BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN - BAB IV baru

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari

  1. Profil Kelurahan Petoaha Pantai Kelurahan Petoaha secara geografis berada pada jarak sekitar 20 km dari

  Kota Kendari. Melihat lokasi kelurahan ini termasuk kelurahan strategis karena selain mudah untuk dijangkau lokasi wilayah tersebut juga berada pada jalan poros yaitu jalan poros kota Kendari – pantai Nambo. Kelurahan Petoaha Pantai adalah sebuah kelurahan yang daris sekian kelurahan yang ada di kecamatan abeli Kota Kendari. Kehidupan masyarakat di Kelurahan ini mayoritas Nelayan dan tukang batu. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan maka sedikit demi sedikit Kelurahan inipun mulai berbenah ditinjau dari keadaan ekonominya, budaya dan sosial masyarakat. Kelurahan Petoaha merupakan hasil pemekaran dari kelurahan Nambo pada tahun 1997-1998, yang luas wilayahnya sekitar 1.700 2. ha, atau 17 km

2. Keadaan Geografis

  Secara geografis Kelurahan Petoaha Pantai berada tepat pada sisi bagian barat wilayah Kota Kendari yang merupakan pusat atau Ibukota Kabupaten.

  Kelurahan ini memiliki luas wilayah kurang lebih 1.700 ha, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

  Adapun batas-batas wilayahnya sebagai berikut: Sebelah Utara : Berbatasan dengan teluk kendari Sebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Nambo Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Kecamatan Moramo Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Anggalomelai

  Pada kelurahan petoaha tersebut terdapat 12 (dua belas) RT, dan 5 (lima) RW, yang terdiri dari 393 kepala keluarga, dengan jumlah penduduk sebesar 1.377 jiwa yang wilayahnya terdiri dari 2 (dua) yaitu daratan dan pantai. Wliyah daratan mayoritas suku Tolaki yang bermukim di RW 1 dan RW 2. Sedangkan wilayah pantai dihuni oleh suku Bajo dan Buton yang bermukim di RW 3, 4, dan RW 5.

  Tabel 1

  Luas Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Tahun 2011

  Kategori Luas Ket

  5 Km

  2 Luas Pemukiman

  2 Luas Pekuburan

  0.03 Km

  10 Km

  2 Luas Pekarangan

  2 Luas Perkantoran 0.005 Km

  Luas Sarana Prasarana

  2

  1,965 Km umum lainnya

  2 Total Luas

  17 Km

  Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011

3. Keadaan Penduduk

  Penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, sangat heterogen karena berasal dari suku yang berbeda-beda. Tetapi yang dominan berasal dari suku, Tolaki 520 orang, Bajo 503 orang, Bugis 10 orang, Muna 19 orang, Buton 323 orang, Makassar 7 orang dan 10 selebihnya berasal dari suku-suku lain.

  Tabel 2

  Suku-suku Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Tahun 2011

  Nama Suku Jumlah (%)

  Tolaki 520 37,36 Buton 323 23,20 Bajo 503 36,14 Muna 19 1,36 Bugis 10 0,72 Makassar 7 0,50 Lain-lain 10 0,72

  Jumlah Total 1392 100

  Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011 Dari tabel 2 di atas dapat diuraikan jumlah penduduk keseluruhan kelurahan petoaha adalah 1392 jiwa, dengan persentase 37,36 % suku tolaki,

  23,20 % suku buton, 36,14 % suku bajo, 1,36 % suku muna, 0,72 % suku bugis, 0,50 % suku makassar, 0,72 % suku yang berasal dari daerah lain.

  Adapun jumlah penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari adalah 1.392 jiwa dengan jumlah laki-laki sebesar 693 jiwa, dan perempuan berjumlah

  699. Data selengkapnya tentang jumlah penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari akan dijelaskan pada table di bawah ini.

  Tabel 3

  Jumlah Penduduk Kelurahan Petoaha Pantai dalam persen (%) Tahun 2011

  Jumlah Jumlah Keterangan Persen (%) KK Jiwa

  693 jiwa 699 jiwa 49,97% 50,21% 393 1.392 Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

  Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011 Berdasarkan data di atas, terdapat 393 (tiga ratus sembilan puluh tiga) orang Kepala Keluarga atau 1.392 (seribu tiga ratus sembilan puluh dua) orang jiwa, yang terdiri dari 693 (enam ratus sembilan puluh tiga) orang laki-laki atau 49,97 %, dan 699 (enam ratus sembilan puluh sembilan) orang perempuan atau 50,21%.

4. Keadaan Sosial Ekonomi

  Keadaan sosial ekonomi masyarakat Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari dapat dikatakan berada pada kelas menengah kebawah. Sesuai dengan data yang diperoleh dilapangan menunjukan bahwa masyarakatnya menggantungkan hidup sebagai Nelayan. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Kelurahan Petoaha Pantai sebagai berikut:

  Sebahagian besar masyarakat di Kelurahan Petoaha Pantai menggantungkan hidup atau mata pencahariannya sebagai Nelayan sedang sebagian yang lain tukang batu. Dengan pekerjaan itu rata-rata pendapatan mereka tidak menentu. Hal ini disebabkan oleh cuaca laut yang kadang-kadang kurang

  

  Informasi tersebut dikuatkan oleh data penduduk yang diklasifikasikan menurut mata pencahariannya yang dapat dilihat pada tabel berikut:

  

Tabel 4

  Kategori Profesi Kelurahan Petoaha Pantai dalam persen (%)

  Tahun 2011

No Profesi Jumlah (%)

  1 Pegawai Negeri 17 5,56

  2 Pedagang 34 11,11

  3 Penjahit 1 0,33

  4 Tukang Batu 40 13,07

  5 Tukang kayu 15 4,90

  6 Peternak 25 8,17

  7 Nelayan 167 54,58

  8 Montir 2 0,65

  9 Sopir 3 0,98

  10 TNI/ POLRI 2 0,65

  Jumlah Total 306 100

  Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011 Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa masyarakat Kelurahan

  Petoaha Pantai Kota Kendari memiliki profesi yang berbeda-beda, seperti: profesi Pegawai Negeri Sipil sebanyak 17 orang atau 5.56 %, yang berprofesi sebagai pedagang sebanyak 34 orang atau 11,11 %, yang berprofesi sebagai penjahit sebanyak 1 atau sebesar 0,33 %, yang berprofesi sebagai tukang batu sebanyak 40 1 orang atau 13,07 %, yang berprofesi sebagai tukang kayu 15 orang atau 4,90 %, yang berprofesi sebagai peternak sebanyak 25 atau 8,17%, yang berprofesi sebagai nelayan sebanyak 167 orang atau 54,58 %, yang berprofesi sebagai montir sebanyak 2 orang atau 0,65 %, yang berprofesi sebagai sopir sebanyak 3 orang atau 0,98 %, dan yang berprofesi sebagai TNI/POLRI sebanyak 2 orang atau 0,65 %.

