PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG PKL III

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) III
DI KECAMATAN PREMBUN
KABUPATEN KEBUMEN

Oleh :
Hendri Saputra
NIRM : 06 24 14 553

KEMENTERIAN PERTANIAN
BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN (STPP) MAGELANG
JURUSAN PENYULUHAN PETERNAKAN
2017

LEMBAR PENGESAHAN
PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANG (PKL) III
DI KECAMATAN PREMBUN
KABUPATEN KEBUMEN

Oleh :
Hendri Saputra

NIRM : 06 24 14 553

Disetujui :

2017

Pembimbing Utama

Pembimbing Pendamping

Sucipto, S.Pt, M.Si
NIP. 19580823 198202 1 001

Dr. drh Supriyanto M.P.
NIP. 19591114 198703 1 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan

Gatot Adiwinarto, S.Pt., M.Si.

NIP. 19620730 198603 1 002

ii

PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan
proposal Praktik Kerja Lapangan (PKL) III ini dengan baik.
Proposal ini dibuat untuk pengantar dari kegiatan PKL III di Kecamatan
Prembun, Kabupaten Kebumen yang diselenggarakan oleh Sekolah Tinggi
Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang untuk mengasah kompetensi melalui
proses pembelajaran dalam kondisi nyata di lapangan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia dan untuk menghasilkan penyuluh yang tangguh,
khususnya di bidang pertanian. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ir. Ali Rachman, M.Si. selaku Ketua STPP Magelang.
2. Gatot Adiwinarto, S.Pt., M.Si. selaku Ketua Jurusan Penyuluhan Peternakan
STPP Magelang.
3. Sucipto, S.Pt, M.Si, selaku Pembimbing Utama.
4. Dr. drh Supriyanto M.P. selaku Dosen dan Pembimbing Pendamping.
5. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan proposal ini.

Penulis menyadari penulisan proposal ini masih jauh dari kata sempurna,
oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
dari semua pihak.

Magelang,

Penulis

iii

April 2017

DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ii
PRAKATA iii
DAFTAR ISI iv
I. PENDAHULUAN

1


A. Latar Belakang
1
B. Tujuan 2
C. Manfaat
2
II. TINJAUAN PUSTAKA 4
A. Aspek Penyuluhan 4
B. Elemen Kompetensi 8
III. METODOLOGI 13
A. Lokasi dan Waktu
B. Alat dan Bahan
C. Elemen Kompetensi
D. Jadwal Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA

13
13
13
18
19


iv

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) Magelang memasukkan
program Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam kurikulumnya pada setiap semester
genap, sebagai upaya untuk menciptakan tenaga penyuluh pertanian yang
memenuhi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia ( SKKNI) Sektor Pertanian
Bidang Penyuluhan Pertanian sesuai dengan undang-undang yang telah
ditetapkan. Melalui pelaksanaan PKL diharapkan tujuan penyelenggaraan
pendidikan untuk menghasilkan profil lulusan dengan kompetensi profesi
penyuluh sesuai dengan yang digariskan di dalam Standar Kompetensi Kerja
Nasional Indonesia (SKKNI) penyuluh pertanian dapat tercapai.
Materi utama yang akan dilaksanakan dalam PKL III adalah evaluasi
penerapan program penyuluhan pertanian (evaluasi pelaksanaan penyuluhan).
Evaluasi penerapan program penyuluhan pertanian merupakan kegiatan yang

dilakukan melalui proses penilaian yang sistematis pada kegiatan penyuluhan
yang telah dilaksanakan terkait dengan tujuan kegiatan penyuluhan yang
ditetapkan dalam programa.
Evaluasi penyuluhan pertanian berfungsi untuk mengetahui seberapa jauh
kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari
pedoman yang ditetapkan, atau untuk mengetahui tingkat kesenjangan antara
keadaan yang telah dicapai, sehingga akan dapat diketahui tingkat efektivitas dan
efisiensi kegiatan yang telah dilaksanakan. Oleh karena itulah dilaksanakannya
kegiatan PKL III agar mampu untuk menetapkan tujuan pelaksanaan evaluasi
penyuluhan pertanian, memilih metode evaluasi, mempersiapkan instrument
evaluasi, menetapkan sampel sesuai tujuan evaluasi, merekap dan mentabulasikan
jenis data hasil evaluasi, menganalisis data sesuai dengan tujuan evaluasi,
menetapkan hasil evaluasi dan mampu menyusun laporan hasil evaluasi.
Wilayah terpilih untuk pelaksanaan materi PKL III yaitu BPP Kecamatan
Prembun yang berada dalam lingkup UPTD Dinas Pertanian dan Peternakan
Kabupaten Kebumen. Daerah ini dinilai cukup baik untuk pelaksanaan PKL III

