NILAI-NILAI PROFETIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO) - Raden Intan Repository

NILAI-NILAI PROFETIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO) SKRIPSI

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh

  PUJI ASTUTI NPM. 1411010371 Jurusan : Pendidikan Agama Islam FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

NILAI-NILAI PROFETIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO) SKRIPSI

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

  Oleh

  PUJI ASTUTI NPM. 1411010371 Jurusan : Pendidikan Agama Islam

Pembimbing I : Dr. H. Ainal Gani, S.Ag., SH., M.Ag

Pembimbing II

  : Dr. Imam Syafe’i, M.Ag FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

  

ABSTRAK

NILAI-NILAI PROFETIK DAN IMPLIKASINYA BAGI PENGEMBANGAN

KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

(STUDI PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO)

  

Oleh

Puji Astuti

  Di abad milenium seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, hal ini ditandai dengan peradaban manusia yang telah mengalami pergeseran yang signifikan dalam berbagai bidang (sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, agama, dan iptek). Peradaban dunia yang semakin pesat pengaruhnya, dirasakan di Indonesia yaitu dengan lahirnya globalisasi. Melihat realitas tersebut umat Islam harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan global tersebut. Tafsir baru dalam rangka memahami realitas ini dapat dilakukan dengan cara mengelaborasi ajaran agama ke dalam bentuk suatu teori sosial.

  Penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian pustaka (library research). Metode yang digunakan untuk menganalisis data adalah metode content analysis dan

  

interpretasi. Penelitian ini bertujuan membedah isi pemikiran atau konsep dari nilai-

  nilai profetik perspektif Kuntowijoyo dan implikasinya bagi pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam.

  Hasil penelitian skripsi ini yaitu nilai profetik perfektif Kuntowijoyo terdiri dari nilai humanisasi, Liberasi, Transendensi. Implikasi nilai pfofetik bagi pengembangan kurikulum PAI adalah: dalam pengembangan kurikulum PAI di sekolah selain mampu mewujudkan peserta didik yang memiliki iman dan takwa yang kuat dalam menghadapi perkembangan global dan kecenderungan dunia, juga memiliki rasa kepedulian sosial yang tinggi terhadap ketidak adilan dalam masyarakatnya dan mampu berpartisipasi aktif dalam pengembangan masyarakat menuju kemajuan yang dicita-citakan.

  Harapan dari peneliti bagi Lembaga Pendidikan Islam yaitu penelitian ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam lembaga pendidikan Islam sekarang ini, khususnya menyikapi modernisasi dan pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam di era yang modern ini.

  Kata Kunci : Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo, Pengembangan Kurikulum PAI

  

KEMENTERIAN AGAMA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat : Jl. Let. Kol. H. Endro Suratmin Sukarame - Bandar Lampung 35131 Telp (0721) 703260

  

PERSETUJUAN

  Judul Skripsi : NILAI-NILAI PROFETIK DAN IMPLIKASINYA BAGI

  PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM (STUDI PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO)

  Nama : Puji Astuti NPM : 1411010371 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

  

MENYETUJUI

  Untuk dimunaqosyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqosyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

  Pembimbing I Pembimbing II Dr. H. Ainal Gani, SH., M.Ag Dr. Imam Syafe’i, M.Ag

NIP. 1972110720021001 NIP. 196502191998031002

Mengetahui

  

Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam

Dr. Imam Syafe’i, M.Ag

  KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

Alamat : Jl. Let. Kol. H. Endro Suratmin Sukarame - Bandar Lampung 35131 Telp (0721) 703260

  

PENGESAHAN

  Skripsi dengan judul: NILAI-NILAI PROFETIK DAN IMPLIKASINYA BAGI

  

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (STUDI

PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO). Disusun oleh: Puji Astuti, NPM: 1411010371,

  Jurusan: Pendidikan Agama Islam. Telah diujikan dalam sidang munaqosyah pada hari/tanggal: Jum’at, 29 Juni 2018. Pukul: 10.00 s/d 12.00 WIB. Tempat: Ruang Sidang Jurusan PAI.

  

TIM PENGUJI MUNAQOSYAH

Ketua : Drs. H. Amirudin, M.Pd.I (........................)

Sekretaris : Agus Susanti, M.Pd.I (........................)

Penguji I : Dr. Romlah, M.Pd.I (........................)

Penguji Pendamping I : Dr. H. Ainal Gani, SH., M.Ag (........................)

Penguji Pendamping II : (........................)

  Dr. Imam Syafe’i, M.Ag

Mengetahui

Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

  

Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd

  

MOTTO

               

           

  Artinya:

  “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah

menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya

  1 dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”. (Q.S. Ar-Ra’d: 11).

