1476279474RPIJM Kota Pariaman opt

  Tahun 2016 - 2020

PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN

  1.1 LATAR BELAKANG

  1.1

  1.1 LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Pembangunan Nasional harus dilaksanakan secara merata diseluruh wilayah Indonesia, bersama seluruh tingkat Pemerintahan dari pusat sampai ke tingkat Pemerintahan di daerah. Dengan cara yang lebih terpadu, efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan pembangunan Nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang disiapkan secara lebih cerdas, terencana, terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan. Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal, diharapkan akan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah, penciptaan lapangan kerja dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung lingkungan. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu disiapkan program infrastruktur yang dapat mendukung, kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan secara terpadu.

  1.1

  Untuk itu perlu dibuat Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) bidang PU Cipta Karya yang disusun harus mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunannya.

  Dismping itu RPI2JM perlu memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor dan kelayakan spasial sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah serta kelayakan sosial dan lingkungan. Rencana Program Investasi (Infrastruktur) Jangka Menengah Bidang Keciptakaryaan atau disebut sebagai RPI2JM Bidang Keciptakaryaan merupakan dokumen rencana kerjasama pembangunan infrastruktur ( infrastrukture development plan: IDD)di Kota yang bersifat lintas sektoral. RPI2JM bukan dimaksudkan sebagai pengganti fungsi RPJMD sebagai dokumen politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPI2JM merupakan dokumen

  Tahun 2016 - 2020

  teknis kelayakan program ( Feasibility Stady) untuk rencana pembangunan infrastruktur bidang PU Cipta karya sebagai dokumen teknis, RPI2JM perlu dikerjakan secara professional, namun tetap menekankan proses partisipasi melalui dialog kebijakan dengan pihak-pihak terkait, masyarakat, professional. Dengan demikian RPI2JM yang bersifat sektoral dan terpadu merupakan Consolidated yang dapat diterima semua pihak sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah.

  1.2

  1.2 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPI2JM PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPI2JM PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPI2JM

  1.2

1.2 PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPI2JM

  Rencana Rencana Rencana T Rencana T Te T ee padu padu dan dan Pr Prog Pr og og am am Inv In In ve v v ee a asi a si si In In a a astruk struk struk ur ur a a ang ngk ng ng ka k k a a a M Menengah M M enengah enengah RP R R P P

  2

  2 M M errrrpadu padu dan dan Pr ogrrrram am In esssstttta si In Inffffrrrra strukttttur ur JJJJa enengah ((((R PIIII2 2----JJJJM M)))) Bidang Cip ya dokum men pe dan pem og aman Bidang Ciptttta Bidang Cip Bidang Cip a a a Ka Karrrry Ka Ka y y a a merupakan doku a doku doku m m en perrrren en pe en pe en enccccanaan en anaan anaan dan pe anaan dan pe dan pe mrrrro m m o o g grrrraman g aman aman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan uang dunia usaha dengan mengacu pada rrrren enccccana en en ana ana ttttata ana ata ata rrrru ata u u ang dan kebijakan skala nasional, ang ang provinsi, dan kabupaten kota untuk mewujudkan k ke k k ee ee padu pad pad u uan u an an pem pem pemb b b ban ang an an g gu g unan u u nan nan etttte errrrpad an pem nan pe pe pe m m mu u ukiman u kiman kiman ya y y ang a a ng ng la lay la y yak y ak ak huni dan be huni dan be k ke k elanju ee lanju lanju a a an n. n n perrrrm kiman y ng la ak huni dan be huni dan berrrrk lanjutttta RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas Daerah. Tahun 2016 - 2020

Gambar 1.1 Kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

  Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan

  1.3

  1.3 KETERKAITAN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPI2JM BIDANG PU KETERKAITAN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPI2JM BIDANG PU KETERKAITAN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPI2JM BIDANG PU

  1.3

1.3 KETERKAITAN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPI2JM BIDANG PU

  Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2- JM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik

  Tahun 2016 - 2020

  masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPI2-JM dioperasionalkan melalui RPI2- JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya.

Gambar 1.2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang

  Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2- JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.

  Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

  Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang

  Tahun 2016 - 2020

  dalam lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota. Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPI2JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

  1.4

  1.4

  1.4 MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN MAKSUD DAN TUJUAN

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN

  Maksud disusunnya RPI2JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan. Tujuan kegiatan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kota Pariaman tahun 2015 – 2019 adalah membuat dokumen perencanaan PU Bidang Cipta Karya yang mendukung penerapan RPJMD Kota Pariaman. Sedangkan sasarannya adalah :

  1. Menyiapkan program investasi pembangunan infrastruktur yang menunjang kemandirian kota dan layak huni.

  2. Menyiapkan rencana sarana dan prasarana Kota Pariaman yang menunjang terwujudnya pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

  3. Menterjemahkan secara lebih detail dan layak serta operasional dokumen perencanaan pembangunan jangka menengah Kota Pariaman.