5. Tingkat Pendidikan

  Dilihat dari tingkat pendidikan, masyarakat Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari memiliki tingkat pendidikan yang cukup baik. Rata-rata lulusannya hampir berimbang dari lulusan SD hingga Perguruan Tinggi. Untuk selengkapnya data penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari dilihat dari aspek pendidikannya dapat dijelaskan melalui tabel di bawah ini :

  

Tabel 5

  Keadaan Penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Menurut Tingkat Pendidikannya

  Tahun 2011

  No Jenjang Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

  1 SD Sederajat 126 27,39

  2 SLTP Sedarajat 96 20,86

  3 SMA Sederajat 79 17,17

  4 Perguruan Tinggi 24 5,21

  5 Tidak Sekolah 145 31,52

  Jumlah 460 100 %

  Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Tahun 2011 Dari data di atas dapat kita lihat bahwa jumlah yang berpendidikan SD sederajat berjumlah 126 orang atau sekitar 27,39 %. Sementara itu penduduk pada usia SLTP sederajat adalah 96 orang atau 20,86 %, SMA Sederajat mencapai jumlah 79 orang atau 17,17 %, yang masuk pada Pendidikan Tinggi sebanyak 24 orang atau 5,21 %, sedangkan yang tidak sekolah mencapai 145 orang atau 31,52%.

6. Agama

  Masyarakat Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari mayoritas beragama Islam, hanya beberapa orang saja yang beragama lain. Dari data yang diperoleh di Kantor Kelurahan, data penduduk Kelurahan ditinjau dari segi agamanya dapat dilihat seperti pada tabel berikut :

  

Tabel 6

  Keadaan Penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari Menurut Pemeluk Agamanya

  Tahun 2011

  

No Agama Jumlah Presentase

  1 Islam 1388 99,72%

  2 Katolik 4 0,0028%

  3 Hindu - -

  4 Budha - -

  Jumlah 1392 100%

  Sumber Data : Kantor Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari, Tahun 2011 Dari data di atas dapat dilihat bahwa masyarakat Kelurahan Petoaha

  Pantai Kota Kendari mayoritas beragama Islam. Dari jumlah penduduk yang ada 1.392 jiwa atau 99,71% beragama Islam, 1388 orang atau 99,71 % beragama Katolik, 4 orang atau 0,0028 %.

  Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa mayoritas penduduk Kelurahan Petoaha Pantai Kecamatan Abeli Kota Kendari adalah beragama Islam.

  Ini berarti bahwa lembaga-lembaga sosial keagamaan akan lebih nampak melalui kegaiatan-kegiatan yang akan dilakukan seperti: majelis taklim, kelompok- kelompok pengajian, remaja masjid dan lain-lain sebagainya.

  

B. Gambaran Umum Pergaulan Bebas Remaja Dan Dampak yang ditimbulkan

di Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari

  Pergaulan bebas berarti tanpa batas-batas pengikat bahkan melewati batas- batas yang ditetapkan atau diberlakukan. Istilah bebas mengandung pengertian hubungan manusia yang tidak terikat pada nilai-nilai atau norma yang berlaku. Pergaulan bebas dapat diartikan sebagai bentuk perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang atau kelompok masyarakat tertentu. Istilah pergaulan bebas sebenarnya digunakan karena adanya gejala hubungan manusia yang telah kelewat batas atau cenderung mengarah pada pemahaman negatif.

  Pergaulan bebas remaja kini memang telah memasuki dan merambah sampai kepelosok desa sekalipun. Pergaulan bebas remaja kini dianggap seolah merupakan ciri dari pola hubungan dan interaksi masyarakat modern. Fenomena ini seolah menjadi suatu kenyataan, tidak terkecuali di Kelurahan seperti di Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari. Tetapi sebenarnya pergaulan bebas itu sendiri merupakan dampak dan bukan hasil dari kemajuan yang menjadi bahagian dari karakteristik modernisasi. Artinya pergaulan bebas terjadi bukan karena kemajuan itu sendiri, tetapi karena ketidaksiapan masyarakat atau remaja dalam menerima pengaruh budaya barat dalam kehidupannya. Sehingga semua yang dilihat dari pola dan gaya hidup barat cenderung dimaknai sebagai suatu kemajuan.

  Kelurahan Petoaha Pantai memang bukanlah masyarakat perkotaan, lebih jauh dilihat dari sisi pekerjaan, pendidikan dan sosial ekonomi masyarakatnya pun masih mencirikan khas masyarakat pedesaan, tetapi karena penduduk Kelurahan Petoaha Pantai yang banyak bergaul dan berinteraksi dengan masyarakat kota maka pola dan gaya hidup merekapun cenderung terkontaminasi dengan gaya dan pola hidup masyarakat kota. Begitu pula dengan pola interaksi remaja, menunjukan suatu karakter yang mengarah pada pola hidup remaja perkotaan.

