan Perang Ratu Adil APWI : Allied Prisoner of War and Internees BKR : Badan Keamanan Rakyat DI : Darul Islam ELS : Europeesche Lagere School GAPI : Gabungan Politik Indonesia GPII : Gerakan Pemuda Islam Indonesia HIS : Hollandsch Inlandsche School KMB : Konferensi Meja Bundar KNIL : Koninklijke Nederlands Indisch Leger KNIP : Komite Nasional Indonesia Pusat NICA : Netherland Indies Civil Administration/ Pemerintah Sipil
Hindia Belanda NII : Negara Islam Indonesia OSVIA : Opleidingsscholen
voor Inlandsche Ambtenarten
(Sekolah pendidikan bagi para pejabat pribumi) PEMILU : Pemilihan Umum PETA : Pembela Tanah Air PKI : Partai Komunis Indonesia PPKI : Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPPKI : Pemufakatan Perhimpunan-Perhimpunan Politik
Kebangsaan Indonesia PRP : Partai Rakyat Pasundan PSII : Partai Syarikat Islam Indonesia RI : Republik Indonesia RIS : Republik Indonesia Serikat RRI : Radio Republik Indonesia SEAC : South East Asia Command SR : Sekolah Rakyat SMP : Sekolah Menengah Pertama SMA : Sekolah Menengah Atas SI : Sarekat Islam TII : Tentara Islam Indonesia TKR : Tentara Keamanan Rakyat TNI : Tentara Nasional Indonesia TRI : Tentara Republik Indonesia
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Sistem Persekolahan di Indonesia Tahun 1945-1950 ...............................................................
42 Gambar 2 Peta Peristiwa Pertempuran Palagan Bojongkokosan di Sukabumi ..................................
62 Gambar 3 Mochammad Toha ...................................................
64 Gambar 4 Resolusi Penolakan Terhadap Pembentukan Negara Pasundan ..................................................................
81 Gambar 5 Penolakan Rakyat Jawa Barat Terhadap Berdirinya Negara Pasundan .....................................................
82 Gambar 6 Rapat Raksasa di Rengasdengklok Menuntut Pembubaran Negara Pasundan ................................
83 Gambar 7 Anggota Parlemen Negara Pasundan yang Terbentuk Pada Tanggal 26 April 1948...................
85 Gambar 8 Peta Negara-negara Bagian Republik Indonesia Serikat.....................................................
86 Gambar 9 Suasana Pemeriksaan Hasil Pemilihan Wali Negara “Negara Pasundan” Jawa Barat Dengan Calon Hilman Djajadiningrat dan R.A.A. Wiranatakusumah .......................................
88 Gambar 10 R.A.A. Wiranatakusumah Sedang Menandatangani Surat Pengangkatan Sebagai Wali Negara Pasundan Disaksikan Oleh Lt. Gub. Djend. H.J. van Mook..........................................................
89 Gambar 11 Naskah Proklamasi Negara Islam Indonesia
7 Agustus 1949 ........................................................ 106
Gambar 12 Bendera Negara Islam Indonesia ............................. 107 Gambar 13 Suasana Serah Terima Kekuasaan Seluruh Jawa
Barat Dari Militer Belanda ke Kol. Sadikin di Depan Staff Kwartir Divisi Siliwangi ..................... 110
Gambar 14 Upacara Penyerahan Mandat Dari Pemerintah Negara Pasundan Kepada Pemerintah RI ............... 111
Gambar 15
H. Gapur Salah Seorang Lurah di Daerah Garut Jawa Barat yang Terlibat Dalam Gerakan DI/TII ... 113
Gambar 16 Suasana Saat Tentara Republik Indonesia Membersihkan dan Menduduki Markas DI/TII di Gunung Kolotok, Bandung Selatan .................... 114