  Tahun 2016 - 2020

  4. Menyusun program infrastruktur melalui proses partisipatif, transparan dan akuntabel dalam upaya peningkatan kapasitas pengelolaan pemerintah seperti aspek keuangan, pengadaan dan palayanan.

  1.5 P PRI P RINS RI RI NS NS P P P P PEN ENY EN EN YUSUNAN Y Y USUNAN USUNAN RPI2JM RPI2JM P NSIIIIP P P USUNAN RPI2JM RPI2JM

  1.5

  1.5

  1.5

  Prinsip dasar penyusunan RPI2JM Kota Pariaman secara sederhana adalah :

  1. Mu M M M u u i i Tahun T T ahun ahun ahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun ulllltttti i T untuk rencana investasi yang disusun.

  2. Mu M M M u u ek ek o o pengembangan kawasan ullllttttiiii SSSSek ektttto orrrr, yaitu mencakup sektor/bidang permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

  3. Mu M M M u u u um u m mber m ber ber Penda P P endan enda enda n naan n aan aan aan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, ullllttttiiii SSSSu ber P sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan

  Coorporate Social Responsibility (CSR). Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, misalnya dalam bentuk barang dan jasa.

  4. Mu M M M u u i i akeho akeho de de ulllltttti i SSSSttttakeho akehollllde derrrr, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2JM maupun pada saat pelaksanaan program.

  5. Pa P P P arti a a rti rti pa p p a a yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah rtissssiiiip attttiiiiffff,,,, (kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat ( bottom-up).

  Diharapkan dengan 5 prinsip dasar tersebut, dapat diwujudkan pembangunan yang efektif dan efisien, serta mendorong kemandirian daerah yang untuk menyusun program yang layak dan handal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. RPI2JM ini juga bersifat dinamis, dimana setiap tahunnya diperlukan review terhadap program-program pembangunan yang tercantum di dalam

  Tahun 2016 - 2020 mutakhir sesuai perkembangan kebutuhan daerah.

  1.6 MUATAN DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA MUATAN DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA MUATAN DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA

  1.6

  1.6

  1.6

MUATAN DOKUMEN RPI2JM BIDANG CIPTA KARYA

  Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 1 1 (sebelas) bab yaitu:

  Bab 1 Pendahuluan Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPI2- JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya, antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI, MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.

  Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk Kabupaten/Kota Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008), RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional (KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan kota setempat dipaparkan pada bagian ini tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, bagian ini juga memaparkan kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus, antara lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika kota tersebut termasuk dalam

  KPI MP3EI dan/atau kawasan pengembangan KEK

  Bab 4 Profil Kota Pariaman Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.

  Tahun 2016 - 2020

  Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kota maupun kawasan.

  Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman, rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman (PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program dan pembiayaan masing-masing sektor.

  Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan, dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus pada Kawasan Strategis Kota (KSK) sesuai dengan amanat RTRW Kota.

  Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL–UPL, dan SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan, maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

  Bab 9 Aspek Pembiayaan Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kota, profil investasi dan

  Tahun 2016 - 2020 peningkatan investasi bidang Cipta Karya.

  Bab 10 Aspek Kelembagaan Kota Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi eksisting, analisis permasalahan dan rencana pengembangannya.

  Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang Cipta Karya Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPI2-JM Kota dan matriks keterpaduan program investasi RPI2-JM Kota

  1.7 MEKANISME PENYUSUNAN DAN PENILAIAN RPI2JM MEKANISME PEN MEKANISME PEN MEKANISME PEN YUSUNAN DAN PENILAIAN RPI2JM YUSUNAN DAN PENILAIAN RPI2JM

  1.7

  1.7

  1.7

YUSUNAN DAN PENILAIAN RPI2JM

  1.7.1

  1.7.1 HUBUNGAN KERJA PENYUSUNAN RPI2JM

  1.7.1 HUBUNGAN KERJA PENYUSUNAN RPI2JM HUBUNGAN KERJA PENYUSUNAN RPI2JM HUBUNGAN KERJA PENYUSUNAN RPI2JM Penyusunan RPI2JM bidang Cipta Karya Kota Pariaman pada dasarnya melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota. Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2JM.