  

  

  

PERSEMBAHAN

  Dengan semangat, usaha dan do’a akhirnya skripsi ini dapat peneliti selesaikan. Maka dengan penuh rasa syukur dan tulus ikhlas Skripsi ini peneliti persembahkan kepada: 1.

  Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda Lukman Hakim dan Ibunda Siti Amsiah, atas ketulusannya yang telah membesarkan, mendidik, membimbing, dan menyayangi dengan sepenuh hati serta keikhlasan dalam do’a sehingga menghantarkan peneliti menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

2. Seluruh anggota keluarga, Adikku tersayang Isneni Nurlela Khasanah dan

  Umi Nur Hayati serta Saudara-saudara peneliti yang selalu memberi motivasi dan dukungan semangat kepada peneliti.

  3. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, tempat menempuh studi dan menimba ilmu pengetahuan, semoga menjadi Perguruan Tinggi yang lebih baik kedepannya.

  

RIWAYAT HIDUP

Puji Astuti Murdiningsih, lahir di Menggala Desa Sri Mulyo pada tanggal

  10 Juni 1996. Peneliti merupakan anak pertama dari tiga bersaudara (Isneni Nurlela Khasanah dan Umi Nur Hayati), putri dari pasangan Bapak Lukman Hakim dan Ibu Siti Amsiah.

  Pendidikan yang pernah di tempuh oleh peneliti mulai dari SD Negeri 2 Hajimena lulus pada tahun 2008, kemudian melanjutkan pendidikan di SMP Negeri

  3 Natar lulus pada tahun 2011, kemudian melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 13 Bandar lampung lulus pada tahun 2014.

  Pada tahun 2014 peneliti melanjutkan pendidikan Perguruan Tinggi Negeri di Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung Program Strata Satu (S1) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam dan lulus pada tahun 2018.

  Pada tahun 2017 peneliti telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sinar Mulya Kecamatan Banyumas Kabupaten Pringsewu dan peneliti juga telah mengikuti kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 7 Bandar Lampung pada tahun 2017.

  Bandar Lampung, Juni 2018 Peneliti

  Puji Astuti

KATA PENGANTAR

  Bismillaahirrahmaanirrahiim

  Segala puji bagi Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang berkat rahmat, taufiq dan hidayah-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang kita harapkan syafa’atnya nanti dihari akhir.

  Dalam proses penyelesaian skripsi ini, peneliti mendapat bantuan dari berbagai pihak baik berupa bantuan materil maupun dukungan moril. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan segala kerendahan hati peneliti ucapan terimakasih kepada: 1.

  Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  2. Dr. Imam Syafe’i M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam dan Dr. Rijal Firdaos M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam.

  3. Dr. H. Ainal Gani, S.Pd., SH., M.Ag., selaku Pembimbing I dan Dr. Imam Syafe’i M.Ag., selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada peneliti dengan ikhlas dan sabar hingga akhir penyusunan skripsi ini.

  4. Herlina Warganegara, SE, MH., selaku Kepala Dinas Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Provinsi Lampung beserta jajarannya yang telah memberikan ruang kepada penulis dalam melaksanakan Penelitian.

  5. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung yang telah mendidik serta memberikan ilmu kepada peneliti selama perkuliahan.

  6. Almamaterku tercinta Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, tempat menempuh studi dan menimba ilmu pengetahuan, semoga menjadi Perguruan Tinggi yang lebih baik kedepannya.

  7. Sahabat-sahabat jurusan PAI Kelas G Angkatan 2014 UIN Raden Intan Lampung.

  8. Sahabat-sahabat KKN kelompok 231 dan PPL kelompok 04 UIN Raden Intan Lampung.

  9. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu per satu yang telah berjasa membantu baik secara moril maupun materil dalam penyelesaian skripsi ini.

  Peneliti berharap kepada Allah SWT semoga apa yang telah mereka berikan dengan segala kemudahan dan keikhlasannya akan menjadikan pahala dan amal yang barokah serta mendapat kemudahan dari Allah SWT. Aamiin.

  Skripsi dengan judul

  “Nilai-nilai Profetik dan Implikasinya Bagi

Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Studi Pemikiran

  

Kuntowijoyo)” peneliti menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan karena

  keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang peneliti miliki. Oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pembaca.

  Akhirnya, peneliti memohon Taufik dan Hidayah kepada Allah SWT dan semoga skripsi ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

  Bandar Lampung, Juni 2018 Peneliti

  Puji Astuti NPM. 1411010371

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN....................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

MOTTO .......................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ........................................................................................... vii

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ............................................................................ 1 B. Batasan Masalah ............................................................................ 3 C. Latar Belakang Masalah ................................................................ 5 D. Rumusan Masalah ......................................................................... 10 E. Tujuan Penelitian........................................................................... 10 F. Manfaat Penelitian......................................................................... 11 G. Metode Penelitian .......................................................................... 11 H. Kerangka Pikir............................................................................... 18 I. Penelitian Terdahulu yang Relevan............................................... 20 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Nilai Profetik 1. Pengertian Nilai Profetik ......................................................... 23 2. Nilai-nilai Profetik................................................................... 28

  B.

  Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam 1.

  Pendidikan Agama Islam ........................................................ 34 2. Pengertian Pengembangan Kurikulum PAI ............................ 39 3. Karakteristik Kurikulum PAI .................................................. 41 4. Fungsi Kurikulum PAI ............................................................ 42 5. Komponen Kurikulum PAI ..................................................... 46 6. Landasan Pengembangan Kurikulum PAI .............................. 50 7. Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum PAI ................ 54

  BAB III BIOGRAFI KUNTOWIJOYO A. Riwayat Hidup Kuntowijoyo ........................................................ 60 B. Latar Belakang Pendidikan Kuntowijoyo ..................................... 62 C. Karya-Karya Kuntowijoyo ............................................................ 67 D. Penghargaan yang Pernah Diperoleh ............................................ 70

BAB IV ANALISIS PEMIKIRAN KUNTOWIJOYO TENTANG NILAI-NILAI

PROFETIK DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Nilai-nilai Profetik sebagai Landasan Pengembangan Kurikulum PAI 1. Nilai Humanisasi ..................................................................... 72 2. Nilai Liberasi ........................................................................... 74 3. Nilai Transendensi................................................................... 76 B. Implikasi Nilai-nilai Profetik Bagi Pengembangan Kurikulum PAI 1. Tujuan Pendidikan................................................................... 78 2. Organisasi Kurikulum ............................................................. 81 3. Pokok Pendidikan Agama Islam ............................................. 85 4. Proses Pembelajaran ................................................................ 87

  BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.................................................................................... 94 B. Saran .............................................................................................. 96 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul Untuk menghindari kesalah pahaman dalam pembahasan Skripsi yang

  berjudul

  “Nilai-nilai Profetik dan Implikasinya Bagi Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam (Studi Pemikiran Kuntowijoyo)”

  Peneliti akan memberikan penjelasan dan pembatasan istilah, yaitu: 1.

  Nilai-nilai Profetik Menurut bahasa Nilai artinya sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi kemanusiaaan.

  

1

Sedangkan secara istilah nilai adalah

  esensi yang melekat pada sesuatu yang sangat berarti bagi kehidupan manusia.

  Nilai profetik adalah realitas abstrak yang terdapat pada sifat- sifat kenabian sebagai manusia yang ideal secara spiritual-individual, yang diimplementasikan ke dalam

  „amar ma‟rûf (humanisasi), Nahî Munkar (liberasi), dan Tu‟minûna billâh (transendensi).

  Ketiga muatan

1 Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, (Jakarta: PT.

  nilai itu mempunyai implikasi yang sangat mendasar dalam rangka

  2 membingkai kelangsungan hidup manusia yang lebih humanistik.

2. Pengembangan Kurikulum PAI

  Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan- kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa.

  Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang diprogramkan, direncanakan, dan dirancangkan secara sistematik atas dasar norma- norma yang berlaku yang dijadikan pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan peserta didik untuk mencapai tujuan

  3

  pendidikan. Sebagai tanda atau bukti bahwa peserta didik telah mencapai standar kompetensi tersebut adalah dengan sebuah ijazah atau sertifikat

  4 yang diberikan kepada peserta didik.

  Pengertian kurikulum Pendidikan Agama Islam sebenarnya tidak jauh berbeda dengan kurikulum secara umum, perbedaan hanya 2 Khoiron Rasyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), h.

  304. 3 Dakir, Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h. 3. 4 Suparlan, Tanya Jawab Pengembangan Kurikulum dan Materi Pembelajaran, terletak pada sumber pelajarannya saja. Sebagaimana yang diutarakan oleh Abdul Majid dalam bukunya Pembelajaran Agama Islam Berbasis Kompetensi, mengatakan bahwa kurikulum Pendidikan Agama Islam

  adalah rumusan tentang tujuan, materi, metode dan evaluasi pendidikan

  5

dan evaluasi pendidikan yang bersumber pada ajaran agama Islam .

B. Batasan Masalah 1.

  Profetik Profetik adalah kenabian atau suatu sifat, prilaku dan ucapan yang ada pada diri Nabi. Bahwasanya Nabi memiliki sifat yang mulia dalam berperilaku maupun berucap. Selain itu Nabi merupakan tokoh pembebas dari segala hal, seperti kekerasan, kebodohan, kemiskinan dll. Dengan prilaku yang dimiliki seorang Nabi, dapat menjadi contoh dalam menumbuhkan prilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

  Istilah profetik diperkenalkan Kuntowijoyo melalui konsep Ilmu Sosial Profetik. Bagi Kuntowijoyo, Ilmu Sosial Profetik (ISP) tidak hanya menjelaskan dan mengubah fenomena sosial tapi juga memberi petunjuk kearah mana transformasi itu dilakukan, untuk apa dan untuk siapa. Karena itu, ilmu sosial profetik bukan sekedar mengubah berdasarkan cita- cita etik dan profetik saja. Dalam pengertian ini, ilmu sosial profetik secara 5 Abdul Majid, dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi. sengaja memuat kandungan nilai dari cita-cita yang diidamkan masyarakatnya.

