BAB II PROFIL KOTA PARIAMAN - DOCRPIJM 84cfc8002b BAB IIBab 2 Profil Kota Pariaman

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

  Tahun Anggaran 2016

BAB II PROFIL KOTA PARIAMAN

  2.1 Gambaran Geografi dan Administrasi Wilayah Kota Pariaman

  Secara geografis, Kota Pariaman yang resmi terbentuk dengan berlakunya Undang–undang Nomor 12 Tahun 2002, terletak antara 0˚33’00” - 0˚40’43” Lintang Selatan dan 100˚10’33” - 100˚10’55” Bujur Timur. Kota Pariaman merupakan salah satu kota di Provinsi Sumatera Barat yang memiliki wilayah pesisir dan laut. Kota

  2 Pariaman ini mempunyai luas wilayah darat keseluruhan 73,36 Km dan luas lautan

  2

  282,69 Km dengan 6 buah pulau kecil : Pulau Bando, Pulau Gosong, Pulau Ujung, Pulau Tangah, Pulau Angso dan Pulau Kasiak. Panjang pantai lebih kurang 12 Km. Kota Pariaman terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan Pariaman Utara, Pariaman Tengah, Pariaman Timur dan Pariaman Selatan, dan kecamatan– kecamatan tersebut terdiri dari 16 kelurahan dan 55 desa. Batas administrasi Kota Pariaman adalah :  Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan V Koto Kampung Dalam (Kab.

  Padang Pariaman)  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Nan Sabaris (Kab. Padang Pariaman)  Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan VII Koto Sungai Sariak (Kab.

  Padang Pariaman)  Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Mentawai Untuk lebih jelas letak wilayah administrasi Kota Pariaman dapat dilihat pada

Gambar 2.1 dibawah ini :

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016

Bab 2 - 2

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

  Tahun Anggaran 2016

  2.2 Gambaran Demografi Dalam suatu perencanaan wilayah, penduduk merupakan faktor utama karena perkembangan dan pergerakan penduduk akan mempengaruhi perkembangan wilayah. Untuk mengetahui karakteristik perkembangan wilayah pada saat sekarang maupun yang akan datang perlu dilakukan analisis kependudukan. Jumlah penduduk Kota Pariaman selama 5 tahun terakhir tahun 2011-2015 mengalami peningkatan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,28%. Dimana pada tahun 2011 penduduk Kota Pariaman berjumlah 79.633 jiwa, tahun 2013 jumlah penduduk Kota Pariaman 81.602 jiwa, sedangkan pada tahun 2015 jumlah penduduk Kota Pariaman berjumlah 83.610 jiwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut :

  Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kota Pariaman 5 (Lima ) Tahun Terakhir

  Laju No Kecamatan 2010 2011 2012 2013 2014 Pertumbuhan

  Penduduk (r)

  1 Pariaman Selatan 16.161 16.375 16.592 17.182 17.524 2,05

  2 Pariaman Tengah 29.180 29.568 30.208 29.827 30.028 0,73

  3 Pariaman Timur 14.968 15.167 15.404 15.248 15.346 0,63

  4 Pariaman Utara 19.344 19.601 19.602 20.379 20.712 1,73 Total 79.653 80.711 81.806 82.636 83.610 1,28

  Sumber : Kecamatan Dalam Angka, 2011-2015 Sedangkan Jumlah penduduk Kota Pariaman Pada tahun 2014 berdasarkan jenis kelamin tercatat sebanyak 83.610jiwa, yang terdiri dari 41.230 jiwa laki – laki dan 41.380 jiwa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dibawah ini.

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

  Tahun Anggaran 2016

  Tabel 2.2 Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin Tahun 2014

  Laki-laki Perempuan No Kecamatan Jumlah

  (jiwa) (Jiwa)

  1 Pariaman Selatan 8.606 8.918 17.524

  2 Pariaman Tengah 14.972 15.056 30.028

  3 Pariaman Timur 7.548 7.798 15.346

  4 Pariaman Utara 10.104 10.608 20.712 Total 41.230 42.380 83.610

  Sumber : Kota Pariaman Dalam Angka Tahun 2015 Grafik 3.1

  Jumlah Penduduk Kota Pariaman Tahun 2014

  2 Kepadatan penduduk di Kota Pariaman tahun 2015 adalah 1.140 jiwa/km . Jika

  dilihat dari klasifikasi kategori kepadatan penduduk menurut standar yang ada Kota Pariaman termasuk dalam kategori kepadatan sangat rendah (< 5000

2 Jiwa/km ). Lebih jelasnya kepadatan penduduk Kota Pariaman dapat dilihat

  pada table berikut ini

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

  Tahun Anggaran 2016

  Tabel 2.3 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kota Pariaman

  Tahun 2014 Luas Jumlah Kepadatan

  No Kecamatan (Km2) Peduduk (Jiwa) (Jiwa/Km2

  1 Pariaman Selatan 16,82 17.524 1.042

  2 Pariaman Tengah 15,68 30.028 1.915

  3 Pariaman Timur 17,51 15.346 876

  4 Pariaman Utara 23,35 20.712 887 Total 73,36 83.610 1.140

  Sumber : Kota Pariaman Dalam Angka Tahun 2015 Pada tahun 2015 Kecamatan Pariaman Tengah merupakan kecamatan yang memiliki penduduk terbanyak dengan jumlah penduduk 30.028 jiwa,Kecamatan Pariaman Selatan 17.524 jiwa, dan Kecamatan Pariaman Timur 15.346 jiwa sedangkan Kecamatan Pariaman Utara didiami oleh 20.712jiwa.

  Sedangkan kepadatan penduduk Kota Pariaman terlihat tidak merata di setiap Kecamatan. Kecamatan Pariaman Tengah merupakan yang tertinggi yaitu

  2

  2

  1.915 jiwa/km , Pariaman Selatan 1.042 jiwa/km , dan Pariaman Timur

  2 2 876jiwa/km sedangkan Pariaman Utara memiliki kepadatan 887 jiwa/km .

  Tinggi-rendahnya tingkat kepadatan penduduk suatu wilayah langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh terhadap kesempatan-kesempatan ekonomi. Pada wilayah agraris terutama perdesaan, maka kesempatan ekonomi erat kaitannya dengan kepemilikan dan luas kepemilikan lahan pertanian. Semakin padat penduduk, maka semakin sempit kepemilikan dan penguasaan lahan, dan berarti semakin sedikit produksi yang dapat dihasilkan per individu. Semakin padat juga berpengaruh terhadap nilai lahan, baik itu untuk keperluan pertanian maupun pemukiman. Biasanya penduduk miskin akan banyak kehilangan kesempatan-kesempatan ekonomi karena pengaruh kepadatan penduduk yang tinggi.

