T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB IV

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala SD di
Tegalrejo

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah

SD di Tegalrejo penting guna peningkatan kompetensi
guru dalam bidang akademik. Pelaksanaan supervisi ini
dilaksanakan layaknya supervisi pada sekolah lain.

Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah

tiap dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh
pengawas sebagai supervisor.


Kepala Sekolah SD di Tegalrejo melaksanakan

supervisi akademik sebagaimana yang telah diperintahkan oleh atasan setiap semester paling sedikit satu

kali dalam satu semester, dan pada khususnya akhir

semester genap. Pelaksanaan supervisi akademik di

Sekolah Dasar di Tegalrejo sebagian sudah melaksanakan secara rutin, namun ada beberapa sekolah yang

belum melaksanakannya sesuai petunjuk maupun

berdasarkan perencanaan supervisi akademik yang
direncanakan oleh kepala sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Sekolah di delapan sekolah yang

peneliti wawancarai dengan perencanaan supervisi yang

sudah dibuatnya. Kepala sekolah yang memprogramkan kegiatan supervisi akademik SD di Tegalrejo dapat

41


melaksanakan supervisi

akademik

terencana sesuai dengan harapannya.

dengan teratur,

Langkah-langkah kepala sekolah dalam peren-

canaan supervisi akademik kepala sekolah SD di
Tegalrejo Magelang mengacu pada aturan teknis untuk

mempermudah di lapangan yang dari penyusunan

instrumen dan dilanjutkan dengan jadwal program

pelak-sanaan supervisi. Beberapa aspek/materi yang
menjadi sasaran kepala sekolah dalam pelaksanaan


supervisi akademik kepala sekolah di Tegalrejo mencakup proses pembelajaran baik dari awal perencanaan,
pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan
tindak lanjut.

Sasaran pelaksanaan supervisi akademik kepala

sekolah SD di Tegalrejo pada semua guru di sekolah,

baik guru kelas maupun guru mata pelajaran. Supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo juga
ditujukan pada guru baik PNS maupun non PNS. Hal

ini untuk menyamakan tujuan dan target kompetensi

semua guru sehingga peningkatan mutu pembela-jaran
dapat

terealisasi

secara


maksimal.

Pelaksanaan

supervisi akademik ini tidak cukup dilaksanakan satu
kali pertemuan saja melainkan kepala sekolah sebagai

supervisor melaksanakan supervisi akademik pada
semua guru yang ideal tiga kali pertemuan.

Faktor yang menyebabkan supervisi akademik

berjalan secara berkesinambungan di Sekolah Dasar di
Tegalrejo Magelang berdasarkan hasil penelitian peneliti

kepada delapan kepala sekolah di Tegalrejo Magelang
adalah sebagai berikut:
42


Tabel 4.1

PROSENTASE HASIL WAWANCARA DENGAN 8 KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
RESPONDEN

NO

Instrumen
Pertanyaan

Pernyataan untuk Jawaban

Frekuensi
yang
menjawab
setuju

Prosen
tase
%


Frekuensi
yang
menjawab
tdk setuju

Prosen
tase
%

1.

Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
keteladanan
kepala sekolah


Faktor kepemimpinan kepala
sekolah sangat berpengaruh
berhasil tidaknya terhadap
pelaksanaan supervisi
akademik secara
berkesinambungan.

8

100

0

0

2.

Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi

akademik
adalah
Program
supervisi
akademik

Faktor perencanaan supervisi
akademik oleh kepala sekolah
akan sangan berpengaruh
terhadap keberhasilan
supervisi akademik secara
berkesinambungan, jika
tanpa perencanaan supervisi
maka tidak akan dapat
terlaksana kegiatan supervisi
akademik si sekolah itu.

8

100


0

0

3.

Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
Kebijakan dari
atasan

Faktor kebijakan dari atasan
adalah merupakan hal yang
sangat penting untuk
dilaksanakannya supervisi
akademik sebagai acuan atau

pedoman pelaksannaan
supervisi di sekolah.

8

100

0

0

4.

Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
permintaan
sendiri oleh

guru

Faktor permintaan sendiri
oleh guru agar
dilaksanakannya supervise
akademik merupakan bentuk
keaktifan guru untuk selalu
menerima bimbingan dari
atasannya atau dari kepala
sekolah.

6

85

2

15

43

Pada

pertanyaan

pertama,

Apa

yang

kepala

sekolah lakukan agar pelaksanan supervisi akademik
berjalan secara berkesinambungan di wilayah Sekolah

Dasar di Kecamatan Tegalrejo dari kepala sekolah yang

diwawancarai oleh peneliti dari delapan kepala sekolah
semua menjawab ya berarti setuju dengan jawabannya
yaitu kepala sekolah terlebih dahulu harus membuat
perencanaan

supervisi

akademik

mendapatkan 100%.

