View of PENGARUH PAHAM KEAGAMAAN TERHADAP ETOS KERJA PEDAGANG PASAR SENTRAL KABUPATEN PINRANG

KABUPATEN PINRANG MULIATI

a bstract

This study discusses about the influence of religious ideas on the work ethic Pinrang central market traders. The research method used in this study is associative research methods with quantitative data. The data collection method used is the technique of observation, interviews and questionnaires, while data analysis method used is descriptive test and product moment correlation test. The research found : first, the level of religious understanding central market traders classified category Pinrang high/good. Second, the level of work ethic central market traders belonging to the category Pinrang enough/being. Third, there is the influence of the religious understanding of the work ethic Pinrang central market traders, relatively weak effect (0.374) with a coefficient determinant only as much rest as much as 13.99 % 86.01 % determined more by factors/other variables. In the rules of significance testing, statistical data obtained tcount t tabel1 ≤ 3.291, 296/1, 671. Thus, the influence of religious ideas on the work ethic significant Pinrang central market merchants.The implications of this research into the repertoire of the intellectual in the field of theology and social studies as well as a part of the academic attitude to participate in contributing ideas to the nation and society on umumnya. Exept that, expected Pinrang local governments would

be able to notice that the current setting so the market stall no los who have closed roads that are not passed by the buyer. This situation makes it one of los middle east and the west to experience a place that is not a strategy. It all makes a lot of loss for the seller. Keywords: religious idea, work ethic, market trader

a bstrak

Penelitian ini membahas tentang pengaruh ide-ide keagamaan pada etos kerja Pinrang pedagang pasar sentral. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian asosiatif dengan data kuantitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik observasi, wawancara dan kuesioner, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah uji deskriptif dan uji korelasi product moment. Penelitian ini menemukan: pertama, tingkat pemahaman agama pedagang pasar sentral diklasifikasikan kategori Pinrang tinggi / baik. Kedua, tingkat etos kerja pedagang pasar sentral yang termasuk kategori Pinrang cukup / sedang. Ketiga, ada pengaruh pemahaman keagamaan etos kerja Pinrang pedagang pasar sentral, efek yang relatif lemah (0,374) dengan koefisien determinan hanya sebanyak sisanya sebanyak 13,99% 86,01% ditentukan oleh faktor / variabel lain. Dalam aturan pengujian signifikansi, data statistik yang diperoleh thitung ttabel1 ≤ 3,291, 296/1, 671. Dengan demikian, pengaruh ide-ide keagamaan pada etos kerja Pinrang pedagang pasar sentral yang signifikan. Implikasi dari penelitian ini ke dalam repertoar intelektual di bidang teologi dan sosial serta bagian dari sikap akademis untuk berpartisipasi dalam memberikan kontribusi ide untuk bangsa dan masyarakat pada umumnya. Exept itu, diharapkan pemerintah daerah Pinrang akan mampu melihat bahwa pengaturan saat ini sehingga pasar kios ada los yang telah ditutup jalan yang tidak disahkan oleh pembeli. Situasi ini membuat salah satu los timur tengah dan barat untuk mengalami tempat yang tidak strategi. Itu semua membuat banyak kerugian bagi penjual. Keywords: ide keagamaan, etika kerja, pedagang pasar

Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013

P enDahuluan

dalam penelitian ini yang dihubungkan dengan etos kerja mereka.

Latar Belakang Masalah

Setiap bangsa memiliki etos kerjanya Fenomena

sendiri yang terbentuk oleh perkembangan merupakan fakta universal yang ditemukan

ketuhanan

tampaknya

kebudayaannya sendiri dan senantiasa akan tidak hanya pada masyarakat modern, akan

menjadi ciri khas bangsa tersebut. Etos kerja tetapi juga pada masyarakat yang paling

bangsa Indonesia dibandingkan dengan primitif sekalipun. Diantara semua manusia

bangsa-bangsa lain di dunia, etos kerjanya dan suku-suku terdapat perasaan akan

jauh lebih rendah dibanding dengan bangsa ketuhanan yang dapat dilihat dari cara

lain. Dengan terbukanya kompetisi lapangan penyembahannya. Karena gejala itu sangat

kerja, maka mau tidak mau bangsa Indonesia universal, maka pasti merupakan sifat

harus merobah etos kerja yang tidak produktif dasar yang dimiliki oleh manusia dalam

dan marginal kearah profesionalisme. beraktivitas. Sekalipun manusia mungkin

Pada hakekatnya, kinerja dipengaruhi oleh telah ditakdirkan untuk ingin tahu akanhal-

faktor intrinsik seperti bawaan, kemampuan, hal yang paling misterius dari fenomena

ciri-ciri kepribadian, dan sebagainya dan faktor ketuhanan, namun perlu dibedakan antara

ekstrinsik seperti keadaan fisik, lingkungan eksistensi ide tentang Tuhan yang tertanam

sosial, dan lingkungan kerja.Tingkah laku dalam jiwa manusia dan perkembangan ide

manusia juga merupakan hasil dari berbagai tentang Tuhan dalam kesadaran manusia

daya.Ia mungkin hasil dari gabungan sejumlah itu sendiri.

kebutuhan dasar, mungkin pula sebagai buah Peradaban antar

dari kebiasaan-kebiasaan, pengalaman masa manusia bermacam-macam sesuai dengan

ras dan umat

lalu, bakat-bakat dan kapasitas pribadi serta daerah dan tempat tinggalnya. Adanya

pengaruh lingkungan.

perbedaan pandangan terhadap sistem Perilaku seseorang tidak terjadi begitu sosial

saja, tetapi merupakan kontinuitas antara satu kemajemukan dan pluralisme yang terjadi

kemasyarakatan

menunjukkan

aktivitas dengan aktivitas berikutnya. Tidak dalam tatanan sosial kemasyarakatan.

ada manusia sama dengan manusia yang lain, Terjadinya perbedaan pandangan dalam

masing-masing memperoleh kejelasan ilmiah kelompok sosial masyarakat tidak harus

dari problematic di atas. Dengan demikian, ditakuti atau ditiadakan tetapi justru harus

perlu penelitian serta kajian yang ditinjau dijadikan titik tolak untuk berkompetisi

dari berbagai segi terutama kajian psikologis menuju kebaikan (Ali Maksum,2011)

teologis.

