TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI islam teori
1. TEORI PEMBANGUNAN EKONOMI
Teori pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi lima golongan besar yaitu Klasik, Karl
Marx, Neoklasik, Scumpeter, dan Post Keynesian. Aliran-aliran ini mengemukakan sebab-sebab
pertumbuhan pendapatan nasional dan proses pertumbuhannya.
A. Aliran Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi
industri yang merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu aliran
ekonomi yang sedang berkembang adalah sistem liberal dan menurut aliran klasik ekonomi
liberal itu disebabkan oleh adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan peningkatan jumlah
penduduk. Kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan,
sedangkan tingkat keuntungan ini tergantantung pada sumber daya alam. Aliran klasik juga
mengalami perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya Adam Smith,
David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus.
a. Adam Smith
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya
spesialisasi atau pembagian kerja. Pembagian kerja didasari oleh akumulasi capital yang
berasal dari dana tabungan dan luas pasar. Luas pasar disni berfungsi untuk menampung hasil
produksi sehingga dapat menembus perdagangan internasional. Perrtumbuhan itu mulai maka
ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian
kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.
b. David Ricardo
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu
golongan capital, golongan buruh, dan golongan tuan tanah. Golongan kapital adalah golongan
yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari
keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital
yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. Golongan buruh merupakan golongan yang
terbesar dalam masyarakat, namun sangat tergantung pada capital. Golongan tuan tanah
merupakan golongan yang memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang
disewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan
akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya
atau semakin langka adanya.
c. Thomas Robert Malthus
Menurut Thomas Robert Malthus tambahan permintaan tergantung kepada kenaikan jumlah
penduduk yang terus menerus. Namun, hal itu juga perlu diikuti oleh perkembangan unsur lain
seperti turunnya biaya produksi dan kenaikan jumlah capital. Apabila jumlah produksi
bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada
hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.
B. Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan kehancuran)
Karl Marx Mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat.
Perkembangan masyarakat tersebut berlangsung dalam lima tahap yaitu: masyarakat primitive
(sifatnya masih sangat sederhana, tidak ada surplus produksi karena masyarakat membuat
sendiri barang-barang yang mereka butuhkan), masyarakat perbudakan (masyarakat yang tidak
memiliki modal dijadikan budak), masyarakat feodal (kaum bangsawan yang memiliki tanah),
masyarakat kapitalis (memperkerjakan kelas buruh karena mereka tidak memiliki alat
produksi), masyarakat sosial (kepemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik social,
memberi kesempatan kepada manusia untuk maju baik dilapangan produksi maupun didalam
kehidupan).
C. Aliran Neo – Klasik
Aliran Neo-Klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai
pada saat ini dan saat yang akan datang. Menurut Neo-Klasik, tingkat bunga dan tingkat
pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan, tingkat bunga juga menentukan tingginya
tingkat investasi, jika tingkat bunga rendah maka investasi akan tinggi dan sebaliknya
(Akumulasi Kapital). Perkembangan ekonomi terjadi sebagai proses yang gradual.
Perkemabangan juga sebagai proses yang harmonis dan kumulatif, maksudnya adalah proses
ini melibatkan factor yang tumbuh bersama, sebagai contoh adalah perkembangan industri itu
tergantung pada baiknya pembagian kerja di antara para buruh. Selain itu, kaum Neo-Klasik
optimis bahwa manusia mampu untuk mengatasi terbatasnya pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi juga memerlukan aspek internasional.
D. Teori Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis
ataupun gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus.
Perkembangan ekonomi ini juga dipengaruhi oleh perubahan dalam selera konsumen namun
bersifat sedikit. Adanya wiraswasta (Enterpreneur), innovator, yang melaksanakan kombinasikombinasi baru faktor produksi, seperti: mengemukakan atau mengenalkan barang-barang
baru atau barang-barang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen, mengenalkan
suatu metode produksi yang baru, pembukaan pasar baru bagi perusahaan, penemuan
sumber-sumber ekonomi baru, menjalankan organisasi baru dalam industri. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa individu adalah tiap perubahan dalam fungsi produksi yang akan
mempengaruhi kenaikan hasil produksi.
