PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS V DI SD NEGERI KUPANG KOTA TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY

  TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

  ISLAM KELAS V DI SD NEGERI KUPANG KOTA TELUK BETUNG UTARA BANDAR LAMPUNG

Skripsi

  Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Dalam Ilmu Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

  

Oleh :

ANIS ILMI BILQIS NPM. 1411100004 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Pembimbing I : Drs. Hi. Abdul Hamid, M.Ag Pembimbing II : Hasan Sastra Negara, M.Pd FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN

LAMPUNG 1439 H/ 2018 M

  

ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY

TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

  

ISLAM KELAS V DI SD NEGERI KUPANG KOTA TELUK BETUNG

UTARA BANDAR LAMPUNG

Oleh:

Anis Ilmi Bilqis

  Berdasarkan hasil observasidi kelas V SD Kupang Kota, menunjukkan bahwadalam proses pembelajaran pendidik menggunkan model pembelajaran konvensional yang mengakibatkan menurunnya minat peserta didik terhadap pembelajaran PAI.Peserta didik sulit menyelesaikan soal-soal dan kurang aktif dalam proses pembelajaran dikelas, kurangnya keinginan peserta didik untuk menggali ilmu pengetahuan tentang materi yang sedang dipelajari.Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran cooperative learning tipe Two Stay Two Stray terhadap hasilbelajar PAI kelas Vdi SD Kupang Kota.

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif jenis Quasy Eksperimental

  

Design. Populasi penelitian ini adalah peserta didik SD Kupang Kota. Sampel dalam

  penelitian ini yaitu kelas VA sebagai kelas eksperimen dengan model pembelajaran

  

Two Stay Two Stray, kelas VB sebagai kelas kontrol dengan menggunakan Model

Card Sort.

  Teknik analisis data menggunakan uji normalitas dengan uji Lilifors dan

  • – uji homogenitas. Dilanjutkan dengan uji hipotesis yaitu menggunakan uji tindependent.

  Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dari data penelitian diperoleh hasil uji hipotesis secara manual dengan t hitung = 5,566 dan t (0,025;58) = 1,960, sehingga t hitung > t (0,025;58) maka H O ditolak. Berdasarkan hasil tersebut bahwa terdapat pengaruh hasil belajar antara peserta didik yang diajar dengan menggunakan Model Two Stay Two Stray dibanding dengan model Card Sort di kelas V SD Kupang Kota,peserta didik dengan perlakuan pembelajaran menggunakan Model Two Stay Two Stray, memiliki hasil belajarlebih baik dibandingkan dengan peserta didik dengan perlakuan pembelajaran menggunakan model Card Sort.

  Kata Kunci: Model Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Hasil Belajar

  

MOTTO

  Artinya: “Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya)

  ”. (QS : An Najm : 39 – 40

  1

1 Dapertemen Agama RI., SyamilAl Qur’an Terjemahan Perkata, (Bandung :CV Haekal

  Media Centre), hlm. 527

  

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamin.

  Dengan segala kerendahan hati, serta rasa syukur khadirat ALLAH SWT atas rahmat, nikmat, hidayah serta inayah-nya, maka: Saya persembahkan skripsi ini untuk:

  1. Ayahanda tercinta Bapak Sabihis, S. Pd. I dan Ibunda Musliati, S.Pd terima kasih atas curahan cinta, kasih sayang, pengorbanan, dukungan serta nasihat dan do’a yang tak terhingga dan selalu memberikan yang terbaik.

  2. Kakanda Andyka Pratama S.T dan kedua Adindaku tersayang: Muhammad Razes dan Hafidz Hidayattullah terima kasih atas canda tawa, kasih sayang, persaudaraan dan motivasi yang selama ini diberikan. Semoga kita bisa membuat orang tua kita tersenyum bahagia.

  3. Keluarga besarku yang selalu mendoakan dan memberikan dorongan demi keberhasilanku.

  4. Personil Shalehah Squad tersayang : Arum Salasmintarti, S. Pd. Dwi Rahma Anggraini, S. Pd. dan Fitri Rendana, S. Pd terima kasih atas canda tawa, motivasi, cinta, dan persaudaraan yang selama ini diberikan. kalian adalah tempat untuk kembali, disaat benar dan salah, disaat menang dan kalah, disaat suka dan duka.

