Perancangan dan Implementasi Sistem Info

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI SARANA PRASARANA BERBASIS WEB DI SMK ST MIKAEL LAPORAN KERJA PRAKTIK

Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan Skripsi (S1) Program Studi Teknik Informatika

Oleh BAKHTIAR ABDULLAH 120103043 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA 2016 STMIK DUTA BANGSA SURAKARTA 2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga Laporan Kerja Praktik yang dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Kerja Praktik Program Studi Teknik Informatika STMIK Duta Bangsa Surakarta.

Penyusunan laporan ini tidak terlepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu penulis hendak mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Albertus Murdianto, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMK St Mikael Surakarta yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan kerja praktik disana.

2. Bapak Drs. H. Singgih Purnomo, MM selaku Ketua STMIK Duta Bangsa Surakarta.

3. Bapak Wijiyanto, S.Kom, M.Pd, M.Kom selaku Wakil Ketua I Ketua STMIK Duta Bangsa Surakarta.

4. Bapak Joni Maulindar S.Kom, M.Eng selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika.

5. Ibu Indah Nofikasari, S.Kom selaku Pembimbing I Kerja Praktik.

6. Bapak Yulius Kinta Kanisia, S. Kom dan Bapak Aloysius Triyanto, S. Si selaku Pembimbing II Kerja Praktik.

7. Bapak Pratama Angga Buana, S. Kom selaku Penguji Kerja Praktik.

iv

8. Orang tua tercinta serta kakak dan adik tersayang, yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, dan motivasi selama melakukan studi.

9. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang terlibat dalam penyusunan Laporan Kerja Praktik ini sehingga dapat selesai dengan baik.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa pelaksanaan Kerja Praktik dan Penyusunan Laporan ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga penyusunan laporan ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2016

Penulis

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Keterangan Kerja Praktik Lampiran 2 Surat Diterima Kerja Praktek Lampiran 3 Lembar Wawancara Lampiran 4 Agenda Kerja Praktik Lampiran 5 Lembar Konsultasi Kerja Praktik Lampiran 6 Lembar Penilaian Kerja Praktik

xv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi yang pesat dapat memberikan kemudahan dan mampu membantu manusia dalam melakukan pekerjaannya dari berbagai hal. Adanya teknologi komputer mampu memberikan kemudahan dalam mengerjakan, memecahkan masalah secara efektif dan efisien dan mampu menghasilkan informasi yang baik.

SMK St. Mikael Surakarta adalah sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di Surakarta dimana disana pendokumentasian sarana prasarana sudah standar ISO 9001:2008 dan masih mengerjakan pendokumentasian dengan cara mengumpulkan data dan membuatnya dengan microsoft office. Sehingga timbul banyaknya kesalahan yang disebabkan Human Error dalam pendokumentasian tersebut. Bukan hanya bagian sarana prasarana yang menjadi masalah utama, namun para pengguna lainnya-pun juga turut menimbulkan kesalahan-kesalahan ini. Apalagi dalam pengumpulan data tersebut menyangkut keseluruhan barang yang ada, barang masuk, barang keluar dan yang dipinjam oleh pengguna lainnya dalam inventaris ini.

Oleh sebab itu, penulis sebagai mahasiswa dengan latar belakang jurusan Teknik Informatika di STMIK Duta Bangsa Surakarta akan mencoba mengembangkan sebuah aplikasi berbasis web server yang akan mempermudah dalam penggunaan dan memperkecil kesalahan pada pendokumentasian inventaris Oleh sebab itu, penulis sebagai mahasiswa dengan latar belakang jurusan Teknik Informatika di STMIK Duta Bangsa Surakarta akan mencoba mengembangkan sebuah aplikasi berbasis web server yang akan mempermudah dalam penggunaan dan memperkecil kesalahan pada pendokumentasian inventaris

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah mengenai sarana prasarana yang ada di SMK St. Mikael Surakarta adalah : “Bagaimana menganalisis dan merancang sistem informasi sarana prasarana SMK St. Mikael Surakar ta?”.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari terjadinya pembahasan di luar dan judul kerja praktik, maka penulis menetapkan batasan masalah yang dibahas sebagai berikut:

1. Menganalisis sistem yang berjalan saat ini pada sarana prasarana SMK St. Mikael Surakarta.

2. Alat perancangan yang akan penulis gunakan yaitu Flowchart, Data Flow Diagram dan Entity Relationship Diagram.

3. Software implementasi sistem yang digunakan yaitu XAMPP sebagai web server dan Sublime Text sebagai text editor.

4. Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu HTML, CSS, PHP, dan Javascript .

5. Adapun framework, library, dan plugins yang digunakan yaitu JQuery, Bootstrap , Ionicons, AdminLTE, Font Awesome, SummerNote, Jasny Bootstrap , Datepicker 3, dan Bootstrap Timepicker.

6. Sistem yang dirancang dan bangun ini membahas tentang inventaris, noninventaris, penomoran, pengadaan, peminjaman, pengambilan, ketidaksesuaian, dan perbaikan di bagian sarana prasarana.

