manajemen strategi pengertian strategi (2)
Makalah Manajemen Strategi
Perusahaan Bakery di Bidang Cake
“CAKEBYMOIST”
Disusun oleh:
KHAIRUNNISA – 135060701111057
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN INDUSTRI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan masuknya budaya luar, roti semakin diminati oleh masyarakat bangsa
Indonesia. Roti memang bukan makanan pokok bagi bangsa Indonesia. Namun, seiring
dengan perkembangan kehidupan masyarakat perkotaan yang ingin serba praktis, plus
kesadaran akan gizi yang semakin tinggi, membuat makanan yang satu ini semakin digemari.
Tingginya ketertarikan masyarakat terhadap bakery dapat dilihat dari semakin banyak
bermunculannya pelaku bisnis baru di bidang bakery, baik yang berasal dari merek lokal
maupun dari jaringan brand internasional. Keberadaan pelaku bisnis bakery tidak hanya di
Jakarta, namun tersebar di kota-kota lain seperti Bandung, Semarang, Makassar, hingga
Malang. Persebaran usaha bakery khususnya cake di Malang masih belum begitu banyak.
Jarang sekali terdapat usaha cake yang menyediakan jasa custom untuk keperluan khusus.
Usaha cake ini merupakan peluang usaha yang menjanjikan dengan keinginan pasar yang
berkembang. Namun, dalam memulai usaha seperti ini perlu perencanaan yang matang.
Dengan manajemen strategi diharapkan peluang usaha cake ini dapat menjadi peruntungan
yang menjanjikan. Proses perencanaan strategis sendiri terdiri dari pendefinisian visi misi
yang jelas, menganalisis peluang, ancaman, kelebihan dan kekurangan dari perusahaan itu
sendiri.
1.2 TUJUAN
Tujuan makalah perusahaan bakery dalam bidang cake ini adalah:
1.
Menentukan visi dan misi perusahaan.
2.
Mendefinisikan peluang, ancaman, kelebihan dan kekurangan perusahaan.
3.
Membuat dan menganalisis external factor evaluation dan internal factor evaluation.
4.
Menentukan strategic in action perusahaan.
1.3 MANFAAT
Tujuan makalah perusahaan bakery dalam bidang cake ini adalah:
1.
Mampu menentukan visi dan misi perusahaan.
2.
Mampu mendefinisikan peluang, ancaman, kelebihan dan kekurangan perusahaan.
3.
Mampu membuat dan menganalisis external factor evaluation dan internal factor
evaluation.
4. Mampu menentukan strategic in action perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MANAJEMEN STRATEGI
Menurut Fred R. David (1986:5), manajemen strategi adalah Seni dan Pengetahuan untuk
merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang
membuat organisasi mampu mencapai obyektif/tujuannya. Manajemen strategis berfokus
pada
usaha
untuk
mengintegrasikan
manajemen,
pemasaran,
keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk
mencapai keberhasilan organisasional.
Tujuan manajemen startegi adalah untuk menciptakan peluang baru dan perencanaan
jangka panjang dengan mengoptimalkan tren-tren dewasa ini. Dalam pembuatan perencanaan
strategi dibutuhkan peranan dari pihak manajerial yang luas agar pilihan terhadap alternatif
strategi mampu memberikan keuntungan terbaik untuk perusahaan. Manajemen strategis di
katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,
kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk
kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
2.2 TAHAPAN MANAJEMEN STRATEGI
Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi, penerapan
strategi dan penilaian strategi.
2.2.1
Strategy Formulation
Pada tahap ini mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat
sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.
2.2.2
Strategy Implementation
Tahap ini mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan
strategis dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategis mencakup pengembangan budaya yang
mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha–
usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi,
serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi.
2.2.3
Strategy Evaluation
Tahap ini adalah tahap akhir dari manajamen strategis tiga kegiatan pokok dalam
evaluasi strategi adalah mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan perumusan strategi yang iterapkan sekarang ini, mengukur kinerja dan melakukan
tindakan-tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini
bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok.
2.3 INPUT STAGE
Pada tahap formulasi terdapat tiga tahap yaitu input stage, matching stage dan decision
stage. Pada input stage terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan sebuah perusahaan
yaitu menetapkan visi, misi dan tujuan, mendefinisikan dan menganalisin faktor eksternal dan
faktor internal, selain itu membuat competitive profil matrix. Kemudian pada matching stage
dapat digunakan beberapa alat bantu strategis yaitu TOWS matrix, SPACE matrix, BCG
matrix, Internal External (IE) matrix dan Grand Strategy Matrix. Sedangkan pada decision
stage menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix. Berikut akan dijelaskan lebih
lanjut tentang elemen-elemen pada input stage.
2.3.1
Visi, Misi dan Tujuan
Menurut Wibisono (2006, 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan citacita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. visi
merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal
yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka
panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi
di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122),
Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan
pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Misi adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do). Menurut
Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa
yang dipenuhi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka
berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan
oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman
pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan
sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara
pencapaian Visi.
Format pernyataan misi berbeda-beda dalam panjangnya, isi, bentuk, dan spesifiknya.
Misi yang efektif meliputi dan cerminan dari 9 komponen penting, yaitu:
a. Customer, pelanggan, Siapa pelanggan perusahaan?
b. Product, Apa produk baik berupa barang maupun jasa utama yang dihasilkan
perusahaan?
c. Market, pasar, secara geografi, dimana perusahaan berkompetisi?
d. Technology, Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru, tercanggih? atau
teknologi apa yang digunakan?
e. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, apakah
perusahaan memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan
keuangan yang baik?
f. Filosofi, apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika?
g. Konsep diri, apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif yang dimiliki
perusahaan?
h. Perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran
sosial, masyarakat, dan lingkungan?
i. Perhatian akan karyawan, apakah karyawan dianggap dan diperlakukan sebagai
aset yang berharga bagi perusahaan?
2.3.2
External Factor Evaluation (EFE)
Menurut David (2006, 131), matriks EFE membuat ahli strategi meringkas dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
hukum, dan persaingan. Matriks EFE dibuat untuk menilai respon perusahaan terhadap
kondisi eksternalnya
2.3.3
Internal Factor Evaluation (IFE)
Internal Factor Evaluation (IFE Matrix) merupakan langkah terakhir dalam
melaksanakan audit manajemen strategis internal. IFE Matrix menyediakan informasi
penting bagi perumusan strategi. Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan
untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut.
