T2__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Kesinambungan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD Di Tegalrejo Magelang T2 BAB IV
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala SD di
Tegalrejo
Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah
SD di Tegalrejo penting guna peningkatan kompetensi
guru dalam bidang akademik. Pelaksanaan supervisi ini
dilaksanakan layaknya supervisi pada sekolah lain.
Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah
tiap dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh
pengawas sebagai supervisor.
Kepala Sekolah SD di Tegalrejo melaksanakan
supervisi akademik sebagaimana yang telah diperintahkan oleh atasan setiap semester paling sedikit satu
kali dalam satu semester, dan pada khususnya akhir
semester genap. Pelaksanaan supervisi akademik di
Sekolah Dasar di Tegalrejo sebagian sudah melaksanakan secara rutin, namun ada beberapa sekolah yang
belum melaksanakannya sesuai petunjuk maupun
berdasarkan perencanaan supervisi akademik yang
direncanakan oleh kepala sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Sekolah di delapan sekolah yang
peneliti wawancarai dengan perencanaan supervisi yang
sudah dibuatnya. Kepala sekolah yang memprogramkan kegiatan supervisi akademik SD di Tegalrejo dapat
41
melaksanakan supervisi
akademik
terencana sesuai dengan harapannya.
dengan teratur,
Langkah-langkah kepala sekolah dalam peren-
canaan supervisi akademik kepala sekolah SD di
Tegalrejo Magelang mengacu pada aturan teknis untuk
mempermudah di lapangan yang dari penyusunan
instrumen dan dilanjutkan dengan jadwal program
pelak-sanaan supervisi. Beberapa aspek/materi yang
menjadi sasaran kepala sekolah dalam pelaksanaan
supervisi akademik kepala sekolah di Tegalrejo mencakup proses pembelajaran baik dari awal perencanaan,
pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan
tindak lanjut.
Sasaran pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah SD di Tegalrejo pada semua guru di sekolah,
baik guru kelas maupun guru mata pelajaran. Supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo juga
ditujukan pada guru baik PNS maupun non PNS. Hal
ini untuk menyamakan tujuan dan target kompetensi
semua guru sehingga peningkatan mutu pembela-jaran
dapat
terealisasi
secara
maksimal.
Pelaksanaan
supervisi akademik ini tidak cukup dilaksanakan satu
kali pertemuan saja melainkan kepala sekolah sebagai
supervisor melaksanakan supervisi akademik pada
semua guru yang ideal tiga kali pertemuan.
Faktor yang menyebabkan supervisi akademik
berjalan secara berkesinambungan di Sekolah Dasar di
Tegalrejo Magelang berdasarkan hasil penelitian peneliti
kepada delapan kepala sekolah di Tegalrejo Magelang
adalah sebagai berikut:
42
Tabel 4.1
PROSENTASE HASIL WAWANCARA DENGAN 8 KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
RESPONDEN
NO
Instrumen
Pertanyaan
Pernyataan untuk Jawaban
Frekuensi
yang
menjawab
setuju
Prosen
tase
%
Frekuensi
yang
menjawab
tdk setuju
Prosen
tase
%
1.
Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
keteladanan
kepala sekolah
Faktor kepemimpinan kepala
sekolah sangat berpengaruh
berhasil tidaknya terhadap
pelaksanaan supervisi
akademik secara
berkesinambungan.
8
100
0
0
2.
Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
Program
supervisi
akademik
Faktor perencanaan supervisi
akademik oleh kepala sekolah
akan sangan berpengaruh
terhadap keberhasilan
supervisi akademik secara
berkesinambungan, jika
tanpa perencanaan supervisi
maka tidak akan dapat
terlaksana kegiatan supervisi
akademik si sekolah itu.
8
100
0
0
3.
Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
Kebijakan dari
atasan
Faktor kebijakan dari atasan
adalah merupakan hal yang
sangat penting untuk
dilaksanakannya supervisi
akademik sebagai acuan atau
pedoman pelaksannaan
supervisi di sekolah.
8
100
0
0
4.
Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
permintaan
sendiri oleh
guru
Faktor permintaan sendiri
oleh guru agar
dilaksanakannya supervise
akademik merupakan bentuk
keaktifan guru untuk selalu
menerima bimbingan dari
atasannya atau dari kepala
sekolah.
6
85
2
15
43
Pada
pertanyaan
pertama,
Apa
yang
kepala
sekolah lakukan agar pelaksanan supervisi akademik
berjalan secara berkesinambungan di wilayah Sekolah
Dasar di Kecamatan Tegalrejo dari kepala sekolah yang
diwawancarai oleh peneliti dari delapan kepala sekolah
semua menjawab ya berarti setuju dengan jawabannya
yaitu kepala sekolah terlebih dahulu harus membuat
perencanaan
supervisi
akademik
mendapatkan 100%.
prosentasenya
Pada pertanyaan kedua, mengenai kapan kepala
sekolah melaksanakan supervisi akademik dari delapan
kepala sekolah sebagai responden semua menjawab ya
setuju dengan jawabanya yaitu supervisi dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan maka
prosentasenya adalah 100% dan yang menjawab tidak
frekuensinya 0 %.
Pertanyaan
mengatur
waktu
ketiga
Bagaimana
pelaksanaan
kepala
supervisi
sekolah
akademik
kepada guru jawabannya dari delapan kepala sekolah
menjawab ya setuju dengan jawaban jadwal yang
sudah direncanakan disosialisasikan kepada semua
guru atau disosialisasikan kepada guru kemudian guru
disupervisi minimal satu kali dalam satu semester.
Prosentase
jawabanya
adalah
100%
frekuensi yang menjawab tidak adalah 0 %.
sedangkan
Pertanyaan keempat adalah apa saja langkah-
langkah kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik kepada guru jawabanya pertama membuat
jadwal, kedua mensosialisasikan jadwal, melaksanakan
kunjungan kelas, merefleksi kunjungan kelas, ketiga
menindak
44
lanjuti
hasil
supervisi,
dari
delapan
responden semua menjawab ya berarti prosentasenya
100% sedangkan yang menjawab tidak adalah 0%.
Pertanyaan kelima mengenai siapa sajakah yang
disupervisi oleh kepala sekolah delapan kepala sekolah
sebagai responden menjawab setuju dengan jawabannya yaitu kepala sekolah mensupervisi pada semua
guru baik pns maupun non pns guru kelas dan guru
mata pelajaran. Maka diperoleh frekuensi delapan
dengan prosentase jawaban 100% sedangkan jawaban
tidak memperoleh prosentase 0%.
Pertanyaan keenam mengenai berapa kali kepala
sekolah menemui guru untuk melakukan supervisi,
jawabanya dari delapan responden adalah Kepala
sekolah menjawab kepala sekolah melakukan supervisi
kepada guru minimal satu kali dalam satu semester
idealnya adalah tiga kali, yaitu kunjungan kelas, reflek-
si, tindak lanjut supervisi. Diperoleh frekuensi delapan
jika diprosentasekan adalah 100%, yang menjawab
tidak setuju dengan jawaban tersebut adalah 0 %.
Pertanyaan
apa
yang
mendukung
pelaksanan
supervisi akademik secara berkesinambungan jawabannya adalah guru yang siap menerima tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya sebagai
guru. Dari jawaban tersebut responden yang menjawab
ya frekuensinya delapan secara prosentasenya adalah
100% sedang yang menjawab tidak adalah 0 %
Pertanyaan
Siapakah
yang
tidak
mendukung
pelaksanaan supervisi akademik, jawabanya adalah
guru yang tidak memiliki tupoksi sebagai guru, delapan
responden menjawab ya, frekuensinya delapan prosentasenya 100% yang menjawab tidak adalah 0%.
45
Pada
pertanyaan
mengatur
waktu
Bagaimana
pelaksanaan
Kepala
supervisi
Sekolah
akademik
kepada guru agar berjalan secara berkesinambungan,
jawabanya adalah Kepala Sekolah menemui guru untuk
supervisi minimal satu kali dalam satu semester,
sebaiknya yang ideal tiga kali dalam satu semester
yaitu pertama supervisi kelas, kedua refleksi hasil
supervisi kelas, ketiga tindak lanjut
Menurut tabel di atas diartikan bahwa hasil dari
wawancara
kepala
sekolah
di
delapan
sekolah
menunjukkan untuk pertanyaan pertama pada sub
pertanyaan pertama tentang Faktor supervisi akademik
kepala
sekolah
sebagai
nara
adalah
faktor
keteladanan
kepala
sekolah memperoleh 100% dari delapan kepala sekolah
Sedangkan
sumber
pertanyaan
menyatakan
kedua
jawaban
tentang
ya.
Faktor
kesinambungan supervisi akademik kepala sekolah
adalah
Faktor
program
supervisi
akademik
yang
direncanakan oleh kepala sekolah dari delapan kepala
sekolah sebagai narasumber menyatakan jawaban yam
aka diperoleh 100%. Untuk pertanyaan nomor tiga
Faktor
kesinambungan
supervisi
akademik
kepala
sekolah adalah Faktor kebijakan dari atasan Kepala
sekolah menjawab ya semua dari delapan kepala
sekolah
maka
mendapatkan
100
%.
Pertanyaan
keempat dengan pertanyaan Faktor kesinambungan
supervisi akademik Kepala Sekolah adalah Faktor dari
permintaan sendiri oleh guru memperoleh jawaban 6
dengan jawaban ya berarti 85 % sedangkan dari dua
kepala sekolah yang menjawab tidak adalah 15 %
46
dengan demikian jawaban dari delapan kepala sekolah
tersebut setuju dengan jawaban yang diharapkan.
Pertanyaan nomor kode 1.2 telah dijawab dengan
jawaban ya semua berarti bahwa dari perta-nyaan
tersebut
dijawab
dengan
setuju
sesuai
dengan
jawabannya dengan demikian diperoleh seratus persen
(100%) setuju dengan jawaban tersebut.
Pada pertanyaan 1.3 oleh delapan kepala seko-
lah telah dijawab dengan jawaban ya semua berarti
bahwa pertanyaan tersebut sesuai dengan harapan
dari peneliti dan dijawab dengan jawaban ya dengan
demikian
dapat
diartikan
bahwa
setuju
dengan
jawaban yang telah dijawabnya. Prosentase jawaban ya
adalah seratus persen ( 100% ).
