Nanofilter untuk Pemanfaatan Air Laut Me

NANOFILTER UNTUK PEMURNIAN AIR
LAUT MENJADI AIR MINUM
BERKUALITAS TINGGI

OLEH: RAJU PRATAMA
NIM: 03031181520108

TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2015

Raju Pratama – Teknik Kimia – Universitas Sriwijaya

Kondisi air di Indonesia.
Indonesia merupakan negara yang memiliki sumber air terbesar di Asia Tenggara.
Pernyataan ini membenarkan fakta sejarah bahwa sejak dulu Indonesia terkenal
sebagai negara maritim yang luas, dengan ketersediaan air permukaan sekitar
15.500 meter kubik per kapita per tahun. Sumber air tersebut berasal dari air laut
dan air tawar. Fakta ini didukung dengan luas laut Indonesia yang
maencapai1.910.931,32 km2. Namun, Indonesia merupakan negara yang paling

banyak ditemukan daerah yang masih kesulitan akan sumber air bersih seperti di
Banjarmasin, Kapuas, Pontianak, Flores, Sumba, Nusa Tenggara Timur, Kupang,
dan masih banyak daerah daerah lainnya. Masyarakat Indonesia dan dunia
membutuhkan sumber air bersih untuk dikonsumsi, seperti minum, mandi,
mencuci, dan menyiram tanaman, dan lain-lain. Krisis air bersih di Indonesia
disebabkan oleh banyak faktor, seperti pertambahan jumlah penduduk, kerusakan
ekosistem, pencemaran lingkungan, musim, dan kurangnya pengelolaan terhadap
sumber daya air yang tersedia.
Untuk dapat menanggulangi krisis air bersih, salah satu terobosan yang harus
dilakukan adalah pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air yang tersedia.
Pada saat musim panas, sebagian besar sungai, sumber air tanah, dan sumber air
tawar lainnya mengalami kekeringan. Salah satu sumber air terbesar yang tersedia
di Indonesia adalah air laut (air asin). Namun, air laut tidak akan cocok untuk
memenuhi berbagai kebutuhan manusia. Nanoteknologi dapat diaplikasikan dalam
mengkonversikan air laut (air asin) menjadi air bersih yang dapat digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Apa itu air laut (air asin)?
Air laut (air asin) mengandung garam. Air laut adalah air dari laut atau samudera.
Air laut memiliki kadar garam rata-rata 3.5%. Manusia tidak bisa meminum air
yang bersifat asin karena garam dalam air tersebut mengakibatkan dehidrasi, sakit,

bahkan kematian. Tingkat keasinan atau kadar garam terlarut yang terdapat dalam
air disebut salinitas (salinity). Untuk manusia, jumlah salinitas yang tepat adalah 9.

١

Setiap 1.000 gram cairan, ada 9 gram garam dan 991 gram air. Selain itu, air laut
(air asin) mengandung banyak ion yang tidak cocok untuk dikonsumsi oleh tubuh
manusia. Jika manusia mengkonsumsi terlalu banyak garam, garam itu akan
dikeluarkan tubuh melalui urin, supaya cairan tubuh isotonik. Sementara air laut
(air asin) bersifat hypertonic, alias mengandung garam yang lebih banyak dari
yang ada di darah manusia. Salinitas air laut (air asin) mencapai 35. Hal ini dapat
menyebabkan kekacauan mekanisme dan pengerutan sel darah merah dalam tubuh
manusia.
Apa itu nanoteknologi?
Istilah “nano” berasal dari bahasa Yunani yang berarti kecil atau kerdil. Sesuai
dengan namanya, nanoteknologi adalah ilmu pengetahuan dan teknologi yang
mengontrol zat, material dan sistem pada skala nanometer, sehingga
menghasilkan fungsi baru yang belum pernah ada. Ukuran 1 nanometer adalah 1
per satu milyar meter (0,000000001 m) yang berarti 50.000 kali lebih kecil dari
ukuran rambut manusia.