  5. Keluarga besar PGMI khusunya PGMI A 14 senasib, seperjuangan dan sepenanggungan, terima kasih atas canda tawa dan solidaritas yang luar biasa sehiangga membuat har-hari semasa kuliah lebih berarti.

  6. Kelompok KKN Palas Jaya Lampung Selatan dan PPL MIN 1 Bandar Lampung yang selalu memberikan dorongan akan keberhasilanku.

  7. Seluruh teman yang telah mendoakan keberhasilanku.

  8. Pendamping hidupku yang masih di simpan dan dijaga oleh Allah SWT yang telah mengajarkanku arti sebuah kesabaran dan penantian.

  9. Almamater UIN Raden Intan Lampung tercinta.

RIWAYAT HIDUP

  Penulis bernama Anis Ilmi Bilqis, lahir di Bandar Lampungpada tanggal

  17Januari 1997, anak kedua dari pasangan Ayahanda Sabihis, S.Pd. I dan Ibunda Musliati, S. Pd.

  Penulis memulai jenjang pendidikannya di MIN1Teluk Betung dan lulus pada tahun 2008. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan di SMP N 3Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2011. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di MAN 2 Bandar Lampung dan lulus pada tahun 2014.

  Pada tahun 2014, penulis terdaftar sebagai mahasiswi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Intan Lampung di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Pada tahun 2017 penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Palas Jaya Kecamatan PalasKabupaten Lampung Selatan dan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di MIN 1Bandar Lampung.

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahhirobbil’alamin, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah memberikan karunia, nikmat, hidayah serta inayah- nya kepada seluruh alam semesta. Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Rasullullah S.A.W.

  Atas berkat rahmat dan petunjuk dari Allah jualah akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis perlu menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

  1. Prof .Dr. Hi. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung beserta jajarannya.

  2. Syofnidah Ifrianti, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. NurulHidayah, M.PdselakuSekretarisJurusanPendidikan Guru Madrasah IbtidaiyahFakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  4. Drs. Hi. Abdul Hamid, M.Ag selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

  5. HasanSastra Negara, M.Pd selaku Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan.

  6. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah mendidik dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  7. H. Rosmimi,S.Pd selaku Kepala SD Negeri Kupang Kota Bandar Lampung serta Bapak/Ibu Dewan Guru dan Karyawan SD Negeri Kupang Kota Bandar Lampung.

  Bandar Lampung, Juli 2018

  Anis Ilmi Bilqis NPM. 141110004

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................. ....................i

ABSTRAK ............................................................................................. ....................iii

HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................. ....................iv

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................... ....................v

MOTTO ................................................................................................. ....................vi

PERSEMBAHAN .................................................................................. ....................vii

RIWAYAT HIDUP ............................................................................... ....................ix

KATA PENGANTAR ........................................................................... ....................xi

DAFTAR ISI .......................................................................................... ....................xii

DAFTAR TABEL.................................................................................. ...................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... ...................xiv

  

BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... ....................1

A. Latar Belakang Masalah ....................................................... ....................1 B. Identifikasi Masalah ............................................................. ....................9 C. Batasan Masalah ................................................................... ....................9 D. Rumusan Masalah ................................................................ ....................9 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................. ...................10

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. ...................11

A. Model Pembelajaran Kooperatif ......................................... ...................11 1. Pengertian Model Pembelajaran .................................. ...................11 2. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif ................ ...................12 3. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif ............ ...................13 B. Model Pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray ...................15 1. Pengertian Model Pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray .......................................................................... ...................

  15 2. Langkah-langkah Model Pembelajaran kooperatif Tipe Two Stay Two Stray ........................................................... ...................

  17 3. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran kooperatif

  Tipe Two Stay Two Stray ................................................... ...................17 C. Hasil Belajar........................................................................ ...................18 1.