Pertanyaan 1.4 telah dijawab dengan jawaban ya
yang dapat diartikan setuju dengan jawaban yang
dilontarkan
oleh
delapan
kepala
sekolah
secara
keseluruhan dipersentase mendapatkan seratus persen
(100%).
Keseluruhan dari keempat poin pertanyaan dari
pertanyaa 1.1 (6 pertanyaan), pertanyaan 1.2, pertanyaan 1.3, pertanyaan 1.4 telah dijawab dengan
jawaban ya demikian jika dipersentasekan jumlah
semua =1.1 (100%) + 1.2 ( 100%) + 1.3 (100%) + 1.4
(100) = jumlah reratanya = 100 %.
Jawaban dari pertanyaan peneliti tentang faktor-
faktor apa yang menyebabkan supervisi akademik
Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang Kepala
Sekolah dari delapan sekolah mengatakan ya atau
setuju dengan faktor kepemimpinan Kepala Sekolah
sangat mendukung pelaksanaan supervisi akademik
47
secara berkesinambungan. Dari delapan kepala seko-
lah semua menjawab ya maka diperoleh 100% jawaban setuju dengan hasil jawabanya. Alasan mengapa
kepala sekolah menjawab ya karena Kepala sekolah
merupakan ujung tombak dari semua program dalam
hal ini khususnya program supervisi Akademik.
Kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor
utama karena kepala sekolah yang mampu membuat
program supervisi akademik kemudian melaksanakan-
nya berarti kepala sekolah tersebut memiliki sifat seorang pemimpin yang disiplin, pelaksanaan supervisi
akademik yang dilakukannya sesuai dengan berkesinambungan kepala sekolah yang demikian memiliki
sikap seorang pemimpin yang tegas berkomitmen yang
tinggi itulah yang diharapkan oleh atasan sesuai
dengan tupoksinya sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab. Kedisiplinan seorang Kepala sekolah
dalam melaksanakan program supervisi akademik akan
memperlancar
yang
pelaksanaannya
berkesinambungan.
supervisi
Sesuai
dengan
akademik
jawaban
pertanyaan 1.4 dari delapan kepala sekolah menjawab
ya diperoleh 100% dengan jawaban ya artinya setuju
dengan pertanyaan bahwa faktor kepemimpinan kepala
sekolah
merupakan
faktor
penentu
suksesnya
pelaksanaan supervisi akademik secara berkesinambungan.
Faktor kedua dari jawaban pertanyaan apakah
faktor perencanaan supervisi akademik yang dibuat
oleh kepala sekolah merupakan penentu suksesnya
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah SD di
Tegalrejo
48
Magelang,
jawaban
dari
delapan
kepala
sekolah menyetujui dengan jawaban ya yang berarti
setuju dengan pertanyaan peneliti bahwa faktor yang
menentukan
keberhasilan
pelaksanaan
supervisi
akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang
adalah dari faktor program perencanaan supervisi
akademik yang dibuat oleh kepala sekolah, dengan
perencanaan supervisi yang baik maka keberhasilan
supervisi akademik di sekolah tersebut mestinya akan
tercapai.
Faktor ketiga penyeban kesinambungan supervisi
akademik kepala sekolah adalah faktor kebijakan dari
atasan, atasan membawa dampak yang sangat tinggi
terhadap pelaksanaan sebuah program karena atasan
memiliki
kekuatan
yang
sangat
besar
untuk
mempengaruhi bawahan jika atasan memiliki kebijakan
senantiasa akan diikuti oleh jajaran di bawahnya,
struktur atasan mempunyai kekuatan vertikal untuk
bisa menekan semua kebijakannya untuk dilaksanakan
oleh
bawahannya
akademik
akan
begitupun
sangat
dengan
berpengaruh
jika
supervisi
atasan
memberikan acuan pelaksanaan bagi terlaksananya
program supervisi akademik yang harus dijalankan
oleh bawahannya, kepala sekolah akan mematuhi
semua aturan kebijakan atasan, berhasil tidaknya
pelaksanan supervisi akademik akan sangat dipengaruhi juga oleh kebijakan dari atasan yang merujuk
kepada pelaksanan supervisi akademik untuk dilaksanakan oleh kepala sekolah.
Faktor
keempat,
penyebab
kesinambungan
supervisi akademik adalah faktor permintaan sendiri
oleh guru untuk dilaksanakannya supervisi akademik,
49
walaupun
persentasenya
tidak
begitu
tinggi
bila
dibanfingkan dengan ketiga faktor diatas namun itu
merupakan
bentuk
suatau
cara
agar
pelaksanan
supervisi akademik berjalan secara berkesinambungan.
Pada dasarnya guru yang memohon dilaksanakannya
supervisi akademik karena merasa sangat butuh akan
bimbingan dari kepala sekolah yang sudah beberapa
waktummungkin tidak dilakukan karena mutasi kepala
sekolah yang terlalu lama, atau kepla sekolah sudah
sekian lama tidak melakukan supervisi akademik
karena
suatu
hal
sehingga
memungkinkan
dilakukannya kegiatan supervisi di sekolah itu.
Beberapa
supervisi
faktor
akademik
juga
penyebab
tidak
kesinambungan
ditanyakan
oleh
peneliti
sekolah
mereka
kepada komponen sekolah seperti kepada, siswa, orang
tua
siswa,
staf
sekolah,
komite
meyakinkan bahwa keempat faktor penyebab kesinambungan supervise akademik yaitu kesatu adalah, faktor
kepemimpinan kepala sekolah,
kedua adalah factor
perencanaan supervisi akademik yang disusun oleh
kepala sekolah, ketiga adalah faktor kebijakan atasan
yang
mendorong
pelaksanaan
supervisi
akademik,
keempat adalah faktor permintaan sendiri oleh guru
untuk dilaksanakanya supervisi memiliki dampak yang
cukup baik terhadap kemajuan prestasi siswa di
sekolah. Jawaban setuju dan diyakinkan oleh mereka
dengan menjawab ya dalam persentase 100%.
50
4.2 Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD di Tegalrejo
Magelang Secara Berkesinambungan
Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah
SD di Tegalrejo Magelang Ada dua kelompok, satu
kelompok yang melaksanakan supervisi secara berkesinambungan, kelompok lain adalah kelompok kepala
sekolah yang tidak melaksanakan supervisi akademik
secara tidak berkesinambungan yang. Yang menjadi
subyek penelitian adalah kepala sekolah yang telah
melaksanakan supervisi secara berkesinambungan.
Peneliti tidak memfokuskan penelitian kepala
sekolah yang melaksanakan supervisi tidak berkesinambungan melainkan meneliti sekolah yang melaksanakan supervisi secara berkesinambungan karena
bukan hal yang menjadi titik tujuan penelitian Kepala
SD di Tegalrejo Magelang melaksanakan supervisi
dengan mempersiapkan instrumen supervisi akademik
sebagai panduan pelaksanaan.
Kepala Sekolah yang menjadi sasaran adalah
sekolah
yang
telah
mengalami
pergantian
kepala
sekolah lama dan kepala sekolah baru, dan bagi kepala
sekolah
yang
merencanakan
program
supervisi
akademik. Kepala Sekolah yang terjadi pergantian
kepala sekolah jika kepala sekolah lama membuat
program supervisi, namun belum tentu dilaksanakan
oleh kepala sekolah yang baru, begitu juga bagi kepala
sekolah yang membuat perencanaan supervisi akademik kedua-duanya tentunya melaksanakan kesinambungan kegiatan supervisi akademik di sekolah itu.
51
Alasan beberapa kepala sekolah mengapa mela-
kukan kegiatan supervisi akademik secara berkesinambungan antara lain disebabkan karena:
Model kepemimpinan kepala sekolah berbeda ada
kepala
sekolah
yang
disiplin,
tegas,
komitmen
berkompeten, namun juga masih ada kepala sekolah
yang
sebaliknya.
Harapan
peneliti
adalah
kepala
sekolah yang menjadi tempat penelitian sekaligus
sebagai responden kepala sekolah yang memiliki sikap
tegas namun lembut, disiplin dan komitmen dengan
tupoksinya sebagai kepala sekolah. Keteladanan kepala
sekolah yang menjadi panutan di sekolah memegang
peranan sangat penting dalam pelaksanaan supervisi
akademik di sekolah.
Program kegiatan supervisi akademik di SD di
Tegalrejo Magelang dilaksanakan oleh kepala sekolah
pada setiap akhir semester ganjil, serta akhir semester
genap. Bagi sekolah yang telah berjalan supervisi
akademiknya. Adapun supervisi akademik di SD di
Tegalrejo Magelang, masih ada yang belum dapat
melaksanakannya
sesuai
yang
diharapkan
karena
beberapa hal yang menjadi hambatannya antara lain
ada beberapa faktor:
Faktor kepemimpinan kepala sekolah itu sendiri,
artinya bahwa jika kepala sekolah memiliki kompetensi supervisi akademik yang cukup, mampu untuk
membuat perencanaan supervisi akademik, kepala
sekolah melaksanakannya kemudian diikuti dengan
tindak lanjut supervisi
akademik. Maka supervisi
akademik dapat terlaksana secara berkesinambungan.
52
Aspek/materi
yang
menjadi
sasaran
kepala
sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik Kepala
Sekolah SD di Tegalrejo. Sasaran supervisi mencakup
proses pembelajaran baik dari awal perencanaan,
pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan
tindak lanjut. Dalam hal ini kepala sekolah mensupervisi pada aspek pokok yang meliputi administrasi
perangkat (silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan
pembelajaran di kelas, pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan mengakhiri dengan pemberian pembinaan
kepada
masing-masing
kelompok.
guru
secara
pribadi
dan
Sasaran pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah SD di Tegalrejo pada semua guru di sekolah,
baik
guru
kelas
maupun
guru
mata
pelajaran.
Supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo juga
ditujukan pada guru baik PNS maupun non PNS. Hal
ini untuk menyamakan tujuan dan target kompe-tensi
semua guru sehingga peningkatan mutu pem-belajaran
dapat terealisasi secara maksimal.
naan
Kepala sekolah menemui guru dalam pelaksasupervisi
akademik
kepala
sekolah
SD
di
Tegalrejo Magelang sebanyak minimal satu kali dalam
satu
tahap
supervisi.
Tahap
sosialisasi
materi
supervisi
program
supervisi, tahap kunjungan kepala sekolah pada guru,
tahap evaluasi/refleksi.
Agar
menguasai
akademik
Kepala sekolah hendaknya memiliki buku panduan
yang dipersiapkan sesuai dengan petunjuk dari atasan.
Pengelolaan pembelajaran menjadi tanggung jawab
guru kelas masing-masing, sehingga guru di SD di
53
Tegalrejo mengelola pembelajaran untuk mendu-kung
program supervisi akademik mengacu pada perangkat
pembelajaran yang telah dipersiapkan sehingga pengelolaan pembelajaran berlangsung dengan maksimal.
Guru
mengelola
program
pembelajaran
dengan
menyesuaikan silabus, RPP dan materi ajar, sehingga
bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai.
Guna mendukung kelas yang kondusif guru kelas
mengkondisikan kelas baik dari sarana prasa-rana,
materi ajar, maupun metode pembelajaran sesuai
dengan kondisi kemampuan siswa.
4.2.1 Faktor-faktor Penyebab Supervisi Akademik
Dilaksanakan secara Berkesinambungan oleh
Kepala Sekolah Dasar di Tegalrejo Magelang?
Dalam pelaksanaan supervisi akademik Kepala
sekolah Dasar di Tegalrejo Magelang yang dilaksanakan oleh supervisor seperti kepala sekolah layaknya
pelaksanaan program supervisi pada sekolah lain.
Beberapa pendukung pelaksanaan supervisi akademik
kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang ini berupa:
(1) aturan dinas pendidikan tentang perintah pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah; (2) posisi kepala
sekolah lebih tinggi daripada guru; (3) sikap guru yang
tunduk dan patuh pada pelaksanaan supervisi.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam pening-
katan kualitas guru, kepala sekolah berusaha meningkatkan kualitas pribadi guru dalam berbagai cara
termasuk pemberian dukungan moril yang berupa
pemberian motivasi pada guru. Dalam hal ini (1) Kepala
sekolah mengadakan bimtek untuk semua guru baik
54
yang diadakan oleh dinas pendidikan maupun lokal
guna peningkatan kemampuan kompetensi mengajar;
(2) Kepala sekolah memberikan pantauan tiap seminggu sekali pada akhir pekan untuk mengecek persiapan
administrasi yang akan dilaksanakan pada pembela-
jaran berikutnya dan mengevaluasi program pembela-
jaran pada minggu yang telah lalu; (3) Guru memberikan bimbingan baik secara pribadi maupun kelompok.
Adapun faktor faktor lain penyebab kesinam-
bungan pelaksanaan supervisi akademik SD Tegalrejo
Magelang adalah: (1) Faktor kepemimpinan kepala
sekolah; (2) Faktor perencanaan supervisi akademik
oleh kepala sekolah; (3) kebijakan dari atasan yang
mendorong
dilaksanakannya
kegiatan
supervisi
Akademik
Kepala
akademik; (4) permintaan sendiri oleh guru untuk
dilakukan supervisi akademik.
4.3
Evaluasi
Supervisi
Sekolah SD di Tegalrejo Magelang
Pada
tahap
akhir
pelaksanaan
supervisi
akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang
berupa evaluasi program supervisi kepala sekolah.
Kepala sekolah mengevaluasi hasil supervisi seusai
pelaksa-naan supervisi secara tuntas pada semua guru
dan pada semua aspek supervisi. Dalam hal ini kepala
sekolah
mengadakan
evaluasi
Supervisi
akademik
kepala sekolah seusai pelaksanaan supervisi secara
keseluruhan pada semua guru dan pada semua aspek.
55
Tujuan
utama
diadakan
evaluasi
Supervisi
akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang
adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja guru
dalam
pengelolaan
pembelajaran
sehingga
kepala
sekolah mampu memberikan solusi guna peningkatan
kompetensi
guru.
Manfaat
diadakannya
evaluasi
Supervisi akademik kepala sekolah cukup banyak di
antaranya: (1) kepala sekolah menjadi lebih tahu
kelebihan dan kelemahan guru dalam proses penge-
lolaan pembelajaran; (2) kepala sekolah bisa dengan
segera mencari solusi untuk meningkatkan kompetensi guru profesional.
Format penilaian
Supervisi
akademik
kepala
sekolah SD di Tegalrejo Magelang disusun oleh kepala
sekolah dalam guna memudahkan kriteria keberhasilan supervisi sebagaima yang diharapkan. Format
tersebut mengacu pada aspek-aspek yang menjadi
obyek
supervisi
kolom
aspek
keterkaitan
dengan
kinerja
guru.
guru
dalam
Format yang digunakan untuk penilaian meliputi: (1)
kegiatan
perencanaan
penyusunan perangkat pembelajaran; (2) kolom aspek
kegiatan guru dalam pengelolaam pembelajaran; (3)
kolom aspek kegiatan guru dalam evaluasi pembelajaran;
(4)
kolom
aspek
kegiatan
program tindak lanjut pembeajaran.
guru
dalam
Aspek-aspek yang disupervisi kepala sekolah
dalam program supervisi akademik mencakup aspek
kesiapan guru dalam proses pembelajaran baik dari
perencanaan hingga program tindak lanjut. Aspek
penyusunan perangkat pembelajaran, aspek penge56
lolaan pembelajaran di kelas, aspek penilaian dan
aspek program tindak lanjut.
Seusai pelaksanaan evaluasi supervisi, Kepala
Sekolah mengukur peningkatan kompetensi akademik
guru sebelum dan sesudah diadakan supervisi. Dengan
kriteria keberhasilan standar minimal 80%. Jika sudah
mencapai minimal 80% maka dianggap sudah cukup
baik dan berhasil.
Hasil
wawancara
dengan
kepala sekolah sebagai berikut:
responden
delapan
Kepala sekolah SD Negeri Wonosuko Tegalrejo,
mengatakan bahwa kepala sekolah hendaknya membuat suatu peren-canaan supervisi terlebih dahulu,
dari supervisi tersebut tercantum jadwal kegiatan
supervisi yang akan dilaksanakan.
Sebagaimana juga dijelaskan oleh Kepala Sekolah
Dasar Negeri Dawung, beliau juga mengatakan bahwa
Tiap Awal Tahun pelajaran Kepala Sekolah seha-rusnya
membuat perencanaan supervisi akademik serta jadwal
pelaksanaan supervisi akademik yang akan dilakukan
setahun yang akan datang;
Hal tersebut disampaikan juga oleh enam kepala
sekolah
yang
diwawancarai
oleh
peneliti
sebagai
responden, di antaranya adalah Kepala Sekolah SD
Negeri Kebonagung, Kepala SD Negeri Japan Tegalrejo,
Kepala SD Negeri Purwosari, Tegalrejo, Kepala SD
Negeri Tegalrejo, Kepala Sekolah SD Negeri Klopo 1,
Kepala SD Negeri Girirejo Tegalrejo. Keenam kepala
sekolah tersebut mengatakan: pentingnya perencanaan
super-visi akademik serta penyusunan jadwal kegiatan
supervisi akademik dibuat untuk bahan kelancaran
57
pelaksanaan
kegiatan
supervisi
akademik
secara
berkesinambung-an. Supervisi akademik akan bisa
dilakukan secara berkesinambungan apabila sebelumnya telah ada perencanaan yang matang.
Mengenai
pelaksanaan
supervisi
akademik
terhadap guru oleh kepala sekolah SD di Tegalrejo
Magelang, dari delapan Kepala Sekolah yang peneliti
wawancarai,
beberapa
sebagai berikut:
di
antaranya
menyatakan
Kepala Sekolah SD Negeri Tegalrejo mengatakan
bahwa Kepala Sekolah menyupervisi guru dilakukan
dua kali dalam setahun yaitu supervisi vormatif dan
supervisi sumatif. Sedangkan Kepala Sekolah SD Negeri
Japan mengatakan bahwa
Supervisi dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh Kepala
Sekolah dalam perencanaan Supervisi dari Kepala
Sekolah yang telah disepakati dengan guru .
Dari dua jawaban kepala sekolah tersebut sedikit
ada perbedaan antara kepala sekolah Tegalrejo dengan
Kepala
Sekolah
Japan
yang
menjelaskan
bahwa
supervisi akademik di sekolah dilakukan dua kali
dalam setahun yaitu supervisi formatif dengan super-
visi sumatif. Menurut peneliti bahwa apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri Tegalrejo itu
adalah kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG). Dalam
pelaksa-naan PKG memang ada kesamaan antara
supervisi akademik dengan PKG karena keduanya
sama sama menilai kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Sedangkan Kepala Sekolah SD Negeri Japan
menje-laskan bahwa supervisi akademik dilakukan
58
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh kepala
sekolah
dengan
kesepakatan
guru
kapan
akan
dilaksanakaan supervisi, tidak terpancang oleh waktu
apakah formatif atau sumatif, tapi supervisi kepala
sekolah
dila-kukan
kapan
saja
sesuai
dengan
kesepakatan. Adapun untuk kegiatan PKG sudah ada
jadwal
dari
atasan
yaitu
pendidikan yang menentukan.
dari
pengawas
satuan
Dari enam kepala sekolah SD di Kecamatan
Tegalrejo yaitu Kepala SD Negeri Wonosuko, Kepala SD
Negeri
Kebonagung,
Kepala
SD
Negeri
Purwosari,
Kepala SD Negeri Dawung, Kepala SD Negeri Klopo 1,
Kepala SD Negeri Girirejo, mengatakan persamaan
semua menjawab Supervisi dilaksanakan oleh kepala
sekolah sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati
dengan guru.
Mengenai pengaturan waktu pelaksanaan super-
visi akademik guru SD di Tegalrejo Magelang agar
berjalan secara berkesinambungan, terdapat kesamaan
jawaban dari kedelapan kepala sekolah yang peneliti
wawancara,
yaitu:
bahwa
jadwal
yang
sudah
direncanakan oleh kepala sekolah dalam perencanaan
supervisi
akademik
dilaksanakan
sesuai
dengan
kesepakatan guru, kemudian dikomunikasikan kepada
guru dilaksanakan minimal satu kali dalam satu
semester.
