pp 42 tahun 2004 kode etik pns.pdf
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2004
TENTANG
PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK
PEGAWAI NEGRI SIPIL
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa Pegawai Negri Sipil yang kuat , kompak dan bersat u padu, memiliki
kepekaan, t anggap dan memiliki keset iakawanan yang t inggi, berdisiplin,
sert a sadar akan t anggung j awabnya sebagai unsure aparat ur Negara dan
abdi masyarakat , dapat diwuj udkan melalui pembinaan korps Pegawai Negri
Sipil, t ermasuk kode et iknya;
b. bahwa unt uk menanamkan j iwa korps dan mengamalkan et ika bagi Pegawai
Negri Sipil, dipandang perlu menet apkan Perat uran Pemerint ah t ent sng
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Et ik Pegawai Negri Sipil;
Mengingat
:
1. Pasal 5 ayat (2), Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 t ent ang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041 ) ssebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3890);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah
(lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437;
4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 t ent ang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepot isme (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851 );
5. Perat uran Pemerint ah Nomor 30 Tahun 1980 t ent ang Perat uran Disiplin
Pegawai Negri Sipil.
M E M U T U SK A N :
Menet apkan :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK
PEGAWAI NEGERI SIPIL.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan :
1. Jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil adalah rasa kesat uan dan persat uan,
kebersamaan, kerj a sama, t anggung j awab, dedikasi, disiplin,
kreat if it as, kebanggan dan rasa memiliki Organisasi Pegawai Negeri Sipil
dalam Negara Kesat uan Republik Indonesia.
2. Kode Et ik Pegawai Negeri Sipil adalah pedoman sikap, t ingkah laku, dan
perbuat an Pegawai Negeri Sipil di dalam melaksanakan t ugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari.
3. Maj elis Kehormat an Kode Et ik Pegawai Negeri Sipil yang selanj ut nya
disingkat Maj elis Kode Et ik adalah lembaga non st rukt ural pada inst ansi
pemerint ah yang bert ugas melakukan penegakan pelaksanaan sert a
menyelesaikan pelanggaran kode et ik yang dilakukan oleh Pegawai
Negeri Sipil.
4. Pelanggaran adalah segala bent uk ucapan, t ulisan at au perbuat an
Pegawai Negeri Sipil yang bert ent angan dengan but ir-but ir korps dan
kode et ik.
5. Pegawai Negeri Sipil adalah Calon Pegawai Negeri Sipil at au Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8
Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana t elah
diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.
6. Pej abat yang berwenang adalah Pej abat Pembina Kepegawaian at au
Pej abat yang berwenang menghukum at au Pej abat lain yang dit unj uk.
BAB II
PEMBINAAN JIWA KORPS PEGAWAI NEGRI SIPIL
Pasal 2
Pembinaan j iwa Korps Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan unt uk meningkat kan
perj uangan, pengabdian, keset iaan, dan ket aat an Pegawai Negeri Sipil kepada
Negara kesat uan dan Pemerint ah Republ ik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 3
Pembinaan j iwa korps Pegawai Negeri Sipil bert uj uan unt uk :
a. membina karakt er/ wat ak, memelihara rasa persat uan dan kesat uan secara
kekeluargaan guna mewuj udkan kerj a sama dan semangat pengabdian
kepada masyarakat sert a meningkat kan kemempuan, dan ket eladanan
Pegawai Negeri Sipil.
b. Mendorong et os kerj a Pegawai Negeri sipil unt uk mewuj udkan Pegawai
Negeri Sipil yang bermut u t inggi dan sadar akan t anggung j awabnya sebagai
unsur aparat ur Negara, dan abdi masyarakat .
c. Menumbuhkan dan meningkat kan semangat , kesadaran, dan wawasan
kebangsaan Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat menj aga persat uan dan
kesat uan bangsa dalam Negara Kesat uan Republik Indonesia.
Pasal 4
Ruang lingkup pembinaan j iwa korps Pegawai Negeri Sipil mencakup :
a. peningkat an et os kerj a dalam rangka mendukung produkt if it as kerj a dan
prof esionalit as Pegawai negri Sipil;
b. part isipasi dalam penyusunan kebij aksanaan Pemerint ah yang t erkait
dengan Pegawai Negeri Sipil;
c. peningkat an kerj a sama ant ar Pegawai Negeri Sipil unt uk memelihara dan
memupuk keset iakawanan dalam rangka meningkat kan j iwa korps Pegawai
Negeri Sipil;
d. perlindungan t erhadap hak-hak, sipil at au kepent ingan Pegawai Negeri Sipil
sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku, dengan t et ap
mengedepankan kepent ingan rakyat , bangsa, dan Negara.
Pasal 5
Unt uk mewuj udkan pembinaan j iwa korps Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 dan menj unj ung t inggi kehormat an sert a
ket eladanan sikap, t ingkah laku dan perbuat an Pegawai Negeri Sipil dalam
melaksanakan t ugas kedinasan dan pergaulan hidup sehari-hari, Kode Et ik
dipandang merupakan landasan yang dapat mewuj udkan hal t ersebut .
