Paper of Sistem Informasi Manajemen PENG

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PENGGUNAAN KOMPUTER DI
PASAR INTERNASIONAL
OLEH :

ERISIA FEBRIANTI
RONI SETIAWAN
IKA JUNIANTI (11651068)
YUNIKA SOPIANI

POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA
AKUNTANSI MANAJERIAL
Jln. Dr. Cipto Mangunkusumo Kampus Gunung Lipan PO.Box 1341
Telp. 0541-7101555, 260588 Ext. 118 Fax. 0541-260355, Samarinda 75131

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada awalnya komputer digunakan untuk memecahkan permasalahan lokal.

Saat ini komputer digunakan untuk mengelola sumber daya yang sangat luas, karena
perusahaan memandang seluruh dunia sebagai pasar mereka. Para eksekutif
perusahaan melakukan investasi dalam teknologi informasi guna mencapai skala
ekonomis, mengembangkan produk, dan memenuhi kebutuhan pelanggan diseluruh
dunia.
Selama tahun 1980-an dan awal tahun 1990-an, Perusahaan multinasional
(Multinational Corporation – MNC) raksasa telah berhasil membangun sistem
informasi global (Global Information Systems – GIS), yang membutuhkan
pemrosesan informasi khusus. Dan dewasa ini perusahaan tersebut telah membuat
peningkatan

besar-besaran,

baik

untuk

arsitektur

maupun


aplikasi

sistem

informasinya. Sistem yang semula dirancang untuk mendukung operasi terpusat atau
tersebar akan direkayasa ulang yang memungkinkan perusahaan induk dan anak
perusahaannya beroperasi sebagai suatu sistem yang terintegrasi dan terkoordinasi.
GIS masa depan akan memungkinkan anak perusahaan untuk menyesuaikan produk
dan jasa mereka dengan para pelanggan, namun tetap menyediakan informasi yang
diperlukan para eksekutif diperusahaan induk untuk menjalankan perusahaan global.
B. Rumusan masalah
Rumusan masalah dalam makalah yang berjudul “Penggunaan Komputer di
Pasar Internasional” ini adalah, “Apa itu MNC ? Bagaimanakah MNC beroperasi atau
menjalankan perusahaannya ? “
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Sistem Informasi Manajemen semester 6. Dan tujuan lainnya adalah agar kami,
sebagai penulis, dapat lebih mengerti mengenai mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen.

Serta, menjadi pengetahuan tambahan mengenai perusahaan multinasional dan
yang berkaitan dengan ini (MNC).

BAB II

2

PEMBAHASAN
A. Perusahaan Multinasional
Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah
perusahaan yang beroperasi melintasi berbagai produk, pasar, bangsa, dan budaya.
MNC terdiri dari perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak-anak
perusahaan tersebut tersebar secara geografis dan masing-masing mungkin memiliki
tujuan, kebijakan dan prosedur sendiri. Dengan bentuk tersebut, MNC mungkin
merupakan bentuk organisasi paling rumit yang keberadaannya saat ini meluas.
Aktivitas setiap perusahaan dipengaruhi oleh kondisi internal dan eksternal,
dan bagi MNC lingkungannya memiliki lingkup global. MNC merupakan suatu
sistem terbuka tetapi berusaha meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan oleh
lingkungan. Ketidakpastian dalam hal ini adalah “perbedaan antara jumlah informasi
yang diperlukan untuk melaksanakan suatu tugas dan jumlah informasi yang telah

