ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR PADA NY. Y DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG - Elib Repository

  

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR

PADA NY. Y DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif Jenjang

Pendidikan Diploma III Keperawatan

  Program Studi DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong KTI, Juli 2016 1 2 Kartika Dewi Susiana , Arnika Dwi Asti

  

ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN BELAJAR

PADA NY. Y DI RUANG INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar belakang : masalah karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh dari berbagai

sumber kepustakaan yang menyatakan pemenuhan kebutuhan belajar.

Tujuan umum penulisan karya ilmiah : yaitu untuk memberikan gambaran tentang asuhan

keperawatan dengan masalah pemenuhan kebutuhan belajar pada klien dengan defisiensi

pengetahuan.

  

Dalam pembahasan, masalah keperawatan yang muncul : yaitu defisiensi pengetahuan dengan

kurang pajanan tentang penanganan penyakit Dengue Haemorrhagic Fever.

  

Tujuan utama yang ingin dicapai pada diagnosa defisiensi pengetahuan yaitu menunjukan kriteria

hasil knowledge: disease process: familiar dengan nama penyakit, mendeskripsikan tanda dan

gejala penyakit, mendeskripsikan tindakan pencegahan untuk penanganan penyakit. Tindakan

yang direncanakan dalam mengatasi defisiensi pengetahuan yaitu teaching: disease process.

  

Intervensi dan implementasi yang sudah dilakukan berupa : memberikan penilaian tentang

  Diploma III of Nursing Program Muhammadiyah Gombong School of Health Science Nursing Care Report, Juli, 2016 1 2 Kartika Dewi Susiana , Arnika Dwi Asti

  

ABSTRACT

NURSING MEETING THE NEEDS OF LEARNING IN NY.Y IN THE

INAYAH PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

  

Background: issue a scientific paper is based on data obtained from various sources of literature

that states the fulfillment of learning needs.

The general purpose of scientific writings: that is to provide an overview of nursing care to meet

the needs of learning problems in clients with knowledge deficiency.

In the discussion, nursing problems that arise: the deficiency of knowledge with less exposure

of Dengue Haemorrhagic Fever disease management.

  

The main objective to be achieved in the diagnosis of deficiency of knowledge that shows the

outcomes knowledge: disease process: familiar with the name of the disease, describe the signs

and symptoms of the disease, describe the precautions for handling the disease. Planned actions to

overcome deficiencies of knowledge that is teaching: disease process.

  

Intervention and implementation has been done in the form of: providing an assessment of the

level of knowledge about the disease, provide information on Dengue Haemorrhagic Fever, to

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat, dan karunia sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan Belajar Pada Ny. Y Di Ruang Inayah Pku Muhammadiyah Gombong ”.

  Karya tulis ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapat gelar pendidikan ahli madya Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya karya tulis ilmiah ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, untuk ini penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1.

  Rasulullah Muhammad SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari zaman kebodohan menuju zaman berilmu

  Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga karya tulis ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.

  Gombong, Juli 2016 Penulis

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL . ............................................................................. i LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ......................................... ii LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI .................................................. iii ABSTRAK ............................................................................................. iv KATA PENGANTAR ........................................................................... v DAFTAR ISI .......................................................................................... vii

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang. ........................................................................... 1 B. Tujuan. ........................................................................................ 4 C. Manfaat ....................................................................................... 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pemenuhan Kebutuhan Belajar. .................................................. 6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam berdarah dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit

  dengan vektor nyamuk. DBD disebabkan oleh virus dengue (den-1,den- 2,den-3,dan den-4). Virus ini masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Ae. Albopictus. Nyamuk penular DBD terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia. (Widagdo, 2011)

  Dengue hemoragic fever adalah infeksi akut yang disebabkan oleh

  arbovirus (arthropodborn virus) dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes (Aedes albopictus dan Aedes aegypti) (Suriadi, 2010).

  Demam dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus melewati 1,2 juta kasus di tahun 2008 dan lebih dari 2,3 juta kasus di 2010. Pada tahun 2013, 2,35 juta kasus telah di laporkan dari Amerika, dimana 37.687 kasus merupakan DBD berat. Data dari seluruh dunia menunjukkan Asia menempati urutan pertama dalam jumlah penderita DBD setiap tahunnya (WHO, 2014).

