KONSEP dasar EKONOMI bank syariah

PENDAHULUAN

Dalam mengenal konsumen kita perlu mempelajari perilaku konsumen
sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Suatu
metode didefinisikan sebagai suatu wakil realitas yang disederhanakan, model
perilaku konsumen dapat didefinisikan sebagai suatu skema atau kerangka
kerja yang disederhanakan untuk menggambarkan suatu aktivitas-aktivitas
konsumen. Model perilaku konsumen dapat pula diartikan sebagai kerangka
kerja atau suatu yang mewakili apa yang diyakinkan konsumen dalam
mengambil keputusan membeli.Adapun yang mempengaruhi factor-faktor
perilaku konsumen :
-

Kekuatan social budaya terdiri dari factor budaya
tingkat social
kelompok anutan(small referebce grups) dan keluarga.
Sedangkan kekuatan psikologi terdiri dari pengalaman
belajar,kepribadian , sikap dan keyakinan.

Sedangkan produsen sangat berpengaruh terhadap masyarakat karena
produsen yang menyediakan sebagian dari kebutuhan kita. Namun, produsen

tidak asal menyediakan keperluan masyarakat. Dalam memproduksi barang
yang akan disalurkan, produsen juga memiliki tahap-tahap yang harus
dijalankan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Selain itu, para produsen
juga harus jujur dalam pembuatan produksinya maupun dalam penjualan
produksinya agar masyarakat dapat tetap percaya kepada produsen yang
bersangkutan.

MEKANISME PASAR
PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Persoalan rendahnya daya beli masyarakat, tidak sekedar dipengaruhi oleh
peningkatan harga barang dan jasa, melainkan dipengaruhi oleh faktor
rendahnya tingkat pendapatan konsumen. Untuk meningkatkan pendapatan
individu (personal income), diperlukan peningkatan sumberdaya manusia
(SDM) yang memiliki produktivitas yang tinggi yang tidak menggantungkan
hidupnya pada orang lain.
Jumlah total dari suatu komoditi yang ingin dibeli oleh semua rumah tangga
dinamakan jumlah yang diminta dari komoditi tersebut. Sehubungan dengan
konsep ini, ada tiga aspek yang perlu diperhatikan.
Pertama, jumlah yang diinginkan adalah suatu jumlah yang diinginkan pada

tingkat harga komoditi tersebut dan pada harga komoditilain, Pendapatan
konsumen dan sebagainya yang sudah tertentu. Jumlah ini kemungkinan tidak
sama dengan jumlah yang benar-benar dibeli oleh konsumen. Ini dapat terjadi
bila jumlah yang tersedia di pasar tidak cukup, sehingga jumlah yang ingin
dibeli melebihi jumlah yang benar-benar dibeli. Untuk lebih jelasnya, istilah
jumlah yang diminta digunakan untuk menerangkan jumlah yang ingin dibeli,
dan jumlah yang benar-benar dibeli untuk menerangkan jumlah yang
sebenarnya dibeli. Kedua, kata “diinginkan” mengandung makna bahwa
jumlah tersebut dalam batas jangkauan daya beli rumah tangga. Ketiga, jumlah
yang diminta menunjukkan pada arus pembelian yang terus menerus, atau
sering disebut konsep flow, artinya, jumlah yang diminta berhubungan dengan
suatu dimensi waktu atau jangka waktu tertentu.

A. MEKANISME PASAR
Mekanisme pasar adalah kecenderungan dalam pasar bebas untuk terjadinya
perubahan harga sampai pasar menjadi seimbang(jumlah yang ditawarkan
sama dengan jumlah yang diminta). Teori ekonomi standar mengatakan
bahwa meskipun pengaruh kelembagaan selain free market bisa saja
menghasilkan alokasi yang efisien dan optimal. Dengan kata lain, jika pasar
tidak eksis, alokasi sumber daya tidak akan terjadi secara efisien dan optimal.