7. Hak akses yang menggunakan sistem ini hanyalah bagian kepala sekolah, sarana prasarana, dan pegawai.

a. Kepala sekolah : dengan hak akses super admin untuk mengatur persetujuan pengadaan barang.

b. Sarana prasarana : dengan hak akses administrator sebagai operator sistem sarana prasarana.

c. Pegawai : dengan hak akses users sebagai pengguna untuk mengetahui informasi sarana prasarana, pelaporan ketidaksesuaian barang, peminjaman barang, pengadaan barang, dan pengambilan barang.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis, merancang, dan implementasi sistem informasi sarana prasarana SMK St. Mikael Surakarta.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Praktis

Adapun manfaat praktis yang dapat di peroleh dalam penelitian ini adalah:

a. Untuk memberikan masukkan bagi SMK St. Mikael Surakarta untuk sistem informasi laporan sarana prasarana sehingga data lebih transparan, penyajian dan pencatatan data lebih cepat dan data yang ditampilkan lebih mudah untuk di-update.

b. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan mempermudah pengumpulan dan penyajian data dengan standar ISO 9001:2008.

1.5.2 Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis yang dapat di peroleh dalam penelitian ini adalah: Adapun manfaat teoritis yang dapat di peroleh dalam penelitian ini adalah:

b. Mengembangkan analisis dan perancangan sistem informasi sarana prasarana sebagai hasil perkembangan ilmu pengetahuan.

1.6 Metodologi Penelitian

1.6.1 Metode Pengumpulan Data

Dalam menyelesaikan laporan kerja praktik ini penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data antara lain :

a. Studi Literatur Studi literatur, yakni pengumpulan data dan keterangan yang diperoleh melalui buku-buku, tulisan-tulisan lain, data-data di SMK St. Mikael Surakarta.

b. Wawancara Pengumpulan data dengan cara wawancara dengan bagian sarana prasarana di SMK St. Mikael Surakarta. Mengumpulkan data dengan cara ini untuk mendapatkan masalah-masalah yang sering terjadi dan untuk marancang sistem yang akan dibuat.

1.6.2 Metode Pengembangan Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 59) metode pengembangan sistem adalah metode- metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Metodologi yang digunakan penulis dalam melakukan perancangan sistem informasi produksi menggunakan model waterfall merupakan urutan kegiatan/aktivitas yang dilakukan dalam Menurut Jogiyanto (2005: 59) metode pengembangan sistem adalah metode- metode, prosedur-prosedur, konsep-konsep pekerjaan yang akan digunakan untuk mengembangkan suatu sistem informasi. Metodologi yang digunakan penulis dalam melakukan perancangan sistem informasi produksi menggunakan model waterfall merupakan urutan kegiatan/aktivitas yang dilakukan dalam

Adapun langkah-langkah dalam metode waterfall dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Analisis kebutuhan Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

c. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasikan sesuai dengan yang diinginkan.

e. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Tempat pelaksanaan Kerja Praktik yaitu di SMK St. Mikael Surakarta dan di laksanakan pada tanggal 14 Juli 2014 hingga 13 September 2014.

1.8 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah penyusunan dan pemahaman dalam penulisan laporan kerja praktik nanti maka penulis membuat sistematika penulisannya sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang sistematika penulisan laporan yang terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat Berisi tentang sistematika penulisan laporan yang terdiri dari latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

Berisi teori-teori pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem informasi. Secara detail nya seperti pengertian system, pengertian informasi, sistem informasi, pengertian sarana prasarana, analisa dan desain sistem, tools dan pengembangan system, sarana prasarana pendidikan, wireless local area network, HTML , CSS, Javascript, PHP, Struktur data dan basis data, dan Apache HTTP Server . BAB III TINJAUAN UMUM

Menjelaskan tentang profil SMK St. Mikael Surakarta , struktur organisasi, pembagian tugas dan wewenang, serta obyek kerja praktik. BAB IV PEMBAHASAN

Menjelaskan tentang analisis sistem yang berisi perancangan system, analisis sitem, desain, implementasi, manual instalasi, pengujian sistem. BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian ini disertai saran-saran yang bermanfaat dalam pengembangan sistem dimasa depan dan bisa dijadikan bahan pelajaran bagi pembaca.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut Mathiassen (2000:67), sistem adalah sekumpulan komponen yang mengimplementasikan kebutuhan pemodelan fungsi dan antar muka. Elemen sistem terdiri dari tujuan sistem, batasan sistem, kontrol sistem, input, proses, output, dan umpan balik. Suatu sistem yang baik harus mempunyai tujuan dan sasaran yang tepat karena hal ini akan sangat menentukan dalam mendefinisikan masukan yang dibutuhkan sistem dan juga keluaran yang dihasilkan.

Menurut O’Brien (2004), sistem kebanyakan dapat didefinisikan secara sederhana sebagai sekelompok elemen yang saling berhubungan atau berinteraksi hingga mencapai satu kesatuan. Namun secara luas sistem didefinisikan sebagai sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur.

