intensitas penyakit tanaman indonesia. doc
KEJADIAN PENYAKIT DAN TINGKAT KEPARAHAN
PENYAKIT BERCAK DAUN KACANG TANAH
Disusun oleh
Ayu Bela Agustine (A24130056)
Dosen:
Dr.Ir. Efi Toding Tondok, MSi. Agr
Asisten:
1. Rizkah (A34110017)
2. Pertiwi (A34120023)
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa karena
bekat dan rahmat-Nya makalah Dasar-dasar Proteksi Tanaman mengenai
Kejadian penyakit dan tingkat keparahan penyakit bercak daun kacang tanah
dapat diselesaikan dengan baik.
Tanaman yang terkena penyakit dapat diduga dengan cara mengamati
tingkat kejadian dan tingkat keparahan penyakit yang menyerang tanaman
tersebut. Pengamatan yang dilakukan berupa mengamati bagian tanaman yang
sakit seperti daun, batang, buah, dan akar. Intensitas penyakit perlu benar-benar
dipahami masyarakat (khususnya petani) agar dapat melakukan pengendalian
penyakit yang tepat sesuai tingkat kejadian dan keparahan penyakit Informasi ini
penting untuk diketahui sedini mungkin untuk upaya pengendalian penyakit agar
biaya pengendalian tidak melebihi kehilangan hasil akibat penyakit ini. Serta
dapat meminimalkan kerugian karena akan berdampak pada besarnya hasil yang
akan diperoleh petani.
Kritik dan saran diharapkan dapat bermanfaat guna perbaikan paper.
Ucapan terima kasih bagi setiap pihak yang telah membentu dan mendukung
pengadaan paper ini. Kiranya paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bogor, 10 Desember 2014
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................................i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………......ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………… 2
BAB 2 BAHAN DAN METODE..............................................................................................2
2.1 Alat dan Bahan………………………………………………………………………………………………………….2
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Hasil………………………………………………………………………………………………………………………….3
3.2 Contoh Perhitungan………………………………………………………………………………………………… 3
3.3 Pembahasan……………………………………………………………………………………………………………. 4
BAB 4 SIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………… 6
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………… iii
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman yang terkena penyakit dapat diduga dengan cara mengamati
tingkat penyakit yang menyerang tanaman tersebut. Pengamatan yang dilakukan
berupa mengamati bagian tanaman yang sakit seperti daun, batang, buah, dan
akar. Selama perhitungan tanaman sakit perlu diperhatikan tingkat keparahan
penyakit yang berbeda pada tanaman yang berbeda.
Jusfah (1985) melaporkan bahwa cepat atau lambatnya bergantung pada
jenis penyakit dan varietas tanaman yang terserang, penyakit bercak daun dapat
mengurangi hasil hingga 50%. Serangan penyakit bercak daun dapat menurunkan
jumlah polong, jumlah biji, dan bobot biji per tanaman. Gejala penyakit bercak
daun dipengaruhi oleh genotipe tanaman inang dan factor lingkungan. Gejala awal
berupa bercak klorotik kecil pada daun yang muncul 10 hari setelah terinfeksi.
Besarnya penyakit sering dikemukakan dengan istilah serangan ringan,
sedang, berat atau sangat berat. Ungkapan ini masih bersifat kualitatif dan tidak
memiliki makna ilmiah serta bersifat subjektif. Data kuantitatif tentang intensitas
penyakit sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan terutama untuk
pengelolaan/pengendalian hama penyakit tanaman.
Pengukuran intensitas penyakit tanaman dapat dinyatakan dalam istilah
kejadian penyakit dan keparahan penyakit. Intensitas penyakit dinyatakan dalam
kejadian penyakit apabila serangan patogen bersifat sistemik dan dapat
menyebabkan kematian atau tanaman tidak dapat berproduksi. Intensitas kejadian
penyakit dinyatakan dalam keparahan penyakit. Pengukuran keparahan penyakit
biasanya dilakukan pada bercak daun kacang tanah (Zadoks dan Schein 1979).
