EVALUASI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN D

EVALUASI DANA PENSIUN LEMBAGA
KEUANGAN (DPLK) DALAM
MENDORONG STABILITAS EKONOMI
INDONESIA: STUDI KASUS DPLK
MUAMALAT

IKA HAJAROTIN NISAK, UNIVERSITAS AIRLANGGA
KUSUMA DHILAWATI, UNIVERSITAS AIRANGGA
DESI SULFA NINGTIAS, UNIVERSITAS AIRLANGGA

EVALUASI DANA PENSIUN LEMBAGA KEUANGAN (DPLK)
DALAM MENDORONG STABILITAS EKONOMI
INDONESIA: STUDI KASUS DPLK MUAMALAT
Ika Hajarotin Nisak, Kusuma Dhilawati, Desi Sulfa Ningtias
ABSTRAK

Setiap pekerja pasti akan menghadapi masa pensiun, pada masa itu
penghasilan seseorang akan menurun dibandingkan dengan saat mereka aktif
bekerja. Dana pensiun menurut UU No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun
adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Dana pensiun secara umum diatur oleh pemerintah

yang terdiri dari dua jenis yaitu, Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yang
didirikan oleh perusahaan, dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang
dikelola oleh lembaga keuangan. Salah satu lembaga keuangan yang mendirikan
DPLK yaitu DPLK Muamalat.
Penelitiaan ini mencoba untuk menilai kinerja DPLK Muamalat sebagai
pengelola dana pensiun secara prinsip syariah dalam membantu mendorong
stabilitas ekonomi Indonesia, dan menilai kinerja DPLK Muamalat periode bulan
Januari 2013 - Mei 2015 dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga
keuangan syariah. Penilaian terhadap kinerja DPLK Muamalat berdasarkan
keberhasilan dan keefektifan pengelolaan dana pensiun yang telah dihimpun.
Penilaian juga dilakukan di internal DPLK Muamalat yang meliputi evaluasi
tujuan awal dibentuknya lembaga ini, dan penilaian kinerja maqashid syariah.
Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan
menggunakan metode library research, analisis didukung oleh sumber data
berupa data sekunder, dan hasil indeep interview. Hasil analisis menunjukkan
bahwa DPLK Muamalat telah mengindikasikan adanya keberhasilan dan
keefektifan. Himpunan dana pensiun ditawarkan ke dalam tiga paket produk,
dimana alokasi ini diinvestasikan khusus ke usaha yang halal saja. Tingkat
pengembalian yang dibagi hasilkan cukup stabil, hal ini menunjukkan bahwa
DPLK Muamalat bagus dalam mengelola dana pensiun. DPLK Muamalat

memanfaatkan dana yang sebelumnya idle menjadi lebih produktif melalui
investasi dan dalam jangka panjang diharapkan berpengaruh secara signifikan
mendorong stabilitas ekonomi Indonesia. Dalam menjalankan operasionalnya
DPLK Muamalat membutuhkan sinergi dari masyarakat, DSN MUI, DPS, dan
stakeholder terkait.

Keywords: DPLK Muamalat, Evaluasi, Investasi.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Meicaecaria (2007) Setiap orang sudah barang tentu akan berharap bahwa

hidupnya bahagia dan sejahtera, bukan saja sejahtera ketika masih aktif bekerja
tetapi juga sejahtera ketika sudah tidak aktif lagi bekerja atau pensiun. Adanya
jaminan bahwa setelah purna tugas seorang karyawan akan mempunyai
penghasilan yang berkesinambungan akan menimbulkan ketentraman kerja yang
selanjutnya akan dapat meningkatkan motivasi dan kualitas kerja karyawan yang

bersangkutan.
Meicaecaria (2007) Pada tanggal 20 April 1992, pemerintah mengeluarkan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun. Lahirnya undangundang ini merupakan suatu tonggak yang sangat penting dalam rangka
pembangunan nasional terutama dalam mewujudkan suatu kehidupan yang layak
bagi seluruh rakyat Indonesia. Undang-Undang Dana Pensiun ini bertujuan untuk
menciptakan suatu tatanan baru dan penghimpunan dana untuk memelihara
kesinambungan penghasilan karyawan pada hari tua melalui suatu bentuk
tabungan jangka panjang yang hasilnya dinikmati peserta pada saat peserta
tersebut pensiun. Cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah
melalui sistem pendanaan dimana baik pemberi kerja maupun karyawan
memasukkan dana ke dalam lembaga yang disebut sebagai Dana Pensiun.
Berdasarkan Pasal 1 angka 2, 3 dan 4 Undang-Undang No. 11 Tahun 1992
tentang Dana Pensiun, terdapat dua jenis dana pensiun yaitu :
1. Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK)
Yaitu Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang
mempekerjakan karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan Program
Pensiun Manfaat Pasti atau Program Pensiun Iuran Pasti, bagi kepentingan
sebagian atau seluruh karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan
kewajiban terhadap pemberi kerja.


2. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK)
Yaitu Dana Pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi
jiwa untuk menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik
karyawan maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja
bagi karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
Badan pengelola dana pensiun di Indonesia mengalami perkembangan dari
tahun ke tahun. Perkembangan tersebut dapat dilihat dari data terakhir yang
diterbitkan oleh asosiasi DPLK di Indonesia pada tahun 2009. Data yang
diterbitkan tersebut berupa jumlah perusahaan sebesar 3.956, jumlah peserta
berupa kumpulan 498.713 serta jumlah peserta berupa mandiri sebesar 426,738.
Data tersebut meningkat dibandingkan dengan data yang diterbitkan pada tahun
2001 berupa jumlah perusahaan yang mengelola dana pensiun yang tercatat
sebanyak 23 DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) dengan jumlah
pesertanya sebanyak 439.652 orang.
Salah satu DPLK yang ada di Indonesia dan berbasis syariah adalah DPLK
Muamalat. Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat adalah
penyelenggara Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) yang didirikan oleh PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk yang disahkan berdasarkan SK Menteri Keuangan No.
KEP-485/KM.17/1997 tanggal 10 Oktober 1997 (dplkmuamalat.com). PT Bank
Muamalat Indonesia, Tbk sebagai pendiri adalah perusahaan yang bergerak dalam

bidang perbankan dengan pengelolaan berdasarkan Syariat Islam. Sejak
beroperasi tahun 1992, Bank Muamalat menunjukkan kinerja yang senantiasa
terus meningkat, baik dari aspek peningkatan aset maupun perluasan jaringan.
Sebagai bank dengan sistem syariah pertama di Indonesia, tentunya telah memiliki
pengalaman yang luas, apalagi dengan dukungan teknologi dan SDM yang
professional. Di samping itu, adanya Dewan Pengawas Syariah yang
beranggotakan ulama lebih memberikan kenyamanan dalam bertransaksi dengan
memberikan hasil pengelolaan yang kompetitif, aman dan kepastian pengelolaan
secara syariah.

DPLK Muamalat merupakan satu-satunya DPLK yang berbasis syariah
diantara 23 DPLK yang ada di Indonesia. Berdasarkan data yang diterbitkan oleh
asosiasi DPLK, jumlah perusahaan DPLK Muamalat sebesar 32, Jumlah peserta
kumpulan sebesar 10.752 serta jumlah peserta mandiri sebesar 244,811. Jumlah
tersebut menunjukkan jumlah yang termasuk rendah diantara jumlah DPLK lain
yang dipublikasikan oleh Asosiasi DPLK yang tercantum dalam lampiran
dibawah. Minimnya DPLK berbasis syariah mengakibatkan terbatasnya wadah
masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama muslim untuk menikmati
lembaga pengelola dana pensiun yang menerapkan hukum-hukum islam.
Dibutuhkan suatu evaluasi dalam kinerja DPLK Muamalat untuk menjadi

lembaga yang bisa diandalkan oleh mayoritas masyarakat Indonesia.
1.2.

Rumusan Masalah

1.2.1. Bagaimana kinerja DPLK Muamalat dalam mendorong stabilitas ekonomi
Indonesia?
1.2.2. Bagaimana evaluasi kinerja DPLK Muamalat Januari 2013 – Mei 2015
dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga keuangan syariah?
1.3.

Tujuan Penelitian

1.3.1. Untuk mengetahui kinerja DPLK Muamalat dalam mendorong stabilitas
ekonomi Indonesia
1.3.2. Untuk melakukan evaluasi kinerja DPLK Muamalat Januari 2013 – Mei
2015 dalam menjalankan tugasnya sebagai lembaga keuangan syariah
1.4.

