Jurnal Peradaban Islam latest 2.docx
Hadits Al- Adiyan
Seorang Yahudi, Labid bin al-A’sham Menyihir Nabi
Irma Khasanah
(E92216031)
Abstrak
Kondisi bangsa Arab sebelum kedatangan Islam, terutama di sekitar Mekah masih dirarnai
dengan penyembahan berhala sebagai Tuhan yang dikenali dengan istilah paganisme. Selain
menyembah berhala, di kalangan bangsa Arab pula yang menyembah agama Nasrani, agama
ini dipeluk oleh penduduk Yaman, Najran, dan Syam. Di samping itu juga agama Yahudi
yang di peluk oleh penduduk Yahudi imigran di Yaman dan Madinah, serta agama Majusi,
yaitu agama-agama orang Persia. Peradaban Islam di Mekah merupakan tonggak awal
muncul dan berkembangnya dunia Islam baik dibidang pendidikan, ekonomi maupun politik.
Banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi Nabi Muhammad saw dalam memulai awal
peradaban Islam di Mekah, baik itu hambatan dan rintangan dari dalam hal lingkup keluarga
Nabi apalagi pemboikotan dan rintangan yang sangat dasyat dari luar yaitu dari kaum
Quraisy. Namun, Nabi tetap teguh dalam membangunkan peradaban Islam di Mekah
daripada bangsa Arab terusan hidup di dalam zaman Jahiliyah.
Kata kunci
Dasar-dasar Peradaban Islam di Mekah, Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW.
Pendahuluan
1
Sebelum datangnya islam, mekkah menjadi pusat keagamaan bangsa Arab, ka’bah
merupakan tempat mereka berziarah. Namun masyarakat mekkah banyak menjadikan tempat
tersebut dengan bersembahan berhala. Yang menyebabkan masyarakat dalam kemusyrikan,
persekutuan terhadap Alloh. Pemimpin-pemimpin mereka menjadi sesembahan selain Allah.
Para pemimpin inilah yang membuat hukum ditengah manusia dan menghisab mereka
menurut kehendak yang terdetik di dalam hatinya. Yang berakibat musnahnya agama dan
menyebarnya kekufuran serta pengabdian terhadap ajaran-ajaran yang telah ditetapkan Allah.
Dengan munculnya nabi muhammad yang memberantas semua ajaran-ajaran tersebut dengan
memasukkan ajaran-ajaran islam yang sesuai dengan perintah Alloh. Sehingga kota mekkah
atau bangsa arab bisa terlepas dari kekufuran atau persekutuan terhadap Alloh.
Bangsa Arab Sebelum Islam
Ketika Nabi Muhammad saw. Lahir (570 M), Mekah adalah sebuah kota yang sangat penting
dan terkenal diantara kota-kota negri Arab, baik karena tradisi maupun letaknya. Dengan
adanya ka’bah ditengah kota, mekah menjadi pusat keagamaan Arab. Ka’bah adalah tempat
mereka untuk berziarah. Di dalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala utama yaitu
Hubal (berhala atau dewa yang besar) yang didapatkan di negri Syam1.
Berhala yang dahulu yaitu manat, yang di tempatkan di Musyallal di tepi laut merah dekat
Qudaid. Kemudian mereka membuat Lata (dewa tertua) di Tha’if dan Uzza di Wadi Nakhlah.
Inilah tiga berhala yang paling besar. Kemusyrikan semakin merebak dan berhala-berhala
yang lebih kecil bertebaran disetiap tempat. Dikisahkan bahwa Amr bin Luhay yaitu seorang
pemimpin Bani Khuza’ah yang mengadakan perjalanan ke Syam, disana dia melihat
penduduk Syam yang menyembah berhala dan menganggap itu sebagai sesuatu yang baik
serta benar. Sehingga sepulang dari Syam Amr bin Luhay membawa patung berhala tersebut
yang kemudian disebarkan ke masyarakat Arab, dan mengajak penduduk mekah untuk
membuat persekutuan terhadap Allah. Dan mereka pun mengikuti karena mereka
beranggapan bahwa kota Mekah adalah kota yang suci sehingga mereka mengikuti ajaran
tersebut. Sehingga mereka memenuhi Masjidil-Haram dengan berbagai macam berhala dan
patung. Begitu pula kisah kemusyrikan dan penyembahan terhadap berhala, yang menjadi
fenomena terbesar dari agama-agama jahiliyyah yang menganggap dirinya berada pada
agama ibrahim. Mereka juga mempunyai beberapa tradisi dan upacara penyembahan berhala.