  Pengertian Hasil Belajar .............................................. ...................18 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........ ...................18 3. Klasifikasi Hasil Belajar .............................................. ...................20 D. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam ............................. ...................21 1.

  Pengertian Pendidikan Agama Islam ........................... ...................21 2. Tujuan Pendidikan Agama Islam ................................. ...................22 3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam ................... ...................24 4. Karakteristik Pendidikan Agama Islam ....................... ...................25 E. Materi Pendidikan Agama Islam Kelas 5 .......................... ...................26 1.

  Al-Qur’an Surat Pendek Pilihan .................................. ...................26 2.

  3. Puasa Ramadhan .......................................................... ...................37 F. Penelitian yang Relavan ...................................................... ........ ..........43 G.

  Kerangaka Berfikir.............................................................. ...................45 H. Hipotesis ............................................................................. ...................46

  

BAB III METODELOGI PENELITIAN ............................................ ...................47

A. Metode Penelitian ............................................................. ...................47 B. Tempat dan Subyek Penelitian ......................................... ...................48 C. Variabel Penelitian ........................................................... ...................48 D. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling .......................... ...................49 1. Populasi ..................................................................... ...................49 2. Sampel ....................................................................... ...................50 3. Teknik Sampling ....................................................... ...................51 E. Prosedur Penelitian ........................................................... ...................51 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................... ...................53 G. Instrumen Penelitian ......................................................... ...................54 1. Uji Validitas Instrumen ............................................. ...................54 2. Uji Reliabilitas ........................................................... ...................55 3. Uji Tingkat Kesukaran .............................................. ...................57 4. Uji Daya Pembeda ..................................................... ..................58 5. Uji Pengecoh Soal ..................................................... ..................58 H. Uji Analisis Data .............................................................. ..................60 1. Uji Prasyarat Analisis ................................................ ..................60 a. Uji Normalitas .................................................... ..................60 b. Uji Homogenitas................................................. ..................61 2. Pengujian Hipotesis ................................................... ..................61 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data .................................................................... ..................64 B. Hasil Uji Coba Tes 1. Uji Validitas ................................................................. ..................65 2. Uji Reliabilitas ............................................................. ..................66 3. Uji Tingkat Kesukaran ................................................. ..................66 4. Uji Daya Pembeda ....................................................... ..................66 5. Hasil Kesimpulan Uji Coba Tes .................................. ..................66 C. Hasil Analisis Uji PraSyarat 1. Uji Normalitas .............................................................. ..................67 2. Uji Homogenitas .......................................................... ..................68 3. Uji Hipotesis ................................................................ ..................68 4. Pembahasan ................................................................. ..................69 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ......................................................................... ..................75 B. Saran ................................................................................. ..................75 DAFTAR PUSTAKA

  

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

  Tabel 1 Desain Penelitian Quasi Eksperimen ........................................................... 48 Tabel 2 Jumalah Peserta Didik Kelas V SD Negeri Kupang Kota ........................... 50 Tabel 3 Kriteria Validasi Soal ................................................................................... 55 Tabel 4 Kriteria Reliabilitas ...................................................................................... 56 Tabel 5 Tingkat Kesukaran ........................................................................................ 57 Tabel 6 Daya Pembeda............................................................................................... 58 Tabel 7 Pengecoh Soal .............................................................................................. 59 Tabel 8 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test PAI Eksperimen ................................ 64 Tabel 9 Distribusi Frekuensi Nilai Post Test PAI Kontrol ....................................... 65 Tabel 10 Hasil Uji Normalitas ................................................................................... 67 Tabel 11 Hasil Uji Homogenitas ................................................................................ 68 Tabel 12 Uji T ............................................................................................................ 69 Tabel 13 Uji T ............................................................................................................ 51

  DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

  Lampiran 1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ..................................................... 82 Lampiran 2 Daftar Nama Dan Nilai Peserta Didik Untuk Uji Coba Instrumen