dimiliki oleh organisasi”. Karena ketidakpastian melibatkan informasi, para eksekutif
MNC dengan mudah melihat bahwa mereka dapat mengatasi pengaruh-pengaruh
lingkungan dengan menggunakan secara baik teknologi informasi. MNC membuat
sistem pengolah informasi yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka dari segi
pengaruh lingkungan dan warisan administratif. Perusahaan yang berhasil membuat
sistem yang cocok memiliki peluang terbaik mencapai kinerja yang baik, mereka yang
gagal berisiko tinggi mengalami kinerja yang buruk.
Tempat yang baik untuk memulai mempelajari pemakaian komputer di pasar
internasional adalah struktur organisasi yang tepat (menurut William Egelhoff dari
Fordham University) mengidentifikasi 4 struktur yang berbeda, yakni:
1. Divisi Fungsional Sedunia (Worldwide Functional Divisions)
Anak perusahaan diorganisasikan menurut jalur fungsional-manufaktur,
pemasaran dan keuangan. Bidang-bidang fungsional dari anak perusahaan
melapor langsung pada pasangan fungsional mereka di perusahaan induk. Dengan
demikian data yang mengintegrasikan seluruh operasi perusahaan tidak terdapat
pada tingkat yang lebih rendah. Sehingga perencanaan strategis MNC harus
dilakukan pada tingkat eksekutif puncak di perusahaan induk.
2. Divisi Internasional (International Divisions)
Semua anak perusahaan di luar negeri melapor pada divisi internasional MNC
yang terpisah dari divisi domestik.

3. Wilayah Geografis (Geographic Regions)
3

MNC membagi operasinya menjadi wilayah-wilayah dan tiap wilayah
bertanggung jawab atas anak-anak perusahaan yang berlokasi dalam batasnya.
Tidak ada komunikasi antar wilayah, karena arus informasi dari tiap wilayah
langsung dikoordasikan dengan staf dikantor pusat (perusahaan induk).
4. Divisi Produk Sedunia (Worldwide Product Divisions)
Perusahaan diorganisasikan menurut jalur divisi produk, dan tiap divisi
bertanggung jawab atas operasi mereka sendiri di seluruh dunia. Sehingga
memungkin MNC lebih mudah mengenali beragam kebutuhan produk dari
berbagai anak perusahaan dan menyesuaikan lini produk menurut kebutuhan
tersebut.
Keempat struktur organisasi tersebut menyediakan hubungan pelaporan yang
berlainan antara perusahaan induk dan anak perusahaan.
B. Dimensi-dimensi struktural Pengolahan Informasi dan Pemrosesan Informasi
1. Dimensi –dimensi Struktural Pengolahan Informasi
Pengolahan informasi suatu MNC dapat dipandang sebagai berada pada dua
poros. Pada satu poros, pengolahan informasi cenderung mendukung aktivitas
taktis atau strategis. Di poros yang lain, pemrosesan informasi cenderung

menghubungkan masalah perusahaan atau Negara dengan masalah produk.
2. Pemrosesan Informasi taktis versus Strategis
Pemrosesan informasi yang menangani transaksi harian dalam volume besar
disebut pemrosesan informasi taktis. Pemrosesan ini biasanya dilakukan oleh
system

informasi

akuntansi. Pemrosesan

informasi

strategismelibatkan

penyaringan dan pengikhtisaran data akuntansi untuk menonjolkan masalahmasalah tingkat tertinggi.
3. Informasi Perusahaan dan Negara versus informasi Produk
Informasi yang dihasilkan MNC dapat dipisahkan dalam dua golongan besar,
yang

satu


menggambarkan

produk-produk

perusahaan,

dan

yang

lain

menggambarkan perusahaan dan Negara tempat beroperasinya perusahaan.
4. Lokasi dari Kapasitas Pengolahan Informasi MNC
Dimensi-dimensi pengolahan informasi MNC dapat dikombinasikan dengan
empat jenis struktur organisasi MNC untuk mengidentifikasikan unit-unit dan
individu-individu yang memerlukan informasi khusus.
C. Perlunya Koordinasi Dalam MNC
Koordinasi merupakan kunci mencapai keunggulan kompetitif dalam pasar