  Di Indonesia pada tahun 2013 dengan jumlah penderita DHF sebanyak 112.551 orang dan jumlah kasus meninggal sebanyak 871 penderita, dan ditahun 2014 sebanyak 71.668 orang dan 641 diantaranya meninggal dunia (Depkes RI, 2015).

  Ketika melihat ke bawah lagi yaitu di provinsi Jawa Tengah, penyakit DBD masih merupakan masalah yang serius dengan bukti bahwa dari 35 kabupaten yang ada, kesemuanya telah terjangkit DBD. Angka kesakitan/ Incident Rate (IR) tahun 2012 adalah 19,29/ 100.000 penduduk, meningkat bila dibandingkan tahun 2011 yaitu (15,27/ 100.000) penduduk. Padahal ketika mengacu dengan target nasional, angka kesakitan/ Incident Rate kasus kematian karena DBD di Kabupaten Kebumen termasuk dalam kategori tinggi (Bidang PMK, 2015).

  Insiden DHF pada dewasa ini cenderung menunjukkan peningkatan dalam jumlah penderita maupun daerah persebaran. Kendala yang masih terjadi adalah ketidaktahuan masyarakat mengenai DHF yang mengacu pada ketidakpedulian masyarakat dalam pencegahan DHF. Tingkat pengetahuan yang cukup mengenai DHF merupakan salah satu faktor yang dapat menghindarkan dari resiko terkena DHF. Angka kambuh DHF berdasarkan status pendidikan klien di RS Al-Ihsan Bandung, terendah terjadi pada tingkat pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu 91 klien DBD (5.46%) (Sidiek, Arkhaesi, Hardian, 2012).

  Menurut angka kejadian DHF maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan dengan melakukan pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan akan mempengaruhi cara berpikir dalam pencegahan dan pemberantasan serta penularan dari penyakit DBD. Pengetahuan B.

  Tujuan 1.

  Tujuan umum Menjelaskan asuhan keperawatan yang diberikan pada klien dengan kebutuhan belajar pada Ny. Y dengan Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) di Ruang Inayah RS PKU Muhammadiyah Gombong dengan pemenuhan kebutuhan belajar.

2. Tujuan khusus a.

  Memaparkan hasil pengkajian pada kasus pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU Muhammadiyah Gombong.

  b.

  Memaparkan hasil analisa data pada kasus pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU Muhammadiyah Gombong.

  c.

  Memaparkan hasil gambaran diagnosa keperawatan dengan pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny. Y di ruang inayah RS PKU b.

  Penulis Penulis lebih memahami tentang asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan belajar pada Ny. Y dengan Dengue Haemorrhagic Fever dan menerapkan ilmu yang diperoleh dalam penanganan klien Dengue Haemorrhagic Fever.

2. Manfaat aplikatif a.

  Manfaat bagi rumah sakit Memberikan gambaran tentang penatalaksanaan dalam peningkatan pengetahuan klien dan keluarga dengan berbagai metode pemberian pendidikan kesehatan.

  b.

  Manfaat bagi klien dan keluarga Memberikan informasi bagi klien dan keluarga mengenai tindakan keperawatan pendidikan kesehatan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah defisiensi pengetahuan klien serta diharapkan klien dan keluarga dapat meningkatkan kesehatan dan dapat

  

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A. (2011). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.

  Brunner & Suddarth. (2002). Buku Ajar: Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC Departemen Kesehatan RI (2015). Prevalensi Demam Berdarah Dengue di

  

indonesia . kses pada 10 Juni 2016).

  Depkes RI. 2012. Demam Berdarah Dengue. Jakarta: Depkes RI.

  

Dinas Kesehatan Kota Semarang. Data Endemisitas DBD 2009-2011. Semarang:

  Mubarak, W.I., Chayatin, N., 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan Aplikasi . Jakarta : Salemba Medika.

  Notoadmodjo, S. 2012. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Renika Cipta.

  Ruslan, Rosady. 2009. Demam Berdarah Dengue. Jakarta

Sidiek, Aboesina, Arkhaesi, Nahwa, Hardian. 2012. Jurnal Media Medika Muda.

  Sudjana, Nana.(2010). Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran.Jakarta: Bumi Aksara.

  Suriadi, Yuliani.,2010,Buku Pegangan Praktek Klinik Asuhan Keperawatan pada

  World Health Organization (2014). Dengue and Dengue Hemmoragic Fever.