Setiap daerah mempunyai cirikhas Paham keagamaan sebagai salah satu yang terlihat pada tingkahlaku dan bentuk

bagian dari penghayat kepercayaan akan fisiknya. Ciri ini dapat diidentifikasi pada

dikorelasikan dengan cara pandang, sikap dan warna kulit dan bahasanya. Sebahagian

perbuatan yang dilakukan oleh masyarakat yang lain membagi umat manusia dengan

dalam melakukan suatu pekerjaan. Cara arah timur, barat, utara dan selatan. Setiap

pandang ini menjadikan suatu kebiasaan dalam daerah mempunyai bentuk fisik dan juga

beretos kerja dan dianggap dapat mendorong agama yang berbeda. Dan sebagian orang

dan menghasilkan kekuatan kinerja yang lebih membagi umat manusia sesuai dengan

baik dan menguntungkan. pikiran dan kepercayaannya. ( Muhammad

Jenis pekerjaan dan kompetisi kerja sangat bin Abdul KarimAsy-Syahrastani)( Pembagian

kompetitif yang memerlukan persaingan umat manusia sesuai dengan pikiran dan

metode, strategi dan cara pandang untuk kepercayaan ini yang dijadikan fokus utama

mendapatkan keuntungan dan rezeki yang

Muliati – Pengaruh Paham Keagamaan terhadap Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral Kabupaten Pinrang

lebih baik diantara para kompetitor. Berbagai menentukan hasilnya sendiri. Dengan metode, strategi dan penerapan konsep-konsep

demikian, mereka berkeyakinan bahwa ekonomi telah ditekuni dan mereka lebih

setiap pekerjaan yang ia kerjakan hasilnya banyak meyakini pada faktor keyakinan paham

tentu sesuai dengan pekerjaannya itu keagamaan sebagai faktor yang lebih dominan

sendiri. Paham keagamaan ini banyak memberikan kesuksesan dalam bekerja pada

ditemukan pada masyarakat di Kabupaten bidang pekerjaannya masing-masing.

Pinrang. Kalau ditinjau dari konsep teoritis, Salah satu pelarian seseorang dalam

Paham keagamaan ini tergolong ke dalam menekuni kegiatan aktivitas mereka adalah

paham Qadariyah.

bersandar pada Tuhan sebagai Maha Pemberi, Pada pihak yang lain, memberikan Maha Pengasih dan Maha segala-galanya.

argumentasi dan berpendapat bahwa Hal ini melahirkan berbagai pendapat,

keberhasilan manusia diakibatkan oleh cara pandang dan paham keagamaan.

takdir Tuhan, dan mereka percaya bahwa Paham keagamaan dapat diartikan sebagai

nasib manusia seluruhnya ditentukan oleh pengetahuan seseorang atau sekelompok

Tuhan. Manusia tidak berdaya dan tidak masyarakat mengenai suatu ajaran agama yang

memiliki kekuatan untuk menentukan dihasilkan dari upaya memahami keimanan

nasibnya sendiri karena manusia hanya dan peribadatan yang dipegang teguh sesuai

bekerja akan tetapi Tuhanlah yang keyakinan, dan diamalkan dalam kehidupan

menentukan hasilnya. Cara pendang ini sehari-hari.

juga banyak terdapat di Kabupaten Pinrang Dalam pandangan teologi umat Islam,

khususnya di daerah pedesaan. Pandangan Al-Qur’an itu adalah “pesan keagamaan”

ini secara teoritis tergolong kedalam paham yang harus selalu dirujuk dalam kehidupan

Jabariyah.

keagamaan seorang muslim. Pandangan ini Pandangan yang lain mengatakan mengacu kepada sebuah hadis Nabi, yang

bahwa usaha dan ikhtiar manusia sangat sering dikutipnya, “al-din-u nashihah”(

diperlukan dalam pencapaian apa yang Jalaluddin Assuyuti,1991). “Agama itu adalah

diinginkan. Manusia perlu berusaha dan nasihat” agama adalah sebuah pesan. Pesan

berikhtiar sekuat mungkin, akan tetapi keagamaan yangterangkumdalam al-Qur’an

jangan lupa dibarengi dengan doa, karena merupakan pokok pandangan hidupumat

yang menentukan kesemuanya itu adalah Islam yang sama untuk para pengikut Nabi

Tuhan Yang Maha Kuasa. Paham ini secara Muhammad saw.

teoritis tergolong ke dalam Paham Ahlus Salah satu bidang pekerjaan yang

sunnah wal Jamaah.

boleh dipilih dan dikerjakan adalah bisnis Hasil pengamatan atau observasi awal (dagang), dengan ketentuan dilakukan

pada objek penelitian menunjukkan bahwa menurut syariat dan tuntutan Allah dan

Paham keagamaan masyarakat Kabupaten Rasulnya (Hamzah Ya’kub, 2001). Usaha

Pinrang banyak mempengaruhi etos dan perdagangan bukan saja halal, melainkan

kinerja mereka dalam setiap berusaha dan juga mulia apabila dilakukan dengan jujur

beraktivitas. Paham yang paling dominan dan benar berdasarkan prinsip syari’at

ditampilkan oleh masyarakat Kabupaten Agama Islam.

Pinrang dalam bertindak, cara pandang dan Suatu golongan ada yang berpendapat

berusaha pada bidang bisnis adalah Paham bahwa apa yang ia hasilkan adalah atas hasil

Qadariyah, Paham Jabariyah. usahanya sendiri. Mereka berkeyakinan

Berdasarkan latar belakang masalah di bahwa Tuhan memberikan potensi kepada

atas, secara umum permasalahan penelitian ini manusia untuk melakukan pekerjaan dan

adalah pengaruhpaham keagamaan terhadap

Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013

etos kerja pedagang pasar sentral Kabupaten watak bangsa atau ras. 1 Etos berasal dari Pinrang.

bahasa Yunani (ethos) yang memberikan arti sikap, kepribadian, watak, karakter,

P embahasan

serta keyakinan atas sesuatu. Sikap ini tidak

Paham Keagamaan Masyarakat

saja dimiliki oleh individu, tetapi juga oleh kelompok bahkan masyarakat. 2 Etos berasal

Dalam Islam di kenal adanya paham- dari kata Yunani, dapat mempunyai arti paham atau firqoh-firqoh antara lain: Syi’ah, sebagai suatu yang diyakini, cara berbuat, Khawarij, Murjiah, Qadariyah, Jabariyah sikap serta persepsi terhadap nilai bekerja. 3 Mu’tazilah, Asy’ariyah Maturidiyah, Ahlus Seseorang bekerja karena ada sesuatu Sunnah. Firqoh bisa diartikan sekte. Dalam yang hendak dicapainya, dan orang berharap pembahasan ini selanjutnya dipergunakan bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan istilah paham. membawanya kepada suatu keadaan yang lebih Paham

Qadariyah

berpendapat

memuaskan daripada keadaan sebelumnya. 4 bahwa manusia memiliki kemampuan Kerja adalah melakukan kegiatan (aktivitas), atas perbuatan-perbuatannya. Tokohnya tetapi dalam setiap aktivitas itu ada sesuatu yaitu Ma’bad al-Jauhani dan Gailan al- yang dikejar, ada tujuan serta usaha untuk Dimasyqi. Paham Jabariyah berpendapat mewujudkan aktivitas tersebut. 5 bahwa manusia terpaksa, tidak bebas Kerja yang dimaksud di sini tentu saja memilih. Karena manusia tidak mempunyai kerja menurut arti yang pertama, yaitu yang kehendak dan kemampuan, tidak bisa merupakan aktivitas, segaja, bermotif dan apa-apa kecuali yang di kehendaki oleh bertujuan. Pengertian kerja biasanya terikat Allah, tidak mempunyai kemampuan dengan penghasilan atau upaya memperoleh untuk mengerjakan sesuatu tetapi semua hasil, baik bersifat materiil atau nonmateriil. perbuatannya di ciptakan oleh Allah. Etos kerja, menurut Mochtar Buchori Tokohnya adalah Jaham bin Safwan dapat diartikan sebagai sikap dan pandangan (Yudian Wahyudi Asmin, 2002).Paham yang terhadap kerja, kebiasaan kerja; ciri-ciri menganut keduanya adalah ahlusunnah atau sifat mengenai cara kerja yang dimiliki waljama’ah. seseorang, suatu kelompok manusia atau

