MAKALAH FILSAFAT SAINS TENTANG 12

MAKALAH FILSAFAT SAINS TENTANG
EPISTEMOLOGI PENGETAHUAN

DISUSUN OLEH :
NAMA

: ELPIUS WETAPO

NIM

: 10010110008

JURUSAN

: MATEMATIKA

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP SURYA TANGERANG TAHUN 2014

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang

senantiasa mencurahkan segala rahmat, dan karunia-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini disusun sebagai
syarat penilaian untuk Ujian Akhir Semester di mata kuliah Filsafat Sains.
Makalah ini menceritakan tentang (Epistemologi Pengetahuan) yang
saya menuliskan yaitu; Filsafat epistemologi pengetahuan. Ini bertujuan
untuk memudahkan agar susun skripsi pada saat Penilitian. Diman saya saat
terjun lapangan dan menyusun suatu penerapan hasil penelitian.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Filsafat sains, Ibu Ega Edistria, yang telah banyak membantu dalam
mengasah ide dan dorongan makalah ini. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada dosen-dosen Matematika yang lain yang sudah membantu
saya dalam memahami konsep cara buat karya Makalah ini. Tak lupa, saya
pun berterima kasih kepada teman-teman yang selalu memberikan
semangat kepada kami untuk menyelesaikan makalah ini.
Penulis sudah berusaha semaksimal mungkin dalam pengerjaan
makalah ini, namun apabila pembaca sekalian ingin memberikan saran guna
perbaikan saya di masa yang akan datang, saya akan sangat
berterimakasih. Semoga makalah yang telah saya buat ini, dapat berguna di
masa mendatang.


Tangerang, Januari 2014

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul .......................................................................................... I

Kata Pengantar ........................................................................................ II

Daftar isi .................................................................................................. III

BAB I PENDAHULUAN
a.
b.
c.
d.

Latar Belakang ............................................................................. 1
Rumusan Masalah ....................................................................... 2

Tujuan ........................................................................................... 3
Manfaat ......................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN
a.
b.
c.
d.

Pengertian Pegetahuan .............................................................. 3
Istilah Epistemologi .................................................................... 4
Asumsi ......................................................................................... 5
Epistemologi Pengetahuan secara umu ................................... 6

BAB III PENUTUP
a. Kesimpulan .................................................................................. 7
b. Saran ............................................................................................ 8
c. Daftar Pustaka ............................................................................. 9

BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Pengetahuan merupakan kekayaan mental yang secara langsung
atau tak langsung turut memperkaya kehidupan kita. Pengetahuan juga
dapat dikatakan sebagai jawaban dari berbagai pertanyaan yang muncul
dalam kehidupan. Dari sebuah pertanyaan, diharapkan mendapatkan
jawaban yang benar. Maka dari itu muncullah masalah, bagaimana cara kita
menyusun pengetahuan yang benar?. Masalah inilah yang pada ilmu filsafat
di sebut dengan epistimologi.
Setiap jenis pengetahuan memiliki ciri-ciri spesifik atau metode ilmiah
mengenai apa (ontologi), bagaimana (epistimologi), dan untuk apa
(aksiologi) pengetahuan tersebut disusun. Ketiga landasan saling memiliki
keterkaitan; ontologi ilmu terkait dengan epistemologi ilmu dan epistemologi
ilmu terkait dengan aksiologi ilmu dan seterusnya.
Epistemologi merupakan salah satu diantara tiga hal besar yang
menentukan pandangan hidup seseorang. Pandangan disini berkaitan erat
dengan kebenaran, baik itu sifat dasar, sumber maupun kebenaran tersebut.
Konsep ilmu pengetahuan yang berkembang pesat dewasa ini beserta
aspek-aspek praktis yang ditimbulkannya dapat dilacak akarnya pada
struktur pengetahuan yang membentuknya.

Latar belakang hadirnya pembahasan epistemologi itu adalah karena para
pemikir melihat bahwa panca indra lahir manusia yang merupakan satusatunya alat penghubung manusia dengan realitas eksternal terkadang atau
senantiasa melahirkan banyak kesalahan dan kekeliruan dalam menangkap
objek luar, dengan demikian, sebagian pemikir tidak menganggap valid lagi
indra lahir itu dan berupaya membangun struktur pengindraan valid yang
rasional.

a. Rumusan Masala
Mengkaji latar belakang di atas dapat diambil beberapa permasalahan
sebagai kajian dan pembuatan makalah ini yakni diantaranya :
1. Pengertian Epistemologi Pengetahuan secara umum
2. Pengertian Epistemologi pengetahuan menurut para ahli
3. Aliran-aliran Epistemologi Pengetahuan
4. Aspek-aspek Epistemologi pegetahuan, ilmu pengetahuan
5. Mengetahui manfaat epistemologi pengetahuan.

b. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian Epistemologi Pengetahuan secara umum
2. Mengetahui pengertian Epistemologi menurut para ahli

3. Mengetahui Aliran-aliran Epistemologi Pengetahuan
4. Mengetahui aspek-aspek Epistemologi ilmu pengetahuan
5. Mengetahui manfaat Epistemologi Pengetahuan

c. Manfaat
Hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat
luas. Sehingga, dapat diketahui berbagai aspek epistemologi ilmu
pengetahuan dalam filsafat yang akhirnya dapat dimanfaatkan sebagai
sumber pengetahuan bagi mahasiswa dan masyarakat luas. Selain itu, hasil
penulisan ini dapat menumbuhkan rasa ingin belajar kepada masyarakat
luas, mahasiswa, dan khususnya tenaga pengajar.

BAB II PEMBAHASAN

a. Pengertian Pengetahuan
Pengertian pengetahuan adalah, sisi lain, para pemikir sendiri berbeda
pendapat dalam banyak persoalan mengenai akal dan rasionalitas, dan
keberadaan argumentasi akal yang saling kontradiksi dalam masalahmasalah pemikiran kemudian berefek pada kelahiran aliran Sophisme yang
mengingkari validitas akal dan menolak secara mutlak segala bentuk
eksistensi eksternal.

Dengan alasan itu, persoalan epistemologi sangat dipandang serius
sedemikian sehingga filosof Yunani, Aristoteles, berupaya menyusun kaidahkaidah logika sebagai aturan dalam berpikir dan berargumentasi secara
benar yang sampai sekarang ini masih digunakan.
Lahirnya kaidah itu menjadi penyebab berkembangnya validitas akal dan
indra lahir sedemikian sehingga untuk kedua kalinya berakibat memunculkan
keraguan terhadap nilai akal dan indra lahir di Eropa, dan setelah
Renaissance dan kemajuan ilmu empirik, lahir kembali kepercayaan kuat
terhadap indra lahir yang berpuncak pada Positivisme.

b. Istilah Epistemologi
Pertama kali dipakai oleh J.F. Feriere dari Institute of Metaphysics pada
tahun 1854 M dengan tujuan membedakan antara 2 cabang filsafat yaitu
epistemologi dengan ontologi. Epistemologi ialah cabang filsafat yang
menyelidiki asal mula, susunan, metode-metode dan sahnya pengetahuan
(Buku Unsur-Unsur Filsafat, Louis Kattsoff).
Secara etimologi, epistemologi merupakan kata gabungan yang diangkat
dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu episteme dan logos. Episteme
artinya pengetahuan, sedangkan logos lazim dipakai untuk menunjukkan
adanya pengetahuan sistematik.
Dengan demikian epistemologi dapat diartikan sebagai pengetahuan

sistematik mengenai pengetahuan. Dalam Bahasa Inggris epistemologis
disebut sebagai The Theory of Knowledge dan dalam bahasa Indonesia
epistemologi disebut filsafat pengetahuan.

c. Asumsi
Asumsinya, Epistemolog juga disebut logika, yaitu ilmu tentang pikiran.
Akan tetapi, logika dibedakan menjadi dua, yaitu;


Logika minor, struktur berpikir dan dalil-dalilnya seperti
silogisme yang harus mempelajari.



Logika mayor struktur . Logika mayor mempelajari hal
pengetahuan, kebenaran, dan kepastian yang sama dengan
lingkup epistemologi.

d. Epistemologi Pengetahuan secara umum
Epistemologi Pengetahuan secara umum adalah, ilmu yang

menyelidiki segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam
manusia dan manusia sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang
bagaimana hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia setelah
mencapai pengetahuan. Pengetahuan berkaitan erat dengan kebenaran,
apakah pengetahuan itu benar-benar atau tidak, untuk itu perlu dimengerti
apa itu yang benar dan bagaimana manusia mengetahui kebenaran.
Pengetahuan (knowledge) merupakan terminologi generik yang
mencakup seluruh hal yang diketahui manusia. Dengan demikian
pengetahuan adalah kemampuan manusia seperti perasaan, pikiran,
pengalaman, pengamatan, dan intuisi yang mampu menangkap alam dan
kehidupannya serta mengabstraksikannya untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan manusia mempunyai pengetahuan adalah:
 Memenuhi kebutuhan untuk kelangsungan hidup
 Mengembangkan arti kehidupan
 Mempertahankan kehidupan dan kemanusiaan itu sendiri.
 Mencapai tujuan hidup.
Ada beberapa jenis Pengetahuan yaitu:
a) Pengetahuan biasa (common sense) yang digunakan terutama untuk
kehidupan sehari-hari, tanpa mengetahui seluk beluk yang sedalamdalamnya dan seluas-luasnya.