2.4 Strategic in Action
Strategi dalam pelaksanaan dapat menggunakan strategi integrasi ataupun generic
strategies. Berikut akan dijelaskan tipe-tipe strategi integrasi.
2.4.1
Strategi integrasi
A. Strategi integrasi vertikal
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang-kadang
bersama-sama disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan
sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, dan atau pesaing.
1. Integrasi ke depan
Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas
distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak produsen (pemasok) yang menjalankan
strategi integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara
langsung kepada konsumen.
2. Integrasi ke Belakang
Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan
control atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan
saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan.
3. Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan
kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling signifikan dalam manajemen
strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi
pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan
meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber saya daya dan kompetensi.
B. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk kadang-kadang
disebut strategi intensif karena mereka membutuhkan usaha intensif jika posisi kompetitif
perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik.
1. Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk/ jasa saaat ini
melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini secara luas digunakan sendiri
maupun dikombinasikan dengan strategi lainnya.
2. Pengembangan Pasar
Pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area geografi
yang baru.
3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produk/ jasa saat ini. Pengembangan produk biasa
melibatkan biaya litbang yang besar.
C. Strategi Diversifikasi
Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi: konsentrik (terfokus), horizontal, dan
konglomerat.
1.
Diversifikasi Konsentrik
Menambah produk atau jasa baru, tetapi berhubungan, secara umum disebut diversifikasi
konsentrik atau terfokus.
2. Diversifikasi Horizontal
Menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, untuk pelanggan saat ini
disebut diversifikasi horizontal. Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat
karena perusahaan seharusnya sudah lebih dikenal dengan pelanggan saat ini.
3. Diversifikasi Konglomerat
Menambah produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, disebut diversifikasi
konglomerat.
D. Strategi Defensif
1. Retrechment
Retrechement terjadi jika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan
kas dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Retrechment
didesain untuk memperkuat kompetensi dasar organisasi yang unik. Selama retrenchment,
penyusunan strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan
dari pemegang saham, karyawan, media. Retrenchment dapat melibatkan penjualan tanah
dan gedung untuk meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang
labanya sangat tipis, menutup pabrik yang tua dan kuno, mengotomatisasi proses,
mengurangi jumlah karyawan, dan menetapkan system kontrol pengeluaran.
2. Divestasi
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi. Divestasi dapat
menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis
perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau
yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya.
3. Likuidasi
Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-sepotong untuk
nilai rill disebut likuidasi. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya
dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional.
2.4.2
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
3.1 DESKRIPSI PERUSAHAAN
Perusahaan yang akan dibuat bergerak pada bidang makanan yaitu cake. Perusahaan ini
diberi nama “CAKEBYMOIST”. Produksi Cakebymoist berlokasi di Kota Malang. Cake yang
dibuat merupakan butter cake dengan creamcheese sebagai olesannya. Strategi produksinya
menggunakan strategi make to order dengan pemasaran dan pemesanan melalui internet.
Pelanggan dapat memesan kue dengan desain yang diinginkan, misalnya kue ulang tahun
dengan tema kartun.
Target pelanggan Cakebymoist adalah remaja dan dewasa dari umur 14-50 tahun dengan
target konsumen seluruh usia kecuali diatas 60 tahun. Hal ini dikarenakan pertimbangan
bahwa produk yang dipasarkan tidak cocok untuk kalangan lanjut usia. Perusahaan ini
memerlukan tenaga ahli dalam bidang bake dan desain menggunakan plastic icing atau yang
sering disebut dengan fondant.
Prospek usaha ini cukup menjanjikan dimana di Malang usaha seperti ini masih sangat
jarang. Selain itu kebutuhan akan makanan manis juga sedang menjadi tren baru akhir-akhir
ini. Diharapkan dengan melakukan perencanaan strategis diawal pembangunan usaha ini
dapat membuat perusahaan ini berhasil dalam perjalanannya nanti. Perencanaan strategis
yang akan dibahas meliputi formulation strategy yang terdiri dari visi misi, External Factor
Evaluation dan Internal Factor Evaluation serta strategic in action.
3.2 VISI DAN MISI CAKEBYMOIST
Berikut merupakan visi dan misi perusahaan Cakebymoist:
-
Visi
“Menjadi market leader dalam usaha bakery di Malang yang menghasilkan cake
dengan cita rasa tinggi dan desain yang menarik.”
-
Misi
a. Menyediakan butter cake yang berkualitas dengan desain yang detail dan menarik
yang berfokus pada kepuasan pelanggan
b. Membangun brand image yang berkesan dan membekas pada hati penikmat cake
di Malang
c. Prioritas kami yaitu selalu memberikan kebebasan kepada pelanggan dalam
menentukan desain yang diinginkan
d. Mengintegrasikan kekuatan teknologi dalam peralatan dan pemasaran demi
perluasan dan kemajuan perusahaan
e. Menciptakan kegiatan produksi yang ramah lingkungan dalam rangka
penghematan
f. Menumbuhkan keterampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai performa
operasional yang maksimal dengan pendekatan kekeluargaan oleh seluruh elemen
organisasi
g. Membuka peluang bagi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan
perusahaan
3.3 EXTERNAL FACTOR EVALUATION (EFE)
Berikut ini akan diuraikan peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang dialami oleh
perusahaan Cakebymoist serta pembuatan EFE Matrix dan analisisnya.