  Dijelaskan oleh salah seorang informan bahwa : Pergaulan remaja atau pemuda di kelurahan ini menggambarkan bentuk dan gaya hidup masyarakat perkotaan. Ini dikarenakan oleh jarak kelurahan ini tidak jauh dari kota kendari. Banyak remaja sudah tidak memperhatikan norma yang berlaku seperti tidak memperhatikan tradisi masyarakat yang baik, para remaja selalu nongkrong malam diluar dengan pasangan-pasangan

  

  Diperjelas oleh informan yang lain sebagai berikut: Jika kita liat remaja di Kelurahan Petoaha Pantai sudah cenderung seperti remaja perkotaan, gaya, perilaku serta sikap yang ditunjukan telah terpengaruh oleh budaya-budaya barat yang mereka peroleh dari media-media yang ada. Seperti cara mereka berpakaian, hubungan sesama remaja semua

  

  Pada prinsipnya pergaulan bebas yang terjadi pada remaja cenderung pada perilaku seks antara muda dan mudi yang tidak didasari oleh ikatan pernikahan.

  Karena itu masyarakat selalu mengidentikan pergaulan bebas tersebut pada sesuatu yang negatif. Dijelaskan oleh salah seorang tokoh masyarakat sebagai berikut:

  Pergaulan bebas yang terjadi pada remaja kita sudah mengarah kepada pelanggaran norma-norma masyarakat bahkan mengarah pada pelanggaran ajaran agama yang kita anut. Hal ini sangat memprihatinkan bagi generasi muda kita, sehingga perlu pembinaan yang intensif dan kerja sama antara orang tua dan seluruh komponen masyarakat untuk mengurangi dampak yang

  

  Data wawancara Senada dijelaskan oleh informan lainnya sebagai berikut: Pergaulan bebas yang ada sekarang ada di masyarakat kita sudah 2 menunjukkan pada pergeseran dari ajaran Islam. Banyak pemuda kita telah 3 Muh. Ansari, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 15 Oktober 2011 4 Jaenuddin, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 5 Agustus 2011 Basri, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 16 Oktober 2011

  memasuki dunia malam, kumpul kebo antara perempuan dan laki-laki yang tidak ada ikatan pernikahan. Hal ini perlu ada pembinaan dari keluarga, masyarakat dan pemerintah. Dalam rangka membentengi remaja dari

  

  Dari informasi di atas, menjelaskan bahwa pergaulan bebas remaja di Kelurahan Petoaha Pantai sudah sangat memprihatinkan, karena sudah mengarah pada perbuatan menyimpang yaitu hubungan seks yang tidak didasari oleh status pernikahan.

  Seperti yang terjadi di negara-negara barat, bahwa hubungan seks yang dilakukan oleh remaja tidak menjadi masalah bagi mereka yang penting suka sama suka dan aman dalam arti tidak menimbulkan kehamilan bagi wanita dan aman dari sisi kesehatan. Fenomena tersebut kemudian di adopsi oleh remaja kita, sehingga tidak lagi mempertimbangkan aspek-aspek moral serta nilai-nilai ajaran agama sebagai pedoman hidupnya. Mereka telah jauh mengikuti pola hidup serta pola interaksi yang tidak didasarkan pada nilai-nilai moral masyarakat dan agama.

  Dijelaskan oleh informan: Pacaran antara remaja mengarah kepada pergaulan bebas. Diawali dengan pertemuan muda-mudi, keluar malam, duduk-duduk di pingir jalan, sampai 5 mengarah kepada hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan dan nilai hidup ajaran Islam. Pergaulan bebas adalah buah dari ketidak patuhan remaja

  

  Diungkapkan oleh informan lain sebagai berikut: Kalau anda menyaksikan kegiatan remaja kita, hampir setiap malam mereka berkumpul mencari dimana ada keramaian. Kemudian saling mengajak dan pulang hingga larut malam bahkan sampai pagi. Hal ini dilakukan tidak hanya sama-sama laki-laki tetapi juga perempuannya. Jika seperti itu, maka jelas

  

  Dalam ajaran Islam dilarang antara laki-laki yang bukan muhrimnya berdua-duaan pada suatu tempat. Karena dikhawatirkan terjadi perbuatan yang bertentangan dengan ajaran agama. Dari sisi biologis dua remaja laki-laki dan perempuan normal, berada pada tempat yang sunyi atau pada malam hari, maka cenderung akan berbuat menyimpang.

  Dijelaskan oleh informan berikut : Sudah pasti, jika seorang laki-laki dan perempuan berdua-duaan pada malam hari dan didasari oleh rasa cinta atau suka sama suka, maka pasti akan melakukan perbuatan menyimpang. Hanya mereka yang memiliki kekuatan

  

  Dipertegas oleh penjelasan informan lain: Jika remaja yang berjenis kelamin berbeda yaitu muda-mudi telah berkumpul, dimalam hari dengan suasana yang larut da tidak ada pengawasan dan tidak 6 didasari dengan iman yang kuat, maka sudah barang tentu pasti akan 7 M. Toha S, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 19 Oktober 2011 8 Tovan, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 20 Oktober 2011 Mus Muliadi., Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 20 Oktober 2011

  melakukan hal-hal yang menyimpang, seperti merokok, minuman keras,

  

  Dari beberapa uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa bentuk- bentuk pergaulan bebas remaja di Kelurahan Petoaha Pantai adalah pergaulan tanpa batas, wanita dan laki-laki yang bukan muhrimnya, pergi ditempat keramaian dan bukan sesama muhrimnya, berkumpul dimalam hari. Kondisi tersebut kemudian berdampak pada perbuatan-perbuatan yang menyimpang pada tatanan moral masyarakat serta nilai-nilai ajaran agama Islam.

  

C. Penyebab Terjadinya Pergaulan Bebas Remaja di Kelurahan Petoaha Pantai

Kota Kendari

1. Rendahnya Pengetahuan Agama

  Pendidikan Islam anak sudah harus diberikan sejak dini untuk membentuk perilaku dan kepribadiannya sebagai muslim yang baik. Anak sejak dini sudah dikenalkan dengan ajaran tentang dasar-dasar pendidikan Islam, seperti, mengucapkan dua kalimat syahadat, mengucapkan salam ketika masuk rumah, membaca basmallah ketika memulai pekerjaan dan lain-lain.