Manfaat Penulisan


1.4.1. Manfaat ilmiah, diharapkan dapat mendalami masalah-masalah dana
pension syariah di Indonesia.
1.4.2. Manfaat praktis, diharapkan dapat dijadikan rujukan bagi mahasiswa,
peneliti maupun penulis lain.
1.4.3. Manfaat kebijakan, diharapkan dapat dijadikan sebagai rujukan pembuatan
kebijakan tentang dana pension syariah di Indonesia.

Bab II
Metodologi Penelitian
2.1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini mencoba membahas tentang penilaian kinerja DPLK
Muamalat sebagai pengelola dana pensiun secara prinsip syariah dalam membantu
mendorong stabilitas ekonomi Indonesia, dan menilai kinerja DPLK Muamalat
periode bulan Januari 2013 - Mei 2015 dalam menjalankan tugasnya sebagai
lembaga keuangan syariah. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka pendekatan
yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan
menggunakan metode library research. Metode library research karena peneliti
memiliki keterbatasan akses untuk melakukan dialog mendalam dengan para
pembuat kebijakan di DPLK Muamalat. Hal yang dapat dilakukan terbatas pada

tersedianya jurnal terpercaya, buku-buku yang membahas tentang dana pensiun
syariah, serta investasi . Penelitian ini mengharuskan peneliti melakukan kajian
mendalam secara focus group discussion.
2.2. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian bisa dilakukan dimana saja. Dengan kemajuan teknologi
sekarang ini, pencarian tentang suatu hal tidak harus selalu dilakukan hanya di
perpustakaan saja ataupun bersumber dari buku saja, akan tetapi bisa juga
menggunakan fasilitas internet, khususnya untuk metode library research. Namun
dalam hal ini, peneliti menggunakan perpustakaan dan tempat yang memiliki
fasilitas koneksi internet untuk mencari buku, e-book, e-jurnal, websiteDPLK
muamalat, artikel, maupun data tentang hal yang berkaitan dengan topik
penelitian.
2.3. Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini yaitu informasi tentang penilaian kinerja DPLK
Muamalat sebagaipengelola dana pensiun secara prinsip syariah dalam membantu
mendorong stabilitas ekonomi Indonesia, dan penilaian kinerja DPLK Muamalat
periode bulan Januari 2013 - Mei 2015 dalam menjalankan tugasnya sebagai
lembaga keuangan syariah.

Sumber data yang digunakan adalah berasal dari buku, e-book, e-jurnal,

website DPLK muamalat, maupun data tentang hal yang berkaitan dengan topik
penelitian.
2.4. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang kami gunakan pada metode library
research, yaitu :
a) Pengumpulan teori pendukung dari buku-buku literatur
Mengunjungi perpustakaan atau ruang baca. Hal ini dilakukan karena
banyaknya buku yang mendukung topik penelitian, sehingga tidak dimungkinkan
bagi peneliti untuk membeli semua buku yang dibutuhkan.
b) Pengumpulan artikel dan data online dari internet
Pengumpulan artikel dan data dengan media ini dapat dilalui dengan dua
cara. Pertama, dimulai dengan bantuan search engine seperti Google, hal ini akan
memudahkan peneliti apabila tidak mengetahui alamat website yang akan dituju
secara langsung, dengan hanya mengetikkan kata kunci informasi yang ingin
peneliti dapatkan. Kedua, dimulai dengan mengetikkan alamat website pada URL
yang ada di web browser. Hal ini hanya dapat dilakukan apabila peneliti telah
mengetahui alamat website yang akan dituju.
2.5. Rencana Pengujian Keabsahan Data
Data yang didapatkan dari penelitian ini tidak hanya akan bersumber dari
internet, namun juga data terpercaya yang bersumber dari buku, jurnal yang telah

diakui keilmiahannya. Sehingga dalam penelitian ini, pengujian keabsahan data
dan menggunakan uji kredibilitas data, yang dilakukan dengan cara :
a) Meningkatkan ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan studi literatur secara lebih
cermat dan berkesinambungan sampai datanya jenuh. Dengan cara tersebut maka
kepastian data dan kebenaran sumber bisa diketahui secara lengkap.
b) Diskusi dengan orang yang mendalami bidang terkait
Diskusi dengan orang yang mendalami bidang terkait dilakukan dengan
mendiskusikan hasil penelitian yang masih bersifat sementara, khususnya dalam

hal ini orang yang mendalami bidang asuransi, investasi, dan dana pensiun
syariah. Melalui diskusi ini banyak pertanyaan dan saran yang dihasilkan. Dengan
demikian data menjadi semakin absah dan lengkap.
2.6. Metode Analisis dan Interpretasi
Dalam penelitian ini setelah dilakukan pengumpulan data, maka data
tersebut dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan. Bentuk teknik analisis data
yang digunakan adalah sebagai berikut :
a) Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif yaitu usaha untuk mengumpulkan dan
menyusun suatu data, kemudian dilakukan analisis terhadap data tersebut