Etos Kerja Masyarakat 6 suatu bangsa. Ia juga menjelaskan bahwa etos kerja merupakan bagian dari tata nilai (value

Secara etimologi “etos” berasal dari system). Etos kerja seseorang adalah bagian

bahasa Yunani ethos yang artinya tempat dari tata nilai individual. Demikian pula etos

tingggal yang biasa, kebiasaan, watak, dan kerja sesuatu kelompok masyarakat atau

perasaan. Dalam bentuk jamaknya, ta etha,

bangsa itu. 7

artinya adat kebiasaan. Secara terminologis, kata etos, yang mengalami perubahan makna yang meluas, digunakan dalam tiga

1 pengertian yang berbeda yaitu: a) suatu Ahmad Janan Asifuddin dengan judul Etos Kerja

Islami, h. 25.

aturan umum atau “cara hidup”, b) suatu

2 Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami

tatanan dari peri laku, dan c) penyelidikan

(Cet. I; Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 15.

3 tentang jalan hidup dan seperangkat aturan Toto Tasmara, Etos Kerja Pribadi Muslim (Cet. I;

Jakarta: PT. Dana Bakti Wakaf, 1994), h. 25

tingkah laku (Musa Asy’arie,1997) Dalam

4 Panji Anoraga, Psikologi Kerja, (Cet. V; Jakarta:

Websters World University Dictionary

Rineka Cipta, 2009), h. 11.

5 dijelaskan etos ialah sifat dasar atau Toto Tasmara, Etos keja pribadi Muslim, op.cit., h.

26-27.

karakter yang merupakan kebiasaan dan

6 Ibid., h. 27 7 Ibid.,

Muliati – Pengaruh Paham Keagamaan terhadap Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral Kabupaten Pinrang

Etos kerja adalah sifat, watak, dan • H o = Ada pengaruh antara paham kualitas kehidupan batin manusia, moral dan

keagamaan terhadap peningkatan etos gaya estetik serta suasana batin mereka. Ia

kerja pedagang pasar sentral Kabupaten merupakan sikap mendasar terhadap diri dan

Pinrang

dunia mereka direfleksikan dalam kehidupan nyata. Etos kerja adalah pancaran dari sikap

m etoDe P enelItIan

hidup manusia yang mendasar terhadap kerja. 8 Jenis Penelitian

Dari sejumlah definisi di atas, meski

ini menggunakan beragam, namun dapat dipahami bahwa pendekatan survey yang dirancang guna pemahaman etos kerja merupakan karakter mengumpulkan data dan informasi yang dan kebiasaan berkenaan dengan kerja berhubungan dengan gejala pada saat penelitian. yang terpancar dari sikap hidup manusia Penelitian ini juga dapat dikategorikan sebagai yang mendasar terhadapnya, bermotif dan jenis penelitian eksploratif yang berarti terikat dengan penghasilan dan upaya untuk ditujukan pada berbagai jenis sasaran untuk memperoleh hasil baik materil maupun menemukan fakta-fakta tertentu yang belum nonmateril.

Jenis

penelitian

nampak secara kongkrit.

Hipotesis

Penelitian ini apabila ditinjau dari tingkat eksplanasi, maka tergolong kategori

Hipotesis penelitian ini dirumuskan penelitian assosiatif; yaitu penelitian yang berdasarkan rumusan masalah. Dengan menghubungkan antara dua variable seperti demikian, hipotesis dalam penelitian ini adalah variable pengaruh paham keagamaan dan sebagai berikut:

variable etos kerja pedagang pasar sentral.

1. 1. Paham keagamaan pedagang pasar Tekhnik pengujian datanya dilakukan dengan sentral Kabupaten Pinrang menunjukkan uji analisis secara statistik deskriptif dan uji tingkat kemajemukan dan pluralisasi korelasi. Apabila ditinjau dari jenis datanya yang tinggi. Paham-paham yang sangat maka penelitian ini tergolong kategori menonjol dalam menampilkan karakter

penelitian kuantitatif.

dan kebiasaan kerja yang terpancar dari sikap hidup masyarakat adalah paham

Populasi dan Sampel

Qadariyah dan Jabariyah. Populasi dalam penelitian ini adalah

2. 2. Etos kerja pedagang pasar sentral masyarakat pedagang pasar sentral Kabupaten Kabupaten

Pinrang yang terdiri atas berbagai jenis profesi perorangan maupun secara kelompok yang direfleksikan dalam kehidupannya pedagang yaitu, pedagang buah-buahan,

pedagang telur, pedagang rempah-rempah, tatergolong kategori tinggi.

pedagang pecah belah, pedagang pakaian,

3. 3. Terdapat (ada) pengaruh positif yang signifikan antara paham keagamaan pedagang sepatu sandal, pedagang kosmetik,

pedagang sembako.

terhadap peningkatan etos kerja pedagang Populasipedagang yang terdata pada dinas pasar sentral di Kabupaten Pinrang. perdagangan Kabupaten Pinrang sebanyak 971 Hipotesis Asosiatifnya adalah: • H pedagang yang ada di pasar sentral Pinrang.

a = Tidak ada pengaruh antara paham Sampel dapat didefinisikan sebagai contoh keagamaan terhadap peningkatan etos yang dapat mewakili dari keseluruhan populasi. kerja pedagang pasar sentral Kabupaten Pengambilan sampel dalam penelitian ini Pinrang dilakukan dengan teknik random sampling

8 Musa Asy’arie, Islam Etos Kerja dan Pemberdayaan

masing-masing sampel pedagang 10 orang dari

Ekonomi Umat, op.cit., h. 33-34.

Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013

2, 1 dan pernyataan yang negatif diberikan skor secara keseluruhan sebanyak 70 orang.

setiap jenis profesi pedagang. Jumlah sampel

Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Data atau keterangan yang berkaitan Data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan penelitian ini diperoleh melalui

dianalisis dengan menggunakan analisis empat cara atau teknik pengumpulan data,

statistik deskritif dan analisis asosiatif yaitu: observasi, dokumentasi, angket dan

dengan korelasi product moment. Analisis wawancara.

statistic deskritif yang digunakan meliputi Teknik observasi, dilakukan

distribusi frekuensi, modus, median, harga memperoleh gambaran tentang objek atau

untuk

rata-rata serta simpangan baku (standar lokasi penelitian. Selain itu teknik ini juga

deviasi), range, kurtosis, skewness, grafik dan dipergunakan untuk mendapatkan data

persentase. Analisis tersebut digunakan untuk mengenai pengaruh paham keagamaan

mengungkapkan keadaan atau karakteristik terhadap etos kerja pedagang pasar sentral

data sampel untuk variable penelitian secara Kabupaten Pinrang.

tunggal.