3.3.1
Pendefinisian Peluang (Opprtunities)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tingkat konsumsi manis di indonesia meningkat
Memberikan kejutan berupa kue di saat ulang tahun menjadi kebiasaan
E-commerce tumbuh pesat
Sangat sedikit bakery yang menjual cake dengan desain yang unik di Malang
Banyaknya konsumen baru yang ingin mencoba
Jumlah mahasiswa Universitas Brawijaya meningkat setiap tahunnya
Mempromosikan perusahan “CAKEBYMOIST” di instagram malangfoodies
8. Memperluas pasar lewat word of mouth
3.3.2
Pendefinisian Ancaman (Thread)
1. Nilai dolar naik. Harga bahan baku ikut naik
2. Produk pengganti yang cukup kuat
3. Pemasok bahan baku impor yang sedikit
4. Bahan baku yang digunakan langka di wilayah malang
5. Tingkat kesadaran akan bahaya penyakit diabetes meningkat
6. Semakin banyaknya kafe-kafe yang bermunculan di malang
7. Pesaing sejenis di Malang sudah memiliki ribuan followers di instagram
8. Produk pesaing harganya lebih terjangkau
3.3.3
EXTERNAL FACTOR EVALUATION MATRIX
Faktor-faktor Eksternal Utama
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
0,07
2
0,14
0,10
4
0,40
0,04
4
0,16
0,09
3
0,27
5. Ketertarikan konsumen baru untuk mencoba
0,07
3
0,21
6. Total mahasiswa Universitas Brawijaya tahun 2014
sebanyak 60.393 orang
7. Account instagram “Malangfoodies” menjadi salah
satu sarana pemasaran makanan di Malang
8. Pengaruh word of mouth dari pelanggan
mempengaruhi penjualan kue hingga 80%
0,02
2
0,04
0,09
1
0,09
0,07
3
0,21
0,02
2
0,04
0,07
2
0,14
0,07
3
0,21
4. Creamcheese dan butter langka di wilayah Malang
0,04
2
0,08
5. Diabetes Melitus menduduki peringkat keenam
sebagai penyebab kematian pada kategori penyakit
tidak menular paada tahun 2010
6. Jumlah restoran dan cafe di Malang naik 136 gerai
dalam jangka waktu 2 tahun sejak 2011
7. Followers “Bakeriology” mencapai 2216 followers
0,02
1
0,02
0,04
4
0,16
0,09
2
0,18
8. Produk pesaing menjual cake dengan harga di bawah
rata-rata
0,10
4
0,40
PELUANG
1. Sebanyak 53,1% dari masyarakat Indonesia memiliki
kebiasaan mengkonsumsi makanan/minuman manis
2. Memberikan kejutan berupa kue di saat ulang tahun
menjadi kebiasaan
3. Penetrasi Internet Indonesia mencapai 74 juta dan 7%
diantaranya berbelanja online
4. Pesaing cake customized di Malang sedikit
ANCAMAN
1. Nilai dolar naik hingga Rp 14.500 per tanggal 5
Oktober
2. Banyak penjual produk pengganti seperti donat,
martabak, dsb di Malang
3. Pemasok bahan baku impor minim
1,00
2,75
Faktor terpenting agar perusahaan Cakebymoist berhasil adalah “Memberikan kejutan
berupa kue di saat ulang tahun menjadi kebiasaan“ sebagaimana ditunjukkan pada bobot
sebesar 0,40. Kemudian, Cakebymoist sangat baik dalam menangani “Produk pesaing
menjual cake dengan harga di bawah rata-rata” dengan nilai skor bobot sebesar 0,40. Artinya,
Cakebymoist mampu menaungi peluang dimana kebutuhan konsumen akan kue ulang tahun
cukup besar karena desain dari kue yang dibuat oleh perusahaan ini kebanyakan digunakan
untuk acara ulang tahun kerabat terdekat. Dalam menanggapi ancaman Cakebymoist mampu
bersaing dengan kompetitor sejenis yang menjual kue dengan harga yang lebih tinggi.
Cakebymoist berusaha dengan memberikan harga yang relevan dengan menambahkan nilainilai lain pada produknya misalnya kualitas, rasa dan desain yang lebih baik.
Total bobot skor pada perusahaan Cakebymoist sebesar 2,75 nilai ini berada diatas ratarata yaitu 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Cakebymoist cukup berhasil dalam
menarik keuntungan dari peluang eksternal dan juga menghindari ancaman yang menghadang
perusahaan.
3.4 INTERNAL FACTOR EVALUATION (IFE)
Berikut ini akan diuraikan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan
Cakebymoist serta pembuatan IFE Matrix dan analisisnya.
3.4.1
Pendefinisian Kelebihan (Strength)
1. Menggunakan bahan baku dengan kualitas yang terbaik
2. Desain dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan
3. Tidak perlu biaya untuk lokasi penjualan tetap
4. Tersedianya jasa antar kue
5. Memiliki 10 varian rasa (Red velvet, blue velvet, chocolate, taro, vanilla
blueberry, chocolate chocochip, rainbow, vanilla ovomaltine dan lemon)
6. Loyalitas pelanggan
7. Produk kue yang unik
8. Dapat berkonsultasi tentang design yang akan dipesan
3.4.2
Pendefinisian Kekurangan (Weakness)
1. Sistem pencatatan orderan masih manual
2. Salah komunikasi dengan pelanggan
3. Tidak memiliki showroom untuk pelanggan melihat contoh produk
4. Kurangnya tenaga ahli dalam proses pembuatan fondant
5. Keterbatasan dalam jumlah penerimaan pesanan
6. Kesulitan dalam penentuan harga karena produk customize
7. Pembatalan pesanan setelah produksi tidak dapat dihindarkan
8. Mesin pemanggang berdaya besar dengan kapasitas yang terbatas
3.4.3
INTERNAL FACTOR EVALUATION MATRIX
Faktor-faktor Internal Utama
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
0,12
2
0,24
0,12
4
0,48
3. Cake dapat diantarkan langsung ke alamat tujuan
oleh kurir khusus kue
4. Memiliki 10 varian rasa yang berbeda
0,07
2
0,14
0,06
2
0,12
5. Tingkat loyalitas pelanggan tinggi
0,09
3
0,27
6. Produk kue yang unik
0,07
2
0,14
7. Terdapat jasa konsultasi untuk desain yang akan
dipesan
0,02
1
0,02
0,04
4
0,16
2. Salah menangkap informasi dari pelanggan karena
tidak ada format pemesanan khusus
3. Tidak memiliki showroom untuk pelanggan melihat
contoh produk
4. Kurangnya tenaga ahli dalam proses pembuatan
fondant
5. Keterbatasan dalam jumlah penerimaan pesanan
0,09
1
0,09
0,02
2
0,04
0,12
4
0,48
0,06
3
0,18
6. Kesulitan dalam penentuan harga karena produk
customize
7. Pembatalan pesanan setelah produksi tidak dapat
dihindarkan
8. Mesin pemanggang berdaya besar dengan kapasitas
yang terbatas
0,04
2
0,08
0,06
1
0,06
0,02
3
0,06
KEKUATAN
1. Bahan baku yang digunakan berkualitas tinggi dan
lezat
2. Desain cake dapat di custom
KELEMAHAN
1. Sistem pencatatan orderan masih manual
1,00
2,56
Faktor terpenting agar perusahaan Cakebymoist berhasil secara internal adalah “Desain
cake dapat di custom“ sebagaimana ditunjukkan pada bobot sebesar 0,48. Kemudian,
Cakebymoist sangat lemah pada faktor “Kurangnya tenaga ahli dalam proses pembuatan
fondant” dengan nilai skor bobot sebesar 0,48. Artinya, Cakebymoist memiliki kekuatan
utuma pada kemampuan untuk mendesain cake sesuai keinginan pelanggan. Namun
Cakebymoist terlalu lemah dalam masalah kurangnya pekerja khusus untuk melakukan
pekerjaan mendesain kue dengan fondant.