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

  Tahun Anggaran 2016

2.3 Topografi

  Kota Pariaman merupakan hamparan dataran rendah yang terletak di pantai barat Provinsi Sumatera Barat dengan ketinggian antara 2 sampai dengan 35 m diatas permukaan laut. Karena terletak di tepi pantai pada umumnya merupakan hamparan dataran rendah yang landai. Kondisi topografi Kota Pariaman dapat dikelompokkan kepada jenis morfologi dataran dengan ketinggian antara 2 – 35 meter di atas permukaan laut dengan sedikit daerah perbukitan. Luas kemiringan lahan dapat dirinci sebagai berikut (lihat Tabel 2.3 dan Gambar 2.2).

  Tabel 2.3 Kondisi Topografi Kota Pariaman

  Kondisi Topografi Luas Persentase (ha) (%)

  Datar (0-2%) 6.786 92,7 Bergelombang (3-15%) 164 2,23 Curam (16-40%) 366 5,06 Sangat Curam > 40%

  Jumlah 100 Sumber: RTRW Kota Pariaman Tahun 2010 – 2030

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016

Bab 2 - 7

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021

  Tahun Anggaran 2016

2.4 Geologi

  Seperti pada umumnya daerah lain yang berada di bagian pantai barat pulau Sumatera, Kota Pariaman memiliki jenis batuan resen dan tuna vulkan. Keadaan topografi wilayah, geomorfologi dan bentuk wilayah secara bersama-sama membentuk pola aliran sungai. Kota Pariaman dilalui oleh 4 buah sungai yaitu Batang Manggung yang melalui Kecamatan Pariaman Utara, Batang Piaman dan Batang Jirak yang melewati Kecamatan Pariaman Tengah dan Batang Mangau yang melalui Pariaman Selatan. Lebih jelasnya lihat Gambar 2.3.

2.5 Hidrologi

  Potensi pemenuhan kebutuhan akan air bersih di Kota Pariaman pada umumnya relatif besar karena dangkalnya air tanah di wilayah ini sehingga memudahkan penduduk dalam penggunaannya. Selain itu Kota Pariaman juga dilalui oleh beberapa anak sungai, yaitu sungai Batang Piaman, yang keberadaannya memiliki kontribusi yang cukup besar untuk pemenuhan kebutuhan akan air, baik untuk penggunaan rumah tangga ataupun sebagai sumber air untuk kegiatan irigasi teknis maupun non-teknis. Potensi sumber daya air sejauh ini baru dimanfaatkan untuk irigasi pertanian dan air bersih. Irigasi pertanian telah meliputi area pertanian lebih kurang seluas 2.886 ha. Berikut daftar lokasi irigasi yang ada pada saat ini :

  Talang kuning  = 758 ha  = 803 ha

  Air santok  = 125 ha

  Sungai rambai sintuak Pakasai IV angkek = 230 ha

    = 136 ha Tungkal Irigasi desa (12 DL) = 834 ha 

  Review Rencana Program Investasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya Kota Pariaman 2017 - 2021 Tahun Anggaran 2016

Bab 2 - 9

2.6 Klimatologi

  Kota Pariaman merupakan daerah yang beriklim tropis basah yang sangat dipengaruhi oleh angin barat dan memiliki bulan kering yang sangat pendek. Curah hujan mencapai angka sekitar 247 mm/tahun (tahun 2012) dengan rata-rata lama hari hujan 13 hari/bulan. Suhu rata-rata 25,5 C dengan kelembaban udara rata-rata 87,51 %. Musim kemarau dan musim hujan selalu berubah -rubah menurut waktu. Iklim yang demikian memungkinkan untuk tumbuhnya berbagai jenis tanaman, akan tetapi curah hujan dan tingkat kelembaban yang tinggi yang menimbulkan berbagai permasalahan, misalnya tanaman yang membutuhkan iklim musim kemarau tidak dapat tumbuh dengan baik, merupakan kendala bagi penanganan pasca panen komoditas tertentu yang memerlukan cuaca panas dan cerah selama preses pengeringan, kendala dalam penyimpanan komoditas, berkurangnya jumlah hari kerja produktif dan pengaruhnya negatif terhadap sejumlah komoditas. Iklim juga sangat mempengaruhi besarnya tangkapan ikan bagi nelayan.

2.7 Profil Sosial dan Budaya A.

  Pendidikan Pada tahun 2014 jumlah sarana pendidikan dasar baik negeri maupun swasta yang terdapat di Kota Pariaman sepanjang tahun 2014 tercatat sebanyak 79 SD Negeri, 2 buah SD swasta, 2 buah Madrasah Ibtidayah Negeri dan 2 buah Madrasah Ibtidayah Swasta. Pada tahun 2013 ini tercatat sebanyak 11.246 murid yang belajar Sekolah Dasar Negeri. Jumlah guru yang mengajar di SD adalah sebanyak 799 orang dengan jumlah kelas sebanyak 503 kelas. Jumlah sarana pendidikan menengah yang terdapat di Kota Pariaman selama tahun 2014 yaitu jumlah SLTP negeri sebanyak 9 sekolah, SLTP swasta sebanyak 2 sekolah, dan 3 sekolah Madrasah Tsanawiyah negeri dan 4 sekolah Madrasah Tsanawiyah swasta . Data jumlah murid yang belajar di tingkat SLTP adalah sebesar 6.526 siswa yang diajar oleh 600 guru.

  Pada tingkat SLTA terdapat 6 buah Sekolah Menengah Atas Negeri, 1 buah SMA swasta, 1 buah Madrasah Aliyah Negeri, 4 buah SMK negeri, dan 4 buah SMK swasta. Secara keseluruhan jumlah murid tingkat SLTA adalah sebanyak

  7.648 orang, belajar pada 243 kelas dengan jumlah guru yang mengajar sebanyak 785 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada dibawah ini.

  2

  1

  1

  4 Pariaman Utara

  7

  23

  1

  2

  1

  2

  2 Total

  30

  73

  2

  1

  2

  9

  2

  3

  5

  6

  1

  1

  8 Sumber : Pariaman Dalam Angka Tahun 2015 B. Kesehatan

  Jumlah sarana kesehatan yang terdapat di Kota Pariaman selama tahun 2014 tidak mengalami perubahan yang berarti. Seluruh kecamatan yang terdapat di Kota Pariaman secara keseluruhan terdapat 7 Puskesmas, 12 Puskesmas Keliling dan 12 Puskesmas Pembantu, 8 Klinik swasta, 8 unit Rumah Bersalin, 8 unit Rumah Obat, 22 unit Apotek, 133 unit Posyandu dan 8 unit Rumah Obat.