(Surachman, 1990:139). Analisis deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa
kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Selain itu,semua yang dikumpulkan
berkemungkinan menjadi kata kunci terhadap apa yang sudah diteliti (Moloeng,
2004:11). Dengan demikian laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data
dan pengolahan untuk memberi gambaran penyajian laporan.
b) Analisis Isi
Mengingat beragamnya data yang tertulis, maka untuk interpretasi data,
analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis isi. Mendefinisikan
analisis isi adalah teknik analisa untuk membuat inferensi-inferensi yang dapat
ditiru, dan kebenaran data dengan memperhatikan konteksnya. Teknik ini sangat
cocok untuk memahami hal-hal yang menekankan pada bagaimana peneliti
melihat keruntutan komunikasi secara kualitatif, pada bagaimana peneliti
memaknai isi komunikasi interaksi simbolik yang terjadi dalam komunikasi
(Bungin,2008:155).
Dalam melakukan penelitian ini teknik tersebut digunakan untuk
melakukan Penilaian terhadap kinerja DPLK Muamalat berdasarkan keberhasilan
dan keefektifan pengelolaan dana pensiun yang telah dihimpun. Penilaian juga
dilakukan di internal DPLK Muamalat yang meliputi evaluasi tujuan awal
dibentuknya lembaga ini, dan penilaian kinerja maqashid syariah. Setelah datadata terkumpul ditinjau dan dianalisis dapat ditarik kesimpulan.

BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
3.1 Kinerja DPLK Muamalat dalam Mendorong Stabilitas Ekonomi
Indonesia
Berdasarkan Undang-Undang No. 11 Tahun 1992 tentang Dana Pensiun,
Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) merupakan Dana Pensiun yang
dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk menyelenggarakan
Program Pensiun Iuran Pasti bagi perorangan, baik karyawan maupun pekerja
mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi karyawan bank atau
perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Undang-Undang Dana Pensiun ini
bertujuan untuk menciptakan suatu tatanan baru dan penghimpunan dana untuk
memelihara kesinambungan penghasilan karyawan pada hari tua melalui suatu
bentuk tabungan jangka panjang yang hasilnya dinikmati peserta pada saat peserta
tersebut pensiun. Cara yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut adalah
melalui sistem pendanaan dimana baik pemberi kerja maupun karyawan
memasukkan dana ke dalam lembaga yang disebut sebagai Dana Pensiun.
Penyelenggara program pensiun tidak hanya dilakukan oleh bank maupun
lembaga konvensional saja melainkan juga dilakukan oleh bank Syariah yang
telah ada landasan dari Dewan Syari’ah Nasional. Berdasarkan fatwa Dewan
syari’ah nasional Nomor 88 tahun 2013 tentang pedoman umum penyelenggaraan
program

pensiun

berdasarkan

prinsip

syariah

bahwa

dalam

rangka

mempersiapkan kesinambungan penghasilan seseorang pada saat masa purna
bakti, perlu dilakukan penghimpunan dan pengelolaan dana melalui dana pensiun.
Sehingga untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, dipandang perlu untuk
mengatur penyelenggaraan program pensiun berdasarkan prinsip syariah.
Berdasarkan pertimbangan tersebut DSN-MUI memandang perlu untuk
menetapkan fatwa tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Program Pensiun
Berdasarkan Prinsip Syariah.