BAB III
NILAI-NILAI DASAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pasal 6
Nilai-nilai Dasar yang harus dij unj ung t inggi oleh Pegawai Negeri Sipil meliput i:
a. ket aqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. keset iaan dan ket aat an kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
c. semangat nasionalisme;
d. mengut amakan kepent ingan Negara diat as kepent ingan pribadi at au
golongan;
e. ket aat an t erhadap hukum dan perat uran perundang-undangan;
f . penghormat an t erhadap hak asasi manusia;
g. t idak diskriminat if ;
h. prof esionalisme, net ralit as, dan bermoral t inggi;
i. semangat j iwa korps.
BAB IV
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pasal 7
Dalam pelaksanaan t ugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari set iap Pegawai
Negeri Sipil waj ib bersikap dan berpedoman pada et ika dalam bernegara,
dalam
penyelenggaraan
Pemerint ahan,
dalam
berorganisasi,
dalam
bermasyarakat , sert a t erhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil
yang diat ur dalam Perat uran Pemerint ah ini.
Pasal 8
Et ika dalam bernegara meliput i:
a. melaksanakan sepenuhnya Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945;
b. mengangkat harkat dan mart abat bangsa dan bernegara;
c. menj adi perekat dan pemersat u bangsa dalam Negara Kesat uan Republik
Indonesia;
d. menaat i semua perat uran perundang-undangan yang berlaku dalam
melaksanakan t ugas;
e. akunt abel dalam melaksanakan t ugas penyelenggaraan pemerint ahan yang
bersih dan berwibawa;
f . t anggap, t erbuka, j uj ur, dan akurat , sert a t epat wakt u dalam melaksanakan
set iap kebij aksanaan dan program Pemerint ah;
g. menggunakan at au memanf aat kan semua sumber daya Negara secara
ef esien dan ef ekt if ;
h. t idak memberikan kesaksian palsu at au ket erangan yang t idak benar.
Pasal 9
Et ika dalam berorganisasi adalah :
a. melaksanakan t ugas dan wewenang sesuai ket ent uan yang berlaku;
b. menj aga inf ormasi yang bersif at rahasia;
c. melaksanakan set iap kebij aksanaan yang dit et apkan oleh Pej abat yang
berwenang;
d. membangun et os kerj a unt uk meningkat kan kinerj a organisasi;
e. menj alin kerj a sama secara kooperat if dengan unit kerj a lain yang t erkait
dalam rangka pencapaian t uj uan;
f . memiliki kompet ensi dalam pelaksanaan t ugas;
g. pat uh dan t aat t erhadap st andar operasional dan t at a kerj a;
h. mengembangkan pemikiran secara kreat if dan inovat if dalam rangka
peningkat an kinerj a organisasi;
i. berorient asi pada upaya peningkat an kualit as kerj a.
Pasal 10
Et ika dalam bermasyarakat meliput i :
a. mewuj udkan pola hidup sederhana;
b. memberikan pelayanan dengan empat i, hormat dan sant un, t anpa pamrih
dan t anpa unsur pemaksaan ;
c. memberikan pelayanan secara cepat , t epat , t erbuka, dan adil sert a t idak
diskriminat if ;
d. t anggap t erhadap keadaan lingkungan masyarakat ;
e. berorient asi kepada peningkat an kesej aht eraan masyarakat dalam
melaksanakan t ugas.
Pasal 11
Et ika t erhadap diri sendiri meliput i :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
j uj ur dan t erbuka sert a t idak memberikan inf ormasi yang t idak benar;
bert indak dengan penuh kesungguhan dan ket ulusan;
menghindari konf lik kepent ingan pribadi, kelompok maupun golongan;
berinisiat if unt uk meningkat kan kualit as penget ahuan, kemampuan,
ket rampilan, dan sikap;
memiliki daya j uang yang t inggi;
memelihara kesehat an rohani dan j asmani;
menj aga keut uhan dan keharmonisan keluarga;
berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.
Pasal 12
Et ika t erhadap sesama Pegawai Negeri Sipil meliput i :
a. saling
menghormat i
sesama
warga
negara
yang
memeluk
agama/ kepercayaan yang berlainan;
b. memelihara rasa persat uan dan kesat uan sesama Pegawai Negeri Sipil;
c. saling menghormat i ant ara t eman sej awat baik secara vert ikal maupun
horizont al dalam suat u unit kerj a, inst ansi, maupun ant ar inst ansi;
d. menghargai perbedaan pendapat ;
e. menj unj ung t inggi harkat dan mart abat Pegawai Negeri Sipil;
f . menj aga dan menj alin kerj a sama yang kooperat if sesama Pegawai Negeri
Sipil;
g. berhimpun dalam sat u wadah Korps Pegawai Republik Indonesia yang
menj amin t erwuj udnya solidarit as dan solidit as semua Pegawai Negeri Sipil
dalam memperj uangkan hak-haknya.