6 Profetik dalam hal ini dikembangkan Kuntowijoyo, yang

  mengacu pada konteks Al- Qur’an, dalam Q.S. Ali Imran ayat 110:

  7

        

      

  Artinya:

  “Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma‟ruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (Q.S. Ali Imran: 110).

  8 2.

  Pengembangan Kurikulum PAI Pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam dapat diartikan dalam tiga perspektif yaitu kegiatan yang menghasilkan kurikulum

  Pendidikan Agama Islam, proses yang mengaitkan satu komponen dengan komponen yang lainnya untuk menghasilkan kurikulum Pendidikan Agama Islam yang lebih baik, dan/atau kegiatan penyusunan (desain), pelaksanaan, penilaian, dan penyempurnaan kurikulum Pendidikan Agama Islam. 6 Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi, (Bandung: Mizan, 1998), h. 289. 7 Kuntowijoyo, Islam Sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, dan Etika (Yogyakarta: Tiara Wacana, 2006), h. 87.

C. Latar Belakang Masalah

  Di abad milenium seperti sekarang ini, ilmu pengetahuan dan teknologi semakin maju, hal ini ditandai dengan peradaban manusia yang telah mengalami pergeseran yang signifikan dalam berbagai bidang (sosial, budaya, pendidikan, ekonomi, agama, dan iptek). Dengan peradaban dunia yang semakin pesat pengaruhnya, dirasakan di Indonesia yaitu dengan lahirnya globalisasi. Globalisasi adalah sebuah sistem yang mendunia, meliputi seluruh aspek kehidupan manusia baik ekonomi, politik, budaya, dan

  9 tentu di dalamnya termasuk juga pendidikan.

  Melihat realitas tersebut umat Islam harus mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan global tersebut. Guna menyelaraskan dengan tuntutan zaman, transformasi (perubahan) sosial umat Islam tentunya harus tetap dalam bingkai ajaran Islam. Maka agama harus mampu menjawab persoalan- persoalan kontemporer yang muncul. Relevansi penafsiran agama dalam merespon perubahan dunia yang begitu dahsyat menjadi sebuah tuntutan.

  Sebagaimana disinyalir oleh Mun'im A. Sirry bahwa umumnya, agama yang kehilangan kemampuan untuk merespon secara kreatif perubahan sosial, kerap menampakkan wajah fundamentalistiknya. Jika agama gagal membimbing umatnya, maka agama akan memasung pengikutnya pada lembah kebingungan, kefrustrasian, dan pada akhirnya memunculkan reaksi 9 Musthofa Rembangy, Pendidikan Transformatif Pergulatan Kritis Merumuskan destruktif, konflik, dan kekerasan. Dengan kata lain, kesulitan dalam mengatasi perubahan sosial dapat menyebabkan agama kehilangan pengaruh

  10 dan relevansinya.

  Menurut Kuntowijoyo, pemahaman terhadap ajaran Islam, lebih khusus lagi pada aspek teologi memerlukan penafsiran-penafsiran baru dalam rangka memahami realitas yang senantiasa berubah. Usaha melakukan reorientasi pemahaman keagamaan, baik secara individual maupun kolektif adalah untuk menyikapi kenyataan-kenyataan empiris menurut perspektif

  11

  ketuhanan. Jadi, ajaran agama perlu diberi interpretasi atau tafsir baru dalam rangka memahami realitas.

  Tafsir baru dalam rangka memahami realitas ini dapat dilakukan dengan cara mengelaborasi ajaran agama ke dalam bentuk suatu teori sosial.

  Ini dipilih karena akan mampu merekayasa perubahan melalui bahasa yang obyektif dan lebih menekankan bahwa bidang garapannya lebih bersifat empiris, historis, dan temporal. Ruang lingkup dari teori ini adalah pada rekayasa untuk transformasi sosial. Maka muncullah konsep ilmu sosial yang dicetuskan oleh Kuntowijoyo, yaitu Ilmu Sosial Profetik (ISP). ISP ialah ilmu sosial yang tidak hanya menjelaskan dan mengubah fenomena sosial tetapi

  10 Mun’im A. Sirry, Membendum Militansi Agama; Iman dan Politik dalam (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 124.

  Masyarakat Modern, 11 Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi, (Bandung: Mizan, 1998), juga memberi petunjuk ke arah mana transformasi itu dilakukan, untuk apa, dan oleh siapa.