Orang-orang arab juga mengundi nasib dengan menggunakan al-azlam atau anak panah yang
1
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT.Grafindo persada, 2008)
2
tidak ada bulunya. Mereka mengundi nasib berkaitan dengan perbuatan yang dikehendakinya,
seperti bepergian, menikah, atau lain-lain. Mereka juga percaya pada perkataan peramal,
paranormal, dan ahli nujum. Semua agama ini adalah agama yang syirik dan penyembahan
terhadap berhala, keyakinan terhadap hayalan dan khurafat. Begitulah mayoritas bangsa arab.
Sementara itu sudah ada agama yahudi, nasrani, majusi, shabi’ah yang masuk ke dalam
masyarakat arab. Agama yahudi masuk ke yaman karena dibawa as’ad abu karib. Bangsa
arab yang memeluk agama nasrani adalah dari suku-suku ghassan, kabilah-kabilah taghlib,
thayyi’ dan berdekatan dengan orang-orang romawi. Sedang agama majusi lebih banyak
berkembang dikalangan orang-orang arab yang berdekatan dengan orang-orang persi. Agama
ini juga pernah berkembang di kalangan orang-orang iraq dan bahrain serta wilayah-wilayah
di pesisir teluk arab. Ada pula penduduk yaman yang memeluk majusi tatkala bangsa arab
menduduki yaman. Sedangkan agama shabi’ah menurut beberapa kisah berkembang di iraq
dan lain-lainnya, yang dianggap sebagai agama ibrahim. Banyak agama yang memeluk
begitu juga penduduk yaman2.
Strategi dakwah Rasulullah
Itulah agama-agama yang ada pada saat kedatangan Islam, mereka mengabaikan tuntunantuntunan tentang akhlak yang mulia. Kedurhakaan mereka tak terhitung banyaknya, dan
seiring perjalanan waktu mereka berubah menjadi para paganis (penyembah berhala) dengan
tradisi dan kebiasaan yang menggambarkan berbagai macam khurafat dalam kehidupan
agama, kemudian mengimbas kehidupan sosial, politik, dan agama.
Sedang orang-orang yahudi menjadi orang yang angkuh dan sombong. Pemimpin-pemimpin
mereka menjadi sesembahan selain Allah. Para pemimpin inilah yang membuat hukum
ditengah manusia dan menghisab mereka menurut kehendak yang terdetik di dalam hatinya.
Yang berakibat musnahnya agama dan menyebarnya kekufuran serta pengabdian terhadapterhadap ajaran-ajaran yang telah ditetapkan Allah. Sehingga semua agama bangsa arab,
keadaan para pemeluknya sama dengan keadaan orang-orang musyrik, diantara hati,
kepercayaan, tradisi, dan kebiasaan mereka hampir serupa3.
Strategi dakwah Rasulullah di Mekah dimulai dengan dakwah secara rahasia yaitu pada tiga
tahun pertama. Rasulullah mulai melaksanakan dakwah Islam dilingkungan keluarga,
bermula dengan istri baginda sendiri yaitu Khadijah, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu
2
3
Ibid, 21
Ibid, 29
3
Bakar sahabat baginda, lalu Zaid.4 Di samping itu, banyak juga yang masuk Islam dalam
perantaraan Abu Bakar yang terkenal dengan julukan Assabiqunal Awwalun yaitu orangorang yang lebih dahulu masuk Islam. Rumah Al-Arqam bin Abil Arqam menjadi markas
untuk berdakwah secara sembunyi-sembunyi yang sampai sekarang masih berdiri di Mekah.
Rumah ini terletak di bukit safa yang banyak dikunjungi oleh para jemaah haji dan penziarah
lainnya.
Setelah beberapa lama melakukan secara sembunyi-sembunyi turunlah perintah atau firman
untuk melakukan dakwah secara terbuka dan terang-terangan di dalam surah al-Hijr ayat 94.
فا صدع بما تؤمرواعرض عن المشركين
Artinya : Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (al-Hijr: 94)
Dengan datangnya perintah itu lalu Rasulullah menyeru seluruh kaumnya supaya beriman
kepada Allah tetapi mereka tidak mau mengikutinya. Pada masa dakwah secara terang
terangan inilah Rasulullah mendapat perlakuan buruk dari umatnya. Karena setelah dakwah
terang-terangan itu, pemimpin Quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah Rasulullah
seperti Abu Lahab dan Abu Jahal. Berbagai-bagai cara kaum Quraisy mau menghentikan
dakwah Rasulullah. Mereka tidak berani melukai Rasulullah karena perlindungan dari
pamannya Abi Thalib yang sangat disegani dalam kalangan masyarakat saat itu. Rasulullah
bersama pengikutnya mendapat tentangan yang sangat dahsyat dari kaum Quraisy
sehinggakan Rasulullah memutuskan untuk menyebarkan dakwahnya ke wilayah lain dengan
harapan dakwahnya di wilayah lain akan berkembang dengan pesat alasan yang lainnya
adalah untuk menghindari serangan dari pemuka-pemuka Quraisy saat itu. Beberapa faktor
kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah adalah:
1. Bidang politik kekuasaan. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan
kekuasaan. Mereka tidak mau tunduk kepada Rasulullah kerana ia menyamai mereka
tunduk kepada Bani Abdul Mutalib.