prosentasenya

Pada pertanyaan kedua, mengenai kapan kepala

sekolah melaksanakan supervisi akademik dari delapan
kepala sekolah sebagai responden semua menjawab ya

setuju dengan jawabanya yaitu supervisi dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan maka

prosentasenya adalah 100% dan yang menjawab tidak
frekuensinya 0 %.
Pertanyaan

mengatur

waktu

ketiga

Bagaimana

pelaksanaan

kepala

supervisi

sekolah

akademik

kepada guru jawabannya dari delapan kepala sekolah
menjawab ya setuju dengan jawaban jadwal yang

sudah direncanakan disosialisasikan kepada semua
guru atau disosialisasikan kepada guru kemudian guru
disupervisi minimal satu kali dalam satu semester.
Prosentase

jawabanya

adalah

100%

frekuensi yang menjawab tidak adalah 0 %.

sedangkan

Pertanyaan keempat adalah apa saja langkah-

langkah kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi

akademik kepada guru jawabanya pertama membuat

jadwal, kedua mensosialisasikan jadwal, melaksanakan
kunjungan kelas, merefleksi kunjungan kelas, ketiga
menindak
44

lanjuti

hasil

supervisi,

dari

delapan

responden semua menjawab ya berarti prosentasenya
100% sedangkan yang menjawab tidak adalah 0%.

Pertanyaan kelima mengenai siapa sajakah yang

disupervisi oleh kepala sekolah delapan kepala sekolah
sebagai responden menjawab setuju dengan jawabannya yaitu kepala sekolah mensupervisi pada semua
guru baik pns maupun non pns guru kelas dan guru

mata pelajaran. Maka diperoleh frekuensi delapan
dengan prosentase jawaban 100% sedangkan jawaban
tidak memperoleh prosentase 0%.

Pertanyaan keenam mengenai berapa kali kepala

sekolah menemui guru untuk melakukan supervisi,

jawabanya dari delapan responden adalah Kepala
sekolah menjawab kepala sekolah melakukan supervisi

kepada guru minimal satu kali dalam satu semester
idealnya adalah tiga kali, yaitu kunjungan kelas, reflek-

si, tindak lanjut supervisi. Diperoleh frekuensi delapan
jika diprosentasekan adalah 100%, yang menjawab
tidak setuju dengan jawaban tersebut adalah 0 %.
Pertanyaan

apa

yang

mendukung

pelaksanan

supervisi akademik secara berkesinambungan jawabannya adalah guru yang siap menerima tugas dan

tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya sebagai
guru. Dari jawaban tersebut responden yang menjawab

ya frekuensinya delapan secara prosentasenya adalah
100% sedang yang menjawab tidak adalah 0 %
Pertanyaan

Siapakah

yang

tidak

mendukung

pelaksanaan supervisi akademik, jawabanya adalah

guru yang tidak memiliki tupoksi sebagai guru, delapan
responden menjawab ya, frekuensinya delapan prosentasenya 100% yang menjawab tidak adalah 0%.

45

Pada

pertanyaan

mengatur

waktu

Bagaimana

pelaksanaan

Kepala

supervisi

Sekolah

akademik

kepada guru agar berjalan secara berkesinambungan,
jawabanya adalah Kepala Sekolah menemui guru untuk

supervisi minimal satu kali dalam satu semester,
sebaiknya yang ideal tiga kali dalam satu semester

yaitu pertama supervisi kelas, kedua refleksi hasil
supervisi kelas, ketiga tindak lanjut

Menurut tabel di atas diartikan bahwa hasil dari

wawancara

kepala

sekolah

di

delapan

sekolah

menunjukkan untuk pertanyaan pertama pada sub

pertanyaan pertama tentang Faktor supervisi akademik
kepala

sekolah

sebagai

nara

adalah

faktor

keteladanan

kepala

sekolah memperoleh 100% dari delapan kepala sekolah
Sedangkan

sumber

pertanyaan

menyatakan
kedua

jawaban

tentang

ya.

Faktor

kesinambungan supervisi akademik kepala sekolah
adalah

Faktor

program

supervisi

akademik

yang

direncanakan oleh kepala sekolah dari delapan kepala
sekolah sebagai narasumber menyatakan jawaban yam

aka diperoleh 100%. Untuk pertanyaan nomor tiga
Faktor

kesinambungan

supervisi

akademik

kepala

sekolah adalah Faktor kebijakan dari atasan Kepala

sekolah menjawab ya semua dari delapan kepala
sekolah

maka

mendapatkan

100

%.

Pertanyaan

keempat dengan pertanyaan Faktor kesinambungan

supervisi akademik Kepala Sekolah adalah Faktor dari
permintaan sendiri oleh guru memperoleh jawaban 6

dengan jawaban ya berarti 85 % sedangkan dari dua
kepala sekolah yang menjawab tidak adalah 15 %
46

dengan demikian jawaban dari delapan kepala sekolah
tersebut setuju dengan jawaban yang diharapkan.

Pertanyaan nomor kode 1.2 telah dijawab dengan

jawaban ya semua berarti bahwa dari perta-nyaan
tersebut

dijawab

dengan

setuju

sesuai

dengan

jawabannya dengan demikian diperoleh seratus persen
(100%) setuju dengan jawaban tersebut.