Adapun
langkah-langkah
dalam
pelaksanaan
supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo
Magelang agar dapat berjalan secara berkesinambungan, dijelaskan oleh kepala sekolah selaku responden dari penelitian ini sebagai berikut:
59
Kepala
Sekolah
SD
Negeri
Dawung,
Kepala
Sekolah SD Negeri Japan, Kepala SD Negeri Klopo 1
mengatakan ada kesamaan yaitu bahwa langkahlangkah Kepala Seko-lah dalam mensupervisi guru
adalah:
pertama,
mem-buat
jadwal
perencanaan
supervisi, melaksanakan supervisi, mensosialisasikan
kepada guru, mengada-kan kerjasama kapan akan
bersedia
disupervisi,
melaksanakan
supervisi
kunjungan kelas. Kedua, merefleksi kegiatan supervisi
yang telah dilakukan kepada guru. Ketiga, melakukan
tindak lanjut hasil supervisi kepada guru.
Sedangkan kepala sekolah yang lain seperti
Kepala Sekolah SD Negeri Purwosari, Kepala SD Negeri
Girirejo, Kepala Sekolah SD Negeri Kebonagung, Kepala
SD Negeri Wonosuko, Kepala Sekolah SD Negeri
Tegalrejo, masing masing berbeda namun hanya belum
lengkap tidak sampai ke tindak lanjut supervisi.
Namun semua inti-nya sama bahwa langkah-langkah
supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah
adalah: pertama,
membuat perencanaan supervisi,
menjadwalkan kegi-atan supervisi, mensosialisasikan
pelaksanaan super-visi kepada guru, ada kesepakatan
antara kepala sekolah dengan guru, melaksanakan
kunjungan kelas. Kedua, merefleksi kegiatan supervisi.
Ketiga, melakukan tindak lanjut hasil supervisi kepada
guru.
Untuk pertanyaan siapa yang disupervisi oleh
kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang, dari delapan
Kepala
60
Sekolah
yang
peneliti
wawancara
semua
jawabanya
ada
kesamaan
bahwa
Kepala
Sekolah
mensupervisi semua guru baik PNS maupun non PNS.
Pada pertanyaan ke enam mengenai berapa kali
kepala sekolah menemui guru dalam pelaksanaan
supervisi akademik SD di Tegalrejo Magelang, jawaban
dari kedelapan Kepala Sekolah mengatakan minimal
kepala sekolah menemui guru untuk kegiatan super-
visi satu kali dalam satu semester, sebaiknya sampai
tiga kali yang ideal, pertama kunjungan kelas, kedua
merefleksi hasil kunjungan kelas, ketiga menindak
lanjuti hasil supervisi akademik. Jika nilai belum
maksimal
atau
belum
memenuhi
dilakukan kunjungan kelas ulang.
standar
dapat
Untuk pertanyaan adakah hal-hal yang dapat
membantu kelancaran pelaksanaan supervisi akademik
Kepala
Sekolah
terhadap
guru
SD
di
Tegalrejo
Magelang, dijelaskan oleh Kepala Sekolah SD Negeri
Wonosuko, Kepala SD Negeri Tegalrejo, Kepala SD
Negeri
Purwosari,
Kepala
SD
Negeri
Kebonagung,
Kepala SD Negeri Girirejo, Kepala SD Negeri Japan,
bahwa yang membantu pelaksanaan kepala sekolah
dalam hal supervisi akademik adalah guru-guru yang
siap menerima tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan tupoksinya sebagai guru, artinya guru yang
menjalankan kinerjanya seca-ra baik dan bertanggung
jawab itulah yang membantu kelancaran kegiatan
supervisi akademik. Sedangkan Kepala Sekolah SD
Negeri Klopo 1 dan Kepala Sekolah SD Negeri Dawung
keduanya mengiyakan setuju dengan jawaban keenam
kepala sekolah.
61
Mengenai faktor penghambat supervisi akademik
SD di Tegalrejo Magelang secara berkesinam-bungan,
kedelapan Kepala Sekolah mengatakan ada kesamaan
yaitu: guru yang tidak memiliki tanggung jawab sesuai
dengan tupoksinya sebagai guru, guru dengan motivasi
rendah, guru yang tidak memiliki semangat kerja tinggi
itulah yang akan menghambat kegiatan supervisi
akademik berkesinambungan di sekolah.
Sedangkan faktor kepemimpinan kepala sekolah
sangat
berpengaruh
dalam
pelaksanaan
supervisi
akademik SD di Tegalrejo Magelang secara berkesi-
nambungan, Kepala Sekolah SD Negeri Japan, Kepala
Sekolah SD Negeri Wonosuko, Kepala Sekolah SD
Negeri Tegalrejo, Kepala Sekolah SD Negeri Dawung
mengatakan,
akademik
faktor
Kepala
kesinambungan
Sekolah
terletak
supervisi
pada
model
kepemimpinan kepala sekolah yang memegang peranan
sangat penting, jika kepala sekolah tegas tekun dan
disiplin
akan
ber-pengaruh
terhadap
pelaksanaan
supervisi akademik tersebut dilaksanakan di sekolah
itu.
Adapun
Kepala
Sekolah
SD
Negeri
Girirejo,
Kepala Sekolah Japan, Kepala Sekolah SD Negeri Klopo
1, Kepala Sekolah SD Negeri Kebonagung mengatakan,
faktor model kepemimpinan kepala sekolah yang baik
sesuai dengan aturan yang berlaku dan yang fleksibel
dalam menjalankan kepemimpinanya akan berpengaruh besar terhadap pelaksanaan supervisi akademik
secara berkesinambungan.
Dari jawaban kepala sekolah di atas peneliti
simpulkan bahwa faktor kepemimpinan adalah menja62
di faktor pertama berhasil tidaknya kegiatan dan pelak-
sanaan supervisi akademik secara berkesinambungan
di sekolah itu. Dengan kata lain bahwa keteladanan
dari kepala sekolah sangat memgang peran penting di
dalam pelaksanaan supervisi akademik di sekolah.
Mengenai faktor perencanaan supervisi akademik
apakah mempengaruhi pelaksanaan supervisi akademik secara berkesinambungan, dari delapan kepala
sekolah yang penulis wawancarai mengatakan sama,
yaitu bahwa jika suatu kegiatan tidak dilakukan
perencanaan secara baik, maka kegiatan tersebut tidak
akan bisa berjalan dengan baik pula.
Peneliti
menyimpulkan
dari
jawaban
kepala
sekolah di atas, bahwa faktor perencanaan supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah memegang peranan sangat penting dalam kegiatan supervisi
akademik agar dapat berjalan secara berkesinambungan.
Kesinambungan pelaksanaan supervisi akademik
ini dimaksudkan bahwa dari perencanaan super-visi
yang dibuat oleh Kepala Sekolah harus dilaksanakan
oleh kepala sekolah pengganti jika suatu saat kepala
sekolah tersebut dimutasi atau diganti orang lain.
Supervisi
akademik
di
sekolah
itu
akan
tetap
berkelanjutan dilaksanakan oleh kepala sekolah yang
menggantinya, dengan demikian ada kesinambungan
kegiatan pelaksanaan supervisi akademik di sekolah
tersebut.
Jadi
bahwa
secara
menyeluruh
faktor-faktor
dapat
kesinambungan
disimpulkan
supervisi
63
akademik Kepala sekolah SD di Tegalrejo adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Kepemimpinan kepala sekolah, memiliki
peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan
supervisi akademik di suatu sekolah; atau faktor
keteladanan dari kepala sekolah memegang peran
sangat
penting
dalam
akademik di sekolah.
pelaksanaan
supervisi
2. Faktor Perencanaan supervisi akademik yang di-
buat oleh kepala sekolah dilaksanakan oleh pengganti Kepala sekolah jika suatu saat dimutasi
sehingga kegiatan pelaksanaan supervisi akademik
tidak terputus atau tetap berkesinambungan.
3. Kebijakan atasan yang mengharuskan supervisi
akademik dilaksanakan.
4. Permintaan sendiri oleh guru untuk melakukan
supervisi akademik, dikarenakan sudah lama tidak
dilakukan supervisi dengan alasan perpindahan
kepala sekolah walaupun persentasenya sedikit dan
sedikit pula dilakukan oleh guru.
64
4.4 Trianggulasi Data
TRI ANGGULASI DATA ANTARA WAWANCARA,
OBSERVASI (NARA SUMBER) DAN STUDI
DOKUMENTASI
Judul Tesis : Faktor Penyebab Kesinambungan Supervisi
Akademik Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang
NO
Pertanyaan
1.
2
3.
4.
Jumlah nara
sumber/
responden
8 Kepala
sekolah
8 Kepala
Sekolah
8 Kepala
Sekolah
8 Kepala
Sekolah
Triang
gulasi antara
Nara
sumber
Wawancara, nara
Guru,
dokumentasi
sekolah.
sumber dan studi
Wawancara, nara
sumber dan studi
dokumentasi
Wawancara, nara
sumber dan studi
dokumentasi
Wawancara, nara
sumber dan studi
dokumentasi
staf
komite
Guru,
staf
Valid
Tidak
valid
Valid
0
Valid
0
Valid
0
Valid
15 %
sekolah.
komite
Guru,
staf
sekolah.
komite
Guru,
staf
sekolah.
komite
65
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala SD di
Tegalrejo
Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah
SD di Tegalrejo penting guna peningkatan kompetensi
guru dalam bidang akademik. Pelaksanaan supervisi ini
dilaksanakan layaknya supervisi pada sekolah lain.
Pelaksanaan supervisi dilakukan oleh kepala sekolah
tiap dabin atau gugus, juga bisa dilaksanakan oleh
pengawas sebagai supervisor.