BAB V
KODE ETIK INSTANSI DAN KODE ETIK PROFESI
Pasal 13
(1) Berdasarkan ket ent uan kode et ik sebagaimana diat ur dalam Perat uran
Pemerint ah ini :
a. Pej abat Pembina Kepegawaian masing-masing inst ansi menet apkan kode
et ik inst ansi;
b. Organisasi Frof esi di lingkungan Pegawai Negeri Sipil menet apkan kode
et iknya masing-masing.
(2) Kode et ik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dit et apkan berdasarkan
karakt erist ik masing-masing inst ansi dan organisasi prof esi.
Pasal 14
Kode et ik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) t idak boleh
bert ent angan dengan kode et ik sebagaimana diat ur dalam Perat uran
Pemerint ah ini.
BAB VI
PENEGAKAN KODE ETIK
Pasal 15
(1) Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Et ik dikenakan
sanksi moral;
(2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat secara t ert ulis
dan dinyat akan oleh Pej abat Pembina Kepegawaian;
(3) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa :
a. pernyat aan secara t ert ut up; at au
b. pernyat aan secara t erbuka.
(4) Dalam pemberian sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus
disebut kan j enis pelanggaran kode et ik yang dilakukan oleh Pegawai Negeri
Sipil.
(5) Pej abat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat mendelegasikan
wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) kepada pej abat lain di
lingkungannya sekurang-kurangnya pej abat st rukt ural eselon IV.
Pasal 16
Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran kode et ik selain dikenakan
sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3), dapat dikenakan
t indakan administ rat if sesuai dengan perat uran perundang-undangan, at as
rekomendasi Maj elis Kode Et ik.
Pasal 17
(1) Unt uk menegakkan kode et ik, pada set iap inst ansi dibent uk Mej elis Kode
Et ik.
(2) Pembent ukan Maj elis Kode Et ik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dit et apkan oleh Pej abat Pembina Kepegawaian yang bersangkut an.
Pasal 18
(1) Keanggot aan Maj elis Kode Et ik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
t erdiri dari :
a. 1 (sat u) orang Ket ua merangkap Anggot a;
b. 1 (sat u) orang Sekret aris merangkap anggot a; dan
c. sekurang-kurangnya 3 (t iga) orang Anggot a.
(2) Dalam hal Anggot a Maj elis Kode Et ik lebih dari 5 (lima) orang, maka
j umlahnya harus ganj il.
(3) Jabat an dan pangkat Anggot a Maj elis Kode Et ik t idak boleh lebih rendah
dari j abat an dan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperiksa karena
disangka melanggar kode et ik.
Pasal 19
(1) Maj elis Kode Et ik mengambil keput usan set elah memeriksa Pegawai Negeri
Sipil yang disangka melanggar kode et ik.
(2) Maj elis Kode Et ik mengambil keput usan set elah Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkut an diberi kesempat an membela diri.
(3) Keput usan Maj elis Kode Et ik diambil secara musyawarah muf akat .
(4) Dalam hal musyawarah muf akat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) t idak
t ercapai, keput usan diambil dengan suara t erbanyak.
(5) Keput usan Maj elis Kode Et ik bersif at f inal.
Pasal 20
Maj elis Kode Et ik waj ib menyampaikan keput usan hasil sidang maj elis kepada
Pej abat yang berwenang sebagai bahan dalam memberikan sanksi moral
dan/ at au sanksi lainnya kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkut an
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1).
Pasal 21
Kode et ik prof esi di lingkungan Pegawai Negeri Sipil yang dit et apkan sebelum
berlakunya Perat uran Pemerint ah ini, dinyat akan t et ap berlaku sepanj ang t idak
bert ent angan dan belum diubah berdasarkan Perat uran Pemerint ah ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku sej ak t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran
Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
Pada t anggal 18 Okt ober 2004
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Diundangkan di Jakart a
Pada t anggal 18 Okt ober 2004
SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
BAMBANG KESOWO
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 142
P E N J E L A SA N
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2004
TENTANG
PEMBINAAN JIWA KORPS DAN
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
I. UMUM
Kelancaran t ugas umum pemerint ahan dan pembangunan nasional sangat
dipengaruhi oleh kesempurnaan pengabdian aparat ur negar. Pegawai Negeri
Sipil adalah merupakan unsur aparat ur Negara yang bert ugas memberikan
pelayanan yang t erbaik, adil dan merat a kepada masyarakat . Unt uk menj amin
t ercapainya t uj uan pembangunan nasional, diperlukan Pegawai Negeri sipil
yang net ral, mampu menj aga persat uan dan kesat uan bangsa, prof esional dan
bert anggung j awab dalam melaksanakan t ugas, sert a penuh keset iaan dan
ket aat an kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerint ah
Republik Indonesia. Agar Pegawai Negeri Sipil mampu melaksanakan t ugasnya
sebagaimana t ersebut di at as secara berdaya guna dan berhasil guna,
diperlukan pembinaan secara t erus menerus dan berkesinambungan.