Teknik dokumentasi, dilakukan dalam Teknik analisis korelasi product moment mengkaji paham keagamaan dan etos

menggunakan analisis manual. Untuk mencari kerja pedagang pasar sentral dan untuk

nilai korelasi product moment (pearson) memperoleh data tentang jumlah pedagang

digunakanrumus dengan rumus: pasar sentral di Kabupaten Pinrang. Selain

n∑XY– (∑X) (∑Y) itu, teknik dokumentasi juga dilakukan

dalam pengambilan data, terutama data yang √{n ∑X² - (∑X)²} {n∑Y²- (∑Y)²} berkaitan dengan penelitian ini. Teknik wawancara, dipergunakan sebagai

Untuk menguji koefisien determinan atau pelengkap data untuk membandingkan

koefisien penentu menggunakan rumus: KP = hasil pengumpulan data dengan angket dan 2 r . 100%

observasi, dan juga membandingkan antara Menguji signifikansi koefisien korelasi angket, observasi dan hasil wawancara.

dengan rumus:

Wawancara ini dipergunakan dengan teknik 2 r √n - 2 wawancara terstruktur dan wawancara tidak

t hitung =

terstruktur. √1 - r² Teknik Quisioner (angket); teknik ini

Dimana:

digunakan dalam pengumpulan data untuk n = jumlah responden mengungkapkan keterangan mengenai paham 2 r = nilai koefisien product moment

keagamaan terhadap etos kerja pedagang

1 dan 2 = bilangan konstan pasar sentral yang dibuat dalam bentuk daftar pernyataan yang diisi oleh responden

Kaidah Pengujian Signifikansi: masing-masing jenis dan tingkatan pekerjaan

Jika t hitung ≥t tabel , maka tolak H o (signifikan) dengan mengunakan Skala Likert. Skala

Jika t hitung ≤ t tabel , maka tolak H a (tidak pengukuran dengan tipe ini dipergunakan

signifikan)

untuk mendapatkan jawaban yang sangat Nilai t tabel menggunakan tabel product setuju (SS), setuju (S), ragu (R), tidak setuju

moment pada taraf signifikansi 99,99% dan (ST), dan sanggat tidak setuju (STS). Pada

99,95% tingkat kepercayaannya dan sebaliknya pernyataan yang positif diberikan skor 5, 4, 3,

a = 0,01 dan 0,05 tingkat kesalahannya. Untuk

Muliati – Pengaruh Paham Keagamaan terhadap Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral Kabupaten Pinrang

mendapatkan nilai t tabel dapat dicari dengan

Tabel 1

menggunakan rumus derajat bebas: db = n - 2 Paham Keagamaan Masyarakat Pedagang Teknik analisis korelasional dengan

menggunakan analisis

Valid Cumulative dibandingkan dengan menggunakan uji

ency Percent Percent Percent calculator saintific dan uji korelasi bivariate

Valid 15.00

dengan menggunakan sistem manual dan 17.00 1 1.4 1.4 7.1 SPSS (Statistical Product Solution) for

18.00 1 1.4 1.4 8.6 windows versi 20.00. 9 19.00 3 4.3 4.3 12.9

h asIl P enelItIan D an 22.00 5 7.1 7.1 27.1

P embahasan

Paham Keagamaan Masyarakat

Pedagang Kabupaten Pinrang

Pengolahan data hasil penelitian yang 28.00 9 12.9 12.9 97.1 melibatkan banyak variabel dan jumlah data

29.00 2 2.9 2.9 100.0 yang sangat kompleks membutuhkan ketelitian

70 100.0 100.0 dan perhitungan validitas hasil penelitian.

Total

Penyajian data hasil penelitian dimaksudkan

perhitungan distribusi untuk memberikan gambaran umum dan

Data

hasil

frekuensi tunggal di atas dapat dimasukkan riil mengenai penyebaran data dengan

ke dalam distribusi frekuensi bergolong menggunakan statistic deskriptif khususnya

dengan terlebih dahulu mencari interval distribusi frekuensi dan grafik.

nilai untuk menentukan tingkat pemahaman Berdasarkan variabel penelitian dan

paham keagamaan pedagang di pasar sentral merujuk pada rumusan masalah penelitian,

Pinrang.Untuk menentukan pemetaan skala maka penyajian data dapat dikelompokkan

pengukuran nilai perhitungan distribusi menjadi: 1) paham keagamaan masyarakat

diperoleh, ditetapkan pedagang, 2) etos kerja masyarakat yaitu

frekuensi

yang

berdasarkan skala interval Guilford dengan pedagang besar dan pedagang eceran.

rumus:

Uraian perhitungan data hasil penelitian

i=

melalui instrumen-instrumen penelitian pada

skala likert gradasi lima dapat disajikan dalam

dimana:

distribusi frekuensi. Hasil penelitian tersebut

i = Lebar Interval

diperoleh dari sampel masyarakat yang r =Jarak pengukuran (jumlah tertinggi

berprofesi sebagai pedagangdengan jumlah dikurangi dengan jumlah terendah plus 1)

sampel 70 orang pedagang yang tersebar di

k = jumlah interval

pasar sentral Pinrang. Paham keagamaan masyarakat pedagang

Berdasarkan rumus Guilford tersebut pasar sentral Kabupaten Pinrang dapat

diperoleh:

dihitung melalui distribusi frekuensi tunggal (29-15)+1

dan distribusi frekuensi bergolong sebagai

berikut:

i =3

9 Tim Penelitian dan Pengembangan: Wahana Komputer, Pengolahan Data Statistik dengan SPSS, (Cet. I; Jakarta: Salemba Infotek, 2003), h. 137

Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013

Untuk menentukan tingkat kategori atau baik.Dengan demikian, gambaran paham tinggi rendahnya paham keagamaan, maka

keagamaan masyarakat pedagang Pasar diperlukan tabel distribusi frekuensi bergolong

SentralPinrang tergolong kategori tinggi atau dengan menggunakan lebar interval 3 yang

baik.

dihitung melalui rumus interval oleh Guilford. Hasil perhitungan SPSS for windows versi Berdasarkan hasil perhitungan rumus interval

20,00 diperoleh angka pembulatan sebanyak tersebut sehingga dapat dibuat tabel distribusi

24, sehingga hasil analisis manual dan analisis frekuensi bergolong sebagaimana digambarkan

SPSS hasilnya sama. Dengan demikian analisis dalam tabel dua di bawah ini:

data hasil penelitian adalah valid dan reliable sebagaimana tabel tiga perhitungan SPSS di

Tabel 2

bawah ini:

Distribusi Frekuensi Bergolong tentang

Tabel 3

Paham Keagamaan Pedagang Pasar Sentral Pinrang

Statistics Descriptive Paham Keagamaan Interval

Pedagang

Titik Frekuensi fX Kategori

Nilai Tengah

Etos Kerja (X)