2.1.1 Karakter Sistem Informasi

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat yang tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batas sistem (boundary), lingkungan luar sistem (environment), penghubung (interface), masukkan (input), keluaran (output), pengolah (proses) dan sasaran (objective atau goal).

a. Komponen Sistem Komponen sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Sebab subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar disebut sendan supra sistem.

b. Batas Sistem (Boundary) Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan

sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas sistem menunjukkan ruang lingkup dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environment) Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga

merugkan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface) Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem

dengan subsistem yang lainnya. Keluaran (output) dari satu sistem akan menjadi masukan (input) untuk subsistem dapat berinteraksi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukkan Sistem (Input) Masukan adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukkan dapat

berupa masukkan perawatan ( maintenance input ), dan masukkan sinyal ( signal input ). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem (Output) Keluaran adalah hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukkan bagi subsistem yang lain atau supra sistem.

g. Pengolah Sistem (Process) Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri

sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukkan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objective). Kalau

suatu sistem tidak mempunyai sasaran maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukkan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran dan tujuannya.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut Witarto (2004), Informasi adalah rangkaian data yang mempunyai sifat sementara, tergantung dengan waktu, mampu memberi kejutan atau surprise pada yang menerimanya.

Menurut Gordon (2002), Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang berguna bagi penerimanya dan nyata, berupa nilai yang dapat dipahami didalam keputusan searang maupun masa depan.

Karakteristik dari informasi adalah penerima informasi mengalami perubahan dari kondisi (State) belum mengetahui. Informasi yang benar dan baru dapat mengkoreksi dan mengkonfirmasi sinformasi sebelumnya. Informasi juga dapat dikatakan sebagai data yang telah diproses, yang mempunyai nilai tentang tindakan atau keputusan.

Pengolah informasi adalah salah satu elemen kunci dalam sistem konseptual dan pengolah informasi ini dapat meliputi elemen-elemen komputer, elemen- elemen non-komputer atau kombinasinya. Informasi dapat dibagi menjadi 3 bagian kelompok yaitu:

a. Informasi strategis Informasi strategis dapat digunakan untuk mengambil keputusan jangka

panjang, mencakup informasi internal, rencana perluasan perusahaan, suatu informasi yang dikumpulkan secara bertahap sehingga mendapatkan suatu informasi yang dapat meningkatkan suatu perluasan perusahaan.

b. Informasi taktis Informasi ini dibutuhkan untuk mengambil keputusan jangka menengah,

seperti informasi trend penjualan dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana perjalanan. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stok, penjualan dan laporan kas harian, suatu informasi seperti informasi trend penjualan dapat dimanfaatkan untuk menyusun rencana perjalanan. Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasional sehari-hari, seperti informasi persediaan stok, penjualan dan laporan kas harian, suatu informasi

c. Informasi teknis Informasi ini dibutuhkan untuk keperluan operasianal sehari-hari, seperti

informasi persediaan stok, pengembalian penjualan dan laporan kas harian, suatu informasi yang dikumpulkan sehari-hari secara bertahap sehingga mendapatkan suatu informasi yang dapat meningkatkan suatu penjualan produk pada perusahaan.

2.3 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Tata Sutabri, 2005:36).

2.3.1 Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski mengemukakan bahwa sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya istilah blok bangunan (Building block ), yaitu blok masukan (Input block), blok model (Model block), blok keluaran (Output block), dan kendali (Control block) sebagai suatu sistem. Keempat blok tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lainya membentuk satu kesatuan untuk mencapai sasaran.

a. Blok Masukan (Input Block) Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

b. Blok Model (Model Block) Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan dibasis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

c. Blok Keluaran (Output Block) Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d. Blok Kendali (Control Block) Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperature, air, debu, kecurangan-kecurangan, sabotase, dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dn diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem harus dicegah ataupun bila terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung diatasi.

2.4 Sarana Prasarana Pendidikan

Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang dimaksud dengan sarana meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan bahan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan guna menunjang proses pembelajaran yang teratur dan Dalam PP No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, yang dimaksud dengan sarana meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan bahan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan guna menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

Dengan kata lain, definisi sarana adalah perlengkapan yang dapat dipindah- pindahkan untuk mendukung fungsi kegiatan lembaga dan satuan pendidikan yang meliputi peralatan, perabotan, media pendidikan dan buku (bahan ajar), bahan habis pakai dan peralatan lainnya. Adapun prasarana adalah fasilitas dasar yang digunakan untuk menjalankan fungsi satuan pendidikan contohnya lahan dan ruangan.

2.4.1 Pengertian Sarana

Menurut Samrin dkk (2009 : 2) Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat atau media dalam mencapai sesuatu atau tujuan. Sarana yang dimaksud disini adalah saran yang dimiliki sekolah yaitu alat pendukung proses belajar mengajar, alat perkantoran, dan sarana lainnya.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008 : 1268), sarana adalah segala sesuatu yg dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan.

Sarana Pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung dipergunakan dalam proses belajar mengajar seperti gedung, ruang kelas, meja, kursi, serta media pengajaran (Miftakhul Jannah, 2010 : 42).

2.4.2 Pengertian Prasarana

Menurut Samrin dkk (2009 : 2) Prasarana adalah alat penunjang utama suatu proses atau usaha pendidikan agar tujuan pendidikan dapat tercapai. Prasarana yang dimaksud disini adalah prasarana sekolah contohnya yaitu ruang belajar, ruang administrasi, dan prasarana lainnya.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2013), prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek, dsb).