2. Derajat. Rasulullah menyama ratakan derajat seseorang. Bangsawan dan hamba
adalah sama.
4
H.A Syafi’I, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Bandung: Armico. 1992)
4
3. Agama dan keyakinan. Para pemimpin Quraisy tidak mempercayai kebangkitan
kembali dan pembalasan. Mereka mempercayai dan mengikuti apa yang disembah
oleh nenek moyang mereka terdahulu.
4. Ekonomi. Pemahat dan pengukir berhala memandang Islam sebagai penghalang
rezeki.5
Penolakan kaum Quraisy terhadap Islam mendorong Rasulullah lebih mengintensifkan
dakwahnya. Bermacam cara mereka tempuh untuk menghentikan dakwah Rasulullah dan
membendung pertumbuhan agama baru ini, mulai dengan bujukan, ancaman, intimidasi,
bahkan penyiksaan fisik. Kebencian Quraisy terhadap Rasulullah makin meningkat manakala
mereka menyaksikan penganut Islam terus bertambah. Tidak hanya penghinaan yang
kemudian ditimpakan kepada Rasulullah, melainkan juga rencana pembunuhan yang di susun
oleh Abu Sufyan6. Menghadapi tekanan berat itu, Rasulullah menganjurkan kepada
pengikutnya untuk mengungsi ke Habsyi, dipilih Habsyi karena penguasa negeri itu terkenal
dengan adil dan bijaksana. Berangakatlah ke sana 10 orang lelaki dan empat orang
perempuan, di antaranya Mus’ab bin Umair. Peristiwa ini terjadi pada tahun 615. Beberapa
bulan setelah itu berangkatlah pula 81 orang laki-laki, 18 perempuan dan beberapa orang
kanak-kanak. Termasuk dalam rombungan ini, Uthman ibn Affan dan isterinya Ruqayah binti
Rasulullah. Mengetahui hal ini, kaum Quraisy mengutus Amr ibn Ash dan Abdullah bin Abi
Rabi’ah ke Habsyi, memohon kepada Negus agar menyerahkan para sahabat Rasulullah itu
kepada mereka, namun tidak berhasil. Dalam tahun yang penuh ketegangan ini, dua orang
tokoh Quraisy iaitu Hamzah ibn Abd Mutallib dan Umar ibn Khattab masuk Islam. Kaum
Quraisy sadar, bahawa umat Islam sekarang bukan lagi kelompok yang lemah, melainkan
kelompok yang secara potensial makin hari makin kuat dengan terus bertambahnya penganut
Islam dari kalangan terpandang.
Kegagalan Quraisy menghentikan dakwah Rasulullah antara lain karena Rasulullah
dilindungi oleh Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Menyadari hal itu, mereka memboikot dua
keluarga besar itu. Pemboikotan ini berlangsung selama tiga tahun. Setelah itu, berita yang
menyedihkan lagi apabila paman Rasulullah, Abu Thalib dan isterinya, Khadijah meninggal
dunia. Dengan meninggalnya kedua kesayangan Rasulullah itu, kaum Quraisy semakin berani
melakukan penghinaan. Pada saat menghadapi ujian berat Rasulullah diperintahkan untuk
melakukan perjalanan malam dari Masjid al-Haram di Mekah ke Bait al-Maqdis di Palestina,
5
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau. 2013
Dudung Abdurrahman, Sejarah Pradaban ISLAM; dari masa klasik hingga modern. (Yogyakarta: Fak Adab.
2002)
6
5
kemudian dinaikkan menembus ke langit sampai Sidrah al-Muntaha. Di situlah Nabi terima
Syari’at kewajiban shalat lima waktu. Peristiwa ini dikenali sebagai Isra’ dan Mi’raj. Bagi
kaum Quraisy peristiwa itu hanya bohong dan tidak benar serta menuduh Rasulullah seorang
manusia yang berotak tidak waras.
Perkembangan Pendidikan di Mekah
Pendidikan di Mekah menggunakan materi Tauhid, materi ini lebih di fokuskan untuk
memurnikan ajaran agama Tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim, yang telah diselewengkan oleh
masyarakat jahiliyah. Secara teori inti sari ajaran Tauhid terdapat dalam kandungan surah alFatihah ayat 1 hingga 7 dan surah al-Ikhlas ayat 1 hingga 5 secara praktis pendidikan Tauhid
diberikan melalui cara-cara yang bijaksana, mengajak umatnya membaca, memperhatikan
dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran Allah dan diri manusia sendiri. Kemudian baginda
mengajarkan cara bagaimana mengaplikasi pengertian Tauhid tersebut di dalam kehidupan
sehari hari Rasulullah langsung yang menjadi contoh bagi umatnya. Hasilnnya, kebiasaan
mesyarakat Arab yang memulai perbuatan atas nama berhala, diganti dengan ucapan
Bismillahirrahmanirrahim. Kebiasaan menyembah berhala, diganti dengan mengagungkan
dan menyembah Allah SWT.