  C.

  Peribadatan Sampai saat ini jenis fasilitas peribadatan yang ada di Kota Pariaman adalah berupa fasilitas untuk pemeluk agama Islam. Hal ini 100 % penduduknya berkeyakinan memeluk agama tersebut. Jenis fasilitas yang tersedia berupa mesjid sebanyak 66 unit dan mushalla sebanyak 236 unit. Lokasi fasilitas tersebut tersebar pada masing-masing kecamatan di Kota Pariaman. Untuk lebih jelasnya dapat diihat pada tabel dibawah ini

  Tabel 2.5 Jumlah Fasilitas Peribadatan di Kota Pariaman

  1

  1

  Tabel. 2.4 Jumlah Sarana Pendidikan di Kota Pariaman Tahun 2014

  3

  No Kecamatan TK SDN SDS MIN MIS SMPN SMPS MTSN MTSS SMAN SMAS MAS SMKS

  1 Pariaman Selatan

  6

  13

  1

  1

  2

  1

  2

  1

  1

  1

  2 Pariaman Tengah

  2

  12

  21

  1

  3

  1

  2

  2

  2

  3 Pariaman Timur

  5

  16

  1

  1

  Tahun 2014 No Kecamatan Masjid Mushalla

  1 Pariaman Selatan

  15

  57

  2 Pariaman Tengah

  19

  53

  3 Pariaman Timur

  16

  49

  4 Pariaman Utara

  16

  77 Total 66 236 Sumber: Kota Pariaman Dalam Angka, 2015

  Pariwisata dalam perkembangannya merupakan suatu gejala sosial yang kompleks, menyangkut berbagai aspek tatanan kehidupan manusia seutuhnya. Yang mana dari seluruh aspek tatanan manusia memiliki kaitan yang erat dan saling menunjang untuk pembangunan sektor dunia pariwisata saat ini.

  Salah satu fungsi dan peranan yang diarahkan sebagai salah satu kawasan tujuan wisata, Kota Pariaman berupaya terus untuk membangun dan mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan yang ada diwilayahnya. Untuk mengetahui kondisi pariwisata (tourism conditional) Kota Pariaman, maka perlu diidentifikasi kegiatan pariwisata beserta komponen-komponen pariwisata yang meliputi : kondisi objek, daya tarik wisata, kondisi pasar pariwisata, kondisi sarana dan prasarana (Supply and Demand) serta kelembagaan pariwisatanya.

  D.

  Kondisi Objek dan Daya Tarik Wisata Untuk melihat kondisi objek dan daya tarik wisata yang ada di Kota Pariaman, maka dapat diidentifikasi dari produk wisata melihat stratifikasi daya tarik masing-masing objek wisata serta mengidentifikasi penyebaran objek wisata yang ada di Kota Pariaman.

  Kota Pariaman memiliki cukup banyak dan beragam objek wisata, baik objek wisata yang tergolong wisata alam, wisata sejarah, seni dan budaya. Secara umum pengunjung yang datang ke Kota Pariaman mempunyai maksud yang berbeda-beda, antara lain untuk urusan pekerjaan, studi/penelitian, berlibur atau rekreasi/wisata. Dari berbagai maksud kunjungan dan potensi objek wisata yang ada, maka dapat diidentifikasi 3 (tiga) jenis wisata yang dapat ditemui di Kota Pariaman, yaitu :

  1. Wisata Alam Jenis produk wisata memberikan suguhan keindahan alam dan taman, objek wisata dengan jenis wisata ini umumnya berada di alam terbuka dengan memanfaatkan keindahan alam yang ada. Keindahan tersebut dapat berupa sesuatu yang bersifat alami seperti keindahan pantai/laut, perbukitan/pegunungan, air terjun, pemandian, panorama dan lain-lain. Kegiatan parawisata pantai berada pada ruang daratan, pesisir dan laut yang meliki objek dan daya tarik wisata yang salah satunya yaitu berupa alam. Di Kota Pariaman kegiatan pariwisata pantai terdapat di Pantai Sunur, Pantai Kata, Pantai Cermin, Pantai Gandoriah, Pantai Taloa Pauh, Pantai Konservasi Penyu, Pantai Taloa Manggung, Pantai Manggung dan PantaiTeluk Belibis.

  Kegiatan pariwisata pantai di Kota Pariaman telah memberikan manfaat yang berarti untuk masyarakat sekitar, yang cukup jelas terlihat adalah meningkatnya pendapatan masyarakat dengan adanya kegiatan wisata tersebut. Keberhasilan pariwisata yang berkembang, didukung oleh aksesibilitas, baik dari arah utara maupun arah selatan. Sarana jalan yang mendukung yaitu hanya memerlukan waktu 1,5 – 2 jam dari pusat Kota Pariaman maupun luar kota, sedangkan untuk wisata mancanegara hanya memerlukan waktu 0,5 – 2 jam dari bandara.

  Kawasan untuk kegiatan pariwisata selam berada pada alam bawah laut yang memiliki potensi alam berupa keunikan, kelangkaan dan keindahan pemandangan alam bawah laut (underwater panorama). Di Kota Pariaman kegiatan pariwisata selam terdapat di Pulau Kasiak, Pulau Angso, Pulau Tangah, Pulau Ujung. Kegiatan pariwisata selam di Kota Pariaman belum termanfaat secara optimal, ini dikarenakan tidak lengkapnya alat untuk menyelam dan juga diakibatkan penyewaan alat yang cukup tinggi nominalnya. Sehingga masyarakat tidak mampu untuk menggunakannya. Belum berkembangnya wisata alam lainnya, sebagian besar juga disebabkan belum adanya investor yang berminat menanamkan modalnya dalam kegiatan wisata selam ini. Sementara bila dilihat dari potensi yang ada, wisata selam ini dapat dikembangkan.

  2. Wisata Sejarah dan Budaya Objek wisata sejarah dan budaya adalah suatu tempat yang memiliki nilai sejarah dan budaya, nilai tersebut menyangkut peristiwa yang terjadi pada masa lampau. Jenis objek wisata ini cukup banyak terdapat di Kota Pariaman, yang umumnya dikunjungi oleh seseorang yang terlibat dengan peristiwa bersangkutan sebagai tindakan mengenang kembali, namun juga menarik bagi orang lain yang tidak mengalami peristiwa tersebut menjadikannya sebagai pengetahuan terhadap sejarah masa lampau.