Total bobot skor pada perusahaan Cakebymoist sebesar 2,56 nilai ini berada sedikit diatas
rata-rata yaitu 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Cakebymoist sudah memiliki
posisi internal yang kuat walaupun tidak begitu signifikan.
3.5 Strategic in Action
Strategi dalam pelaksanaan yang cocok untuk perusahaan Cakebymoist yaitu dengan tiga
pendekatan yaitu:
1. Strategi integrasi ke depan
Perusahaan Cakebymoist kiranya perlu mendistribusikan cakenya secara langsung pada
customer. Hal ini dikarenakan distributor (kurir kue) saat ini sangat mahal dan tidak dapat
diandalkan. Oleh karena itu, produk diantarkan secara langsung ke tempat pelanggan
menggunakan kurir milik perusahaan. Selain itu, dalam pelayanannya, pemesanan kue
dilakukan secara langsung lewat internet. Hal ini dikarenakan Cakebymoist bersaing
dalam industri yang bertumbuh dan diharapkan akan terus bertumbuh secara pesat. Maka,
strategi integrasi ke depan cocok untuk pelaksanaan perusahaan Cakebymoist.
2. Strategi pengembangan pasar
Pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area geografi
yang baru. Cakebymoist dalam hal ini perlu memperluas jaringan penjualannya ke daerahdaerah di sekitar Kota Malang. Karena daerah tersebut merupakan pasar yang belum
tersentuh. Selain itu dari area baru Cakebymoist juga bisa memanfaatkan sumber daya
yang lain dari area awal untuk mengelola operasi yang berkembang.
3. Strategi diversifikasi konsentrik (sejenis)
Menambah produk baru berupa cupcake yang masih sejenis dengan butter cake yang
dijual Cakebymoist. Dengan menambah produk cupcake diharapkan semakin banyak
customer dengan keperluan non-khusus untuk bisa juga ikut mengkonsumsi kue dari
Cakebymoist. Dimana cupcake memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga terkesan
seperti camilan. Penambahan produk ini didasarkan karena cupcakes dapat ditawarkan
pada harga yang sangat kompetitif jika dibandingkan dengan cake custom (main product).
Cupcake juga bisa digunakan sebagai tester dari cake sehingga pelanggan dapat lebih
mengenal produk dari Cakebymoist yang akan secara signifikan mendorong penjualan
produk saat ini.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
1. Perusahaan Cakebymoist memiliki visi “Menjadi market leader dalam usaha bakery di
Malang yang menghasilkan cake dengan cita rasa tinggi dan desain yang menarik.” dan
tujuh poin misi yang bertujuan untuk mencapai visi tersebut.
2. Peluang dan ancaman pada perusahaan Cakebymoist berasal dari faktor-faktor eksternal
dengan peluang yang paling berpengaruh yaitu “Memberikan kejutan berupa kue di saat
ulang tahun menjadi kebiasaan“ dan ancaman yang paling berpengaruh yaitu “Produk
pesaing menjual cake dengan harga di bawah rata-rata”. Sedangkan kelebihan dan
kekurang pada perusahaan Cakebymoist berasal dari faktor-faktor internal dengan
kelebihan yang paling penting “Desain cake dapat di custom“ dan kekurangan yang
paling penting “Kurangnya tenaga ahli dalam proses pembuatan fondant”.
3. Hasil external factor evaluation matrix memiliki bobot total 2,75 artinya bahwa
perusahaan Cakebymoist cukup berhasil dalam menarik keuntungan dari peluang
eksternal dan juga menghindari ancaman yang menghadang perusahaan.
4. Hasil internal factor evaluation matrix memiliki bobot total 2,56 artinya bahwa
perusahaan Cakebymoist sudah memiliki posisi internal yang kuat walaupun tidak begitu
signifikan.
5. Strategic in action perusahaan Cakebymoist adalah dengan strategi integrasi ke depan,
pengembangan pasar dan diversifikasi konsentrik.
4.2 SARAN
1. Perusahaan Cakebymoist nantinya menerapkan input stage yang telah disusun
2. Menerapkan strategi integrasi ke depan, pengembangan pasar dan diversifikasi konsentrik
dalam pengembangan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. Strategic Management, Philippines: Prentice Hall, 1998.
http://www.malang-post.com/kota-malang/79597-tak-mau-kecolongan-pajakkelewat-aturan%20%2825
http://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detil_berita/58-kasus-diabetes-terus-meningkat
http://www.kompasiana.com/listhiahr/mengungkap-fakta-unik-pola-konsumsipenduduk-indonesia_5535af1f6ea8342220da4314
https://dailysocial.net/post/potensi-dan-tantangan-e-commerce-indonesia-tahun2015
Perusahaan Bakery di Bidang Cake
“CAKEBYMOIST”
Disusun oleh:
KHAIRUNNISA – 135060701111057
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN INDUSTRI
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan masuknya budaya luar, roti semakin diminati oleh masyarakat bangsa
Indonesia. Roti memang bukan makanan pokok bagi bangsa Indonesia. Namun, seiring
dengan perkembangan kehidupan masyarakat perkotaan yang ingin serba praktis, plus
kesadaran akan gizi yang semakin tinggi, membuat makanan yang satu ini semakin digemari.
Tingginya ketertarikan masyarakat terhadap bakery dapat dilihat dari semakin banyak
bermunculannya pelaku bisnis baru di bidang bakery, baik yang berasal dari merek lokal
maupun dari jaringan brand internasional. Keberadaan pelaku bisnis bakery tidak hanya di
Jakarta, namun tersebar di kota-kota lain seperti Bandung, Semarang, Makassar, hingga
Malang. Persebaran usaha bakery khususnya cake di Malang masih belum begitu banyak.
Jarang sekali terdapat usaha cake yang menyediakan jasa custom untuk keperluan khusus.
Usaha cake ini merupakan peluang usaha yang menjanjikan dengan keinginan pasar yang
berkembang. Namun, dalam memulai usaha seperti ini perlu perencanaan yang matang.
Dengan manajemen strategi diharapkan peluang usaha cake ini dapat menjadi peruntungan
yang menjanjikan. Proses perencanaan strategis sendiri terdiri dari pendefinisian visi misi
yang jelas, menganalisis peluang, ancaman, kelebihan dan kekurangan dari perusahaan itu
sendiri.