Kepala Sekolah SD di Tegalrejo melaksanakan
supervisi akademik sebagaimana yang telah diperintahkan oleh atasan setiap semester paling sedikit satu
kali dalam satu semester, dan pada khususnya akhir
semester genap. Pelaksanaan supervisi akademik di
Sekolah Dasar di Tegalrejo sebagian sudah melaksanakan secara rutin, namun ada beberapa sekolah yang
belum melaksanakannya sesuai petunjuk maupun
berdasarkan perencanaan supervisi akademik yang
direncanakan oleh kepala sekolah. Sebagaimana dikemukakan oleh Kepala Sekolah di delapan sekolah yang
peneliti wawancarai dengan perencanaan supervisi yang
sudah dibuatnya. Kepala sekolah yang memprogramkan kegiatan supervisi akademik SD di Tegalrejo dapat
41
melaksanakan supervisi
akademik
terencana sesuai dengan harapannya.
dengan teratur,
Langkah-langkah kepala sekolah dalam peren-
canaan supervisi akademik kepala sekolah SD di
Tegalrejo Magelang mengacu pada aturan teknis untuk
mempermudah di lapangan yang dari penyusunan
instrumen dan dilanjutkan dengan jadwal program
pelak-sanaan supervisi. Beberapa aspek/materi yang
menjadi sasaran kepala sekolah dalam pelaksanaan
supervisi akademik kepala sekolah di Tegalrejo mencakup proses pembelajaran baik dari awal perencanaan,
pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan
tindak lanjut.
Sasaran pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah SD di Tegalrejo pada semua guru di sekolah,
baik guru kelas maupun guru mata pelajaran. Supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo juga
ditujukan pada guru baik PNS maupun non PNS. Hal
ini untuk menyamakan tujuan dan target kompetensi
semua guru sehingga peningkatan mutu pembela-jaran
dapat
terealisasi
secara
maksimal.
Pelaksanaan
supervisi akademik ini tidak cukup dilaksanakan satu
kali pertemuan saja melainkan kepala sekolah sebagai
supervisor melaksanakan supervisi akademik pada
semua guru yang ideal tiga kali pertemuan.
Faktor yang menyebabkan supervisi akademik
berjalan secara berkesinambungan di Sekolah Dasar di
Tegalrejo Magelang berdasarkan hasil penelitian peneliti
kepada delapan kepala sekolah di Tegalrejo Magelang
adalah sebagai berikut:
42
Tabel 4.1
PROSENTASE HASIL WAWANCARA DENGAN 8 KEPALA SEKOLAH SEBAGAI
RESPONDEN
NO
Instrumen
Pertanyaan
Pernyataan untuk Jawaban
Frekuensi
yang
menjawab
setuju
Prosen
tase
%
Frekuensi
yang
menjawab
tdk setuju
Prosen
tase
%
1.
Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
keteladanan
kepala sekolah
Faktor kepemimpinan kepala
sekolah sangat berpengaruh
berhasil tidaknya terhadap
pelaksanaan supervisi
akademik secara
berkesinambungan.
8
100
0
0
2.
Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
Program
supervisi
akademik
Faktor perencanaan supervisi
akademik oleh kepala sekolah
akan sangan berpengaruh
terhadap keberhasilan
supervisi akademik secara
berkesinambungan, jika
tanpa perencanaan supervisi
maka tidak akan dapat
terlaksana kegiatan supervisi
akademik si sekolah itu.
8
100
0
0
3.
Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
Kebijakan dari
atasan
Faktor kebijakan dari atasan
adalah merupakan hal yang
sangat penting untuk
dilaksanakannya supervisi
akademik sebagai acuan atau
pedoman pelaksannaan
supervisi di sekolah.
8
100
0
0
4.
Faktor faktor
kesinambunga
n supervisi
akademik
adalah
permintaan
sendiri oleh
guru
Faktor permintaan sendiri
oleh guru agar
dilaksanakannya supervise
akademik merupakan bentuk
keaktifan guru untuk selalu
menerima bimbingan dari
atasannya atau dari kepala
sekolah.
6
85
2
15
43
Pada
pertanyaan
pertama,
Apa
yang
kepala
sekolah lakukan agar pelaksanan supervisi akademik
berjalan secara berkesinambungan di wilayah Sekolah
Dasar di Kecamatan Tegalrejo dari kepala sekolah yang
diwawancarai oleh peneliti dari delapan kepala sekolah
semua menjawab ya berarti setuju dengan jawabannya
yaitu kepala sekolah terlebih dahulu harus membuat
perencanaan
supervisi
akademik
mendapatkan 100%.
prosentasenya
Pada pertanyaan kedua, mengenai kapan kepala
sekolah melaksanakan supervisi akademik dari delapan
kepala sekolah sebagai responden semua menjawab ya
setuju dengan jawabanya yaitu supervisi dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang sudah direncanakan maka
prosentasenya adalah 100% dan yang menjawab tidak
frekuensinya 0 %.
Pertanyaan
mengatur
waktu
ketiga
Bagaimana
pelaksanaan
kepala
supervisi
sekolah
akademik
kepada guru jawabannya dari delapan kepala sekolah
menjawab ya setuju dengan jawaban jadwal yang
sudah direncanakan disosialisasikan kepada semua
guru atau disosialisasikan kepada guru kemudian guru
disupervisi minimal satu kali dalam satu semester.
Prosentase
jawabanya
adalah
100%
frekuensi yang menjawab tidak adalah 0 %.
sedangkan
Pertanyaan keempat adalah apa saja langkah-
langkah kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi
akademik kepada guru jawabanya pertama membuat
jadwal, kedua mensosialisasikan jadwal, melaksanakan
kunjungan kelas, merefleksi kunjungan kelas, ketiga
menindak
44
lanjuti
hasil
supervisi,
dari
delapan
responden semua menjawab ya berarti prosentasenya
100% sedangkan yang menjawab tidak adalah 0%.
Pertanyaan kelima mengenai siapa sajakah yang
disupervisi oleh kepala sekolah delapan kepala sekolah
sebagai responden menjawab setuju dengan jawabannya yaitu kepala sekolah mensupervisi pada semua
guru baik pns maupun non pns guru kelas dan guru
mata pelajaran. Maka diperoleh frekuensi delapan
dengan prosentase jawaban 100% sedangkan jawaban
tidak memperoleh prosentase 0%.
Pertanyaan keenam mengenai berapa kali kepala
sekolah menemui guru untuk melakukan supervisi,
jawabanya dari delapan responden adalah Kepala
sekolah menjawab kepala sekolah melakukan supervisi
kepada guru minimal satu kali dalam satu semester
idealnya adalah tiga kali, yaitu kunjungan kelas, reflek-
si, tindak lanjut supervisi. Diperoleh frekuensi delapan
jika diprosentasekan adalah 100%, yang menjawab
tidak setuju dengan jawaban tersebut adalah 0 %.
Pertanyaan
apa
yang
mendukung
pelaksanan
supervisi akademik secara berkesinambungan jawabannya adalah guru yang siap menerima tugas dan
tanggung jawab sesuai dengan tupoksinya sebagai
guru. Dari jawaban tersebut responden yang menjawab
ya frekuensinya delapan secara prosentasenya adalah
100% sedang yang menjawab tidak adalah 0 %
Pertanyaan
Siapakah
yang
tidak
mendukung
pelaksanaan supervisi akademik, jawabanya adalah
guru yang tidak memiliki tupoksi sebagai guru, delapan
responden menjawab ya, frekuensinya delapan prosentasenya 100% yang menjawab tidak adalah 0%.
45
Pada
pertanyaan
mengatur
waktu
Bagaimana
pelaksanaan
Kepala
supervisi
Sekolah
akademik
kepada guru agar berjalan secara berkesinambungan,
jawabanya adalah Kepala Sekolah menemui guru untuk
supervisi minimal satu kali dalam satu semester,
sebaiknya yang ideal tiga kali dalam satu semester
yaitu pertama supervisi kelas, kedua refleksi hasil
supervisi kelas, ketiga tindak lanjut
Menurut tabel di atas diartikan bahwa hasil dari
wawancara
kepala
sekolah
di
delapan
sekolah
menunjukkan untuk pertanyaan pertama pada sub
pertanyaan pertama tentang Faktor supervisi akademik
kepala
sekolah
sebagai
nara
adalah
faktor
keteladanan
kepala
sekolah memperoleh 100% dari delapan kepala sekolah
Sedangkan
sumber
pertanyaan
menyatakan
kedua
jawaban
tentang
ya.
Faktor
kesinambungan supervisi akademik kepala sekolah
adalah
Faktor
program
supervisi
akademik
yang
direncanakan oleh kepala sekolah dari delapan kepala
sekolah sebagai narasumber menyatakan jawaban yam
aka diperoleh 100%. Untuk pertanyaan nomor tiga
Faktor
kesinambungan
supervisi
akademik
kepala
sekolah adalah Faktor kebijakan dari atasan Kepala
sekolah menjawab ya semua dari delapan kepala
sekolah
maka
mendapatkan
100
%.
Pertanyaan
keempat dengan pertanyaan Faktor kesinambungan
supervisi akademik Kepala Sekolah adalah Faktor dari
permintaan sendiri oleh guru memperoleh jawaban 6
dengan jawaban ya berarti 85 % sedangkan dari dua
kepala sekolah yang menjawab tidak adalah 15 %
46
dengan demikian jawaban dari delapan kepala sekolah
tersebut setuju dengan jawaban yang diharapkan.
Pertanyaan nomor kode 1.2 telah dijawab dengan
jawaban ya semua berarti bahwa dari perta-nyaan
tersebut
dijawab
dengan
setuju
sesuai
dengan
jawabannya dengan demikian diperoleh seratus persen
(100%) setuju dengan jawaban tersebut.
Pada pertanyaan 1.3 oleh delapan kepala seko-
lah telah dijawab dengan jawaban ya semua berarti
bahwa pertanyaan tersebut sesuai dengan harapan
dari peneliti dan dijawab dengan jawaban ya dengan
demikian
dapat
diartikan
bahwa
setuju
dengan
jawaban yang telah dijawabnya. Prosentase jawaban ya
adalah seratus persen ( 100% ).
Pertanyaan 1.4 telah dijawab dengan jawaban ya
yang dapat diartikan setuju dengan jawaban yang
dilontarkan
oleh
delapan
kepala
sekolah
secara
keseluruhan dipersentase mendapatkan seratus persen
(100%).