Penyelenggaraan program pensiun berdasarkan prinsip syariah didasarkan
dari tiga sumber yaitu Al Qur’an, Al Hadist serta kaidah fiqih. Beberapa ayat yang
menjelaskan tentang dana pensiun adalah sebagai berikut QS. al-Nisa' ayat 29,
QS. al-Hasyr ayat 18, QS. al-Baqarah ayat 275, QS. Ali-Imran ayat 130, QS. anNisa' ayat 58, QS. Luqman ayat 34 serta QS. al-Ma'idah ayat 1-2:
‫) َ تع ن ا على ْاْ ْثم ْالع ْد ان ۚ اتق ا َ ۖ إن َ شديد ْالعق‬1( ...‫ي أي الذين آمن ا أ ْ ف ا ب ْلعق د‬
)2(...
Artinya : "Hai orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu .. (1) … Dan
bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya. (2)"
Selain dijelaskan dalam AlQur’an, dana pensiun juga dijelaskan dalam
beberapa Hadits. Lubis (2004) menjelaskan bahwa peserta dana pensiun sekaligus
telah berupaya untuk mencukupi nafkah hidupnya, terutama pada waktu pensiun
nantinya (lazimnya masa sesudah pensiun adalah masa sulit dibandingkan pada
waktu masa bekerja, sebab produktivitas menurun). Dalam hal mencukupi nafkah
ini disebutkan dalam sebuah hadits bahwa “orang mukmin yang bekerja untuk
mencukupkan nafkah hidup (termasuk pada waktu pensiun) dicintai oleh Allah.”
(HR. Tabrani dari Ibnu Umar.)
Lubis (2004) menjelaskan bahwa ada hadits lain yang ditegaskan kembali
oleh Rasulullah bahwa “Tidak seorangpun memakan satu makanan yang lebih
baik daripada yang dia makan dari hasil kerja tangannya, dan sesungguhnya Nabi
Allah Daud itu makan dari hasil tangannya.” (HR. Bukhari). Berdasarkan kepada
ketentuan hadits diatas jelas terlihat kalaupun seseorang telah memasuki usia
pensiun sebaiknya dia hidup (makan) dari hasil kerja (pencahariannya) sendiri.
Hal ini tentunya dapat dilakukan dengan mempersiapkan dana pensiun
(mempersiapkan bekal untuk hari tua). Kegiatan dana pensiun ini merupakan hal
yang baik untuk menyahuti penegasan Rasulullah karena sesuai dengan prinsip
agama islam.

Salah satu lembaga keuangan yang mengelola dana pensiun adalah bank
Muamalat dengan dibentuk DPLK Muamalat. (dplkmuamalat.com) Dana Pensiun
Lembaga Keuangan (DPLK) Muamalat adalah penyelenggara Program Pensiun
Iuran Pasti (PPIP) yang didirikan oleh PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk yang
disahkan berdasarkan SK Menteri Keuangan No. KEP-485/KM.17/1997 tanggal
10 Oktober 1997 (dplkmuamalat.com, 2015).
(dplkmuamalat.com, 2015) PT Bank Muamalat Indonesia, Tbk sebagai
pendiri adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perbankan dengan
pengelolaan berdasarkan Syariat Islam. Sejak beroperasi tahun 1992, Bank
Muamalat menunjukkan kinerja yang senantiasa terus meningkat, baik dari aspek
peningkatan aset maupun perluasan jaringan. Sebagai bank dengan sistem syariah
pertama di Indonesia, tentunya telah memiliki pengalaman yang luas, apalagi
dengan dukungan teknologi dan SDM yang professional. Di samping itu, adanya
Dewan Pengawas Syariah yang beranggotakan ulama lebih memberikan
kenyamanan dalam bertransaksi dengan memberikan hasil pengelolaan yang
kompetitif, aman dan kepastian pengelolaan secara syariah.
DPLK Muamalat dalam menjalankan kegiatan operasional mengacu pada
visi dan misi yang telah ditetapkan sejak awal berdiri. Visi dan misi DPLK
Muamalat adalah:

Visi
Menjadi DPLK Syariah pertama yang mengedepankan transparasi, kebersamaan,
kepuasan nasabah dengan transaksi sesuai syariah.
Misi
1. Mengembangkan sistem informasi dan layanan yang cepat, mudah,
inovatif dan berkualitas.
2. Memberikan hasil yang investasi yang kompetitif sebagai wujud
profesionalisme pengelolah DPLK