2

karena dalam penerapan strategi dan arah kebijakan pembanguan pertaniannya

telah dilaksanakan sesuai dengan kondisi daerah atau wilayah tersebut, terutama
dalam bidang peternakan. Kondisi wilayah tersebut mendukung untuk digunakan
sebagai lokasi PKL III, untuk melakukan praktik bersama para penyuluh dan
petani dalam mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh selama kuliah.
B. Tujuan
Tujuan dari pelaksanaan PKL III adalah untuk mengetahui sejauh mana
pelaksanaan kegiatan berkaitan dengan:
1. Penetapan tujuan pelaksanaan evaluasi penyuluhan pertanian.
2. Penetapan memilih metode evaluasi.
3. Penetapan instrumen evaluasi.
4. Penetapan sampel sesuai tujuan evaluasi.
5. Penetapan rekapitulasi dan mentabulasikan jenis data hasil evaluasi.
6. Penetapan analisis data sesuai dengan tujuan evaluasi.
7. Penetapan hasil evaluasi.
8. Penetapan menyusun laporan hasil evaluasi sesuai dengan sistematika
penulisan laporan ilmiah.
C. Manfaat
1. Manfaat PKL III bagi penulis adalah :
a. Meningkatkan kemampuan dalam mengevaluasi penerapan program
penyuluhan pertanian dimulai dari menetapkan tujuan evaluasi sampai

dengan menyusun hasil laporan evaluasi.
b. Mahasiswa

mampu

mengidentifikasi

masalah

penerapan

program

penyuluhan.
c. Penulis dapat melakukan kerjasama dengan instansi pemerintah/swasta,
pelaku utama dan pelaku usaha serta stakeholder lain.
d. Penulis dapat berlatih dalam bermasyarakat dengan kondisi sosiokultur
yang berbeda.

3


2. Manfaat bagi STPP Magelang adalah menunjukan peran sertanya dalam
pembangunan pertanian khususnya dalam meningkatkan kompetensi penyuluh
pertanian.
3. Manfaat bagi pihak lain seperti instansi pemerintah/swasta, petani dan
stakeholder lain adalah :
a. Mengenal STPP Magelang sebagai penyelenggara pendidikan program
Diploma IV Penyuluhan Pertanian.
b. Membantu menyelesaikan tugas/pekerjaan rutin terkait dengan penyuluhan
pertanian yang dilakukan instansi, pelaku utama dan pelaku usaha.
c. Menciptakan kerjasama yang baik dan di bidang pemberdayaan Sumber
Daya Manusia (SDM) pertanian.

II.

TINJAUAN PUSTAKA
A. Aspek Penyuluhan

1. Pengertian Penyuluhan Pertanian
Menurut Alim (2010), penyuluhan pada dasarnya adalah pendidikan dimana

target/sasarannya yaitu para petani/peternak harus mengalami perubahan perilaku,
dari mulai aspek yang bersifat kognitif, afektif dan akhirnya psikomotorik.
Penyuluhan pertanian adalah proses pembelajaran bagi pelaku utama serta
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan
dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan, dan sumber
daya lainnya, sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,
pendapatan, dan kesejahteraannya, serta meningkatkan kesadaran dalam
pelestarian fungsi lingkungan hidup (Deptan, 2006).
Hidayat (2010) menyatakan bahwa, penyuluhan pertanian adalah proses
yang tiada henti-hentinya (never ending extension), berkesinambungan dan terus
menerus (sustainable) sampai tujuan peningkatan penegtahuan, perubahan
sikapdan perilaku lebih produktif dan peningkatan keterampilan ini tercapai dan
terus menerus dikembangkan di bidang pertanian.
2. Falsafah Penyuluhan Pertanian
Mardikanto (2009) mengartikan falsafah sebagai landasan pemikiran yang
bersumber kepada kebijakan moral tentang segala sesuatu yang akan dan harus
diterapkan di dalam praktik.
3. Tujuan Penyuluhan Pertanian
Kartono (2008) menyatakan bahwa tujuan dalam penyuluhan pertanian yaitu
jangka pendek dan jangka panjang. Tujuan jangka pendek hanya menumbuhkan

perubahan yang lebih terarah pada usahatani yang meliputi : perubahan
pengetahuan, kecakapan, sikap dan tindakan petani. Sedangkan tujuan jangka
panjang yaitu meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani.