global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi
4

internasionalnya dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil
dalam pesatnya ekonomi internasional.
Kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi serta metodologi pada
dekade terakhir ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Banyak
keuntungan yang dapat diperoleh MNC dengan memiliki kemampuan pengolahan
informasi yang baik, yang didasarkan pada kemampuan koordinasi global.
Keuntungan tersebut mencakup :
1. Fleksibel dalam memberi respon terhadap pesaing diberbagai negara;
2. Kemampuan memberi respon terhadap suatu perubahan meningkat;
3. Kemampuan mengikuti kebutuhab pasar di seluruh dunia;
4. Kemampuan mentransfer pengetahuan antar unit di berbagai negara;
5. Biaya operasional keseluruhan berkurang;
6. Peningkatan efisiensi & efektivitas dalam memenuhi kebutuhan pelanggan;
7. Kemampuan mencapai dan mempertahankan keragaman produk perusahaan,
teknik produksi dan distribusi.
D. Strategi Bisnis Global
Telah diketahui bahwa MNC dapat mengadopsi berbagai struktur organisasi.

MNC juga dapat memilih strategi yang akan mereka ikuti. Strategi Bisnis MNC
(Christopher Bartlett & Sumantra Ghoshal) dikelompokan atas empat strategi, yaitu:
1. Strategi Multinasional
Perusahaan induk memberikan kebebasan kepada anak perusahaan untuk
mengembangkan produk dan praktek mereka sendiri serta senantiasa memberikan
pelaporan keuangan (desentralisasi). Strategi ini menimbulkan kendurnya
pengendalian oleh perusahaan induk (kantor pusat), dan sistem informasi
memudahkan desentralisasi dalam pengambilan keputusan strategis serta terdiri
dari proses dan database yang beridiri sendiri (oleh anak perusahaan).

Gambar 1. Strategi Multinasional
5

2. Strategi Global
Pengendalian ada di perusahaan induk (sentralisasi proses & database).
Perusahaan berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan di seluruh dunia dengan
produk-produk standar. Produk untuk seluruh pasar dunia diproduksi secara sentarl
dan dikirimkan ke anak-anak perusahaan. Hal tersebut mengakibatkan sebagaian
besar kapasitas sistem informasinya berlokasi diperusahaan induk dan terdapat
sentralisasi proses dan database. Pengendalian sangat ketat dan strategi diatur oleh

pusat.

Gambar 2. Strategi Global
3. Strategi Internasional
Perpaduan strategi

global

(sentralisasi)

dan

strategi

multinasional

(desentralisasi). Strategi ini memerlukan suatu tim manajemen diperusahaan induk
yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan menembus pasar global. Keahlian ini
disediakan anak perusahaan yang digunakan untuk mengadaptasi produk, proses
dan strategi perusahaan bagi pasar mereka sendiri. Dengan strategi ini akan

menggunakan sistem interorganisasi yang menghubungkan proses dan database
perusahaan induk dengan anak perusahaan.

6

Gambar 3. Strategi Internasional
4. Strategi Transnasional
Perusahaan induk dan semua anak perusahaan bekerja sama memformulasikan
strategi dan kebijakan operasi, mengkoordinasikan logistik agar produk mencapai
pasar yang tepat. Tercapainya efisiensi dan integrasi global serta fleksibilitas di
tingkat lokal. Dari Gambar 4 terlihat rumitnya sistem pengendalian yang
diperlukan, demikian pula arus sumber daya dari satu titik ke titik lain ketika
perusahaan berfungsi sebagai suatu sistem yang terkoordinasi. Selain itu
menunjukkan kapasitas pemrosesan informasi yang tersedia pada tingkat anak
perusahaan. Ketika perusahaan menerapkan strategi transnasional, perusahaan
mencapai integrasi dalam sistemnya dengan menggunakan standar yang diterapkan
pada skala internasional serta dengan arsitektur yang umum. Tim pengembangan
menyertakan wakil dari berbagai anak perusahaan untuk memastikan bahwa sistem
tersebut memenuhi kebutuhan local. Strategi transnasional menempatkan tanggung
jawab yang besar pada pengelola database untuk memastikan keseragaman
rancangan database di seluruh dunia.