Dalam beberapa hal, mekanisme pasar tidak bisa bekerja secara optimal pada
beberapa sumber daya alam.
Pada dasarnya, alokasi barang dan jasa dalam suatu masyarakat dapat
dilakukan paling tidak melalui 2 jenis mekanisme. Yaitu melalui mekanisme
pasar dan mekanisme birokrasi. Dengan sejumlah kondisi yang disyaratkan,
mekanisme pasar dianggap sebagai mekanisme yang dapat mendorong
pemakaian sumber daya yang efisien. Namun kegagalan pasar juga bisa terjadi
dalam pengalokasian sejumlah barang dan jasa. Ini bisa disebabkan karena
adanya public goods beserta eksternalitasnya. Jenis barang dan jasa inilah
(beserta mixed goods) yang akan didistribusikan melalui mekanisme
birokrasi.
Karena mekanisme pasar yang berbeda, harga pasar yang tercapai pun
menjadi berbeda - beda. Kadang - kadang harga yang terbentuk di pasar bisa
menyebabkan kerugian bagi konsumen atau bahkan kerugian bagi produsen
juga. Oleh karena itu, pemerintah dalam batas-batas tertentu terkadang perlu
melakukan intervensi dalam pembentukan harga dengan tujuan harga yang
terbentuk tidak akan merugikan konsumen maupun produsen. Hal yang
biasanya dilakukan pemerintah antara lain adalah: penentuan harga eceran
tertinggi, penentuan harga eceran terendah, penetapan pajak, serta pemberian
subsidi.

Mekanisme pasar tidak dapat berfungsi tanpa keberadaan aturan yang dibuat
pemerintah. Peranan pemerintah menjadi lebih penting karena mekanisme
pasar saja tidak bisa menyelesaikan semua persoalan ekonomi. Untuk

menjamin efisiensi, pemerataan dan stabilitas ekonomi, peran dan fungsi
negara mutlak diperlukan dalam perekonomian sebagai pengendali
mekanisme pasar. Walaupun dalam sistem ekonomi pasar, masalah ekonomi
utama diserahkan kepada mekanisme pasar, namun pada beberapa kasus
tertentu pemerintah tetap harus campur tangan untuk menghindari
kekacauan dalam bidang ekonomi.
B. PERMINTAAN
Permintaan adalah keinginan konsumen membeli suatu barang pada berbagai
tingkat harga selama periode waktu tertentu.
Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi permintaan suatu barang, yaitu
1) Harga barang itu sendiri [Px]
2) Harga barang lain yang terkait (substitusi atau komplemen) [Py]
3) Tingkat pendapatan per kapita [Y/cap]
4) Selera atau kebiasaan [sel]
5) Jumlah penduduk [pen]
6) Perkiraan harga di masa mendatang [Pp]

7) Distribusi pendapatan [Ydist]
8) Usaha-usaha perodusen meningkatkan penjualan (promosi)[prom]
Fungsi permintaan :
- -/+ + + + + + +
Dx = f(Px, Py, Y/cap, sel, Pen, Pp, Ydist, prom)
Di mana : Dx
: permintaan akan barang X
Px
: harga X
Py
: harga Y (barang substitusi atau komplemen)
Y/ cap : pendapatan perkapita
Sel
: selera atau kebiasaan
Pen
: Jumlah penduduk
Pp
: perkiraan harga X periode mendatang
Ydist : distribusi pendapatan
Prom : upaya produsen meningkatkan penjualan (promosi)

Kurva Permintaan
Akibat dari adanya hukum permintaan tersebut kurva permintaan menjadi
miring dari kiri atas ke kanan bawah, sehingga kurva permintaan dikatakan

mempunyai kemiringan negatif, karena variable – variable yang bekerja dalam
pemintaan bekerjanya berlawanan arah. Kurva permintaan tidak mungkin
menyentuh sumbu P karena berapapun harganya pasti ada konsumen yang
bersedia untuk membeli barang yang dihasilkan.
Jika kita berbicara mengenai permintaan maka kita akan membahas tentang
perilaku konsumen. Perilaku konsumen adalah setiap pemakai atau pengguna
barang atau jasa baik untuk kepentingan diri sendiri dan atau kepentingan
orang lain. Namun secara sederhana dapat diartikan sebagai pengguna barang
dan atau jasa. Untuk memahami mengenai perilaku konsumen yang
dinyatakan pada hukum permintaan, digunakan dua pendekatan , yakni:
A. Pedekatan Marginal Utility (Kardinal)
Pendekatan kardinal didasarkan pada asumsi bahwa tingkat kepuasan yang
diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang dapat diukur dengan satuan
tertentu seperti rupiah, jumlah, unit atau buah dan lain-lain.Semakin besar
jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat
kepuasannya.

Tingkat kepuasan konsumen terdiri dari dua konsep yaitu :
1) kepuasan total (total utility) adalah kepuasan menyeluruh yang diterima
oleh individu dari mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa.
2) kepuasan tambahan adalah perubahan total per-unit dengan adanya
perubahan jumlah barang atau jasa yang dikonsumsi.
Keseimbangan Konsumen
Kepuasan maksimum terjadi apabila alokasi pengeluaran pada komoditikomoditi terjadi pada saat kepuasan setiap rupiah terakhir yang dikeluarkan
adalah sama.
Sebagai contoh, jika seorang konsumen memiliki dana Rp 12 untuk membeli
dua macam barang yaitu barang A dengan harga Rp. 2/unit dan barang B
dengan harga Rp1/unit. Besarnya kepuasan total (TU) maupun kepuasan
tambahan (MU) ditunjukkan pada tabel di bawah ini. Berapakah jumlah
barang A dan B yang dapat dibeli oleh konsumen agar kepuasannya
maksimum?