2.4.3 Defisini ISO 9001:2008

Salah satu standar sistem manajemen mutu (SMM) yang paling populer adalah ISO 9001: 2000. Standar ini bersifat sangat umum sehingga dapat diterapkan disemua jenis dan ukuran perusahaan atau organisasi. ISO berasal dari kata Yunani isos yang berarti sama. ISO 9001 merupakan standar internasional yang mengatur tentang sistem managemen mutu (Quality Management System). Dalam sistem manajemen mutu ISO 9001 terdapat standard operating procedure (SOP), instruksi kerja (work instruction), tujuan dan sasaran mutu (quality objective ), dan juga program mutu (quality program).

ISO 9001: 2008 adalah sistem manajemen mutu ISO 9001 hasil revisi tahun 2008 yang menetapkan persyaratan-persyaratan dan rekomendasi untuk desain dan penilaian dari suatu sistem manajemen kualitas, yang bertujuan untuk menjamin bahwa organisasi akan memberikan produk (barang/jasa) yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan (Gaspersz, 2002: 1).

2.5 Analisa dan Desain Sistem

2.5.1 Analisis Sistem PIECES

Kegiatan analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru (Rosa A.S. & M. Shalahuddin, 2011 : 16).

Metode analisis yang digunakan dalam kerja praktik yaitu metode PIECES menurut Wukil Ragil, (2010:17). Metode ini menggunakan enam variable evaluasi yaitu :

1. Performance (kinerja) Menilai apakah proses atau prosedur yang ada masih mungkin ditingkatkan kinerjanya. Dalam hai ini kinerja diukur dari throughput, yaitu jumlah pekerjaan / output / deliverables yang dapat dilakukan / dihasilkan pada saat tertentu dan response time, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan serangkaian kegiatan untuk menghasilkan output / deliverables tertentu.

2. Information (informasi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki sehingga kualitas informasi yang dihasilkan menjadi semakin baik.

3. Economic (ekonomi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan manfaatnya (nilai gunanya) atau diturunkan biaya penyelenggaraannya.

4. Control (pengendalian) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat ditingkatkan sehingga kualitas pengendalian menjadi semakin baik, dan kemampuannya untuk mendeteksi kesalahan / kecurangan menjadi semakin baik pula.

5. Efficiency (efisiensi) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki, sehingga tercapai peningkatan efisiensi operasi.

6. Service (layanan) Menilai apakah prosedur yang ada saat ini masih dapat diperbaiki kemampuannya untuk mencapai peningkatan kualitas layanan.

2.5.2 Desain Sistem

Desain atau perancangan dalam pembangunan perangkat lunak merupakan upaya untuk mengonstruksi sebuah sistem yang memberikan kepuasan (mungkin formal) ada spesifikasi kebutuhan fungsional, memenuhi target, memenuhi kebutuhan secara implisit atau eksplisit dari segi performansi maupun penggunaan sumber daya, kepuasan batasan pada proses desain dari segi biaya, waktu, dan perangkat. Kualitas perangkat lunak biasanya dinilai dari segi kepuasan pengguna perangkat lunak terhadap perangkat lunak yang digunakan (Rosa A.S. & M. Shalahuddin, 2011 : 21).

2.6 Model Waterfall

Model Air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat Model Air terjun (waterfall) sering juga disebut model sekuensial linier atau alur hidup klasik. Model air terjun menyediakan pendekatan alur hidup perangkat

a. Analisis kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan secara intensif untuk menspesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan user. Spesifikasi kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

b. Desain Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus pada desain pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi antar muka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

c. Pembuatan kode program Desain harus ditranslasikan kedalam program perangkat lunak. Hasil dari tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada tahap desain.

d. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk d. Pengujian Pengujian fokus pada perangkat lunak secara dari segi logik dan fungsional dan memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

e. Pendukung (Support) atau pemeliharaan (maintenance) Tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi saat pengujian atau perangkat lunak beradaptasi dengan lingkungan baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat lunak yang sudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat lunak baru.

2.7 Tools Pengembangan Sistem

2.7.1 Flowchart

Menurut Ladjamuddin (2005), Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang mengambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Ada dua macam flowchat yaitu:

a. Flowchart Sistem Flowchart Sistem adalah bagan yang memperlihatkan urusan proses dalam

sistem dengan menunjukan alat media input, output, serta jenis media penyimpanan dalam proses pengolahan data.

b. Flowchart Program Flowchart Program bagan yang memperlihatan urutan instruksi yang

digambarkan dengan simbol tertentu untuk memecahkan masalah diprogam.

Flowchart disusun dengan simbol. Simbol ini digunakan untuk membantu menggambarkan proses didalam program. Simbol dalam flowchart dibagi menjadi

3 kelompok, yaitu:

a. Flow Direction Symbol Simbol ini digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan

simbol yang lain.

Tabel 2.1 Flow Direction Symbol

(Sumber: Ladjamuddin, 2005)

b. Processing Symbol Simbol ini menunjukan jenis operasi pengolahan dalam suatu proses /

prosedur.

Tabel 2.2 Processing Symbol

(Sumber: Ladjamuddin, 2005)

c. Input-Output Symbol Simbol Input-Output Symbol menunjukan jenis peralatan yang digunakan

sebagai media input dan output.