1.2 Tujuan
Mahasiswa
dapat
melakukan
pengukuran
kejadian
penyakit
dan
mengidentifikasi tingkat keparahan penyakit bercak daun kacang tanah dengan
mengamati gejala penyakit yang terlihat.
BAB 2 BAHAN DAN METODE
2.1
2.2
Alat dan Bahan
Satu plastik berisi 10 helai daun kacang tanah
Alat tulis
Buku praktikum Dasar-dasar Proteksi Tanaman
Kalkulator
Metode
Mahasiswa pada tiap kelas praktikum dibagi menjadi 5 kelompok
kecil. Tiap kelompok kecil mengamati 1 set daun yang terdiri atas 10
daun tetrafoliate kacang tanah sakit dengan berbagai gejala.
Tiap kelompok kecil dijadikan pengulangan,
Praktikan mencocokan keparahan gejala penyakit belang daun
Cercospora sp. kacang tanah dengan diagram nilai (skor) dan skala
kerusakan pada daun kacang tanah. Dalam kelompok, hanya 1
mahasiswa yang bertugas mencocokkan keparahan penyakit demi
menghindari perbedaan persepsi.
Praktikan melakukan pengukuran insidensi dan severitas penyakit
menggunakan rumus dalam buku praktikum Dasar-dasar proteksi
tanaman.
Praktikan membandingkan hasil pengamatannya dengan hasil
pengamatan dari kelompok lain sehingga masing-masing praktikan
memiliki data pengamatan kelas.
Olah data yang diperoleh dalam bentuk laporan individu.
2
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan Perhitungan Severitas Penyakit Bercak Cercospora Pada
Kacang Tanah
Daun ke-
Contoh
%
skor
1
15
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
∑nxv
NxV
Severitas
20
5
10
15
35
15
2
5
20
3
1
2
3
4
3
1
1
3
penyakit
Pengamatan kerusakan penyakit
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
%
Kelompok 5
skor
%
skor
%
skor
%
skor
%
skor
3
3
1
15
3
15
3
9
2
2
3
3
3
2
1
5
1
1
5
1.75
2
0
8.67
7
0
2
5
1
1
1
0
2
2
0
1
1
4
0
13
20
37
14
7
60
5
2
0
3
3
4
3
2
5
1
30
12
18
55
50
20
40
70
0
4
3
3
5
5
3
4
6
0
3
2
6
70
3
8
12
2
3
1
1
2
6
1
2
3
1
1
16.2
5
10
12.5
11.5
21
9
1.5
42
1
3
20
60
24
60
10
60
25
60
36
60
20
60
33.33%
16.67%
40%
41.7%
60%
33.3%
90%
100%
Rata-rata
38.334 %
severitas
penyakit
Kejadian
penyakit
100%
80%
3.2 Contoh perhitungan: Kelompok 4
Severitas penyakit =
∑ n x v x 100
NxV
90%
¿
( 0 x 1 )+ (1 x 0 ) + ( 2 x 0 ) + ( 3 x 4 ) + ( 4 x 2 ) + ( 5 x 2 ) +(6 x 1)
x 100 =60
10 x 6
3
Kejadian Pen yakit=
daun yang terkena penyakit
9
x 100 = x 100 =90
jumlah seluruh tenaman diamati
10
3.2 Pembahasan
Mahasiswa diajarkan mengenai perhitungan intensitas penyakit melalui
kejadian dan keparahan penyakit selama melakukan praktikum ini. Intensitas
penyakit atau biasa disebut kejadian penyakit merupakan proporsi individual
inang atau organ yang terkena penyakit tanpa mempedulikan seberapa berat
penyakitnya. Sedangkan severitas penyakit atau keparahan penyakit adalah
proporsi permukaan inang terinfeksi terhadap total permukaan inang yang
teramati. Keparahan gejala penyakit dinyatakan sebagai presentase luas gejala
terhadap luas permukaan daun.