  Pariwisata sejarah merupakan peninggalan budaya dari kehidupan sebelumnya, yang mana sampai sekarang masih dimanfaatkan sebagai salah satu objek yang bermanfaat. Lokasi tempat objek wisata sejarah/budaya yang terdapat di Kota Pariaman yaitu Kuburan Panjang yang terdapat di Pulau Angso yang berada di Kecamatan Pariaman Tengah. Kegiatan sejarah/budaya di Kota Pariaman belum termanfaat secara optimal, dikarenakan transportasi untuk mencapai Pulau Angso tersebut belum ada.

  3. Wisata Minat Khusus wisata minat khusus adalah daya tarik wisata yang lazimnya

   memanfaatkan berbagai sumber daya alam dan budaya, namun dikembangkan lebih jauh sebagai suatu pengembangan yang kreatif dengan interpretasi mendalam pada aspek-aspek yang dapat di eksploitasi lebih lanjut Berdasarkan jenis objek wisata yang ada di Kota Pariaman terdapat 22 objek wisata yang terdiri dari wisata alam, wisata budaya, wisata sejarah dan wisata

  Tabel 3.13 Jumlah Objek Wisata Menurut Jenisnya

  No Kecamatan W. Alam W. Budaya W. Sejarah W.

  Potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Pariaman Selatan yaitu jenis wisata alam dan wisata sejarah :

  Jumlah Objek Wisata Menurut Jenisnya di Kota Pariaman Tahun 2015

  22 Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Grafik 3.2

  1

  7

  2

  12

  4 Pariaman Utara 3 - - 1 4 Total

  3 Pariaman Timur - - 2 - 2

  2 3 - 10

  5

  2 Pariaman Tengah

  1 Pariaman Selatan 4 - 2 - 6

  Minat Jumlah

1. Potensi Objek Wisata Kecamatan Pariaman Selatan

1. Pantai Sunur

  Pantai Sunur terletak di Desa Sunur Kecamatan Pariaman Selatan. Pantai Sunur berbatasan dengan Kabupaten Padang Pariaman dan berdekatan dengan Pantai Kata.

  Di Pantai Sunur selain pengunjung bisa menikmati indahnya pantai, pengunjung juga bisa menikmati kuliner khas Sunur karena di Pantai Sunur ini banyak terdapat rumah makan khas Pariaman.

  Gambar 3.6 Kondisi Pantai Sunur 2.

  Pantai Kata Pantai ini membentang di Kelurahan Karan Aur dan Taluak. “KATA”: sendiri adalah kependekan dari nama dua desa yang berdekatan itu.

  Pantai Kata termasuk jenis wisata alam. Pantai ini menawarkan panorama alam yang masih asri dan alami, pantai ini cocok bagi yang suka beraktifitas berjalan kaki. Disamping itu bagi yang suka berolah raga bersepeda, pantai ini adalah pilihan yang pas. Pantai ini menawarkan jalan setapak berkelok menyusuri undakan- undakan pasir diantara rimbun pohon pinus. Pohon pinus tumbuh begitu lebat di area pantai ini.

  Kondisi Pantai Kata 3.

  Pulau Ujung Pulau Ujung sebagaimana namanya, adalah pulau yang terletak paling jauh diantara pulau-pulau lain yang terdapat di Kota Pariaman tepatnya di Kecamatan Pariaman Selatan. Pulau Ujung juga termasuk wisata alam. Pulau ini terletak 1,9 mil dari Pantai Kata. Untuk sampai kesana membutuhkan waktu selama 20 menit dengan menggunakan kapal motor dari Muara pantai Gondariah. Luas Pulau Ujung mencapai 3,94 ha dengan topografi relatif datar, dan dibagian lainnya berpasir.

  Pulau Ujung memiliki luas 3,94 Ha yang terdiri dari hamparan pasir 0,37 Ha dan 3,21 Ha adalah kawasan bervegetasi.Pola tutupan lahan

  2 terdiri dari vegetasi hutan seluas 25.190 m (77,5%) hutan dan pasir.

  Pulau Ujuang tedapat pada koordinat 00 06’39” LS dan 100 06’39” BT dan 00º 39' 45,2" LS 100º 06' 43,0"LU. Pulau Ujuang merupakan salah satu pulau terdekat dengan pantai dan terletak di sebelah selatan Kota Pariaman yang dapat dicapai dari pantai terdekat yakni Pantai Sunur. Pulau Ujung sebagaimana pulau kecil lainnya, juga memiliki ekosistem rumput laut dan ekosistem terumbu karang, dengan jenis terumbu karang yang ada berupa jenis Branching, Encrusting, Massive, Foliose, Soft Corals dengan kondisi “ Sedang “ (40,00 %). Sedangkan jenis laut coklat (Padina australis, Sargasum sp, Turbinaria), rumput laut merah (Eucheuma sp). Bentuk dan kondisi eksisting Pulau Ujung dapat dilihat pada gambar 3.8. Pulau Ujung juga termasuk pulau yang jarang dikunjungi karena struktur karangnya yang menyulitkan kapal untuk merapat. Kegiatan masyarakat yang biasa dilakukan disekitar Pulau Ujuang adalah mencari ikan atau tempat berlindung kapal dari badai.

  Gambar 3.8 Kondisi Pulau Ujung gambar 3.9

  Peta Pulau Ujung 4. Surfing Surfing adalah salah satu jenis olah raga yang dimainkan di tepi laut.

  Surfing ini bisa dilakukan di pantai Desa Taluak.

5. Mesjid Tua Kuraitaji

  Mesjid Tua Kuraitaji ini berada di Desa Balai Kuraitaji yang termasuk jenis wisata sejarah.

  Gambar 3.10 Mesjid Tua Kuraitaji

2. Potensi Objek Wisata Kecamatan Pariaman Tengah

  Potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Pariaman Tengah yaitu jenis wisata alam, wisata sejarah dan wisata budaya :

1. Pantai Gandoriah

  Gandoriah adalah salah satu nama tokoh dalam Kaba (cerita rakyat Minangkabau) Anggun Nan Tongga yang terkenal. Cerita rakyat ini berkembang dalam masyarakat pesisir pantai utara Sumatera Barat.

