MAKALAH TENTANG GLOBALISASI Disusun Nama

MAKALAH TENTANG GLOBALISASI

Disusun :
Nama : Ita Rosita Dewi
Kelas : XII AP 2

Yayasan Pendidikan SMK Assubandiyah Citarik
Jalan Citarik Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi

Kata Pengantar

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunianya sehingga dapat
menyelesaikan tugas makalah pkn yang berjudul Pengaruh Globalisasi Terhadap nilai moral
suatu bangsa.
Penyusunan makalah ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran pkn
pada semester genap tahun 2013-2014. Dalam makalah ini diuraikan tentang Pengaruh
Globalisasi terhadap nilai moral suatu bangsa, mencakup tentang Pengaruh Positif, dan cara
Menaggulangi pengaruh Negatif Globalisasi.
Penyusun menyadari, penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna, serta masih banyak
kekurangan. Penyusun mohon kritik dan saran dari rekan-rekan semua kearah kesempurnaan
makalah ini.

Penyusun mengucapkan terimakasih kepada bapak/ibu guru Mata Pelajaran pkn atas
bimbingannya, dan juga kepada rekan-rekan yang terlibat didalamnya, sehingga makalah ini
bisa tersusun.
Akhirnya penyusun berharap, makalah ini bisa bermanfaat bagi penyusun sendiri ataupun
semua pihak yang memerlukan.

Cikadu, Maret 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang /Permasalahan
Globalisasi adalah suatu fenomena khusus dalam peradaban manusia yang bergerak terus
dalam masyarakat global dan merupakan bagian dari proses manusia global itu. Kehadiran
teknologi informasi dan teknologi komunikasi mempercepat akselerasi proses globalisasi ini.
Globalisasi menyentuh seluruh aspek penting kehidupan. Globalisasi menciptakan berbagai
tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab, dipecahkan dalam upaya
memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.Di era globalisasi ini dapat

mempengaruhi perkembangan sosial budaya pada suatu bangsa. Akhir-akhir ini, kita tidak
bisa menutup mata terhadap berbagai penyimpangan moral yang terjadi di kalangan
masyarakat Indonesia. Tawuran pelajar, perkelahian antar genk, perilaku seks bebas, gaya
hidup tidak beraturan menjadi beberapa contoh kelunturan moral di kalangan generasi muda
kita. Di kalangan pejabat, praktek korupsi masih merupakan persoalan yang sangat
mengerikan di Indonesia. Masyarakat secara umum pada akhirnya kehilangan rujukan
keteladanan, sehingga krisis moral semakin meluas. Globalisasi ini membawa berbagai
perubahan yang menyentuh pada dasar kehidupan manusia.perubahan tersebut disebabkan
oleh pelestarian lingkungan hidup serta perjuangan hak asasi manusia dan penigkatam
kualitas hidup serta dapat merusak nilai moral suatu bangsa serta masih banyak yang lainya
seperti terorisme global dan multidimensi krisis, yang satu negara tidak dapat mengatasi
sendiri karena untuk melakukan hal tersebut perlu dukungan negara lain Pendidikan nilai
moral merupakan alternatif Masalah solusi yang lokal, regional, nasional, dan internasional di
alam. Hal itu telah menjadi isu global di beberapa negara (Indonesia, Malaysia, India, dan
Cina) dan memiliki beberapa perbedaan dan persamaan. Hasil perbedaan dari negara yang
berbeda ideologi. Namun, negara-negara tersebut seperti menekankan nilai moral pendidikan
pada nilai-nilai etika moral,yang terutama pada nilai-nilai yang berkaitan dengan hak asasi
manusia yang bersifat universal dan global. Konsep pendidikan nilai moral yang diusulkan
oleh Kohlberg dan Miller cenderung individualistik. Oleh karena itu, kebutuhan untuk
menjadi dilengkapi dengan memperhitungkan paradigma yang diusulkan oleh Capra bahwa

manusia
hidup dibangun atas dasar pandangan sistemik dan holistik kehidupan, salah satu yang tidak
parsial dan individualistis. Dalam pelaksanaannya, perlu pendekatan yang tepat dan metode
yang relevan dan teknik. Pendekatan untuk pendidikan nilai moral termasuk menanamkan,
pemodelan, memfasilitasi, dan pendekatan pengembangan keterampilan, dan metode
termasuk dogmatis, metode deduktif, induktif, dan reflektif.seperti globalisasi kebudayaan
globalisasi ini dapat mempengaruhi hamper semua aspek yang ada dalam masyarakat
termasuk kedalam aspek budaya.di Indonesia contohnya Dari cara berpakaian banyak remaja-

remaja di Indonesia yang berdandan seperti selebritis yang cenderung ke budaya Barat.
Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang memperlihatkan bagian tubuh yang
seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian mereka tersebut jelas- jelas tidak sesuai
dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan lagi gaya rambut mereka dicat beraneka warna.
Singkatnya orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya.
Tidak banyak lagi remaja yang mau melestarikan budaya bangsanya sendiri dengan
mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa. Jika pengaruh di atas
dibiarkan, apa jadinya Moral generasi bangsa tersebut.Dampak masuknya budaya asing
antara lain. terjadi perubahan kebudayaan, pembauran kebudayaan, modernisasi,
keguncangan budaya, melemahnya nilai-nilai budaya bangsa. Dampak tersebut membawa
pengaruh besar bagi Indonesia, baik dari segi postif, maupun negatif. Indonesia, masih terlalu

lemah dalam menyaring budaya yang baik di ambil dengan yang tidak. Globalisasi
perekonomian ini mempunyai dampak yang negative antara lain menghambat pertumbuhan
sektor industry, Sektor keuangan semakin tidak stabil, Memperburuk prospek pertumbuhan
ekonomi jangka panjang yang pada intinya akan mempengaruhi nilai moral suatu bangsa
antara lain semakin meningkatnya kasus pencurian, perampokan, pemerasan, dan masih
banyak lagi lainya Ditinjau dari aspek yang lain globalisasi juga dapat menimbulkan
Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang seperti telepon
genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global terjadi
demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme memungkinkan
kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.Pasar dan produksi ekonomi di negaranegara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan
perdagangan internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi
organisasi semacam World Trade Organization (WTO).Meningkatnya masalah bersama,
misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis multinasional, inflasi regional dan lain-lain
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film,
musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat mengonsumsi dan
mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi beraneka ragam
budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.