5

4. Sasaran Penyuluhan Pertanian
Cekza (2011) menyatakan bahwa sasaran utama penyuluhan pertanian
meliputi petani, pekebun, peternak, baik individu maupun kelompok dan pelaku
usaha lainnya. Sedangkan sasaran antara penyuluhan yaitu pemangku kepentingan
lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati pertanian, perikanan dan
kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat.
Sasaran penyuluhan pertanian adalah pihak yang paling berhak memperoleh
manfaat penyuluhan meliputi sasaran utama dan sasaran antara, sasaran utama
penyuluhan yaitu pelaku utama dan pelaku usaha, sasaran antara penyuluhan yaitu
pemangku kepentingan lainnya yang meliputi kelompok atau lembaga pemerhati
pertanian, perikanan, dan kehutanan serta generasi muda dan tokoh masyarakat.
(Deptan, 2006).
Menurut Mardikanto (2009) sasaran penyuluhan dibedakan menjadi 3
kelompok sasaran yaitu:
Sasaran utama, yaitu sasaran penyuluhan yang secara langsung terlibat
dalam kegiatan bertani dan pengelolaan usaha tani. Termasuk dalam kelompok ini
adalah petani dan keluarganya.
Sasaran penentu dalam penyuluhan pertanian, yaitu yang bukan pelaksana
kegiatan bertani dan berusaha tani.

Termasuk dalam kelompok ini adalah

penguasa (pemimpin wilayah), tokoh-tokoh informal, para peneliti dan para
ilmuwa serta lembaga perkreditan dan.
Sasaran pendukung penyuluhan pertanian, yaitu pihak-pihak yang secara
langsung maupun tidak langsung tidak memiliki hubungan kegiatan dengan
pembangunan pertanian, tetapi dapat diminta bantuannya guna melancarkan
penyuluhan pertanian.
5. Materi Penyuluhan Pertanian
Materi penyuluhan adalah bahan yang akan disampaikan oleh para penyuluh
kepada pelaku utama dan pelaku usaha dalam berbagai bentuk yang meliputi

6

informasi, teknologi, rekayasa sosial, manajemen, ekonomi hukum dan kelestarian
lingkungan (Deptan, 2006).
Mardikanto (2009) menyatakan bahwa materi penyuluhan adalah pesanpesan yang ingin disampaikan dalam proses pembangunan pertanian yang terdiri
dari tiga sifat macam materi penyuluhan yaitu :

7

6. Metode Penyuluhan Pertanian
Efriyana (2013) mengemukakan bahwa metode adalah cara penyampaian
suatu materi kepada sasaran melalui media tertentu agar materi tersebut
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Metode penyuluhan pertanian adalah cara penyampaian materi (isi pesan)
penyuluhan pertanian oleh penyuluh pertanian kepada petani beserta anggota
keluarganya baik secara langsung maupun tidak langsung agar mereka tahu, mau
dan mampu menggunakan inovasi baru (Kusnadi, 2011).
7. Media Penyuluhan Pertanian
Mardikanto (2009) menyatakan bahwa media penyuluhan merupakan alat
bantu atau perlengkapan penyuluhan yang diperlukan oleh seorang penyuluh guna
memperlancar proses mengajarnya selama kegiatan penyuluhan itu dilaksanakan.
Alat ini diperlukan untuk membantu penyuluh selama melaksanakan kegiatan
penyuluhan, baik dalam menentukan materi penyuluhan atau menerangkan inovasi
yang disuluhkan.
Media penyuluhan pertanian adalah merupakan alat komunikasi untuk
memindahkan materi penyuluhan kepada pelaku utama dan pelaku usaha yang
bertujuan untuk memperjelas pemahaman dari kelayakan tersebut terhadap materi
penyuluhan yang disampaikan (Hayasi, 2014).
8. Teknik Penyuluhan Pertanian
Menurut Efriyana (2013), teknik adalah keputusan-keputusan yang dibuat
penyampai atau sumber dalam memilih dan menata simbol beserta isi pesan,
penentuan cara dan frekuensi pesan serta menentukan bentuk penyajian.
Teknik penyuluhan pertanian dapat didefinisikan sebagai keputusankeputusan yang dibuat oleh sumber atau penyuluh dalam memilih serta menata
simbul dan isi pesan menentukan pilihan cara dan frekuensi penyampaian pesan
serta menentukan bentuk penyajian pesan (Kusnadi, 2011).
Pendapat Juhaedi (2014) tentang hal ini adalah teknik penyuluhan pertanian
merupakan tentang bagaimana suatu pesan itu disampaikan (prosedur) ada