E. Analisis Post-Keynesian
Analisis Keynesian menggunakan anggapan berdasarkan atas keadaan waktu sekarang seperti
mengenai tingkat teknik tenaga kerja selera, dengan tidak memperhatikan keadaan jangka
panjang. Teori ini juga berpendapat bahwa apabilah jumlah penduduk bertambah maka
pendapatan rill perkapitah akan berkurang kecuali bila pendapat rill juga bertambah.
Teori Perkembangan Ekonomi.
Karena persoalan-persoalan depresi ekonomi 1930-an telah teratasi, maka muncul fenomena
ekonomi yang lain di Amerika Serikat. Ada pertanda bahwa tingkat pertumbuhan penduduk
menurun, tabungan lebih besar dari investasi, muncullah hipotesis ekonomi dalam keadaan
stagnasi. urangan produksi.
1. Robert M. Solow
Solow yang bertolak dari pemikiran ekonomi Neoklasik menyusun pula teori pertumbuhan
ekonomi dengan menggunakan teori produksi yang mengatasi kelemahan-kelemanah model
Harrod-Domar. Di sini pun terdapat tiga variabel utama, tetapi unsur ketidakstabilan itu telah
dihilangkan. Fungsi produksi dinyatakan dalam modal perkapita; pertambahan modal per
kapita sama dengan jumlah tabungan per kapita dikurangi dengan jumlah pertumbuhan
investasi per kapita.
Output terbagi dua, yakni untuk konsumsi dan untuk investasi. Dalam model ini ada tiga fungsi
utama, yakni fungsi produksi, fungsi tabungan, dan fungsi investasi. Dengan demikian, tingkat
keseimbangan antara ketiga fungsi itu stabil yang sedang berkembang, kemungkinan terjadi
perangkap-pertumbuhan, karena tingkat akumulasi modal yang kecil, bahkan tingkat
pertumbuhannya dapat lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
2. Teori Pertumbuhan Baru
Robert Lucas dari Universitas Chicago mengemukakan fenomena internasional yang tidak
sesuai dengan teori pertumbuhan neoklasik, misalnya adanya perbedaan antara negara dan
juga migrasi penduduk antar negara. Jika memang teknologi di seluruh dunia tidak berbeda, skil
manusia yang terwujud dalam human capital seharusnya tidak berpindah dari negara sedang
berkembang , dimana human capital telah tersedia dalam jumlah banyak, seperti yang banyak
terjadi sekarang ini. Para ekonom pertumbuhan yang baru, di sisi yang lain menekankan
pentingnya perekonomian eksternal sebagai sumber akumulasi kapital.
3. Friedrich List
Pelopor Historismus: Eksponen Nasionalisme Ekonomi Bahwa Tahap Perkembangan Ekonomi
yaitu dengan cara produksi :
1. Tahap Primitip
2. Tahap Beternak
3. Tahap Pertanian
4. Industri Pengolahan (Manufacturing)
5. Pertanian, Industri Pengolahan & Perdagangan
4. Karl Bucher
Sintesa Pendapat List dan Bruno Perkembangan Ekonomi Ada 3 tahap :
1. Produksi untuk kebutuhan Sendiri (subsistence)
2. Perekonomian Kota dimana pertukaran sudah meluas
3. Perekonomian Nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting
Teori pembangunan ekonomi dapat digolongkan menjadi lima golongan besar yaitu Klasik, Karl
Marx, Neoklasik, Scumpeter, dan Post Keynesian. Aliran-aliran ini mengemukakan sebab-sebab
pertumbuhan pendapatan nasional dan proses pertumbuhannya.
A. Aliran Klasik
Aliran klasik muncul pada akhir abad ke-18 dan permulaan abad ke 19 yaitu dimasa revolusi
industri yang merupakan awal bagi adanya perkembangan ekonomi. Pada waktu itu aliran
ekonomi yang sedang berkembang adalah sistem liberal dan menurut aliran klasik ekonomi
liberal itu disebabkan oleh adanya kemajuan dalam bidang teknologi dan peningkatan jumlah
penduduk. Kemajuan teknologi tergantung pada pertumbuhan kapital.