  

Yusyaf, S. R. (2013) . Efektifitas pendidikan kesehatan menggunakan metode

  pendidikan individual terhadap peningkatan pengetahuan keluarga tentang demam berdarah dengue. Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau. Tidak dipublikasikan.

  

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)

PADA MASALAH DHF (DENGUE HAEMORAGIC FEVER)

Disusun oleh :

Kartika Dewi Susiana

BAB I A. LATAR BELAKANG Penyakit Demam Berdarah Dengue yang saat ini sedang marak di

  masyarakat sangat menimbulkan rasa cemas. Beberapa korban Demam Berdarah telah jatuh semakin meningkat. Penyakit dengan tingkat kematian yang cukup tinggi ini mampu menjadikan Indonesia sebagai negara tertinggi kedua di dunia setelah Brazil karena banyaknya kasus demam berdarah yang menimpa Indonesia. Kasus Demam Berdarah yang ada di Indonesia sepanjang tahun 2009-2011 adalah sebanyak 1.125 kasus. Sedangkan pada tahun 2013 mencapai 48.905 orang yang mana 376 kasus berujung pada kematian.

  Berdasarkan data tersebut tentu saja tingkat kasus penyakit Demam Berdarah di Indonesia tergolong sangat memprihatinkan. Dengan jumlah kasus yang sebanyak itu sepertinya sudah harus ada tindakan dari

  SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) D III KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

  Diagnosa :Kurang pengetahuan pada Ny.Y dan keluarga tentang penanganan penyakit DHF berhubungan dengan keterbatasan kognitif. Pokok Bahasan :DHF (Dengue Haemoragic Fever) Sub Pokok Pembahasan :Pengertian DHF, Tanda dan Gejala DHF,

  Penatalaksanaan (Cara Perawatan), Pencegahan DHF, Perawatan di Rumah. Sasaran : Ny.Y dan keluarga

  3. Menjelaskan tentang penatalaksanaan (Cara perawatan) Demam Berdarah.

  4. Menjelaskan tentang pencegahan Demam Berdarah (DHF).

  5. Menjelaskan tentang perawatan di Rumah.

C. Materi Penyuluhan (Terlampir) 1.

  Pengertian DHF 2. Tanda dan gejala DHF 3. Penatalaksanaan / Cara perawatan DHF 4. Pencegahan DHF 5. Perawatan di Rumah D.

   Metode Penyuluhan 1.

  Ceramah 2. Tanya Jawab E.

   Media

  1. Leaflet

  3. Menjelaskan tanda dan gejala DHF

  4. Menjelaskan tentang penatalaksanaan / cara perawatan DHF 5. Menjelaskan pencegahan

  DHF 6. Menjelaskan perawatan di

  Rumah 7. Tanya Jawab 8. Memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya dimengerti

  3. 10 menit Penutup 1.

  Melakukan evaluasi 2. Menyampaikan kesimpulan 1.

  Sasaran dapat menjawab tentang pertanyaan yang diajukan

  Lampiran

DHF (DENGUE HAEMORAGIC FEVER) / DBD

A. Pengertian

  Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan demam mendadak dua sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati, disertai dengan tanda-tanda perdarahan di kulit berupa bintik perdarahan (petechia), ruam (purpura). Kadangkadang mimisan, berak darah, muntah darah, kesadaran menurun. Hal yang dianggap serius pada demam berdarah dengue adalah jika muncul perdarahan dan tanda-tanda syok/ renjatan (Mubin, 2009: 19).

  Demam Berdarah Dengue merupakan penyakit yg diakibatkan oleh virus dengue yg termasuk golongan arbovirus lewat gigitan nyamuk Aedes Aegypti

C. Penatalaksanaan (Cara Perawatan)

  Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut : 1.

  Tirah baring atau istirahat 2. Diet makan lunak 3. Minum banyak (2-2,5 liter/24 jam) 4. Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, Nacl) merupakan cairan yang paling sering digunakan.

  5. Monitor TTV tiap 3 jam, jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam

6. Periksa Hb, Ht, dan Trombosit setiap hari 7.

  Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen D.

   Pencegahan

  Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF ialah sebagai berikut : 1.

  Ada 2 macam pemberantasan vector antara lain :

E. Perawatan di Rumah 1.

  Istirahat baring dirumah 2 – 5 hari (tergantung kondisi).