  1.7.1

  Di dalam mekanisme penyusunanan RPI2JM Cipta Karya terdapat unit pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPI2JM/Randal yang terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Dalam Direktorat Bina Program Cipta Karya juga terdapat Koordinator Wilayah (Korwil).

  Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2JM yang berfungsi memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPI2JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.

  Tahun 2016 - 2020

  b. Memberikan dukungan dalam perencanaan program Bidang Cipta Karya antara Kabupaten/Kota, Provinsi, serta mitra kerjasama lainnya baik di dalam dan di luar Kementerian PU.

  3. Koordinator Wilayah

  Randal Provinsi untuk meningkatkan dan memperkuat tugas perencanaan dan pengendalian program di Bidang Cipta Karya.

  c. Melaksanakan pembinaan kepada daerah terkait pengendalian dan pelaksanaan program Bidang Cipta Karya;dan d. Melakukan peningkatan kelembagaan dan kemampuan sumber daya manusia

  Cipta Karya;

  a. Melaksanakan rencana program pendampingan perencanaan dan pengendalian program Bidang Cipta Karya; b. Melaksanakan pembinaan kepada daerah terkait perencanaan program Bidang

  2. Kepala Satuan Tugas

  a. Menentukan arah kebijakan pelaksanaan pendampingan dan fasilitasi dalam perencanaan program pengendalian pelaksanaan program di Bidang Cipta Karya; dan

  Sementara di tingkat Kota Pariaman, dibentuk satgas RPI2JM Kota Pariaman yang bertugas menyusun RPI2JM. Satgas dibentuk dengan SK Walikota dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan PDAM.

  1. Tim Pengarah

  Setiap tingkatan Satgas RPI2JM/Randal mempunyai tugas dan tanggung jawabnya masing-masing yang diatur dalam SK Dirjen Cipta Karya No. 25/KPTS/DC/2012. Berdasarkan SK tersebut, Satgas Randal Pusat bersama Korwil berperan sebagai Pembina dengan melakukan fungsi pengaturan, pembinaan dan pengawasan dalam penyusunan RPI2JM Kabupaten/Kota. Satgas Randal Pusat memiliki tugas dan tanggung jawabnya yaitu:

  1.7.2 TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT PELAKSANA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT PELAKSANA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT PELAKSANA TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB UNIT PELAKSANA

  1.7.2

  1.7.2

  1.7.2

  a. Melaksanakan rencana aksi fasilitasi dan pendampingan bagi Kabupaten/Kota melalui Pemerintah Provinsi untuk meningkatkan kualitas perencanaan Program Bidang Cipta Karya;

  Tahun 2016 - 2020

  b. Memantau pelaksanaan perencanaan dan pengendalian program Bidang Cipta Karya di daerah, khususnya sampai dengan tataran Provinsi, dan tidak tertutup kemungkinan bagi Kabupaten/Kota; c. Memantau kualitas/kelayakan dan sinkronisasi muatan substansi dokumen perencanaan program Bidang Cipta Karya yaitu RPI2JM, Memorandum Program,

  SPPIP, SSK, RISPAM, dan RTBL;

  d. Mendampingi penyusunan pemuktahiran Pedoman Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten/Kota;

  e. Bersama Pemerintah Provinsi menjaring dan mensinkronisasikan usulan program Bidang Cipta Karya tahun 2015 – 2019 yang terpadu dengan berbagai sumber pendanaan dan berbasiskan pada RPI2JM Kabupaten/Kota; f. Penajaman dan sosialisasi kualitas muatan substansi RPI2JM Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Kabupaten/Kota; g. Bersama dengan Pemerintah Provinsi mendampingi Kabupaten/Kota dalam menyiapkan program Cipta Karya yang potensial dibiayai melalui alternatif sumber pembiayaan Cipta Karya seperti CSR, PHLN, dll;

  h. Memonitoring dan mengevaluasi terhadap penyempurnaan/pemuktahiran dokumen-dokumen perencanaan program Bidang Cipta Karya yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota; i. Membina dan mendampingi Provinsi dalam mengevaluasi tahunan dari pelaksanaan program dan anggaran pembangunan bidang Cipta Karya; dan j. Membina dan mendampingi Satuan Kerja Perencanaan dan Pengendalian Program Infrastruktur Permukiman di tingkat pusat.