(f)

Paham

Keagamaan Pedagang Pasar Pedagang

Std. Error of

Mean Median

Std. Deviation

Std. Error of

Std. Error of

Kurtosis Range

14.00 21.00 Sumber: Data Hasil Penelitian, 2013

Minimum

29.00 71.00 Dengan tabel tersebut di atas memberikan

Maximum

4222.00 data hasil perhitungan bahwa jumlah frekuensi

Sum

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown fX diperoleh sebesar 1687, sedangkan jumlah

Pengukuran tendensi sentral sebagai sampel 70 orang pedagang, maka nilai rata- pengukuran gejala pemusatan dan pengukuran rata (mean) dapat diperoleh dengan rumus: penempatan sebagai pengukuran letak dalam

fX 1687

pengembangan dari beberapa penyajian data M=

yang berbentuk tabel, grafis, dan diagram. N

Pengukuran tendensi sentral dan ukuran Hasil perhitungan dengan statistik penempatan digunakan untuk menjaring data deskriptif tersebut diperoleh mean sebesar yang menunjukkan pusat atau pertengahan

24 yang ditetapkan dalam skala pengukuran dari gugusan data yang menyebar.Harga rata- tergolong kategori tingg/baik sebagaimana rata dari kelompok data itu, diperkirakan dapat penjelasan dalam tabel penolong di atas bahwa mewakili seluruh harga data yang ada dalam nilai mean24 berada pada garis interval nilai

kelompok tersebut.

antara 24 – 26 yang tergolong kategori tinggi

Muliati – Pengaruh Paham Keagamaan terhadap Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral Kabupaten Pinrang

Rata-rata hitung yang disingkat terhadap mean. Distribusi normal (mesokurtik) dengan sebutan mean. Data yang dipakai

memiliki kurtosis = 3, sementara distribusi untuk menghitung mean tunggal hanya

yang leptokurtik biasanya kurtosisnya > sedikit jumlahnya, perhitungannya dengan

3 dan platikurtik < 3. Dengan demikian, cara menunjukkan semua nilai data dibagi

kurva distribusi paham keagamaantergolong banyaknya data. Proses perhitungan rata-

kategori platikurtik atau datar pada tingkat rata hitung tersebut baik mean data tunggal

keruncingannya.

maupun mean data kelompok, baik dengan Rentangan nilai (range) yang diperoleh cara perhitungan manual maupun dengan cara

dari skor nilai paham keagamaan sebanyak perhitungan program SPSS for windows yang

14,00 yaitu nilai tertinggi (maksimum) = 29,00 telah digambarkan di atas menghasilkan mean

dikurangi nilai terendah (minimum) = 15,00. yang sama yaitu 24.

Adapun jumlah skor responden yang diperoleh Nilai letak (median) dari data yang

melalui perhitungan SPSS for windows adalah diperoleh sebanyak 24,00 yang diukur dari

sum = 1679.

nilai terendah sampai pada nilai tertinggi. Angka yang paling sering muncul (mode/

Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral

Pinrang

modus) adalah nilai skor 27,00 yaitu 11 kali

muncul dari jumlah nilai yang muncul pada Etos kerja masyarakat pedagang pasar

70 sampel responden dengan nilai perbedaan sentral Kabupaten Pinrang dapat dihitung (variance) sebanyak 12,101.

melalui distribusi frekuensi tunggal dan Kemiringan,

distribusi frekuensi bergolong sebagai berikut: kecondongan (skewness) distribusi dari hasil

perhitungan SPSS for windows diperoleh Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral Pinrang nilai sebanyak -0,783 yaitu kemiringan kurva

Valid Cumulative ke kiri hanya sedikit dan hampir tegak lurus. ency Percent Percent Percent

Frequ-

1 1.4 1.4 1.4 suatu

Skewness adalah derajat ketidaksimetrisan

Valid 50.00

distribusi.Jika

suatu distribusi memiliki ekor yang lebih 53.00 3 4.3 4.3 8.6 memanjang ke kanan (dilihat dari meannya)

55.00 4 5.7 5.7 maka dikatakan menceng kanan (positif) dan 17.1 56.00 3 4.3 4.3 21.4 jika sebaliknya maka menceng kiri (negatif).

57.00 5 7.1 7.1 28.6 Secara perhitungan, skewness adalah momen

ketiga terhadap mean. Distribusi normal 60.00 5 7.1 7.1 52.9 (dan distribusi simetris lainnya, misalnya

distribusi t atau Cauchy) memiliki skewness 0 63.00 6 8.6 8.6 74.3 (nol).Dengan demikian, data hasil penelitian

65.00 4 5.7 5.7 tergolong menceng kiri (negatif). 87.1 66.00 1 1.4 1.4 88.6 Pada tingkat kelancipan atau keruncingan

67.00 4 5.7 5.7 94.3 (kurtosis) suatu distribusi diperoleh sebanyak

0,051.Kurtosis adalah derajat keruncingan

70 100.0 100.0 suatu distribusi (biasanya diukur relatif

Total

terhadap distribusi normal).Kurva yang lebih Data hasil perhitungan distribusi frekuensi runcing dari distribusi normal dinamakan

tunggal di atas dapat dimasukkan ke dalam

leptokurtik, yang lebih datar platikurtik

bergolong dengan dan distribusi normal disebut mesokurtik.

distribusi

frekuensi

terlebih dahulu mencari interval nilai untuk Kurtosis dihitung dari momen keempat

menentukan tingkat etos kerja pedagang di

Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013

pasar sentral Pinrang.Untuk menentukan fX diperoleh sebesar 4215, sedangkan jumlah interval pemetaan skala pengukuran nilai

sampel 70 orang pedagang, maka nilai rata- perhitungan distribusi frekuensi yang

rata (mean) dapat diperoleh dengan rumus: diperoleh, ditetapkan berdasarkan skala

fX 4215 interval Guilford dengan rumus:

Hasil perhitungan dengan statistik k

deskriptif tersebut diperoleh mean sebesar dimana:

60 yang ditetapkan dalam skala pengukuran

i = Lebar Interval tergolong kategori sedang/cukup sebagai- r = Jarak pengukuran (jumlah tertinggi

mana penjelasan dalam tabel penolong di atas dikurangi dengan jumlah terendah plus 1)

bahwa nilai mean 60 berada pada garis interval k = jumlah interval

nilai antara 59 – 63 yang tergolong kategori Berdasarkan rumus Guilford tersebut

cukup baik. Dengan demikian, gambaran etos diperoleh:

kerja pedagang Pasar Sentral Pinrang tergolong

(71 - 50)+1 kategori cukup baik.

5 Hasil perhitungan SPSS for windows versi i

= 5 (dibulatkan) 20,00 diperoleh angka pembulatan sebanyak

60, sehingga hasil analisis manual dan analisis Untuk menentukan tingkat kategori

SPSS hasilnya sama. Dengan demikian analisis tinggi rendahnya etos kerja pedagang, maka

data hasil penelitian adalah valid dan reliable diperlukan tabel distribusi frekuensi bergolong

sebagaimana tabel enam perhitungan SPSS di dengan menggunakan lebar interval 4 yang

bawah ini:

dihitung melalui rumus interval oleh Guilford.