Pembinaan j iwa korps akan berhasil dengan baik apabila diikut i dengan
pelaksanaan dan penerapan kode et ik dalam kehidupan sehari-hari Pegawai
Negeri Sipil.
Dengan adanya kode et ik bagi Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan sebagai bagian
dari upaya meningkat kan kualit as Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan
t ugas-t ugasnya.
Dalam Perat uran Pemerint ah ini ant ara lain diat ur mengenai nilai-nilai dasar
yang t erkandung didalam pembinaan j iwa korps dan kode et ik yang memuat
kewaj iban Pegawai Negeri Sipil t erhadap Negara dan Pemerint ah, t erhadap
organisasi, t erhadap masyarakat , t erhadap diri sendiri, dan t erhadap sesama
Pegawai Negeri Sipil, sert a penegakan kode et ik.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas
Pasal 2
Cukup j elas
Pasal 3
Cukup j elas
Pasal 4
Huruf a
Et os kerj a aparat ur yang dimaksudkan disini adalah kegiat an at au
upaya-upayaunt uk menggali dan menerapkan nilai-nilai posit if
dalam organisasi/ inst ansi Pemerint ah yang disepakat i oleh para
anggot a (Pegawai Negeri Sipil) unt uk meningkat kan produkt ivit as
kerj a.
Lingkup kegiat an et os kerj a aparat ur adalah bersif at of f j ob
relat ion, art inya kegiat an t ersebut berada di luar kewenangankewenangan f ormal dalam mendukung pencapaian t uj uan
organisasi.
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Cukup j elas
Huruf d
Cukup j elas
Pasal 5
Cukup j elas
Pasal 6
Nilai-nilai dasar dalam ket ent uan ini merupakan pedoman sikap, t ingkah
laku, dan perbuat an yang berlaku bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil
t anpa membedakan dimana yang bersangkut an bekerj a. Nilai-nilai dasar
ini waj ib dij unj ung t inggi karena nilai-nilai yang t erkandung di dalamnya
merupakan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalm kehidupan
masyarakat , bangsa, Negara dan Pemerint ah.
Pasal 7
Cukup j elas
Pasal 8
Cukup j elas
Pasal 9
Cukup j elas
Pasal 10
Cukup j elas
Pasal 11
Cukup j elas
Pasal 12
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Cukup j elas
Huruf d
Cukup j elas
Huruf e
Cukup j elas
Huruf f
Cukup j elas
Huruf g
Yang dimaksud dengan wadah Korps Pegawai Republik Indonesia
adalah wahana Pembinaan j iwa korps dalam rangka membangun
sikap, t ingkah laku, et os kerj a, dan perbuat an t erpuj i yang harus
dilaksanakan oleh set iap Pegawai Negeri Sipil dalam kedinasan
dan kehidupan sehari-hari.
Pasal 13
Ayat (1)
Huruf a.
Selain kode et ik yang diat ur dalam Perat uran Pemerint ah
ini, Pej abat Pembina Kepegawaian masing-masing inst ansi
dapat menet apkan kode et ik inst ansi sesuai dengan sif at
dan karakt erist ik yang menj adi t ugas dan f ungsi
inst ansinya.
Huruf b
Selain kode et ik yang diat ur dalam Perat uran Pemerint ah
ini, dan kode et ik inst ansi, masing-masing organisasi prof esi
di lingkungan Pegawai Negeri Sipil dapat menet apkan kode
et ik organisasi prof esi, umpamanya kode et ik Jaksa, kode
et ik Pemeriksa Bea dan Cukai, kode et ik Dokt er dan
sebagainya.
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 14
Cukup j elas
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Huruf a
Pernyat aan secara t ert ut up sebagaimana dimaksud dalam
ket ent uan ini disampaikan oleh Pej abat yang berwenang
at au pej abat lain yang dit unj uk oleh ruang t ert ut up.
NOMOR 42 TAHUN 2004
TENTANG
PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK
PEGAWAI NEGRI SIPIL
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang :
a. bahwa Pegawai Negri Sipil yang kuat , kompak dan bersat u padu, memiliki
kepekaan, t anggap dan memiliki keset iakawanan yang t inggi, berdisiplin,
sert a sadar akan t anggung j awabnya sebagai unsure aparat ur Negara dan
abdi masyarakat , dapat diwuj udkan melalui pembinaan korps Pegawai Negri
Sipil, t ermasuk kode et iknya;
b. bahwa unt uk menanamkan j iwa korps dan mengamalkan et ika bagi Pegawai
Negri Sipil, dipandang perlu menet apkan Perat uran Pemerint ah t ent sng
Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Et ik Pegawai Negri Sipil;
Mengingat
:
1. Pasal 5 ayat (2), Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945;
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 t ent ang Pokok-Pokok Kepegawaian
(Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3041 ) ssebagaimana t elah diubah dengan Undang-undang Nomor 43
Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3890);
3. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 t ent ang Pemerint ahan Daerah
(lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 4437;
4. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 t ent ang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepot isme (Lembaran Negara Tahun
1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3851 );
5. Perat uran Pemerint ah Nomor 30 Tahun 1980 t ent ang Perat uran Disiplin
Pegawai Negri Sipil.