  4. Sekretariat

  a. Melaksanakan tugas harian dan operasional dari Satuan Tugas Perencanaan dan Pengendalian;

  b. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan perencanaan dan pengendalian program Bidang Cipta Karya; c. Menyusun dan mengelola sistem knowledge management yang mampu memberi wadah pembelajaran bagi seluruh stakeholder Randal; d. Memfasilitasi koordinasi antara Randal Pusat dengan Randal Provinsi serta

  Pemerintah Kabupaten/Kota;

  Tahun 2016 - 2020

  e. Memfasilitasi dan membina Satuan Tugas Randal Provinsi untuk penyelesaian permasalahan terkait proses pelaksanaan penyiapan perencanaan program dan pengendalian pelaksanaan program Cipta Karya;

  f. Memfasilitasi pelaksanaan pendampingan perencanaan dan pengendalian Bidang Cipta Karya kepada Randal Provinsi dan termasuk kepada Pemerintah Kabupaten/Kota;

  g. Memberi dukungan teknis, administrasi dan logistik pada Kepala Satuan Tugas dan Koordinator Wilayah;

  h. Menyiapkan sumber data (kearsipan) dari pelaksanaan kegiatan perencanaan dan pengendalian pelaksanaan program dari tahun yang sedang berjalan atau yang sudah terlaksana; dan i. Memberi masukan dan evaluasi hasil dari pelaksanaan perencanaan dan pengendalian program bidang Cipta Karya kepada Kepala Satuan Kerja Randal

  Pusat dan Koordinator Wilayah. Satgas RPI2JM/Randal pada tingkat Provinsi memiliki peran dalam melakukan pendampingan penyusunan RPI2JM yang dilakukan pemerintah kabupaten/kota di wilayahnya. Satgas ini terdiri dari 3 tim yaitu tim pengarah, tim pelaksana, dan tim sekretariat. Adapun tugas dari masing-masing tim tersebut yaitu:

  1. Tim Pengarah

  a. Memberikan arahan kebijakan untuk kegiatan Pendampingan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPI2JM) Bidang PU/Cipta Karya Daerah Kota/Kabupaten/Propinsi;

  b. Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan dengan pimpinan instansi mitra kerjasama di dalam dan di Propinsi; c. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada daerah Kota/Kabupaten,dan

  Propinsi; dan

  d. Menetapkan kebijakan program dan anggaran APBN yang layak mendukung RPI2JM Daerah Kota/Kabupaten dan Propinsi.

  2. Tim Pelaksana

  a. Melaksanakan tugas pendampingan RPI2JM Daerah Kota/Kabupaten;

  b. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia di tingkat Kota dan Kabupaten, dengan pemberdayaan Satgas RPI2JM di tingkat Kota

  Tahun 2016 - 2020

  c. Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPI2JM Daerah Kota/Kabupaten yang akan dihasilkan dari proses pendampingan ini; d. Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan terus menerus pendampingan RPI2JM Daerah Kota/Kabupaten.

  3. Tim Sekretariat

  a. Melaksanakan tugas untuk memberi dukungan teknis, administrasi, dan logistik pada Tim Pengarah dan Tim Pelaksana; b. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPI2JM Kota/Kabupaten; dan c. Melaksanakan tugas lain yang diinstruksikan oleh Tim Pengarah dan Pelaksana. Peran Satgas RPI2JM Kota Pariaman pada dasarnya adalah sebagai perumus dokumen RPI2JM. Pembentukan Satgas Penyusunan RPI2JM Kota Pariaman ditetapkan oleh Keputusan. Sebagaimana halnya Satgas provinsi, Satgas tingkat Kota Pariaman terdiri dari 3 tim yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing, yaitu:

  1. Pengarah

  a. Memberikan arahan kebijakan kegiatan Pendampingan Penyusunan RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya Daerah Kota Pariaman;

  b. Memberikan dukungan dalam kaitan dengan hubungan dengan pimpinan instansi terkait mitra kerjasama; dan c. Memberikan dukungan dalam kaitan hubungan pada Daerah Kota Pariaman

  2. Pelaksana

  a. Melaksanakan tugas pendampingan RPI2JM Daerah Kota Pariaman;

  b. Melaksanakan tugas pembangunan kelembagaan dan sumber daya manusia tingkat Kota Pariaman;

  c. Menyusun RPI2JM Bidang Pekerjaan Umum/Cipta Karya Kota Pariaman;

  d. Melaksanakan tugas evaluasi atas usulan RPI2JM Daerah Kota Pariaman yang akan dihasilkan dari proses pendampingan; e. Melaksanakan evaluasi guna perbaikan dan penyempurnaan secara terus menerus

  Pendampingan RPI2JM Kota Pariaman

  3. Sekretariat

  a. Memberi dukungan teknis administrasi, dan logistik pada Satgas Pengarah dan Pelaksana;

  Tahun 2016 - 2020

  b. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen untuk pengendalian dan evaluasi pelaksanaan RPI2JM Kota Pariaman; dan Melaksanakan tugas lain yang ditugaskan oleh pengarah dan pelaksana.