Berdasarkan visi untuk menjadi DPLK syariah pertama yang mengedepankan
transparasi, DPLK Muamalat telah mencapainya. Capaian tersebut dapat dilihat
dengan adanya laporan kinerja hasil investasi yang dapat diunduh dalam situs
resmi DPLK Muamalat. DPLK Muamalat melakukan transparansi kepada
masyarakat luas mengenai pengelolaan dana yang diinvestasikan ke berbagai
bidang serta adanya kejelasan bagi hasil yang dipublikasikan. DPLK Muamalat
juga mengeluarkan kebijakan transparasi perhitungan bagi hasil, sehingga nasabah
dapat menghitung sendiri dana yang dikelolah oleh DPLK Muamalat dan bagi
hasil yang didapatkan. Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk meningkatkan
kepercayaan dan kepuasan nasabah serta mampu mewujudkan profesionalisme
pengelolaan DPLK. Kebijakan tersebut berupa perhitungan dengan menggunakan
rumus yang telah disisipkan dalam lampiran dibawah.
Kesesuaian antara visi dan misi yang diusung dengan realisasinya telah sesuai.
DPLK Muamalat mampu memberikan informasi kepada masyarakat dengan baik.
DPLK Muamalat juga melakukan optimalisasi layanan pendukung, seperti SMS
Broadcast dan situs resmi untuk memperlancar hubungan antara pihak DPLK
dengan nasabah.DPLK Muamalat memberikan kemudahan kepada nasabah, salah
satunya yaitu membayar iuran via atm diseluruh Indonesia. Sama halnya dengan
transfer antar bank namun memiliki virtual account DPLK.
Analisis kinerja maqashid syariah yang ada di DPLK Muamalat berjalan
sangat baik. Dilihat dari pemberian istirahat untuk sholat fardhu, sholat jum’at dan
diwajibkan bagi karyawan perempuan untuk berkerudung dan menjaga kerapian,
standar operasional dalam menyambut nasabah wajib mengucapkan salam.
Publikasi terakhir yang diterbitkan oleh DPLK Muamalat ditunjukkan oleh
tabel 3 berikut tentang kinerja DPLK Muamalat pada bulan Mei 2015. Hasil
analisis menunjukkan efek berganda akan berlaku dengan stabilnya hasil investasi
tiap bulan dan bagi hasil yang akan dibagikan kepada peserta DPLK Muamalat.
Stabilnya tingkat hasil dan pengembalian akan mendorong naiknya jumlah
peserta, karena masyarakat luas bisa menilai baik akan hasil yang ditorehkan.
Naiknya jumlah peserta yang ditargetkan tiap tahun akan menambah saldo dana

pensiun yang dikumpulkan oleh DPLK Muamalat. Semakin banyak dana yang
dikelola maka DPLK Muamalat akan semakin melebarkan daerah investasinya ke
bidang yang lain, sehingga pada periode selanjutnya akan muncul banyak paket
investasi menarik yang akan ditawarkan. DPLK Muamalat pada saat ini memiliki
kinerja yang bagus, dapat dilihat dari laporan hasil investasi yang stabil tiap
bulannya, peserta yang naik di tiap periode tahunnya, saldo dana kelola yang
semaik meningkat meskipun perekonomian memburuk, hal ini mencerminkan
3.2 Evaluasi Kinerja DPLK Muamalat Januari 2013-Mei 2015 dalam
Menjalankan Tugasnya Sebagai Lembaga Keuangan Syariah
Pada awal pengumpulan iuran peserta, DPLK Muamalat memilah rekening
yang sesuai dengan pilihan paket investasi peserta. Setelah saldo yang terkumpul
cukup untuk di investasikan, DPLK Muamalat akan memindahkan saldo tersebut
untuk diinvestasikan. DPLK Muamalat mengelompokkan paket investasinya
sebagai berikut:
1. Paket A
Deposito 100 % dana peserta akan diinvestasikan ke deposito berjangka dan
atau deposito on call dan atau sertifikat deposito. Deposito rupiah di bank syariah
100%
2. Paket B
Dana peserta akan diinvestasikan ke deposito berjangka, obligasi, surat
pengakuan utang, serta surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah republik
Indonesia dengan prosentase ditentukan oleh dana pensiun sebagai berikut:
Deposito rupiah di bank syariah maksimal 100%, dan Sukuk maksimal 80%
3. Paket C
Dana peserta akan diinvestasikan ke deposito berjangka, dan atau unit
penyertaan reksadana, dan atau saham yang persentasenya ditentukan oleh dana
pensiun sebagai berikut: Deposito berjangka maksimal 100%, unit penyertaan
reksadana maksimal 80%, dan Saham maks 50%

Berikut
Tabel 1: Kinerja investasi DPLK Muamalat sd 31 Januari 2014

Sumber : Website resmi DPLK Muamalat
Tabel 2: Kinerja investasi DPLK Muamalat sd 31 Januari 2015