Pada pertanyaan 1.3 oleh delapan kepala seko-

lah telah dijawab dengan jawaban ya semua berarti

bahwa pertanyaan tersebut sesuai dengan harapan
dari peneliti dan dijawab dengan jawaban ya dengan
demikian

dapat

diartikan

bahwa

setuju

dengan

jawaban yang telah dijawabnya. Prosentase jawaban ya
adalah seratus persen ( 100% ).

Pertanyaan 1.4 telah dijawab dengan jawaban ya

yang dapat diartikan setuju dengan jawaban yang
dilontarkan

oleh

delapan

kepala

sekolah

secara

keseluruhan dipersentase mendapatkan seratus persen
(100%).

Keseluruhan dari keempat poin pertanyaan dari

pertanyaa 1.1 (6 pertanyaan), pertanyaan 1.2, pertanyaan 1.3, pertanyaan 1.4 telah dijawab dengan
jawaban ya demikian jika dipersentasekan jumlah

semua =1.1 (100%) + 1.2 ( 100%) + 1.3 (100%) + 1.4
(100) = jumlah reratanya = 100 %.

Jawaban dari pertanyaan peneliti tentang faktor-

faktor apa yang menyebabkan supervisi akademik
Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang Kepala

Sekolah dari delapan sekolah mengatakan ya atau

setuju dengan faktor kepemimpinan Kepala Sekolah

sangat mendukung pelaksanaan supervisi akademik
47

secara berkesinambungan. Dari delapan kepala seko-

lah semua menjawab ya maka diperoleh 100% jawaban setuju dengan hasil jawabanya. Alasan mengapa

kepala sekolah menjawab ya karena Kepala sekolah
merupakan ujung tombak dari semua program dalam
hal ini khususnya program supervisi Akademik.

Kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor

utama karena kepala sekolah yang mampu membuat

program supervisi akademik kemudian melaksanakan-

nya berarti kepala sekolah tersebut memiliki sifat seorang pemimpin yang disiplin, pelaksanaan supervisi

akademik yang dilakukannya sesuai dengan berkesinambungan kepala sekolah yang demikian memiliki
sikap seorang pemimpin yang tegas berkomitmen yang

tinggi itulah yang diharapkan oleh atasan sesuai
dengan tupoksinya sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab. Kedisiplinan seorang Kepala sekolah

dalam melaksanakan program supervisi akademik akan
memperlancar
yang

pelaksanaannya

berkesinambungan.

supervisi

Sesuai

dengan

akademik
jawaban

pertanyaan 1.4 dari delapan kepala sekolah menjawab
ya diperoleh 100% dengan jawaban ya artinya setuju

dengan pertanyaan bahwa faktor kepemimpinan kepala

sekolah

merupakan

faktor

penentu

suksesnya

pelaksanaan supervisi akademik secara berkesinambungan.

Faktor kedua dari jawaban pertanyaan apakah

faktor perencanaan supervisi akademik yang dibuat

oleh kepala sekolah merupakan penentu suksesnya

pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah SD di
Tegalrejo
48

Magelang,

jawaban

dari

delapan

kepala

sekolah menyetujui dengan jawaban ya yang berarti
setuju dengan pertanyaan peneliti bahwa faktor yang
menentukan

keberhasilan

pelaksanaan

supervisi

akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang
adalah dari faktor program perencanaan supervisi

akademik yang dibuat oleh kepala sekolah, dengan
perencanaan supervisi yang baik maka keberhasilan

supervisi akademik di sekolah tersebut mestinya akan
tercapai.

Faktor ketiga penyeban kesinambungan supervisi

akademik kepala sekolah adalah faktor kebijakan dari

atasan, atasan membawa dampak yang sangat tinggi
terhadap pelaksanaan sebuah program karena atasan
memiliki

kekuatan

yang

sangat

besar

untuk

mempengaruhi bawahan jika atasan memiliki kebijakan

senantiasa akan diikuti oleh jajaran di bawahnya,

struktur atasan mempunyai kekuatan vertikal untuk
bisa menekan semua kebijakannya untuk dilaksanakan
oleh

bawahannya

akademik

akan

begitupun

sangat

dengan

berpengaruh

jika

supervisi

atasan

memberikan acuan pelaksanaan bagi terlaksananya

program supervisi akademik yang harus dijalankan
oleh bawahannya, kepala sekolah akan mematuhi

semua aturan kebijakan atasan, berhasil tidaknya
pelaksanan supervisi akademik akan sangat dipengaruhi juga oleh kebijakan dari atasan yang merujuk

kepada pelaksanan supervisi akademik untuk dilaksanakan oleh kepala sekolah.
Faktor

keempat,

penyebab

kesinambungan

supervisi akademik adalah faktor permintaan sendiri
oleh guru untuk dilaksanakannya supervisi akademik,

