RPP Mata Pelajaran Biologi Kelas X

  

RENCANA PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN

(RPP)

  MATA PELAJARAN : BIOLOGI KELAS /SEMESTER: X-MIPA/GANJIL PENYUSUN : ANA SUSANTI, S.Pd, M.Pd

  

DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN

MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2017

  

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : SMA Kristen 1 Surakarta Mata Pelajaran : Biologi Kelas /Semester : X-MIPA/Ganjil Materi Pokok : Keanekaragaman Hayati Alokasi waktu : 6 x 45 menit (3 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)

  

KI 1 dan 2

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

  Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif, dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional.

  

KI 3 KI 4

  Memahami, menerapkan, Mengolah, menalar, dan menyaji menganalisis pengetahuan dalam ranah konkret dan ranah faktual, konseptual, prosedural abstrak terkait dengan berdasarkan rasa ingintahunya pengembangan dari yang tentang ilmu pengetahuan, dipelajarinya di sekolah secara teknologi, seni, budaya, dan mandiri dan mampu humaniora dengan wawasan menggunakan metoda sesuai kemanusiaan, kebangsaan, kaidah keilmuan kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifk sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

  B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) No KD Pengetahuan No KD Keterampilan

  3.2 Menganalisis berbagai

  4.2 Menyajikan hasil observasi tingkat keanekaragaman berbagai tingkat hayati di Indonesia beserta keanekaragaman hayati di ancaman dan Indonesia dan usulan pelestariannya beserta upaya pelestariannya ancaman dan pelestariannya

  No

  IPK Pengetahuan No

  IPK Keterampilan

  3.2. Mengelompokkan berbagai

  4.2. Mempresentasikan hasil 1 jenis makhluk hidup 1 observasi berbagai tingkat berdasarkan konsep keanekaragaman hayati di tingkat gen, jenis dan Indonesia ekosistem berdasarkan hasil pengamatan

  3.2. Membedakan tingkatan 2 keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem berdasarkan hasil diskusi.

  3.2. Mengidentifkasi wilayah 3 penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis Walllace dan garis Weber.

  3.2. Mendeskripsikan keunikan 4 hutan hujan tropis, pesisir, dan laut Indonesia

  3.2. Menganalisis ancaman dan

  4.2. Mengkomunikasikan 5 upaya pelestarian kehati di 2 upaya pelestarian

  Indonesia. keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan tertulis.

C. Tujuan Pembelajaran

  Melalui kegiatan Pembelajaran dengan pendekatan saintifk menggunakan metode observasi, diskusi, presentasi dan model pembelajaran discovery

  learning peserta didik dapat menganalisis berbagai tingkat

  keanekaragaman hayati di Indonesia beserta ancaman dan pelestariannya beserta ancaman dan pelestariannya, dapat menyajikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia dan usulan upaya pelestariannya sehingga peserta didik dapat membangun kesadaran akan kebesaran Tuhan YME, menumbuhkan perilaku disiplin, jujur, aktif, responsip, santun, bertanggungjawab, dan kerjasama.

D. Materi Pembelajaran

  1. Keanekaragaman tingkat gen, jenis, ekosistem di Indonesia

  2. Peta Biogeograf di Indonesia (garis wallace dan weber)

  3. Keunikan hutan hujan tropis, pesisir dan laut Indonesia

  4. Upaya pelestarian kehati Indonesia secara in-situ dan ex-situ

  E. Metode Pembelajaran

  1. Pendekatan : Saintifk

  2. Metode dan Model Pembelajaran : Pertemua No IPK Metode dan model n

  I

  3.2.1 Observasi, diskusi dan Model Discovery 3.2.2 learning

  4.2.1 II

  3.2.3 Observasi, diskusi, penugasan dan Model

  3.2.4 Discovery learning

  3.2.5 III

  4.2.2 Presentasi, Tanya jawab Penilaian Harian

  F. Alat, Media 1) Alat LCD, laptop, spidol, papan tulis. 2) Media

  a) LKS 2.4.1 Keanekaragaman Hayati Tingkat Gen

  b) LKS 2.4.2 Keanekaragaman Hayati Tingkat Jenis

  c) LKS 2.4.3 Keanekaragaman Hayati Tingkat Ekosistem

  G. Sumber Belajar 1. Video, power point bahan ajar, gambar tipe ekosistem sawah dan laut.

  2. Buku teks biologi a. Endah S., Wigati H.O., M. Lutf 2010. Biologi untuk SMA/MA kelas X.

  Klaten : PT. Intan Pariwara.

  b. Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon EJ. 2006.