Kedua menggunakan materi pengajaran al-Quran. Membaca dan menulis al-Quran dikenal
sekarang sebagai imla’ dan iqra’. Dengan materi ini diharapkan agar kebiasaan orang arab
yang sering membaca syair-syair indah, diganti dengan membaca al-Quran sebagai bacaan
yang lebih tinggi nilai sastranya. Materi menghafal ayat-ayat al-Quran yang kemudian hari
disebut dengan menghafalkan ayat-ayat al-quran. Materi pemahaman al-Quran adalah
bertujuan materi ini adalah meluruskan pola fikir umat Islam yang di pengaruhi pola fikir
jahiliyah. Di sinilah letaknya fungsi hadis sebagai bacaan al-Quran
Metode pendidikan Islam yang dilakukan Rasulullah dalam mendidik sahabatnya adalah
dengan metode ceramah. Menyampaikan wahyu yang baru diterimanya dan memberikan
penjelasan serta keterangannya. Metode seterusnya adalah dialog. Misalnya dialog antara
Rasulullah dengan Mu’az Ibn Jabal ketika Mu’az akan diutus sebagai kadi di negeri Yaman,
dialog antara Rasulullah dengan sahabat untuk mengatur strategi perang. Metode diskusi atau
tanya jawab, sering sahabat bertanya Rasulullah tentang sesuatu hukum. Selain itu,
Rasulullah juga menggunakan metode kisah, misalnya kisah nabi Muhammad dalam
perjalanan Isra’ dan Mi’raj.
6
Rumah al-Arqam ibn Arqam merupakan tempat pertama berkumpulnya kaum Muslimin
berserta Rasulullah untuk belajar hokum-hukum dan dasar-dasar ajaran Islam. Rumah ini
merupakan lembaga pendidikan pertama di dalam dunia Islam dan Rasulullah sendiri sebagai
pengajarnya. Lembaga pendidikan kedua adalah Kuttab. Pendidikan di Kuttab tidak sama
dengan di rumah Arqam. Materi yang diajarkan di Kuttab adalah materi baca dan tulis sastra,
syair arab dan pembelajaran berhitung namun setelah datang Islam, materinya ditambah
dengan materi mambaca dan menulis al-Quran dan memahami hukum hukum Islam.
Kurikulum pendidikan Islam yang digunakan adalah al-Quran yang Allah wahyukan sesuai
kondisi dan situasi, kejadian dan peristiwa yang dialami umat Islam saat itu.7
Kesimpulan
Peradaban Islam di Mekah merupakan tonggak awal muncul dan berkembangnya dunia Islam
baik dibidang pendidikan, ekonomi mahupun politik. Banyak hambatan dan rintangan yang
dihadapi Nabi Muhammad saw dalam memulai awal peradaban Islam di Mekah, baik itu
hambatan dan rintangan dari dalam hal lingkup keluaraga Nabi apalagi pemboikotan dan
rintangan yang sangat dasyat dari luar yaitu dari kaum Quraisy. Namun, Nabi tetap teguh
dalam membangunkan peradaban Islam di Mekah. Tidak peduli dengan halangan dari kaum
Quraisy Rasulullah tetap meneruskan dakwahnya dan menyebarkan agama Islam ke seluruh
penjuru jazirah Arab. Banyak dalam kalangan Arab masuk Islam termasuk dari kalangan
Quraisy juga. Salah satu bukti peradaban yang dihasilkan pada masa Nabi di Mekah adalah
dengan adanya Kuttab. Tempat ini menjadi pusat dakwah dan pengembangan wawasan Islam
ketika Nabi di Mekah. Dakwah Islam periode Mekah berlangsung lebih kurang 13 tahun
dengan menegakkan Tauhid dan dasar-dasar Islam.
Daftar Pustaka
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT.Grafindo persada, 2008)
7
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana. 2008)
7
H.A Syafi’I, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Bandung: Armico. 1992)
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau. 2013
Dudung Abdurrahman, Sejarah Pradaban ISLAM; dari masa klasik hingga modern.