Syarat kepuasan maksimum :
MUA = PA
MUB PB
MUA = 2
MUB 1

Dari sekian kombinasi, yang memenuhi syarat ada 3 pasangan, yaitu:
a.(MUA = 16 dan MUB = 8)
b.(MUA = 14 dan MUB = 7)
c.(MUA = 12 dan MUB = 6)
Selanjutnya ketiga pasangan ini dihitung sehingga ditemukan kombinasi mana
yang paling memuaskan konsumen.
M = PAQA + PBQB
12 = 2 QA + 1 QB
Pasangan 1 (MUA = 16 dan MUB = 8)
(2 x 1) + (1 x 4) = 6
Pasangan 2 (MUA = 14 dan MUB = 7)
(2 x 2) + (1 x 5) = 9
Pasangan 3 (MUA = 12 dan MUB = 6)
(2 x 3) + (1 x 6) = 12
Sehingga dapat diperoleh kombinasi yang paling memuaskan yaitu jika
konsumen membeli barang A sebanyak 3 unit dan barang B sebanyak 6 unit
yang sesuai dengan uang yang dibelanjakan yaitu Rp 12.
B. Pendekatan Indifference Curve (Ordinal)
Pendekatan ordinal mengasumsikan bahwa konsumen mampu
meranking/membuat urutan-urutan kombinasi barang yang akan dikonsumsi

berdasarkan kepuasan yang akan diperolehnya tanpa harus menyebutkan
secara absolut. Pendekatan ordinal digunakan dengan menggunakan analisis
kurva indiferensi.
Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukkan berbagai titik-titik
kombinasi dua barang yang memberikan kepuasan yang sama. Mengukur
kepuasan konsumen dengan pendekatan kurva indiferensi didasarkan pada 4

(empat) asumsi, yakni :
a. Konsumen memiliki pola preferensi akan barang-barang konsumsi yang
dinyatakan dalam bentuk peta indiferensi.
b. Konsumen memiliki dana dalam jumlah tertentu.
c. Konsumen selalu berusaha untuk mencapai kepuasan maksimum.
d. Semakin jauh dari titik origin, maka kepuasan konsumen semakin tinggi.
Karakteristik Kurva Indiferens
Kurva indiferensi memiliki karakteristik atau ciri-ciri umum sebagai berikut:
1. Memiliki kemiringan yang negatif
Bila jumlah suatu barang dikurangi maka jumlah barang yang lain harus
ditambah agar dapat memperoleh tingkat kepuasan yang sama.
2. Tidak dapat berpotongan
Perpotongan antara dua kurva indiferensi tidak mungkin terjadi.

3. Cembung terhadap titik origin
Tingkat Penggantian Marginal (Marginal Rate of Substitution/MRS)
Berapa gelas sirup yang harus dikorbankan untuk memperoleh tambahan 1
potong kue? Pertanyaan ini akan terjawab dengan mengukur tingkat
penggantian marginal atau MRS.
Garis Anggaran (Budget Line)
Salah satu syarat yang dibutuhkan agar seorang konsumen dapat
mengkonsumsi barang dan jasa adalah memiliki pendapatan untuk
dibelanjakan. Daya beli seorang konsumen dalam melakukan permintaan
terhadap barang dan jasa dipengaruhi oleh:
a) pendapatan yang dimiliki
b) harga barang yang diinginkan.
Bila diandaikan bahwa hanya ada 2 barang yang dikonsumsi maka secara
matematis persamaan garis anggaran dapat ditulis sebagai berikut :
PxQx + Py Qy = I

Dimana :
Px = harga barang X
Py = harga barang Y
Qx = jumlah barang X

Qy = jumlah barang Y
I = pendapatan konsumen
KONSEP ELASTISITAS
Terdapat tiga macam konsep elastisitas permintaan,yaitu:
a.Elastisitas Harga.
Elastisitas harga yaitu persentase perubahan jumlah barang yang diminta
yang disebabkan oleh perubahan harga barang itu sebesar satu persen.
b.Elastisitas Silang.
Elastisitas silang yaitu(elastisitas harga silang) yaitu persentase jumlah
barang yang diminta yang disebabkan oleh perubahan harga barang lain
(barang yang mempunyai hubungan) sebesar satu persen.
c.Elastisitas Pendapatan.
Elastisitas pendapatan yaitu persentase perubahan jumlah barang yang
diminta yang disebabkan oleh perubahan pendapatan riel konsumen sebesar
satu persen.