Kecepatan pertumbuhan kapital tergantung pada tinggi rendahnya tingkat keuntungan,
sedangkan tingkat keuntungan ini tergantantung pada sumber daya alam. Aliran klasik juga
mengalami perkembangan dari beberapa pengamat aliran klasik, diantaranya Adam Smith,
David Ricardo, dan Thomas Robert Malthus.
a. Adam Smith
Menurut Adam Smith, untuk berlakunya perkembangan ekonomi diperlukan adanya
spesialisasi atau pembagian kerja. Pembagian kerja didasari oleh akumulasi capital yang
berasal dari dana tabungan dan luas pasar. Luas pasar disni berfungsi untuk menampung hasil
produksi sehingga dapat menembus perdagangan internasional. Perrtumbuhan itu mulai maka
ia akan bersifat kumulatif artinya bila ada pasar yang dan ada akumulasi kapital, pembagian
kerja akan terjadi dan akan menaikan tingkat produktivitas tenaga kerja.
b. David Ricardo
Menurut David Ricardo di dalam masyarakat ekonomi ada tiga golongan masyarakat yaitu
golongan capital, golongan buruh, dan golongan tuan tanah. Golongan kapital adalah golongan
yang memimpin produksi dan memegang peranan yang penting karena mereka selalu mencari
keuntungan dan menginvestasikan kembali pendapatannya dalam bentuk akumulasi kapital
yang mengakibatkan naiknya pendapatan nasional. Golongan buruh merupakan golongan yang
terbesar dalam masyarakat, namun sangat tergantung pada capital. Golongan tuan tanah
merupakan golongan yang memikirkan sewa saja dari golongan kapital atas areal tanah yang
disewakan. David Ricardo mengatakan bahwa bila jumlah penduduk bertambah terus dan
akumulasi kapital terus menerus terjadi, maka tanah yang subur menjadi kurang jumlahnya
atau semakin langka adanya.
c. Thomas Robert Malthus
Menurut Thomas Robert Malthus tambahan permintaan tergantung kepada kenaikan jumlah
penduduk yang terus menerus. Namun, hal itu juga perlu diikuti oleh perkembangan unsur lain
seperti turunnya biaya produksi dan kenaikan jumlah capital. Apabila jumlah produksi
bertambah maka secara otomatis permintaan akan ikut bertambah pula karena pada
hakekatnya kebutuhan manusia tidak terbatas.
B. Teori Karl Marx (Pertumbuhan dan kehancuran)
Karl Marx Mengemukakan teorinya berdasarkan atas sejarah perkembangan masyarakat.
Perkembangan masyarakat tersebut berlangsung dalam lima tahap yaitu: masyarakat primitive
(sifatnya masih sangat sederhana, tidak ada surplus produksi karena masyarakat membuat
sendiri barang-barang yang mereka butuhkan), masyarakat perbudakan (masyarakat yang tidak
memiliki modal dijadikan budak), masyarakat feodal (kaum bangsawan yang memiliki tanah),
masyarakat kapitalis (memperkerjakan kelas buruh karena mereka tidak memiliki alat
produksi), masyarakat sosial (kepemilikan alat-alat produksi didasarkan atas hak milik social,
memberi kesempatan kepada manusia untuk maju baik dilapangan produksi maupun didalam
kehidupan).
C. Aliran Neo – Klasik
Aliran Neo-Klasik mempelajari tingkat bunga, yaitu harga modal yang menghubungkan nilai
pada saat ini dan saat yang akan datang. Menurut Neo-Klasik, tingkat bunga dan tingkat
pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan, tingkat bunga juga menentukan tingginya
tingkat investasi, jika tingkat bunga rendah maka investasi akan tinggi dan sebaliknya
(Akumulasi Kapital). Perkembangan ekonomi terjadi sebagai proses yang gradual.
Perkemabangan juga sebagai proses yang harmonis dan kumulatif, maksudnya adalah proses
ini melibatkan factor yang tumbuh bersama, sebagai contoh adalah perkembangan industri itu
tergantung pada baiknya pembagian kerja di antara para buruh. Selain itu, kaum Neo-Klasik
optimis bahwa manusia mampu untuk mengatasi terbatasnya pertumbuhan ekonomi.
Pertumbuhan ekonomi juga memerlukan aspek internasional.