  Lemahnya pendidikan Islam pada anak remaja akan berdampak pada rendahnya pengetahuan dan pemahaman ajaran-ajaran agama pada mereka. Oleh karena itu, Islam sudah mengingatkan kepada setiap keluarga muslim untuk memperhatikan dan mengutamakan pendidikan Islam pada anak. 9 Dijelaskan oleh salah seorang informan sebagai berikut: Anak yang memiliki pengetahuannya yang rendah terhadap agama, maka sikapnya juga jauh dari nilai-nilai kebenaran. Maka inilah penyebab terjadinya berbagai macam perbuatan menyimpang yang terjadi pada anak remaja kita. Karena rendahnya pengetahuan agama membuat mereka tidak memiliki panduan dalam bertindak dan berbuat. Dengan demikian perbuatan mereka

  

  Dari penjelasan di atas menunjukan bahwa rendahnya pengetahuan agama bagi anak remaja akan berdampak pada perilaku menyimpang seperti pergaulan bebas. Pendapat tersebut di kuatkan oleh salah seorang informan lain yang mengatakan bahwa:

  Banyak teman saya yang terpengaruh dengan gaya hidup kota/modern, tanpa mengetahui bahwa hal tersebut sangat merugikan mereka dan bahkan merugikan keluarga dan masyarakat sekitar. Perbuatan tidak baik seperti, berjudi, minum-minuman keras, dan melakukan pemajakan itulah yang dianggap sebagai khas kehidupan modern dan kalau tidak seperti itu, katanya tidak gaul. Sebenarnya sih, awalnya itu hanya ikut-ikutan, tetapi karena kurang pengetahuan agamanya, kemudian langsung terjerumus dan sulit untuk

  

  Dari penjelasan tersebut di atas, dapat dipahami bahwa salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas pada remaja di Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari disebabkan oleh rendahnya pengetahuan agama Islam dan pada akhirnya mempengaruhi tindakan dan perilaku sehari-harinya. Mereka sebagian tidak menyadari bahwa apa yang dilakukan tersebut merupakan pelanggaran terhadap ajaran-ajaran Islam. sehingga apabila perbuatan itu diunlangi secara berulang maka mereka akan terbiasa melakukan perbuatan yang 10 tidak terpuji. 11 Syarifuddin, Tokoh Agama, Wawancara, Abeli, 21 Oktober 2011

2. Krisis Moral

  Masyarakat kita tengah dilanda persoalan utama yaitu krisis moral dan kebanyakan kita tidak mengadarinya, sebagai sesuatu yang sangat berpengaruh bagi peradaban bangsa dan jati diri atau identitas bangsa. Krisis moral remaja yang dimaksudkan itian ini adalah standar nilai yang berlaku dan diyakini oleh suatu kelompok masyarakat, baik itu nilai yang tumbuh dari nilai-nilai adat atau kebiasaaan masyarakat, nilai yang tumbuh dari ajaran agama dan secara konvensi mengikat perilaku sosial anggota masyarakat setempat.

  Kenyataannya krisis moral menjadi pemicu terjadinya penyimpangan- penyimpangan perilaku manusia khususnya remaja. Banyak remaja telah terjerumus pada perilaku menyimpang. Seperti yang diungkapkan oleh informan sebagai berikut:

  Dengan krisis moral pada remaja merupakan penyebab utama terjadinya pergaulan bebas. Anak selalu menganggap kebebasan merupakan sesuatu yang wajar yang dimiliki dan tidak boleh dan dilarang oleh siapapun termasuk orang tua, sehingga apapun yang mereka lakukan dianggap sebagai kewajaran walaupun perbuatan tersebut bertentangan dengan nilai-nilai etika dalam

  

  Oleh karena itu, Pendidikan etika dan moral moral sangat penting, agar mereka tidak terjerumus pada perilaku yang tidak baik. Untuk menumbuhkan moral remaja perlu kerja sama dan saling mendukung antara orang tua, tokoh

  12 masyarakat, Tokoh agama dan pemerintah mengawasi dan mengarahkan aktifitas remaja kepada hal-hal yang berguna dan bermanfaat.

  Moral erat kaitannya dengan kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun dan kontinyu. Pembinaan moral remaja dapat dilakukan dengan mengaktifkan remaja masjid, mengaktifkan kegiatan-kegiatan olahraga, mengaktifkan kegiatan-kegiatan remaja dengan didukung dan dibimbing oleh orang tua bersama-sama tokoh masyarakat dan pemerintah setempat. Dengan cara seperti itu, maka remaja akan lebih terkonsentrasi pada kegiatan yang berguna.

  Dijelaskan oleh informan sebagai berikut: Semua pihak baik itu keluarga, masayarakat dan keluarga harus menjadi aktor dalam pembinaan moral anak. Bila dukungan terus digalakkan pemerintah dan masyarakat serta keluarga dalam hal pembinaan remaja di Kelurahan Petoaha, secara otomatis remaja juga akan aktif untuk mengembangkan sikap dan

  

  Dipertegas oleh informan lain: “perlu ada dukungan serius dari semua pihak untuk pembinaan moral anak di kelurahan ini, agar anak dapat menjadi

  

  anak yang shaleh serta selalu berbuat baik”Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa moral sangat penting untuk mengarahkan segala tindakan, sikap dan perilaku remaja. Sebaliknya, krisis moral pada remaja akan membuat mereka terombang ambing oleh pengaruh-pengaruh negatif kehidupan. 13

  3. Lemahnya Kontrol atau Pengawasan Orang Tua 14 Andi S, Remaja, Wawancara, Abeli, 22 Oktober 2011

  Kontrol atau pengawasan orang tua merupakan aspek penting dalam pertumbuhan dan perkembangan kepribadian anak-anak. Salah satu penyebab terjadinya pergaulan bebas pada anak remaja di Kelurahan Petoaha Pantai adalah lemahnya pengawasan orang tua. Dengan memasukan anaknya ke sekolah dianggap tanggung jawab pendidikan sudah selesai. Dengan demikian muncul kecenderungan anak untuk mencari perhatian di luar lingkungan keluarga, dengan mencari teman bermain atau lingkungan lain untuk berinteraksi. Orang tua tidak bisa lagi menjangkau dan bisa mengawasi anaknya setiap saat. Orang tua juga tidak pernah tahu apa yang dilakukan oleh anaknya di luar, karena terkonsentrasi untuk mencari nafkah atau tugas-tugas lain.