C. PENAWARAN
Dalam pengertian Ekonomi Mikro juga dapat dibedakan menjadi penawaran
perorangan dan penawaran pasar.
a. Penawaran Perorangan
Penawaran perorangan terhadap suatu barang atau jasa ialah kesediaan dari
seorang penjual untuk menawarkan berbagai jumlah barang pada berbagai
tingkat harga.
b. Penawaran Pasar
Penawaran pasar adalah keseluruhan penjumlahan dari penawaran
perorangan suatu barang atau jasa pada berbagai tingkat harga.
Hukum penawaran menjelaskan tentang adanya korelasi positif antara
perubahan harga terhadap perubahan jumlah barang yang ditawarkan.
Hukum tersebut berbunyi sebagai berikut:
“Makin rendah tingkat harga makin sedikit jumlah barang yang ditawarkan
dan sebaliknya makin tinggi tingkat harga makin banyak jumlah barang yang
ditawarkan.”
Hukum penawaran tersebut juga berlaku dengan asumsi bahwa beberapa
faktor dianggap tidak mengalami perubahan. Faktor-faktor tersebut ialah:
1. Harga barang itu sendiri [Px]
2. Harga barang lain yang terkait [Py]
3. Harga faktor produksi (input) [Pi]
4. Biaya produksi [C]
5. Teknologi produksi, [tek]
6. Jumlah pedagang/penjual, [ped]
7. tujuan dari perusahaan, [tuj]
8. kebijakan pemerintah. [kebij]
fungsi :
+ +/- - - + + +/- +
Sx = f(Px, Py, Pi, C, tek, ped, tuj, kebij)
KURVA PENAWARAN
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara

harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan, yang dimana apabila
jumlah sesuatu barang yang sanggup ditawarkan oleh pada suatu tingkat
harga dan tempo masa tertentu.
Pada tabel berikut merupakan salah satu kurva penawaran mengenai daftar
penjualan “Toko Beras Untung Jaya” . Kurva penawaran yang dibuat
berdasarkan tabel tersebut.
Penjualan Toko Beras Untung Jaya
Harga Beras (Rp/Liter) Penjualan (Liter)
4500 35
5000 40
5500 45
6000 50
9000 55
11000 60

Gambaran data disamping bila disajikan didalam kurva
2. Perilaku Produsen
A. Produsen dan Fungsi Produksi
Teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubungan antara tingkat
produksi dengan jumlah jumlah faktor produksi dan hasil penjualan
outputnya di dalam menganalisis teori produksi,kita mengenal dua hal :
Produksi jangka pendek, yaitu bila sebagian faktor seorang produsen atau
pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus
menentukan dua macam keputusan.
a.berapa output yang harus diproduksi?
b.berapa dan dalam kondisi bagaimana faktor-faktor produksi digunakan?
Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukan
hubungan fisik atau tekhnis antara jumlah faktor faktor produksi yang
dipergunakan dengan jumlah produk yang dihasilkan per satu waktu tanpa
memperhatikan harga harga,baik harga faktor faktor produksi maupun harga

produk.
B. Produksi Optimal
Konsep efisiensi dari aspek ekonomis dinamakan konsep efisiensi ekonomis
atau efisiensi harga.dalam teori ekonomi produksi,pada umumnya
menggunakan konsep ini.dipandang dari konsep efisiensi ekonomi pemakaian
faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan keuntungan
maksimum. untuk menentukan tingkat produksi optimum menurut konsep
efisiensi ekonomis,tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi produksi.
ada syarat lagi yang harus di ketahui,rasio harga input-output.secara
sistematis :
keuntungan(p) dapat ditulis :
p = PY.Y-Px.X,dimana Y = jumlah produk,PY = harga produk,X = faktor
produksi,Px = harga faktor produksi.
C. Least Cost Combination
Persoalan least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana
yang memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin
dihasilkan telah ditentukan. Jadi selama DX2.P2 > DX1.P1 maka penggantian
DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.
Manfaat Dan Nilai Suatu Barang
Manfaat dari suatu barang adalah kemampuan dari barang itu untuk
memenuhi atau memuaskan kebutuhan manusia.Manfaat suatu barang dapat
bersifat subjektif, artinya bergantung pada orang yang membutuhkannya dan
hanya dapat diukur dengan menggunakan tingkat intensitas kebutuhan yang
dapat dipenuhi oleh barang itu.
Contohnya: Buku dan alat-alat tulis memiliki tingkat intensitas yang tinggi bila
dilihat dari sudut pandang seorang pelajar, bila dibandingkan dengan petani
maka petani akan menilai buku dan alat-alat tulis tersebut kurang bermanfaat
dan lebih bermanfaat cangkul, pupuk dan alat-alat pertanian lainnya.