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman ARAHAN ARAHAN ARAHAN PERENCANAAN ARAHAN PERENCANAAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN BIDANG CIPTA KARYA BIDANG CIPTA KARYA BIDANG CIPTA KARYA BIDANG CIPTA KARYA

  2.1

  2.1 AMANAT PEMBANGUNAN NASIONAL AMANAT PEMBANGUNAN NASIONAL AMANAT PEMBANGUNAN NASIONAL

  2.1

  2.1

AMANAT PEMBANGUNAN NASIONAL

  2.1.1 RENCANA PROGRAM JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN)

  2.1.1

  2.1.1 RENCANA PROGRAM JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) RENCANA PROGRAM JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN) RENCANA PROGRAM JANGKA PANJANG NASIONAL (RPJPN)

  2.1.1

  2.1.1.1 Visi dan Misi RPJPN 2005 Visi dan Misi RPJPN 2005 Visi dan Misi RPJPN 2005 2025 2025 Visi dan Misi RPJPN 2005----2025 2025

  2.1.1.1

  2.1.1.1

  2.1.1.1

  Berdasarkan kondisi bangsa Indonesia saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20 tahunan mendatang dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, dan amanat pembangunan yang tercantum dalam Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, maka Visi Visi Pembangunan Visi Visi Pembangunan Pembangunan Pembangunan Nas Nasional tahun 2005 Nas Nas ional tahun 2005 ional tahun 2005 2025 adalah: 2025 2025 ional tahun 2005----2025

  INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

  INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

  INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

INDONESIA YANG MANDIRI, MAJU, ADIL DAN MAKMUR

  Dengan penjelasan sebagai berikut: Mandiri Mandiri Mandiri : : Mandiri : : Bangsa mandiri adalah bangsa yang mampu mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri. Maju : Maju Maju Maju : : Suatu bangsa dikatakan makin maju apabila sumber daya manusianya : memiliki kepribadian bangsa, berakhlak mulia, dan berkualitas pendidikan yang tinggi. Adil Adil Adil : : : Adil : Sedangkan Bangsa adil berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun, baik antarindividu, gender, maupun wilayah.

  Makmur Makmur Makmur Makmur :::: Kemudian Bangsa yang makmur adalah bangsa yang sudah terpenuhi seluruh kebutuhan hidupnya, sehingga dapat memberikan makna dan arti penting bagi bangsa-bangsa lain di dunia.

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman

  Dalam mewujudkan visi pembangunan nasional tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) misi pembangunan nasional sebagai berikut:

  1. Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan Mewujudkan masyarakat berakhlak mulia, bermoral, beretika, berbudaya, dan beradab berdasarkan falsafah Pancasila beradab berdasarkan falsafah Pancasila beradab berdasarkan falsafah Pancasila beradab berdasarkan falsafah Pancasila adalah memperkuat jati diri dan karakter bangsa melalui pendidikan yang bertujuan membentuk manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mematuhi aturan hukum, memelihara kerukunan internal dan antarumat beragama, melaksanakan interaksi antar budaya, mengembangkan modal sosial, menerapkan nilai-nilai luhur budaya bangsa, dan memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa.

  1.

  1.

  1.

  2. Mewujudkan bangsa yang berdaya Mewujudkan bangsa yang berdaya Mewujudkan bangsa yang berdaya saing saing saing adalah mengedepankan pembangunan Mewujudkan bangsa yang berdaya----saing sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing; meningkatkan penguasaan dan pemanfaatan iptek melalui penelitian; pengembangan, dan penerapan menuju inovasi secara berkelanjutan; membangun infrastruktur yang maju serta reformasi di bidang hukum dan aparatur negara; dan memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan termasuk pelayanan jasa dalam negeri.

  2.

  2.

  2.

  3. Mewujudkan masyarakat demokratis berlandaskan hukum Mewujudkan masyarakat demokratis b erlandaskan hukum adalah memantapkan 3.

  3.

  3. Mewujudkan masyarakat demokratis b Mewujudkan masyarakat demokratis b erlandaskan hukum erlandaskan hukum kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin pengembangan media dan kebebasan media dalam mengomunikasikan kepentingan masyarakat; dan melakukan pembenahan struktur hukum dan meningkatkan budaya hukum dan menegakkan hukum secara adil, konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak rakyat kecil.