  Lokasi pantai ini begitu dekat dengan pusat kota, hanya sekitar 500 meter saja. Pasir pantainya halus, bersih dan landai diterpa ombak laut yang tenang. Tempat ini sangat baik digunakan untuk wisata keluarga, karana selain memiliki pantai yang landai dan bersih juga sering para pengunjung mandi laut dan berselancar kecil dengan aman. Pantai Gandoriah mudah ditempuh karena dekat dengan pasar induk dan pusat perkantoran. Jika ingin pergi ke Pantai Gandoriah bisa menggunakan angkutan darat yakni mobil, motor, kereta api dan kendaraan umum lainnya seperti bus dan angkot. Jika ingin berkeliling Pantai Gandoriah pengunjung dapat menyewa dokar (bendi) atau dapat menyewa sepeda tandem dengan sewa berkisar 20.000 – 30.000 rupiah.

  Gambar 3.11 Kondisi Pantai Gandoriah

  2. Pantai Cermin Selain Pantai Kata yang merupakan akronim dari Karan Aur dan Taluak, Pantai Cermin juga merupakan kependekan dari kata Cemara Mini.

  Berjarak 1,5 Km ke selatan dari pusat Kota Pariaman, secara fisik Pantai Cermin cukup landai dengan kemiringan 0-2%. Warna pasir kuning gading tanpa lumpur. Selain itu ombak yang ada juga tidak begitu besar. Disamping pohon pinus dan kelapa, pohon cemara juga banyak di pantai ini.

  Fasilitas di area ini cukup memadai dan relatif aman. Dilokasi ini terdapat restoran yang cukup representatif menyediakan menu khas gulai kepala ikan, cumi goreng, dan aneka jenis ikan laut lainnya.

  Gambar 3.12 Kondisi Pantai Cermin

3. Pulau Angso Duo

  Pulau Angso memiliki luas 5,13 Ha, dengan 1,25 hektar adalah hamparan pasir dan 3,88 hektar kawasan bervegetasi dan keliling pulau 840,7 meterPulau Angso merupakan pulau kecil terdekat dengan pesisir Kota Pariaman. Pulau Angso terletak pada koordinat 00 38’01” LS dan 100 05’57 BT dan 00º 38' 03,0" LS 100º 05' 59,4"LU dan merupakan pulau yang letaknya cukup dekat dengan pantai, yakni memiliki jarak 1,9 Km dari Pantai Gandoriah.

  Pulau Angso banyak dimanfaatkan sebagai tempat untuk rekreasi (dengan keberadaaan Kuburan Panjang) dan kegiatan memancing serta penangkapan ikan disekitar pulau. Berdasarkan analisis terhadap kondisi fisik dan sebaran ekosistim disekitar pulau, maka sebagian ruang kawasan Pulau Angso harus dijadikan sebagai kawasan konservasi bagi perlindungan dan pelestarian terumbu karang yang memiliki kondisi baik (dengan keberadaan karang hidup >80%).

  Pulau Angso memiliki tutupan lahan terdiri dari dominasi vegetasi hutan

  2

  2

  seluas 30.682 m (81,9%), pantai seluas 6.736 m (17,9%), serta

  2

  bangunan fasilitas wisata berupa shelter seluas 6 m (0,02%). Ekosistem terumbu karang, dimana jenis rumput laut yang ada yaitu dari kelompok rumput laut hijau (Halimida sp), rumput laut coklat (Padina australis, Sargasum sp, Turbinaria) dan rumput laut merah (Eucheuma sp). Jenis rumput laut ini dapat dilihat pada gambar 3.33. Sedangkan ekosistim terumbu karang yang ada berasal dari jenis Branching, Digitate, Massive, dan Folios dengan kondisi “Baik Sekali“ (82,50 %). Di sekitar pantai Pulau Angso ini juga banyak ditemukan jenis ikan karang dan kelompok biota laut lainnya. Penghubung antar pulau dari kawasan pesisir biasanya menggunakan kapal payang/kapal long tail dengan frekuensi kunjungan masyarakat ke pulau ini termasuk tinggi dengan aktifitas utama memancing dan menangkap ikan serta untuk tujuan wisata pada waktu-waktu tertentu. Kawasan pulau ini, termasuk kawasan yang telah dimanfaatkan secara intensif karena jaraknya yang cukup dekat dengan pantai, sehingga upaya perlindungan potensi alam pada bagian-bagian tertentu dari kawasan pulau ini perlu menjadi pertimbangan.

  Pulau Angso Duo, pulau yang terkenal dalam pantun Melayu, adalaah pulau yang paling dekat dengan bibir pantai Kota Pariaman. Perahu motor yang berjejer di Muara Pantai Gondariah akan selalu siap mengantarkan pengunjung untuk mengunjungi pulau ini, atau ke pulau lain yang diinginkan. Ada setidaknya 17 perahu yang setiap jam pulang pergi ke pulau tersebut mengantarkan penumpang. Selain perahu motor, juga terdapat speedboat yang juga dapat mengantarkan pengunjung. Jika menggunakan perahu motor, perjalaanan ditempuh sekitar 10-15 menit. Jika menggunakan speedboat akan lebih cepat dari itu. Biaya tiket pulang-pergi hanya 40.000 rupiah, dan sudah mencakup asuransi.

  Gambar 3.13 Kondisi Pulau Angso Duo

  Gambar 3.14 Peta Pulau Angso Duo 4.

  Pulau Tangah Pulau Tangah memiliki luas 6,58 hektar, terdiri dari 1,56 hektar hamparan pasir dan 5,02 hektar kawasan bervegetasi. Keliling pulau adalah 951,1 meter dengan rata-rata tutupan karang hidup 17 %.

  2 Dengan pola tutupan lahan berupa vegetasi hutan seluas 23.221 m

  2

  (78,3%) dan pantai seluas 6.430 m (21,7%). Pulau Tangah terdapat pada koordinat 00 38’51 LS dan 100 06’05” BTdan 00º 38' 59,3 "LS 100º 06' 10,5" LU. Pulau Tangah berjarak 2,2 Km dari pantai terdekat yakni Pantai Cermin. Ekosistem yang dimiliki pulau Tangah berupa ekosistem rumput laut dan ekosistem terumbu karang, dengan jenis rumput laut yang ada berasal dari kelompok rumput laut hijau (Halimida sp), rumput laut coklat (Padina australis, Sargasum sp, Turbinaria) dan rumput laut merah (Eucheuma sp). Sedangkan ekosistim terumbu karang yang ada berasal kondisi “ Sedang “ (31,57 %). Pulau Tangah relatif jarang dikunjungi karena struktur karangnya yang menyulitkan bagi kapal untuk merapat. Pulau ini merupakan salah satu pulau yang dimanfaatkan bagi kapal- kapal untuk berlindung jika terjadi badai.