  Dalam pengertian ini, maka ilmu sosial profetik secara sengaja memuat kandungan nilai dari cita-cita perubahan yang diidamkan masyarakatnya. Perubahan yang didasarkan pada cita-cita humanisasi atau emansipasi, liberasi dan transendensi, suatu cita-cita profetik yang diderivasikan dari misi historis Islam sebagaimana yang terkandung dalam (Q.S. Ali Imran: 110).

               

  Artinya:

  “Kamu (umat islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk

manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang ma‟ruf, dan mencegah

12 dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.” (Q.S. Ali Imran: 110).

  Tiga muatan atau pilar sebagai karakteristik ISP dari ayat di atas adalah

  amar ma‟ruf (humanisasi), nahi mungkar (liberasi), dan iman kepada

13 Allah (transendensi).

  Gagasan ini sebenarnya diilhami oleh Muhammad Iqbal khususnya ketika Iqbal berbicara tentang peristiwa Mi’raj Nabi Muhammad SAW 12 Depag, Al- 13 Qur‟an dan Terjemahannya, (Surabaya: Duta Ilmu, 2005), h. 64.

  Kuntowijoyo, Islam sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, dan Etika, seandainya Nabi itu seorang mistikus atau sufi, kata Iqbal tentu beliau tidak ingin kembali ke bumi, karena telah merasa tentram bertemu dengan Tuhan dan berada di sisi-Nya. Nabi mengubah jalannya sejarah. Beliau memulai

  14 transformasi sosial budaya berdasarkan cita-cita profetik.

  Menanggapi konsep ISP Kuntowijoyo ini, Moeslim Abdurrahman dalam Islam Transformasi menyebutkan pemikiran Kuntowijoyo ini tidak jauh beda dengan istilah Teologi Transformatif, yaitu pemikiran yang bertolak dari pandangan dasar bahwa misi Islam yang utama adalah

  15 kemanusiaan.

  Upaya menanamkan dan memupuk nilai-nilai humanisasi, liberasi, dan transendensi akan lebih efektif dilakukan melalui proses pendidikan.

  Proses pendidikan tidak akan pernah lepas dari penanaman nilai-nilai, guna membentuk profil manusia yang dewasa dalam pola pikir, sikap, dan tingkah laku serta berakhlakul karimah. Hal tersebut senada dengan yang dikatakan Prof. Ahmad Tafsir bahwa tugas pendidikan termasuk pendidikan di sekolah

  16 yang paling utama ialah menanamkan nilai-nilai.

  Pada hakekatnya pendidikan Islam bukan sekedar proses penanaman nilai-nilai moral untuk membentengi diri dari akses negatif dan bukan juga 14 Kuntowijoyo, Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi, (Bandung: Mizan, 1998), h. 289. 15 Moeslim Abdurrahman, Islam Transformatif, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 2007), h. 40. 16 Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami; Integrasi Jasmani, Rohani dan Kalbu sekedar strategi definitif yang hanya ingin untuk menyelamatkan pemikiran umat Islam dari pencemaran dan juga kerusakan moral yang ditimbulkan oleh gagasan Barat melalui ilmu-ilmu modern, terutama yang dianggap akan mengancam moralitas Islam. Tetapi ada hal yang tidak kalah penting, yaitu bagaimana nilai-nilai moral yang telah ditanamkan dalam pendidikan Islam mampu berperan aktif sebagai kekuatan bagi umat Islam untuk keluar dari himpitan kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan sosial serta budaya. Perlu kiranya untuk reformulasi visi, misi, kurikulum serta seluruh komponen yang berkaitan dengan proses pendidikan diselaraskan dengan tuntutan era modern ini, sebagai suatu bentuk pertanda akan perubahan zaman, sosial, dan kebudayaan, kesemuanya selalu tetap teguh pada nilai-nilai universalitas ajaran Islam.

  Kurikulum sebagai acuan atau program untuk mencapai tujuan pendidikan berpengaruh besar dalam membentuk output pendidikan berkualitas. Begitu juga nilai-nilai yang tertanam dalam peserta didik juga bergantung pada nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum yang menjadi acuan. Terlebih lagi bila berbicara tentang Pendidikan Agama Islam (PAI), di mana penanaman nilai-nilai menjadi suatu hal yang dominan, yang akan berefek pada aspek afektif dan psikomotor sebagai wujud nyata kesalehan vertikal dan kesalehan horizontal dalam diri peserta didik. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji dan menganalisis konsep nilai-nilai profetik perspektif Kuntowijoyo kemudian apa implikasinya bagi pengembangan kurikulum PAI. Yang dimaksud kurikulum PAI di sini adalah kurikulum PAI di jenjang menengah. Jenjang ini dipilih dengan asumsi bahwa output jenjang ini telah dianggap cukup dewasa secara fisik, psikis maupun intelektual dan mampu bereksistensi dalam kehidupan kemasyarakatan. Ditemukannya implikasi dari nilai-nilai profetik perspektif Kuntowijoyo terhadap pengembangan kurikulum PAI ini diharapkan dapat menjadi sebuah alternatif kriteria bagi pengembangan kurikulum PAI di masa depan.