Tabel 2.3 Input-Output Symbol

(Sumber: Ladjamuddin, 2005)

2.7.2 DFD (Data Flow Diagram)

Menurut Ladjamuddin (2005), Data Flow Diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. DFD menampilkan kegiatan sistem lengkap dengan komponen-komponen yang menunjukan secara tegas file-file yang dipakai, unsur sumber atau tujuan data, serta aliran data dari satu proses ke proses lainya.

Jadi DFD (Data Flow Diagram) dapat diartikan sebagai alat pembuatan model yang memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual maupun komputerisasi.

DFD ini sering disebut juga dengan nama DAD (Diagram Arus Data), Bubble chart , Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi.

Tabel 2.4 Simbol Data Flow Diagram

(Sumber: Ladjamuddin, 2005)

2.7.2.1 Level Data Flow Diagram

DFD Mempunyai Level Diagram Antara Lain:

a. Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang ligkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input atau output dari sistem.

b. Diagram Nol/Zero (Overview Diagram) Diagram Nol/Zero adalah diagram yang menggambarkan proses dari Data

Flow Diagram . Diagram nol memberikan pandangan secara menyeluruh mengenai sistem yang ditangani, menunjukan tentang fungsi-fungsi utama atau proses yang ada, aliran data, dan eksternal entity.

c. Diagram Rinci Diagram rinci adalah diagram yang menguraikan proses apa yang ada dalam

diagram zero atau diagram level atasnya.

2.7.2.2 Fungsi DFD

a. DFD membantu para analis sitem meringkas informasi tentang sistem, mengetahui hubungan antar sub-sub sistem, membantu perkembangan aplikasi secara efektif.

b. DFD berfungsi sebagai alat komunikasi yang baik antara pemakai dan analis sistem.

c. DFD dapat menggambarkan sejumlah batasan untuk pengembangan alternative sistem fisik.

2.8 Wireless Local Area Network

Jaringan wireless LAN adalah jaringan yang mengkoneksikan dua komputer atau lebih menggunakan sinyal radio, cocok untuk berbagi pakai file, printer, atau akses internet. Bila user ingin mengkoneksikan dua komputer atau lebih di lokasi yang sulit atau tidak mungkin untuk memasang kabel jaringan, sebuah jaringan wireless (tanpa kabel) mungkin cocok untuk diterapkan. (Tri Arianto, 2009:1)

Jaringan komunikasi wireless memberikan kemudahan dan fleksibilitas yang tinggi bagi para pemakainya untuk dapat mengadakan hubungan komunikasi dengan sesama pemakai jaringan wireless maupun dengan pemakai lain yang terhubung dengan jaringan yang memakai media transmisi kabel (wired network). Wireless LAN (WLAN) menyediakan suatu alternatif bagi LAN tradisional berbasis twisted pair , kabel koaksial, dan serat optik. Wireless LAN melayani tujuan yang sama dengan jaringan kabel/optik LAN yaitu untuk menyampaikan/membawa informasi antara device yang berdekatan dengan LAN.

Dengan mempergunakan perangkat radio maka akan dapat membuat LAN tanpa menggunakan kabel data yang umum dipakai dalam sebuah jaringan komputer. Melalui pemakaian gelombang elektromagnetik, Wireless LAN mengirim dan menerima data melalui udara, dan meminimalkan penggunaan sambungan kabel. Jadi, Wireless LAN memiliki fleksibelitas, mendukung mobilitas, memiliki teknik frequency reuse, selular dan handover, menawarkan efisiensi dalam waktu (penginstalan) dan biaya (pemeliharaan dan penginstalan ulang di tempat lain), mengurangi pemakaian kabel dan penambahan jumlah pengguna dapat dilakukan dengan mudah dan cepat.

2.8.1 Komponen Wireless LAN

Menurut Tri Arianto (2009), komponen utama dalam membangun sebuah jaringan Wireless LAN adalah:

2.8.1.1 Access Point

Merupakan perangkat yang menjadi sentral koneksi dari klien ke ISP. Berfungsi mengkonversikan sinyal frekuensi radio (RF) menjadi sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel, atau disalurkan ke perangkat WLAN yang lain dengan dikonversikan ulang menjadi sinyal frekuensi radio.

Access point juga mampu menampung ratusan klien secara bersamaan. Beberapa vendor hanya merekomendasikan belasan sampai sekitar 40-an klien untuk satu access point. Sistem operasi access point dikembangkan dengan dasar prosesor i486 dan RAM 4-8 MB. Komponen logic dari access Point adalah ESSID (Extended Service Set Identification) yang merupakan standard dari IEEE 802.11.

Access point merupakan titik pusat dari jaringan wireless model infrastruktur. Semua sinyal akan diterjemahkan dari ‘bahasa’ wireless untuk kemudian dihubungkan dengan jaringan kabel biasa. Umumnya, access point ini berukuran sangat kecil dan diletakkan pada tempat-tempat strategis yang mampu menjangkau area secara keseluruhan.