M E M U T U SK A N :
Menet apkan :
PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBINAAN JIWA KORPS DAN KODE ETIK
PEGAWAI NEGERI SIPIL.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Perat uran Pemerint ah ini yang dimaksud dengan :
1. Jiwa Korps Pegawai Negeri Sipil adalah rasa kesat uan dan persat uan,
kebersamaan, kerj a sama, t anggung j awab, dedikasi, disiplin,
kreat if it as, kebanggan dan rasa memiliki Organisasi Pegawai Negeri Sipil
dalam Negara Kesat uan Republik Indonesia.
2. Kode Et ik Pegawai Negeri Sipil adalah pedoman sikap, t ingkah laku, dan
perbuat an Pegawai Negeri Sipil di dalam melaksanakan t ugasnya dan
pergaulan hidup sehari-hari.
3. Maj elis Kehormat an Kode Et ik Pegawai Negeri Sipil yang selanj ut nya
disingkat Maj elis Kode Et ik adalah lembaga non st rukt ural pada inst ansi
pemerint ah yang bert ugas melakukan penegakan pelaksanaan sert a
menyelesaikan pelanggaran kode et ik yang dilakukan oleh Pegawai
Negeri Sipil.
4. Pelanggaran adalah segala bent uk ucapan, t ulisan at au perbuat an
Pegawai Negeri Sipil yang bert ent angan dengan but ir-but ir korps dan
kode et ik.
5. Pegawai Negeri Sipil adalah Calon Pegawai Negeri Sipil at au Pegawai
Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8
Tahun 1974 t ent ang Pokok-pokok Kepegawaian sebagaimana t elah
diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.
6. Pej abat yang berwenang adalah Pej abat Pembina Kepegawaian at au
Pej abat yang berwenang menghukum at au Pej abat lain yang dit unj uk.
BAB II
PEMBINAAN JIWA KORPS PEGAWAI NEGRI SIPIL
Pasal 2
Pembinaan j iwa Korps Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan unt uk meningkat kan
perj uangan, pengabdian, keset iaan, dan ket aat an Pegawai Negeri Sipil kepada
Negara kesat uan dan Pemerint ah Republ ik Indonesia berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Pasal 3
Pembinaan j iwa korps Pegawai Negeri Sipil bert uj uan unt uk :
a. membina karakt er/ wat ak, memelihara rasa persat uan dan kesat uan secara
kekeluargaan guna mewuj udkan kerj a sama dan semangat pengabdian
kepada masyarakat sert a meningkat kan kemempuan, dan ket eladanan
Pegawai Negeri Sipil.
b. Mendorong et os kerj a Pegawai Negeri sipil unt uk mewuj udkan Pegawai
Negeri Sipil yang bermut u t inggi dan sadar akan t anggung j awabnya sebagai
unsur aparat ur Negara, dan abdi masyarakat .
c. Menumbuhkan dan meningkat kan semangat , kesadaran, dan wawasan
kebangsaan Pegawai Negeri Sipil sehingga dapat menj aga persat uan dan
kesat uan bangsa dalam Negara Kesat uan Republik Indonesia.
Pasal 4
Ruang lingkup pembinaan j iwa korps Pegawai Negeri Sipil mencakup :
a. peningkat an et os kerj a dalam rangka mendukung produkt if it as kerj a dan
prof esionalit as Pegawai negri Sipil;
b. part isipasi dalam penyusunan kebij aksanaan Pemerint ah yang t erkait
dengan Pegawai Negeri Sipil;
c. peningkat an kerj a sama ant ar Pegawai Negeri Sipil unt uk memelihara dan
memupuk keset iakawanan dalam rangka meningkat kan j iwa korps Pegawai
Negeri Sipil;
d. perlindungan t erhadap hak-hak, sipil at au kepent ingan Pegawai Negeri Sipil
sesuai dengan perat uran perundang-undangan yang berlaku, dengan t et ap
mengedepankan kepent ingan rakyat , bangsa, dan Negara.
Pasal 5
Unt uk mewuj udkan pembinaan j iwa korps Pegawai Negeri Sipil sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 3 dan Pasal 4 dan menj unj ung t inggi kehormat an sert a
ket eladanan sikap, t ingkah laku dan perbuat an Pegawai Negeri Sipil dalam
melaksanakan t ugas kedinasan dan pergaulan hidup sehari-hari, Kode Et ik
dipandang merupakan landasan yang dapat mewuj udkan hal t ersebut .