1.2 Rumusan Masalah
1.Apa definisi dari moral dan globalisasi?

2. apa ciri ciri dari globalisasi?
3. Apa pengaruh pengaruh yang ditulmbulkan globalisasi terhadap moral suatu bangsa?
4. Bagaimana cara mencegah dampak/pengaruh bahaya global tersebut?
5. Mengapa nilai moral sangat diperlukan di era globalisasi ini?
6.bagaimana peran pemerintah dalam menanggapi globalisasi yang dapat merusak nilai moral
suatu bangsa?

7. Bagaimana tanggapan masyarakat akam hal tersebut?
8. Bagaimana pengaruh globalisasi terhadap kebudayaan nasional ?

1.3 Tujuan
makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan pengalaman serta mengetahui
pentingnya nilai nilai moral bagi kehidupan suatu bangsa pada era globalisasi ini.mengetahui
definisi dari moral dan globalisasi,cirri cirri globalisasi pengaruh pengaruh yang ditimbulkan
globalisasi terhadap moral,cara mencegah pengaruh negative globalisasi dan menetahui
pentingnya nilai moral pada era globalisasi.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penulisan makalah ini antara lain adalah:
1. Untuk penulis sendiri makalah ini bermanfaat untuk menyelesaikan mata kuliah Ilmu

sosial dan budaya dasar serta dapat mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang sudah di dapat
dari pembelajaran mata kuliah Ilmu sosial dan budaya dasar.
2. Untuk orang lain makalah ini dapat menjadi sumber referensi untuk menjadi bahan
penulisan lebih lanjut.
3. Untuk ilmu pengetahuan makalah ini dapat memperkaya literature terkait dengan
globalisasi

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Globalisasi
Pengertian Globalisasi Menurut asal katanya, kata “globalisasi” diambil dari kata global,
yang maknanya ialah universal.Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang timbul
dari pertukaran pandangan dunia, produk, ide, dan aspek lain dari budaya 1 2. Secara khusus,
kemajuan dalam transportasi dan infrastruktur telekomunikasi, termasuk munculnya Internet,
yang utama faktor globalisasi dan memicu saling ketergantungan lebih lanjut dari kegiatan
ekonomi dan budaya.Ada juga yang mengatakan globalisasi merupakan suatu proses
penyebaran penyebaran hasil karya dan pemikiran suatu budaya sehingga melembaga dalam
kebudayaan di seluruh dunia.Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah suatu proses
menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa

dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada
yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah
yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin terikat satu sama lain,
mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan
batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.Di sisi lain, ada yang melihat
globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa
saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,
globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir. Negara-negara
yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil
makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh
besar terhadap perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti
budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali menggunakan
istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi:
• Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional.
Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing,
namun menjadi semakin tergantungsatusamalain.
• Liberalisasi: Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatantarifeksporimpor,lalulintasdevisa,maupunmigrasi.

• Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal material
maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi pengalaman
seluruh dunia.
• Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu bentuk dari universalisasi dengan semakin
menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga mengglobal.

• Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat
definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan
status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi
sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :LAURENCE
E.ROTHENBERG
Globalisasi adalah percepatan dan intensifikasiinteraksi dan
integrasiantara orang-orang,perusahaan,dan pemerintah dari Negara yang berbeda.Selo
Soemardjan : globalisasi adalah suatu proses terbentuknya sistem organisasidan komunikasi
antarmasyarakat di seluruh dunia. Tujuan globalisasi adalahuntuk mengikuti sistem dan
kaidah-kaidah tertentu yang sama misalnya bentuknya PBB, OKI3.Achmad Suparman.
Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (bendaatau perilaku) sebagai ciri dari
setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Scholte. Globalisasi diartikan sebagai
meningkatnya hubungan internasional.Dalam hal ini masing-masing negara tetap

mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama
lain.Scholte. Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara,
misalnya hambatan tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi.Leonor Briones.
Demokrasi bukan hanya dalam bidang perniagaan dan ekonominamun juga mencakup
globalisasi institusi-institusi demokratis, pembangunansosial, hak asasi manusia, dan
pergerakan wanita.Scholte. Globalisasi juga digambarkan sebagai semakin tersebarnya hal
materialmaupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu lokalitas dapat menjadi
pengalaman seluruh dunia.Steger. kondisi sosial yang ditandai dengan adanya interkoneksi
ekonomi, politik, budaya, dan lingkungan global dan arus yang membuat banyak dari
perbatasansaat ini sudah ada dan batas-batas tidak relevan.Anthony Giddens (1989), proses
peningkatan kesalingtergantungan masyarakatdunia dinamakan dengan globalisasi. Ditandai
oleh kesenjangan tingkatkehidupan antara masyarakat industri dan masyarakat dunia
ketiga(yang pernahdijajah Barat dan mayoritas hidup dari pertanian). Emanuel Ritcher.
Globalisasi adalah jaringan kerja global secara bersamaanmenyatukan masyarakat yang
sebelumnya terpencar-pencar dan terisolasikedalam saling ketergantungan dan persatuan
dunia.Beerkens Keterkaitan seluruh dunia antara negara-bangsa menjadi dilengkapidengan
globalisasi sebagai sebuah proses di mana pengaturan sosial dasar (sepertikekuasaan, budaya,
pasar, politik, hak, nilai, norma, ideologi, identitas,kewarganegaraan, solidaritas)
menjadidisembedded
dari