  Biology, 5th ed. Benjamin Cummings Publishing Company, Inc., Redword City, England.

  3. Internet

  4. Lingkungan sekolah

  H. Kegiatan Pembelajaran

  Pertemuan ke-I (2 x 45 menit)

  No

  IPK

  IPK

  3.2.1 Mengelompokkan berbagai jenis makhluk hidup berdasarkan konsep tingkat gen, jenis dan ekosistem berdasarkan hasil pengamatan

  3.2.2 Membedakan tingkatan keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem berdasarkan hasil diskusi.

  4.2.1 Mempresentasikan hasil observasi berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia

  Waktu Pendahu Memberi salam , menanyakan kabar peserta didik, 2’ luan melakukan gerakan berburu sampah , dan

  mempresensi.

  Apersepsi :

  2’ Guru menunjukkan gambar seekor badak dan mengajukan pertanyaan apersepsi, “Termasuk dalam tingkatan apakah seekor badak bercula satu ini?” Guru menunjukkan gambar sekumpulan badak dan mengajukan pertanyaan, “Termasuk dalam tingkatan apakah kumpulan badak bercula satu di ujung Kulon ini?”

  Motivasi :

  3’ Guru memotivasi peserta didik dengan menunjukkan gambar kera, simpanse, dan manusia.

  Guru lalu bertanya: “Adakah perbedaan diantara ketiga gambar tersebut? Perbedaan karakter apa yang tampak pada gambar tersebut? o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari 3’

  KD yang akan dicapai o Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada pertemuan ini. o Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan.

  Kegiatan Tahap 1 : Stimulasi 5’ Inti o Guru membagi peserta didik menjadi 5

  kelompok yang heterogen. Setiap kelompok terdiri dari 5-6 orang. o Guru mengajak peserta didik melakukan pengamatan tanaman bunga di taman sekolah.

  Tahap 2 : Identifikasi Masalah 5’

  o Meminta peserta didik mengajukan pertanyaan/

  masalah yang ingin mereka ketahui berdasarkan

  hasil pengamatan sesuai dengan tujuan pembelajaran.

  Tahap 3 : Pengumpulan Data 20’

  o Guru membagikan LK 2.2.1, LK 2.2.2, LK 2.2.3 tentang Tingkatan Keanekaragaman Hayati o Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membaca petunjuk pengerjaan

  Lembar Kerja .

  o Guru meminta peserta didik melakukan pengamatan sesuai LK dan menuliskan hasil pengamatan dalam selembar kertas besar melalui kerja kelompok .

  Tahap 4 : Pengolahan Data 15’

  Guru membimbing peserta didik dalam menjawab pertanyaan diskusi berdasarkan hasil pengamatan dan studi literature .

  Tahap 5 : Verifikasi 20’

  o Guru membimbing peserta didik untuk melakukan diskusi dalam dalam kelompok untuk mempersiapkan presentasi kelompok . o Guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok .

  Tahap 6 : Generalisasi 5’

  o Guru membimbing peserta didik dalam membuat kesimpulan dan generalisasi

  dihubungkan dengan pembelajaran atau hal yang umum di masyarakat.

  Penutup

  a) Meninjau kembali/ konfirmasi 10’

  Guru mengajukan sejumlah pertanyaan yang mengarah pada kesimpulan materi pelajaran atau konsep yang dipelajari sebagai konfrmasi.