BAB III
NILAI-NILAI DASAR BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pasal 6
Nilai-nilai Dasar yang harus dij unj ung t inggi oleh Pegawai Negeri Sipil meliput i:
a. ket aqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
b. keset iaan dan ket aat an kepada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945;
c. semangat nasionalisme;
d. mengut amakan kepent ingan Negara diat as kepent ingan pribadi at au
golongan;
e. ket aat an t erhadap hukum dan perat uran perundang-undangan;
f . penghormat an t erhadap hak asasi manusia;
g. t idak diskriminat if ;
h. prof esionalisme, net ralit as, dan bermoral t inggi;
i. semangat j iwa korps.
BAB IV
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
Pasal 7
Dalam pelaksanaan t ugas kedinasan dan kehidupan sehari-hari set iap Pegawai
Negeri Sipil waj ib bersikap dan berpedoman pada et ika dalam bernegara,
dalam
penyelenggaraan
Pemerint ahan,
dalam
berorganisasi,
dalam
bermasyarakat , sert a t erhadap diri sendiri dan sesama Pegawai Negeri Sipil
yang diat ur dalam Perat uran Pemerint ah ini.
Pasal 8
Et ika dalam bernegara meliput i:
a. melaksanakan sepenuhnya Pancasil a dan Undang-Undang Dasar 1945;
b. mengangkat harkat dan mart abat bangsa dan bernegara;
c. menj adi perekat dan pemersat u bangsa dalam Negara Kesat uan Republik
Indonesia;
d. menaat i semua perat uran perundang-undangan yang berlaku dalam
melaksanakan t ugas;
e. akunt abel dalam melaksanakan t ugas penyelenggaraan pemerint ahan yang
bersih dan berwibawa;
f . t anggap, t erbuka, j uj ur, dan akurat , sert a t epat wakt u dalam melaksanakan
set iap kebij aksanaan dan program Pemerint ah;
g. menggunakan at au memanf aat kan semua sumber daya Negara secara
ef esien dan ef ekt if ;
h. t idak memberikan kesaksian palsu at au ket erangan yang t idak benar.
Pasal 9
Et ika dalam berorganisasi adalah :
a. melaksanakan t ugas dan wewenang sesuai ket ent uan yang berlaku;
b. menj aga inf ormasi yang bersif at rahasia;
c. melaksanakan set iap kebij aksanaan yang dit et apkan oleh Pej abat yang
berwenang;
d. membangun et os kerj a unt uk meningkat kan kinerj a organisasi;
e. menj alin kerj a sama secara kooperat if dengan unit kerj a lain yang t erkait
dalam rangka pencapaian t uj uan;
f . memiliki kompet ensi dalam pelaksanaan t ugas;
g. pat uh dan t aat t erhadap st andar operasional dan t at a kerj a;
h. mengembangkan pemikiran secara kreat if dan inovat if dalam rangka
peningkat an kinerj a organisasi;
i. berorient asi pada upaya peningkat an kualit as kerj a.
Pasal 10
Et ika dalam bermasyarakat meliput i :
a. mewuj udkan pola hidup sederhana;
b. memberikan pelayanan dengan empat i, hormat dan sant un, t anpa pamrih
dan t anpa unsur pemaksaan ;
c. memberikan pelayanan secara cepat , t epat , t erbuka, dan adil sert a t idak
diskriminat if ;
d. t anggap t erhadap keadaan lingkungan masyarakat ;
e. berorient asi kepada peningkat an kesej aht eraan masyarakat dalam
melaksanakan t ugas.
Pasal 11
Et ika t erhadap diri sendiri meliput i :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
j uj ur dan t erbuka sert a t idak memberikan inf ormasi yang t idak benar;
bert indak dengan penuh kesungguhan dan ket ulusan;
menghindari konf lik kepent ingan pribadi, kelompok maupun golongan;
berinisiat if unt uk meningkat kan kualit as penget ahuan, kemampuan,
ket rampilan, dan sikap;
memiliki daya j uang yang t inggi;
memelihara kesehat an rohani dan j asmani;
menj aga keut uhan dan keharmonisan keluarga;
berpenampilan sederhana, rapih, dan sopan.
Pasal 12
Et ika t erhadap sesama Pegawai Negeri Sipil meliput i :
a. saling
menghormat i
sesama
warga
negara
yang
memeluk
agama/ kepercayaan yang berlainan;
b. memelihara rasa persat uan dan kesat uan sesama Pegawai Negeri Sipil;
c. saling menghormat i ant ara t eman sej awat baik secara vert ikal maupun
horizont al dalam suat u unit kerj a, inst ansi, maupun ant ar inst ansi;
d. menghargai perbedaan pendapat ;
e. menj unj ung t inggi harkat dan mart abat Pegawai Negeri Sipil;
f . menj aga dan menj alin kerj a sama yang kooperat if sesama Pegawai Negeri
Sipil;
g. berhimpun dalam sat u wadah Korps Pegawai Republik Indonesia yang
menj amin t erwuj udnya solidarit as dan solidit as semua Pegawai Negeri Sipil
dalam memperj uangkan hak-haknya.