  4. TNI hingga melampaui kekuatan esensial minimum serta disegani di kawasan regional dan internasional; memantapkan kemampuan dan meningkatkan profesionalisme Polri agar mampu melindungi dan mengayomi masyarakat; mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindakan kriminalitas; membangun kapabilitas lembaga intelijen dan kontra-intelijen negara dalam penciptaan keamanan nasional; serta meningkatkan kesiapan komponen cadangan, komponen

  4. Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu adalah membangun kekuatan Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu Mewujudkan Indonesia aman, damai, dan bersatu 4.

  4.

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman

  pendukung pertahanan dan kontribusi industry pertahanan nasional dalam sistem pertahanan semesta.

  5. Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan adalah meningkatkan Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan Mewujudkan pemerataan pembangunan dan berkeadilan pembangunan daerah; mengurangi kesenjangan sosial secara menyeluruh, keberpihakan kepada masyarakat, kelompok dan wilayah/daerah yang masih lemah; menanggulangi kemiskinan dan pengangguran secara drastis; menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap berbagai pelayanan sosial serta sarana dan prasarana ekonomi; serta menghilangkan diskriminasi dalam berbagai aspek termasuk gender.

  5.

  5.

  5.

  6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari adalah memperbaiki pengelolaan Mewujudkan Indonesia asri dan lestari 6.

  6.

  6. Mewujudkan Indonesia asri dan lestari Mewujudkan Indonesia asri dan lestari pelaksanaan pembangunan yang dapat menjaga keseimbangan antara pemanfaaatan, keberlanjutan, keberadaan, dan kegunaan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan tetap menjaga fungsi, daya dukung, dan kenyamanan dalam kehidupan pada masa kini dan masa depan, melalui pemanfaatan ruang yang serasi antara penggunaan untuk pemukiman, kegiatan sosial ekonomi, dan upaya konservasi; meningkatkan pemanfaatan ekonomi sumber daya alam dan lingkungan yang berkesinambungan; memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk mendukung kualitas kehidupan; memberikan keindahan dan kenyamanan kehidupan; serta meningkatkan pemeliharaan dan pemanfaatan keaneka ragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.

  7. Mewujudkan Indonesia menjadi Mewujudkan Indonesia menjadi Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan Mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan yang mandiri, maju, kuat, dan berbasiskan kepentingan nasional berbasiskan kepentingan nasional berbasiskan kepentingan nasional berbasiskan kepentingan nasional adalah menumbuhkan wawasan bahari bagi masyarakat dan pemerintah agar pembangunan Indonesia berorientasi kelautan; meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang berwawasan kelautan melalui pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kelautan; mengelola wilayah laut nasional untuk mempertahankan kedaulatan dan kemakmuran; dan membangun ekonomi kelautan secara terpadu dengan mengoptimalkan pemanfaatan sumber kekayaan laut secara berkelanjutan.

  7.

  7.

  7.

  8.

  8.

  8.

  8. Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional Mewujudkan Indonesia berperan penting dalam pergaulan dunia internasional adalah memantapkan diplomasi Indonesia dalam rangka memperjuangkan kepentingan nasional; melanjutkan komitmen Indonesia terhadap pembentukan identitas dan pemantapan integrasi internasional dan regional; dan mendorong

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman

  kerja sama internasional, regional dan bilateral antarmasyarakat, antarkelompok, serta antarlembaga di berbagai bidang.

  2.1.1.2 Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005 Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005 Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005 2025 2025 Arah Pembangunan Jangka Panjang 2005----2025 2025

  2.1.1.2

  2.1.1.2

  2.1.1.2

  Untuk mencapai tingkat kemajuan, kemandirian, serta keadilan yang diinginkan, arah pembangunan jangka panjang selama kurun waktu 20 tahun (2005-2025) adalah sebagai berikut: 1.

  1. Wujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya, Dan Wujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya, Dan Wujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya, Dan Wujudkan Masyarakat Yang Berakhlak Mulia, Bermoral, Beretika, Berbudaya, Dan Beradab Beradab Beradab Beradab

  1.

  1.

  a. Pembangunan agama diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai landasan moral dan etika dalam pembangunan, membina akhlak mulia, memupuk etos kerja, menghargai prestasi, dan menjadi kekuatan pendorong guna mencapai kemajuan dalam pembangunan.

  b. Pembangunan dan pemantapan jati diri bangsa ditujukan untuk mewujudkan karakter bangsa dan sistem sosial yang berakar, unik, modern, dan unggul.

  c. Budaya inovatif yang berorientasi iptek terus dikembangkan agar bangsa Indonesia menguasai iptek serta mampu berjaya pada era persaingan global.

  2. Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya 2.

  2.