7

Gambar 4. Strategi Transnasional
Sistem informasi yang digunakan MNC ketika mereka mengikuti empat
strategi bisnis tersebut dinamakan Sistem Informasi Global (Global Information
System – GIS), yang merupakan suatu sistem yang terdiri dari jaringan-jaringan yang
melintasi batas-batas negara.
E. Penggerak Bisnis Global
Daya yang mendorong GIS yang pertama adalah keinginan untuk mencapai
skala ekonomi (economies of scale). Ketika perusahaan mulai menggunakan
komputer secara global, mereka mulai menyadari luasnya keuntungan-keuntungan
yang tersedia. Keuntungan tersebut dikenal dengan penggerak bisnis global (global
business drivers – GBD). GBD adalah suatu entitas yang mengambil manfaat dari
skala ekonomis dan skop eknomis, serta kemudian berkontribusi pada strategi bisnis
global. GBD berfokus pada entitas bisnis yang luas, seperti pemasok, pelanggan dan
produk, serta menguraikan informasi yang diperlukan setiap entitas tersebut. Setelah
terbentuk, GBD menjadi dasar bagi rencana strategis sumber daya informasi
perusahaan (strategic planning for information resources - SPIR).
Berikut ini adalah tujuh penggerak yang diidentifikasi melalui survei atas 105
MNC yang berkantor pusat di Amerika Serikat:
1. Sumber daya bersama,
Beberapa anak perusahaan MNC membagi sumber daya yang sama untuk
mengurangi biaya, misalnya armada kapal tanker dan pusat-pusat distribusi.
2. Operasi yang fleksibel,

8

Produksi dapat dipindahkan dari satu pabrik ke pabrik lain sebagai respon atas
perubahan kondisi.
3. Rasionalisasi operasi,
Berbagai komponen dan sub rakitan dibuat di seluruh dunia dan ke produk jadi
kemudian dirakit.
4. Pengurangan risiko,
MNC membatasi risiko yang inheren dalam beroperasi disatu negara dengan
beroperasi dibeberapa negara.
5. Produk global,
Memasarkan produk yang sama di seluruh dunia atau anak perusahaan di seluruh
dunia merakit produk dari sub rakitan yang sama.
6. Pasokan yang langka,
Sumber daya yang langka disimpan terpusat dan senantiasa tersedia pada saat
diperlukan.
7. Pelanggan tingkat perusahaan. Memiliki pelanggan yang berada di seluruh
dunia.
F. Masalah Dalam Menerapkan GIS
Kendala Penerapan GIS:
1. Politis
Adanya pembatasan:
a. Pembelian dan impor perangkat keras,
Pemerintah setempat berusaha melindungi perusahaan manufaktur local dan
mendorong investasi asing dalam manufaktur local dengan menentukan hanya
peralatan yang diproduksi atau dirakit di dalam negeri yang boleh digunakan.
b. Pemrosesan data. Data harus di proses di dalam negeri.

9

c. Komunikasi data.
Pembatasan atas arus data lintas batas (transborder data flow – TDF) yakni
perpindahan data yang dapat dibaca oleh mesin melintasi perbatasan negara,
yang dikelompokan atas empat jenis, yaitu :
-

Data operasional

-

Data pribadi

-

Transfer dana elektronik antar Negara

-

Data teknik dan ilmiah

2. Teknologi
Sejumlah negara dimana anak perusahan berada diganggu oleh masalah yang
berkaitan dengan tingkat teknologi yang kurang memadai, antara lain sirkuit
telekomunikasi dengan kecepatan yang rendah, kualitas transmisi yang buruk,
tidak tersedianya sumber energi yang cukup, dan perangkat lunak.
3. Kurangnya dukungan dari manajer anak perusahaan
Manajer anak perusahaan sering juga menjadi masalah. Sebagian yakin bahwa
mereka dapat menjalankan anak perusahaan tersebut tanpa bantuan dan
menganggap standar baru sebagai hal yang tidak perlu. Manajemen kantor cabang
di luar negeri dapat pula memandang GIS sebagai suatu pengawasan “Big
Brother”. Para manajer tingkat menenggah khawatir dilampaui oleh hubungan
informasi baru yang menyalurkan data operasional ke perusahaan induk.
G. Strategi Penerapan GIS
1. Bila suatu MNC mengikuti strategi multinasional, diperlukan sejumlah tim
pengembangan yang bekerja di sejumlah anak perusahaan.
2. Bila strategi global yang diikuti, tim pengembangan GIS mengerjakan sebagian
besar tugasnya di perusahaan induk.
3. Bila strategi internasional yang diikuti, satu atau sejumlah tim pengembangan
dapat berpergian dari perusahaan induk ke anak-anak perusahaan
10