spasial
mereka
konteks(terutama
negara-bangsa)
karena,massification percepatan, difusi flexibilisation,dan perluasan arus transnasional
orang,produk, gambar dan informasi keuangan Tom G.Palmer.globalisasi sebagai
"penyusutan atau penghapusan negara-diberlakukan pembatasan pertukaran lintas batas dan
sistem global yang semakinterintegrasi dan kompleksproduksi dan pertukaran yang telah
muncul sebagaiakibat.Lucian W.Pye. Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai
dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi budaya dunia atau
worldculture).Takis Fotopoulos. globalisasi ekonomi "sebagai pembukaan dan deregulasi
pasar komoditas, modal dan tenaga kerja yang menyebabkan globalisasi neoliberal
ini."globalisasi politik "bernamamunculnya elit transnasional dan keluar pentahapandari
negara-bangsa." globalisasibudaya "adalah homogenisasi budaya di seluruhdunia.Joseph

Stiglitz. Globalisasi "adalah integrasi lebih dekat dari negara dan penduduk dunia dibawa
oleh pengurangan besar biaya transportasi dankomunikasi, dan dipatahkannya rintangan
buatan untuk arus barang,jasa, modal, pengetahuan, dan orang di seluruh perbatasan. Thomas
L.Friedman. Globlisasi memiliki dimensi ideology dan teknlogi.Dimensi teknologi yaitu
kapitalisme dan pasar bebas, sedangkan dimensiteknologi adalah teknologi informasi yang

telah menyatukan dunia.Merriam Webster Dictionary. perkembangan ekonomi global yang
semakinterintegrasi ditandai terutama oleh perdagangan bebas, arus modal yang bebas,dan
menekan lebih murah pasar tenaga kerja asing. Dr.Nayef R.F. Al-Rodhan. Globalisasi adalah
proses yang meliputi penyebab,kasus, dan konsekuensi dari integrasi transnasional dan
transkultural kegiatanmanusia dan non-manusia.Malcom Waters. Globalisasi adalah sebuah
proses sosial yang berakibat bahwa pembatasan geografis pada keadaan sosial budaya
menjadi kurang penting, yangterjelma didalam kesadaran orang.Anthony Giddens. globalisasi
sebagai 'intensifikasi hubungan sosial seluruh duniayang menghubungkan daerah yang jauh
dalam sedemikian rupa sehinggakejadian lokal dibentuk oleh peristiwa yang terjadi bermilmil jauhnya dansebaliknya'.Peter Drucker.
menyebutkan globalisasi sebagai zaman
transformasi sosial.Wikipedia Ensiklopedia. Globalisasi atau penyejagatan adalah sebuah
istilah yangmemiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antar
bangsa dan antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan,
budaya populer, dan bentuk-bentuk interaksiyang lain sehingga batas-batas
suatunegaramenjadi semakin sempit.Princenton N.Lyman.Globalisasi adalah pertumbuhan
yang sangat cepat atassaling ketergantungan dan hubungan antara Negara-negara didunia
dalam hal perdagangan dan keuangan.A.G. McGrew. Globalisasi adalah proses dimana
berbagai peristiwa, keputusan,dan kegiatan di belahan dunia yang satu dapat membawa
konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan dunia yang
lain.Albrow.Globalisasi mengacu pada semua proses dimana masyarakat duniadimasukkan ke
dalam sebuah masyarakat tunggal dunia, masyarakat global.Wartawan Thomas L. Friedman
mempopulerkan "dunia datar" istilah, dengan alasan bahwa perdagangan global, outsourcing,
pasokan-chaining, dan kekuatan politik secara permanen mengubah dunia, untuk lebih baik
dan lebih buruk. Ia menegaskan bahwa laju globalisasi yang mempercepat dan dampaknya
terhadap organisasi bisnis dan praktek akan terus tumbuh.Adanya globalisasi mampu
membuat dunia tampak sempit, dahulu apabila kita akan menonton siaran sepak bola kita
harus ke negara yang mengadakan pertandingan. Tapi sekarang kita tidak perlu kemanamana, kita cukup melihat di televisi. Ketika akan menghubungi seseorang kita harus bertemu
dengan orang tersebut, tetapi sekarang dengan adanya pesawat telepon kita tidak perlu
bertemu langsung cukup berbicara melalui telepon saja. Adanya globalisasi membawa
manfaat bagi umat manusia tetapi ada juga dampak buruknya.
2.2 Sejarah Globalisasi
Banyak sejarawan yang menyebut globalisasi sebagai fenomena di abad ke-20 ini yang
dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi dan globalisasi
dalam hubungan antar bangsa di dunia telah ada sejak berabad-abad yang lalu. Bila ditelusuri,
benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antar