  2. Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya----Saing Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya Mewujudkan Bangsa Yang Berdaya Saing Saing Saing

  a. Mengedepankan pembangunan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing b. Memperkuat perekonomian domestik berbasis keunggulan di setiap wilayah menuju keunggulan kompetitif dengan membangun keterkaitan sistem produksi, distribusi, dan pelayanan di dalam negeri

  c. Meningkatkan penguasaan, pemanfaatan, dan penciptaan pengetahuan

  d. Membangun infrastruktur yang maju e. Melakukan reformasi di bidang hukum dan aparatur negara.

  3. Mewujudkan Indonesia Yang Demokratis Berlandaskan 3.

  3.

  3. Mewujudkan Indonesia Yang Demokratis Berlandaskan Mewujudkan Indonesia Yang Demokratis Berlandaskan Hukum Mewujudkan Indonesia Yang Demokratis Berlandaskan Hukum Hukum Hukum

  a. Penyempurnaan struktur politik yang dititikberatkan pada proses pelembagaan demokrasi

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman

  b. Penataan peran negara dan masyarakat dititikberatkan pada pembentukan kemandirian dan kedewasaan masyarakat serta pembentukan masyarakat madani yang kuat dalam bidang ekonomi dan pendidikan.

  c. Penataan proses politik yang dititikberatkan pada pengalokasian/representasi kekuasaan d. Pengembangan budaya politik yang dititikberatkan pada penanaman nilai-nilai demokratis e. Peningkatan peranan komunikasi dan informasi yang ditekankan pada pencerdasan masyarakat dalam kehidupan politik f. Pembangunan hukum diarahkan pada makin terwujudnya sistem hokum nasional yang mantap bersumber pada Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara

  Republik Indonesia 1945, yang mencakup pembangunan materi hukum, struktur hukum termasuk aparat hukum, sarana dan prasarana hukum; perwujudan masyarakat yang mempunyai kesadaran dan budaya hukum yang tinggi dalam rangka mewujudkan negara hukum; serta penciptaan kehidupan masyarakat yang adil dan demokratis.

  g. Pembangunan materi hukum diarahkan untuk melanjutkan pembaruan produk hukum untuk menggantikan peraturan perundang-undangan warisan kolonial yang mencerminkan nilai-nilai sosial dan kepentingan masyarakat Indonesia serta mampu mendorong tumbuhnya kreativitas dan melibatkan masyarakat untuk mendukung pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan nasional yang bersumber pada Pancasila dan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang mencakup perencanaan hukum, pembentukan hukum, penelitian dan pengembangan hukum.

  h. Pembangunan struktur hukum diarahkan untuk memantapkan dan mengefektifkan berbagai organisasi dan lembaga hukum, profesi hukum, dan badan peradilan sehingga aparatur hukum mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya secara profesional. i. Penerapan dan penegakan hukum dan hak asasi manusia (HAM) dilaksanakan secara tegas, lugas, profesional, dan tidak diskriminatif dengan tetap berdasarkan pada penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia (HAM), keadilan, dan kebenaran, terutama dalam penyelidikan, penyidikan, dan persidangan yang

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman

  transparan dan terbuka dalam rangka mewujudkan tertib sosial dan disiplin sosial sehingga dapat mendukung pembangunan serta memantapkan stabilitas nasional yang mantap dan dinamis j. Peningkatan perwujudan masyarakat yang mempunyai kesadaran hukum yang tinggi terus ditingkatkan dengan lebih memberikan akses terhadap segala informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat, dan akses kepada masyarakat terhadap pelibatan dalam berbagai proses pengambilan keputusan pelaksanaan pembangunan nasional sehingga setiap anggota masyarakat menyadari dan menghayati hak dan kewajibannya sebagai warga negara k. Penuntasan penanggulangan penyalahgunaan kewenangan aparatur negara dicapai dengan penerapan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik pada semua tingkat, lini pemerintahan, dan semua kegiatan; pemberian sanksi yang seberat-beratnya kepada pelaku penyalahguna kewenangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; peningkatan intensitas dan efektivitas pengawasan aparatur negara melalui pengawasan internal, pengawasan fungsional, dan pengawasan masyarakat; serta peningkatan etika birokrasi dan budaya kerja serta pengetahuan dan pemahaman para penyelenggara negara terhadap prinsip-prinsip ketatapemerintahan yang baik.

  4. Mewujudkan I Mewujudkan Indonesia Yang Aman, Damai Dan Bersatu 4.

  4.

