BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio), Profitability Ratio (ROA dan ROE) Terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yaitu biaya dan dana di perusahaan perbankan. Dana tersebut bisa diperoleh dari modal sendiri seperti dalam penggunaannya yang dapat dialokasikan sebagai suatu investasi dan juga bisa dari pinjaman di bank. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana atau sumber daya lainnya pada saat ini dengan harapan dapat memperoleh keuntungaan dimasa yang akan datang. Perusahaan selalu menginginkan adanya pertumbuhan bagi perusahaan bersangkutan disatu pihak dan juga dapat membayarkan dividen kepada para investor di lain pihak, tetapi kedua tujuan tersebut selalu bertentangan. Dikatakan bertentangan karena semakin tinggi Dividend Payout
Ratio (DPR) yang ditetapkan oleh suatu perusahaan maka semakin kecil dana yang
tersedia untuk ditanamkan kembali di dalam perusahaan.Husnan (1989) menyatakan bahwa perusahaan lebih suka menahan keuntungan daripada membagikan dalam bentuk dividen, sedangkan investor lebih menyukai pembayaran dividen saat ini daripada menundanya untuk direalisir dalam bentuk Capital Gain. Dividen yang dibayarkan tergantung pada kebijakan masing- masing perusahaan, kebijakan tersebut merupakan kebijakan deviden yang melibatkan dua pihak yang berkepentingan, dan keduanya saling bertentangan, yaitu kepentingan para pemegang saham dengan devidennya dan kepentingan perusahaan dengan laba ditahannya. Indikator yang digunakan untuk mengukur kebijakan deviden adalah rasio pembayaran deviden (Dividend Payout Ratio/DPR) yang merupakan keputusan untuk menentukan berapa banyak dividen yang harus dibagikan kepada pemegang saham.
Deviden menurut ilmu perpajakan merupakan bagian laba yang diperoleh pemegang saham atau pemegang polis asuransi atau pembagian sisa hasil usaha koperasi yang diperoleh anggota koperasi. Kebijakan deviden atau keputusan deviden pada hakikatnya adalah menentukan porsi keuntungan yang akan dibagikan kepada para pemegang saham, dan yang akan ditahan sebagai bagian dari laba ditahan (Levy dan Sarnat, 1990). Sedangkan Dividen Payout Ratio merupakan persentase dari pendapatan yang akan dibayarkan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai (Riyanto, 1995). Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan antara lain sebagai berikut, Riyanto (1995):
1. Posisi likuiditas perusahaan, merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besarnya dividen yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham.
2. Kebutuhan dana untuk membayar hutang, apabila perusahaan menetapkan bahwa pelunasan hutangnya akan diambilkan dari laba ditahan, berarti perusahaan harus menahan sebagian besar dari pendapatannya untuk keperluan tersebut, yang berarti bahwa hanya sebagian kecil saja dari pendapatan atau earning yang dapat dibayarkan sebagai dividen.
3. Tingkat pertumbuhan perusahaan, makin cepat tingkat pertumbuhan perusahaan, makin besar dana yang dibutuhkan, makin besar kesempatan untuk memperoleh keuntungan dan bagian dari pendapatan yang ditahan dalam perusahaan, hal ini berarti makin rendah Dividen Payout Rationya.
4. Pengawasan terhadap perusahaan, bila ekspansi dibiayai dengan dana yang berasal dari hasil penjualan saham baru akan melemahkan control atau pengawasan dari kelompok dominan di dalam perusahaan. Dalam kebijakan dan pembayaran dividen dapat memaksimumkan nilai perusahaan dan nilai para pemegang sahamnya. Nilai perusahaan ditentukan oleh nilai modal sendiri dan nilai hutang. Namun apabila dikaitkan dengan pergerakan harga saham ditunjukkan bahwa pembayaran dividen yang semakin besar cenderung akan meningkatkan harga saham. Kebijakan dividen merupakan paduan yang ditetapkan oleh perusahaan untuk menentukan jumlah uang yang akan dibayarkan sebagai dividen kepada investor.
Beberapa peneliti telah menguji pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan deviden, antara lain adalah Tarigan (2008), Fira (2009), dan Ditya (2012), menyatakan dalam penelitiannya yaitu bahwa indicator profitabilitas yaitu ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap Dividend Payout Ratio (DPR), tetapi menurut Difah (2011) menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh terhadap DPR.
Besar kecilnya dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham tergantung pada kebijakan dividen masing-masing perusahaan dan dilakukan berdasarkan pertimbangan berbagai faktor. Menurut Gitman (2003) faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen suatu perusahaan adalah debt covenant, likuiditas, posisi kas, prospek pertumbuhan perusahaan, dan kuasa kendali para pemegang saham yang memiliki mayoritas saham perusahaan.
Pembayaran dividen khususnya cash dividend kepada para pemegang saham sangat tergantung pada posisi kas yang tersedia, hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh sutrisno (2001) yang menyatakan bahwa di antara beberapa factor yang mempengaruhi Dividend Payout Ratio, hanya faktor kas (cash position) dan Debt to Equity Ratio yang berpengaruh signifikan.
Likuiditas suatu perusahaan perbankan menunjukkan bahwa suatu perusahaan mampu membayar kewajiban jangka pendeknya dengan alat-alat likuid yang dimiliki oleh perusahaan. Likuiditas perusahaan perbankan dalam penelitian ini diproksikan pada Quick Ratio. Apabila sebuah bank dinyatakan kurang likuid berarti nilai Quick
Rationya kecil. Profitabilitas perbankan memberikan informasi kepada investor
tentang seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba baik dengan menggunakan aset yang ada maupun menghasilkan laba bagi para pemegang saham.