1.2 TUJUAN
Tujuan makalah perusahaan bakery dalam bidang cake ini adalah:
1.
Menentukan visi dan misi perusahaan.
2.
Mendefinisikan peluang, ancaman, kelebihan dan kekurangan perusahaan.
3.
Membuat dan menganalisis external factor evaluation dan internal factor evaluation.
4.
Menentukan strategic in action perusahaan.
1.3 MANFAAT
Tujuan makalah perusahaan bakery dalam bidang cake ini adalah:
1.
Mampu menentukan visi dan misi perusahaan.
2.
Mampu mendefinisikan peluang, ancaman, kelebihan dan kekurangan perusahaan.
3.
Mampu membuat dan menganalisis external factor evaluation dan internal factor
evaluation.
4. Mampu menentukan strategic in action perusahaan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 MANAJEMEN STRATEGI
Menurut Fred R. David (1986:5), manajemen strategi adalah Seni dan Pengetahuan untuk
merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang
membuat organisasi mampu mencapai obyektif/tujuannya. Manajemen strategis berfokus
pada
usaha
untuk
mengintegrasikan
manajemen,
pemasaran,
keuangan/akuntansi,
produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk
mencapai keberhasilan organisasional.
Tujuan manajemen startegi adalah untuk menciptakan peluang baru dan perencanaan
jangka panjang dengan mengoptimalkan tren-tren dewasa ini. Dalam pembuatan perencanaan
strategi dibutuhkan peranan dari pihak manajerial yang luas agar pilihan terhadap alternatif
strategi mampu memberikan keuntungan terbaik untuk perusahaan. Manajemen strategis di
katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai sasaran bisnis, arah bisnis,
kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing dan rencana produk
kami.Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
2.2 TAHAPAN MANAJEMEN STRATEGI
Proses manajemen strategi terdiri dari tiga tahap yaitu perumusan strategi, penerapan
strategi dan penilaian strategi.
2.2.1
Strategy Formulation
Pada tahap ini mencakup kegiatan mengembangkan visi dan misi organisasi,
mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal organisasi, menentukan kekuatan dan
kelemahan internal organisasi, menetapkan tujuan jangka panjang organisasi, membuat
sejumlah strategi alternatif untuk organisasi, dan memilih strategi tertentu untuk digunakan.
2.2.2
Strategy Implementation
Tahap ini mengharuskan perusahaan untuk menetapkan sasaran tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya sehingga perumusan
strategis dapat dilaksanakan. Pelaksanaan strategis mencakup pengembangan budaya yang
mendukung strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengarahan kembali usaha–
usaha pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi,
serta menghubungkan kompensasi untuk karyawan dengan kinerja organisasi.
2.2.3
Strategy Evaluation
Tahap ini adalah tahap akhir dari manajamen strategis tiga kegiatan pokok dalam
evaluasi strategi adalah mengkaji ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi
landasan perumusan strategi yang iterapkan sekarang ini, mengukur kinerja dan melakukan
tindakan-tindakan korektif. Evaluasi strategi perlu dilakukan karena keberhasilan saat ini
bukan merupakan jaminan untuk keberhasilan di hari esok.
2.3 INPUT STAGE
Pada tahap formulasi terdapat tiga tahap yaitu input stage, matching stage dan decision
stage. Pada input stage terdapat tahapan-tahapan yang perlu dilakukan sebuah perusahaan
yaitu menetapkan visi, misi dan tujuan, mendefinisikan dan menganalisin faktor eksternal dan
faktor internal, selain itu membuat competitive profil matrix. Kemudian pada matching stage
dapat digunakan beberapa alat bantu strategis yaitu TOWS matrix, SPACE matrix, BCG
matrix, Internal External (IE) matrix dan Grand Strategy Matrix. Sedangkan pada decision
stage menggunakan Quantitative Strategic Planning Matrix. Berikut akan dijelaskan lebih
lanjut tentang elemen-elemen pada input stage.
2.3.1
Visi, Misi dan Tujuan
Menurut Wibisono (2006, 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan citacita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa depan. visi
merupakan pernyataan want to be dari organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal
yang sangat krusial bagi perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka
panjang.
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan organisasi
di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh Nawawi (2000:122),
Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan dalam produk dan
pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan.
Misi adalah apa sebabnya kita ada (why we exist / what we believe we can do). Menurut
Prasetyo dan Benedicta (2004:8), Di dalam misi produk dan jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan, pasar yang dilayani dan teknologi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan dalam pasar tersebut. Pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa
yang dipenuhi oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka
berada dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan
oleh lembaga dalam usahanya mewujudkan Visi. Dalam operasionalnya orang berpedoman
pada pernyataan misi yang merupakan hasil kompromi intepretasi Visi. Misi merupakan
sesuatu yang nyata untuk dituju serta dapat pula memberikan petunjuk garis besar cara
pencapaian Visi.
Format pernyataan misi berbeda-beda dalam panjangnya, isi, bentuk, dan spesifiknya.
Misi yang efektif meliputi dan cerminan dari 9 komponen penting, yaitu:
a. Customer, pelanggan, Siapa pelanggan perusahaan?
b. Product, Apa produk baik berupa barang maupun jasa utama yang dihasilkan
perusahaan?
c. Market, pasar, secara geografi, dimana perusahaan berkompetisi?
d. Technology, Apakah perusahaan menerapkan teknologi terbaru, tercanggih? atau
teknologi apa yang digunakan?
e. Perhatian akan keberlangsungan, pertumbuhan, dan profitabilitas, apakah
perusahaan memiliki komitmen untuk kelangsungan hidup, pertumbuhan, dan
keuangan yang baik?
f. Filosofi, apa dasar-dasar kepercayaan, nilai, aspirasi, dan prioritas etika?
g. Konsep diri, apa kemampuan khusus atau keunggulan kompetitif yang dimiliki
perusahaan?
h. Perhatian akan citra public, apakah perusahaan responsive terhadap pemikiran
sosial, masyarakat, dan lingkungan?
i. Perhatian akan karyawan, apakah karyawan dianggap dan diperlakukan sebagai
aset yang berharga bagi perusahaan?
2.3.2
External Factor Evaluation (EFE)
Menurut David (2006, 131), matriks EFE membuat ahli strategi meringkas dan
mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah,
hukum, dan persaingan. Matriks EFE dibuat untuk menilai respon perusahaan terhadap
kondisi eksternalnya
2.3.3
Internal Factor Evaluation (IFE)
Internal Factor Evaluation (IFE Matrix) merupakan langkah terakhir dalam
melaksanakan audit manajemen strategis internal. IFE Matrix menyediakan informasi
penting bagi perumusan strategi. Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi
kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan
untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut.