49

walaupun

persentasenya

tidak

begitu

tinggi

bila

dibanfingkan dengan ketiga faktor diatas namun itu
merupakan

bentuk

suatau

cara

agar

pelaksanan

supervisi akademik berjalan secara berkesinambungan.
Pada dasarnya guru yang memohon dilaksanakannya

supervisi akademik karena merasa sangat butuh akan
bimbingan dari kepala sekolah yang sudah beberapa

waktummungkin tidak dilakukan karena mutasi kepala
sekolah yang terlalu lama, atau kepla sekolah sudah

sekian lama tidak melakukan supervisi akademik
karena

suatu

hal

sehingga

memungkinkan

dilakukannya kegiatan supervisi di sekolah itu.
Beberapa

supervisi

faktor

akademik

juga

penyebab

tidak

kesinambungan

ditanyakan

oleh

peneliti

sekolah

mereka

kepada komponen sekolah seperti kepada, siswa, orang
tua

siswa,

staf

sekolah,

komite

meyakinkan bahwa keempat faktor penyebab kesinambungan supervise akademik yaitu kesatu adalah, faktor
kepemimpinan kepala sekolah,

kedua adalah factor

perencanaan supervisi akademik yang disusun oleh

kepala sekolah, ketiga adalah faktor kebijakan atasan
yang

mendorong

pelaksanaan

supervisi

akademik,

keempat adalah faktor permintaan sendiri oleh guru
untuk dilaksanakanya supervisi memiliki dampak yang

cukup baik terhadap kemajuan prestasi siswa di
sekolah. Jawaban setuju dan diyakinkan oleh mereka
dengan menjawab ya dalam persentase 100%.

50

4.2 Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD di Tegalrejo
Magelang Secara Berkesinambungan

Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah

SD di Tegalrejo Magelang Ada dua kelompok, satu

kelompok yang melaksanakan supervisi secara berkesinambungan, kelompok lain adalah kelompok kepala

sekolah yang tidak melaksanakan supervisi akademik

secara tidak berkesinambungan yang. Yang menjadi
subyek penelitian adalah kepala sekolah yang telah
melaksanakan supervisi secara berkesinambungan.

Peneliti tidak memfokuskan penelitian kepala

sekolah yang melaksanakan supervisi tidak berkesinambungan melainkan meneliti sekolah yang melaksanakan supervisi secara berkesinambungan karena
bukan hal yang menjadi titik tujuan penelitian Kepala
SD di Tegalrejo Magelang melaksanakan supervisi

dengan mempersiapkan instrumen supervisi akademik
sebagai panduan pelaksanaan.

Kepala Sekolah yang menjadi sasaran adalah

sekolah

yang

telah

mengalami

pergantian

kepala

sekolah lama dan kepala sekolah baru, dan bagi kepala
sekolah

yang

merencanakan

program

supervisi

akademik. Kepala Sekolah yang terjadi pergantian

kepala sekolah jika kepala sekolah lama membuat
program supervisi, namun belum tentu dilaksanakan

oleh kepala sekolah yang baru, begitu juga bagi kepala

sekolah yang membuat perencanaan supervisi akademik kedua-duanya tentunya melaksanakan kesinambungan kegiatan supervisi akademik di sekolah itu.

51

Alasan beberapa kepala sekolah mengapa mela-

kukan kegiatan supervisi akademik secara berkesinambungan antara lain disebabkan karena:

Model kepemimpinan kepala sekolah berbeda ada

kepala

sekolah

yang

disiplin,

tegas,

komitmen

berkompeten, namun juga masih ada kepala sekolah
yang

sebaliknya.

Harapan

peneliti

adalah

kepala

sekolah yang menjadi tempat penelitian sekaligus

sebagai responden kepala sekolah yang memiliki sikap
tegas namun lembut, disiplin dan komitmen dengan

tupoksinya sebagai kepala sekolah. Keteladanan kepala
sekolah yang menjadi panutan di sekolah memegang

peranan sangat penting dalam pelaksanaan supervisi
akademik di sekolah.

Program kegiatan supervisi akademik di SD di

Tegalrejo Magelang dilaksanakan oleh kepala sekolah

pada setiap akhir semester ganjil, serta akhir semester
genap. Bagi sekolah yang telah berjalan supervisi

akademiknya. Adapun supervisi akademik di SD di
Tegalrejo Magelang, masih ada yang belum dapat
melaksanakannya

sesuai

yang

diharapkan

karena

beberapa hal yang menjadi hambatannya antara lain
ada beberapa faktor:

Faktor kepemimpinan kepala sekolah itu sendiri,

artinya bahwa jika kepala sekolah memiliki kompetensi supervisi akademik yang cukup, mampu untuk

membuat perencanaan supervisi akademik, kepala
sekolah melaksanakannya kemudian diikuti dengan
tindak lanjut supervisi

akademik. Maka supervisi

akademik dapat terlaksana secara berkesinambungan.
52

Aspek/materi

yang

menjadi

sasaran

kepala

sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik Kepala
Sekolah SD di Tegalrejo. Sasaran supervisi mencakup
proses pembelajaran baik dari awal perencanaan,
pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan

tindak lanjut. Dalam hal ini kepala sekolah mensupervisi pada aspek pokok yang meliputi administrasi

perangkat (silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan

pembelajaran di kelas, pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan mengakhiri dengan pemberian pembinaan
kepada

masing-masing

kelompok.

guru

secara

pribadi

dan

Sasaran pelaksanaan supervisi akademik kepala

sekolah SD di Tegalrejo pada semua guru di sekolah,
baik

guru

kelas

maupun

guru

mata

pelajaran.

Supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo juga
ditujukan pada guru baik PNS maupun non PNS. Hal

ini untuk menyamakan tujuan dan target kompe-tensi
semua guru sehingga peningkatan mutu pem-belajaran
dapat terealisasi secara maksimal.
naan

Kepala sekolah menemui guru dalam pelaksasupervisi

akademik

kepala

sekolah

SD

di

Tegalrejo Magelang sebanyak minimal satu kali dalam
satu

tahap

supervisi.

Tahap

sosialisasi

materi

supervisi

program

supervisi, tahap kunjungan kepala sekolah pada guru,
tahap evaluasi/refleksi.
Agar

menguasai

akademik

Kepala sekolah hendaknya memiliki buku panduan
yang dipersiapkan sesuai dengan petunjuk dari atasan.
Pengelolaan pembelajaran menjadi tanggung jawab
guru kelas masing-masing, sehingga guru di SD di

53

Tegalrejo mengelola pembelajaran untuk mendu-kung

program supervisi akademik mengacu pada perangkat
pembelajaran yang telah dipersiapkan sehingga pengelolaan pembelajaran berlangsung dengan maksimal.
Guru

mengelola

program

pembelajaran

dengan

menyesuaikan silabus, RPP dan materi ajar, sehingga
bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai.

Guna mendukung kelas yang kondusif guru kelas

mengkondisikan kelas baik dari sarana prasa-rana,

materi ajar, maupun metode pembelajaran sesuai
dengan kondisi kemampuan siswa.

4.2.1 Faktor-faktor Penyebab Supervisi Akademik
Dilaksanakan secara Berkesinambungan oleh
Kepala Sekolah Dasar di Tegalrejo Magelang?

Dalam pelaksanaan supervisi akademik Kepala

sekolah Dasar di Tegalrejo Magelang yang dilaksanakan oleh supervisor seperti kepala sekolah layaknya
pelaksanaan program supervisi pada sekolah lain.

Beberapa pendukung pelaksanaan supervisi akademik

kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang ini berupa:
(1) aturan dinas pendidikan tentang perintah pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah; (2) posisi kepala
sekolah lebih tinggi daripada guru; (3) sikap guru yang
tunduk dan patuh pada pelaksanaan supervisi.

Sebagai bentuk tanggung jawab dalam pening-

katan kualitas guru, kepala sekolah berusaha meningkatkan kualitas pribadi guru dalam berbagai cara

termasuk pemberian dukungan moril yang berupa

pemberian motivasi pada guru. Dalam hal ini (1) Kepala
sekolah mengadakan bimtek untuk semua guru baik
54

yang diadakan oleh dinas pendidikan maupun lokal

guna peningkatan kemampuan kompetensi mengajar;

(2) Kepala sekolah memberikan pantauan tiap seminggu sekali pada akhir pekan untuk mengecek persiapan

administrasi yang akan dilaksanakan pada pembela-

jaran berikutnya dan mengevaluasi program pembela-

jaran pada minggu yang telah lalu; (3) Guru memberikan bimbingan baik secara pribadi maupun kelompok.

Adapun faktor faktor lain penyebab kesinam-

bungan pelaksanaan supervisi akademik SD Tegalrejo
Magelang adalah: (1) Faktor kepemimpinan kepala

sekolah; (2) Faktor perencanaan supervisi akademik
oleh kepala sekolah; (3) kebijakan dari atasan yang
mendorong

dilaksanakannya

kegiatan

supervisi

Akademik

Kepala

akademik; (4) permintaan sendiri oleh guru untuk
dilakukan supervisi akademik.

4.3

Evaluasi

Supervisi

Sekolah SD di Tegalrejo Magelang
Pada

tahap

akhir

pelaksanaan

supervisi

akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang

berupa evaluasi program supervisi kepala sekolah.
Kepala sekolah mengevaluasi hasil supervisi seusai

pelaksa-naan supervisi secara tuntas pada semua guru
dan pada semua aspek supervisi. Dalam hal ini kepala
sekolah

mengadakan

evaluasi

Supervisi

akademik

kepala sekolah seusai pelaksanaan supervisi secara
keseluruhan pada semua guru dan pada semua aspek.

55

Tujuan

utama

diadakan

evaluasi

Supervisi

akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang

adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja guru
dalam

pengelolaan

pembelajaran

sehingga

kepala

sekolah mampu memberikan solusi guna peningkatan
kompetensi

guru.

Manfaat

diadakannya

evaluasi

Supervisi akademik kepala sekolah cukup banyak di

antaranya: (1) kepala sekolah menjadi lebih tahu

kelebihan dan kelemahan guru dalam proses penge-

lolaan pembelajaran; (2) kepala sekolah bisa dengan

segera mencari solusi untuk meningkatkan kompetensi guru profesional.