  Dijelaskan oleh informan sebagai berikut: Sibuk dengan pekerjaan sering menjadi alasan mengapa anak kurang mendapat perhatian orang tua. Orang tua bekrja dari pagi, sore bahkan sampai malam untuk mencari nafkah, sehingga kadang-kadang lupa dengan tugas utama sebagai orang tua untuk mendidik dan membimbing anak-anak

  

  Mengawasi segala aktivitas anak/remaja, tidak berarti membatasi ruang gerak mereka untuk berkreatifitas atau bersosialisasi dengan lingkungannya, namun mengawasi disini, lebih pada mengarahkan dan menunjukan tindakan- tindakan yang baik dan bertanggung jawab. Anak biasanya selalu ikut-ikutan terhadap apa yang dilihat dan di dengarnya kemudian ia mau mengikutinya.

  15

  Disinilah peran pengawasan orang tua jangan sampai yang diikuti tersebut bertentangan dengan moral serta agama.

  Kontrol atau Pengawasan orang tua terhadap remaja merupakan hal pokok agar anak merasa diperhatikan dan juga tidak jauh terlibat pada tindakan-tindakan yang tidak bertanggung jawab seperti pergaulan bebas, kenakalan remaja dan perilaku menyimpang lainnya. Dengan adanya kontrol dari orang tua anak akan memiliki arah dalam bertingkah laku. Kegiatan-kegiatan anak diharapkan menjadi lebih terharah dan baik.

4. Pengaruh Media

  Media merupakan penyampai berita, informasi atau pesan. Dewasa ini penyalahgunaan pemanfaatan media dapat menjadi pemicu lahirnya aktivitas yang kurang baik. Sebagai contoh munculnya pergaulan bebas adalah pengaruh media baik itu media elektronik maupun media cetak. Informasi yang dimunculkan dalam media tidak dapat lagi terkontrol sehingga siapapun dapat dengan mudah mengakses informasi tersebut. Dalam suatu penelitian menjelaskan bahwa terjadinya perilaku kekerasan dan pergaulan bebas salah satu faktornya adalah tampilan media yang membawa budaya-budaya yang bertentangan dengan adat masayarakat. Anak remaja dengan mudahnya mengakses siaran-siaran televisi, internet, gambar-gambar serta bentuk lain yang mempertontonkan tubuh hal-hal yang tidak pantas seperti gambar porno atau film porno.

  Dijelaskan oleh informan sebagai berikut: Sebenarnya dengan adanya media yang canggih sekarang ini, kita akan mudah mendapatkan informasi tentang kebutuhan kita secara cepat. Sebagai contoh media internet, televisi dll. Akan tetapi banyak dari tema-teman saya menggunakannya untuk hal-hal negatif. Mulai membuka situs-situs yang berbau pornografi. Dengan adanya layanan internet di Hand phone

  

  Dipertegas oleh informan lain sebagai berikut: “Teman-teman saya menggunakan media kebanyakan untuk bermain face book, download lagu,

  

  gambar-gambar dan film yang berbau pornografi”ejatinya media dapat memberikan informasi dengan cepat dan mudah, tetapi disisi lain juga media bisa menjadi penyebab terjadinya perilaku-perilaku menyimpang. Tindakan kekerasan dan pergaulan bebas ditengarai penyebabnya adalah media yang sudah merambah sampai di pelosok desa. Dari informasi di atas dapat disimpulkan bahwa media juga ikut memberi pengaruh pada terjadinya krisis akhlak, pergaulan bebas pada remaja.

5. Pengaruh Lingkungan Sosial

  Manusia adalah bagian yang tak terpisahkan dari alam, sehingga perkembangan kehidupan manusia menyatu dengan proses evolusi dan perkembangan kehidupan alam semesta seluruhnya. Hubungan manusia dengan alam adalah hubungan yang didasarkan pada kekerabatan, sikap hormat dan cinta.

  Maka untuk dapat bertahan hidup dan hidup layak sebagai manusia dalam arti 16 yang seluas-luasnya, manusia bergantung pada lingkungan. 17 Fikri , Remaja, Wawancara, Abeli, 21 Oktober 2011

  Lingkungan adalah bagian terpenting dari kehidupan manusia. Sejak dilairkan manusia telah berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan sosial masyarakat dapat mempengaruhi perilaku remaja. Lingkungan yang sangat religius akan membentuk watak anak atau remaja menjadi baik. Sebaliknya lingkungan yang jauh dari nilai-nilai agama akan membentuk anak menjadi jauh dari agamanya.

  Dijelaskan oleh informan sebagai berikut: Lingkungan menjadi penentu akhlak dan perilaku anak. Lingkungan yang baik akan mempengaruhi pribadi anak yang baik pula. Oleh karena itu sudah menjadi kewajiban bagi orang tua dan tokoh agama mengarahkan anak-anak untuk rajin menuju masjid dan mendidik mereka tentang agama”

   Senada penjelasan di atas juga diuraikan oleh informan lain sebagai

  berikut: Lingkungan sebagai faktor penting yang tidak bisa dilihat sebelah mata.

  Lingkungan yang nyaman dan aman akan membentuk individu yang tenang, lingkungan yang bising akan menjadikan ketidak nyamanan bagi individu. Begitu pula dengan lingkungan yang baik akan membentuk individu baik begitu pula sebaliknya lingkungan yang amburadul akan mempengaruhi sikap anak yang tidak terpuji

19 Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan yang baik dan penuh kebersamaan antara masyarakatnya akan menjadi kuat dan solid.

  Lingkungan seperti itu tidak mudah dipengaruhi oleh pengaruh-pengaruh negatif, karena ada kontrol dan pengawasan dari masyarakat. Biasanya lingkungan 18 Mus Muliadi, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 4 November 2011 19 tersebut memiliki orang yang menjadi tokoh dan menjadi panutan bagi orang yang lain.

6. Kurangnya pengawasan dan Perhatian Orang Tua

  Kesibukan orang tua untuk pergi bekerja merupakan salah satu alasan kurangnya perhatian dan pengawasan terhadap anak. Selain itu penyebab kenakalan remaja serta terjadinya pergaulan bebas pada remaja adalah perhatian dan kasih sayang orang tua sudah sangat rendah. Rendahnya perhatian orang tua dengan anak disebabkan oleh kesibukan kedua orang tuanya atau karena terjadi konflik dalam keluarga, sehingga anak menjadi korban.