  Gambar 3.15 Kondisi Pulau Tangah 5.

  Talao Pauh Pantai Talao Pauh ini terdapat di Desa Pauh Pariaman yang termasuk jenis wisata alam.

  Gambar 3.17 Kondisi Pantai Talao Pauh

6. Kuburan Panjang

  Kuburan Panjang adalah salah satu wisata sejarah yang terada di Pulau Angso Duo. Di pulau kecil ini terdapat sebuah makam sepanjang 5 meter yang merupakan makam ulama besar di Minangkabau. Di nisan tertulis “Wali Allah dari Madinah” dengan angka tahun arab 1329 Hijriyah.

  Pengunjung tidak hanya orang-orang yang ingin berlibur, tetapi juga para peziarah. Pada hari baik bulan baik akan semakin ramai dikunjungi oleh para “Pendoa”, terutama para peziarah pengikut Tarekat Syattariah dari aerah-daerah di Sumatera Barat.

  Gambar 3.18 Kuburan Panjang

7. Pesta Budaya Tabuik Pesta Budaya Tabuk ini diadakan pada minggu awal bulan Muharram.

  Tabuik merupakan acara paling puncak dari ritual Tabuik Pariaman. Acara perkabungan arak-arakan tabuik ini diadakan tiap tahunnya pada awal Muharam di kalender Hijriah untuk memperingati wafatnya Husein dalam perang Karbala sekitar tahun 680 Masehi. Tabuik merupakan istilah untuk usungan jenazah yang dibawa selama prosesi upacara. Walaupun awal mulanya merupakan upacara syi’ah, akan tetapi penduduk terbanyak di Kota Pariaman dan daerah lain yang melakukan upacara serupa, kebanyakan penganut Sunni.

  Gambar 3.19 Pesta Budaya tabuik

  Gambar 3.20 Rumah Tabuk

8. Mariam Kuno

  Meriam Kuno ini termasuk kedalam jenis wisata sejarah yang berlokasi di Kampuang Pondok Kecamatan Pariaman Tengah.

  Gambar 3.21 Meriam Kuno

  9. Mesjid Tua Salah satu mesjid tua di Kota Pariaman adalah Surau Pasa atau Mesjid Raya Kota Pariaman. Mesjid ini berlokasi di kelurahan Kampung Perak.

  Mesjid ini telah menjadi cagar budaya yang dilindungai pemerintah. Mesjid ini awalnya berdiri pada tahun 1860 M dan disebut dengan Surau Anjung. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang beribadah di Surau Anjuang, tahun 1979 dibangun Surau Pasa disebelahnya. Adapun sosok dibalik pembangunan surau tersebut sekaligus ulama pengembang ajaran islam pada saat itu adalah Syech M. Jamil.

  Gambar 3.22 Mesjid Raya Pariaman

10. Rumah Gadang Moh. Shaleh

  Rumah Gadang Moh. Shaleh terdapat di dekat pasar Pariaman berdiri tahun 1889 Masehi, rumah gadang bergaya Kajang Aceh ini masih tampak kokoh sampai hari ini. Tiang-tiangnya yang panjang, langkannya yang tinggi, serta tungkapnya yangberlapis menghasilkan keunikan tersendiri. Rumah Gadang Moh. Shaleh ini termasuk jenis wisata budaya yang berlokasi di Kampung Perak Kecamatan Pariaman Tengah.

  Gambar 3.23 Rumah Gadang Moh. Shaleh

11. Hutan Kota

  Hutan Kota (5,9 ha), terletak di Pariaman Tengah (ditetapkan dengan SK Walikota No.441/KEP/WAKO-2006 tanggal 8 Nopember 2008 yang terletak di kawasan pantai “Pantai Kata”.

  Gambar 3.24 Hutan Kota

  Koleksi pohon Koleksi Tanaman Obat Pondok Istirahat

  Koleksi Nipah Kantor Mushalla Sungai

  Zoo tematik Pengolah sampah Out bound / camping ground

  a.

  Vegetasi dan Flora Hutan Kota Dari hasil survey yang telah dilakukan ditemukan 52 Jenis tumbuhan di lokasi. Jumlah individu terbanyak adalah kelapa dan pisang. Tanaman buah-buah cukup beragam seperti manggis, mangga dan jambu biji (Tabel 4.6). Fakta ini menambah nilai positif dalam pengembangan hutan kota sebagai daerah pelestarian satwa seperti burung.

  Konservasi flora dan faunanya serta keunikan alam terus ditingkatkan untuk melindungi keanekaragaman plasma nutfah, jenis spesies dan ekosistem.

  Tabel 3.25. Jenis - Jenis Tumbuhan yang Ditemukan di Dusun Sikapak Timur Desa Padang Kunik Kota Pariaman No Jenis Tumbuhan Nama Lokal Habit Kelimpahan Ket