  Tes Kelas V SD TALANG .......................................................................................... 88 Lampiran 3 Kisi-Kisi Soal Uji Coba ......................................................................... 90 Lampiran 4 Soal Ujicoba Tes PAI ............................................................................ 91 Lampiran 5 Kunci Jawaban Uji Coba ....................................................................... 97 Lampiran 6 Hasil Validitas Tiap Butir Soal .............................................................. 98 Lampiran 7 Analisis Reliabilitas Uji Coba Soal Tes Peserta Didik........................104 Lampiran 8 Analisis Tingkat Kesukaran Uji Coba Soal Tes Peserta Didik.............109 Lampiran 9 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen....................................114 Lampiran 10 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol.........................................117 Lampiran 11 Uji Homogenitas Antar Baris (Model Pembelajaran).........................120 Lampiran 12 Uji Hipotesis Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol..........................123 Lampiran 13 Silabus Pembelajaran PAI...................................................................126 Lampiran 14 RPP Kelas Eksperimen........................................................................137 Lampiran 15 RPP Kelas Kontrol .............................................................................174 Lampiran 16 Soal Tes PAI ....................................................................................... 208 Lampiran 17 Kunci Jawaban Soal PAI .................................................................... 215 Lampiran 18 Daftar Nilai Kelas V Eksperimen ....................................................... 216 Lampiran 19 Daftar Nilai Kelas Kontrol ................................................................ 217 Lampiran 20 Dokumentasi Penelitian ...................................................................... 218

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan modal utama bagi pembangunan bangsa di Indonesia,

  oleh karenanya pemerintah selalu memperhatikan masalah pendidikan baik formal maupun non formal.Pendidikan juga merupakan unsur yang sangat penting bagi perkembangan masyarakat umumnya dan anak pada khususnya, karena dengan pendidikan sesorang dapat meningkatkanstatus dan martabat serta menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.Pendidikan tidak hanya disekolah (pendidikan formal), tetapi juga lembaga pendidikan masyrakat, seperti majelis taklim, peguyuban

  1 dan sebagainya.

  Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

1 Jumarudin, Abdul Gafur, danSiti Partini Suardiman , “Pengembangan Model Pembelajaran

  

Humanis Religius Dalam Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar ” Jurnal Pembangunan Pendidikan: Fondasi dan Aplikasi, Volume 2, Nomor 2 (2014). kepribadian, keceradasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

  2 masyarakat, bangsa dan Negara.

  Sedangkan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah adalah proses untuk merealisasikan tujuan pendidikan nasional yaitu membangun manusia seutuhnya, hal ini sesuai dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II pasal 3 yaitu sebagai berikut:

  Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupn bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

  Undang-undang tersebut diatas memperjelas bahwasannya tujuan pendidikan nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki kehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri, bermartabat serta memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

  Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional tersebut, pendidkan agama Islam juga mempunyai tujuan pendidikan yang sama. Hal ini dapat dilihat dalam firman Allah :

              

2 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta : Kencana Prenademedia Grup, 2013), hlm. 2

  Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar- benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam

  3 Keadaan beragama Islam

  ”. (Q.S. Al-Imran : 102) Pentingnya pendidikan agama islam dalam kehidupan anak juga dapat ditinjau dari fungsinya yaitu untuk membentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT di samping memiliki pengetahuan dan keterampilan juga memiliki kemampuan mengembangkan diri bermasyarakat serta kemampuan untuk bertingkah laku berdasarkan norma-norma menurut ajaran agama Islam. Dalam mewujudkan tujuan tersebut, maka semua komponen pendidikan seperti pemerintah, sekolah, guru, orang tua(keluarga) maupun masyarakat harus bekerja sama dan saling membantu, hal ini disebabkan karena untuk semua komponen tersebut merupakan satu kesatuan yang saling menguatkan dan saling mempengaruhi.

  Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan, salah satu standar yang harus dikembangkan yaitu standar proses.

  Standar proses merupakan standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar proses berisi kriteria minimal proses pembelajaran pada satuan pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Standar proses meliputi perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan

3 Dapertemen Agama RI., Syamil Al Qur’an Terjemahan Perkata, (Bandung :CV Haekal

  Media Centre), hlm. 66 proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan

  4 efisien.