negeri sekitar tahun 1000 dan 1500 M. Saat itu, para pedagang dari Tiongkok dan India mulai
menelusuri negeri lain baik melalui jalan darat (seperti misalnya jalur sutera) maupun jalan
laut untuk berdagang. Fenomena berkembangnya perusahaan McDonald di seluroh pelosok
dunia menunjukkan telah terjadinya globalisasi.
Fase selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika.
Kaum muslim membentuk jaringan perdagangan yang antara lain meliputi Jepang, Tiongkok,
Vietnam, Indonesia, Malaka, India, Persia, pantai Afrika Timur, Laut Tengah, Venesia, dan
Genoa. Di samping membentuk jaringan dagang, kaum pedagang muslim juga menyebarkan
nilai-nilai agamanya, nama-nama, abjad, arsitek, nilai sosial dan budaya Arab ke warga dunia.
Fase selanjutnya ditandai dengan eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa.
Spanyol, Portugis, Inggris, dan Belanda adalah pelopor-pelopor eksplorasi ini. Hal ini
didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antar
bangsa dunia. berbagai teknologi mulai ditemukan dan menjadi dasar perkembangan
teknologi saat ini, seperti komputer dan internet. Pada saat itu, berkembang pula kolonialisasi
di dunia yang membawa pengaruh besar terhadap difusi kebudayaan di dunia.
Semakin berkembangnya industri dan kebutuhan akan bahan baku serta pasar juga
memunculkan berbagai perusahaan multinasional di dunia. Di Indinesia misalnya, sejak
politik pintu terbuka, perusahaan-perusahaan Eropa membuka berbagai cabangnya di
Indonesia. Freeport dan Exxon dari Amerika Serikat, Unilever dari Belanda, British
Petroleum dari Inggris adalah beberapa contohnya. Perusahaan multinasional seperti ini tetap
menjadi ikon globalisasi hingga saat ini.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapat momentumnya ketika perang dingin berakhir
dan komunisme di dunia runtuh. Runtuhnya komunisme seakan memberi pembenaran bahwa
kapitalisme adalah jalan terbaik dalam mewujudkan kesejahteraan dunia. Implikasinya,
negara negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung
pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transportasi. Alhasil, sekat-sekat antar
negara pun mulai kabur.

2.3 Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi
sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20
arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan
teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.Loncatan teknologi yang semakin canggih
pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon
genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.Bagi Indonesia, proses globalisasi telah
begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli
Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari
negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai

diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.Globalisasi secara fisik
ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal
ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaanperusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.

2.4 ciri ciri globalisasi:
Berikut ini beberapa ciri yang menandakan semakin berkembangnya fenomena globalisasi di
dunia.
. Perubahan dalam Konstantin ruang dan waktu. Perkembangan barang-barang
seperti telepon genggam, televisi satelit, dan internet menunjukkan bahwa komunikasi global
terjadi demikian cepatnya, sementara melalui pergerakan massa semacam turisme
memungkinkan kita merasakan banyak hal dari budaya yang berbeda.
·
Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung
sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam World Trade Organization
(WTO).
·
Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi,
film, musik, dan transmisi berita dan olah raga internasional). saat ini, kita dapat
mengonsumsi dan mengalami gagasan dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang melintasi
beraneka ragam budaya, misalnya dalam bidang fashion, literatur, dan makanan.
·
Meningkatnya masalah bersama, misalnya pada bidang lingkungan hidup, krisis
multinasional, inflasi regional dan lain-lain.
Kennedy dan Cohen menyimpulkan bahwa transformasi ini telah membawa kita pada
globalisme, sebuah kesadaran dan pemahaman baru bahwa dunia adalah satu. Giddens
menegaskan bahwa kebanyakan dari kita sadar bahwa sebenarnya diri kita turut ambil bagian
dalam sebuah dunia yang harus berubah tanpa terkendali yang ditandai dengan selera dan
rasa ketertarikan akan hal sama, perubahan dan ketidakpastian, serta kenyataan yang
mungkin terjadi. Sejalan dengan itu, Peter Drucker menyebutkan globalisasi sebagai zaman
transformasi sosial.
Globalisasi budaya antara nya sub-kebudayaan Punk, adalah contoh sebuah kebudayaan yang
berkembang secara global.Globalisasi mempengaruhi hampir semua aspek yang ada di
masyarakat, termasuk diantaranya aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilainilai (values) yang dianut oleh masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga
masyarakat terhadap berbagai hal.
Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu
apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya
apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam

alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan
seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan.
Globalisasi sebagai sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia
(sehingga menjadi budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal
dari persebaran budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat
ke berbagai tempat di dunia ini (Lucian W. Pye, 1966).
Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan secara intensif terjadi pada awal ke-20
dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak melalui media menggantikan kontak
fisik sebagai sarana utama komunikasi antarbangsa. Perubahan tersebut menjadikan
komunikasi antarbangsa lebih mudah dilakukan, hal ini menyebabkan semakin cepatnya
perkembangan globalisasi kebudayaan.

2.5 Faktor-faktor Terjadinya Globalisasi
Berkembang pesatnya Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah pendukung utama
bagi terselenggaranya globalisasi. Dengan dukungan teknologi informasi dan komunikasi,
informasi dalam bentuk apapun dan untuk berbagai kepentingan, dapat disebarluaskan
dengan mudah sehingga dapat dengan cepat mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup
hingga budaya suatu bangsa.selain hal tersebut globalisasi dapat terjadi karena hal lain
seperti:
Globalisasi terjadi karena faktor-faktor nilai budaya luar, seperti:
a. selalu meningkatkan pengetahuan b.etos kerja;
c. patuh hukum;
memprediksi;

d. kemampuan

e. kemandirian;
produktivitas;

f. efisiensi dan

g. keterbukaan;
bersaing; dan

h. keberanian

i. rasionalisasi;
resiko.

j. manajemen

Globalisasi terjadi melalui berbagai saluran, di antaranya:
a. lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan;
b. lembaga keagamaan;
c. indutri internasional dan lembaga perdagangan;

d. wisata mancanegara;
e. saluran komunikasi dan telekomunikasi internasional;
f. lembaga internasional yang mengatur peraturan internasional; dan
g. lembaga kenegaraan seperti hubungan diplomatik dan konsuler.