  Memberikan refeksi dari proses pembelajaran

  b) Mengevaluasi

  Guru menguji kemampuan peserta didik dalam menganalisis berbagai tingkat keanekaragaman hayati di Indonesia melalui penugasan pembuatan peta konsep .

  c) Mengucapkan salam.

  Pertemuan ke-2 (2 x 45 menit)

  No IPK

  IPK

  3.2.3 Mengidentifkasi wilayah penyebaran keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis Walllace dan garis Weber.

  3.2.4 Mendeskripsikan keunikan hutan hujan tropis, pesisir, dan laut Indonesia

  Alokasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

  Pendahulu Memberi salam , menanyakan kabar peserta didik, 10’ an mengecek kebersihan kelas (5 menit berburu

  sampah), menanyakan kesiapan peserta didik, dan mempresensi.

  Apersepsi

  Alokasi Kegiatan Deskripsi Kegiatan Waktu

  Guru bertanya : “Masih ingatkah kalian tentang tingkat keanekaragaman hayati? Ada berapa tingkat?”

  Motivasi :

  Memotivasi peserta didik dengan menayangkan video “Keanekaragaman hayati di Indonesia” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari KD yang akan dicapai Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada pertemuan ini. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan. Kegiatan Peserta didik mengelompok secara heterogen 70’ Inti

  Peserta didik mengamati gambar Peta daerah persebaran fauna (biogeografi) di Indonesia. Stimulasi Identifkasi Peserta didik mengajukan pertanyaan/ masalah Masalah yang ingin mereka ketahui sebanyak mungkin berdasarkan hasil pengamatan gambar.

  Peserta didik memilih beberapa pertanyaan dari daftar pertanyaan yang ingin diketahui yang sesuai dengan ruang lingkup materi (diharapkan

  fokus pada materi pembelajaran tentang biogeograf di Indonesia dan keunikan hutan hujan tropis).

  Pengumpul Mengumpulkan informasi dengan studi literatur an data untuk menjawab pertanyaan. Pengolaha melakukan diskusi hasil pengamatan dan studi n data

  literatur

  Verifkasi Peserta didik melakukan diskusi dalam kelompok untuk mempersiapkan presentasi kelompok.

  Mempresentasikan hasil diskusinya

  Generalisa Membuat kesimpulan pembelajaran dan si menggeneralisasikan hasil simpulannya pada

  suatu kejadian atau permasalahan yang serupa.

  Penutup Melakukan konfrmasi dari hasil kesimpulan. 10’ Memberikan refeksi dari proses pembelajaran Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran secara lisan.

  Menyampaikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk penugasan individu untuk membuat laporan tertulis tentang upaya pelestarian kehati di Indonesia Mengucapkan salam

  No IPK

  IPK

  3.2.5 Menganalisis ancaman dan upaya pelestarian kehati di Indonesia.

  4.2.2 Mengkomunikasikan upaya pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan tertulis.

  Alokas

Kegiatan Deskripsi Kegiatan i

Waktu

  Pendahulu Memberi salam , menanyakan kabar peserta didik, 10’ an mengecek kebersihan kelas (5 menit berburu

  sampah), menanyakan kesiapan peserta didik, dan mempresensi.

  Apersepsi

  Guru bertanya : “Masih ingatkah kalian tentang daerah biogeograf di Indonesia?”

  Motivasi :

  Memotivasi peserta didik dengan menayangkan video “Penebangan liar di hutan Indonesia” Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dari KD yang akan dicapai Guru menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau tugas pada pertemuan ini. Guru menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan. Kegiatan Peserta didik mengelompok secara heterogen 70’ Inti

  Peserta didik mengamati video kerusakan hutan dan usaha green peace dalam menyelamatkan Stimulasi hutan hujan tropis di Indonesia.

  Identifkasi Peserta didik mengajukan pertanyaan/ masalah Masalah yang ingin mereka ketahui sebanyak mungkin berdasarkan hasil pengamatan video.

  Peserta didik memilih beberapa pertanyaan dari daftar pertanyaan yang ingin diketahui yang sesuai dengan ruang lingkup materi (diharapkan fokus

  pada materi pembelajaran tentang ancaman dan upaya pelestarian di Indonesia).