2.4 Strategic in Action
Strategi dalam pelaksanaan dapat menggunakan strategi integrasi ataupun generic
strategies. Berikut akan dijelaskan tipe-tipe strategi integrasi.
2.4.1
Strategi integrasi
A. Strategi integrasi vertikal
Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang-kadang
bersama-sama disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal memungkinkan
sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor, pemasok, dan atau pesaing.
1. Integrasi ke depan
Integrasi ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas
distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak produsen (pemasok) yang menjalankan
strategi integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual produk secara
langsung kepada konsumen.
2. Integrasi ke Belakang
Integrasi ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan
control atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan
saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan.
3. Integrasi Horizontal
Integrasi horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan
kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling signifikan dalam manajemen
strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi horizontal sebagai strategi
pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan antar pesaing memungkinkan
meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer sumber saya daya dan kompetensi.
B. Strategi Intensif
Penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk kadang-kadang
disebut strategi intensif karena mereka membutuhkan usaha intensif jika posisi kompetitif
perusahaan dengan produk yang ada saat ini akan membaik.
1. Penetrasi Pasar
Strategi penetrasi pasar berusaha meningkatkan pangsa pasar untuk produk/ jasa saaat ini
melalui upaya pemasaran yang lebih besar. Strategi ini secara luas digunakan sendiri
maupun dikombinasikan dengan strategi lainnya.
2. Pengembangan Pasar
Pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area geografi
yang baru.
3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk adalah strategi yang mencari peningkatan penjualan dengan
memperbaiki atau memodifikasi produk/ jasa saat ini. Pengembangan produk biasa
melibatkan biaya litbang yang besar.
C. Strategi Diversifikasi
Ada tiga tipe umum dari strategi diversifikasi: konsentrik (terfokus), horizontal, dan
konglomerat.
1.
Diversifikasi Konsentrik
Menambah produk atau jasa baru, tetapi berhubungan, secara umum disebut diversifikasi
konsentrik atau terfokus.
2. Diversifikasi Horizontal
Menambahkan produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, untuk pelanggan saat ini
disebut diversifikasi horizontal. Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat
karena perusahaan seharusnya sudah lebih dikenal dengan pelanggan saat ini.
3. Diversifikasi Konglomerat
Menambah produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, disebut diversifikasi
konglomerat.
D. Strategi Defensif
1. Retrechment
Retrechement terjadi jika suatu organisasi mengelompokkan ulang melalui pengurangan
kas dan biaya untuk membalikkan penjualan dan laba yang menurun. Retrechment
didesain untuk memperkuat kompetensi dasar organisasi yang unik. Selama retrenchment,
penyusunan strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi tekanan
dari pemegang saham, karyawan, media. Retrenchment dapat melibatkan penjualan tanah
dan gedung untuk meningkatkan kas, memotong lini produk, menutup bisnis yang
labanya sangat tipis, menutup pabrik yang tua dan kuno, mengotomatisasi proses,
mengurangi jumlah karyawan, dan menetapkan system kontrol pengeluaran.
2. Divestasi
Menjual satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi. Divestasi dapat
menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk menyingkirkan bisnis
perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan terlalu banyak modal atau
yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya.
3. Likuidasi
Menjual seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-sepotong untuk
nilai rill disebut likuidasi. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan, konsekuensinya
dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional.
2.4.2
BAB III
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
3.1 DESKRIPSI PERUSAHAAN
Perusahaan yang akan dibuat bergerak pada bidang makanan yaitu cake. Perusahaan ini
diberi nama “CAKEBYMOIST”. Produksi Cakebymoist berlokasi di Kota Malang. Cake yang
dibuat merupakan butter cake dengan creamcheese sebagai olesannya. Strategi produksinya
menggunakan strategi make to order dengan pemasaran dan pemesanan melalui internet.
Pelanggan dapat memesan kue dengan desain yang diinginkan, misalnya kue ulang tahun
dengan tema kartun.
Target pelanggan Cakebymoist adalah remaja dan dewasa dari umur 14-50 tahun dengan
target konsumen seluruh usia kecuali diatas 60 tahun. Hal ini dikarenakan pertimbangan
bahwa produk yang dipasarkan tidak cocok untuk kalangan lanjut usia. Perusahaan ini
memerlukan tenaga ahli dalam bidang bake dan desain menggunakan plastic icing atau yang
sering disebut dengan fondant.
Prospek usaha ini cukup menjanjikan dimana di Malang usaha seperti ini masih sangat
jarang. Selain itu kebutuhan akan makanan manis juga sedang menjadi tren baru akhir-akhir
ini. Diharapkan dengan melakukan perencanaan strategis diawal pembangunan usaha ini
dapat membuat perusahaan ini berhasil dalam perjalanannya nanti. Perencanaan strategis
yang akan dibahas meliputi formulation strategy yang terdiri dari visi misi, External Factor
Evaluation dan Internal Factor Evaluation serta strategic in action.
3.2 VISI DAN MISI CAKEBYMOIST
Berikut merupakan visi dan misi perusahaan Cakebymoist:
-
Visi
“Menjadi market leader dalam usaha bakery di Malang yang menghasilkan cake
dengan cita rasa tinggi dan desain yang menarik.”
-
Misi
a. Menyediakan butter cake yang berkualitas dengan desain yang detail dan menarik
yang berfokus pada kepuasan pelanggan
b. Membangun brand image yang berkesan dan membekas pada hati penikmat cake
di Malang
c. Prioritas kami yaitu selalu memberikan kebebasan kepada pelanggan dalam
menentukan desain yang diinginkan
d. Mengintegrasikan kekuatan teknologi dalam peralatan dan pemasaran demi
perluasan dan kemajuan perusahaan
e. Menciptakan kegiatan produksi yang ramah lingkungan dalam rangka
penghematan
f. Menumbuhkan keterampilan dan pengetahuan karyawan guna mencapai performa
operasional yang maksimal dengan pendekatan kekeluargaan oleh seluruh elemen
organisasi
g. Membuka peluang bagi pertumbuhan dan kesejahteraan masyarakat di lingkungan
perusahaan
3.3 EXTERNAL FACTOR EVALUATION (EFE)
Berikut ini akan diuraikan peluang-peluang dan ancaman-ancaman yang dialami oleh
perusahaan Cakebymoist serta pembuatan EFE Matrix dan analisisnya.