(Yogyakarta: Fak Adab. 2002)
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana. 2008)
Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, (Jakarta:
Kencana. 2011)
8
Seorang Yahudi, Labid bin al-A’sham Menyihir Nabi
Irma Khasanah
(E92216031)
Abstrak
Kondisi bangsa Arab sebelum kedatangan Islam, terutama di sekitar Mekah masih dirarnai
dengan penyembahan berhala sebagai Tuhan yang dikenali dengan istilah paganisme. Selain
menyembah berhala, di kalangan bangsa Arab pula yang menyembah agama Nasrani, agama
ini dipeluk oleh penduduk Yaman, Najran, dan Syam. Di samping itu juga agama Yahudi
yang di peluk oleh penduduk Yahudi imigran di Yaman dan Madinah, serta agama Majusi,
yaitu agama-agama orang Persia. Peradaban Islam di Mekah merupakan tonggak awal
muncul dan berkembangnya dunia Islam baik dibidang pendidikan, ekonomi maupun politik.
Banyak hambatan dan rintangan yang dihadapi Nabi Muhammad saw dalam memulai awal
peradaban Islam di Mekah, baik itu hambatan dan rintangan dari dalam hal lingkup keluarga
Nabi apalagi pemboikotan dan rintangan yang sangat dasyat dari luar yaitu dari kaum
Quraisy. Namun, Nabi tetap teguh dalam membangunkan peradaban Islam di Mekah
daripada bangsa Arab terusan hidup di dalam zaman Jahiliyah.
Kata kunci
Dasar-dasar Peradaban Islam di Mekah, Sejarah Dakwah Nabi Muhammad SAW.
Pendahuluan
1
Sebelum datangnya islam, mekkah menjadi pusat keagamaan bangsa Arab, ka’bah
merupakan tempat mereka berziarah. Namun masyarakat mekkah banyak menjadikan tempat
tersebut dengan bersembahan berhala. Yang menyebabkan masyarakat dalam kemusyrikan,
persekutuan terhadap Alloh. Pemimpin-pemimpin mereka menjadi sesembahan selain Allah.
Para pemimpin inilah yang membuat hukum ditengah manusia dan menghisab mereka
menurut kehendak yang terdetik di dalam hatinya. Yang berakibat musnahnya agama dan
menyebarnya kekufuran serta pengabdian terhadap ajaran-ajaran yang telah ditetapkan Allah.
Dengan munculnya nabi muhammad yang memberantas semua ajaran-ajaran tersebut dengan
memasukkan ajaran-ajaran islam yang sesuai dengan perintah Alloh. Sehingga kota mekkah
atau bangsa arab bisa terlepas dari kekufuran atau persekutuan terhadap Alloh.
Bangsa Arab Sebelum Islam
Ketika Nabi Muhammad saw. Lahir (570 M), Mekah adalah sebuah kota yang sangat penting
dan terkenal diantara kota-kota negri Arab, baik karena tradisi maupun letaknya. Dengan
adanya ka’bah ditengah kota, mekah menjadi pusat keagamaan Arab. Ka’bah adalah tempat
mereka untuk berziarah. Di dalamnya terdapat 360 berhala, mengelilingi berhala utama yaitu
Hubal (berhala atau dewa yang besar) yang didapatkan di negri Syam1.
Berhala yang dahulu yaitu manat, yang di tempatkan di Musyallal di tepi laut merah dekat
Qudaid. Kemudian mereka membuat Lata (dewa tertua) di Tha’if dan Uzza di Wadi Nakhlah.
Inilah tiga berhala yang paling besar. Kemusyrikan semakin merebak dan berhala-berhala
yang lebih kecil bertebaran disetiap tempat. Dikisahkan bahwa Amr bin Luhay yaitu seorang
pemimpin Bani Khuza’ah yang mengadakan perjalanan ke Syam, disana dia melihat
penduduk Syam yang menyembah berhala dan menganggap itu sebagai sesuatu yang baik
serta benar. Sehingga sepulang dari Syam Amr bin Luhay membawa patung berhala tersebut
yang kemudian disebarkan ke masyarakat Arab, dan mengajak penduduk mekah untuk
membuat persekutuan terhadap Allah. Dan mereka pun mengikuti karena mereka
beranggapan bahwa kota Mekah adalah kota yang suci sehingga mereka mengikuti ajaran
tersebut. Sehingga mereka memenuhi Masjidil-Haram dengan berbagai macam berhala dan
patung. Begitu pula kisah kemusyrikan dan penyembahan terhadap berhala, yang menjadi
fenomena terbesar dari agama-agama jahiliyyah yang menganggap dirinya berada pada
agama ibrahim. Mereka juga mempunyai beberapa tradisi dan upacara penyembahan berhala.
Orang-orang arab juga mengundi nasib dengan menggunakan al-azlam atau anak panah yang
1
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT.Grafindo persada, 2008)
2
tidak ada bulunya. Mereka mengundi nasib berkaitan dengan perbuatan yang dikehendakinya,
seperti bepergian, menikah, atau lain-lain. Mereka juga percaya pada perkataan peramal,
paranormal, dan ahli nujum. Semua agama ini adalah agama yang syirik dan penyembahan
terhadap berhala, keyakinan terhadap hayalan dan khurafat. Begitulah mayoritas bangsa arab.