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam skripsi ini yaitu:

1. Apa konsep nilai-nilai profetik perspektif Kuntowijoyo? 2.

  Bagaimana implikasi konsep nilai-nilai profetik perspektif Kuntowijoyo terhadap pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI)?

E. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian dalam skripsi ini yaitu:

1. Untuk mengungkapkan konsep nilai-nilai profetik perspektif Kuntowijoyo.

  2. Untuk mengungkapkan implikasi dari pemikiran Kuntowijoyo tentang nilai-nilai profetik terhadap pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam (PAI).

  F. Manfaat Penelitian

  Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat penelitian dalam skripsi ini yaitu:

  1. Bagi para pendidik, penelitian ini untuk memberikan wawasan serta pedoman terkait pendidikan Islam dan pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam.

  2. Bagi Lembaga Pendidikan Islam, penelitian ini untuk memberikan solusi alternatif terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam lembaga pendidikan Islam sekarang ini, khususnya menyikapi modernisasi dan pengembangan kurikulum Pendidikan Agama Islam di era yang modern ini.

  G. Metode Penelitian

  Pada dasarnya penelitian adalah kegiatan untuk menemukan, mengembangkan dan mengkaji suatu pengetahuan, oleh karena itu penelitian harus didasarkan pada penyelidikan dan pengumpulan data dengan analisa yang logis untuk tujuan tertentu.

  1. Jenis Penelitian

  Penelitian ini adalah Penelitian Kepustakaan (library research) yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode pengumpulan

  17 data pustaka, membaca dan mencatat serta mengolah bahan penelitian.

  Penelitian kepustakaan ini dimaksudkan bahwa data-data informasi yang dipakai sebagai dasar penelitian skripsi ini diambil dari membaca, memahami buku buku, majalah maupun literatur lainnya. Artinya penulisan dengan kepustakaan murni yaitu menggunakan buku-buku yang berkaitan dengan permasalahan yang penulis angkat.

  2. Pendekatan Penelitian

  Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan historis dan pendekatan filosofis. Pendekatan historis di sini adalah sejarah hidup Kuntowijoyo. Pendekatan ini ditujukan untuk meneliti kondisi sosial pada masa Kuntowijoyo karena pemikiran tokoh tidak lepas dari pengaruh kondisi sosial sekitarnya.

  Sedangkan pendekatan filosofis yang dimaksud adalah prosedur pemecahan masalah yang diselidiki secara rasional melalui pemikiran yang terarah mendalam dan mendasar tentang hakikat sesuatu yang ada dan yang mungkin ada, dengan mempergunakan pola berfikir aliran filsafat 17 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, tertentu maupun dalam bentuk analisa sistematik berdasarkan pola berfikir induktif, deduktif, fenomenologis, dan lain-lain. Dan dengan memperhatikan hukum berfikir (logika). Cara kerja metode ini selalu dihadapkan pada data kualitatif, di mana data yang digunakan berbentuk uraian atau simbol-simbol verbal yang penafsirannya bergantung pada pemakaian dalam kalimat. Penggunaan data di sini untuk memberikan

  18 dasar berfikir bukan untuk memberikan hipotesis.

  Pendekatan ini dimaksudkan untuk meneliti kondisi kehidupan Kuntowijoyo dalam kapasitasnya sebagai seorang pemikir yang tentu mengalami tahap-tahap perkembangan pemikiran.

3. Teknik Pengumpulan Data

  Metode yang digunakan dalam pencarian dan pengumpulan data adalah metode dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mencari data- data mengenai hal-hal yang berhubungan dengan pokok pembahasan.

  19 Seperti catatan, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Langkah

  yang ditempuh adalah mencari tahu atau mengumpulkan data-data tertulis sesuai bahasan, data diambil dari sumber-sumber tersebut di atas serta

  18 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2008), h. 66. 19 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: notulen, catatan harian dan sebagainya baik sumber tersebut sudah dipublikasikan maupun yang belum atau tidak dipublikasikan.

  Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar dan bukan angka-angka dan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data untuk memberi gambaran penyajian tersebut. Dalam hal ini data yang dikumpulkan penulis: a.

  Sumber Data Primer Sumber data primer adalah informasi yang secara langsung memiliki wewenang dan tanggungjawab terhadap pengumpulan atau penyimpanan data. Sumber data semacam ini dapat disebut juga dengan

  20

  sumber data atau informasi dari tangan ke tangan. Adapun sumber data primer yang peneliti gunakan adalah buku yang berjudul: 1) Kuntowijoyo. Dinamika Sejarah Umat Islam Indonesia.