3.3.1
Pendefinisian Peluang (Opprtunities)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tingkat konsumsi manis di indonesia meningkat
Memberikan kejutan berupa kue di saat ulang tahun menjadi kebiasaan
E-commerce tumbuh pesat
Sangat sedikit bakery yang menjual cake dengan desain yang unik di Malang
Banyaknya konsumen baru yang ingin mencoba
Jumlah mahasiswa Universitas Brawijaya meningkat setiap tahunnya
Mempromosikan perusahan “CAKEBYMOIST” di instagram malangfoodies
8. Memperluas pasar lewat word of mouth
3.3.2
Pendefinisian Ancaman (Thread)
1. Nilai dolar naik. Harga bahan baku ikut naik
2. Produk pengganti yang cukup kuat
3. Pemasok bahan baku impor yang sedikit
4. Bahan baku yang digunakan langka di wilayah malang
5. Tingkat kesadaran akan bahaya penyakit diabetes meningkat
6. Semakin banyaknya kafe-kafe yang bermunculan di malang
7. Pesaing sejenis di Malang sudah memiliki ribuan followers di instagram
8. Produk pesaing harganya lebih terjangkau
3.3.3
EXTERNAL FACTOR EVALUATION MATRIX
Faktor-faktor Eksternal Utama
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
0,07
2
0,14
0,10
4
0,40
0,04
4
0,16
0,09
3
0,27
5. Ketertarikan konsumen baru untuk mencoba
0,07
3
0,21
6. Total mahasiswa Universitas Brawijaya tahun 2014
sebanyak 60.393 orang
7. Account instagram “Malangfoodies” menjadi salah
satu sarana pemasaran makanan di Malang
8. Pengaruh word of mouth dari pelanggan
mempengaruhi penjualan kue hingga 80%
0,02
2
0,04
0,09
1
0,09
0,07
3
0,21
0,02
2
0,04
0,07
2
0,14
0,07
3
0,21
4. Creamcheese dan butter langka di wilayah Malang
0,04
2
0,08
5. Diabetes Melitus menduduki peringkat keenam
sebagai penyebab kematian pada kategori penyakit
tidak menular paada tahun 2010
6. Jumlah restoran dan cafe di Malang naik 136 gerai
dalam jangka waktu 2 tahun sejak 2011
7. Followers “Bakeriology” mencapai 2216 followers
0,02
1
0,02
0,04
4
0,16
0,09
2
0,18
8. Produk pesaing menjual cake dengan harga di bawah
rata-rata
0,10
4
0,40
PELUANG
1. Sebanyak 53,1% dari masyarakat Indonesia memiliki
kebiasaan mengkonsumsi makanan/minuman manis
2. Memberikan kejutan berupa kue di saat ulang tahun
menjadi kebiasaan
3. Penetrasi Internet Indonesia mencapai 74 juta dan 7%
diantaranya berbelanja online
4. Pesaing cake customized di Malang sedikit
ANCAMAN
1. Nilai dolar naik hingga Rp 14.500 per tanggal 5
Oktober
2. Banyak penjual produk pengganti seperti donat,
martabak, dsb di Malang
3. Pemasok bahan baku impor minim
1,00
2,75
Faktor terpenting agar perusahaan Cakebymoist berhasil adalah “Memberikan kejutan
berupa kue di saat ulang tahun menjadi kebiasaan“ sebagaimana ditunjukkan pada bobot
sebesar 0,40. Kemudian, Cakebymoist sangat baik dalam menangani “Produk pesaing
menjual cake dengan harga di bawah rata-rata” dengan nilai skor bobot sebesar 0,40. Artinya,
Cakebymoist mampu menaungi peluang dimana kebutuhan konsumen akan kue ulang tahun
cukup besar karena desain dari kue yang dibuat oleh perusahaan ini kebanyakan digunakan
untuk acara ulang tahun kerabat terdekat. Dalam menanggapi ancaman Cakebymoist mampu
bersaing dengan kompetitor sejenis yang menjual kue dengan harga yang lebih tinggi.
Cakebymoist berusaha dengan memberikan harga yang relevan dengan menambahkan nilainilai lain pada produknya misalnya kualitas, rasa dan desain yang lebih baik.
Total bobot skor pada perusahaan Cakebymoist sebesar 2,75 nilai ini berada diatas ratarata yaitu 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Cakebymoist cukup berhasil dalam
menarik keuntungan dari peluang eksternal dan juga menghindari ancaman yang menghadang
perusahaan.
3.4 INTERNAL FACTOR EVALUATION (IFE)
Berikut ini akan diuraikan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh perusahaan
Cakebymoist serta pembuatan IFE Matrix dan analisisnya.
3.4.1
Pendefinisian Kelebihan (Strength)
1. Menggunakan bahan baku dengan kualitas yang terbaik
2. Desain dapat disesuaikan dengan keinginan pelanggan
3. Tidak perlu biaya untuk lokasi penjualan tetap
4. Tersedianya jasa antar kue
5. Memiliki 10 varian rasa (Red velvet, blue velvet, chocolate, taro, vanilla
blueberry, chocolate chocochip, rainbow, vanilla ovomaltine dan lemon)
6. Loyalitas pelanggan
7. Produk kue yang unik
8. Dapat berkonsultasi tentang design yang akan dipesan
3.4.2
Pendefinisian Kekurangan (Weakness)
1. Sistem pencatatan orderan masih manual
2. Salah komunikasi dengan pelanggan
3. Tidak memiliki showroom untuk pelanggan melihat contoh produk
4. Kurangnya tenaga ahli dalam proses pembuatan fondant
5. Keterbatasan dalam jumlah penerimaan pesanan
6. Kesulitan dalam penentuan harga karena produk customize
7. Pembatalan pesanan setelah produksi tidak dapat dihindarkan
8. Mesin pemanggang berdaya besar dengan kapasitas yang terbatas
3.4.3
INTERNAL FACTOR EVALUATION MATRIX
Faktor-faktor Internal Utama
Bobot
Peringkat
Skor Bobot
0,12
2
0,24
0,12
4
0,48
3. Cake dapat diantarkan langsung ke alamat tujuan
oleh kurir khusus kue
4. Memiliki 10 varian rasa yang berbeda
0,07
2
0,14
0,06
2
0,12
5. Tingkat loyalitas pelanggan tinggi
0,09
3
0,27
6. Produk kue yang unik
0,07
2
0,14
7. Terdapat jasa konsultasi untuk desain yang akan
dipesan
0,02
1
0,02
0,04
4
0,16
2. Salah menangkap informasi dari pelanggan karena
tidak ada format pemesanan khusus
3. Tidak memiliki showroom untuk pelanggan melihat
contoh produk
4. Kurangnya tenaga ahli dalam proses pembuatan
fondant
5. Keterbatasan dalam jumlah penerimaan pesanan
0,09
1
0,09
0,02
2
0,04
0,12
4
0,48
0,06
3
0,18
6. Kesulitan dalam penentuan harga karena produk
customize
7. Pembatalan pesanan setelah produksi tidak dapat
dihindarkan
8. Mesin pemanggang berdaya besar dengan kapasitas
yang terbatas
0,04
2
0,08
0,06
1
0,06
0,02
3
0,06
KEKUATAN
1. Bahan baku yang digunakan berkualitas tinggi dan
lezat
2. Desain cake dapat di custom
KELEMAHAN
1. Sistem pencatatan orderan masih manual
1,00
2,56
Faktor terpenting agar perusahaan Cakebymoist berhasil secara internal adalah “Desain
cake dapat di custom“ sebagaimana ditunjukkan pada bobot sebesar 0,48. Kemudian,
Cakebymoist sangat lemah pada faktor “Kurangnya tenaga ahli dalam proses pembuatan
fondant” dengan nilai skor bobot sebesar 0,48. Artinya, Cakebymoist memiliki kekuatan
utuma pada kemampuan untuk mendesain cake sesuai keinginan pelanggan. Namun
Cakebymoist terlalu lemah dalam masalah kurangnya pekerja khusus untuk melakukan
pekerjaan mendesain kue dengan fondant.