Sementara itu sudah ada agama yahudi, nasrani, majusi, shabi’ah yang masuk ke dalam
masyarakat arab. Agama yahudi masuk ke yaman karena dibawa as’ad abu karib. Bangsa
arab yang memeluk agama nasrani adalah dari suku-suku ghassan, kabilah-kabilah taghlib,
thayyi’ dan berdekatan dengan orang-orang romawi. Sedang agama majusi lebih banyak
berkembang dikalangan orang-orang arab yang berdekatan dengan orang-orang persi. Agama
ini juga pernah berkembang di kalangan orang-orang iraq dan bahrain serta wilayah-wilayah
di pesisir teluk arab. Ada pula penduduk yaman yang memeluk majusi tatkala bangsa arab
menduduki yaman. Sedangkan agama shabi’ah menurut beberapa kisah berkembang di iraq
dan lain-lainnya, yang dianggap sebagai agama ibrahim. Banyak agama yang memeluk
begitu juga penduduk yaman2.
Strategi dakwah Rasulullah
Itulah agama-agama yang ada pada saat kedatangan Islam, mereka mengabaikan tuntunantuntunan tentang akhlak yang mulia. Kedurhakaan mereka tak terhitung banyaknya, dan
seiring perjalanan waktu mereka berubah menjadi para paganis (penyembah berhala) dengan
tradisi dan kebiasaan yang menggambarkan berbagai macam khurafat dalam kehidupan
agama, kemudian mengimbas kehidupan sosial, politik, dan agama.
Sedang orang-orang yahudi menjadi orang yang angkuh dan sombong. Pemimpin-pemimpin
mereka menjadi sesembahan selain Allah. Para pemimpin inilah yang membuat hukum
ditengah manusia dan menghisab mereka menurut kehendak yang terdetik di dalam hatinya.
Yang berakibat musnahnya agama dan menyebarnya kekufuran serta pengabdian terhadapterhadap ajaran-ajaran yang telah ditetapkan Allah. Sehingga semua agama bangsa arab,
keadaan para pemeluknya sama dengan keadaan orang-orang musyrik, diantara hati,
kepercayaan, tradisi, dan kebiasaan mereka hampir serupa3.
Strategi dakwah Rasulullah di Mekah dimulai dengan dakwah secara rahasia yaitu pada tiga
tahun pertama. Rasulullah mulai melaksanakan dakwah Islam dilingkungan keluarga,
bermula dengan istri baginda sendiri yaitu Khadijah, kemudian Ali bin Abi Thalib, Abu
2
3
Ibid, 21
Ibid, 29
3
Bakar sahabat baginda, lalu Zaid.4 Di samping itu, banyak juga yang masuk Islam dalam
perantaraan Abu Bakar yang terkenal dengan julukan Assabiqunal Awwalun yaitu orangorang yang lebih dahulu masuk Islam. Rumah Al-Arqam bin Abil Arqam menjadi markas
untuk berdakwah secara sembunyi-sembunyi yang sampai sekarang masih berdiri di Mekah.
Rumah ini terletak di bukit safa yang banyak dikunjungi oleh para jemaah haji dan penziarah
lainnya.
Setelah beberapa lama melakukan secara sembunyi-sembunyi turunlah perintah atau firman
untuk melakukan dakwah secara terbuka dan terang-terangan di dalam surah al-Hijr ayat 94.
فا صدع بما تؤمرواعرض عن المشركين
Artinya : Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan
(kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik. (al-Hijr: 94)
Dengan datangnya perintah itu lalu Rasulullah menyeru seluruh kaumnya supaya beriman
kepada Allah tetapi mereka tidak mau mengikutinya. Pada masa dakwah secara terang
terangan inilah Rasulullah mendapat perlakuan buruk dari umatnya. Karena setelah dakwah
terang-terangan itu, pemimpin Quraisy mulai berusaha menghalangi dakwah Rasulullah
seperti Abu Lahab dan Abu Jahal. Berbagai-bagai cara kaum Quraisy mau menghentikan
dakwah Rasulullah. Mereka tidak berani melukai Rasulullah karena perlindungan dari
pamannya Abi Thalib yang sangat disegani dalam kalangan masyarakat saat itu. Rasulullah
bersama pengikutnya mendapat tentangan yang sangat dahsyat dari kaum Quraisy
sehinggakan Rasulullah memutuskan untuk menyebarkan dakwahnya ke wilayah lain dengan
harapan dakwahnya di wilayah lain akan berkembang dengan pesat alasan yang lainnya
adalah untuk menghindari serangan dari pemuka-pemuka Quraisy saat itu. Beberapa faktor
kaum Quraisy menentang dakwah Rasulullah adalah:
1. Bidang politik kekuasaan. Mereka tidak dapat membedakan antara kenabian dan
kekuasaan. Mereka tidak mau tunduk kepada Rasulullah kerana ia menyamai mereka
tunduk kepada Bani Abdul Mutalib.