Intensitas penyakit perlu benar-benar dipahami masyarakat (khususnya
petani) agar dapat melakukan pengendalian penyakit yang tepat sesuai tingkat
kejadian dan keparahan penyakit. Informasi ini penting untuk diketahui sedini
mungkin sebagai upaya pengendalian penyakit agar biaya pengendalian tidak
melebihi kehilangan hasil akibat penyakit ini. Serta dapat meminimalkan kerugian
karena akan berdampak pada besarnya hasil yang akan diperoleh petani.
Pada praktikum ini, tiap-tiap kelompok kecil masing-masing mengamati
satu set daun dengan tingkat kejadian dan keparahan penyakit yang berbeda.
Tingkat severitas penyakit paling ringan terdapat di kelompok 1 sebesar 16.67%
sedangkan severitas penyakit paling besar terdapat pada kelompok 4 sebesar
60%. Kejadian penyakit paling sedikit terdapat pada kelompok 2 sebesar 80%
sedangkan kejadian penyakit paling banyak terjadi ada di kelompok 1, dan 5
sebesar 100%.
Hasil pengamatan kelompok 1 membuktikan bahwa kejadian penyakit
tidak berkaitan dengan keparahan penyakit yang terjadi. Tentu saja ini akan
berpengaruh dengan pengendalian penyakit tanaman yang akan diberikan oleh
petani terhadap tanaman yang sakit.
Skoring (penilaian) terhadap penyakit tanaman ini dilakukan oleh salah
satu anggota kelompok dengan cara membandingkan gejala yang terjadi pada
tanaman dan diagram skor di buku praktikum. Penilaian ini bersifat subjektif,
apabila dilakukan oleh beberapa orang akan menimbulkan kekacauan karena
perbedaan presepsi.
5
BAB 4 SIMPULAN
Pengukuran kejadian penyakit dan tingkat keparahan penyakit adalah dua
hal yang berbeda. Suatu tanaman yang memiliki tingkat kejadian penyakit tinggi
belum tentu memiliki tingkat keparahan (severitas) penyakit yang tinggi pula.
Scoring severitas penyakit dilakukan oleh salah satu anggota masing-masing
kelompok. Penilaian severitas penyakit ini bersifat subjektif, apabila dilakukan
oleh beberapa orang akan menimbulkan kekacauan karena perbedaan presepsi.
Kejadian penyakit menunjukkan proporsi individu yang diserang penyakit
tanpa mempedulikan seberapa berat penyakitnya. Biasanya kejadian penyakit
digunakan untuk mengukur banyaknya penyakit yang langsung mematikan
tanaman.
Keparahan (severitas) penyakit menunjukkan proporsi luas permukaan
inang terinfeksi dengan luas total permukaan inang yang diamati. Severitas
penyakit menggambarkan kehilangan hasil yang terjadi akibat serangan penyakit.
Gejala penyakit yang tampak di permukaan dapat memberi informasi
seberapa parah penyakit tersebut menyerang tanaman. Informasi ini penting untuk
diketahui sedini mungkin untuk upaya pengendalian penyakit agar biaya
pengendalian tidak melebihi kehilangan hasil akibat penyakit ini. Serta dapat
meminimalkan kerugian karena akan berdampak pada besarnya hasil yang akan
diperoleh petani.
6
Daftar Pustaka
Jusfah, J. 1985. Pengaruh Cercospora personata terhadap hasil kacang tanah
(Arachis hypogaea). Jakarta : Kongres Nasional VIII PFI
Zadoks C.J dan Schein R.D. 1979. Epidemiology and Plant Disease Management.