Format penilaian

Supervisi

akademik

kepala

sekolah SD di Tegalrejo Magelang disusun oleh kepala

sekolah dalam guna memudahkan kriteria keberhasilan supervisi sebagaima yang diharapkan. Format

tersebut mengacu pada aspek-aspek yang menjadi
obyek

supervisi

kolom

aspek

keterkaitan

dengan

kinerja

guru.

guru

dalam

Format yang digunakan untuk penilaian meliputi: (1)
kegiatan

perencanaan

penyusunan perangkat pembelajaran; (2) kolom aspek

kegiatan guru dalam pengelolaam pembelajaran; (3)

kolom aspek kegiatan guru dalam evaluasi pembelajaran;

(4)

kolom

aspek

kegiatan

program tindak lanjut pembeajaran.

guru

dalam

Aspek-aspek yang disupervisi kepala sekolah

dalam program supervisi akademik mencakup aspek
kesiapan guru dalam proses pembelajaran baik dari
perencanaan hingga program tindak lanjut. Aspek

penyusunan perangkat pembelajaran, aspek penge56

lolaan pembelajaran di kelas, aspek penilaian dan
aspek program tindak lanjut.

Seusai pelaksanaan evaluasi supervisi, Kepala

Sekolah mengukur peningkatan kompetensi akademik
guru sebelum dan sesudah diadakan supervisi. Dengan
kriteria keberhasilan standar minimal 80%. Jika sudah
mencapai minimal 80% maka dianggap sudah cukup
baik dan berhasil.
Hasil

wawancara

dengan

kepala sekolah sebagai berikut:

responden

delapan

Kepala sekolah SD Negeri Wonosuko Tegalrejo,

mengatakan bahwa kepala sekolah hendaknya membuat suatu peren-canaan supervisi terlebih dahulu,
dari supervisi tersebut tercantum jadwal kegiatan
supervisi yang akan dilaksanakan.

Sebagaimana juga dijelaskan oleh Kepala Sekolah

Dasar Negeri Dawung, beliau juga mengatakan bahwa

Tiap Awal Tahun pelajaran Kepala Sekolah seha-rusnya

membuat perencanaan supervisi akademik serta jadwal
pelaksanaan supervisi akademik yang akan dilakukan
setahun yang akan datang;

Hal tersebut disampaikan juga oleh enam kepala

sekolah

yang

diwawancarai

oleh

peneliti

sebagai

responden, di antaranya adalah Kepala Sekolah SD
Negeri Kebonagung, Kepala SD Negeri Japan Tegalrejo,

Kepala SD Negeri Purwosari, Tegalrejo, Kepala SD

Negeri Tegalrejo, Kepala Sekolah SD Negeri Klopo 1,
Kepala SD Negeri Girirejo Tegalrejo. Keenam kepala
sekolah tersebut mengatakan: pentingnya perencanaan
super-visi akademik serta penyusunan jadwal kegiatan

supervisi akademik dibuat untuk bahan kelancaran
57

pelaksanaan

kegiatan

supervisi

akademik

secara

berkesinambung-an. Supervisi akademik akan bisa

dilakukan secara berkesinambungan apabila sebelumnya telah ada perencanaan yang matang.
Mengenai

pelaksanaan

supervisi

akademik

terhadap guru oleh kepala sekolah SD di Tegalrejo

Magelang, dari delapan Kepala Sekolah yang peneliti
wawancarai,

beberapa

sebagai berikut:

di

antaranya

menyatakan

Kepala Sekolah SD Negeri Tegalrejo mengatakan

bahwa Kepala Sekolah menyupervisi guru dilakukan
dua kali dalam setahun yaitu supervisi vormatif dan

supervisi sumatif. Sedangkan Kepala Sekolah SD Negeri
Japan mengatakan bahwa

Supervisi dilaksanakan

sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh Kepala
Sekolah dalam perencanaan Supervisi dari Kepala
Sekolah yang telah disepakati dengan guru .

Dari dua jawaban kepala sekolah tersebut sedikit

ada perbedaan antara kepala sekolah Tegalrejo dengan
Kepala

Sekolah

Japan

yang

menjelaskan

bahwa

supervisi akademik di sekolah dilakukan dua kali

dalam setahun yaitu supervisi formatif dengan super-

visi sumatif. Menurut peneliti bahwa apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri Tegalrejo itu
adalah kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG). Dalam

pelaksa-naan PKG memang ada kesamaan antara
supervisi akademik dengan PKG karena keduanya

sama sama menilai kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran.

Sedangkan Kepala Sekolah SD Negeri Japan

menje-laskan bahwa supervisi akademik dilakukan
58

sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh kepala
sekolah

dengan

kesepakatan

guru

kapan

akan

dilaksanakaan supervisi, tidak terpancang oleh waktu
apakah formatif atau sumatif, tapi supervisi kepala
sekolah

dila-kukan

kapan

saja

sesuai

dengan

kesepakatan. Adapun untuk kegiatan PKG sudah ada
jadwal

dari

atasan

yaitu

pendidikan yang menentukan.

dari

pengawas

satuan

Dari enam kepala sekolah SD di Kecamatan

Tegalrejo yaitu Kepala SD Negeri Wonosuko, Kepala SD
Negeri

Kebonagung,

Kepala

SD

Negeri

Purwosari,

Kepala SD Negeri Dawung, Kepala SD Negeri Klopo 1,
Kepala SD Negeri Girirejo, mengatakan persamaan

semua menjawab Supervisi dilaksanakan oleh kepala
sekolah sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati
dengan guru.