Suatu Barang akan terasa manfaatnya apabila:
1. Sudah diubah bentuknya
misalnya: rotan di hutan akan lebih bermanfaat bila sudah dirubah bentuk
menjadi kursi, meja, lemari.
2. Sudah dipindahkan tempatnya
misalnya: batu di gunung, pasir dipantai akan lebih bermanfaat bila sudah
dipindahkan ke tempat- tempat pembangunan.
3. Sesuai waktu penggunaannya
misalnya: jas hujan dan payung akan lebih bermanfaat bila digunakan pada
musim hujan.
4. Sudah berpindah kepemilikan
misalnya: rumah akan bertambah nilai kegunaannya bila sudah dibeli dan
dimiliki.
Berikut ini adalah pengertian dari nilai suatu barang:
a) Nilai Pakai adalah kemampuan suatu barang atau jasa yang dipakai untuk
memenuhi kebutuhan.
b) Nilai Pakai Objektif adalah kemampuan suatu barang atau jasa untuk
memuaskan atau memenuhi kebutuhan manusia. (misal: pakaian, perhiasan)
c) Nilai Pakai Subjektif adalah suatu arti yang diberikan oleh seseorang atas
suatu barang / jasa tertentu sesuai kemampuan barang itu dalam memenuhi
kebutuhannya.
(misal: buku pelajaran memiliki arti yang berguna bagi pelajar)
d) Nilai Tukar adalah kemampuan suatu barang untuk dapat dipertukarkan
dengan barang lain :
e) Nilai Tukar Objektif adalah kemampuan suatu barang untuk dapat
ditukarkan dengan barang lain, nilai tukar objektif ditentukan oleh adanya
hubungan tukar-menukar.
Misalnya dalam membuat suatu barang yang diperlukan konsumen (sebut saja
untuk membuat tas atau sepatu dari kulit) seorang produsen membuatnya
berdasarkan apa yang diperlukan/diminta oleh konsumen, bukan untuk
keperluan pribadi, jadi produsen menilai barang berdasarkan nilai tukar.
f) Nilai Tukar Subjektif adalah arti yang diberikan oleh seseorang terhadap
suatu barang berdasarkan kesanggupan barang tersebut untuk dipertukarkan.

Misalnya si Ani sebagai konsumen mengatakan harga kemeja Rp.198.000,
maka yang dimaksud adalah nilai tukar objektifnya. Tetapi bila si Ani adalah
seorang produsen, maka dia melihatnya sebagai nilai tukar subjektif, karena
ada faktor yang mempengaruhi, diantaranya:
- biaya pembuatan dan biaya lain dari barang tersebut
- persaingan dengan produsen kemeja lain
Di lain pihak, bila si Ani adalah seorang pedagang, maka ia akan menilai
barang tersebut berdasarkan biaya yang akan dikeluarkan
D. HARGA KESEIMBANGANHarga keseimbangan adalah harga dimana baik
konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau
mengurangi jumlah yang akan dikonsumsi dan dijual. Permintaan sama
dengan penawaran. Jika harga di bawah harga keseimbangan, terjadi
kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran
menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan,
terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah
permintaan menurun.
Contoh :
Permintaan : Qd = 200 – 10P
Penawaran : Qs = -40 + 5P
Dimana : Qd, Qs = ribu unit pertahun
P = puluh juta rupiah per unit
Keseimbangan pasar:
Qd = Qs
200 – 10P = -40 + 5P
240 = 15P
P = 16
Jadi:
Qd = 20 – 10(16) = 40
Qs = -40 + 5(16) = 40
Keseimbangan terjadi pada saat harga mobil Rp. 160 juta per unit. Saat itu
jumlah permintaan sama dengan jumlah penawaran, yaitu 40.000 unit mobil
per tahun.
Jika harga mobil ditetapkan Rp. 150 juta per unit (dibawah harga

keseimbangan) maka akan mengakibatkan kelebihan permintaan sebanyak
15.000 unit mobil per tahun. Sedangkan jika harga ditetapkan Rp.170 juta per
unit (diatar harga keseimbangan) makan akan mengakibatkan kelebihan
penawaran sebanyak 15.000 unit mobil pertahun.