8

berbagai macam teknik penyuluhan pertanian berdasarkan pendekatan dan metode
penyuluhan, namun yang akan diurai dalam makalah ini adalah teknik penyuluhan
pertanian dengan pendekatan psycosocial berdasarkan dalam metode yang
digolongkan kepada metode berdasarkan pendekatan kepada sasaran.
9. Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Menurut Padillah (2016) Evaluasi penyuluhan pertanian adalah kegiatan
untuk menilai suatu programa penyuluhan pertanian. Evaluasi penyuluhan
pertanian dilakukan dengan proses pengumpulan data, penentuan ukuran,
penilaian serta perumusan keputusan yang digunakan untuk perbaikan atau
penyempurnaan perencanaan berikutnya yang lebih lanjut demi tercapainya tujuan
dari program penyuluhan pertanian.
Mardikanto (2009) mengemukakan bahwa, evaluasi penyuluhan pertanian
adalah sebuah proses yang sistematis untuk memperoleh informasi yang relevan
tentang sejauh mana tujuan program penyuluhan di suatu wilayah dapat dicapai
dan menafsirkan informasi atau data yang didapat sehingga dapat ditarik suatu
kesimpulan yang kemudian digunakan untuk mengambil keputusan dan
pertimbangan-pertimbangan terhadap program penyuluhan yang dilakukan.
B. Elemen Kompetensi

1. Tujuan Evaluasi Penyuluhan Pertanian
Tujuan evaluasi pertanian yaitu untuk menentukan arah penyempuranaan
dari kegiatan penyuluhan, memberikan gambaran mengenai kemajuan dalam
pencapaian tujuan, perbaikan program dan rencana kerja, dan mengukur
efektifitas metode penyuluhan yang digunakan (Arianda, 2010).
Menurut Padillah (2016) program evaluasi program biasanya dilakukan
untuk kepetingan pengambilan keputusan dala rangka menentukan kebijakan
selanjutnya. Dengan melalui evaluasi suatu progra dapat dilakukan secara
sistematis, rinci dan menggunakan prosedur yang sudah diuji secara cermat.

9

Dengan metode tertentu akan memperoleh data yang handal, dapat dipercaya
sehingga penentuan kebijakan akan tepat.
Tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui seberapa jauh kegiatan-kegiatan
yang dilaksanakan telah sesuai atau menyimpang dari pedoman yang ditetapkan
atau untuk mengetahui tingkat kesenjangan antara keadaan yang telah dicapai
dengan keadaan yang dikehendaki atau seharusnya dapat dicapai, sehingga
dengan demikian akan dapat diketahui tingkat efektifitas dan efisiensi kegiatan
yang telah dilaksanakan, untuk selanjutnya dapat segera diambil langkah-langkah
guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan yang dikehendaki
(Mardikanto, 2009).
2. Metode Evaluasi
Menurut Sugiyono (2013) evaluasi program adalah suatu penelitian, maka
pengumpulan data yang digunakan dalam evaluasi program sama dengan
pengumpulan data dalam penelitian. Metode evaluasi suatu program dapat
dilakukan dengan :
Wawancara Merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan
ide tanya jawab sehingga memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian.
Wawancara dilakukan dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara langsung
oleh penanya kepada responden yang kemudian dicatat oleh penanya.
Observasi Metode observasi dilakukan dengan cara melakukan pengamatan
secara langsung di lapangan. Kegiatan yang dilakukan yaitu mengamati dan
mencatat secara sistematik gejala-gejala yang diselidiki.
Metode kuisoner angket atau kuisioner merupakan suatu pengumpulan data
secara tidak langsung (tidak bertanya langsung kepada responden). Metode ini
dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis yang harus diisi oleh responden.

10

3. Instrumen Evaluasi
Burhanuddin (2013) instrumen penelitian adalah alat bantu yang dipilih dan
digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut
menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.
Instrument adalah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
suatu penelitian dan penilaian. Instrument erupakan alat ukur yang digunakan
untuk mendapatkan informative kualitatif dan kuantitatif tentang variasi
karakteristik variable penelitian secara objektif ( Efendi, 2010).
4. Menetapkan Sampel
Sampel adalah sebagian dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian.
Tujuan penemuan sampel adalah untuk memperoleh keterangan mengenai objek
penelitian dengan cara mengamati sebagian saja dari populasi (Siska, 2013).
Terdapat tiga cara untuk menentukan ukuran sampel, yaitu dengan rumus
perkiraan, tabel Krejcie, dan Nomogram Harry King. Tabel Krecjie didasarkan
untuk pengukuran sampel yang memiliki kesalahan 5%. Jadi sampel yang
diperoleh mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi, namun jumlah
populasi dibatasi 100.000. Nomogram Harry King menghitung ukuran sampel
tidak hanya didasarkan atas kesalahan 5% saja, tetapi bervariasi sampai 15%.
Tetapi jumlah populasi paling tinggi hanya 2000 (Wahyuningsih, 2009).
5. Tabulasi Data
Tabulasi adalah proses menempatkan data dalam bentuk tabel yang
berisikan data sesuai dengan kebutuhan analisis. Tabel yang dibuat sebaiknya
mampu meringkas semua data yang akan dianalisis (Khairul, 2013).
Wrahatnala (2012) menyatakan bahwa, tabulasi data merupakan proses
pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel.
Hasil tabulasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian, karena
data-data yang diperoleh dari lapangan sudah tersusun dan terangkum dalam
tabel-tabel yang mudah dipahami maknanya.