Prinsip kerja dari access point dapat dianalogikan dengan Switch/Hub pada jaringan kabel biasa. Semua client wireless dapat mencari dan mendeteksi adanya access point jika fasilitas SSID Broadcast diaktifkan. Pada beberapa kasus untuk meningkatkan keamanan, SSID broadcast kadang dimatikan, sehingga harus Prinsip kerja dari access point dapat dianalogikan dengan Switch/Hub pada jaringan kabel biasa. Semua client wireless dapat mencari dan mendeteksi adanya access point jika fasilitas SSID Broadcast diaktifkan. Pada beberapa kasus untuk meningkatkan keamanan, SSID broadcast kadang dimatikan, sehingga harus

Access point juga dapat digunakan untuk melakukan filtering user yang dapat terkoneksi dengan berdasarkan MAC Address dari client. Access point ada yang memiliki output Rf hingga 26 db / setara dengan 400 mW. Sehingga bila digunakan jangkauannya bisa lebih jauh dibandingkan dengan access point biasa.

Access point didesain untuk indoor (dalam gedung atau ruangan), sehingga bila ingin menggunakannya untuk outdoor harus dimasukkan di dalam box sehingga lebih aman baik dari hujan maupun dari kepanasan sinar matahari.

2.8.1.2 Wireless LAN Interface

Merupakan device yang dipasang di Access-Point atau Mobile/Desktop PC, device yang dikembangkan secara massal adalah dalam bentuk PCMCIA (Personal Computer Memory Card International Association ) card. (Tri Arianto, 2009:2)

2.8.1.3 Wired LAN

Merupakan jaringan kabel yang sudah ada, jika wired LAN tidak ada maka hanya sesama WLAN saling terkoneksi. (Tri Arianto, 2009:2)

2.8.1.4 Mobile/Desktop PC

Merupakan perangkat keras untuk klien, mobile PC pada umumnya sudah terpasang port PCMCIA sedangkan desktop PC harus ditambahkan PC card

PCMCIA dalam bentuk ISA (Industry Standard Architecture) atau PCI (Peripheral Component Interconnect ) card. (Tri Arianto, 2009:2)

2.8.2 Topologi Wireless LAN

Wireless LAN memungkinkan dua bentuk koneksi, yang dikenal sebagai Ad- Hoc dan mode Infrastructure.

2.8.2.1 Mode Ad-Hoc

Mode Ad-Hoc adalah suatu kondisi jaringan wireless yang tidak menggunakan access point. Artinya, antar client langsung terkoneksi satu dengan yang lainnya. Jika merasa asing dengan istilah Ad-Hoc, mungkin istilah Peer-to- peer dapat lebih mempermudah mengenali koneksi Ad-Hoc. Prinsip kerjanya sama saja dengan Peer-to-peer. Disini setiap client akan saling terkoneksi secara langsung. (Tri Arianto, 2009:2)

2.8.2.2 Mode Infrastructure

Model infrastructure adalah kondisi suatu jaringan dengan menggunakan suatu titik pusat yaitu access point. Semua client terhubung ke jaringan harus terkoneksi ke access point terlebih dahulu, baru kemudian dapat mengakses resource dari network/client lain yang ada. Untuk topologi infrastruktur, tiap PC mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses, yang dipasang di dinding atau langit-langit berupa sebuah kotak kecil berantena. Saat titik akses menerima data, ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut (dengan jangkauan yang lebih jauh) ke PC yang berada di area cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui Model infrastructure adalah kondisi suatu jaringan dengan menggunakan suatu titik pusat yaitu access point. Semua client terhubung ke jaringan harus terkoneksi ke access point terlebih dahulu, baru kemudian dapat mengakses resource dari network/client lain yang ada. Untuk topologi infrastruktur, tiap PC mengirim dan menerima data dari sebuah titik akses, yang dipasang di dinding atau langit-langit berupa sebuah kotak kecil berantena. Saat titik akses menerima data, ia akan mengirimkan kembali sinyal radio tersebut (dengan jangkauan yang lebih jauh) ke PC yang berada di area cakupannya, atau dapat mentransfer data melalui

2.9 HTML ( HyperText Markup Languge)

HTML (HyperText Markup Language) adalah bahasa yang digunakan untuk membuat suatu situs atau homepage. Setiap dokumen dalam web ditulis dengan format HTML. Format HTML mengandung kode penanda yang disebut tag HTML yang digunakan untuk mengatur format tampilan suatu dokumen. Kode ini diselipkan ke dalam teks HTML, berfungsi untuk mengontrol format dan layout dalam dokumen. (Mikhael Sembiring, 2012:10)

2.10 CSS ( Cascading Style Sheets)

CSS(Cascading Style Sheets) adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan CSS paling umum adalah memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C). (Mikhael Sembiring, 2012:11)

2.11 Javascript

Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang fungsinya berjalan pada suatu dokumen HTML. Javascript adalah bahasa yang case sensitive yang berarti dapat membedakan penaamaan variabel dan fungsi yang menggunakan huruf kapital dan huruf kecil. Javascript memberikan kemampuan tambahan terhadap HTML dengan mengijinkan pengeksekusian perintah-perintah di sisi user atau browser bukan serverside. (Mikhael Sembiring, 2012:11)

2.12 PHP

PHP merupakan bahasa standar yang digunakan dalam dunia website. PHP adalah bahasa program yang berbentuk script yang diletakkan di dalam server Web. PHP telah dicipta terutam untuk kegunaan Web dan boleh menghubungkan query database dan menggunakan simple task yang boleh diluruskan dengan 3 atau 4 baris kod saja. PHP adalah bahasa programing yang baru dibangun sekitar tahun 1994 / 1995. PHP dapat menukar static website yang menggunakan HTML ke dinamic web pages yang berfungsi secara automatik seperti ASP, CGI,dan sebagainya (Bunafit Nugraha, 2004 :140).