  Pengumpul Mengumpulkan informasi dengan studi literatur an data untuk menjawab pertanyaan. Pengolaha melakukan diskusi hasil pengamatan dan studi n data

  literatur dan hasil penugasan berupa laporan

  tertulis tentang upaya pelestarian kehati di Indonesia. Verifkasi Peserta didik melakukan diskusi dalam dalam

  

kelompok untuk mempersiapkan presentasi

kelompok.

  Alokas

Kegiatan Deskripsi Kegiatan i

Waktu

  Mempresentasikan hasil diskusinya

  Generalisa Membuat kesimpulan pembelajaran dan si menggeneralisasikan hasil simpulannya pada suatu kejadian atau permasalahan yang serupa. Penutup Melakukan konfrmasi dari hasil kesimpulan. 10’

  Memberikan refeksi dari proses pembelajaran Memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran berupa post tes.

  Mengucapkan salam

  I. Penilaian Hasil Belajar Tek Instru Rubrik N Asp No Bentu

  IPK nik men Penilai o ek IPK k pen. Pen. Peni. an

  1 Pen

  3.2. Mengelompokkan Tes PG/ Terlam Terlam geta 1 berbagai jenis Tulis Esay pir pir hua makhluk hidup n berdasarkan konsep tingkat gen, jenis dan ekosistem berdasarkan hasil pengamatan

  3.2. Membedakan Tes PG/ Terlam Terlam 2 tingkatan Tulis Esay pir pir keanekaragaman hayati gen, jenis dan ekosistem berdasarkan hasil diskusi.

  3.2. Mengidentifkasi Tes PG/ Terlam Terlam 3 wilayah penyebaran Tulis Esay pir pir keanekaragaman hayati di Indonesia berdasarkan garis Walllace dan garis Weber.

  3.2. Mendeskripsikan Tes PG/ Terlam Terlam 4 keunikan hutan Tulis Esay pir pir hujan tropis, pesisir, dan laut Indonesia

  3.2. Menganalisis Tes PG/ Terlam Terlam 5 ancaman dan upaya Tulis Esay pir pir pelestarian kehati di

  Indonesia.

  2 Ket

  4.2. Mempresentasikan Unju Skala Terlam Terlam era 1 hasil observasi k Penilai pir pir mpil berbagai tingkat Kerj an an keanekaragaman a hayati di Indonesia (pres enta si)

  4.2. Mengkomunikasikan Port Skala Terlam Terlam 2 upaya pelestarian ofoli Penilai pir pir keanekaragaman o an hayati Indonesia berdasarkan hasil analisis data ancaman kelestarian berbagai keanekaragaman hewan dan tumbuhan khas Indonesia dalam bentuk laporan tertulis.

  Mengetahui, Surakarta, Juli 2017 Kepala SMA Kristen 1 Guru Mata Pelajaran Surakarta

  

Sri Hery Setiobudi, S.Pd Ana Susanti, S.Pd.,

M.Pd NIPP.

  NIP. 19760915 200801 2 017

  Lampiran 1 MATERI

A. KEANEKARAGAMAN HAYATI TINGKAT GEN, SPESIES, DAN EKOSISTEM

  Keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah totalitas variasi gen, jenis dan ekosistem yang ditunjukkan oleh adanya pelbagai variasi bentuk, penampakan, frekwensi, ukuran dan sifat

  2. Keanekaragaman tingkat jenis (species diversity)

  dari kromosom yang terdapat di inti sel. Kombinasi susunan gen dari dua induk/orang tua melalui perkawinan akan menyebabkan keanekaragaman individu dalam satu spesies berupa varietas-varietas.

  Prinsip keanekaragaman tingkat gen :

  d. Mawar (warna merah, putih dan kuning) Menunjukkan variasi warna bunga

  c. Kelapa hijau, kelapa kopyor, kelapa gading, kelapa hibrida Menunjukkan variasi bentuk dan warna kulit buah dan tinggi batang

  b. Mangga golek, mangga kuini, mangga arum manis, mangga manalagi, mangga gedong Menunjukkan variasi bentuk dan ukuran buah, rasa dan aroma.

  a. Ayam kampung, ayam hutan, ayam ras Menunjukkan variasi bentuk dan ukuran tubuh, warna bulu dan bentuk pial (jengger).