Sumber : Website resmi DPLK Muamalat
Kondisi perbankan selama tahun 2014 mengalami perlambatan, publikasi
yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa
pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit pada Desember 2014
mengalami perlambatan masing-masing dari 13,79% dan 11,89% pada bulan
Nopember 2014, menjadi sebesar 12,29% dan 11,58%. Namun ditengah
perlambatan tersebut kondisi yang berlawanan dialami oleh DPLK Muamalat
dengan capaian investasi berupa data pengembalian investasi Year on Year (YoY)
yang diperoleh dari publikasi resmi DPLK Muamalat diatas dari Periode 31
Januari 2014-31 Januari 2015 sebesar 10,51% pada paket A, 10,04%, paket B
19,56% serta paket C sebesar 19,56%. Penguatan DPLK Muamalat tersebut dapat

dilihat dengan membandingkan data pengembalian investasi Year on Year (YoY)
capaian investasi periode Januari 2013 sampai dengan Januari 2014 sebesar 9,18%
paket A, 9,29% paket B, -1,51% paket C. Hasil yang gemilang ini dikarenakan
strategi investasi yang diterapkan lebih efektif, dan di sepanjang tahun 2014 juga
terdapat pergeseran instrumen investasi di paket c yang ditawarkan DPLK
Muamalat.
Tabel 3: Kinerja Investasi DPLK Muamalat periode sd 31 Mei 2015

Sumber : Website resmi DPLK Muamalat
Dilansir Infovesta.com Sampai akhir tahun 2014, DPLK Muamalat
berhasil membukukan dana kelolaan sebesar Rp 714,24 Miliar atau tumbuh 28%
jika dibandingkan dengan tahun 2013. Dana kelolaan itu berasal dari 130.878
orang peserta. Peserta baru DPLK Muamalat sendiri bertambah 17.344 orang dari
posisi tahun 2013 yang sebanyak 113.534 orang. Dilansir bisnis.com tahun 2015,
DPLK Muamalat hingga akhir Juli mencatatkan dana kelolaan Rp 812,53 Miliar,
dana kelolaan ini naik dibanding akhir tahun 2014. Hasil sementara di semester
awal tahun 2015 ditunjukkan dengan capaian investasi return Year on Year (YoY)
sebesar 10,23% paket A, 9,60% paket B serta 6,49% paket C, sedikit menurun
dibandingkan dengan periode sebelumnya karena dipengaruhi juga oleh
perekonomian indonesia yang tidak cukup baik pada awal semester ini.
Semakin banyak peserta yang bergabung semakin banyak pula dana kelola
yang akan dikelola oleh DPLK Muamalat. Hasil keuntungan yang akan dibagi

hasilkan pun akan meningkat meskipun tidak begitu signifikan karena
keterbatasan instrumen investasi islam. Menurut Huda dan Heykal (2010) dalam
buku lembaga keuangan Islam menjelaskan bahwa, pilihan investasi yang berbasis
syariah Islam masih menjadi hambatan bagi lembaga dana pensiun Islam. Padahal
sebagaimana asuransi, perbankan Islam, serta dana pensiun Islam pun harus
mengelola dan menginvestasikan dananya pada portofolio instrumen Islam.
DPLK Muamalat memberikan hasil keuntungan sepenuhnya kepada
peserta dari pengembalian bagi hasil pihak ketiga. Kebijakan transparansi bagi
hasil yang dikeluarkan oleh DPLK Muamalat membuat peserta bisa menghitung
sendiri bagi hasil dengan rumus yang telah ditentukan oleh DPLK Muamalat.
Kebijakan DPLK Muamalat ini mendorong peserta dan pihak ketiga untuk
bersama-sama tolong-menolong dalam kebaikan dengan jalan investasi yang
sesuai dengan syariah Islam.

BAB IV
SIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan diatas maka dapat ditarik dua kesimpulan
sebagai berikut:
4.1 Kinerja DPLK Muamalat dalam Mendorong Stabilitas Ekonomi Indonesia
ditunjukkan dengan stabilnya hasil investasi tiap bulan dan bagi hasil yang
akan dibagikan kepada peserta DPLK Muamalat. Stabilnya tingkat hasil dan
pengembalian akan mendorong naiknya jumlah peserta, karena masyarakat
luas bisa menilai baik akan hasil yang ditorehkan. Naiknya jumlah peserta
yang ditargetkan tiap tahun akan menambah saldo dana pensiun yang
dikumpulkan oleh DPLK Muamalat. Sehingga dalam jangka panjang
diharapkan signifikan mempengaruhi perekonomian Indonesia
4.2 Evaluasi kinerja DPLK Muamalat Januari 2013-Mei 2015 dalam menjalankan
tugasnya sebagai Lembaga Keuangan Syariah menunjukkan hasil yang cukup
bagus khususnya pada tahun 2014 dapat dibuktikan dengan analisis
pengembalian investasi. DPLK Muamalat dengan capaian investasi berupa
pengembalian investasi data Year on Year (YoY) yang diperoleh dari
publikasi resmi DPLK Muamalat diatas dari Periode 31 Januari 2014-31
Januari 2015 sebesar 10,51% pada paket A, 10,04%, paket B 19,56% serta
paket C sebesar 19,56%.