New York: Oxford University Press
iii
PENYAKIT BERCAK DAUN KACANG TANAH
Disusun oleh
Ayu Bela Agustine (A24130056)
Dosen:
Dr.Ir. Efi Toding Tondok, MSi. Agr
Asisten:
1. Rizkah (A34110017)
2. Pertiwi (A34120023)
DEPARTEMEN PROTEKSI TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kepadaTuhan Yang Maha Esa karena
bekat dan rahmat-Nya makalah Dasar-dasar Proteksi Tanaman mengenai
Kejadian penyakit dan tingkat keparahan penyakit bercak daun kacang tanah
dapat diselesaikan dengan baik.
Tanaman yang terkena penyakit dapat diduga dengan cara mengamati
tingkat kejadian dan tingkat keparahan penyakit yang menyerang tanaman
tersebut. Pengamatan yang dilakukan berupa mengamati bagian tanaman yang
sakit seperti daun, batang, buah, dan akar. Intensitas penyakit perlu benar-benar
dipahami masyarakat (khususnya petani) agar dapat melakukan pengendalian
penyakit yang tepat sesuai tingkat kejadian dan keparahan penyakit Informasi ini
penting untuk diketahui sedini mungkin untuk upaya pengendalian penyakit agar
biaya pengendalian tidak melebihi kehilangan hasil akibat penyakit ini. Serta
dapat meminimalkan kerugian karena akan berdampak pada besarnya hasil yang
akan diperoleh petani.
Kritik dan saran diharapkan dapat bermanfaat guna perbaikan paper.
Ucapan terima kasih bagi setiap pihak yang telah membentu dan mendukung
pengadaan paper ini. Kiranya paper ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Bogor, 10 Desember 2014
Penyusun
i
Daftar Isi
Kata Pengantar ...................................................................................................................i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………………………………………......ii
BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………………………………………………… 1
1.2 Tujuan……………………………………………………………………………………………………………………… 2
BAB 2 BAHAN DAN METODE..............................................................................................2
2.1 Alat dan Bahan………………………………………………………………………………………………………….2
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Hasil………………………………………………………………………………………………………………………….3
3.2 Contoh Perhitungan………………………………………………………………………………………………… 3
3.3 Pembahasan……………………………………………………………………………………………………………. 4
BAB 4 SIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………… 6
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………………………………………… iii
ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman yang terkena penyakit dapat diduga dengan cara mengamati
tingkat penyakit yang menyerang tanaman tersebut. Pengamatan yang dilakukan
berupa mengamati bagian tanaman yang sakit seperti daun, batang, buah, dan
akar. Selama perhitungan tanaman sakit perlu diperhatikan tingkat keparahan
penyakit yang berbeda pada tanaman yang berbeda.
Jusfah (1985) melaporkan bahwa cepat atau lambatnya bergantung pada
jenis penyakit dan varietas tanaman yang terserang, penyakit bercak daun dapat
mengurangi hasil hingga 50%. Serangan penyakit bercak daun dapat menurunkan
jumlah polong, jumlah biji, dan bobot biji per tanaman. Gejala penyakit bercak
daun dipengaruhi oleh genotipe tanaman inang dan factor lingkungan. Gejala awal
berupa bercak klorotik kecil pada daun yang muncul 10 hari setelah terinfeksi.
Besarnya penyakit sering dikemukakan dengan istilah serangan ringan,
sedang, berat atau sangat berat. Ungkapan ini masih bersifat kualitatif dan tidak
memiliki makna ilmiah serta bersifat subjektif. Data kuantitatif tentang intensitas
penyakit sangat diperlukan untuk berbagai kepentingan terutama untuk
pengelolaan/pengendalian hama penyakit tanaman.
Pengukuran intensitas penyakit tanaman dapat dinyatakan dalam istilah
kejadian penyakit dan keparahan penyakit. Intensitas penyakit dinyatakan dalam
kejadian penyakit apabila serangan patogen bersifat sistemik dan dapat
menyebabkan kematian atau tanaman tidak dapat berproduksi. Intensitas kejadian
penyakit dinyatakan dalam keparahan penyakit. Pengukuran keparahan penyakit
biasanya dilakukan pada bercak daun kacang tanah (Zadoks dan Schein 1979).