  Contoh keanekaragaman tingkat gen :

  Gen adalah faktor pembawa sifat yang diturunkan kepada keturunannya, merupakan bagian

  lainnya pada tingkat yang berbeda-beda. Keanekaragaman hayati adalah keanekaragaman semua spesies tumbuhan, hewan, mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis yang ada di suatu tempat.

  Keanekaragaman tingkat gen ditunjukkan dengan adanya variasi diantara individu dalam satu jenis/spesies yang sama.

  1. Keanekaragaman tingkat gen (genetic diversity)

  3. Keanekaragaman tingkat ekosistem (ecocystem diversity)

  2. Keanekaragaman tingkat jenis (species diversity)

  1. Keanekaragaman tingkat gen (genetic diversity)

  Keanekaragaman hayati yang ada di bumi ini dibedakan menjadi tiga tingkat, yaitu :

  • Menekankan pada variasi artinya : masih satu jenis/ satu spesies tetapi macamnya beda , jika yang berbeda itu dikawinkan tetap menurunkan keturunan fertil/subur.
  • Dalam penulisan sistem tata nama ganda (binomial nomenclature) Keanekaragaman genetik ini terlihat pada penamaan dua nama dalam aturan penulisan species sama , artinya dua organisme itu ditulis dengan nama spesies yang sama, contoh : Kelapa kopyor (Cocos nucifera) kelapa gading ( Cocos nucifera)

  Keanekaragaman tingkat jenis ditunjukkan dengan adanya variasi diantara individu dalam satu genus atau familia/suku. Satu jenis/spesies adalah kelompok makhluk hidup yang mempunyai ciri-ciri yang sama dan dapat saling kawin sesamanya dan menghasilkan keturunan yang fertil (subur).

  Contoh keanekaragaman tingkat jenis :

  a. Familia papilionaceae (kacang-kacangan) : kacang tanah, kacang kapri, kacang hijau dan kacang buncis. Memiliki perbedaan ukuran batang, bentuk dan warna biji serta rasa.

  b. Familia palmae : kelapa, aren , nipah, pinang, siwalan Memiliki perbedaan tinggi badan, bentuk daun, bentuk bunga.

  c. Familia felidae (keluarga kucing) : harimau, singa, kucing dan citah Memiliki perbedaan warna bulu, tipe loreng, ukuran tubuh dan tingkah laku.

  Prinsip keanekaragaman tingkat jenis :

  Jika anggota mahkluk yang berbeda itu dikawinkan tidak lagi menurunkan keturunan • (Steril). Penulisan nama species dalam binomial nomenclature kedua organismenya tidak sama , • misal kucing Felis familiaris , singa Felis leo , jadi jika sama dalam tingkat genus atau family itu keanekaragaman species/jenis.

3. Keanekaragaman tingkat ekosistem (ecocystem diversity) Ekosistem adalah hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik.

  Komponen biotik meliputi berbagai jenis makhluk hidup mulai yang bersel satu (uni seluler) sampai makhluk hidup bersel banyak (multi seluler) yang dapat dilihat langsung oleh kita. Komponen abiotik meliputi iklim, cahaya, batuan, air, tanah, dan kelembaban. Ini semua

  disebut faktor fisik. Selain faktor fisik, ada faktor kimia, seperti salinitas (kadar garam), tingkat keasaman, dan kandungan mineral.

  Keanekaragaman tingkat ekosistem disebabkan oleh perbedaan letak geografis yang menyebabkan perbedaan iklim. Perbedaan iklim menyebabkan terjadinya perbedaan temperature, curah hujan, intensitas cahaya matahari, dan lamanya penyinaran. Keadaan ini akan berpengaruh terhadap jenis-jenis flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang menempati suatu daerah.