  Belajar merupakan perubahan kognisi, maka proses belajar selalu melibatkan aktivitas mental. Mental itulah yang nantinya akan menyerap segala stimulus (lingkungan), sehingga melahirkan perubhan dalam bentuk pengetahuan,

  5 pemahaman, tingkah laku, keterampilan, dan nilai sikap.

  Proses belajar mengajar memerlukan sebuah sumber belajar, strategi, metode, dan model yang baik, agar sebuah pembelajaran itu dikatakan berhasil, mampu membuat peserta didik paham dan tercipta interaksi yang hidup pada kelas tersebut. Selain itu juga dalam proses belajar mengajar terjadi interaksi dua arah antara pendidik dan peserta didik, keduanya saling mempengaruhi dan akan dapat menentukan hasil belajar. Pendidik harus mempunyai kemampuan dalam menyampaikan atau mentransformasikan pelajaran dengan baik, karena ini akan berdampak pada proses mengajar dan hasil belajar peserta didik. Agar peserta didik dapat menerima pelajaran dengan baik dan lebih mudah memahami pelajaran maka seorang pendidik harus menguasai materi pembelajaran, dan juga dituntut untuk dapat terampil dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk situasi dan kondisi yang dihadapinya. Seorang peserta didik dituntut untuk dapat memahami apa yang disampaikan oleh pendidik, agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

  4 5 Rusman,Model-Model Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 4

Chairul Anwar, Teori-Teori Pendidikan, (Yogyakarta : IRCiSoD, 2017), hlm. 120

  Penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan keadaan suatu sekolah akan berdampak pada keberhasilan siswa memahami konsep yang dipelajari .

  Hal ini akan terlihat dari hasil belajar siswa tidak dapat memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah. Pemilihan model pembelajaran di sekolah harus mampu meningkatkan proses pembelajaran siswa, sehingga hasil belajar siswa dapat

  

6

memenuhi KKM yang ditetapkan sekolah.

  Model merupakan contoh yang dipergunakan para ahli dalam menyusun langkah-langkah dalam melaksanakan pembelajaran, maka dari itu strategi merupakan bagian dari langkah yang digunakan model untuk melaksanakan pembelajaran. Menurut Hamruni, model pembelajaran adalah suatu pola perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan bertujuan untuk menentukan perangkat- perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer,

  7

  kurikulum, dan lain-lain. Menurut Joyco dan Weil, model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum dan

  8

  pembelajaran jangka panjang. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana yang digunakan untuk acuan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran secara optimal. 6 Nelfi Erlinda, “Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa melalui Model

  Kooperatif Tipe Team Game Tournament pada Mata Pelajaran Fisika Kelas X di SMK Dharma Bakti Lubuk Alung ” Tadris: Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah, Volume 2, Nomor 1 (2017) 7 Ida Fiteriani dan Iswatun Solekha, Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Pada Siswa Kelas V Mi Raden Intan Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2015/2016 ” TERAMPIL : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Volume 3 Nomor 1 Juni 2016 8 Andi Prastowo, RPP Tematik Terpadu, (Jakarta : Kencana, 2015), hlm.238

  Penggunaan model pembelajaran yang dilakukan oleh pendidik dalam mata pelajaran PAI masih kurang bervariasi. Model pembelajaran konvensional masih menjadi model pembelajaran yang utama oleh pendidik dalam proses belajar mengajar sehingga peserta didik tidak dilibatkan secara penuh dalam proses pembelajaran. Sihangga pada proses interaksi antar pesrta didik tidak dapat terjadi karena hanya berpusat pada pendidik. Dalam upaya mengatasi kebosanan peserta didik dalam pembelajaran PAI dan dapat meningkatkan hasil belajar diantaranya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang bervariasi yang dapat menciptakan situasi yang nyaman dan menyenangkan.

  Salah satu model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS). Model pembelajaran ini terdiri dari tiga tahapan yaitu kerja kelompok, bertamu, dan laporan setelah bertamu. Dengan adanya tiga tahapan tersebut, peserta didik menjadi lebih aktif untuk memahami materi pelajaran. Siswa dapat berdiskusi dengan kelompok lainnya sehingga memperoleh lebih banyak masukan maupun kritikan. Dengan begitu peserta didik akan

  9 memperoleh lebih banyak pengetahuan.