Keseluruhan dari keempat poin pertanyaan dari
pertanyaa 1.1 (6 pertanyaan), pertanyaan 1.2, pertanyaan 1.3, pertanyaan 1.4 telah dijawab dengan
jawaban ya demikian jika dipersentasekan jumlah
semua =1.1 (100%) + 1.2 ( 100%) + 1.3 (100%) + 1.4
(100) = jumlah reratanya = 100 %.
Jawaban dari pertanyaan peneliti tentang faktor-
faktor apa yang menyebabkan supervisi akademik
Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang Kepala
Sekolah dari delapan sekolah mengatakan ya atau
setuju dengan faktor kepemimpinan Kepala Sekolah
sangat mendukung pelaksanaan supervisi akademik
47
secara berkesinambungan. Dari delapan kepala seko-
lah semua menjawab ya maka diperoleh 100% jawaban setuju dengan hasil jawabanya. Alasan mengapa
kepala sekolah menjawab ya karena Kepala sekolah
merupakan ujung tombak dari semua program dalam
hal ini khususnya program supervisi Akademik.
Kepemimpinan kepala sekolah menjadi faktor
utama karena kepala sekolah yang mampu membuat
program supervisi akademik kemudian melaksanakan-
nya berarti kepala sekolah tersebut memiliki sifat seorang pemimpin yang disiplin, pelaksanaan supervisi
akademik yang dilakukannya sesuai dengan berkesinambungan kepala sekolah yang demikian memiliki
sikap seorang pemimpin yang tegas berkomitmen yang
tinggi itulah yang diharapkan oleh atasan sesuai
dengan tupoksinya sebagai kepala sekolah yang bertanggung jawab. Kedisiplinan seorang Kepala sekolah
dalam melaksanakan program supervisi akademik akan
memperlancar
yang
pelaksanaannya
berkesinambungan.
supervisi
Sesuai
dengan
akademik
jawaban
pertanyaan 1.4 dari delapan kepala sekolah menjawab
ya diperoleh 100% dengan jawaban ya artinya setuju
dengan pertanyaan bahwa faktor kepemimpinan kepala
sekolah
merupakan
faktor
penentu
suksesnya
pelaksanaan supervisi akademik secara berkesinambungan.
Faktor kedua dari jawaban pertanyaan apakah
faktor perencanaan supervisi akademik yang dibuat
oleh kepala sekolah merupakan penentu suksesnya
pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah SD di
Tegalrejo
48
Magelang,
jawaban
dari
delapan
kepala
sekolah menyetujui dengan jawaban ya yang berarti
setuju dengan pertanyaan peneliti bahwa faktor yang
menentukan
keberhasilan
pelaksanaan
supervisi
akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang
adalah dari faktor program perencanaan supervisi
akademik yang dibuat oleh kepala sekolah, dengan
perencanaan supervisi yang baik maka keberhasilan
supervisi akademik di sekolah tersebut mestinya akan
tercapai.
Faktor ketiga penyeban kesinambungan supervisi
akademik kepala sekolah adalah faktor kebijakan dari
atasan, atasan membawa dampak yang sangat tinggi
terhadap pelaksanaan sebuah program karena atasan
memiliki
kekuatan
yang
sangat
besar
untuk
mempengaruhi bawahan jika atasan memiliki kebijakan
senantiasa akan diikuti oleh jajaran di bawahnya,
struktur atasan mempunyai kekuatan vertikal untuk
bisa menekan semua kebijakannya untuk dilaksanakan
oleh
bawahannya
akademik
akan
begitupun
sangat
dengan
berpengaruh
jika
supervisi
atasan
memberikan acuan pelaksanaan bagi terlaksananya
program supervisi akademik yang harus dijalankan
oleh bawahannya, kepala sekolah akan mematuhi
semua aturan kebijakan atasan, berhasil tidaknya
pelaksanan supervisi akademik akan sangat dipengaruhi juga oleh kebijakan dari atasan yang merujuk
kepada pelaksanan supervisi akademik untuk dilaksanakan oleh kepala sekolah.
Faktor
keempat,
penyebab
kesinambungan
supervisi akademik adalah faktor permintaan sendiri
oleh guru untuk dilaksanakannya supervisi akademik,
49
walaupun
persentasenya
tidak
begitu
tinggi
bila
dibanfingkan dengan ketiga faktor diatas namun itu
merupakan
bentuk
suatau
cara
agar
pelaksanan
supervisi akademik berjalan secara berkesinambungan.
Pada dasarnya guru yang memohon dilaksanakannya
supervisi akademik karena merasa sangat butuh akan
bimbingan dari kepala sekolah yang sudah beberapa
waktummungkin tidak dilakukan karena mutasi kepala
sekolah yang terlalu lama, atau kepla sekolah sudah
sekian lama tidak melakukan supervisi akademik
karena
suatu
hal
sehingga
memungkinkan
dilakukannya kegiatan supervisi di sekolah itu.
Beberapa
supervisi
faktor
akademik
juga
penyebab
tidak
kesinambungan
ditanyakan
oleh
peneliti
sekolah
mereka
kepada komponen sekolah seperti kepada, siswa, orang
tua
siswa,
staf
sekolah,
komite
meyakinkan bahwa keempat faktor penyebab kesinambungan supervise akademik yaitu kesatu adalah, faktor
kepemimpinan kepala sekolah,
kedua adalah factor
perencanaan supervisi akademik yang disusun oleh
kepala sekolah, ketiga adalah faktor kebijakan atasan
yang
mendorong
pelaksanaan
supervisi
akademik,
keempat adalah faktor permintaan sendiri oleh guru
untuk dilaksanakanya supervisi memiliki dampak yang
cukup baik terhadap kemajuan prestasi siswa di
sekolah. Jawaban setuju dan diyakinkan oleh mereka
dengan menjawab ya dalam persentase 100%.
50
4.2 Pembahasan Pelaksanaan Supervisi Akademik Kepala Sekolah SD di Tegalrejo
Magelang Secara Berkesinambungan
Pelaksanaan supervisi akademik kepala sekolah
SD di Tegalrejo Magelang Ada dua kelompok, satu
kelompok yang melaksanakan supervisi secara berkesinambungan, kelompok lain adalah kelompok kepala
sekolah yang tidak melaksanakan supervisi akademik
secara tidak berkesinambungan yang. Yang menjadi
subyek penelitian adalah kepala sekolah yang telah
melaksanakan supervisi secara berkesinambungan.
Peneliti tidak memfokuskan penelitian kepala
sekolah yang melaksanakan supervisi tidak berkesinambungan melainkan meneliti sekolah yang melaksanakan supervisi secara berkesinambungan karena
bukan hal yang menjadi titik tujuan penelitian Kepala
SD di Tegalrejo Magelang melaksanakan supervisi
dengan mempersiapkan instrumen supervisi akademik
sebagai panduan pelaksanaan.
Kepala Sekolah yang menjadi sasaran adalah
sekolah
yang
telah
mengalami
pergantian
kepala
sekolah lama dan kepala sekolah baru, dan bagi kepala
sekolah
yang
merencanakan
program
supervisi
akademik. Kepala Sekolah yang terjadi pergantian
kepala sekolah jika kepala sekolah lama membuat
program supervisi, namun belum tentu dilaksanakan
oleh kepala sekolah yang baru, begitu juga bagi kepala
sekolah yang membuat perencanaan supervisi akademik kedua-duanya tentunya melaksanakan kesinambungan kegiatan supervisi akademik di sekolah itu.
51
Alasan beberapa kepala sekolah mengapa mela-
kukan kegiatan supervisi akademik secara berkesinambungan antara lain disebabkan karena:
Model kepemimpinan kepala sekolah berbeda ada
kepala
sekolah
yang
disiplin,
tegas,
komitmen
berkompeten, namun juga masih ada kepala sekolah
yang
sebaliknya.
Harapan
peneliti
adalah
kepala
sekolah yang menjadi tempat penelitian sekaligus
sebagai responden kepala sekolah yang memiliki sikap
tegas namun lembut, disiplin dan komitmen dengan
tupoksinya sebagai kepala sekolah. Keteladanan kepala
sekolah yang menjadi panutan di sekolah memegang
peranan sangat penting dalam pelaksanaan supervisi
akademik di sekolah.
Program kegiatan supervisi akademik di SD di
Tegalrejo Magelang dilaksanakan oleh kepala sekolah
pada setiap akhir semester ganjil, serta akhir semester
genap. Bagi sekolah yang telah berjalan supervisi
akademiknya. Adapun supervisi akademik di SD di
Tegalrejo Magelang, masih ada yang belum dapat
melaksanakannya
sesuai
yang
diharapkan
karena
beberapa hal yang menjadi hambatannya antara lain
ada beberapa faktor:
Faktor kepemimpinan kepala sekolah itu sendiri,
artinya bahwa jika kepala sekolah memiliki kompetensi supervisi akademik yang cukup, mampu untuk
membuat perencanaan supervisi akademik, kepala
sekolah melaksanakannya kemudian diikuti dengan
tindak lanjut supervisi
akademik. Maka supervisi
akademik dapat terlaksana secara berkesinambungan.
52
Aspek/materi
yang
menjadi
sasaran
kepala
sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik Kepala
Sekolah SD di Tegalrejo. Sasaran supervisi mencakup
proses pembelajaran baik dari awal perencanaan,
pengelolaan kelas hingga evaluasi pembelajaran dan
tindak lanjut. Dalam hal ini kepala sekolah mensupervisi pada aspek pokok yang meliputi administrasi
perangkat (silabus dan RPP), pengelolaan kegiatan
pembelajaran di kelas, pelaksanaan evaluasi pembelajaran dan mengakhiri dengan pemberian pembinaan
kepada
masing-masing
kelompok.
guru
secara
pribadi
dan
Sasaran pelaksanaan supervisi akademik kepala
sekolah SD di Tegalrejo pada semua guru di sekolah,
baik
guru
kelas
maupun
guru
mata
pelajaran.
Supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo juga
ditujukan pada guru baik PNS maupun non PNS. Hal
ini untuk menyamakan tujuan dan target kompe-tensi
semua guru sehingga peningkatan mutu pem-belajaran
dapat terealisasi secara maksimal.
naan
Kepala sekolah menemui guru dalam pelaksasupervisi
akademik
kepala
sekolah
SD
di
Tegalrejo Magelang sebanyak minimal satu kali dalam
satu
tahap
supervisi.
Tahap
sosialisasi
materi
supervisi
program
supervisi, tahap kunjungan kepala sekolah pada guru,
tahap evaluasi/refleksi.
Agar
menguasai
akademik
Kepala sekolah hendaknya memiliki buku panduan
yang dipersiapkan sesuai dengan petunjuk dari atasan.
Pengelolaan pembelajaran menjadi tanggung jawab
guru kelas masing-masing, sehingga guru di SD di
53
Tegalrejo mengelola pembelajaran untuk mendu-kung
program supervisi akademik mengacu pada perangkat
pembelajaran yang telah dipersiapkan sehingga pengelolaan pembelajaran berlangsung dengan maksimal.
Guru
mengelola
program
pembelajaran
dengan
menyesuaikan silabus, RPP dan materi ajar, sehingga
bisa memilih metode pembelajaran yang sesuai.
Guna mendukung kelas yang kondusif guru kelas
mengkondisikan kelas baik dari sarana prasa-rana,
materi ajar, maupun metode pembelajaran sesuai
dengan kondisi kemampuan siswa.
4.2.1 Faktor-faktor Penyebab Supervisi Akademik
Dilaksanakan secara Berkesinambungan oleh
Kepala Sekolah Dasar di Tegalrejo Magelang?
Dalam pelaksanaan supervisi akademik Kepala
sekolah Dasar di Tegalrejo Magelang yang dilaksanakan oleh supervisor seperti kepala sekolah layaknya
pelaksanaan program supervisi pada sekolah lain.
Beberapa pendukung pelaksanaan supervisi akademik
kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang ini berupa:
(1) aturan dinas pendidikan tentang perintah pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah; (2) posisi kepala
sekolah lebih tinggi daripada guru; (3) sikap guru yang
tunduk dan patuh pada pelaksanaan supervisi.
Sebagai bentuk tanggung jawab dalam pening-
katan kualitas guru, kepala sekolah berusaha meningkatkan kualitas pribadi guru dalam berbagai cara
termasuk pemberian dukungan moril yang berupa
pemberian motivasi pada guru. Dalam hal ini (1) Kepala
sekolah mengadakan bimtek untuk semua guru baik
54
yang diadakan oleh dinas pendidikan maupun lokal
guna peningkatan kemampuan kompetensi mengajar;
(2) Kepala sekolah memberikan pantauan tiap seminggu sekali pada akhir pekan untuk mengecek persiapan
administrasi yang akan dilaksanakan pada pembela-
jaran berikutnya dan mengevaluasi program pembela-
jaran pada minggu yang telah lalu; (3) Guru memberikan bimbingan baik secara pribadi maupun kelompok.
Adapun faktor faktor lain penyebab kesinam-
bungan pelaksanaan supervisi akademik SD Tegalrejo
Magelang adalah: (1) Faktor kepemimpinan kepala
sekolah; (2) Faktor perencanaan supervisi akademik
oleh kepala sekolah; (3) kebijakan dari atasan yang
mendorong
dilaksanakannya
kegiatan
supervisi
Akademik
Kepala
akademik; (4) permintaan sendiri oleh guru untuk
dilakukan supervisi akademik.
4.3
Evaluasi
Supervisi
Sekolah SD di Tegalrejo Magelang
Pada
tahap
akhir
pelaksanaan
supervisi
akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang
berupa evaluasi program supervisi kepala sekolah.
Kepala sekolah mengevaluasi hasil supervisi seusai
pelaksa-naan supervisi secara tuntas pada semua guru
dan pada semua aspek supervisi. Dalam hal ini kepala
sekolah
mengadakan
evaluasi
Supervisi
akademik
kepala sekolah seusai pelaksanaan supervisi secara
keseluruhan pada semua guru dan pada semua aspek.
55
Tujuan
utama
diadakan
evaluasi
Supervisi
akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo Magelang
adalah untuk mengetahui bagaimana kinerja guru
dalam
pengelolaan
pembelajaran
sehingga
kepala
sekolah mampu memberikan solusi guna peningkatan
kompetensi
guru.
Manfaat
diadakannya
evaluasi
Supervisi akademik kepala sekolah cukup banyak di
antaranya: (1) kepala sekolah menjadi lebih tahu
kelebihan dan kelemahan guru dalam proses penge-
lolaan pembelajaran; (2) kepala sekolah bisa dengan
segera mencari solusi untuk meningkatkan kompetensi guru profesional.
Format penilaian
Supervisi
akademik
kepala
sekolah SD di Tegalrejo Magelang disusun oleh kepala
sekolah dalam guna memudahkan kriteria keberhasilan supervisi sebagaima yang diharapkan. Format
tersebut mengacu pada aspek-aspek yang menjadi
obyek
supervisi
kolom
aspek
keterkaitan
dengan
kinerja
guru.
guru
dalam
Format yang digunakan untuk penilaian meliputi: (1)
kegiatan
perencanaan
penyusunan perangkat pembelajaran; (2) kolom aspek
kegiatan guru dalam pengelolaam pembelajaran; (3)
kolom aspek kegiatan guru dalam evaluasi pembelajaran;
(4)
kolom
aspek
kegiatan
program tindak lanjut pembeajaran.
guru
dalam
Aspek-aspek yang disupervisi kepala sekolah
dalam program supervisi akademik mencakup aspek
kesiapan guru dalam proses pembelajaran baik dari
perencanaan hingga program tindak lanjut. Aspek
penyusunan perangkat pembelajaran, aspek penge56
lolaan pembelajaran di kelas, aspek penilaian dan
aspek program tindak lanjut.
Seusai pelaksanaan evaluasi supervisi, Kepala
Sekolah mengukur peningkatan kompetensi akademik
guru sebelum dan sesudah diadakan supervisi. Dengan
kriteria keberhasilan standar minimal 80%. Jika sudah
mencapai minimal 80% maka dianggap sudah cukup
baik dan berhasil.
Hasil
wawancara
dengan
kepala sekolah sebagai berikut:
responden
delapan
Kepala sekolah SD Negeri Wonosuko Tegalrejo,
mengatakan bahwa kepala sekolah hendaknya membuat suatu peren-canaan supervisi terlebih dahulu,
dari supervisi tersebut tercantum jadwal kegiatan
supervisi yang akan dilaksanakan.
Sebagaimana juga dijelaskan oleh Kepala Sekolah
Dasar Negeri Dawung, beliau juga mengatakan bahwa
Tiap Awal Tahun pelajaran Kepala Sekolah seha-rusnya
membuat perencanaan supervisi akademik serta jadwal
pelaksanaan supervisi akademik yang akan dilakukan
setahun yang akan datang;
Hal tersebut disampaikan juga oleh enam kepala
sekolah
yang
diwawancarai
oleh
peneliti
sebagai
responden, di antaranya adalah Kepala Sekolah SD
Negeri Kebonagung, Kepala SD Negeri Japan Tegalrejo,
Kepala SD Negeri Purwosari, Tegalrejo, Kepala SD
Negeri Tegalrejo, Kepala Sekolah SD Negeri Klopo 1,
Kepala SD Negeri Girirejo Tegalrejo. Keenam kepala
sekolah tersebut mengatakan: pentingnya perencanaan
super-visi akademik serta penyusunan jadwal kegiatan
supervisi akademik dibuat untuk bahan kelancaran
57
pelaksanaan
kegiatan
supervisi
akademik
secara
berkesinambung-an. Supervisi akademik akan bisa
dilakukan secara berkesinambungan apabila sebelumnya telah ada perencanaan yang matang.
Mengenai
pelaksanaan
supervisi
akademik
terhadap guru oleh kepala sekolah SD di Tegalrejo
Magelang, dari delapan Kepala Sekolah yang peneliti
wawancarai,
beberapa
sebagai berikut:
di
antaranya
menyatakan
Kepala Sekolah SD Negeri Tegalrejo mengatakan
bahwa Kepala Sekolah menyupervisi guru dilakukan
dua kali dalam setahun yaitu supervisi vormatif dan
supervisi sumatif. Sedangkan Kepala Sekolah SD Negeri
Japan mengatakan bahwa
Supervisi dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang telah disusun oleh Kepala
Sekolah dalam perencanaan Supervisi dari Kepala
Sekolah yang telah disepakati dengan guru .
Dari dua jawaban kepala sekolah tersebut sedikit
ada perbedaan antara kepala sekolah Tegalrejo dengan
Kepala
Sekolah
Japan
yang
menjelaskan
bahwa
supervisi akademik di sekolah dilakukan dua kali
dalam setahun yaitu supervisi formatif dengan super-
visi sumatif. Menurut peneliti bahwa apa yang disampaikan oleh Kepala Sekolah SD Negeri Tegalrejo itu
adalah kegiatan Penilaian Kinerja Guru (PKG). Dalam
pelaksa-naan PKG memang ada kesamaan antara
supervisi akademik dengan PKG karena keduanya
sama sama menilai kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Sedangkan Kepala Sekolah SD Negeri Japan
menje-laskan bahwa supervisi akademik dilakukan
58
sesuai dengan jadwal yang telah dibuat oleh kepala
sekolah
dengan
kesepakatan
guru
kapan
akan
dilaksanakaan supervisi, tidak terpancang oleh waktu
apakah formatif atau sumatif, tapi supervisi kepala
sekolah
dila-kukan
kapan
saja
sesuai
dengan
kesepakatan. Adapun untuk kegiatan PKG sudah ada
jadwal
dari
atasan
yaitu
pendidikan yang menentukan.
dari
pengawas
satuan
Dari enam kepala sekolah SD di Kecamatan
Tegalrejo yaitu Kepala SD Negeri Wonosuko, Kepala SD
Negeri
Kebonagung,
Kepala
SD
Negeri
Purwosari,
Kepala SD Negeri Dawung, Kepala SD Negeri Klopo 1,
Kepala SD Negeri Girirejo, mengatakan persamaan
semua menjawab Supervisi dilaksanakan oleh kepala
sekolah sesuai dengan jadwal yang sudah disepakati
dengan guru.