11

6. Analisis Data
Menurut Nugraha (2013), analisis data dapat diartikan sebagai suatu bentuk
pola pikir untuk melaksanakan mengolah data, dengan tujuan menjadikan data
tersebut sebagai suatu informasi, sehingga karakteristik atau sifat-sifat datanya
dapat dengan mudah dipahami dan bermanfaat menjawab masalah-masalah yang
berkaitan dengan kegiatan penelitian.
Analisis atau interpretasi data dapat dilakukan dengan cara : a.presentase, b.
deskriptif, c. statistik inferensial. Analisa data ini tergantung tujuan evaluasi dan
kesimpulan yang akan diambil serta pertimbangan-pertimbangan yang akan
dihasilkan. Dalam melakukan pengolahan data dapat memanfaatkan alat
komputasi seperti program excel, program SPSS, atau dihitung secara manual
dengan kalkulator (Nyobidong, 2014).
7. Hasil Evaluasi
Hasil dari evaluasi penyuluhan pertanian akan dapat digunakan untuk
menentukan sejauhmana tujuan-tujuan penyuluhan pertanian tersebut dapat
dicapai. Dalam artian sejauhmana perubahan perilaku petani dalam bertani lebih
baik dan berusahatani lebih menguntungkan, yang kemudian untuk mewujudkan
kehidupan keluarganya yang lebih sejahtera dan masyarakat yang lebih baik
(Arianda, 2010).
Erwin (2012) menyatakan bahwa hasil evaluasi ini untuk menilai relevansi,
efektivitas atau efesiensi, pencapaian atau hasil suatu kegiatan, untuk selanjutnya
digunakan sebagai pertimbangan dalam pengambilan kebijakan pada perencanaan
dan pengembangan kegiatan selanjutnya.
8.

Laporan Hasil Evaluasi Sesuai Sistematika Penulisan Laporan Ilmiah
Menurut Patrial (2012), secara garis besar laporan evaluasi terdiri dari empat

pokok hal yaitu : permasalahan, metodlogi evaluasi, hasil evaluasi dan kesimpulan
hasil evaluasi. Laporan evaluasi tidak ubahnya seperti laporan penelitian, ada
yang menggunakan pendekatan kualitatif, ada yang menggunakan pendekatan
kuantitatif.

12

Menyusun laporan evaluasi adalah kegiatan akhir dari evaluasi program.
Laporan hasil evaluasi disusun dalam bentuk tulisan dan dapat dipublikasikan.
Secara garis besar laporan evaluasi program terdiri dari empat pokok hal yaitu :
permasalahan, metodologi evaluasi, hasil evaluasi dan kesimpulan pendekatan
kualitatif (Anannur, 2012).

III.

METODOLOGI

A. Lokasi dan Waktu
Lokasi pelaksanaan kegiatan PKL III yaitu di Kecamatan Prembun,
Kabupaten Kebumen, Propinsi Jawa Tengah, yakni dalam pelaksanaan ada 8
elemen kompetensi yang dilaksanakan di Kecamatan Prembun. Kegiatan PKL III
akan dilaksanakan selama dua bulan yaitu dari tanggal 24 April sampai dengan 9
Juni 2017.
B. Alat dan Bahan
Kegiatan PKL III ini akan dapat berjalan dengan baik, dengan menggunakan
alat dan bahan yang sesuai kebutuhan. Alat-alat praktik yang dibutuhkan antara
lain: kuesioner berupa instrumen evaluasi, Programa Penyuluhan Pertanian
Kecamatan Prembun Tahun 2016, kamera HP Acer Z2 5 mega piksel. sedangkan
bahan-bahan yang dibutuhkan seperti : kertas HVS A4 80 gram, tinta blue prin.
C. Elemen Kompetensi
1. Mampu Menetapkan
Pertanian

Tujuan

Pelaksanaan

Evaluasi

Penyuluhan

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada minggu kelima bulan April 2017.
Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menetapkan tujuan evaluasi adalah
sebagai berikut: a. Koordinasi dengan koordinator penyuluh pertanian lapangan
tentang programa penyuluhan tahun 2016, b. Melihat programa penyuluhan
pertanian BPP Prembun tahun 2016 yang telah dilaksanakan khususnya program
peternakan; c. Mengoreksi tujuan programa penyuluhan pertanian disesuaikan
dengan kaidah yaitu harus mengandung unsur sasaran (S); perubahan perilaku
yang dikehendaki (P); materi (M); dan kondisi/situasi (K). d. Menetapkan tujuan
evaluasi.