  Yogyakarta: IRCiSoD. 2017. 2)

  Kuntowijoyo. Islam sebagai Ilmu: Epistemologi, Metodologi, dan Etika. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2006.

  3) Kuntowijoyo. Muslim Tanpa Masjid. Bandung: Mizan. 2001. 4)

  Kuntowijoyo. Paradigma Islam Interpretasi Untuk Aksi. Bandung: Mizan. 1998.

20 Muhammad Ali, Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, (Bandung:

  5) Kuntowijoyo. “Maklumat Sastra Profetik” dalam Horison. Mei 2005.

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya.

  21 Adapun sumber data sekunder yang peneliti gunakan diantaranya: 1.

  Khoiron Rosyadi. Pendidikan Profetik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2009.

  2. M. Fahmi. Islam Transendental; Menelusuri Jejak-jejak Pemikiran Islam Kuntowijoyo. Yogyakarta: Pilar Media. 2005.

  3. Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2008.

  4. Masduki. Pendidikan Profetik; Mengenal Gagasan Ilmu Sosial Profetik Kuntowijoyo.

  Jurnal Toleransi: Media komunikasi umat Beragama. Vol. 9. No. 1. Januari – Juni 2017.

  5. Muhaimin. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di

  Sekolah, Madrasah dan Perguruan Tiggi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2012.

4. Teknik Analisis Data

  Adapun analisis yang digunakan terhadap pemikiran Kuntowijoyo diantaranya:

a. Content Analisis

  Setelah data terkumpul, data dipilah-pilah, diklasifikasikan dan dikategorikan sesuai dengan tema pembahasan yang peneliti angkat.

  Proses analisis ini dilakukan dengan menggunakan content analisis,

  22 yaitu mengungkapkan isi pemikiran dari tokoh yang diteliti.

  23 Secara teknis, content analisis mencakup:

  1) Klasifikasi tanda-tanda yang dipakai dalam komunikasi

  2) Menggunakan kriteria sebagai dasar klasifikasi

  3) Menggunakan teknik analisis tertentu

  Adapun langkah-langkah yang penulis tempuh dalam analisis data adalah dengan mendasarkannya pada prosedur yang ditetapkan

  24 Hadari Nawawi, yaitu sebagai berkut:

  1) Menyeleksi teks (buku, majalah, dokumen) yang akan diselidiki dengan mengadakan observasi untuk mengetahui keluasan

  22 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2008), h. 68. 23 Noeng Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Yogyakarta: Rake Sarasin, 2007), h. 49. 24 Hadari Nawawi dan Mimi Martini, Penelitian Terapan, (Yogyakarta: Gadjah pemakaian buku tersebut, menetapkan standar isi buku di dalam bidang tersebut dari segi teoritis dan praktisnya.

  2) Menyusun item-item yang spesifik tentang isi dan bahasa yang akan diteliti sebagai alat pengumpul data.

  3) Menetapkan cara yang ditempuh yaitu dengan meneliti keseluruhan isi buku dan bab per bab.

  4) Melakukan pengukuran terhadap teks secara kualitatif, misalnya tentang tema dalam paragraf pesan yang akan disampaikan.

5) Membandingkan hasil berdasarkan standar yang telah ditetapkan.

  6) Mengetengahkan kesimpulan sebagai hasil analisis. Dalam hal ini yang dianalisis adalah pemikiran Kuntowijoyo tentang nilai-nilai profetik dan implikasinya terhadap pengembangan kurikulum PAI.

b. Interpretasi

  Interpretasi yaitu cara menyelami isi buku untuk secepat

  25

  mungkin menangkap isi dan nuansa uraian yang disajikan. Dengan analisis ini peneliti berusaha untuk menyelami pemikiran Kuntowijoyo kemudian diungkapkan apa adanya dalam bentuk tulisan sesuai dengan sumber data yang ada, baik dengan bahasa sendiri maupun bahasa tokoh tersebut. 25 Anton Beker dan Ahmad Charris Zubair, Metode Penelitian Filsafat,

  Dari sini, setiap data atau informasi yang diperoleh dari masalah demi masalah dibandingkan dengan informasi lain yang ada.

  Mekanisme tersebut dilakukan secara terus menerus dan bolak-balik, sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan kemudian diambil kesimpulan.