Nanoteknologi beroperasi pada rekayasa materi skala atom dan zat ukuran nano.
Dengan membuat zat hingga berukuran sangat kecil, sifat dan fungsi zat tersebut
bisa diubah sesuai dengan yang diinginkan. Semua benda yang digunakan dalam
kehidupan sehari-hari tersusun dari atom-atom berukuran nano. Bahkan makhluk
hidup, termasuk manusia, juga tersusun dari atom-atom. Karakteristik atau sifat
dari semua benda itu sangat bergantung pada susunan atom-atomnya. Sehingga,
sedikit saja susunan struktur atomnya diubah, karakteristik suatu benda bisa
berubah drastis. Inilah konsep utama dalam nanoteknologi.
Nanoteknologi dapat memberikan banyak keuntungan di berbagai sektor
kehidupan seperti membuat bahan menjadi lebih kuat, lebih tahan lama, dan lebih
ringan, menyaring dalam skala nano dan atom sehingga hasil yang diperoleh lebih
berkualitas, menciptakan produk obat-obatan dengan struktur lebih halus sehingga
penyerapan kedalam tubuh menjadi lebih cepat, dan lain-lain.

˻

Akan

tetapi,


Indonesia

termasuk

negara

yang

cukup

lambat

dalam

pengemabangan nanoteknologi dibandingkan negara-negara lain di dunia. Salah
satu kendala utama dari pengembangan nanoteknologi adalah biaya yang harus
dikeluarkan. Saat ini, produk nanoteknologi masih menjadi produk yang dinilai
mahal.
Pemurnian air laut (air asin) dengan metode nanoteknologi.
Pemurnian air laut (air asin) dengan metode nanoteknologi adalah salah satu

alternatif pemurnian pada skala atom atau skala nano. Pada dasarnya pemurnian
dan penjernihan air telah banyak dilakukan dengan berbagai metode dan sumber
air yang berbeda. Namun, dengan hanya penjernihan air belum bisa memuaskan
dahaga masyarakat yang kesulitan air.
Tujuan utama pemurnian air laut (air asin) dengan metode nanoteknologi adalah
untuk memisahkan air murni dari mineral-mineral yang tidak dapat diadaptasikan
dengan tubuh manusia. Proses pemurnian air laut (air asin) dengan bantuan
nanoteknologi juga dapat membuat air yang dihasilkan tahan lebih lama, tidak
berbau, dan bebas dari bakteri yang dapat lolos dari penyaring biasa. Proses
pemurnian air laut (air asin) dengan bantuan nanoteknologi pada dasarnya sama
dengan proses pemurnian dengan metode biasa. Namun, pada tahan akhir
digunakan nanofilter untuk penyaringan kembali dan pemurnian.
Kesimpulan


Pemanfaatan air laut (air asin) dapat dilakukan dengan bantuan nanoteknologi.
Pemanfaatan dilakukan dengan menyaring garam dan mineral yang tidak
mampu diadaptasikan dengan tubuh manusia.




Nanoteknologi memungkinkan air laut (air asin) dapat disaring dengan skala
nano sehingga air bersih yang dihasilkan lebih berkualitas.



Penyaringan air laut (air asin) menjadi air bersih membutuhkan area yang
dapat di lokasikan di dekat pantai.

˼

Daftar Pustaka
Anonim. (2015). Air Laut. Diakses dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Air_laut
Anonim. (2014). Nanoteknologi. Diakses dari:
https://id.wikipedia.org/wiki/Nanoteknologi
Anonim. (2014). Filter Air Limbah Industri Nanoteknologi. Diakses dari:
http://nanosmartfilter.com/filter-air-limbah-industri-nano-teknologi/

Lampiran


(Bentuk nanofilter untuk pemurnian air laut menjadi air minum

(Skema pemrosesan air laut dengan nanofilter)