2.12.1 Sejarah PHP

PHP pertama kali dibuat oleh Rasmus Lerdroft, seorang programmer C. Pada waktu itu PHP masih bernama FI (Form Interpreted), yang wujudnya berupa sekumpulan script yang digunakan untuk mengolah data form dari web. Jadi semula PHP digunakannya untuk menghitung jumlah pengunjung di dalam web-nya.

Kemudian ia mengeluarkan Personal Home Page Tools versi 1.0 secara gratis. Versi ini pertama kali keluar pada tahun 1995. Isinya adalah sekumpulan script PERL yang dibuatnya untuk membuat halaman webnya menjadi dinamis. Selanjutnya Rasmus merilis kode sumber tersebut untuk umum dan menamakannya PHP atau FI, kependekan dari Hypertext Preprocessing atau Form Interpreter.

Dengan perilisan kode sumber ini menjadi open source, maka banyak programmer

mengembangkan PHP . Kemudian pada tahun 1996 ia mengeluarkan PHP versi 2.0 yang kemampuannya telah dapat mengakses database dan dapat terintegrasi dengan HTML. Pada rilis ini

yang

tertarik

untuk

ikut ikut

FI secara signifikan. Pada tahun 1998 tepatnya pada tanggal 6 Juni 1998 keluarlah PHP versi 3.0 yang dikeluarkan oleh Rasmus sendiri bersama kelompok pengembang software-nya.

PHP versi 4.0 keluar pada tanggal 22 Mei 2000 merupakan versi yang lebih lengkap lagi dibandingkan dengan versi sebelumnya. Perubahan yang paling mendasar pada PHP 4.0 adalah terintegrasinya Zend Engine yang dibuat oleh Zend Suraski dan Andi Gutmans yang merupakan penyempurnaan dari PHP scripting engine . Yang lainnya adalah build in HTTP session, tidak lagi menggunakan library tambahan seperti pada PHP. Tujuan dari bahasa scripting ini adalah untuk membuat aplikasi-aplikasi yang dijalankan di atas teknologi web. Dalam hal ini, aplikasi pada umumnya akan memberikan hasil pada web browser, tetapi prosesnya secara keseluruhan dijalankan web server.

PHP

4.0 adalah versi PHP yang paling banyak dipakai pada awal abad ke-

21. Versi ini banyak dipakai disebabkan kemampuannya untuk membangun aplikasi web kompleks tetapi tetap memiliki kecepatan dan stabilitas yang tinggi. Pada Juni 2004, Zend merilis PHP 5.0. Dalam versi ini, inti dari interpreter PHP mengalami perubahan besar. Versi ini juga memasukkan model pemrograman berorientasi objek ke dalam PHP untuk menjawab perkembangan bahasa pemrograman ke arah paradigma berorientasi objek.

2.12.2 Kelebihan PHP

Seluruh aplikasi berbasis web dapat dibuat dengan PHP. Namun kekuatan yang paling utama PHP adalah pada konektivitasnya dengan system database di dalam web. Sistem database yang dapat didukung oleh PHP adalah MySQL, Oracle , Sybase, PostgreSQL, Microsoft SQL Server, dBASE, IBM DB2, Interbase, ODBC , Unix DBM, dan lainnya.

PHP dapat berjalan di berbagai sistem operasi seperti Windows 98/NT, UNIX, LINUX , Solaris maupun Macintosh. PHP merupakan software yang open source yang dapat anda download secara gratis dari situs resminya yaitu http://www.php.net. Software ini juga dapat berjalan pada web server seperti PWS (Personal Web Server), Apache, IIS, AOLServer, fhttpd, phttpd dan sebagainya. PHP juga merupakan bahasa pemograman yang dapat dikembangkan sendiri seperti untuk menambah fungsi-fungsi baru.

Keunggulan lainnya dari PHP adalah bahwa PHP juga mendukung komunikasi dengan layanan seperti protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3 dan bahkan HTTP. PHP dapat diinstal sebagai bagian atau modul dari Apache web server atau sebagai CGI script yang mandiri. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh jika menggunakan PHP sebagai modul dari apache, di antaranya adalah:

a. Tingkat keamanan yang cukup tinggi.

b. Waktu eksekusi yang lebih cepat dibandingkan dengan bahasa pemograman web lainnya yang berorientasi pada server-side scripting.

c. Akses ke sistem database yang lebih fleksibel, seperti MySQL.

2.13 Struktur Data dan Basis Data

Telah diketahui bahwa secara fisik data disimpan dalam bentuk kumpulan bit dan direkam dengan basis track di dalam media penyimpanan eksternal. Dalam Praktiknya, untuk kemudahan dalam mengakses data, data disusun dalam suatu stuktur logis yang terlihat pada Gambar 2.1. Gambar tersebut menjelaskan bahwa:

 Kumpulan tabel menyusun basis data, 

Tabel tersusun atas sejumlah record, 

Sebuah record mengandung sejumlah field, dan 

Sebuah field disimpan dalam bentuk kumpulan bit.