4. Bila strategi transnasional yang diikuti, tim pengembangan menyertakan wakilwakil dari perusahaan induk dan anak perusahaan.
H. Strategi Transnasional bagi Penerapan GIS
Strategi ini paling rumit dalam rangka membangun menjadi suatu sistem yang
bekerja dengan lancar dan strategi penerapannya meliputi:
1. Menghubungkan GIS dengan strategi bisnis
Tim pengembangan harus memperhatikan sejak awal kegiatan engenai
sejumlah hal penting yang menghubungkan GIS dengan strategi bisnis. Hal penting
tersebut, yaitu:
a. Bekerja sama secara erat dengan eksekutif perusahaan untuk memahami
dampak potensial GIS pada strategi bisnis global.
b. Mengerti strategi bisnis global dari tiap unit bisnis.
c. Menentukan strategi global GIS yang sesuai untuk strategi bisnis global tiap
unit bisnis.
d. Menentukan tujuan dari tiap strategi GIS.
e. Mengidentifikasi aplikasi yang diperlukan untuk mencapai strategi GIS dan
menentukan prioritasnya.
f. Menugaskan orang-orang yang bertanggung jawabatas penerapan aplikasi
tersebut.
2. Menentukan sumber daya informasi
GIS akan menggunakan semua jenis sumberdaya informasi yakni perangkat
keras, perangkat lunak, personil, data dan informasi serta fasilitas. Tugas-tugas
penting tim pengembangan yang berkaitan dengan, adalah:
a. Menentukan jumlah dan lokasi pusat data regional
b. Mengidentifikasi penjual yang dapat menyediakan produk dan jasa bagi tiap
anak perusahaan.

11

c. Membuat spesifikasi standar perangkat keras dan perangkat lunak yang dapat
digunakan semua anak perusahaan.
d. Membuat rencana bagi satu atau beberapa unit penolong yang membantu anak
perusahaan 24 jam sehari dan tujuh hari seminggu.
e. Siap menghadapi keterlambatan penerapan yang tidak dialami di Negara
perusahaan induk.
3.

Menyediakan pembagian data
Kunci untuk mencapai standarisasi dalam operasi lebih ditentukan oleh data
daripada proses. Perencanaan GIS harus berfokus pada seluruh perusahaan, dengan
produk akhir berupa model data peerusahaan. Dalam GIS, perusahaan merupakan
suatu MNC, dan model mencakup perusahaan induk dan anak perusahaan. Lingkup
perusahaan yang luas tersebut menjadikan pembuatan model data lebih sukar
dibandingkan jika perusahaan hanya beroperasi di dalam negeri. Pembuatan sistem
pemakaian data bersama (data sharing) mencakup beberapa tugas, yaitu :
a. Mengembangkan suatu model data global yang mendukung tujuan bisnis
global.
b. Membentuk satu kelompok yang terdiri dari para wakil perusahaan induk, dan
anak perusahaan untuk menetapkan standar data yang akan diterapkan di
seluruh MNC.
c. Meneliti peraturan berbagai negara untuk mengetahui berbagai pembatasan
atas pengolahan data dan telekomunikasi.
d. Berdasarkan penelitian tersebut, menentukan apakah data akan dikirimkan
melintasi batas negara atau memprosesnya di negara tempat anak perusahaan.
e. Menerapkan database.

4.