BAB V
KODE ETIK INSTANSI DAN KODE ETIK PROFESI
Pasal 13
(1) Berdasarkan ket ent uan kode et ik sebagaimana diat ur dalam Perat uran
Pemerint ah ini :
a. Pej abat Pembina Kepegawaian masing-masing inst ansi menet apkan kode
et ik inst ansi;
b. Organisasi Frof esi di lingkungan Pegawai Negeri Sipil menet apkan kode
et iknya masing-masing.
(2) Kode et ik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dit et apkan berdasarkan
karakt erist ik masing-masing inst ansi dan organisasi prof esi.
Pasal 14
Kode et ik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (1) t idak boleh
bert ent angan dengan kode et ik sebagaimana diat ur dalam Perat uran
Pemerint ah ini.
BAB VI
PENEGAKAN KODE ETIK
Pasal 15
(1) Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran Kode Et ik dikenakan
sanksi moral;
(2) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibuat secara t ert ulis
dan dinyat akan oleh Pej abat Pembina Kepegawaian;
(3) Sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) berupa :
a. pernyat aan secara t ert ut up; at au
b. pernyat aan secara t erbuka.
(4) Dalam pemberian sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) harus
disebut kan j enis pelanggaran kode et ik yang dilakukan oleh Pegawai Negeri
Sipil.
(5) Pej abat sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dapat mendelegasikan
wewenangnya sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) kepada pej abat lain di
lingkungannya sekurang-kurangnya pej abat st rukt ural eselon IV.
Pasal 16
Pegawai Negeri Sipil yang melakukan pelanggaran kode et ik selain dikenakan
sanksi moral sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (3), dapat dikenakan
t indakan administ rat if sesuai dengan perat uran perundang-undangan, at as
rekomendasi Maj elis Kode Et ik.
Pasal 17
(1) Unt uk menegakkan kode et ik, pada set iap inst ansi dibent uk Mej elis Kode
Et ik.
(2) Pembent ukan Maj elis Kode Et ik sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
dit et apkan oleh Pej abat Pembina Kepegawaian yang bersangkut an.
Pasal 18
(1) Keanggot aan Maj elis Kode Et ik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17,
t erdiri dari :
a. 1 (sat u) orang Ket ua merangkap Anggot a;
b. 1 (sat u) orang Sekret aris merangkap anggot a; dan
c. sekurang-kurangnya 3 (t iga) orang Anggot a.
(2) Dalam hal Anggot a Maj elis Kode Et ik lebih dari 5 (lima) orang, maka
j umlahnya harus ganj il.
(3) Jabat an dan pangkat Anggot a Maj elis Kode Et ik t idak boleh lebih rendah
dari j abat an dan pangkat Pegawai Negeri Sipil yang diperiksa karena
disangka melanggar kode et ik.
Pasal 19
(1) Maj elis Kode Et ik mengambil keput usan set elah memeriksa Pegawai Negeri
Sipil yang disangka melanggar kode et ik.
(2) Maj elis Kode Et ik mengambil keput usan set elah Pegawai Negeri Sipil yang
bersangkut an diberi kesempat an membela diri.
(3) Keput usan Maj elis Kode Et ik diambil secara musyawarah muf akat .
(4) Dalam hal musyawarah muf akat sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) t idak
t ercapai, keput usan diambil dengan suara t erbanyak.
(5) Keput usan Maj elis Kode Et ik bersif at f inal.
Pasal 20
Maj elis Kode Et ik waj ib menyampaikan keput usan hasil sidang maj elis kepada
Pej abat yang berwenang sebagai bahan dalam memberikan sanksi moral
dan/ at au sanksi lainnya kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkut an
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 ayat (1).
Pasal 21
Kode et ik prof esi di lingkungan Pegawai Negeri Sipil yang dit et apkan sebelum
berlakunya Perat uran Pemerint ah ini, dinyat akan t et ap berlaku sepanj ang t idak
bert ent angan dan belum diubah berdasarkan Perat uran Pemerint ah ini.
BAB VII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 22
Perat uran Pemerint ah ini mulai berlaku sej ak t anggal diundangkan.
Agar set iap orang menget ahuinya, memerint ahkan pengundangan Perat uran
Pemerint ah ini dengan penempat annya dalam Lembaran Negara Republik
Indonesia.
Dit et apkan di Jakart a
Pada t anggal 18 Okt ober 2004
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
ttd
MEGAWATI SOEKARNOPUTRI
Diundangkan di Jakart a
Pada t anggal 18 Okt ober 2004
SEKRETARIS NEGARA
REPUBLIK INDONESIA
ttd
BAMBANG KESOWO
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2004 NOMOR 142
P E N J E L A SA N
ATAS
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 42 TAHUN 2004
TENTANG
PEMBINAAN JIWA KORPS DAN
KODE ETIK PEGAWAI NEGERI SIPIL
I. UMUM
Kelancaran t ugas umum pemerint ahan dan pembangunan nasional sangat
dipengaruhi oleh kesempurnaan pengabdian aparat ur negar. Pegawai Negeri
Sipil adalah merupakan unsur aparat ur Negara yang bert ugas memberikan
pelayanan yang t erbaik, adil dan merat a kepada masyarakat . Unt uk menj amin
t ercapainya t uj uan pembangunan nasional, diperlukan Pegawai Negeri sipil
yang net ral, mampu menj aga persat uan dan kesat uan bangsa, prof esional dan
bert anggung j awab dalam melaksanakan t ugas, sert a penuh keset iaan dan
ket aat an kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerint ah
Republik Indonesia. Agar Pegawai Negeri Sipil mampu melaksanakan t ugasnya
sebagaimana t ersebut di at as secara berdaya guna dan berhasil guna,
diperlukan pembinaan secara t erus menerus dan berkesinambungan.