  Sementara itu hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baikkognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik

  10

  setelah mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, dari tidak tahu 9 Davi Apriandi, “Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray (TS-

  

TS) dan Numbered Head Together (NHT) Terhadap Prestasi Belajar Matematika Peserta didik Kelas

  

VIII di Kabupaten Bantul Ditinjau dari Aktivitas Belajar ” Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, Vol.1 No. 1 (2013) 10 Kunandar, Penelitian Autentik, (Jakarta : Rajawali Pers, 2014), hlm. 62 menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan pendapat tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang dicapai atau dikuasi peserta didik setelah melakukan proses pembelajaran dan terjadi perubah tingkah laku terhadap masing-masing individu.

  Kemampuan kognitif merupakan skill yang sangat penting karena menatap pembelajaran peserta didik dalam mengingat dan memikirkan sesuatu. Ketika peserta didik mempunyai kompetensi terhadap suatu hal diharapkan dapat diaplikasikan untuk situasi yang lebih besar. Contoh, mengontrol prilaku individu peserta didik

  11 ketika sedang membaca dengan maksud belajar.

  Berdasarkan hasil pra penelitian di SD Negeri Kupang Kota Bandar Lampung, menunjukkan bahwa hasil belajar mata pelajaran PAI kelas VA dan VB di SD Negeri Kupang Kota Bandar lampung masih banyak yang belum mencapai ketuntasan dalam belajar dengan nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) 70. Kelas

  VA jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 12 peserta didik dengan presentase 38%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 20 peserta didik dengan presentase 62%.Sedangkan kelas VB jumlah peserta didik yang tuntas sebanyak 9 peserta didik dengan presentase 32%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas sebanyak 19 peserta didik dengan presentase 68%, hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI masih dibawah kriteria pencapaian kriteria belajar.

11 Nur Asiah, Inovasi Pembelajaran, (Bandar Lampung : Anugrah Utama Raharja, 2014), hlm.

  101

  Penulis memilih model pembelajaran Two Stay Two Stray karena disesuaikan dengan jumlah siswa yang bisa dibagi kelompok dan masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa, hal itu sesuai dengan kaidah model pembelajaran Two Stay Two Stray. Penulis melakukan peneilitian di SD Negeri Kupang Kota Teluk Betung Utara Bandar Lampung karena letaknya strategis di pusat kota dan mudah dijangkau.

  Data hasil pembelajaran diatas juga diperkuat dengan wawancara guru mata pelajaran PAI kelas V sebagai berikut: “Dalam proses pembelajaran PAI hanya mengguanakan model pembelajaran ceramah dan tanya jawab serta belum pernah 12 . mendengar dan menggunakan model pembelajaran Two Stay Two Stray ” Selanjutnya dalam hal ini penulis beranggapan bahwa penyebab ketidak tuntasan peserta didik dalam belajar dikarenakan oleh aktivitas yang tidak relavan dengan belajar seperti tidak memperhatikan, melamun, mengobrol, dan mengganggu temannya atau mengerjakan tugas lain yang menjadi indikasi rendahnya hasil belajar peserta didik, yang mana hal itu merupakan dampak dari tidak tepat dan efektifnya model pembelajaran yang dilaksanakan.

  Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka penulis akan mengadakan penelitian mengenai model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray di SD Negeri Kupang Kota Bandar lampung. Two stay two stray merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang paling sederhana, dan merupakan model yang paling baik untuk permulaan bagi pendidik yang baru menggunakan pendekatan kooperatif. Maka penulis mengambil judul tentang “Pengaruh Model Pembelajaran 12 Rohani, Guru Pendidikan Agama Islam SD Negeri Kupang Kota Bandar Lampung,

  Wawancara , Januari 2018

  Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray Terhadap Hasil Belajar PAI Kelas V di SD Negeri Kupang Kota Bandar Lampung”.