Bagan 2.1 Struktur Data

Sumber: Abdul Kadir & Terra CH. Triwayudi , 2003: 483

Pengertian masing-masing istilah diatas adalah seperti berikut:

a. Field (medan) menyatakan data terkecil yang memiliki makna. Istilah lain untuk field yaitu elemen data, kolom, item, dan atribut. Contoh field yaitu nama seseorang, jumlah barang yang dibeli, dan tanggal lahir seseorang.

b. Record (rekaman) menyatakan kumpulan dari sejumlah elemen data yang saling terkait. Sebagai contoh nama, alamat, tanggal lahir, dan juga jenis kelamin dari seseorang menyusun sebuah record. Istilah lain yang juga menyatakan record yaitu tupel atau baris.

c. Tabel menghimpun sejumlah record. Sebagai contoh, data pribadi dari semua pegawai disimpan dalam sebuah tabel.

d. Basis data adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang saling terkait sehinggan memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi. Sebagai contoh, basis data akademis mengandung tabel-tabel yang berhubungan dengan data mahasiswa, data jurusan, data mata kuliah, dan pengambilan mata kuliah pada suatu semester dan data nilai yang diperoleh mahasiswa (Abdul Kadir & Terra CH. Triwayudi , 2003: 482).

2.13.1 MySQL

MySQL (My Struktur Query Language ) atau yang biasa dibaca “mai-se-kuel” adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open sorce, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat MySQL (My Struktur Query Language ) atau yang biasa dibaca “mai-se-kuel” adalah sebuah program pembuat database yang bersifat open sorce, artinya siapa saja boleh menggunakannya dan tidak dicekal. MySQL sebenarnya produk yang berjalan pada platform Linux. Karena sifatnya yang open source, dia dapat dijalankan pada semua platform baik Windows maupun Linux. Selain itu, MySQL juga merupakan program pengakses database yang bersifat jaringan sehingga dapat

Kelebihan lain dari MySQL adalah ia menggunakan bahasa Query standar yang dimiliki SQL (Structure Query Language). SQL adalah suatu bahasa permintaan yang terstruktur yang telah distandarkan untuk semua program pengakses database seperti Oracle, Postgres SQl, SQL Server, dan lain-lain.

Sebagai sebuah program penghasil database, MySQL tidak dapat berjalan sendiri tanpa adanya sebuah aplikasi lain (Interface). MySQL dapat didukung oleh hampir semua program aplikasi baik open source seperti PHP maupun tidak, yang ada pada platform Windows seperti Visual Basic, Delphi dan lainnya.

2.13.2 PHPMyAdmin

PhpMyAdmin adalah suatu program open source yang berbasis web yang dibuat menggunakan aplikasi PHP. Program ini digunakan untuk mengakses database MySQL. Program ini mempermudah dan pempersingkat kerja kita. Dengan kelebihannya, para pengguna awam tidak harus paham sintax-sintax SQL dalam pembuatan database dan tabel (Bunafit Nugraha, 2004 :65).

Keberadaan phpMyAdmin yang dianggap sangat penting dan juga sifatnya yang terbuka menjadikannya salah satu aplikasi yang selalu ada didalam cPanel (sebuah aplikasi populer untuk pengontrol website). Hal ini menunjukkan bahwa penyedia webhosting (web hosting provider) menaruh kepercayaan yang sangat besar pada phpMyAdmin sebagai salah satu aplikasi web yang diinstal di server.

PhpMyAdmin menawarkan fitur yang mencangkup pengelolaan keseluruhan server MySQL (memerlukan super-user) dan juga basis data tunggal. phpMyAdmin juga mempunyai sistem internal yang digunakan untuk mengelola metadata dan mendukung fitur-fitur untuk operasi tingkat lanjut. Melalui sistem administrator, phpMyAdmin juga dapat mengelola users dan sekaligus hak aksesnya (privilage).

2.14 Apache HTTP Server

Server HTTP Apache atau Server Web/WWW Apache adalah server web yang dapat dijalankan di banyak sistem operasi (Unix, BSD, Linux, Microsoft Windows dan Novell Netware serta platform lainnya) yang berguna untuk melayani dan memfungsikan situs web. Protokol yang digunakan untuk melayani fasilitas web/www ini menggunakan HTTP. (Bertung Suryadharma, 2012:4)

Apache memiliki fitur-fitur canggih seperti pesan kesalahan yang dapat dikonfigur, autentikasi berbasis basis data dan lain-lain. Apache juga didukung oleh sejumlah antarmuka pengguna berbasis grafik (GUI) yang memungkinkan penanganan server menjadi mudah.

Apache merupakan perangkat lunak sumber terbuka dikembangkan oleh komunitas terbuka yang terdiri dari pengembang-pengembang dibawah naungan Apache Software Foundation .

BAB III TINJAUAN UMUM

3.1 Profil Institusi

SMK St. Mikael Surakarta adalah sebuah sekolah menengah kejuruan di Surakarta, Indonesia. Penyelenggaraan sekolah ini berada di bawah Yayasan Karya Bakti Surakarta. Kolese ini biasa disebut dengan singkatan MICO (Michael College ). Kampus kolese Mikael berlokasi di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Institusi ini dikelola oleh Romo Jesuit, terbagi dalam dua lembaga pendidikan yaitu : Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI St. Mikael) dan Sekolah Menengah Kejuruan Mikael (SMK St. Mikael).