  1 Arthocaqrpus sp Sukun Pohon + Bd

  34 Hibiscus rosa-sinensis Bungo rayo Perdu + L

  26 Manihot uttilissima Ubikayu Perdu ++ Bd

  27 Citrus aurantifolia Asam kapeh Pohon + Bd

  28 Manihot esculenta Ubikayu besar Pohon + Bd

  29 Zalacca edulis Salak Perdu + Bd

  30 Garcinia mangostana Manggis Pohon + Bd

  31 Curcuma domestica Kunyit Herba ++ Bd

  32 Eugenia aromatic Cengkeh Pohon + Bd

  33 Toona sureni Surian Pohon + Bd

  35 Pandanus pandan Pandan Herba + Bd

  24 Saccharum offinarum Tabu Herba + Bd

  36 Urena lobata Pulut-pulut Rumput + L

  37 Hiptis capitata Subang- subang Rumput ++ L

  38 Polygala paniculata Akar wangi Rumput + L

  39 Ficus pandana - Pohon + L

  40 Ageratum conizoides - Rumput ++ L

  41 Coffea robusta Kopi Pohon ++ Bd

  42 Psidium guajava Jambu biji Pohon + Bd

  43 Codeaum sp Pudiang Perdu + H

  44 Theobrema cacao Coklat Pohon +++ Bd

  25 Syzigium aquea Jambu Pohon + Bd

  23 Ananas comosus Naneh Herba + Bd

  2 Phitecelebium jiringa Jariang Pohon + Bd

  11 Cocos nucifera Karambia Pohon +++ Bd

  3 Pterospermum sp Bayua Pohon + Bd

  4 Areca catecu Pinang Pohon ++ L

  5 Parkia speciosa Patai Pohon + Bd

  6 Piper aduncum Siriah-siriah Perdu + L

  7 Zyngiber officinale Jahe Herba ++ Bd

  8 Clerodendron sp - Perdu + H

  9 Cinnamomum burmanii Kulit Manis Pohon + Bd

  10 Mangifera indica Mangga Pohon + Bd

  12 Persea Americana Pokat Pohon ++ Bd

  22 Averhoa carambola Asam sewa Pohon + Bd

  13 Musa paradisiacal Pisang Pohon +++ Bd

  14 Vitex pubescen Laban Pohon + L

  15 Carica papaya Pepaya Pohon ++ Bd

  16 Melastoma malabatricum Sikaduduak Perdu ++ L

  17 Stachytarpeta indica - Perdu ++ L

  18 Syngonium sp Kaladi jalar Herba ++ L

  19 Mangifera foetida Ambacang Pohon + Bd

  20 Myristica fragran Buah palo Pohon + Bd

  21 Gnetum genemon Melinjo Pohon ++ Bd

  45 Switonoa mahagoni Mahoni Pohon + Bd

  46 Tectona grandis Jati + Pohon Bd

  • 47 Ixora sp Soka Herba H ++

  48 Urena lobata Pulut-pulut Rumput L

  • 49 Borreria alata
    • Rumput L ++

  50 Achras zapota Saos Pohon Bd

  • 51 Pheronema sp Sungkai Pohon Bd

  52 Euphorbia sp Herba H ++ -

  Keterangan : +++ = Banyak ; ++ = Sedang ; + = Sedikit Bd = Budidaya ; L = Liar ; H = Hias b.

  Fauna Hutan Kota

  Hasil pengamatan terhadap fauna yang ada di calon Hutan Kota dapat dilahat pada Tabel 4.7. Jenis fauna di yang ditemukan dapat diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu Amphibia, Reptil dan Burung. Pada kelompok Amphibia yang terbanyak individu yang ditemukan adalah dari Koncek Hijau (Rana erythraea ) dan juga banyak ditemukan jenis lain dari kelompok Amphibia. Banyaknya jenis kelompok ini menunjukkan bahwa daerah Calon Hutan Kota dapat dikembangkan ke dalam bentuk Ranario (Kebun pemeliharaan hewan dari kelompok Amphibia).

  Burung juga di temukan di rawa-rawa, rumput-rumput. Pada calon Hutan Kota yang masih memiliki bermacam-macam tipe habitat yang cocok bagi jenis-jenis burung tertentu dan sebagian burung yang teramati yang tercantum pada Tabel 3.26.

  Tabel 3.26 Jenis - Jenis Fauna yang Ditemukan di Dusun Sikapak Timur Desa Padang Kunik Kota Pariaman

  

No. Nama lokal Nama ilmiah Habitat Keterangan

Amphibia

1 Koncek sawah

  • Fejervarya cancrivora sawah
    • 2 Koncek hijau Rana erythraea kolam

  

No. Nama lokal Nama ilmiah Habitat Keterangan

  10 Bondol peking Lonchura punculata sawah

  19 Cabai bunga api Dicaeum trigonostigma Pinggir hutan

  18 Mayar tempua Ploceus philippinus sawah

  

17 Toing emas Gracula religiosa pelihara

  16 Terkukur biasa Streptopelia chinensis Sawah, pinggir hutan Ada yang di pelihara

  19 Itik rumah Anas domesticus Sawah,pemukima n pelihara

  18 Bondol peking Lonchura punculata sawah

  17 Bondol haji Lonchura maja sawah

  16 Bondol tunggir putih Lonchura striata Sawah, pemukiman

  15 Cucak kuricang Pycnonotus atriceps Pinggir hutan

  14 Merbah cerucuk Pycnonotus goiavier Sawah,pinggir hutan

  13 Kuntul kerbau Bubulcus ibis sawah

  12 Terkukur biasa Streptopelia chinensis Sawah, pinggir hutan Ada yang di pelihara

  11 Itik rumah Anas domesticus Sawah,pemukima n pelihara

  9 Bondol haji Lonchura maja sawah

  3 Koncek kasek Bufo melanostictus Sawah, perumahan +

  8 Bondol tunggir putih Lonchura striata Sawah, pemukiman

  7 Cucak kuricang Pycnonotus atriceps Pinggir hutan

  6 Merbah cerucuk Pycnonotus goiavier Sawah,pinggir hutan

  5 Kuntul kerbau Bubulcus ibis sawah

  4 Kareo padi Amaurornis phoenicurus Rawa, semak

  3 Walet sapi Collocalia esculenta Pemukiman

  2 Ayam rumah Gallus demosticus Pemukiman penduduk pelihara

  1 Laying-layang api Hirundo rustica Sawah, pemukiman, pinggir hutan

  

4 Ula sawah Ptyas sp. rawa ++

Burung

  3 Cicak kubin Draco sumatranus Pohon +

  2 Biawak/Gadabah Varanus salvator Sungai kecil +

  

1 Bingkaruang Eutropis multifasciata Semak, rumput +++

  4 Koncek kasek Bufo asper sungai + Reptilia

  Keterangan : +++ = Banyak ; ++ = Sedang ; + = Sedikit

3. Potensi Objek Wisata Kecamatan Pariaman Timur

  Potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Pariaman Timur yaitu jenis wisata alam dan wisata sejarah :

  1. Benteng Jepang Santok Benteng Jepang Santok ini adalah jenis wisata sejarah yang terdapat di Air Santok Kecamatan Pariaman Timur.

  2. Benteng Santok II

  3. Benteng Jepang Santok ini adalah jenis wisata sejarah yang terdapat di Air Santok I Kecamatan Pariaman Timur.

  4. Guci Badano Guci Badano ini adalah jenis wisata sejarah yang terdapat di Bungo Tanjung Kecamatan Pariaman Timur.

  Gambar 3.25 Guci Badano

4. Potensi Objek Wisata Kecamatan Pariaman Utara

  Potensi objek wisata yang ada di Kecamatan Pariaman Utara yaitu jenis wisata alam dan wisata sejarah :

  1. Pantai Teluk Belibis Pantai Teluk Belibis ini termasuk jenis wisata alam yang terdapat di Desa Padang Birik-birik Kecamatan Pariaman Utara.Kalau tempat yang satu ini masih belum banyak dikenal oleh masyarakat umumnya. Tapi tak ada salahnya mencoba lokasi Pantai yang terletak di Desa Padang Birik-Birik Kecamatan Pariaman Utara ini.Lokasinya kira-kira 6 kilometer dari pusat kota. Disini selain pantainya berpasir putih juga terdapat hutan bakau yang masih asri.