DAFTAR PUSTAKA
Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Hasanuddin. Studi Ekonomi Syari’ah dan Penerapannya. Bandung: Fakultas
Ekonomi Universitas Pasundan.
Huda, Nurul & Muhammad Heykal. 2010. Lembaga Keuangan Islam:Tinjauan
Teoritis dan Praktis. Jakarta: Kencana.
Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Dana Pensiun. UU No.
11 Tahun 1992, LN No. 37 Tahun 1992, TLN No. 3477.
Infovesta. 2015. Alhamdulillah, DPLK Muamalat Nikmati Return 12,06%.
Jakarta: PT. Infovesta Utama.
“Laporan Kinerja Hasil Investasi”. www.dplkmuamalat.com. diakses pada tanggal
28 Juli 2015, pukul 16.00 WIB.
Lubis, Suhrawadi K. 2004. Hukum Ekonomi Islam. Jakarta: Sinar Grafika.
Meicaecaria, Dwi Rizki. 2007. Tesis. Pelaksanaan Perjanjian Dana Pensiun
Lembaga Keuangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Pusat di
Jakarta. Semarang: Universitas Diponegoro
Moeloeng, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Mulyani. 2011. Skripsi .Manajemen Pengelolaan Dana DPLK PT. Bank
Muamalat Indonesia Tbk. Ditinjau dari Aspek Hukum Islam. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah.
Otorita Jasa Keuangan. 2015. Siaran Pers Evaluasi Perkembangan Dan Profil
Risiko Industri Jasa Keuangan Bulan Januari. Jakarta: SIARAN PERS
NO.SP-16/DKNS/OJK/2/2015.

Pernando, Anggara. 2015. Dana Pensiun, DPLK Muamalat Kelolah Dana Rp
812,53 Miliar. Jakarta: Bisnis.com
Vogel, Frank E., & Samuel L. Hayes. 2007. Hukum Keuangan Islam: Konsep,
Teori, dan Praktik. Bandung: Nusamedia.

Lampiran 2: Posisi Kepesertaan Nasabah Anggota Asosiasi Dana Pensiun
Lembaga Keuangan, per 31 Desember 2009
N
o

Nama DPLK

1
DPLK AIA Financial
2
DPLK Alianz Indonesia
3
DPLK Avrist
4
DPLK AXA Financial
5
DPLK Bank Maspion
6
DPLK BNI
7
DPLK BPD Jabar
8
DPLK BPD Jateng
9
DPLK BRI
10 DPLK Bringin Jiwa Sejahtera
11 DPLK Bumiputera
12 DPLK Central Asia Raya
13 DPLK Equity Life Indonesia
14 DPLK Indolife Pensiontama
15 DPLK Jiwasraya
16 DPLK Kresna Life
17 DPLK Manulife Indonesia
18 DPLK Mega Life
19 DPLK Muamalat
20 DPLK Nusantara Jiwa
21 DPLK Sinar Mas
22 DPLK Tugu Mandiri
23 DPLK Winterthur Life Indonesia
Total

Jumlah
Perusahaa
n
229
93
100
9
1
2.638
24
1
15
0
60
38
27
47
410
11
0
1
32
1
12
102
105
3.956

Jumlah Peserta
Kumpula Mandir
n
i
40.873
13.705
14.997
1.717
9.154
779
346
1.002
0
1.11
229.533 207.671
1.053
3.939
0 113.698
38.548
2.897
0
0
238
4.988
7.263
2.945
1.216
1.695
45.335
26.281
42.313
9.409
1.591
1
0
0
118
2
10.752
24.811
106
1
130
10
23.705
10.056
31.442
21
498.713 426.738

Lampiran 3: Perhitungan Bagi Hasil DPLK Muamalat