Total bobot skor pada perusahaan Cakebymoist sebesar 2,56 nilai ini berada sedikit diatas
rata-rata yaitu 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Cakebymoist sudah memiliki
posisi internal yang kuat walaupun tidak begitu signifikan.
3.5 Strategic in Action
Strategi dalam pelaksanaan yang cocok untuk perusahaan Cakebymoist yaitu dengan tiga
pendekatan yaitu:
1. Strategi integrasi ke depan
Perusahaan Cakebymoist kiranya perlu mendistribusikan cakenya secara langsung pada
customer. Hal ini dikarenakan distributor (kurir kue) saat ini sangat mahal dan tidak dapat
diandalkan. Oleh karena itu, produk diantarkan secara langsung ke tempat pelanggan
menggunakan kurir milik perusahaan. Selain itu, dalam pelayanannya, pemesanan kue
dilakukan secara langsung lewat internet. Hal ini dikarenakan Cakebymoist bersaing
dalam industri yang bertumbuh dan diharapkan akan terus bertumbuh secara pesat. Maka,
strategi integrasi ke depan cocok untuk pelaksanaan perusahaan Cakebymoist.
2. Strategi pengembangan pasar
Pengembangan pasar melibatkan perkenalan produk yang ada saat ini ke area geografi
yang baru. Cakebymoist dalam hal ini perlu memperluas jaringan penjualannya ke daerahdaerah di sekitar Kota Malang. Karena daerah tersebut merupakan pasar yang belum
tersentuh. Selain itu dari area baru Cakebymoist juga bisa memanfaatkan sumber daya
yang lain dari area awal untuk mengelola operasi yang berkembang.
3. Strategi diversifikasi konsentrik (sejenis)
Menambah produk baru berupa cupcake yang masih sejenis dengan butter cake yang
dijual Cakebymoist. Dengan menambah produk cupcake diharapkan semakin banyak
customer dengan keperluan non-khusus untuk bisa juga ikut mengkonsumsi kue dari
Cakebymoist. Dimana cupcake memiliki ukuran yang lebih kecil sehingga terkesan
seperti camilan. Penambahan produk ini didasarkan karena cupcakes dapat ditawarkan
pada harga yang sangat kompetitif jika dibandingkan dengan cake custom (main product).
Cupcake juga bisa digunakan sebagai tester dari cake sehingga pelanggan dapat lebih
mengenal produk dari Cakebymoist yang akan secara signifikan mendorong penjualan
produk saat ini.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
1. Perusahaan Cakebymoist memiliki visi “Menjadi market leader dalam usaha bakery di
Malang yang menghasilkan cake dengan cita rasa tinggi dan desain yang menarik.” dan
tujuh poin misi yang bertujuan untuk mencapai visi tersebut.
2. Peluang dan ancaman pada perusahaan Cakebymoist berasal dari faktor-faktor eksternal
dengan peluang yang paling berpengaruh yaitu “Memberikan kejutan berupa kue di saat
ulang tahun menjadi kebiasaan“ dan ancaman yang paling berpengaruh yaitu “Produk
pesaing menjual cake dengan harga di bawah rata-rata”. Sedangkan kelebihan dan
kekurang pada perusahaan Cakebymoist berasal dari faktor-faktor internal dengan
kelebihan yang paling penting “Desain cake dapat di custom“ dan kekurangan yang
paling penting “Kurangnya tenaga ahli dalam proses pembuatan fondant”.
3. Hasil external factor evaluation matrix memiliki bobot total 2,75 artinya bahwa
perusahaan Cakebymoist cukup berhasil dalam menarik keuntungan dari peluang
eksternal dan juga menghindari ancaman yang menghadang perusahaan.
4. Hasil internal factor evaluation matrix memiliki bobot total 2,56 artinya bahwa
perusahaan Cakebymoist sudah memiliki posisi internal yang kuat walaupun tidak begitu
signifikan.
5. Strategic in action perusahaan Cakebymoist adalah dengan strategi integrasi ke depan,
pengembangan pasar dan diversifikasi konsentrik.
4.2 SARAN
1. Perusahaan Cakebymoist nantinya menerapkan input stage yang telah disusun
2. Menerapkan strategi integrasi ke depan, pengembangan pasar dan diversifikasi konsentrik
dalam pengembangan perusahaan
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. Strategic Management, Philippines: Prentice Hall, 1998.
http://www.malang-post.com/kota-malang/79597-tak-mau-kecolongan-pajakkelewat-aturan%20%2825
http://dinkes.jogjaprov.go.id/berita/detil_berita/58-kasus-diabetes-terus-meningkat
http://www.kompasiana.com/listhiahr/mengungkap-fakta-unik-pola-konsumsipenduduk-indonesia_5535af1f6ea8342220da4314
https://dailysocial.net/post/potensi-dan-tantangan-e-commerce-indonesia-tahun2015