2.6 Pengaruh Positif dan Negatif Globalisasi
Seperti yang kita tahu bahwa globalisasi adalah proses komplek yang digerakan oleh berbagai
pengaruh sehingga mengubah kehidupan sehari-hari terutama dinegara berkembang, dan pada
saat yang sama ia menciptakan system-system dan kekuatan trans nasional baru. Globalisasi
juga menimbulkan berbagai dampak yang merupakan permasalahan global. Dampak dari
globalisasi tersebut itu adalah:
1. Dampak jangka pendek, yaitu;
-Dampak negatif globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak buruk yang dapat dihindari
sebelum itu terjadi.
-Dampak positif globalisasi yang terlihat/ terdetek; yaitu dampak positif/baik yang dapat
diperkirakan sebelum itu terjadi.

2. Dampak jangka panjang, yaitu;
-Dampak negatif globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak buruk yang tidak
diperkirakan dan tidak dapat dihindari sebelumnya. Dampak tersebut baru disadari setelah
efek buruknya terjadi.
-Dampak positif globalisasi yang tidak terlihat/ tidak terdetek; dampak positif/baik yang tidak
dapat diperkirakan sebelumnya. Dampak tersebut baru disadari setelah menguntungkan
peradaban.
Oleh sebab itu sudah sepatutnya penjelasan mengenai masalah globalisasi harus ditekankan,
karena perbedaan pendapat mengenai dampak globalisasi sudah sering terjadi di masyarakat
kita dewasa ini.
Dampak positif globalisasi
1. Produksi global dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri

4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
6.Kita dapat berkomunikasi dengan teman, maupun keluarga yang sangat jauh hanya dengan
melalui handphone.
7. Kita mendapatkan layanan bank yang dengan sangat mudah. Dan lain-lain.
8. Kita akan lebih cepat mendapatkan informasi-informasi yang akurat dan terbaru di bumi
bagian manapun melalui internet. Internet inilah yang paling berpengaruh dalam kemajuan
Globalisasi.
9. Kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos kerja yang tinggi dan disiplin dan
Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk meningkatkan kemajuan bangsa yang pada
akhirnya memajukan bangsa dan akan mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.
10. peningkatan kecepatan, ketepatan, akurasi dan kemudahan yang memberikan efisiensi
dalam berbagai bidang khususnya dalam masalah waktu, tenaga dan biaya. Sebagai contoh
manifestasi Teknologi Informasi yang mudah dilihat di sekitar kita adalah pengiriman surat
hanya memerlukan waktu singkat, karena kehadiran surat elektronis (email), ketelitian hasil
perhitungan dapat ditingkatkan dengan adanya komputasi numeris, pengelolaan data dalam
jumlah besar juga bisa dilakukan dengan mudah yaitu dengan basis data (database), dalam
kegiatan ekonomi sudah dilakukannnya E-banking, E-comerce,E-shopping dan masih banyak
lagi.
11. Teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki kinerja dalam hal sarana
pembelajaran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi
kini telah merasuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi
gebrakan di dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi pelajar. Selain itu gelombang
kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah membawa perubahan
pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis. Dengan adanya hal tersebut,
maka pelajar senantiasa menghidupkan dan menyalurkan semangat untuk mengeksplorasi
ilmu yang belum diketahui.
12. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih maju
13. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat
komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Dampak negatif globalisasi di bidang ekonomi
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri

2. Memperburuk neraca pembayaran
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil
4. memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang
Pengaruh baik globalisasi ekonomi
1. Produksi global dapat ditingkatkan
2. Meningkatkan kemakmuran masyarakat dalam suatu negara
3. Meluaskan pasar untuk produk dalam negeri
4. Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik
5. Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi
Keburukan globalisasi ekonomi
1. Menghambat pertumbuhan sektor industri
2. Memperburuk neraca pembayaran
3. Sektor keuangan semakin tidak stabil
4. memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang

Dampak Globalisasi Dalam Bidang Sosial Budaya
Globalisasi memengaruhi hampir semua aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya
aspek budaya. Kebudayaan dapat diartikan sebagai nilai-nilai (values) yang dianut oleh
masyarakat ataupun persepsi yang dimiliki oleh warga masyarakat terhadap berbagai hal.
Baik nilai-nilai maupun persepsi berkaitan dengan aspek-aspek kejiwaan/psikologis, yaitu
apa yang terdapat dalam alam pikiran. Aspek-aspek kejiwaan ini menjadi penting artinya
apabila disadari, bahwa tingkah laku seseorang sangat dipengaruhi oleh apa yang ada dalam
alam pikiran orang yang bersangkutan. Sebagai salah satu hasil pemikiran dan penemuan
seseorang adalah kesenian, yang merupakan subsistem dari kebudayaan. Globalisasi sebagai
sebuah gejala tersebarnya nilai-nilai dan budaya tertentu keseluruh dunia (sehingga menjadi
budaya dunia atau world culture) telah terlihat semenjak lama. Cikal bakal dari persebaran
budaya dunia ini dapat ditelusuri dari perjalanan para penjelajah Eropa Barat ke berbagai
tempat di dunia ini ( Lucian W. Pye, 1966 ).Namun, perkembangan globalisasi kebudayaan
secara intensif terjadi pada awal ke-20 dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Kontak
melalui media menggantikan kontak fisik sebagai sarana utama komunikasi antar bangsa.
Perubahan tersebut menjadikan komunikasi antar bangsa lebih mudah dilakukan, hal ini
menyebabkan semakin cepatnya perkembangan globalisasi kebudayaan.Semakin bertambah

globalnya berbagai nilai budaya kaum kapitalis dalam masyarakat dunia. Merebaknya gaya
berpakaian barat di negara-negara berkembang. Menjamurnya produksi film dan musik
dalam bentuk kepingan CD/ VCD atau DVD.
Ciri berkembangnya globalisasi kebudayaan
1. Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional.
2. Penyebaran prinsip multikebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu
individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya.
3. Berkembangnya turisme dan pariwisata.
4. Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain.
5. Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain.
6.Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia

FIFA

7.Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
8.Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa.
* Dampak Globalisasi Dalam Bidang Politik
Negara tidak lagi dianggap sebagai pemegang kunci dalam proses pembangunan. Para
pengambil kebijakan publik di negara sedang berkembang mengambil jalan pembangunan
untuk mengatasi masalah sosial dan ekonomi. Timbulnya gelombang demokratisasi
( dambaan akan kebebasan ).
* Dampak Globalisasi Dalam Bidang Pendidikan
kalau kita perhatikan di era globalisasi yang dibutuhkan adalah bagaimana diri kita dapat
diterima keberadaannya di belahan dunia manapun, dengan bekal sertifikat Nasional apakah
cukup tentunya untuk menghadapi era globalisasi kita membutuhkan sertifikasi internasional
sebagai pengakuan atas eksistensi kita di level internasional, sehingga kita dapat berselancar
ke negara manapun dengan sertifikat internasional yang kita miliki.
mungkin ke depan, peserta didik lebih memilih Ujian Internasional yang Ijazahnya dapat
dibanggakan dan dapat digunakan untuk melanjutkan studi ke luar negerti dan mendapat
pengakuan secara internasional.
masalahnya adalah,Apakah sekolah siap menyelenggarakan pendidikan bertaraf Internasional
untuk mendapat Ijazah Internasional? ,Apakah Guru sudah kompeten dalam
menyelenggarakan pendidikan?Jadi walaupun ada dampak positif globalisasi seperti telah di
sebutkan diatas dan yang lainnya seperti hadirnya jaringan komunikasi dan informasi yang
mempermudah kehidupan umat manusia, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat miskin,
globalisasi lebih banyak dampak negatifnya. Kita melihat aspek negatif itu dalam ketidak-

adilan perdagangan antar-bangsa, akumulasi kekayaan dan kekuasaan di tangan para kapitalis
negara-negara maju yang mengakibatkan kemelaratan yang tak terbayangkan di negaranegara miskin, termasuk di Indonesia. Menurut Kucinich, Negara-negara miskin telah diperas
lewat pembayaran beban utang ke lembaga global . Dicontohkan, setiap tahun 2,5 miliar
dolar AS dana mengalir dari sub-Sahara Afrika ke kreditor internasional, sementara 40 juta
warga mereka kurang gizi

Pengaruh Globalisasi terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Bangsa Indonesia merupakan bagian dari bangsa di dunia. Sebagai bangsa, kita tidak hidup
sendiri melainkan hidup dalam satu kesatuan masyarakat dunia (world society). Kita semua
merupakan makhluk yang ada di bumi. Karena itu, manusia secara alam, sosial, ekonomi,
politik, keamanan, dan budaya tidak dapat saling terpisah melainkan saling ketergantungan
dan mempengaruhi.Era globalisasi yang merupakan era tatanan kehidupan manusia secara
global telah melibatkan seluruh umat manusia. Secara khusus gelombang globalisasi itu
memasuki tiga arena penting di dalam kehidupan manusia, yaitu arena ekonomi, arena
politik, dan arena budaya.Jika masyarakat atau bangsa tersebut tidak siap menghadapi
tantangan-tantangan global yang bersifat multidimensi dan tidak dapat memanfaatkan
peluang, maka akan menjadi korban yang tenggelam di tengah-tengah arus globalisasi.Dari
sisi politik, gelombang globalisasi yang sangat kuat yakni gelombang demokratisasi. Sesudah
perang dingin dan rontoknya komunisme, umat manusia menyadari bahwa hanya prinsipprinsip demokrasi yang dapat membawa manusia kepada taraf kehidupan yang lebih baik.
Angin demokratisasi telah merasuk ke dalam hati rakyat di setiap negara. Mereka melakukan
gerakan sosial dengan menggugat dan melawan sistem pemerintahan diktator atau
pemerintahan apapun yang tidak memihak rakyat.Kasus serupa juga terjadi di Indonesia,
yaitu dengan runtuhnya rezim pemerintahan Orde Lama dan runtuhnya rezim pemerintahan
Orde Baru. Di Indonesia sejak bergulirnya reformasi, gelombang demokratisasi semakin
marak dan tuntutan akan keterbukaan politik semakin terlihat.Dari sisi budaya, era globalisasi
ini membawa beraneka ragam budaya yang sangat dimungkinkan mempengaruhi pola pikir,
tingkah laku, dan sistem nilai masyarakat suatu negara. Oleh karena itu, kita seharusnya
waspada dan pandai menyiasati pengaruh budaya silang sehingga bangsa kita dapat
mengambil nilai budaya yang positif yaitu mengambil nilai budaya yang bermanfaat bagi
kehidupan dan pembangunan bangsa serta tidak terjebak pada pengaruh-pengaruh budaya
yang negatif. Kita juga harus belajar melihat dunia dari perspektif yang berbeda sesuai
dengan kepentingan dan tujuan masing-masing tanpa melunturkan nilai identitas budaya
bangsa kita. Dengan memahami perbedaan dan persamaan kebudayaan tadi akan
menumbuhkan saling pengertian dan saling menghargai antar kebudayaan yang ada.
Pengaruh Globalisasi Terhadap Kebudayaan Indonesia
Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas
wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan,

kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik
kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsa- bangsa di seluruh dunia.
(Menurut Edison A. Jamli dkk.Kewarganegaraan.2005)
Menurut pendapat Krsna (Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di
Negara Berkembang.internet.public jurnal.september 2005). Sebagai proses, globalisasi
berlangsung melalui dua dimensi dalam interaksi antar bangsa, yaitu dimensi ruang dan
waktu. Ruang makin dipersempit dan waktu makin dipersingkat dalam interaksi dan
komunikasi pada skala dunia. Globalisasi berlangsung di semua bidang kehidupan seperti
bidang ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan dan lain- lain.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor pendukung utama dalam globalisasi.
Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai
bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas ke seluruh dunia.Oleh karena itu globalisasi tidak
dapat kita hindari kehadirannya.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk
Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif.
Pengaruh globalisasi di berbagai bidang kehidupan seperti kehidupan politik, ekonomi,
ideologi, sosial budaya dan lain- lain akan mempengaruhi nilai- nilai nasionalisme terhadap
bangsa.
Pengaruh positif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Dilihat dari globalisasi politik, pemerintahan dijalankan secara terbuka dan demokratis.
Karena pemerintahan adalah bagian dari suatu negara, jika pemerintahan djalankan secara
jujur, bersih dan dinamis tentunya akan mendapat tanggapan positif dari rakyat. Tanggapan
positif tersebut berupa rasa nasionalisme terhadap negara menjadi meningkat
2.
Dari aspek globalisasi ekonomi, terbukanya pasar internasional, meningkatkan
kesempatan kerja dan meningkatkan devisa negara. Dengan adanya hal tersebut akan
meningkatkan kehidupan ekonomi bangsa yang menunjang kehidupan nasional bangsa.
3.
Dari globalisasi sosial budaya kita dapat meniru pola berpikir yang baik seperti etos
kerja yang tinggi dan disiplin dan Iptek dari bangsa lain yang sudah maju untuk
meningkatkan kemajuan bangsa yang pada akhirnya memajukan bangsa dan akan
mempertebal rasa nasionalisme kita terhadap bangsa.

Pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme
1. Globalisasi mampu meyakinkan masyarakat Indonesia bahwa liberalisme dapat membawa
kemajuan dan kemakmuran. Sehingga tidak menutup kemungkinan berubah arah dari
ideologi Pancasila ke ideologi liberalisme. Jika hal tesebut terjadi akibatnya rasa
nasionalisme bangsa akan hilang

2. Dari globalisasi aspek ekonomi, hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri karena
banyaknya produk luar negeri (seperti Mc Donald, Coca Cola, Pizza Hut,dll.) membanjiri di
Indonesia. Dengan hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala
berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
3. Mayarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa
Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia
dianggap sebagai kiblat.
4. Mengakibatkan adanya kesenjangan sosial yang tajam antara yang kaya dan miskin,
karena adanya persaingan bebas dalam globalisasi ekonomi. Hal tersebut dapat menimbulkan
pertentangan antara yang kaya dan miskin yang dapat mengganggu kehidupan nasional
bangsa.
5. Munculnya sikap individualisme yang menimbulkan ketidakpedulian antarperilaku sesama
warga. Dengan adanya individualisme maka orang tidak akan peduli dengan kehidupan
bangsa.
Pengaruh- pengaruh di atas memang tidak secara langsung berpengaruh terhadap
nasionalisme. Akan tetapi secara keseluruhan dapat menimbulkan rasa nasionalisme terhadap
bangsa menjadi berkurang atau hilang. Sebab globalisasi mampu membuka cakrawala
masyarakat secara global. Apa yang di luar negeri dianggap baik memberi aspirasi kepada
masyarakat kita untuk diterapkan di negara kita. Jika terjadi maka akan menimbulkan
dilematis. Bila dipenuhi belum tentu sesuai di Indonesia. Bila tidak dipenuhi akan dianggap
tidak aspiratif dan dapat bertindak anarkis sehingga mengganggu stabilitas nasional,
ketahanan nasional bahkan persatuan dan kesatuan bangsa.

Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan muda.
Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi tersebut
telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai bangsa Indonesia.
Hal ini ditunjukkan dengan gejala- gejala yang muncul dalam kehidupan sehari- hari anak
muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja- remaja kita yang berdandan seperti selebritis yang
cenderung ke budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan yang
memperlihatkan bagian tubuh yang seharusnya tidak kelihatan. Pada hal cara berpakaian
tersebut jelas- jelas tidak sesuai dengan kebudayaan kita. Tak ketinggalan gaya rambut
mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang lebih suka jika menjadi orang lain dengan
cara menutupi identitasnya. Tidak banyak remaja yang mau melestarikan budaya bangsa
dengan mengenakan pakaian yang sopan sesuai dengan kepribadian bangsa.

Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas dan dapat
diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda internet sudah menjadi santapan mereka
sehari- hari. Jika digunakan secara semestinya tentu kita memperoleh manfaat yang berguna.
Tetapi jika tidak, kita akan mendapat kerugian. Dan sekarang ini, banyak pelajar dan
mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs-situs porno.
Bukan hanya internet saja, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa sosial
terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk dengan
menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan santun dan
cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena globalisasi menganut
kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka hati mereka. Contoh riilnya
adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan yang menganggu
ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta terhadap
budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi muda adalah
penerus masa depan bangsa.

2.7 Cara Mencegah Dampak Bahaya Global
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak daripada
pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi pengaruh
negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme. Langkah- langkah untuk mengantisipasi
dampak negatif globalisasi terhadap nilai- nilai nasionalisme antara lain yaitu :
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk
dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenarbenarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial budaya
bangsa.