Tabel 6

Berdasarkan hasil perhitungan rumus interval Statistics Descriptive Etos Kerja Pedagang tersebut sehingga dapat dibuat tabel distribusi

Pasar Sentral Pinrang

frekuensi bergolong sebagaimana digambarkan

Paham

dalam tabel limadi bawah ini: Etos Kerja Keagamaan Pedagang Pasar

Tabel 5 Masyarakat Sentral Pedagang

70 70 Kerja Pedagang Pasar Sentral Pinrang

Distribusi Frekuensi Bergolong tentang Etos

Valid

Missing

23.9857 (24) 60.3143 (60) Interval Titik

Mean

Frekuensi fX Kategori

Std. Error of

Nilai Tengah

Std. Deviation

Std. Error of

Std. Error of

49 - 53 51 6 306 Rendah

29.00 71.00 Sumber: Data Hasil Penelitian, 2013

Maximum

4222.00 Dengan tabel tersebut di atas memberikan a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Sum

data hasil perhitungan bahwa jumlah frekuensi

Muliati – Pengaruh Paham Keagamaan terhadap Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral Kabupaten Pinrang

Pengukuran tendensi sentral sebagai distribusi t atau Cauchy) memiliki skewness 0 pengukuran gejala pemusatan dan pengukuran

(nol).Dengan demikian, data hasil penelitian penempatan sebagai pengukuran letak dalam

tergolong menceng kanan (positif). pengembangan dari beberapa penyajian data

Pada tingkat kelancipan atau keruncingan yang berbentuk tabel, grafis, dan diagram.

(kurtosis) suatu distribusi diperoleh sebanyak Pengukuran tendensi sentral dan ukuran

-0,426.Kurtosis adalah derajat keruncingan penempatan digunakan untuk menjaring data

suatu distribusi (biasanya diukur relatif yang menunjukkan pusat atau pertengahan

terhadap distribusi normal). Kurva yang lebih dari gugusan data yang menyebar.Harga rata-

runcing dari distribusi normal dinamakan rata dari kelompok data itu, diperkirakan dapat

leptokurtik, yang lebih datar platikurtik

mewakili seluruh harga data yang ada dalam dan distribusi normal disebut mesokurtik. kelompok tersebut.

Kurtosis dihitung dari momen keempat Rata-rata hitung yang disingkat dengan

terhadap mean. Distribusi normal (mesokurtik) sebutan mean. Data yang dipakai untuk

memiliki kurtosis = 3, sementara distribusi menghitung mean tunggal hanya sedikit

yang leptokurtik biasanya kurtosisnya > 3 jumlahnya, perhitungannya dengan cara

dan platikurtik < 3. Dengan demikian, kurva menunjukkan semua nilai data dibagi

distribusi etos kerja pedagang pasar sentral banyaknya data. Proses perhitungan rata-

Pinrangtergolong kategori platikurtik atau rata hitung tersebut baik mean data tunggal

datar pada tingkat keruncingannya. maupun mean data kelompok, baik dengan

Rentangan nilai (range) yang diperoleh cara perhitungan manual maupun dengan cara

dari skor nilai etos kerja sebanyak 21,00 yaitu perhitungan program SPSS for windows yang

nilai tertinggi (maksimum) = 71,00 dikurangi telah digambarkan di atas menghasilkan mean

nilai terendah (minimum) = 50,00. Adapun yang sama yaitu 60.

jumlah skor responden yang diperoleh melalui Nilai letak (median) dari data yang

perhitungan SPSS for windows adalah sum = diperoleh sebanyak 60,00 yang diukur dari

nilai terendah sampai pada nilai tertinggi. Angka yang paling sering muncul (mode/

Pengaruh Paham Keagamaan

terhadap Etos Kerja Pedagang Pasar

modus) adalah nilai skor 49/62 yaitu 7 kali

Sentral Pinrang

muncul dari jumlah nilai yang muncul pada

70 sampel responden dengan nilai perbedaan Variable independent dalam penelitian ini (variance) sebanyak 22,364.

adalah variable pengaruh paham keagamaan Kemiringan,

sebagai variable X atau variable berpengaruh. kecondongan (skewness) distribusi dari hasil

kemencengan

dan

Sedangkan etos kerja pedagang sebagai perhitungan SPSS for windows diperoleh nilai

variable dependent atau variable terpengaruh sebanyak 0,40 yaitu kemiringan kurva ke

yang ditandai dengan simbol Y. Kedua variable kanan hanya sedikit dan hampir tegak lurus.

ini akan dihubungkan dengan menggunakan Skewness adalah derajat ketidaksimetrisan

uji korelasional bivariate, baik yang dilakukan suatu

dengan menghitung secara manual maupun suatu distribusi memiliki ekor yang lebih

distribusi.Jika

kurva

frekuensi

yang dilakukan dengan menggunakan analisis memanjang ke kanan (dilihat dari meannya)

computer dengan system SPSS for windows. maka dikatakan menceng kanan (positif) dan

Perhitungan SPSS for Windows jika sebaliknya maka menceng kiri (negatif).

Perhitungan dengan menggunakan analisis Secara perhitungan, skewness adalah momen

computer sistem SPSS for windows diperoleh ketiga terhadap mean. Distribusi normal

hasil analisis sebagai berikut: (dan distribusi simetris lainnya, misalnya

Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013

Tabel 7 nilai 0,374 apabila diperhadapkan pada Analyze Correlations SPSS tentang Paham

tabel interpretasi data, maka tergolong Keagamaan Terhadap Etos Kerja Pedagang

kategori rendah/lemah.Artinya hubungan Pasar Sentral Pinrang

atau pengaruh paham keagamaan terhadap etos kerja pedagang pasar sentral Pinrang

Paham

Etos Kerja

adalah rendah atau lemah.