Mengenai pengaturan waktu pelaksanaan super-

visi akademik guru SD di Tegalrejo Magelang agar

berjalan secara berkesinambungan, terdapat kesamaan

jawaban dari kedelapan kepala sekolah yang peneliti
wawancara,

yaitu:

bahwa

jadwal

yang

sudah

direncanakan oleh kepala sekolah dalam perencanaan
supervisi

akademik

dilaksanakan

sesuai

dengan

kesepakatan guru, kemudian dikomunikasikan kepada

guru dilaksanakan minimal satu kali dalam satu
semester.

Adapun

langkah-langkah

dalam

pelaksanaan

supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo

Magelang agar dapat berjalan secara berkesinambungan, dijelaskan oleh kepala sekolah selaku responden dari penelitian ini sebagai berikut:

59

Kepala

Sekolah

SD

Negeri

Dawung,

Kepala

Sekolah SD Negeri Japan, Kepala SD Negeri Klopo 1
mengatakan ada kesamaan yaitu bahwa langkahlangkah Kepala Seko-lah dalam mensupervisi guru
adalah:

pertama,

mem-buat

jadwal

perencanaan

supervisi, melaksanakan supervisi, mensosialisasikan
kepada guru, mengada-kan kerjasama kapan akan
bersedia

disupervisi,

melaksanakan

supervisi

kunjungan kelas. Kedua, merefleksi kegiatan supervisi
yang telah dilakukan kepada guru. Ketiga, melakukan
tindak lanjut hasil supervisi kepada guru.

Sedangkan kepala sekolah yang lain seperti

Kepala Sekolah SD Negeri Purwosari, Kepala SD Negeri

Girirejo, Kepala Sekolah SD Negeri Kebonagung, Kepala
SD Negeri Wonosuko, Kepala Sekolah SD Negeri
Tegalrejo, masing masing berbeda namun hanya belum

lengkap tidak sampai ke tindak lanjut supervisi.

Namun semua inti-nya sama bahwa langkah-langkah
supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah
adalah: pertama,

membuat perencanaan supervisi,

menjadwalkan kegi-atan supervisi, mensosialisasikan
pelaksanaan super-visi kepada guru, ada kesepakatan

antara kepala sekolah dengan guru, melaksanakan
kunjungan kelas. Kedua, merefleksi kegiatan supervisi.

Ketiga, melakukan tindak lanjut hasil supervisi kepada
guru.

Untuk pertanyaan siapa yang disupervisi oleh

kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang, dari delapan
Kepala
60

Sekolah

yang

peneliti

wawancara

semua

jawabanya

ada

kesamaan

bahwa

Kepala

Sekolah

mensupervisi semua guru baik PNS maupun non PNS.

Pada pertanyaan ke enam mengenai berapa kali

kepala sekolah menemui guru dalam pelaksanaan

supervisi akademik SD di Tegalrejo Magelang, jawaban
dari kedelapan Kepala Sekolah mengatakan minimal

kepala sekolah menemui guru untuk kegiatan super-

visi satu kali dalam satu semester, sebaiknya sampai
tiga kali yang ideal, pertama kunjungan kelas, kedua
merefleksi hasil kunjungan kelas, ketiga menindak
lanjuti hasil supervisi akademik. Jika nilai belum
maksimal

atau

belum

memenuhi

dilakukan kunjungan kelas ulang.

standar

dapat

Untuk pertanyaan adakah hal-hal yang dapat

membantu kelancaran pelaksanaan supervisi akademik
Kepala

Sekolah

terhadap

guru

SD

di

Tegalrejo

Magelang, dijelaskan oleh Kepala Sekolah SD Negeri
Wonosuko, Kepala SD Negeri Tegalrejo, Kepala SD
Negeri

Purwosari,

Kepala

SD

Negeri

Kebonagung,

Kepala SD Negeri Girirejo, Kepala SD Negeri Japan,
bahwa yang membantu pelaksanaan kepala sekolah

dalam hal supervisi akademik adalah guru-guru yang
siap menerima tugas dan tanggung jawab sesuai

dengan tupoksinya sebagai guru, artinya guru yang
menjalankan kinerjanya seca-ra baik dan bertanggung
jawab itulah yang membantu kelancaran kegiatan

supervisi akademik. Sedangkan Kepala Sekolah SD
Negeri Klopo 1 dan Kepala Sekolah SD Negeri Dawung
keduanya mengiyakan setuju dengan jawaban keenam
kepala sekolah.

61

Mengenai faktor penghambat supervisi akademik

SD di Tegalrejo Magelang secara berkesinam-bungan,
kedelapan Kepala Sekolah mengatakan ada kesamaan
yaitu: guru yang tidak memiliki tanggung jawab sesuai

dengan tupoksinya sebagai guru, guru dengan motivasi
rendah, guru yang tidak memiliki semangat kerja tinggi

itulah yang akan menghambat kegiatan supervisi
akademik berkesinambungan di sekolah.

