HAK SETIAP WARGA NEGARA UNTUK MENDAPATKA

TUGAS KULIAH PANCASILA
HAK UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN YANG
LAYAK BAGI SETIAP WARGA NEGARA
(Apresiasi UUD 1945 Pasal 28C Ayat 1)

Dibuat Oleh :
Onggi Yudha Pratama (410015004)

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
YOGYAKARTA
2015

HAK SETIAP WARGA NEGARA UNTUK MENDAPATKAN
PENDIDIKAN YANG LAYAK
(Apresiasi Mengenai Pasal 28c Ayat 1)

A. DASAR HUKUM PENDIDIKAN YANG LAYAK DI INDONESIA
“Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan
dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu
pengetahuan dan teknologi, seni dan budaya, demi meningkatkan kualitas
hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia”

B. NILAI YANG TERKANDUNG DALAM UUD 1945 PASAL 28C AYAT 1
“Pendidikan adalah bagian dari upaya untuk memampukan setiap insan untuk
mengembangkan potensi dirinya agar tumbuh menjadi manusia yang tangguh
dan berkarakter serta berkehidupan sosial yang sehat. Dengan adanya UUD
1945 pasal 28C ayat 1 diatas sudah seharusnya setiap warga negara Indonesia
mendapatkan hak untuk memperoleh pendidikan dan mengambil manfaat dari
pendidikan tersebut.
Sehingga dengan adanya undang-undang diatas diharapkan setiap warga negara
Indonesia baik dari kalangan bawah maupun atas, tua ataupun muda selama dia
masih menjadi warga Indonesia maka dia berhak untuk mendapatkan pendidikan
untuk kehidupan yang lebih sejahtera.”

C. KENYATAAN YANG ADA MENGENAI PENDIDIKAN DI INDONESIA
“Siapa yang tidak setuju dengan relevansi ayat di atas melihat prasyarat kualitas
manusia modern dalam dunia global yang semakin kompleks. Kebutuhan akan
manusia yang berkualitas dan mampu menyalurkan serta memanfaatkan
potensinya untuk kesejahteraan umat manusia.
Segala unsur bangsa harus memiliki kesadaran akan kebutuhan itu dan juga
memahami bagaimana kualitas manusia Indonesia. Namun tak dipungkiri bahwa
ini semua membutuhkan partisipasi pemerintah yang lebih dominan sebagai

fasilitator yang mengawali ini semua.

Melihat gambar diatas, memang para anak-anak ini sudah mendapatkan
pendidikan. Namun yang perlu diperhatikan adalah sarana yang ada. Kurangnya
sarana baik saat menuju ke sekolah maupun saat berada di dalam kelas juga
berpengaruh dalam daya tangkap pemahaman saat proses pembelajaran. Bahkan
di salah satu media “guyonan” luar negeri sempat mem-posting bagaimana
susahnya untuk bersekolah di Indonesia (karena kurangnya fasilitas). Tentunya
hal ini menjadi refleksi bagi kita maupun bagi pemerintah kalau sampai
kurangnya fasilitas dalam sarana pendidikan menjadi bahan “guyonan” di luar
negeri. Ini hanya sebagian contoh kecil saja, beberapa daerah di Indonesia yang
notabennya masih terpencil sangat minim atau bahkan belum terjamah listrik.
Bagaimana mungkin seorang pemuda berbakat dpt mengembangkan diri dengan
pemanfaatan IPTEK, seni dan budaya, sedangkan desa tempat tinggalnya belum
terjamah listrik sama sekali, tidak ada pelayanan kesehatan yang memadai, dan
pendidikan yang berkualitas. Orang-orang di desa itu bukannya miskin potensi,
melainkan miskin relasi dan koneksi, kemiskinan yang menghambat
pengembangan diri.”

D. SOLUSI DALAM MASALAH PENDIDIKAN DI INDONESIA


\
“Kita tidak bisa hanya menyalahkan pemerintah dalam hal ini. Karena tidak bisa
dipungkiri beberapa masyarakat di Indonesia masih menyampingkan masalah
pendidikan. Perlu adanya kesadaran dan sosialisasi bagaimana pentingnya
pendidikan di era modern ini. Masyarakat juga seharusnya jangan diam apabila
menjumpai kurangnya fasilitas penunjang pendidikan di daerah mereka. Karena
apabila masyarakat sendiri merasa acuh bagaimana mungkin pemerintah bisa
bertindak untuk menanggulangi hal tersebut.
Langkah baik sudah ditempuh oleh pemerintah diantaranya langkah pemerintah
untuk membiayai kegiatan pendidikan, yaitu sedikit-dikitnya 20% dari APBN dan
dari masing-masing APBD propinsi dan kabupaten kota (Pasal 31 ayat (4) UUD
1945). Apabila anggaran ini dapat dimaksimalkan (tidak dikorupsi) maka secara
perlahan fasilitas penunjang pendidikan akan bisa dibenahi. Memang butuh
waktu yang tidak sebentar untuk memperbaiki semuanya. Tapi apabila
masyarakat dan pemerintah bisa bekerjasama dengan baik, hal itu mungkin dan
pasti bisa dilakukan.”