2.

Mampu Memilih Metode Evaluasi

14

Kegiatan pada rencananya akan dilaksanakan pada minggu kelima bulan
April 2017. Langkah-langkah yang dilaksanakan adalah : a. Koordinasi dengan
penyuluh pertanian dan pengurus kelompok tani, b. Menetapkan metode evaluasi
yaitu yaitu 1).

Observasi, yang dilakukan adalah mahasiwa terjun langsung ke

kecamatan untuk mencatat informasi dan mengamati kondisi responden dan
kondisi wilayah di daerah pelaksaksanaan PKL. Observasi selanjutnya dilakukan
dengan cara anjangsana mengamati secara langsung keadaan tanaman padi yang
manjadi bahan evaluasi, 2). Wawancara, yang dilakukan yaitu mahasiswa
melakukan dialog dan pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya
jawab kepada responden yang terlibat langsung dalam pelaksanaan dilapangan.
3.

Mampu Menetapkan Instrumen Evaluasi
Menetapkan instrumen evaluasi rencananya akan dilaksanakan minggu

pertama dan kedua bulan Mei 2017. Instrumen evaluasi disusun dalam bentuk
kuesioner, berisikan pertanyaan-pertanyaan dan merupakan alat pengambil data
dalam upaya mencari fakta keadaan dilapangan. Kuesioner ini ditulis dan disusun
tidak terlepas dari tujuan yang ada di matrik programa penyuluhan pertanian
Kecamatan Prembun tahun 2016. Adapun

langkah-langkah

penyusunan

instrumen evaluasi adalah : a. Memilih salah satu tujuan yang ada dimatrik
programa penyuluhan pertanian tingkat Kecamatan Prembun tahun 2016 khusus
bidang peternakan baik dari keadaan, tujuan, masalah, sasaran, materi, metode
penyuluhan, volume dan lokasi, b. Memilih salah satu materi penyuluhan yang
ada yang telah disuluhkan, c. Mempelajari materi penyuluhan yang pernah
disampaikan oleh penyuluh dalam kegiatan penyuluhan yang dievaluasi, d.
Menetapkan variabel yang akan diukur dalam hal ini adalah pengetahuan, sikap
dan tindakan/ketrampilan peternak/petani, e. Menentukan indikator dan parameter
serta cara ukur masing-masing variabel.

4.

Mampu Menetapkan Sampel Sesuai Tujuan Evaluasi

15

Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada minggu kedua bulan Mei
2017. Penetapan sample yang akan dilaksanakan dalam evalusi dilakukan dengan
langkah a. Koordinasi dengan penyuluh BPP Kecamatan Prembun mengenai
petani/peternak yang menjadi sasaran penyuluhan materi yang terpilih, b. Sampel
dari populasi ditetapkan dengan teknik purposive sampling yaitu sengaja memilih
anggota kelompok tani yang menjadi sasaran kegiatan penyuluhan tentang materi
yang telah disuluhkan pada tahun 2016, c. Memilih sampel yang memenuhi
kriteria yaitu pernah mengikuti kegiatan penyuluhan dan masih aktif dalam
kegiatan kelompk.
5. Mampu Merekap dan Mentabulasikan Jenis Data Hasil Evaluasi
Kegiatan ini rencananya akan dilaksanakan pada minggu ketiga pada
bulan Mei 2017. Langkah kerjanya yaitu a. Memberi nomor pada tiap berkas
kuisioner sebagai nomor urut responden, b. Memeriksa hasil jawaban responden
lalu menetukan skor jawaban sesuai dengan skor yang tercantum dalam instrumen
evaluasi, c. Memasukkan skor dalam kolom tabulasi yang terbagi dalam tabulasi
jenis data hasil evaluasi aspek pengetahuan, aspek sikap, aspek keterampilan dan
aspek perilaku, d. Menjumlahkan skor yang diperoleh sebagai skor total jawaban
responden.
6.

Mampu Menganalisis Data Sesuai dengan Tujuan Evaluasi
Menganalisis data rencananya akan dilaksanakan pada minggu keempat

pada bulan Mei 2017. Langkah analisis data adalah dengan proses editing yaitu
dengan melakukan pengecekan atau pengoreksian data yang telah terkumpul,
kemudian menganalisis data atau menghitung data secara deskriptif persentase,
dimulai dengan menelaah seluruh data yang diperoleh baik melalui hasil kuisioner
dan bantuan wawancara. Cara menganalisis data dengan menggunakan metode
deskriptif persentase adalah :
a.