Kemajuan peradaban dan derap langkah pembangunan merupakan dua hal yang umumnya
berjalan secara beriringan. Melalui berbagai aktifitas pembangunan itu manusia
meningkatkan kualitas kehidupan, mengkonstruksi tata-nilai kehidupan dan akhirnya

membentuk sebuah peradaban. Di era abad 21 sekarang ini, perkembangan derap peradaban
manusia itu telah mencapai suatu kondisi yang dicirikan dengan adanya interaksi yang
semakin intensif antar umat manusia, yang secara umum era seperti ini sering kita sebut
sebagai “era globalisasi”.
Kondisi keterhubungan (interconnectedness) antarmanusia itu memberikan berbagai
pengaruh dalam pembangunan peradaban era global. Harus diakui bahwa dibalik berbagai
pengaruh itu terdapat kemajuan-kemajuan yang telah diperoleh, namun di sisi lain era
globalisasi ini menghadirkan berbagai tantangan/ permasalahan, yang hampir seluruh
permasalahan itu adalah hasil dari intensitas interaksi antarmanusia di berbagai belahan bumi
yang terus meningkat.
Pada era Globalisasi sekarang ini terjadi banyak peningkatan kualitas di segala bidang,
menurut data dari WHO (World Health Organization), usia harapan hidup rata-rata umat
manusia di dunia, yang di tahun 1955 adalah 48 tahun telah meningkat menjadi 62 tahun di
tahun 2000. Selain itu, umat manusia pada era Globalisasi ini juga semakin terdidik yang
ditunjukkan oleh data dari UNESCO yaitu jika di tahun 1970 masih ada 37% dari penduduk
dunia yang buta huruf, jumlah itu sudah menurun menjadi hanya sekitar 18% penduduk dunia
yang buta huruf di tahun 2004. Umat manusia saat ini juga dapat menikmati tatanan dunia
yang relatif lebih damai dan secara geopolitis juga lebih stabil dibandingkan dengan beberapa
era sebelumnya.
Dari perspektif kesejahteraan, juga dapat dikatakan bahwa kesejahteraan manusia sekarang
relatif lebih baik. Data dari UNDP (United Nation Development Program) menyatakan
bahwa di tahun 2006 lalu pertumbuhan perekonomian dunia mencapai 5,4% dan pendapatan
bruto dunia mencapai US$ 66 Trilyun jika dihitung berdasarkan skala PPP (Purchasing Power
Parity). Dengan tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 1,1% di tahun itu, maka UNDP
menyatakan bahwa pendapatan per kapita dunia naik rata-rata sebesar 4,3%. Dengan capaian
seperti itu, maka umat manusia boleh optimis bahwa di tahun 2015, jumlah orang miskin di
seluruh dunia dapat dikurangi sampai separuhnya, atau dengan kata lain agenda
pembangunan milenium atau Millenium Development Goals (MDG) dapat diharapkan untuk
tercapai sasarannya tepat waktu. Oleh karena itu, tampaknya peradaban dunia pada era
globalisasi ini sudah berjalan sesuai dengan track atau jalur yang diharapkan untuk mencapai
tujuan-tujuan luhur yang diinginkan secara kolektif oleh seluruh umat manusia.
Meskipun demikian umat manusia di era globalisasi sekarang ini juga menghadapi berbagai
tantangan permasalahan peradaban yang tidak sedikit dan bahkan berpotensi untuk
mengancam jalannya pembangunan berskala global untuk tercapainya kemaslahatan umat
manusia. Meskipun pendapatan dunia itu meningkat, namun harus diakui bahwa kesenjangan
antara kelompok manusia dengan kesejahteraan yang tinggi dengan kelompok manusia
dengan kesejahteraan rendah semakin lebar. Data dari UNDP memaparkan bahwa di tahun
2006, sebanyak 2% dari orang-orang terkaya di dunia menguasai 50% sumber daya di seluruh
dunia dan analisa dari majalah Fortune 500 edisi akhir tahun 2006 pernah menyatakan bahwa

penghasilan bersih dari 225 orang terkaya di dunia hampir sama dengan pendapatan nasional
dari 40% negara miskin dan negara berkembang yang ada di seluruh dunia.
Pada intinya secara umum permasalahan globalisasi memiliki dua sifat yaitu:
Unsur interrelasi yang sangat kuat, artinya permasalahan globalisasi itu, sangat berpautan erat
antara satu negara dengan beberapa negara lain. Meskipun masalah- masalah itu pada
mulanya dijumpai hanya di satu atau beberapa negara akan tetapi lambat laun akan terjadi di
seluruh negara di berbagai belahan bumi. Apalagi dengan kemajuan teknologi transportasi
dan teknologi telekomunikasi dan informasi yang telah menyebabkan interaksi antar manusia
baik secara nyata maupun maya semakin meningkat, maka penyebaran dari permasalahan
globalisasi itu diperkirakan akan semakin cepat.
Keterjangkauan berskala global (global coverage), artinya permasalahan globalisasi itu, dapat
menyebar ke seluruh dunia, dan memberikan dampak yang juga berskala dunia/global. Harus
diakui bahwa kemajuan teknologi informasi, telekomunikasi, dan transportasi berperan besar
untuk mendiseminasikan permasalahan globalisasi itu ke berbagai belahan bumi.
Dengan adanya dua sifat itu, maka dapat dikatakan bahwa gejala keterhubungan
(interconnectedness) antara berbagai masalah globalisasi dengan hubungan antar bangsa telah
semakin meningkat, dan hal itu sebenarnya adalah sebuah konsekuensi logis dari globalisasi
yang memang pada akhirnya akan membawa manusia untuk menjadi semakin mudah dan
semakin sering berinteraksi. Namun di pihak lain, sifat jangkauan global dan dampak
masalah globalnya juga harus diwaspadai.
Dalam dunia yang semakin mengglobal dan diperkirakan akan terus mengglobal di abad-abad
berikutnya, maka berbagai masalah yang diawali pada suatu lokasi di belahan bumi tertentu
dapat memberikan dampaknya ke seluruh planet bumi dan bahkan bagi seluruh umat
manusia. Oleh karena itu, maka budaya peradaban di era globalisasi sekarang ini harus
diarahkan pada suatu a