B. Identifikasi Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasi sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar peserta didik mata pelajaran PAI 2.

  Pembelajaran masih berpusat pada pendidik 3. Masih rendahnya tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi-materi

  PAI yang telah disampaikan oleh pendidik 4. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dan tidak bervariasi 5.

  Keterbatasan pengetahuan pendidik tentang model pembelajaran 6. Model pembelajaran Two Stay Two Stray digunakan sebagai alternatif untuk meningkatkan hasil belajar PAI

C. Batasan Masalah

  Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penulis membatasi penelitian ini dalam hal:

  1. Model pembelajaran yang digunakan penelitian adalah model pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray

  2. Permasalahan yang akan diteliti adalah mengenai hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran PAI meliputi ranah kognitif

D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti menyusun suatu rumusan masalah penelitian, yaitu : Apakah ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray terhadap hasil belajar PAI kelas V di SD Negeri Kupang Kota Bandar Lampung? E.

   Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

  Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dalam penelitian ini adalah : Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Kooperatid tipe Two Stay

  Two Stray terhadap hasil belajar PAI kelas V di SD Negeri Kupang Kota Bandar Lampung.

2. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang dari hasil penelitian ini adalah: a.

  Bagi Peserta Didik Bagi peserta didik penelitian ini dapat mempengaruhi hasil belajar PAI dalam penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two

  Stray.

  b.

  Bagi Pendidik Sebagai sumbangsih pemikiran bagi pendidikan dan pencerahan bagi pendidik khususnya pada mata pelajaran PAI dalam penggunaan model pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray.

BAB II LANDASAN TEORI A. Model pembelajaranKooperatif 1. Pengertian Model Pembelajaran Menurut Joyce dan Weil model pembelajaran adalah suatu rencana

  atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pelajaran, dan

  1

  membimbing pembelajaran di kelasatau yang lain. Rusman juga mengatakan , model pembelajaran biasanya disusun berdasarkan berbagai prinsip dan teori

  2

  sebagai pijakan dalam pengembangannya. Menurut Hamruni, model pembelajaran adalah suatu pola perencanaan yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran tutorial dan bertujuan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran

  3 termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain. .

  Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran adalah suatu rencana yang digunakan untuk acuan pembelajaran yang dilaksanakan berdasarkan pola-pola pembelajaran untuk mencapai tujuan 1 pembelajaran secara optimal. 2 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2013), hlm. 133 3 Andi Prastowo, Menyusun RPP Tematik Terpadu, (Jakarta : Kencana, 2015), hlm. 239 Ida Fiteriani dan Iswatun Solekha, Peningkatan Hasil Belajar Ipa Melalui Model

  

Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Pada Siswa Kelas V Mi Raden Intan

Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2015/2016 ” TERAMPIL :

Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar, Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

2. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang

  

4

  berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran Kooperatif berasal dari kata cooperative yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Menurut Slavin pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran dimana peserta didik belajar dan bekerja dalam kelompok- kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen sehingga dapat merangsang peserta didik lebih bergairah

  5

  dalam belajar. Tom. V. Savage mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan yang menekankan kerjasama dalam kelompok. Sedangkan menurut Sanjaya model pembelajaran kelompok adalah rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

  6 dirumuskan.

  Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pemebelajaran kooperatif adalah suatu bentuk pembelajaran yang dilakukan secara bersama- sama atau kelompok yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang sehingga peserta didik dapat bersemangat dalam belajar serta akan tercapainya tujuan pembelajaran secara optimal.

  4 5 Isjoni, Cooperative Learning, (Bandung : Alfabeta, 2013), hlm. 11 Ibid 6 ., hlm. 15 Rusman, Op. Cit., hlm. 203

3. Karakteristik Model Pembelajaran Kooperatif

  Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari prosesnya yaitu lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dan pengasaan materi, tetapi juga kkerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadikan ciri khas dari pembelajaran kooperatif.

  Pembelajaran kooperatif dapat dijelaskan dalam beberapa perspektif, yaitu: a.