Sedangkan faktor kepemimpinan kepala sekolah

sangat

berpengaruh

dalam

pelaksanaan

supervisi

akademik SD di Tegalrejo Magelang secara berkesi-

nambungan, Kepala Sekolah SD Negeri Japan, Kepala
Sekolah SD Negeri Wonosuko, Kepala Sekolah SD
Negeri Tegalrejo, Kepala Sekolah SD Negeri Dawung
mengatakan,
akademik

faktor

Kepala

kesinambungan

Sekolah

terletak

supervisi

pada

model

kepemimpinan kepala sekolah yang memegang peranan

sangat penting, jika kepala sekolah tegas tekun dan
disiplin

akan

ber-pengaruh

terhadap

pelaksanaan

supervisi akademik tersebut dilaksanakan di sekolah
itu.

Adapun

Kepala

Sekolah

SD

Negeri

Girirejo,

Kepala Sekolah Japan, Kepala Sekolah SD Negeri Klopo
1, Kepala Sekolah SD Negeri Kebonagung mengatakan,
faktor model kepemimpinan kepala sekolah yang baik

sesuai dengan aturan yang berlaku dan yang fleksibel

dalam menjalankan kepemimpinanya akan berpengaruh besar terhadap pelaksanaan supervisi akademik
secara berkesinambungan.

Dari jawaban kepala sekolah di atas peneliti

simpulkan bahwa faktor kepemimpinan adalah menja62

di faktor pertama berhasil tidaknya kegiatan dan pelak-

sanaan supervisi akademik secara berkesinambungan
di sekolah itu. Dengan kata lain bahwa keteladanan
dari kepala sekolah sangat memgang peran penting di
dalam pelaksanaan supervisi akademik di sekolah.

Mengenai faktor perencanaan supervisi akademik

apakah mempengaruhi pelaksanaan supervisi akademik secara berkesinambungan, dari delapan kepala
sekolah yang penulis wawancarai mengatakan sama,

yaitu bahwa jika suatu kegiatan tidak dilakukan
perencanaan secara baik, maka kegiatan tersebut tidak
akan bisa berjalan dengan baik pula.
Peneliti

menyimpulkan

dari

jawaban

kepala

sekolah di atas, bahwa faktor perencanaan supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah memegang peranan sangat penting dalam kegiatan supervisi
akademik agar dapat berjalan secara berkesinambungan.

Kesinambungan pelaksanaan supervisi akademik

ini dimaksudkan bahwa dari perencanaan super-visi
yang dibuat oleh Kepala Sekolah harus dilaksanakan

oleh kepala sekolah pengganti jika suatu saat kepala

sekolah tersebut dimutasi atau diganti orang lain.
Supervisi

akademik

di

sekolah

itu

akan

tetap

berkelanjutan dilaksanakan oleh kepala sekolah yang

menggantinya, dengan demikian ada kesinambungan

kegiatan pelaksanaan supervisi akademik di sekolah
tersebut.

Jadi

bahwa

secara

menyeluruh

faktor-faktor

dapat

kesinambungan

disimpulkan

supervisi
63

akademik Kepala sekolah SD di Tegalrejo adalah
sebagai berikut:

1. Faktor Kepemimpinan kepala sekolah, memiliki

peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan

supervisi akademik di suatu sekolah; atau faktor

keteladanan dari kepala sekolah memegang peran
sangat

penting

dalam

akademik di sekolah.

pelaksanaan

supervisi

2. Faktor Perencanaan supervisi akademik yang di-

buat oleh kepala sekolah dilaksanakan oleh pengganti Kepala sekolah jika suatu saat dimutasi

sehingga kegiatan pelaksanaan supervisi akademik
tidak terputus atau tetap berkesinambungan.

3. Kebijakan atasan yang mengharuskan supervisi
akademik dilaksanakan.

4. Permintaan sendiri oleh guru untuk melakukan

supervisi akademik, dikarenakan sudah lama tidak
dilakukan supervisi dengan alasan perpindahan

kepala sekolah walaupun persentasenya sedikit dan
sedikit pula dilakukan oleh guru.

64

4.4 Trianggulasi Data

TRI ANGGULASI DATA ANTARA WAWANCARA,
OBSERVASI (NARA SUMBER) DAN STUDI
DOKUMENTASI

Judul Tesis : Faktor Penyebab Kesinambungan Supervisi
Akademik Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang

NO

Pertanyaan
1.

2

3.

4.

Jumlah nara
sumber/

responden

8 Kepala
sekolah

8 Kepala
Sekolah

8 Kepala
Sekolah

8 Kepala
Sekolah

Triang

gulasi antara

Nara

sumber

Wawancara, nara

Guru,

dokumentasi

sekolah.

sumber dan studi

Wawancara, nara

sumber dan studi
dokumentasi

Wawancara, nara

sumber dan studi
dokumentasi

Wawancara, nara

sumber dan studi
dokumentasi

staf

komite
Guru,
staf

Valid

Tidak
valid

Valid

0

Valid

0

Valid

0

Valid

15 %

sekolah.
komite
Guru,
staf

sekolah.
komite
Guru,
staf

sekolah.
komite

65