Mengenai pengaturan waktu pelaksanaan super-
visi akademik guru SD di Tegalrejo Magelang agar
berjalan secara berkesinambungan, terdapat kesamaan
jawaban dari kedelapan kepala sekolah yang peneliti
wawancara,
yaitu:
bahwa
jadwal
yang
sudah
direncanakan oleh kepala sekolah dalam perencanaan
supervisi
akademik
dilaksanakan
sesuai
dengan
kesepakatan guru, kemudian dikomunikasikan kepada
guru dilaksanakan minimal satu kali dalam satu
semester.
Adapun
langkah-langkah
dalam
pelaksanaan
supervisi akademik kepala sekolah SD di Tegalrejo
Magelang agar dapat berjalan secara berkesinambungan, dijelaskan oleh kepala sekolah selaku responden dari penelitian ini sebagai berikut:
59
Kepala
Sekolah
SD
Negeri
Dawung,
Kepala
Sekolah SD Negeri Japan, Kepala SD Negeri Klopo 1
mengatakan ada kesamaan yaitu bahwa langkahlangkah Kepala Seko-lah dalam mensupervisi guru
adalah:
pertama,
mem-buat
jadwal
perencanaan
supervisi, melaksanakan supervisi, mensosialisasikan
kepada guru, mengada-kan kerjasama kapan akan
bersedia
disupervisi,
melaksanakan
supervisi
kunjungan kelas. Kedua, merefleksi kegiatan supervisi
yang telah dilakukan kepada guru. Ketiga, melakukan
tindak lanjut hasil supervisi kepada guru.
Sedangkan kepala sekolah yang lain seperti
Kepala Sekolah SD Negeri Purwosari, Kepala SD Negeri
Girirejo, Kepala Sekolah SD Negeri Kebonagung, Kepala
SD Negeri Wonosuko, Kepala Sekolah SD Negeri
Tegalrejo, masing masing berbeda namun hanya belum
lengkap tidak sampai ke tindak lanjut supervisi.
Namun semua inti-nya sama bahwa langkah-langkah
supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah
adalah: pertama,
membuat perencanaan supervisi,
menjadwalkan kegi-atan supervisi, mensosialisasikan
pelaksanaan super-visi kepada guru, ada kesepakatan
antara kepala sekolah dengan guru, melaksanakan
kunjungan kelas. Kedua, merefleksi kegiatan supervisi.
Ketiga, melakukan tindak lanjut hasil supervisi kepada
guru.
Untuk pertanyaan siapa yang disupervisi oleh
kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang, dari delapan
Kepala
60
Sekolah
yang
peneliti
wawancara
semua
jawabanya
ada
kesamaan
bahwa
Kepala
Sekolah
mensupervisi semua guru baik PNS maupun non PNS.
Pada pertanyaan ke enam mengenai berapa kali
kepala sekolah menemui guru dalam pelaksanaan
supervisi akademik SD di Tegalrejo Magelang, jawaban
dari kedelapan Kepala Sekolah mengatakan minimal
kepala sekolah menemui guru untuk kegiatan super-
visi satu kali dalam satu semester, sebaiknya sampai
tiga kali yang ideal, pertama kunjungan kelas, kedua
merefleksi hasil kunjungan kelas, ketiga menindak
lanjuti hasil supervisi akademik. Jika nilai belum
maksimal
atau
belum
memenuhi
dilakukan kunjungan kelas ulang.
standar
dapat
Untuk pertanyaan adakah hal-hal yang dapat
membantu kelancaran pelaksanaan supervisi akademik
Kepala
Sekolah
terhadap
guru
SD
di
Tegalrejo
Magelang, dijelaskan oleh Kepala Sekolah SD Negeri
Wonosuko, Kepala SD Negeri Tegalrejo, Kepala SD
Negeri
Purwosari,
Kepala
SD
Negeri
Kebonagung,
Kepala SD Negeri Girirejo, Kepala SD Negeri Japan,
bahwa yang membantu pelaksanaan kepala sekolah
dalam hal supervisi akademik adalah guru-guru yang
siap menerima tugas dan tanggung jawab sesuai
dengan tupoksinya sebagai guru, artinya guru yang
menjalankan kinerjanya seca-ra baik dan bertanggung
jawab itulah yang membantu kelancaran kegiatan
supervisi akademik. Sedangkan Kepala Sekolah SD
Negeri Klopo 1 dan Kepala Sekolah SD Negeri Dawung
keduanya mengiyakan setuju dengan jawaban keenam
kepala sekolah.
61
Mengenai faktor penghambat supervisi akademik
SD di Tegalrejo Magelang secara berkesinam-bungan,
kedelapan Kepala Sekolah mengatakan ada kesamaan
yaitu: guru yang tidak memiliki tanggung jawab sesuai
dengan tupoksinya sebagai guru, guru dengan motivasi
rendah, guru yang tidak memiliki semangat kerja tinggi
itulah yang akan menghambat kegiatan supervisi
akademik berkesinambungan di sekolah.
Sedangkan faktor kepemimpinan kepala sekolah
sangat
berpengaruh
dalam
pelaksanaan
supervisi
akademik SD di Tegalrejo Magelang secara berkesi-
nambungan, Kepala Sekolah SD Negeri Japan, Kepala
Sekolah SD Negeri Wonosuko, Kepala Sekolah SD
Negeri Tegalrejo, Kepala Sekolah SD Negeri Dawung
mengatakan,
akademik
faktor
Kepala
kesinambungan
Sekolah
terletak
supervisi
pada
model
kepemimpinan kepala sekolah yang memegang peranan
sangat penting, jika kepala sekolah tegas tekun dan
disiplin
akan
ber-pengaruh
terhadap
pelaksanaan
supervisi akademik tersebut dilaksanakan di sekolah
itu.
Adapun
Kepala
Sekolah
SD
Negeri
Girirejo,
Kepala Sekolah Japan, Kepala Sekolah SD Negeri Klopo
1, Kepala Sekolah SD Negeri Kebonagung mengatakan,
faktor model kepemimpinan kepala sekolah yang baik
sesuai dengan aturan yang berlaku dan yang fleksibel
dalam menjalankan kepemimpinanya akan berpengaruh besar terhadap pelaksanaan supervisi akademik
secara berkesinambungan.
Dari jawaban kepala sekolah di atas peneliti
simpulkan bahwa faktor kepemimpinan adalah menja62
di faktor pertama berhasil tidaknya kegiatan dan pelak-
sanaan supervisi akademik secara berkesinambungan
di sekolah itu. Dengan kata lain bahwa keteladanan
dari kepala sekolah sangat memgang peran penting di
dalam pelaksanaan supervisi akademik di sekolah.
Mengenai faktor perencanaan supervisi akademik
apakah mempengaruhi pelaksanaan supervisi akademik secara berkesinambungan, dari delapan kepala
sekolah yang penulis wawancarai mengatakan sama,
yaitu bahwa jika suatu kegiatan tidak dilakukan
perencanaan secara baik, maka kegiatan tersebut tidak
akan bisa berjalan dengan baik pula.
Peneliti
menyimpulkan
dari
jawaban
kepala
sekolah di atas, bahwa faktor perencanaan supervisi
akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah memegang peranan sangat penting dalam kegiatan supervisi
akademik agar dapat berjalan secara berkesinambungan.
Kesinambungan pelaksanaan supervisi akademik
ini dimaksudkan bahwa dari perencanaan super-visi
yang dibuat oleh Kepala Sekolah harus dilaksanakan
oleh kepala sekolah pengganti jika suatu saat kepala
sekolah tersebut dimutasi atau diganti orang lain.
Supervisi
akademik
di
sekolah
itu
akan
tetap
berkelanjutan dilaksanakan oleh kepala sekolah yang
menggantinya, dengan demikian ada kesinambungan
kegiatan pelaksanaan supervisi akademik di sekolah
tersebut.
Jadi
bahwa
secara
menyeluruh
faktor-faktor
dapat
kesinambungan
disimpulkan
supervisi
63
akademik Kepala sekolah SD di Tegalrejo adalah
sebagai berikut:
1. Faktor Kepemimpinan kepala sekolah, memiliki
peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan
supervisi akademik di suatu sekolah; atau faktor
keteladanan dari kepala sekolah memegang peran
sangat
penting
dalam
akademik di sekolah.
pelaksanaan
supervisi
2. Faktor Perencanaan supervisi akademik yang di-
buat oleh kepala sekolah dilaksanakan oleh pengganti Kepala sekolah jika suatu saat dimutasi
sehingga kegiatan pelaksanaan supervisi akademik
tidak terputus atau tetap berkesinambungan.
3. Kebijakan atasan yang mengharuskan supervisi
akademik dilaksanakan.
4. Permintaan sendiri oleh guru untuk melakukan
supervisi akademik, dikarenakan sudah lama tidak
dilakukan supervisi dengan alasan perpindahan
kepala sekolah walaupun persentasenya sedikit dan
sedikit pula dilakukan oleh guru.
64
4.4 Trianggulasi Data
TRI ANGGULASI DATA ANTARA WAWANCARA,
OBSERVASI (NARA SUMBER) DAN STUDI
DOKUMENTASI
Judul Tesis : Faktor Penyebab Kesinambungan Supervisi
Akademik Kepala Sekolah SD di Tegalrejo Magelang
NO
Pertanyaan
1.
2
3.
4.
Jumlah nara
sumber/
responden
8 Kepala
sekolah
8 Kepala
Sekolah
8 Kepala
Sekolah
8 Kepala
Sekolah
Triang
gulasi antara
Nara
sumber
Wawancara, nara
Guru,
dokumentasi
sekolah.
sumber dan studi
Wawancara, nara
sumber dan studi
dokumentasi
Wawancara, nara
sumber dan studi
dokumentasi
Wawancara, nara
sumber dan studi
dokumentasi
staf
komite
Guru,
staf
Valid
Tidak
valid
Valid
0
Valid
0
Valid
0
Valid
15 %
sekolah.
komite
Guru,
staf
sekolah.
komite
Guru,
staf
sekolah.
komite
65