  Masa remaja adalah masa yang sangat rentan terhadap berbagai pengaruh dari lingkungan sehingga mereka mudah terpengaruh. Sesuatu yang dianggkap menyenangkan bagi anak, dianggap sesuatu yang baik. Sehingga miras, seks bebas dan perilaku menyimpang lainnya dijadikan kegiatan yang selalu mereka kerjakan secara terus menerus, tanpa memandak sisi buruknya. Ketika orang tua kurang memberikan pengawasan atau perhatian kepada anak, maka hal-hal buruk ini selalu terjadi.

  Seperti yang dijelaskan oleh informan sebagai berikut: Pada masa kecil semestinya anak-anak mendapatkan perhatian dan kasih sayang yang penuh dari kedua orang tuanya. Banyak anak yang terlibat pada kehidupan malam, narkoba, pergaulan bebas disebabkan karena mereka tidak

  

  Dijelaskan oleh informan lain sebagai berikut: Anak-anak sejak dalam kandungan harus mendapat didikan, setelah lahir anak-anak bagaikan kertas putih. Oleh karena itu orang tua harus memberikan didikan dan pengawasan yang penuh demi terbentuknya sikap mental yang baik dari anak. Sehingga masa-masa selanjutnya anak akan tumbuh da berkembang

  

  Dari beberapa penjelasan di atas, dapat diuraikan bahwa terjadinya perilaku menyimpang pada remaja, salah satu penyebabnya adalah kurangnya perhatian dan bimbingan dari lingkunagan keluarga yaitu orang tuanya. Perhatian orang tua adalah unsur utama dalam membangun diri dan tingkah laku anak.

  Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kurangnya perhatian orang tua terhadap anaknya mempengaruhi terjadinya pergaulan bebas pada remaja.

D. Pola Pendidikan Islam Dalam Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja di Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari.

  Pendidikan Islam merupakan salah satu aspek saja dari ajaran Islam secara keseluruhan. Karenanya, tujuan pendidikan Islam tidak terlepas dari tujuan hidup manusia dalam Islam; yaitu untuk menciptakan pribadi-pribadi hamba Allah yang selalu bertaqwa kepada-Nya, dan dapat menciptakan kehidupan yang berbahagia di dunia dan di akhirat. Dalam konteks sosial masyarakat, bangsa dan negara, 20 maka pribadi yang bertaqwa ini menjadi rahmatan lil’alamin, baik dalam skala 21 Syahroi, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 6 November 2011

  kecil maupun besar. Tujuan hidup manusia dalam Islam inilah yang dapat disebut juga sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.

  Pendidikan Islam adalah sarana yang paling efektif melatih, membimbing dan mengarahkan anak mengetahui sekaligus mengamalkan nilai-nilai ajaran Islam. Melalui pendidikan Islam anak sudah harus dibiasakan sejak dini untuk mengenal dasar-dasar ajaran Islam, sehingga kelak memasuki usia dewasa, ia mampu mengembangkan dan mengamalkan ajaran Islam serta mampu memainkan perannya yang lebih bermanfaat bagi masyarakatnya dan bangsa.

  Anak yang sejak usia dini, telah mengenal atau terbiasa dengan aktifitas-aktifitas keagamaan jelas akan mempengaruhi watak dan perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.

  Dari data hasil wawancara ada beberapa bentuk-bentuk pendidikan Islam remaja di Kelurahan Petoaha Pantai Kec. Abeli Kota Kendari adalah sebagai berikut:

  Adapun bentuk-bentuk pendidikan Islam adalah: Pendidikan keimanan melalui lingkungan keluarga, Pembinaan akhlak, Pembinaan keagamaan melalui kegiatan remaja masjid, Pendidikan Agama Islam di sekolah, Pendidikan Islam melalui kegiatan BTA, Dan kegiatan-kegiatan lainnya

  

  Dalam pembahasan ini akan dijelaskan fungsi pendidikan Islam dalam mengatasi pergaulan bebas di Kecamatan Abeli, Kota Kendari seperti yang telah 22 dijelaskan oleh informan sebagai berikut:

1. Mengembangkan Dasar-Dasar Pengetahuan Ajaran Islam

  tujuan pendidikan Islam adalah Mengarahkan manusia agar menjadi khalifah Tuhan dimuka bumi dengan sebaik-baiknya, yaitu melaksanakan tugas memakmurkan dan mengolah bumi sesuai dengan kehendak Tuhan, Mengarahkan manusia agar seluruh pelaksanaan tugas kekhalifaannya dilaksanakan dalam rangka beribadah kepada Allah, Mengarahkan manusia agar berakhlak mulia, Membina dan mengarahkan potensi akal, jiwa dan jasmaninya sehingga ia memilki ilmu, ahlak dan keterampilan, Mengarahkan manusia agar mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat

  Selain tujuan umum itu, tentu terdapat pula tujuan khusus yang lebih spesifik menjelaskan apa yang ingin dicapai melalui pendidikan Islam. Tujuan khusus ini lebih praktis sifatnya, sehingga konsep pendidikan Islam, tidak sekedar idealisasi ajaran-ajaran Islam dalam bidang pendidikan. kerangka tujuan yang lebih praktis inilah kemudian dapat dirumuskan harapan-harapan, sekaligus penilaian hasil-hasil yang telah dicapai. Tujuan-tujuan ini dicapai melalui proses yang bertahap melalui bimbingan dan arahan dalam berbagai aspeknya; pikiran, perasaan, prilaku, kemauan, keterampilan atau dengan istilah lain kognitif, afektif, motorik. Pendidikan Islam yang dilakukan di Kelurahan Petoaha Pantai Kota Kendari berfungsi untuk meletakkan dan mengembangkan dasar-dasar pengetahuan agama Islam kepada remaja. Seperti yang telah dijelaskan oleh seorang informan sebagai berikut : Salah satu strategi pendidikan Islam adalah melakukan pembinaan. Pendidikan Islam yang dilakukan melalui pembinaan remaja masjid adalah untuk meletakan dasar-dasar dan mengembangkan pengetahuan agama pada mereka agar remaja selalu berada jalan Islam dan melenceng dari nilai-nilai yang terkandung dalam ajaran Islam

   Pendidikan Islam digalakkan dari lingkungan terkecil hingga terbesar.