  Perspektif motivasi, artinya penghargaan yang diberikan kepada kelompok yang dalam prosesnya saling membantu untuk memperjuangan keberhasilan kelompok b. Perspektif sosial, artinya setiap peserta didik akan saling membantu dalam belajar karena mereka menginginkan semua anggota kelompoknya memperoleh keberhasilan c. Perspektif perkembanagn kognitif, dengan adanya interkasi kelompok dapat mengembangkan prestasi peserta didik untuk mengolah berbagai informasi.

  7 Karakteristik atau ciri-ciri pembelajaran koopertaif dapat dijelaskan

  sebagai berikut: a.

  Pembelajaran secara tim Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu tim harus mampu membuat setiap peserta didik belajar.

7 Ibid ., hlm. 206

  Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mecapai tujuan pembelajaran b.

  Didasarkan pada manajemen kooperatif Manajemen mempunyai tiga fungsi yaitu:

  1) Fungsi manajemen sebagai perncanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang telah ditentukan.

  2) Fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan secara efektif

  3) Fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran kooperatif perlu ditentukan

  8 kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun nontes.

  c.

  Kemauan untuk bekerja sama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerja sama perlu ditekankan dalam pembelajan koopertaif. Tanpa adanya kerja sama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal d. Keterampilan bekerja sama

  Kemampuan bekerja sama itu dipraktikkan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok. Dengan demikian, peserta didik perlu didorong untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota kelompok lain agar tujuan 8 pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

  Ibid ., hlm. 207

  Ciri-ciri yang terjadi pada kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran kooperatif, adalah sebagai berikut: a.

  Peserta didik dalam kelompok secara koopertif untuk menuntaskan materi pembelajaran.

  b.

  Kelompom dibentuk pada peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah c.

  Bilama mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, dan jenis kelamin yang berbeda

  9 d.

  Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu. Slavin mengemukakan bahwa terdapat tiga konsep sentral yang menjaid karakteristik pembelajaran koopertif, yaitu: a.

  Penghargaan kelompok Penghargaan kelompok diperoleh jika kelompok mencapai skor diatas kriteria yang ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu dalam menciptakan hubungan antara personal yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli.

  b.

  Pertanggungjwaban individu Pertanggungjwaban tersebut menitikberatkan pada aktivitas anggota kelompok yang saling membantu dalam belajar. Adanya pertanggungjawaban secar individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk menghadapi yes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya.

  c.

  Kesempatan yang sama untuk berhasil.

  Pembelajaran kooperatif menggunakan metode skoring yang mencakup nilai perkembangan berdasarkan peningkatan prestasi yang diperoleh peserta didik dari yang terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini setiap peserta didik baik berprestasi rendah, sedang, atau tinggi sama-sama memperoleh kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi

  10 kelomponya.

9 Ibid

  10 ., hlm. 208-209 Isjoni, Op. Cit., hlm. 21

B. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Two Stay Two Stray

  Pengertian Model Pembelajaran Koopertif tipe Two Stay Two Stray (TS-TS) dikembangkan oleh Spencer Kagan. Model ini dapat digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan usia peserta didik. Model TS-TS atau model dua tinggal dua pergi. Pembelajaran dengan model itu diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbetuk pendidik memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka diskusikan jawabannya. Setelah diskusi antar kelompok usai, dua orang dari masing-masing kelomopok meninggalkan kelompoknya untuk bertamu kepada kelompok lain.

  Model Pembelajaran Koopertif tipe Two Stay Two Stray 1.

  Anggota kelompok yang tidak mendapatkan tugas bertamu mempunyai kewajiban menerima tamu dari suatu kelomopok. Tugas mereka adalah menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada tamu tersebut. Dua orang yang bertugas sebagai tamu diwajibkan bertamu kepada semua kelompok.

  Setelah mereka telah slesai mengerjakan tugasnya, mereka kembali ke kelomopoknya masing-masing. Setelah kembali ke kelompok asal, baik peserta didik yang bertugas bertamu maupun yang menerima tamu

  11 mencocokkan dan membahas hasil kerja yang telah mereka kerjakan.