D. Teori Schumpeter
Menurut Joseph Schumpeter perkembangan ekonomi bukan merupakan proses yang harmonis
ataupun gradual, tetapi merupakan perubahan yang spontan dan terputus-putus.
Perkembangan ekonomi ini juga dipengaruhi oleh perubahan dalam selera konsumen namun
bersifat sedikit. Adanya wiraswasta (Enterpreneur), innovator, yang melaksanakan kombinasikombinasi baru faktor produksi, seperti: mengemukakan atau mengenalkan barang-barang
baru atau barang-barang berkualitas baru yang belum dikenal oleh konsumen, mengenalkan
suatu metode produksi yang baru, pembukaan pasar baru bagi perusahaan, penemuan
sumber-sumber ekonomi baru, menjalankan organisasi baru dalam industri. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa individu adalah tiap perubahan dalam fungsi produksi yang akan
mempengaruhi kenaikan hasil produksi.
E. Analisis Post-Keynesian
Analisis Keynesian menggunakan anggapan berdasarkan atas keadaan waktu sekarang seperti
mengenai tingkat teknik tenaga kerja selera, dengan tidak memperhatikan keadaan jangka
panjang. Teori ini juga berpendapat bahwa apabilah jumlah penduduk bertambah maka
pendapatan rill perkapitah akan berkurang kecuali bila pendapat rill juga bertambah.
Teori Perkembangan Ekonomi.
Karena persoalan-persoalan depresi ekonomi 1930-an telah teratasi, maka muncul fenomena
ekonomi yang lain di Amerika Serikat. Ada pertanda bahwa tingkat pertumbuhan penduduk
menurun, tabungan lebih besar dari investasi, muncullah hipotesis ekonomi dalam keadaan
stagnasi. urangan produksi.
1. Robert M. Solow
Solow yang bertolak dari pemikiran ekonomi Neoklasik menyusun pula teori pertumbuhan
ekonomi dengan menggunakan teori produksi yang mengatasi kelemahan-kelemanah model
Harrod-Domar. Di sini pun terdapat tiga variabel utama, tetapi unsur ketidakstabilan itu telah
dihilangkan. Fungsi produksi dinyatakan dalam modal perkapita; pertambahan modal per
kapita sama dengan jumlah tabungan per kapita dikurangi dengan jumlah pertumbuhan
investasi per kapita.
Output terbagi dua, yakni untuk konsumsi dan untuk investasi. Dalam model ini ada tiga fungsi
utama, yakni fungsi produksi, fungsi tabungan, dan fungsi investasi. Dengan demikian, tingkat
keseimbangan antara ketiga fungsi itu stabil yang sedang berkembang, kemungkinan terjadi
perangkap-pertumbuhan, karena tingkat akumulasi modal yang kecil, bahkan tingkat
pertumbuhannya dapat lebih kecil dari tingkat pertumbuhan penduduk.
2. Teori Pertumbuhan Baru
Robert Lucas dari Universitas Chicago mengemukakan fenomena internasional yang tidak
sesuai dengan teori pertumbuhan neoklasik, misalnya adanya perbedaan antara negara dan
juga migrasi penduduk antar negara. Jika memang teknologi di seluruh dunia tidak berbeda, skil
manusia yang terwujud dalam human capital seharusnya tidak berpindah dari negara sedang
berkembang , dimana human capital telah tersedia dalam jumlah banyak, seperti yang banyak
terjadi sekarang ini. Para ekonom pertumbuhan yang baru, di sisi yang lain menekankan
pentingnya perekonomian eksternal sebagai sumber akumulasi kapital.
3. Friedrich List
Pelopor Historismus: Eksponen Nasionalisme Ekonomi Bahwa Tahap Perkembangan Ekonomi
yaitu dengan cara produksi :
1. Tahap Primitip
2. Tahap Beternak
3. Tahap Pertanian
4. Industri Pengolahan (Manufacturing)
5. Pertanian, Industri Pengolahan & Perdagangan
4. Karl Bucher
Sintesa Pendapat List dan Bruno Perkembangan Ekonomi Ada 3 tahap :
1. Produksi untuk kebutuhan Sendiri (subsistence)
2. Perekonomian Kota dimana pertukaran sudah meluas
3. Perekonomian Nasional dimana peran pedagang menjadi semakin penting