  Gambar 3.25 Pantai Teluk Belibis 2.

  Talao Manggung

  Talao Manggung ini termasuk jenis wisata alam yang terdapat di Desa Manggung Kecamatan Pariaman Utara. Lokasi wisata ini bisa dibilang baru diminati belakangan ini karena baru selesainya renovasi sejumlah sarananya. Disini, anda bisa menikmati sunset atau memancing sambil menikmati jagung bakar dan kuliner khas Pariaman lainnya.

  Gambar 3.26 Pantai Talao Manggung

  3. Pulau Kasiak Pulau Kasiak adalah kawasan konservasi penyu secara alami milik pemerintah kota. Pulau kasiak memiliki luas 3,94 Ha, ditumbuhi pohon kelapa, pohon sukun, pepaya dan tumbuhan lainnya. Pemerintah kota beberapa kali bersama mahasiswa pecinta terumbu karang melakukan penanaman terumbu karang di pulau ini. Memiliki under water yang sangat indah hanya dikedalaman 10-30 meter. Pulau ini cocok untuk yang suka menyelam. Untuk lebih jelasnya dapat dlihat pada gambar 3.27 kondisi Pulau Kasiak dan gambar 3.28 peta Pulau Kasiak.

  Gambar 3.27 Kondisi Pulau Kasiak 4.

  Penangkaran Penyu Penangkaran penyu termasuk jenis wisata minat khusus. Penangkaran penyu ini berada di Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara.

  Gambar 3.29 Kondisi Pantai Penangkaran Penyu

  Gambar 3.30 Penangkaran Penyu

  Dari uraian diatas berdasarkan potensi objek wisata yang ada di Kota Pariaman menurut kecamatan dapat dilihat pada tabel dan gambar 2. 31 Peta Sebaran Objek Wisata di Kota Pariaman.

  Tabel 3.27 Jumlah Potensi Objek Wisata menurut Kecamatan

  No. Kecamatan Objek Wisata Jenis Wisata Lokasi

  1 Pariaman Tengah Pantai Gandoriah Wisata Alam Kel. Pasir Pantai Cermin Wisata Alam Kel. Karan Au Pulau Angso Duo Wisata Alam Pulau Angso Duo Pulau Tangah Wisata Alam Pulau Tangah Talao Pauh Wisata Alam Desa Pauh Pariaman Kuburan Panjang Wisata Sejarah Pulau Angso Duo Pesta Budaya Tabuik Wisata Budaya Kel. Pasir Mariam Kuno Wisata Sejarah Kampung Pondok Masjid Tua Wisata Sejarah Kap. Perak Rumah Gadang Moh.

  Sholeh Wisata Budaya Kap. Perak

  2 Pariaman Selatan Pantai Sunur Wisata Alam Desa Sunur Paantai Kata Wisata Alam Desa Taluak Pulau Ujung Wisata Alam Pulau Ujung Surfing Wisata Alam Desa Taluak Mesjid Tua Kuraitaji Wisata Sejarah Desa Balai Kuraitaji

  3 Pariaman Timur Benteng Jepang Santok Wisata Sejarah Air Santok Benteng Santok II Wisata Sejarah Air Santok I Guci Badano Wisata Sejarah Bungo Tanjung

  3 Pariaman Utara Pantai Teluk Belibis Wisata Alam Desa Padang Birik- birik

  Talao Manggung Wisata Alam Desa Manggung Pulau Kasiak Wisata Alam Pulau Kasiak Panangkaran Penyu

  W. Minat Khusus Desa Apar

  Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tahun 2016

  Sedangkan jika kita lihat jumlah objek wisata berdasarkan kelompok jenis objek wisata yang ada di Kota Pariaman ada 11 jenis wisata alam, 8 wisata sejarah, 2 wisata budaya dan 1 wisata minat khusus yaitu penangkaran penyu di Desa Apar Kecamatan Pariaman Timur. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

  Tabel 3.28 Jumlah Objek Wisata Alam di Kota Pariaman

  Tabel 3.29 Jumlah Objek Wisata Sejarah di Kota Pariaman

  Tabel 3.30 Jumlah Objek Wisata Budaya di Kota Pariaman

  Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tahun 2016

  8 Benteng Santok II Air Santok Pariaman Timur

  7 Benteng Jepang Santok I Air Santok Pariaman Timur

  6 Mesjid Tua Kp. Perek Pariaman Tengah

  5 Mariam Kuno Kp. Pondok Pariaman Tengah

  4 Kuburan Panjang P. Angso Duo Pariaman Tengah

  3 Benteng Pertahanan Jepang Tungka Utara Pariaman Utara

  2 Mesjid Tua Kuraitaji Balai Kuraitaji Pariaman Selatan

  1 Guci Badano Sei. Rotan Pariaman Selatan

  Desa Kecamatan

  No. Objek Wisata Sejarah Lokasi

  

Sumber : Buku Statistik 2015, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Pariaman, Tahun 2016

  No. Objek Wisata Alam Lokasi

  11 Talao Manggung Desa Manggung Pariaman Utara

  10 Talao Pauh Desa Pauh Pariaman Pariaman Tengah

  9 Pulau Kasiak Pulau Kasiak Pariaman Utara

  8 Pulau Ujung Pulau Ujung Pariaman Selatan

  7 Pulau Tangah Pulau Tangah Pariaman Tengah

  6 Pulau Angso Duo Pulau Angso Duo Pariaman Tengah

  5 Pantai Teluk Belibis Desa Padang Birik-birik Pariaman Utara

  4 Pantai Kata Desa Taluak Pariaman Selatan

  3 Pantai Sunur Desa Sunur Pariaman Selatan

  2 Pantai Cermin Kelurahan Karan Aur Pariaman Tengah

  1 Pantai Gandoriah Kelurahan Pasir Pariaman Tengah

  Desa Kecamatan

  No. Objek Wisata Budaya Lokasi

  Desa Kecamatan

  1 Pesta Budaya Tabuik Kelurahan Pasir Pariaman Tengah Rumah Gadang Moh.

  2 Shaleh Kp. Perak Pariaman Tengah