Profitabilitas perusahaan perbankan menunjukkan pendapatan yang mampu dihasilkan oleh perusahaan perbankan dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas perbankan dalam penelitian ini diproksikan oleh Return on Assets dan Return on Equity .
Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Juventus (2008), Michell Suharli dan Megawati Oktoria (2005), Sri Sudarsi (2002), dan Yuniningsih (2002).
Menurut Juventus (2008) Return On Equity, Debt To Equity Ratio dan Debt To Asset
Ratio secara simultan memiliki pengaruh positif terhadap harga saham, Return On
Equity dan Debt To Asset Ratio secara parsial memiliki pengaruh signifikan terhadap
harga saham dan Debt To Asset Ratio memiliki hubungan positif terhadap harga saham tetapi tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham. Kemudian hasil penelitian terdahulu menurut Michell Suharli dan Megawati Oktoria (2005) yang dalam penelitiannya memprediksikan tingkat pengembalian investasi pada
Equity Securities melalui rasio profitabilitas, likuiditas, dan hutang pada perusahaan
public di Jakarta. Penelitian ini menggunakan teknik Analisa Regresi Linier Berganda. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan di Indonesia yang listing di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil analisis menunjukkan bahwa tiga variabel yaitu profitabilitas, likuiditas dan hutang berpengaruh signifikan terhadap kebijakan deviden.
Sri Sudarsi (2002) berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa potensi pertumbuhan berpengaruh negatif secara signifikan terhadap Dividend Payout
Ratio , tetapi secara teori hubungan antara potensi pertumbuhan dengan Dividend
Payout Ratio dapat diterima. Dan kemudian menurut Yuniningsih (2002) berdasarkan
hasil penelitiannya dapat disimpulkan bahwa variabel investasi memiliki koefisien negatif dan berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio, variabel
financial leverage memiliki koefisien negative tetapi tidak berpengaruh signifikan
dengan Dividend Payout Ratio, variabel likuiditas (liquidity), profitabilitas (profitability), dan resiko perusahaan mempunyai koefisien positif tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio. Sedangkan menurut
Parthington (1989) bahwa variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen yaitu: (1) profitabilitas, (2) stabilitas dividen dan earning, (3) likuiditas dan cash flow, (4) investasi, dan (5) pembiayaan.
Dari sejumlah besar suatu perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, penulis memilih melakukan penelitian pada perusahaan perbankan dengan kriteria sampel tertentu. Pemilihan kelompok perusahaan yang tergabung dalamperusahaan perbankan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia adalah dengan pertimbangan bahwa diantara berbagai saham yang ditawarkan di Bursa Efek Indonesia, sektor masa yang akan datang, karena saat ini kegiatan masyarakat Indonesia sehari-hari tidak lepas dari jasa perbankan dan perusahaan perbankan merupakan perusahaan yang mempunyai kontribusi cukup besar terhadap pendapatan Negara.
Histori lain yang mendasari dunia perbankan di Indonesia adalah seperti diketahui bahwa pada tahun 1997 kodisi-kondisi perbankan sangat memperihatinkan, ini ditandai dengan likuiditasnya 16 bank. Kondisi tersebut mengakibatkan berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap industry saham perbankan. Krisis pada tahun 1997 telah berlalu, kini perbankan Indonesia dihadapkan kembali dengan krisis yang lebih dahsyat yaitu krisis keuangan global yang berawal dari resesi ekonomi AS pada tahun 2008 sehingga fenomena-fenomena tersebut diatas menjadi pertimbangan menarik bagi penulis menuangkan penelitian ini dalam sebuah skripsi yang berjudul: “Pengaruh Likuidity dan Profitability Terhadap Dividen Payout Ratio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009- 2011.”
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a.
Apakah Liquidity (Quick Ratio) berpengaruh secara parsial terhadap
Dividen Payout Ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI)? b. Apakah Profitability (Return On Assets) berpengaruh secara parsial terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? c. Apakah Profitability (Return On Equity) secara parsial berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? d. Apakah Liquidity (Quick Ratio), Profitability (Return On Assets dan
Return On Equity) berpengaruh terhadap Dividen Payout Ratio secara
simultan pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI)?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disajikan,maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh Liquidity Ratio (Quick Ratio) terhadap Dividen
Payout Ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui pengaruh Profitability Ratio (Return On Assets) terhadap
Dividen Payout Ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3. Untuk mengetahui pengaruh Profitability (Return On Equity) terhadap
Dividen Payout Ratio pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
4. Untuk mengetahui pengaruh Liquidity (Quick Ratio), Profitability (Return On
Assets dan Return On Equity) secara simultan terhadap Dividen Payout Ratio pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia (BEI).
1.4. Manfaat penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat,sebagai berikut :
1. Bagi peneliti, sebagai pengaplikasian ilmu yang telah peneliti peroleh di bangku kuliah dan untuk menambah wawasan peneliti tentang pengaruh liquidity ratio, profitability ratio terhadap dividen payout ratio perusahaan perbankan.
2. Bagi pihak investor (kreditor dan pihak lain), hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dan masukan dalam pengambilan kebijakan untuk membuat keputusan dan memberikan masukan mengenai pengaruh liquidity ratio, profitability ratio terdahap dividen payout ratio.
3. Bagi peneliti selanjutnya yaitu dijadikan sebagai bahan referensi untuk penelitian – penelitian yang akan datang tentang pengaruh liquidity ratio, profitability ratio terhadap dividen payout ratio.