2. Derajat. Rasulullah menyama ratakan derajat seseorang. Bangsawan dan hamba
adalah sama.
4
H.A Syafi’I, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Bandung: Armico. 1992)
4
3. Agama dan keyakinan. Para pemimpin Quraisy tidak mempercayai kebangkitan
kembali dan pembalasan. Mereka mempercayai dan mengikuti apa yang disembah
oleh nenek moyang mereka terdahulu.
4. Ekonomi. Pemahat dan pengukir berhala memandang Islam sebagai penghalang
rezeki.5
Penolakan kaum Quraisy terhadap Islam mendorong Rasulullah lebih mengintensifkan
dakwahnya. Bermacam cara mereka tempuh untuk menghentikan dakwah Rasulullah dan
membendung pertumbuhan agama baru ini, mulai dengan bujukan, ancaman, intimidasi,
bahkan penyiksaan fisik. Kebencian Quraisy terhadap Rasulullah makin meningkat manakala
mereka menyaksikan penganut Islam terus bertambah. Tidak hanya penghinaan yang
kemudian ditimpakan kepada Rasulullah, melainkan juga rencana pembunuhan yang di susun
oleh Abu Sufyan6. Menghadapi tekanan berat itu, Rasulullah menganjurkan kepada
pengikutnya untuk mengungsi ke Habsyi, dipilih Habsyi karena penguasa negeri itu terkenal
dengan adil dan bijaksana. Berangakatlah ke sana 10 orang lelaki dan empat orang
perempuan, di antaranya Mus’ab bin Umair. Peristiwa ini terjadi pada tahun 615. Beberapa
bulan setelah itu berangkatlah pula 81 orang laki-laki, 18 perempuan dan beberapa orang
kanak-kanak. Termasuk dalam rombungan ini, Uthman ibn Affan dan isterinya Ruqayah binti
Rasulullah. Mengetahui hal ini, kaum Quraisy mengutus Amr ibn Ash dan Abdullah bin Abi
Rabi’ah ke Habsyi, memohon kepada Negus agar menyerahkan para sahabat Rasulullah itu
kepada mereka, namun tidak berhasil. Dalam tahun yang penuh ketegangan ini, dua orang
tokoh Quraisy iaitu Hamzah ibn Abd Mutallib dan Umar ibn Khattab masuk Islam. Kaum
Quraisy sadar, bahawa umat Islam sekarang bukan lagi kelompok yang lemah, melainkan
kelompok yang secara potensial makin hari makin kuat dengan terus bertambahnya penganut
Islam dari kalangan terpandang.
Kegagalan Quraisy menghentikan dakwah Rasulullah antara lain karena Rasulullah
dilindungi oleh Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Menyadari hal itu, mereka memboikot dua
keluarga besar itu. Pemboikotan ini berlangsung selama tiga tahun. Setelah itu, berita yang
menyedihkan lagi apabila paman Rasulullah, Abu Thalib dan isterinya, Khadijah meninggal
dunia. Dengan meninggalnya kedua kesayangan Rasulullah itu, kaum Quraisy semakin berani
melakukan penghinaan. Pada saat menghadapi ujian berat Rasulullah diperintahkan untuk
melakukan perjalanan malam dari Masjid al-Haram di Mekah ke Bait al-Maqdis di Palestina,
5
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau. 2013
Dudung Abdurrahman, Sejarah Pradaban ISLAM; dari masa klasik hingga modern. (Yogyakarta: Fak Adab.
2002)
6
5
kemudian dinaikkan menembus ke langit sampai Sidrah al-Muntaha. Di situlah Nabi terima
Syari’at kewajiban shalat lima waktu. Peristiwa ini dikenali sebagai Isra’ dan Mi’raj. Bagi
kaum Quraisy peristiwa itu hanya bohong dan tidak benar serta menuduh Rasulullah seorang
manusia yang berotak tidak waras.
Perkembangan Pendidikan di Mekah
Pendidikan di Mekah menggunakan materi Tauhid, materi ini lebih di fokuskan untuk
memurnikan ajaran agama Tauhid yang dibawa Nabi Ibrahim, yang telah diselewengkan oleh
masyarakat jahiliyah. Secara teori inti sari ajaran Tauhid terdapat dalam kandungan surah alFatihah ayat 1 hingga 7 dan surah al-Ikhlas ayat 1 hingga 5 secara praktis pendidikan Tauhid
diberikan melalui cara-cara yang bijaksana, mengajak umatnya membaca, memperhatikan
dan memikirkan kekuasaan dan kebesaran Allah dan diri manusia sendiri. Kemudian baginda
mengajarkan cara bagaimana mengaplikasi pengertian Tauhid tersebut di dalam kehidupan
sehari hari Rasulullah langsung yang menjadi contoh bagi umatnya. Hasilnnya, kebiasaan
mesyarakat Arab yang memulai perbuatan atas nama berhala, diganti dengan ucapan
Bismillahirrahmanirrahim. Kebiasaan menyembah berhala, diganti dengan mengagungkan
dan menyembah Allah SWT.