  Dalam lingkungan keluarga, pendidikan bagi anak usia remaja diarahkan untuk mengetahui dan mengenal ajaran Islam. Pendidikan Islam pada anak remaja biasanya menyangkut keimanan kepada Tuhan, tata krama, hubungan sosial, muamalah dan ibadah. Dijelaskan oleh informan sebagai berikut:

  Orang tua tidak henti-hentinya mengajar, mendidikan dan mengingatkan anak-anak untuk mengenal ajaran Islam sejak dini, belajar membaca buku- buku yang hubungannya dengan agama, belajar membaca al-Quran, mengikuti kegiatan di masjid dan sebagainya. Hal ini dilakukan agar mereka bisa mengetahui ajaran Islam sejak kecil

   Pendapat ini senada dengan oleh informasi dari seorang remaja di

  Kelurahan Petoaha Pantai yang mengatakan bahwa: Untuk menghilangkan pengaruh buruk dari budaya sekarang ini, kami mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan seperti mengaji, kegiatan-kegiatan lomba keagamaan kita bisa sedikit demi sedikit mengetahui ajaran agama Islam. Dengan cara demikian maka kami mengenal ajaran-ajaran dalam Islam

25 Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan Islam anak pada

  usia remaja di Kelurahan Petoaha Pantai dapat memberikan pengetahuan dan pengembangan nilai-nilai ajaran agama Islam. 23 Muh. Mustofa, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 24 November 2011 24 Nursiam., Ibu Rumah Tangga, Wawancara, Abeli, 25 November 2011 25

2. Mengembangkan dan meningkatkan Akhlak Remaja

  Dalam ajaran Islam dijelaskan Rasulullah SAW diutus di muka bumi ini adalah untuk menyempurnakan akhlak bagi sekalian manusia. Artinya landasan atau fondasi dari hubungan atau interaksi dengan yang lain harus dilandasi dengan akhlak yang baik. Rasulullah pun dalam sejarahnya menunjukan bahwa keberhasilannya dalam menanamkan ajaran Islam disebabkan oleh kesempurnaan akhlak yang ia miliki, sehingga menjadi panutan bagi umatnya. Dalam konteks inilah mestinya pendidikan Islam bagi anak-anak diarahkan.

  Pendidikan Islam di Kelurahan Petoaha Kota Kendari dapat mengembangkan nilai-nilai akhlak pada remaja. Sebagaimana di jelaskan bahwa aspek yang paling penting dalam pendidikan Islam adalah aspek akhlak, baik akhlak kepada Tuhan, sesama manusia, maupun akhlak dengan lingkungan sekitar kita.

  Dijelaskan oleh salah seorang informan sebagai berikut : Akhlak juga merupakan nilai pokok dari ajaran Islam. Akhlak merupakan hal yang sangat utama yang perlu dibentuk pada anak didik. Buat apa kita melahirkan generasi yang pintar cerdas tapi tidak berkualitas dengan kata lain akhlaknya tidak baik, itu hanya akan menjadi beban keluarga, masyarakat, dan negara karena kehadirannya hanya akan membuat kerusakan, keonaran bagi kehidupan manusia. Akhlak yang baik akan membentuk lingkungan yang baik

  

  Dalam tubuh manusia ada hati, apabila hati rusak maka rusaklah semua 26 tubuh lainnya. Begitu pula dengan akhlak yang tidak terpuji akan menimbulkan

  Alimin, Tokoh Masyarakat, Wawancara, Abeli, 4 Oktober 2011 rusaknya seseorang. Tidak baiknya suatu tatanan keluarga, masyarakat dan bangsa disebabkan oleh rusaknya akhlak yang dimiliki oleh masyarakatnya.

  Termaksud didalam keluarga pun, jika anak-anak kita tidak memiliki akhlak yang baik, maka keluarga tersebut tidak akan tentram dalam hidupnya.

  Dijelaskan oleh informan sebagai berikut: Anak yang mempunyai pengetahuan agama yang baik akan menjadikan aktivitas seseorang selalu dikelilingi oleh perbuatan terpuji. Mereka yang mempunyai ilmu agama yang baik juga akan mempengaruhi sikap, perilaku

  

  Akhlak yang baik merupakan hasil yang baik dari pendidikan Islam. Pendidikan Islam tidak hanya membentuk manusia menjadi cerdas dan pintar tetapi lebih dari itu pendidikan Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya yang sangat memberikan perhatian besar terhadap nilai kesopanan, tata karma, budi pekerti dan berakhlak baik terhadap manusia maupun lingkungannya.

3. Meningkatkan Kesadaran Beribadah

  Dalam Islam dijelaskan pbahwa tujuan manusia diciptakan adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Oleh Karena itu, siapapun yang hidup di dunia harus tunduk dan patuh pada perintah Allah dan ajaran Rasulullah SAW. Pendidikan Islam juga berfungsi meningkatkan kesadaran ibadah bagi seseorang.

  Dijelaskan oleh informan sebagai berikut: Ibadah berarti menghambakan diri atau taat dan patuh pada Allah SWT dengan penuh keikhlasan. Ibadah tidak hanya tertuju pada 5 rukun Islam, akan 27 tetapi semua aktivitas yang diperintahkan oleh Islam. Misalnya anjurkan untuk berbuat baik kepada sesama, menghormati guru, taat kepada kedua

  

  Pendidikan Islam akan membentuk anak rajin dan taat beribadah kepada Allah SWT. Dalam pembinaan yang dilakukan, baik itu di lingkungan keluarga, sekolah maupun di lingkungan sosial, pendidikan Islam remaja selalu berorientasi pada pengamalan tentang apa yang diketahuinya. Artinya pendidikan Islam tidak hanya menitik beratkan kepada anak untuk mengetahui dasar-dasar pendidikan Islam tetapi juga harus bisa melaksanakan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT dengan melaksanakan ibadah kepadaNya.