  4. Mewujudkan I Mewujudkan I ndonesia Yang Aman, Damai Dan Bersatu ndonesia Yang Aman, Damai Dan Bersatu ndonesia Yang Aman, Damai Dan Bersatu

  a. Keamanan nasional diwujudkan melalui keterpaduan pembangunan pertahanan, pembangunan keamanan dalam negeri, dan pembangunan keamanan sosial yang diselenggarakan berdasarkan kondisi geografi, demografi, sosial, dan budaya serta berwawasan nusantara.

  b. Pembangunan pertahanan yang mencakup sistem dan strategi pertahanan, postur dan struktur pertahanan, profesionalisme TNI, pengembangan teknologi pertahanan dalam mendukung ketersediaan alutsista, komponen cadangan, dan pendukung pertahanan diarahkan pada upaya terus-menerus untuk mewujudkan kemampuan pertahanan yang melampaui kekuatan pertahanan minimal agar mampu menegakkan kedaulatan negara dan menjaga keselamatan bangsa serta keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang meliputi wilayah darat yang tersebar dan beragam termasuk pulau-pulau terluar, wilayah yurisdiksi laut hingga meliputi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia dan landasan

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman

  kontinen, serta ruang udara nasional. Selanjutnya, kemampuan pertahanan tersebut terus ditingkatkan agar memiliki efek penggentar yang disegani untuk mendukung posisi tawar dalam ajang diplomasi.

  c. Sistem dan strategi pertahanan nasional secara terus menerus disempurnakan untuk mewujudkan sistem pertahanan semesta berdasarkan kapabilitas pertahanan agar secara simultan mampu mengatasi ancaman dan memiliki efek penggentar.

  d. Postur dan struktur pertahanan diarahkan untuk dapat menjawab berbagai kemungkinan tantangan, permasalahan aktual, dan pembangunan kapabilitas jangka panjang yang sesuai dengan kondisi geografis dan dinamika masyarakat.

  e. Peningkatan profesionalisme Tentara Nasional Indonesia dilaksanakan dengan tetap menjaga netralitas politik dan memusatkan diri pada tugas-tugas pertahanan dalam bentuk operasi militer untuk perang maupun operasi militer selain perang melalui fokus pengembangan sumber daya manusia dan pembangunan alutsista.

  f. Peningkatan kondisi dan jumlah alutsista setiap matra dilaksanakan menurut validasi postur dan struktur pertahanan untuk dapat melampaui kebutuhan kekuatan pertahanan minimal

  g. Pemantapan komponen cadangan dan pendukung pertahanan Negara dalam kerangka basis strategi teknologi, dan pembiayaan terus ditingkatkan dalam proses yang bersifat kontinyu maupun terobosan.

  h. Perlindungan wilayah yurisdiksi laut Indonesia ditingkatkan dalam upaya melindungi sumber daya laut bagi kemakmuran sebesar-besarnya rakyat i. Pembangunan keamanan diarahkan untuk meningkatkan profesionalisme Polri beserta institusi terkait dengan masalah keamanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dalam rangka mewujudkan terjaminnya keamanan dan ketertiban masyarakat, tertib dan tegaknya hukum, serta terselenggaranya perlindungan, pengayoman, dan pelayanan masyarakat. j. Peningkatan profesionalisme Polri dicapai melalui pembangunan kompetensi pelayanan inti, perbaikan rasio polisi terhadap penduduk, pembinaan sumber daya manusia, pemenuhan kebutuhan alat utama, serta peningkatan pengawasan dan mekanisme kontrol lembaga kepolisian. k. Peningkatan profesionalisme lembaga intelijen dan kontra intelijen dalam mendeteksi, melindungi, dan melakukan tindakan pencegahan berbagai ancaman,

  Bidang Cipta Karya Kota Pariaman

  tantangan, hambatan, dan gangguan yang berpengaruh terhadap kepentingan keamanan nasional

  5. Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan Berkeadilan Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan Berkeadilan Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan Berkeadilan Mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan Berkeadilan

  5.

  5.

  5.

  a. Pengembangan wilayah diselenggarakan dengan memerhatikan potensi dan peluang keunggulan sumberdaya darat dan/atau laut di setiap wilayah, serta memerhatikan prinsip pembangunan berkelanjutan dan daya dukung lingkungan

  b. Percepatan pembangunan dan pertumbuhan wilayah-wilayah strategis dan cepat tumbuh didorong sehingga dapat mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal di sekitarnya dalam suatu sistem wilayah pengembangan ekonomi yang sinergis, tanpa mempertimbangkan batas wilayah administrasi, tetapi lebih ditekankan pada pertimbangan keterkaitan mata-rantai proses industri dan distribusi.