H. Kerangka Pikir

  Kuntowijoyo adalah salah seorang cendekiawan Muslim Indonesia di antara sekian banyak cendekiawan lainnya. Selain julukan itu, ia dikenal sebagai sejarawan, budayawan dan sastrawan. Sudah banyak karya yang lahir dari tangannya baik karya fiksi maupun non fiksi. Disebut budayawan karena memang Kuntowijoyo sering kali menuliskan fenomena sosial budaya dengan analisis sejarah ditambah wacana sosial yang terbaru. Maka ia diterima oleh kalangan ilmuwan sosial. Dikenal sebagai sastrawan oleh karena memang piawai menulis sastra dan produktif dalam menghasilkan karya sastra baik berbentuk cerita pendek, novel, puisi, naskah drama, dan cerita fabel. Ia disebut sebagai cendekiawan karena ia adalah seorang muslim yang dikenal saleh dan juga sering menyampaikan gagasannya melalui dakwah atau tulisan mengenai persoalan umat Islam Indonesia.

  Menurut Kuntowijoyo, pemahaman terhadap ajaran Islam, lebih khusus lagi pada aspek teologi memerlukan penafsiran-penafsiran baru dalam rangka memahami realitas yang senantiasa berubah. Tafsir baru dalam rangka memahami realitas ini dapat dilakukan dengan cara mengelaborasi ajaran agama ke dalam bentuk suatu teori sosial. Maka muncullah konsep ilmu sosial yang dicetuskan oleh Kuntowijoyo, yaitu Ilmu Sosial Profetik (Humanisasi, Liberasi, Transendensi).

  NILAI PROFETIK PERSPEKTIF KUNTOWIJOYO Humanisasi Liberasi Transendensi

  IMPLIKASI BAGI PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI Tujuan Organisasi Pokok Proses Evaluasi

  Pendidikan Pendidikan Kurikulum Pembelajaran PAI

  Agama Islam Kerangka tersebut menggambarkan bahwa upaya menanamkan dan memupuk nilai-nilai humanisasi, liberasi, dan transendensi akan lebih efektif dilakukan melalui proses pendidikan.

  Salah satu komponen yang sangat penting dalam pendidikan adalah kurikulum. Kurikulum sebagai acuan atau program untuk mencapai tujuan pendidikan berpengaruh besar dalam membentuk output pendidikan berkualitas. Nilai-nilai yang tertanam dalam peserta didik juga bergantung pada nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum yang menjadi acuan. Terlebih lagi jika membahas tentang Pendidikan Agama Islam (PAI), karena penanaman nilai-nilai menjadi suatu hal yang dominan, yang akan berefek kepada aspek afektif dan psikomotor sebagai wujud nyata kesalehan vertikal dan kesalehan horisontal dalam diri peserta didik.

I. Penelitian Terdahulu yang Relevan

  Penelitian Terdahulu yang Relevan digunakan sebagai bahan perbandingan terhadap penelitian yang ada, baik mengenai kekurangan dan kelebihan yang ada sebelumya. Selain itu juga mempunyai andil besar dalam rangka mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumya tentang teori-teori yang ada kaitannya dengan judul yang digunakan untuk mendapatkan landasan teori ilmiah. Sejauh pengamatan dan penelusuran peneliti ke berbagai literatur kepustakaan tentang nilai-nilai profetik dan pemikiran Kuntowijoyo peneliti menemukan beberapa tulisan dan penelitian. Berikut adalah daftar penelitian yang sudah ada.

1. Skripsi Ali Barokah yang berjudul “Kuntowijoyo dan Pemikirannya

  Tentang Islam Profetik ”. Fakultas Adab, Sejarah dan Kebudayaan Islam,

  UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2007. Skripsi ini memfokuskan pada masalah pemikiran Kuntowijoyo tentang teologi alternatif, islam transformatif yang merupakan hasil penafsiran Kuntowijoyo yang berpangkal pada konsep profetik dalam islam. Skripsi ini berakar pada permasalahan dalam mengungkap pemikiran Muslim dalam merespon persoalan-persoalan kontemporer umat islam. Sehingga dapat memberikan kontribusinya kepada khazanah ilmu pengetahuan dalam bidang sejarah dan kebudayaan Islam.

  2. Skripsi Muh. Khoirur Roziqin yang berjudul “Format Pendidikan

  Profetik di Tengah Transformasi Sosial Budaya”. Fakultas Tarbiyah,

  Jurusan Kependidikan Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2008. Skripsi ini memfokuskan pada pembuatan format pendidikan Islam yang sesuai dengan nilai-nilai Profetik. Sehingga dengan adanya format pendidikan profetik akan membawa pendidikan islam sesuai dengan cita- cita profetik yang akan merubah tatanan peradaban dunia yang berkecimpung dalam sekularisme menjadi modernisme yang selalu berpegang pada nilai-nilai profetik.

  3. Skripsi Ahmad Subkhi yang berjudul ”Pendidikan Islam dengan

  Tinjauan Etika Profetik Kuntowijoyo (Upaya Menemukan Pendidikan Islam yang Humanis, Liberatif dan Transendental )”. Fakultas Tarbiyah, Pendidikan Agama Islam. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2004.