Kedua menggunakan materi pengajaran al-Quran. Membaca dan menulis al-Quran dikenal
sekarang sebagai imla’ dan iqra’. Dengan materi ini diharapkan agar kebiasaan orang arab
yang sering membaca syair-syair indah, diganti dengan membaca al-Quran sebagai bacaan
yang lebih tinggi nilai sastranya. Materi menghafal ayat-ayat al-Quran yang kemudian hari
disebut dengan menghafalkan ayat-ayat al-quran. Materi pemahaman al-Quran adalah
bertujuan materi ini adalah meluruskan pola fikir umat Islam yang di pengaruhi pola fikir
jahiliyah. Di sinilah letaknya fungsi hadis sebagai bacaan al-Quran
Metode pendidikan Islam yang dilakukan Rasulullah dalam mendidik sahabatnya adalah
dengan metode ceramah. Menyampaikan wahyu yang baru diterimanya dan memberikan
penjelasan serta keterangannya. Metode seterusnya adalah dialog. Misalnya dialog antara
Rasulullah dengan Mu’az Ibn Jabal ketika Mu’az akan diutus sebagai kadi di negeri Yaman,
dialog antara Rasulullah dengan sahabat untuk mengatur strategi perang. Metode diskusi atau
tanya jawab, sering sahabat bertanya Rasulullah tentang sesuatu hukum. Selain itu,
Rasulullah juga menggunakan metode kisah, misalnya kisah nabi Muhammad dalam
perjalanan Isra’ dan Mi’raj.
6
Rumah al-Arqam ibn Arqam merupakan tempat pertama berkumpulnya kaum Muslimin
berserta Rasulullah untuk belajar hokum-hukum dan dasar-dasar ajaran Islam. Rumah ini
merupakan lembaga pendidikan pertama di dalam dunia Islam dan Rasulullah sendiri sebagai
pengajarnya. Lembaga pendidikan kedua adalah Kuttab. Pendidikan di Kuttab tidak sama
dengan di rumah Arqam. Materi yang diajarkan di Kuttab adalah materi baca dan tulis sastra,
syair arab dan pembelajaran berhitung namun setelah datang Islam, materinya ditambah
dengan materi mambaca dan menulis al-Quran dan memahami hukum hukum Islam.
Kurikulum pendidikan Islam yang digunakan adalah al-Quran yang Allah wahyukan sesuai
kondisi dan situasi, kejadian dan peristiwa yang dialami umat Islam saat itu.7
Kesimpulan
Peradaban Islam di Mekah merupakan tonggak awal muncul dan berkembangnya dunia Islam
baik dibidang pendidikan, ekonomi mahupun politik. Banyak hambatan dan rintangan yang
dihadapi Nabi Muhammad saw dalam memulai awal peradaban Islam di Mekah, baik itu
hambatan dan rintangan dari dalam hal lingkup keluaraga Nabi apalagi pemboikotan dan
rintangan yang sangat dasyat dari luar yaitu dari kaum Quraisy. Namun, Nabi tetap teguh
dalam membangunkan peradaban Islam di Mekah. Tidak peduli dengan halangan dari kaum
Quraisy Rasulullah tetap meneruskan dakwahnya dan menyebarkan agama Islam ke seluruh
penjuru jazirah Arab. Banyak dalam kalangan Arab masuk Islam termasuk dari kalangan
Quraisy juga. Salah satu bukti peradaban yang dihasilkan pada masa Nabi di Mekah adalah
dengan adanya Kuttab. Tempat ini menjadi pusat dakwah dan pengembangan wawasan Islam
ketika Nabi di Mekah. Dakwah Islam periode Mekah berlangsung lebih kurang 13 tahun
dengan menegakkan Tauhid dan dasar-dasar Islam.
Daftar Pustaka
Badri yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT.Grafindo persada, 2008)
7
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana. 2008)
7
H.A Syafi’I, Sejarah dan Kebudayaan Islam, (Bandung: Armico. 1992)
Syamruddin Nasution, Sejarah Peradaban Islam, (Pekan Baru: Yayasan Pusaka Riau. 2013
Dudung Abdurrahman, Sejarah Pradaban ISLAM; dari masa klasik hingga modern.
(Yogyakarta: Fak Adab. 2002)
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana. 2008)
Musyrifah Sunanto, Sejarah Islam Klasik: Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam, (Jakarta:
Kencana. 2011)
8