b)

Pengetahuan ilmiah atau Ilmu, adalah pengetahuan yang diperoleh
dengan cara khusus, bukan hanya untuk digunakan saja tetapi ingin

mengetahui lebih dalam dan luas untuk mengetahui kebenarannya,
tetapi masih berkisar pada pengalaman.

c)

Pengetahuan filsafat, adalah pengetahuan yang tidak mengenal
batas, sehingga yang dicari adalah sebab-sebab yang paling dalam
dan hakiki sampai diluar dan diatas pengalaman biasa.

d) Pengetahuan agama, suatu pengetahuan yang hanya diperoleh dari
Tuhan lewat para Nabi dan Rosul-Nya. Pengetahuan ini bersifat
mutlak dan wajib diyakini oleh para pemeluk agama.
Pada suatu saat, manusia ingin mengetahui sesuatu tentang dirinya,
dunia sekitarnya, oranglain, yang baik dan yang buruk, yang indah dan jelek,
dan macam-macam lagi. Jika ingin mengetahui sesuatu, tentu ada suatu

dorongan dari dalam diri manusia yang mengajukan pertanyaan yang perlu
jawaban yang memuaskan keingintahuannya. Dorongan itu disebut rasa
ingin mengetahui.
Sesuatu yang diketahui manusia disebut pengetahuan. Pengetahuan
yang memuaskan manusia adalah pengetahuan yang benar. Pengetahuan
yang tidak benar adalah kekeliruan. Keliru seringkali lebih jelek dari pada
tidak tahu. Pengetahuan yang keliru dijadikan tindakan/ perbuatan akan
menghasilkan kekeliruan, kesalahan dan malapetaka. Sasaran atau objek
yang ingin diketahui adalah sesuatu yang ada, yang mungkin ada, yang
pernah.

BAB III PENUTUP

a.Kesimpulan
Kesimpulan dari isi Makalah ini adalah; Dari pemaparan di atas maka
dapat disimpulkan bahwa Epistemologi Pengetahuan mempelajari tentang
objek apa yang ditelaah ilmu, perwujudannya dan hubungannya dengan
daya tangkap manusia, sehingga dapat menghasilkan ilmu pengetahuan.
Pembahasan Epistemologi Ilmu Pengetahuan tidak mencakup pada proses,
prosedur dan manfaat dari suatu objek yang ditelaah ilmu, tetapi lebih
kepada perwujudannya.
Penyusun dapat menyimpulkan bahwa epistemologi pengetahuan
merupakan salah satu diantara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang
paling kuno. Epistemologi Pengetahuan berasal dari bahasa Yunani yang
berarti teori tentang keberadaan sebagai keberadaan. Pada dasarnya,
ontologi membicarakan tentang hakikat dari suatu benda/ sesuatu. Hakikat
disini berarti kenyataan yang sebenarnya (bukan kenyataan yang
sementara, menipu, dan berubah).

b. Saran
Dalam penulisan makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan.
Sumber yang didapat pun sangat minim, namun penulis bisa memberi saran
bahwa pembelajaran tentang Filsafat, epistemologi pengetahuan bisa
diterapkan oleh semua kalangan yang ingin mengetahui tentang Makalah
ini, serta dapat langsung dipelajari dalam pembuatan Makalah seperti
skripsi, tesis, maupun disertasi dengan banyak hal tidak tersebut.

c. Daftar Pustaka
, Epistemologi Ilmu. Dari sumber: Fakultas Filsafat Universitas Gadja.
Diambil 28 januari 2014.
, Epistemologi, Filsafat Pengetahuan. Yogyakarta:Kanisius. Dalam
Buku Filsafat sains Perpustakaan STKIP Surya.

Kartanegara, Mulyadi, 2014, Pengantar Epistemologi , Bandung: Mizan.
Lubis, Mochtar, 2014, Manusia Indonesia, Jakarta: Yayasan Idayu.
http://dwicitranurhariyanti.wordpress.com/filsafat-ilmu/epistemologi-pengetahuan-metodeilmiah-struktur-pengetahuan-ilmu/

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAPITAL FLIGHT DI INDONESIA PERIODE 2002. 1-2006. 12

27 507 12

EFEKTIVITAS PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K) TERHADAP SIKAP MASYARAKAT DALAM PENANGANAN KORBAN KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Di Wilayah RT 05 RW 04 Kelurahan Sukun Kota Malang)

45 393 31

HUBUNGAN IMPLEMENTASI PERAWAT TENTANG PATIENT SAFETY DENGAN RESIKO CEDERA PADA INFANT DAN TODDLER

38 264 22

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22

ANALISIS YURIDIS TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA MEREK AIR MINUM MINERAL "AQUA-versus-INDOQUALITY" (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 04.PK/N/HaKI/2004)

2 65 91