  2. Banyak minum, sampai kencing menjadi banyak atau sering.

  3. Bila terasa kondisi semakin memburuk, segera kembali ke rumah sakit.

DAFTAR PUSTAKA

   Arif Mansjoer. Dkk (2001)., Kapita Selekta Kedokteran, Jakarta, Media Aes CV Laprus FKUI

  

Kartika Dewi Susiana

A01301777

  Apakah Itu DHF ?

DHF (Dengue Haemoragic Fever) / DBD adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue sejenis virus yang tergolong

arbovirus dan masuk ke dalam tubuh penderita melalui gigitan

nyamuk Aedes Aegypti (betina), (Arief Mansjoer & Suprohaita,

2006;419)

  TANDA DAN GEJALA DBD Tanda dan Gejala antara lain : 1.

  Demam Akut kira-kira 2-7 hari 2.

  Sakit Kepala 3. Nyeri Otot 4. Pegel-pegel diseluruh tubuh 5. Terjadi ruam atau bintik-bintik merah dikulit 6. Terjadi peningkatan hemokonsentrasi

PENATALAKSANAAN (CARA PERAWATAN)

  Penatalaksanaan penderita dengan DHF adalah sebagai berikut :

  a. Tirah baring atau istirahat b.

  Diet makan lunak

  c. Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam)

  d. Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl) merupakan cairan yang paling sering digunakan e. Monitor TTV tiap 3 jam, jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam f.

  Periksa Hb, Ht dan Trombosit setiap hari

  PENCEGAHAN Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF ialah sebagai berikut : 1.

  Ada 2 macam pemberantasan vector antara lain : A.

  Menggunakan insektisida Yang lazim digunakan dalam pemberantasan DBD adalah malathion untuk membunuh nyamuk dewasa dan temephos (abate) untuk membunuh jentik (larvasida). Caranya dengan pengasapan atau pengabutan, abate dengan pasir abate ditaruh di tempat sarang nyamuk (dosis : 1 ppm atau 1 gram abate SG 1% per 10 liter air. B.

  Tanpa insektisida Caranya :

  1. Menguras bak mandi, dan tempat penampungan air minimal 1 kali/seminggu

2. Menutup tempat penampungan air rapat – rapat 3.

  Membersihkan halaman rumah (kaleng bekas, botol pecah, dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang).

  PERAWATAN DI RUMAH 1. Istirahat baring dirumah 2 – 5 hari (tergantung kondisi) 2. Banyak minum, sampai kencing menjadi banyak atau sering.

3. Bila terasa kondisi semakin memburuk, segera kembali ke Rumah Sakit.

SEKIAN DAN TERIMAKASIH

  PENCEGAHAN DHF Kartika Dewi Susiana A01301777 DIII KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH

Apa Itu DHF ?

  

DHF (Dengue Haemoragic Fever) /

DBD adalah penyakit yang

disebabkan oleh virus dengue sejenis

virus yang tergolong arbovirus dan

masuk ke dalam tubuh penderita

melalui gigitan nyamuk Aedes

Aegypti (betina), (Arief Mansjoer &

Suprohaita, 2006;419) b.

  Diet makan lunak c. Minum banyak (2 – 2,5 liter/24 jam) d.

  Pemberian cairan intravena (biasanya ringer laktat, NaCl) merupakan cairan yang paling sering digunakan e. Monitor TTV tiap 3 jam, jika kondisi pasien memburuk, observasi ketat tiap jam f.

  Periksa Hb, Ht dan Trombosit setiap hari g.

  Pemberian obat antipiretik sebaiknya dari golongan asetaminopen

  PENCEGAHAN Prinsip yang tepat dalam pencegahan DHF ialah sebagai berikut : 1.

  Ada 2 macam pemberantasan vector antara lain : A.

  Menggunakan insektisida Yang lazim digunakan dalam pemberantasan untuk membunuh jentik (larvasida). Caranya dengan pengasapan atau pengabutan, abate dengan pasir abate ditaruh di tempat sarang nyamuk (dosis : 1 ppm atau 1 gram abate SG 1% per 10 liter air.

  B.

  Tanpa insektisida Caranya :

  1. Menguras bak mandi, dan tempat penampungan air minimal 1 kali/seminggu

  2. Menutup tempat penampungan air rapat – rapat 3. Membersihkan halaman rumah (kaleng bekas, botol pecah, dan benda lain yang memungkinkan nyamuk bersarang).