1.2 Tujuan
Mahasiswa
dapat
melakukan
pengukuran
kejadian
penyakit
dan
mengidentifikasi tingkat keparahan penyakit bercak daun kacang tanah dengan
mengamati gejala penyakit yang terlihat.
BAB 2 BAHAN DAN METODE
2.1
2.2
Alat dan Bahan
Satu plastik berisi 10 helai daun kacang tanah
Alat tulis
Buku praktikum Dasar-dasar Proteksi Tanaman
Kalkulator
Metode
Mahasiswa pada tiap kelas praktikum dibagi menjadi 5 kelompok
kecil. Tiap kelompok kecil mengamati 1 set daun yang terdiri atas 10
daun tetrafoliate kacang tanah sakit dengan berbagai gejala.
Tiap kelompok kecil dijadikan pengulangan,
Praktikan mencocokan keparahan gejala penyakit belang daun
Cercospora sp. kacang tanah dengan diagram nilai (skor) dan skala
kerusakan pada daun kacang tanah. Dalam kelompok, hanya 1
mahasiswa yang bertugas mencocokkan keparahan penyakit demi
menghindari perbedaan persepsi.
Praktikan melakukan pengukuran insidensi dan severitas penyakit
menggunakan rumus dalam buku praktikum Dasar-dasar proteksi
tanaman.
Praktikan membandingkan hasil pengamatannya dengan hasil
pengamatan dari kelompok lain sehingga masing-masing praktikan
memiliki data pengamatan kelas.
Olah data yang diperoleh dalam bentuk laporan individu.
2
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Hasil
Tabel 1. Pengamatan Perhitungan Severitas Penyakit Bercak Cercospora Pada
Kacang Tanah
Daun ke-
Contoh
%
skor
1
15
2
2
3
4
5
6
7
8
9
10
∑nxv
NxV
Severitas
20
5
10
15
35
15
2
5
20
3
1
2
3
4
3
1
1
3
penyakit
Pengamatan kerusakan penyakit
Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3 Kelompok 4
%
Kelompok 5
skor
%
skor
%
skor
%
skor
%
skor
3
3
1
15
3
15
3
9
2
2
3
3
3
2
1
5
1
1
5
1.75
2
0
8.67
7
0
2
5
1
1
1
0
2
2
0
1
1
4
0
13
20
37
14
7
60
5
2
0
3
3
4
3
2
5
1
30
12
18
55
50
20
40
70
0
4
3
3
5
5
3
4
6
0
3
2
6
70
3
8
12
2
3
1
1
2
6
1
2
3
1
1
16.2
5
10
12.5
11.5
21
9
1.5
42
1
3
20
60
24
60
10
60
25
60
36
60
20
60
33.33%
16.67%
40%
41.7%
60%
33.3%
90%
100%
Rata-rata
38.334 %
severitas
penyakit
Kejadian
penyakit
100%
80%
3.2 Contoh perhitungan: Kelompok 4
Severitas penyakit =
∑ n x v x 100
NxV
90%
¿
( 0 x 1 )+ (1 x 0 ) + ( 2 x 0 ) + ( 3 x 4 ) + ( 4 x 2 ) + ( 5 x 2 ) +(6 x 1)
x 100 =60
10 x 6
3
Kejadian Pen yakit=
daun yang terkena penyakit
9
x 100 = x 100 =90
jumlah seluruh tenaman diamati
10
3.2 Pembahasan
Mahasiswa diajarkan mengenai perhitungan intensitas penyakit melalui
kejadian dan keparahan penyakit selama melakukan praktikum ini. Intensitas
penyakit atau biasa disebut kejadian penyakit merupakan proporsi individual
inang atau organ yang terkena penyakit tanpa mempedulikan seberapa berat
penyakitnya. Sedangkan severitas penyakit atau keparahan penyakit adalah
proporsi permukaan inang terinfeksi terhadap total permukaan inang yang
teramati. Keparahan gejala penyakit dinyatakan sebagai presentase luas gejala
terhadap luas permukaan daun.