Pembinaan j iwa korps akan berhasil dengan baik apabila diikut i dengan
pelaksanaan dan penerapan kode et ik dalam kehidupan sehari-hari Pegawai
Negeri Sipil.
Dengan adanya kode et ik bagi Pegawai Negeri Sipil dimaksudkan sebagai bagian
dari upaya meningkat kan kualit as Pegawai Negeri Sipil dalam melaksanakan
t ugas-t ugasnya.
Dalam Perat uran Pemerint ah ini ant ara lain diat ur mengenai nilai-nilai dasar
yang t erkandung didalam pembinaan j iwa korps dan kode et ik yang memuat
kewaj iban Pegawai Negeri Sipil t erhadap Negara dan Pemerint ah, t erhadap
organisasi, t erhadap masyarakat , t erhadap diri sendiri, dan t erhadap sesama
Pegawai Negeri Sipil, sert a penegakan kode et ik.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup j elas
Pasal 2
Cukup j elas
Pasal 3
Cukup j elas
Pasal 4
Huruf a
Et os kerj a aparat ur yang dimaksudkan disini adalah kegiat an at au
upaya-upayaunt uk menggali dan menerapkan nilai-nilai posit if
dalam organisasi/ inst ansi Pemerint ah yang disepakat i oleh para
anggot a (Pegawai Negeri Sipil) unt uk meningkat kan produkt ivit as
kerj a.
Lingkup kegiat an et os kerj a aparat ur adalah bersif at of f j ob
relat ion, art inya kegiat an t ersebut berada di luar kewenangankewenangan f ormal dalam mendukung pencapaian t uj uan
organisasi.
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Cukup j elas
Huruf d
Cukup j elas
Pasal 5
Cukup j elas
Pasal 6
Nilai-nilai dasar dalam ket ent uan ini merupakan pedoman sikap, t ingkah
laku, dan perbuat an yang berlaku bagi seluruh Pegawai Negeri Sipil
t anpa membedakan dimana yang bersangkut an bekerj a. Nilai-nilai dasar
ini waj ib dij unj ung t inggi karena nilai-nilai yang t erkandung di dalamnya
merupakan nilai-nilai yang hidup dan berkembang dalm kehidupan
masyarakat , bangsa, Negara dan Pemerint ah.
Pasal 7
Cukup j elas
Pasal 8
Cukup j elas
Pasal 9
Cukup j elas
Pasal 10
Cukup j elas
Pasal 11
Cukup j elas
Pasal 12
Huruf a
Cukup j elas
Huruf b
Cukup j elas
Huruf c
Cukup j elas
Huruf d
Cukup j elas
Huruf e
Cukup j elas
Huruf f
Cukup j elas
Huruf g
Yang dimaksud dengan wadah Korps Pegawai Republik Indonesia
adalah wahana Pembinaan j iwa korps dalam rangka membangun
sikap, t ingkah laku, et os kerj a, dan perbuat an t erpuj i yang harus
dilaksanakan oleh set iap Pegawai Negeri Sipil dalam kedinasan
dan kehidupan sehari-hari.
Pasal 13
Ayat (1)
Huruf a.
Selain kode et ik yang diat ur dalam Perat uran Pemerint ah
ini, Pej abat Pembina Kepegawaian masing-masing inst ansi
dapat menet apkan kode et ik inst ansi sesuai dengan sif at
dan karakt erist ik yang menj adi t ugas dan f ungsi
inst ansinya.
Huruf b
Selain kode et ik yang diat ur dalam Perat uran Pemerint ah
ini, dan kode et ik inst ansi, masing-masing organisasi prof esi
di lingkungan Pegawai Negeri Sipil dapat menet apkan kode
et ik organisasi prof esi, umpamanya kode et ik Jaksa, kode
et ik Pemeriksa Bea dan Cukai, kode et ik Dokt er dan
sebagainya.
Ayat (2)
Cukup j elas
Pasal 14
Cukup j elas
Pasal 15
Ayat (1)
Cukup j elas
Ayat (2)
Cukup j elas
Ayat (3)
Huruf a
Pernyat aan secara t ert ut up sebagaimana dimaksud dalam
ket ent uan ini disampaikan oleh Pej abat yang berwenang
at au pej abat lain yang dit unj uk oleh ruang t ert ut up.