Membuat Garis Kontinum :
1) Nilai indeks minimal = nilai terendah X jumlah pertanyaan…… (A)

16

2) Nilai indeks maksimal = nilai tertinggi X jumlah pertanyaan…...(B)
3) Jarak interval =

……………………(C)

Tidak tahu
Tidak mau
Tidak terampil

A

Tahu
Bersedia
Terampil

Kurang tahu
Ragu-ragu
Kurang terampil

(A+C)

(A+C+C)

B

b. Membuat persentase indikator pengetahuan, sikap dan keterampilan

Pengetahuan =

Sikap =

Keterampilan=

c.

Menentukan kriteria penilaian
Nilai 3 = tahu,mau dan terampil
Nilai 2 = kurang tahu, ragu-ragu, dan kurang terampil
Nilai 1 = tidak tahu, tidak mau dan tidak terampil

X 100%

X 100%

X 100%

17

d. Menetukan tingkat efektivitas penyuluhan
Efektivitas Penyuluhan =

Realisasi
Target

x 100%

Keterangan :
 Realisasi : Jumlah skor diperoleh
 Target

: Jumlah skor maksimal

Menurut Ginting (1994) tingkat efektivitas dikategorikan sesuai
dengan kriteria efektivitas penyuluhan:
 Efektif

= > 66,66%

 Cukup efektif = 33,33% - 66,66%
 Kurang Efektif = < 33,33%
7. Mampu Menetapkan Hasil Evaluasi
Menetapkan hasil evaluasi rencananya akan dilaksanakan pada minggu
kelima bulan Mei 2017. Langkah menetapkan hasil evaluasi yaitu mengacu pada
hasil analisis data dan kegiatan ini sekaligus mencantumkan hasil pembahasannya.
Hasil evaluasi penyuluhan disajikan dalam bentuk tabel data dan teks narasi
kualitatif untuk menggambarkan perubahan perilaku yang terjadi setelah
dilaksanakannya kegiatan penyuluhan, antara lain : (a). Gambaran tingkat
pengetahuan petani/peternak (b). Gambaran sikap peternak/ petani, (c). Gambaran
keterampilan peternak/petani, (d). Tingkat efektivitas penyuluhan.
Langkah selanjutnya dalam penetapan hasil adalah penarikan kesimpulan
sesuai masalah evaluasi dan penetapan rekomendasi bagi perbaikan pelaksanaan
kegiatan serta pengembangan program penyuluhan.
8. Mampu Menyusun Laporan Hasil Evaluasi
Menyusun laporan hasil evaluasi akan dilaksanakan pada minggu pertama
dan kedua bulan Juni 2017. Kegiatan yang akan dilakukan dengan cara menyusun
semua kegiatan hasil evaluasi secara sistematis yang meliputi : a) judul laporan
evalusi jelas dan spesifik. b) pendahuluan berisi tentang latar belakang, masalah

18

dan tujuan evaluasi serta manfaat evaluasi. c) landasan-landasan teoritis dan
kosep-konsep yang digunakan didalam pelaksanaan evaluasi. d) indikator dan
parameter, serta pengukuranya. e) metode evaluasi mencakup: rancangan
evaluasi, populasi dan sampel, penarikan sampel, rincian data yang dikumpulkan,
teknik pengumpulan data, instrumen evaluasi, analisis data, gambaran umum
tentang programa yang dievaluasi dan pelaksanaanya, hasil evaluasi pembahasan
dan rekomendasi.
D. Jadwal Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan PKL III di Kecamatan Prembun, Kabupaten
Kebumen, dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1. Jadwal Kegiatan PKL III
Materi Kegiatan
Menetapkan
tujuan
pelaksanaan
evaluasi
penyuluhan pertanian
Memilih metode evaluasi
Mempersiapkan instrument
evaluasi
Menetapkan sampel sesuai
tujuan evaluasi
Merekap dan mentabulasikan
jenis data hasil evaluasi
Menganalisis data sesuai
dengan tujuan evaluasi
Menetapkan hasil evaluasi
Menyusun
lapran
hasil
evaluasi
sesuai
dengan
sistematika penulisan laporan
ilmiah