Intensitas penyakit perlu benar-benar dipahami masyarakat (khususnya
petani) agar dapat melakukan pengendalian penyakit yang tepat sesuai tingkat
kejadian dan keparahan penyakit. Informasi ini penting untuk diketahui sedini
mungkin sebagai upaya pengendalian penyakit agar biaya pengendalian tidak
melebihi kehilangan hasil akibat penyakit ini. Serta dapat meminimalkan kerugian
karena akan berdampak pada besarnya hasil yang akan diperoleh petani.
Pada praktikum ini, tiap-tiap kelompok kecil masing-masing mengamati
satu set daun dengan tingkat kejadian dan keparahan penyakit yang berbeda.
Tingkat severitas penyakit paling ringan terdapat di kelompok 1 sebesar 16.67%
sedangkan severitas penyakit paling besar terdapat pada kelompok 4 sebesar
60%. Kejadian penyakit paling sedikit terdapat pada kelompok 2 sebesar 80%
sedangkan kejadian penyakit paling banyak terjadi ada di kelompok 1, dan 5
sebesar 100%.
Hasil pengamatan kelompok 1 membuktikan bahwa kejadian penyakit
tidak berkaitan dengan keparahan penyakit yang terjadi. Tentu saja ini akan
berpengaruh dengan pengendalian penyakit tanaman yang akan diberikan oleh
petani terhadap tanaman yang sakit.
Skoring (penilaian) terhadap penyakit tanaman ini dilakukan oleh salah
satu anggota kelompok dengan cara membandingkan gejala yang terjadi pada
tanaman dan diagram skor di buku praktikum. Penilaian ini bersifat subjektif,
apabila dilakukan oleh beberapa orang akan menimbulkan kekacauan karena
perbedaan presepsi.
5
BAB 4 SIMPULAN
Pengukuran kejadian penyakit dan tingkat keparahan penyakit adalah dua
hal yang berbeda. Suatu tanaman yang memiliki tingkat kejadian penyakit tinggi
belum tentu memiliki tingkat keparahan (severitas) penyakit yang tinggi pula.
Scoring severitas penyakit dilakukan oleh salah satu anggota masing-masing
kelompok. Penilaian severitas penyakit ini bersifat subjektif, apabila dilakukan
oleh beberapa orang akan menimbulkan kekacauan karena perbedaan presepsi.
Kejadian penyakit menunjukkan proporsi individu yang diserang penyakit
tanpa mempedulikan seberapa berat penyakitnya. Biasanya kejadian penyakit
digunakan untuk mengukur banyaknya penyakit yang langsung mematikan
tanaman.
Keparahan (severitas) penyakit menunjukkan proporsi luas permukaan
inang terinfeksi dengan luas total permukaan inang yang diamati. Severitas
penyakit menggambarkan kehilangan hasil yang terjadi akibat serangan penyakit.
Gejala penyakit yang tampak di permukaan dapat memberi informasi
seberapa parah penyakit tersebut menyerang tanaman. Informasi ini penting untuk
diketahui sedini mungkin untuk upaya pengendalian penyakit agar biaya
pengendalian tidak melebihi kehilangan hasil akibat penyakit ini. Serta dapat
meminimalkan kerugian karena akan berdampak pada besarnya hasil yang akan
diperoleh petani.
6
Daftar Pustaka
Jusfah, J. 1985. Pengaruh Cercospora personata terhadap hasil kacang tanah
(Arachis hypogaea). Jakarta : Kongres Nasional VIII PFI
Zadoks C.J dan Schein R.D. 1979. Epidemiology and Plant Disease Management.
New York: Oxford University Press
iii