Perhitungan dengan Sistem Manual dan

Paham Pearson

Calculator casio fx 3600

Keagamaan Correlation Perhitungan analisis statistic dengan Pedagang Sig. (2-tailed)

70 70 menggunakan cara manual dengan langkah- Etos Kerja Pearson

langkah sebagai berikut:

Pedagang Correlation

4. 1. Membuat H a dan H 0 dalam bentuk Sig. (2-tailed)

**. Correlation is significant at the 0.01 level H a : Terdapat hubungan atau pengaruh (2-tailed).

paham keagamaan terhadap etos kerja pedagang pasar sentral Pinrang

Hasil perhitungan analisis corelation Ho : Tidak terdapat hubungan atau bivariate product moment yang dikenal dengan

pengaruh paham keagamaan terhadap Correlation Pearsons diperoleh hubungan atau

etos kerja pedagang pasar sentral Pinrang

pengaruh paham keagamaan terhadap etos

5. 2. Membuat H a dan H 0 dalam bentuk kerja pedagang pasar sentral Pinrang sebesar

statistik

H a : r ≠ 0 = Terdapat hubungan atau skala pengukuran interpretasi data indeks

0,374.Apabila nilai ini dimasukkan ke dalam

pengaruh yang signifikan antara paham korelasi “r xy” product moment, maka tergolong

keagamaan terhadap etos kerja pedagang kategori lemah atau rendah. Skala pengukuran

pasar sentral Pinrang

tersebut adalah sebagai berikut:

H 0 : r = 0 = Tidak terdapat hubungan atau pengaruh yang signifikan antara

Tabel 8 paham keagamaan terhadap etos kerja

Tabel Interpretasi Data Product Moment pedagang pasar sentral Pinrang Besarnya

6. 3. Membuat tabel penolong (lihat “r xy ” Product

Interpretasi antara Variabel

X dan Veriabel Y

Moment lampiran tabel penolong)

berdasarkan tabel dan Y tergolong sangat lemah

Telah diketahui

0,000 – 0,199 Korelasi antara variabel X

lampiran:

0,200 – 0,399 Korelasi antara variabel

X dan Y tergolong lemah/

= 4222 dan Y tergolong cukup 2 ƩX = 41107

0,400 – 0,699 Korelasi antara variabel X

0,700 – 0,899 Korelasi antara variabel X

ƩY 2 = 256190

dan Y tergolong Kuat/baik/

ƩXY

tinggi 0,900 – 1,000 Korelasi antara variabel X

Hasil perhitungan dengan kalkulator casio dan Y tergolong sangat kuat

fx 3600, adalah:

*Nilai 0,374 adalah hasil perhitungan manual,

= 70 SPSS for windows dan kalkulator casio fx 3600

K-out 3 (N)

K-out 2 ( ƩX)

= 41107 Penafsiran data hasil perhitungan

K-out 1 ( 2 ƩX )

= 4222 dengan sistem SPSS for windows dengan

K-out 5 ( ƩY)

Muliati – Pengaruh Paham Keagamaan terhadap Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral Kabupaten Pinrang

Kesimpulan: korelasi antara paham K-out 6 ( ƩXY)

K-out 4 ( ƩY 2 )

keagamaan terhadap etos kerja pedagang SHIF 9 (r xy )

pasar sentral Pinrang adalah signifikan atau

dibulatkan)

berarti.

7. 4. Perhitungan dengan rumus: Di samping terpengaruh oleh faktor n.( ƩXY)-(ƩX).(ƩY)

ekstern yang amat beraneka ragam, meliputi r=

faktor fisik, lingkungan, pendidikan dan

ƩX 2 -( ƩX) 2 √{n. 2 -( ƩY) 2 }.{n. ƩY }

latihan, ekonomi dan imbalan, ternyata ia juga terpengaruh oleh faktor intern bersifat psikis

(70x101692)-(1679x4222) yang begitu dinamis seperti paham keagamaan. r=

Jelasnya, etos kerja pedagang pasar sentral

√70x(41107)-(1679) 2 x(70x(256190-(4222) 2 )

Pinrang tidak terbentuk oleh hanya satu dua variabelakan tetapi banyak faktor yang

7118440 - 7088738

memengaruhinya.

r= Hasil wawancara yang disampaikan oleh √(2877490-2819041)x(17933300-17825284)

Hamka (penjahit) Saya menjual awalnya mengambil uang Bank BRI, saya berusaha kerja

29702 keras, disiplin karena sekarang banyak saingan r=

utamanya penjual cakar yang harganya murah √58449x 108016

dan banyak peminatnya.disamping berdoa 29702

karena semuanya atas kehendaknya, cari uang r=

untuk membiayai anak-anak untuk sekolah √6313427184

dan biaya hidup sehari-hari. r= 0,373811885

Hj.Rasmia (Pedagang Pakaian Jadi)

r = 0,374 (dibulatkan)

menyatakan bahwa usaha ini merupakan

pengembangan usaha orang tua yang Koefisien Determinan (KP/KD)

Pengetahuan penjualan Rumus: KP = r 2 .100%

dilanjutkan.

memerlukan kedisiplinan, keuletan dan KP = 0,374 2 x 100% = 0,139876 x 100% =

kepercayaan dari pembeli, persaingan semakin 13,99%

ketat karena kebanyakan penjual langsung Jadi, kontribusi atau sumbangan paham

ke Jakarta buat membeli barang untuk dijual keagamaan terhadap etos kerja pedagang

kembali. Menurut dia keberhasilannya dia di pasar sentral Pinrang hanya 13,99% dan

capai karena usahanya diiringi dengan doa. selebihnya sebanyak 86,01% dipengaruhi

Kedua pendapat tersebut di atas oleh faktor variabel lain.

menunjukkan bahwa kesuksesan dalam

9. 6. Menguji Signifikansi; dengan rumus: menjalankan usaha perdagangan dipengaruhi Kaidah pengujian signifikansi:

oleh faktor usaha manusia yang disertai Jika t hitung ≥ dari t tabel, maka signifikan

dengan doa. Usaha manusia membutuhkan Jika t hitung ≤ dari t tabel, maka tidak signifikan

sikap kesisiplinan, keuletan dan kepercayaan serta kerja keras yang diiringi dengan doa.

Berdasarkan perhitungan di atas dengan Hj. Suriani (penjuan pakaian Jadi) ketentuan tingkat kesalahan 0,05 pada derajat

lebih menekankan pada strategi dan metode bebas atau db=70-2 = 68 sehingga di dapat

penjualan.Ia menyatakan bahwa penjual t tabel = 1,296 pada taraf signifikansi 1% dan 1,671

harus memiliki metode menjual yang baik pada taraf signifikansi 5%, ternyata t hitung 3,291

agar pembeli tertarik, karena sekarang sudah ≥ dari t tabel = 1,296/1,671.

banyak saingan dengan banyaknya butik yang

Kuriositas, Edisi VI, Vol. 2, Desember 2013

ada di Pinrang. Kwalitas barang dan model kejujuran dan tanggung jawab.H. M. Yusuf kekinian harus diperhatikan. Namun rejeki

(pedagang Kosmetik) menjual diperlukan sudah ditentukan oleh Tuhan namun kita

jejujuran, ulet, disiplin dan kerja keras harus berusaha semaksimal mungkin bukan

disamping berdoa.Yang menyebabkan saya hanya menunggu nasib.

bekerja keras dalam berdagang adalah fokus Hj. Sutra (penjuan pakaian Jadi) menjual

pada keinginan untuk menghasilkan yang lebih harus sabar, disiplin dan kerja keras, apalagi

baik dan lebih banyak.

di los tengah arah dari sebelah barat dan timur Demikian berbagai pendapat dari hasil tertutup yang menyebabkan pembeli kurang

wawancara yang menunjukkan bahwa paham sampai di los ini. Jadi menunggu pembeli

keagamaan mempunyai pengaruh positif dan kadang ada kadang tidak ada sama sekali, jadi

signifikan terhadap etos kerja para pedagang saya mengharapkan kepada pemda khususnya

pasar sentral Pinrang.Paham keagamaan yang menangani pasar supaya di buka arah

tersebut dipraktekkan dalam berbagai profesi barat dan timur.Seperti biasanya, disekitar

dan usaha para pedagang.Paham keagamaan di bulan Januari sampai Pebruari pembeli sepi,

pasar sentral Pinrang lebih banyak menganut hal itu tidak mengurangi kegigihan saya dan

Alhlusunnah wal Jamaah yaitu suatu paham keuletan untuk menjual bahkan hal itu menjadi

yang memadukan paham Qadariyah dan pemicu buat saya tetap turun kepasar.