Memperhatikan lingkungan budaya

12

Selama proses pengembangan,para eksekutif MNC dan tim pengembangan
multinasional harus memperhatikan masalah-masalah budaya, dengan tugas secara
khusus bagi tim pengembangan, yaitu :
a. Menyadari perbedaan budaya yang ada di antara negara-negara tempat anak
perusahaan berada dan merumuskan pemecahan yang dapat diterima oleh
semua pihak.
b. Membuat survey atas keahlian para spesialis informasi yang ada di anak
perusahaan agar keahlian tersebut dapat dipergunakan secara maksimal selama
penerapan.
c. Menyediakan pendidikan dan pelatihan bagi anak perusahaan sehingga
personil mereka mendapatkan keahlian di bidang yang kurang mereka kuasai
dan meningkatkan keahlian di area yang mereka telah kuasai.
d. Membuat program-program formal yang mempersiapkan para manajer
perusahaan induk untuk bekerja sama dengan para manajer anak
perusahaan,dan sebaliknya. Program tersebut harus memperhatikan maslah
perbedaan budaya dan cara mengatasinya.

BAB III

13

PENUTUP
Kesimpulan
MNC beroperasi melintasi produk, pasar, perbatasan, dan budaya, dan
mengikuti

aktivitas

yang

dipengaruhi

oleh

warisan

administratif

maupun

lingkungannya. MNC berusaha meminimumkan ketidakpastian yang ditimbulkan
lingkungannya dengan mengumpulkan dan mengelola informasi.
MNC dapat menggunakan empat struktur dasar organisasi, yaitu divisi
fungsional seluruh dunia, divisi internasional beroperasi terpisah dari divisi-divisi
domestik, wilayah geografis mencakup anak perusahaan yang berada dalam batasnya,
dan divisi produkseluruh dunia dengan memberikan otoritas untuk menjalankan
operasi mereka sendiri dalam skala dunia, seperti perusahaan terpisah.
Kunci menjalankan MNC adalah koordinasi. Koordinasi membawa banyak
keuntungan. Koordinasi dapat dicapai dengan menggunakan berbagai strategi bisnis
global, yaitu strategi multinasional menampilkan desentralisasi, strategi global
menampilkan sentralisasi, dan strategi internasonal menampilkan anak-anak
perusahaan yang relatif independen yang menerapkan keahlian dari perusahaan induk,
serta strategi transnasional yaitu yang paling rumit karena menampilkan partisipasi
bersama antara perusahaan induk dan anak perusahaan dalam perencanaan dan dalam
menjalankannya. Sistem yag digunakan oleh MNC tersebut dikatakan sistem
informasi global (global information system – GIS).
Elemen-elemen dari suatu MNC yang mengambil manfaat dari bisnis global
disebut global business drivers – GBD. GBD terbentuk dengan melibatkan eksekutif
puncak, mengarahkan analisis pada tingkat unit bisnis, dan menyadari perbedaan yang
ada dalam perusahaan dan antar anak perusahaan.
MNC mengalami berbagai masalah. Sebagian masalah tersebut bersifat politis,
sebagian berkaitan dengan teknologi, dan sebagian lainnya lagi disebabkan oleh para
manajer anak perusahaan yang kurang memberikan dukungan sepenuhnya.
Strategi penerapan GIS memberi perhaian pada empat hal, yaitu
menghubungkan GIS dengan strategi bisnis, mendefinisikan sumber daya informasi
yang diperlukan, menyediakan pembagian data dan budaya.
14

DAFTAR PUSTAKA
Nugroho, Widyo. Modul 4 Penggunaan Komputer Di Pasar Internasional. Retrieved from:
http://widyo.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/5679/Modul+ke+4+sim+ptik.doc
15

McLeod, Raymond, Management Information System, 7th ed., Prentice Hall, New Jersey,
1998.
McNurlin, Barbara C,; Sparague, Ralph H Jr., Information Systems Management in Practice,
4th ed., Prentice Hall, New Jersey, 1998.

16