April
V

Mei
I

II

III



Juni
IV

V I

II

DAFTAR PUSTAKA
Alim. 2010. Penyuluhan Pertanian (Peternakan). Laboratorium Sosiologi Dan
Penyuluhan, Fakultas Peternakan,Universitas Padjadjaran, Bandung.
Arfah, S. R. 2012. Evaluasi Pemanfaatan Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS).Diakses 20 Maret 2017. http://repository.unhas.ac.id/bitstream/
handle/123456789/2071/Skripsi%20St.Rahmawati%20Arfah.pdf?
sequence=1.
Anannur. 2012. Evaluasi Program Pendidikan. Diakses pada tanggal 25 April
2017.
http://anan-nur.blogspot.co.id/2012/01/evaluasi-programpendidikan-prof-dr.htmal?m=1.
Arianda. 2010. Evaluasi Kegiatan Penyuluhan Budidaya Padi Sistem Legowo di
Kabupaten Tangerang (Studi Kasus Bpp Cisauk Kecamatan Cisauk).
Skripsi S-1 (Unpublished). Fakultas Sains dan Teknologi Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Burhanuddin. 2013. Pengumpilan Data dan Instrumen Penelitian. Diakses 24
Maret
2017.
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/
pengumpulan-data-dan-instrumen-penelitian-3/
Cekza. 2011. Sasaran Penyuluhan. Diakses tanggal 24 April 2017.
http://cekzaislami.blogspot.com/2011/03/siapa-sebenarnya-yang-jadisasaran.html.
Departemen Pertanian. 2009. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 25 Tahun 2009
tentng Pedoman Penyusunan Programa Penyuluhan Pertanian.
Departemen Pertanian Republik Indonesia, Jakarta.
__________________. 2006. Undang-Undang Sistem Penyuluhan Pertanian,
Perikanan dan Kehutanan Nomor 16 Tahun 2006. Departemen Pertanian
Republik Indonesia, Jakarta.

Efriyana. 2013. Metode dan Teknik Penyuluhan. Diakses 15 Maret 2017.
http://efriyana58.blogspot.com/2013/03/metode-dan-teknikpenyuluhan.html?m=1
Erwin. 2012. Mengevaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian. Diakses tanggal
20 Maret 2017. http://5infopetani.blogspot.co.id.
Harlinda. 2014. Proposal Praktik Kerja Lapangan II STPP Gowa. Diakses 11
Maret 2017. https://harlindaindah522.wordpress.com/

20

Hayasi. 2014. Laporan Kegiatan Penyuluhan di Desa Kandangan Kecamatan
Ngawi. Diakses 21 Maret 2017. http://jufryhayasi.blogspot.com/2014/08/
normal-0-false-false-false-in-x-none-x.html
Hidayat, A. 2010. Manajemen Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan.
PT. Duta Karya Swasta, Jakarta.
Juhaedi. 2014. Metode dan Teknik Menyuluh. Diakses tanggal 16 Maret 2017.
http://ajatjuhaedi.blogspot.com/2014/02/metode-dan-teknik-menyuluh.html
Kartono. 2008. Pengertian Penyuluhan Pertanian. Diakses pada tanggal 13 April
2017. http://ronggolawe13.blogspot.com.
Khairul.
2013.
Tabulasi.
Diakses
14
Maret
2017.
http://cendekiaskripsi.blogspot.co.id/ 2013/04/tabulasi_3449.html?m=1
Mardikanto. 2009. Sistem Penyuluhan Pertanian. Sebelas Maret University Press,
Surakarta.
_________.2009. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Universitas Sebelas
Maret Press. Surakarta.
Nugraha. 2013. Makalah Analisis Data. Diakses pada 24 Maret 2017.
https://ketutyoginugraha.blogspot.co.id/2013/12/makalah-analisis-data_
5241.html?m=1
Nyobidong. 2014. Evaluasi Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian. Diakses tanggal
20 Maret 2017. https://ariefnyobidong.wordpress.com/2014/04/07/
evaluasi-pelaksanaan-penyuluhan-pertanian/
Padillah. 2016. Perencanaan dan evaluasi program. Diakses pada tanggal 26 April
2017.
http://padillahpenyuluhpembangunan.blogspot.co.id/2016/05/perencanaa
n-dan-evaluasi-program.html?m=1.
Patrial. 2012. Menyusun Laporan Evaluasi. Diakses 24 Maret 2017.
http://yendrapatrial.blogspot.co.id/2012/12/menyusun-laporanevaluasi.html
Siska. 2013. Pengertian Sampel Penelitian. Diakses 24 Maret
http://matakristal.com/pengertian-sampel-penelitian/

2017.

Sugiyono.2013. Metode Penelitian dan Pendidikan (Pendidikan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung : Alfabeta.

21

Wahyuningsih. 2009. Populasi dan sampel. Diakses 20 Maret 2017.
Htpp://retnoonline.blogspot.com/2009/11/populasi-dan-sampel.html
Wrahatnala, Bondet. 2012. Pengolahan Data Kuantitatif Dalam Penelitian Sosial.
Diakses 23 Maret 2017. http://ssbelajar.blogspot.com/2012/11/pengolahan-data-kuantitatif.html