Jabariyah.

H. Parmata (pedagang Buah-buahan) menjual buah butuh kesabaran dan keuletan

k esImPulan

apalagi buah itu tidak tahan lama, kalau Berdasar pada hasil penelitian dan sekarang pembeli sepi nanti waktu-waktu

pembahasan dapat disimpulkan beberapa tertentu jualan dapat laris, namun saya tetap

hal yang berkaitan dengan pengaruh paham yakin bahwa rejeki itu sudah ditentukan Tuhan

keagamaan terhadap etos kerja pedagang pasar tapi kita harus berusaha maksimal.Sadariyah

sentral Pinrang sebagai berikut: (pedagang Sembako) yang mendorong saya

1. Paham keagamaan pedagang pasar sentral bekerja keras agar kebutuhan dan keperluan

Pinrang yang diuji dan dianalisis secara sehari-hari

statistik deskriptif didapatkan nilai rata- adalah dari hasil menjual dan berdagang

rata 24 yang berada pada garis interval dan kesemuanya kebutuhan diambil dari

nilai antara 24 – 26 yang tergolong kategori keuntungannya.

tinggi atau baik. Secara kualitatif dapat

H. Ramlan (pedagang perlengkapan ditafsirkan dalam kategori tinggi. rempah) Alhamdulillah

2. Etos kerja pedagang pasar sentral Pinrang sekarang ini laris karena semua penjual

pembeli

kalau

yang diuji dan dianalisis secara statistic ba’so menjadi pelanggan kami. Kami banyak

deskriptif diperoleh nilai rata-rata sebesar pelanggan karena buka toko pagi-pagi.Usaha

60 yang berada pada garis interval nilai kerja keras kami untuk biaya hidup sehari hari

antara 59 – 63 pada distribusi frekuensi dan keinginan untuk hidup mapan. Hasil dari

bergolong. Nilai tersebut tergolong kategori keuntungan penjualan dipergunakan untuk

cukup baik. Dengan demikian, gambaran pembelian rumah dan sampai sekarang masih

etos kerja pedagang Pasar Sentral Pinrang dibiayai anak-anak dan semua keperluan

tergolong kategori cukup baik. sehari-hari dari hasil jualan.

3. Terdapat hubungan atau pengaruh positif Hj. Ria (pedagang pecah Belah) untuk

antara pengaruh paham keagamaan memenuhi kebutuhan sehari-hari dan untuk

terhadap etos kerja pedagang pasar mendapatkan keuntungan yang banyak buat

sentral Pinrang dengan perolehan nilai masa depan dibutuhkan kerja keras, keuletan

Muliati – Pengaruh Paham Keagamaan terhadap Etos Kerja Pedagang Pasar Sentral Kabupaten Pinrang

korelasi product moment sebesarr xy = Maksun, Ali. Pluralisme dan Multikulturalisme 0,374. Angka indeks korelasi ini tergolong

Paradigma Baru Pendidikan Agama Islam kategori lemah atau rendah kedua

di Indonesia. Yogyakarta: Aditiya Media hubungan variabel tersebut, namun tetap

Publishing. 2011.

mendapatkan nila rata-rata masing-

A. Pemikiran Kalam masing variabel tergolong kategori tinggi

Nasir,

Sahilun

(Teologi Islam) Sejarah, Ajaran, dan pada pengujian deskriptif statistic. Artinya,

Perkembangannya. Cet. I; Jakarta: PT pengaruh paham keagamaan tidak diikuti

RajaGrafindo Persada, 2010. oleh nilai etos kerja pedagang pasar sentral

Sastrahidayat, Ika Rochdjatun. Membangun Pinrang.

Etos Kerja dan Logika Berfikir Islami. Cet. I; Malang: UIN-Malang Press, 2009.

D aftar P ustaka

Sugiono. Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2011.

Al-Qur’anul Karim. Suyanto. Muhammad Business Strategy &

Asifuddin, Ahmad Janam. Etos Kerja Islami. Ethics. Etika dan Strategi Bisnis Nabi Cet. I;

Surakarta: Muhammadiyah Muhammad saw. Ed. I; Yogyakarta: CV. University Press, 2004.

Andi offset, 2008.

Asy’arie, Musa.

Susetyo Budi. Statistik Untuk Analisis Data Kebudayaan Dalam Al-Qur’an. Cet. I;

Manusia

Pembentuk

Penrlistik. PT. Rafika Aditama, 2010. Yogyakarta: Lembaga Studi Filsafat Islam

Srijanti, Purwanto S.K, Wahyudi Pramono, (LESFI), 1992. Etika Membangun Masyarakat Islam

---------. Islam Etos Kerja dan Pemberdayaan Modern. Edisi Kedua. Cet. I; Yogyakarta: Ekonomi Umat. Kata Pengantar. Tarmizi

Graha Ilmu. 2009.

Tahir. Cet. I; Yogyakarta: Lembaga Studi Tasmara, Toto. Membudayakan Etos Kerja Filsafat Islam (LESFI), 1997. Islami. Cet. V; Jakarta: Gema Insani, 2008.

Asy-Syahrastani, Muhammad bin Abdul Tim Penelitian dan Pengembangan: Wahana Karim. Al-Milal wa Al Nihal. Cet. I; Bairut Komputer, Pengolahan data Statistik Libanong: Darul Fikri. 1997. dengan SPSS. Cet.I; Jakarta: Salembu

---------. Al-Milal wa Al Nihal. Diterjemahkan

Infotek, 2003.

oleh Asywadie Syukur. Edisi lengkap, Weber, Max. The Protestant Ethic Spirit Surabaya: PT Bina Ilmu. t. Th. of Capitalism. Diterjemahkan oleh TW

Assuyuthy Jalaluddin, Wahasyiyatul Imami Al Utomo Yusuf Priya Sudiarja. Dengan Sindy. Sunan Annasa’i Bisyarhil Hafidz.

Judul. Etika Protestan Spirit Kapitalisme. Cet. I; Bairut-Lubnan: Darul Ma’rifah.

Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006. 1991.

Ya’qub, Hamzah. Etos kerja Islami Petunjuk Departemen Agama Republik Indonesia. Al

Pekerjaan Yang halal dan Haram dalam Qur’an dan Terjemahnya. Cet. Jakarta:

Syariat Islam. Cet. IV; Jakarta: Radar Jaya

C.V. Jaya Sakti, 1984.

Offset, 2003.