  Informan menjelaskan sebagai berikut: Orang tua, guru disekolah dan guru BTA selalu mengajarkan kepada kami untuk melakasanakan ibadah seperti; shalat wajib, berpuasa senin kamis, shalat-shalat sunat lainnya serta berbuat baik kepada sesama, saling

  

  Informan menjelaskan sebagai berikut: Jika ditinjau dari manfaatnya bagi remaja dalam melaksanakan ibadah shalat umpamanya, banyak hal yang dapat dipetik hikmahnya. Dalam ajaran agama Islam dijelaskan bahwa ibadah sholat mampu mencegah perbuatan yang keji dan mungkar atau perbuatan yang bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam seperti; pergaulan bebas, kenakalan remaja, terlibat narkoba dan lain sebagainya. Bagi anak remaja yang rajin melaksanakan ibadah sholat, akan terlihat sikap tenang, sabar dan tawadhu dan akan jauh dari perbuatan-

   28 Dijelaskan oleh informan sebagai berikut: 29 Hj. Hanafiah, Ibu Rumah Tangga, Wawancara, Abeli, 4 November 2011 30 Siska A, Remaja, Wawancara, Abeli, 18 November 2011 Shalat adalah tiang agama. Shalat merupakan kewajiban bagi umat beragama Islam. Shalat lima waktu sehari semalam sudah di wajibkan kepada kita sejak umur tujuh tahun, sehingga bagi mereka yang tidak melaksanakannya berarti dia melalaikan tugas dan tanggung jawabnya kepada Allah Swt. Dan jika tidak mengerjakan shalat pada usia 10 tahun maka orang tua wajib memukul

  

  Dari beberapa penjelasan informan di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu fungsi pendidikan Islam bagi remaja di Kelurahan Petoaha Pantai adalah meningkatkan kesadaran beribadah kepada Allah Swt melalui ibadah shalat wajib, puasa dan kegiatan ibada yang lain seperti suka menolong, saling menghargai, menghormati dan tenggang rasa.

4. Meningkatkan Disiplin dan Semangat dalam Bekerja

  Kedisiplinan dan semngat dalam bekerja adalah nilai-nilai yang selalu berada dalam perhatian ajaran Islam. Sebagai contoh sholat yang sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Dalam perintah untuk melaksanakan shalat pada dasarnya terkandung nilai-nilai yang begitu banyak, disamping kita diajarkan untuk taat dan patuh terhadap perintah Allah SWT, kita juga diajarkan untuk berdisiplin utamanya disiplin waktu. Kedisiplinan yang akan mengantarkan manusia pada ketepatan kerja dan ketepatan kerja akan memberikan pengaruh baik dalam aktivitas individu. Maksudnya adalah kedisiplinan menuntun kita untuk mengerjakan sesuatu ketepatan waktu sesuai dengan jadwal yang telah 31 ditentukan. Hal ini dapat membentuk setiap anak remaja untuk menghargai waktu dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan harapan yang telah ditetapkan sebelumnya.

  Dijelaskan oleh informan sebagai berikut: Disiplin mengantarkan seseorang pada kebaikan. Dengan rajin melaksanakan sholat, kita akan memanfaatkan waktu dengan baik. Lima waktu shalat mendidik kita untuk hidup berdisiplin. Sebagi contoh; Ketika waktu sholat subuh maka kita akan bangun untuk mendirikannya, begitu juga kalau tiba waktunya shalat zuhur, kita pun akan meninggalkan pekerjaan untuk melaksanakan shalat. Dengan demikian, kita akan terbiasa dengan pemanfaatan waktu yang baik dan tidak menunda apa yang bisa kita kerjakan pada saat itu. Dengan demikian harapan kita akan selalu tercapai sesuai dengan rencana yang telah kita tetapka

   Senada dengan penjelasan di atas seorang informan juga menjelaskan:

  Ada satu kata-kata motivasi bahwa disiplin adalah kunci kesuksesan. Dalam situasi apapun juga dengan disiplin kita akan dapat menyelesaikan pekerjaan. Pekerjaan tidak akan tertunda jika kita berdisiplin. Salah satu ajaran ibadah dalam Islam yang mendidikan seseorang untuk berdisiplin adalah shalat dan puasa. Shalat dikerjakan pada waktu-waktu yang telah ditetapkan, hal ini berarti kita harus mengerjakannya dengan tepat waktu. Begitu juga dengan puasa, waktu berbuka dan sahur telah ditetapkan dan kita harus disiplin untuk mengerjakannya

33 Selain pendidikan disiplin Islam juga menganjurkan kepada kita untuk

  bekerja keras dan berjuang untuk mendapatkan kesuksesan hidup. Islam menganjurkan kepada setiap umatnya untuk berusaha tidak mengenal lelah dalam mencari nafkah agar tidak menjadi beban bagi orang lain. Kekuatan umat Islam tergantung pada kemampuan dan kekuatannya secara ekonomi dan dengan semangat keadilan dan kebersamaan. Islam sangat melarang umatnya untuk hidup lemah dan miskin. Karena kemiskinan adalah pangkal dari kekufuran. 32 Andin N, Remaja, Wawancara, Abeli, 24 Oktober 2011 33

  Seperti yang dijelaskan oleh informan bahwa: Ada hadits yang menyatakan bahwa bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selama-lamanya dan beribadahlan untuk kehidupan akhiratmu seakan-akan engkau mati besok. Hadis ini menggambarkan agar manusia selalu berusaha untuk kehidupan dunia, dan kita juga selalu ingat tentang hari kemudian. Dengan seseorang mengingat dunia berarti dia harus

  

  Senada dengan informasi di atas informan lan menjelaskan sebagai berikut: Berikhtiar dan berdoalah kalian pasti akan mendapat kebaikan. Seseorang yang selalu berikhtiar berarti selalu bekerja dan berusaha. Dalam berusaha diperlukan semangat, semangat itulah menjadi motivasi diri yang sangat baik untuk menapatkan cita-cita seseorang. Pendidikan Islam selalu menekankan