  Di daerah dingin terdapat bioma Tundra. Di tempat ini tidak ada pohon, yang tumbuh hanya jenis lumut. Hewan yang dapat hidup, antara lain rusa kutub dan beruang kutub. Di daerah beriklim sedang terdpat bioma Taiga. Jenis tumbuhan yang paling sesuai untuk daerah ini adalah tumbuhan conifer, dan fauna/hewannya antara lain anjing hutan, dan rusa kutub.

  Pada iklim tropis terdapat hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis memiliki flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) yang sangat kaya dan beraneka ragam. Keanekaragaman jenis- jenis flora dan fauna yang menempati suatu daerah akan membentuk ekosistem yang berbeda.

  Maka terbentuklah keanekaragaman tingkat ekosistem.

A. USAHA PELESTARIAN (KONSERVASI) KEANEKARAGAMAN HAYATI

  Usaha pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati digolongkan menjadi 2, yaitu: 1. Konservasi insitu adalah konservasi jenis flora dan fauna yang dilakukan di habitat aslinya. Contohnya seperti pelestarian komodo di pulau Komodo, pelestarian badak bercula satu di Taman nasional Ujung Kulon, pelestarian terumbu karang di Taman nasional pulau seribu dan taman laut Bunaken.

  2. Konservasi exsitu adalah konservasi jenis-jenis flora dan fauna yang dilakukan diluar habitat aslinya.Konservasi exsitu dilakukan pada kebun binatang, kebun raya, Arboretum, Taman Hutan Raya, Taman Safari, Kebun-kebun Botani dan sebagainya. Konservasi exsitu ikut mendorong pengembangan konservasi dengan cara pelepasan kembali di alam, bermanfaat

  4 untuk menentukan strategi dan upaya-upaya konservasi, atraksi wisata, untuk penelitian tanpa mengganggu alam. Konservasi exsitu mempunyai banyak keterbatasan dibanding konservasi insitu.

  Usaha-usaha (upaya-upaya) pemerintah Indonesia dalam pelestarian (konservasi) keanekaragaman hayati di Indonesia antara lain :

  1. Taman Nasional, merupakan kawasan konservasi alam dengan ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan. Beberapa taman nasional di Indonesia: a. Taman Nasional Gunung Leuser

  Terletak di Propinsi Sumatera Utara dan Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Contoh tumbuhan yang dilestarikan: meranti, keruing, durian hutan, menteng, Rafflesia arnoldi

  var.atjehensis. Hewan yang dilestarikan: gajah, beruang Malaya, harimau Sumatra, badak Sumatra, orangutan Sumatra, kambing sumba, itik liar, tapir.

  b. Taman Nasional Kerinci Seblai Terletak di Propinsi Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan dan Bengkulu. Tumbuhan yang dilestarikan: bunga bangkai (Amorphophalus titanium), Rafflesia arnoldi, palem, anggrek, kismis. Hewan yang dilestarikan: tapir, kelinci hutan, landak, berang-berang, badak Sumatra, harimau Sumatra, siamang, kera ekor panjang.

  c. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan Terletak di propinsi Bengkulu sampai Lampung. Tumbuhan yang dilestarikan: meranti (Shorea sp), keruing (Diptetrocarpus sp), damar (Agathis alba), kemiri (Aleurites

  moluccana), mengkudu (Morinda citrifolia), Rafflesia arnoldi. Hewan yang dilestarikan:

  gajah, tapir, badak Sumatra, landak, trenggiling, ular sanca, bangau putih, rangkong, dan lain-lain.

  d. Taman Nasional Ujung Kulon Terletak di kawasan ujung barat Pulau Jawa. Taman Nasional ini merupakan habitat terakhir dari hewan-hewan yang terancam punah, seperti: badak bercula satu (Rhinoceros

  sendaicus), banteng (Bos sondaicus), harimau loreng (Panthera tigris), dan surili (Presbytis aygula).

  e. Taman Nasional Kepulauan Seribu Terletak di kepulauan Seribu Propinsi DKI Jakarta. Ekosistem yang dilindungi adalah ekosistem terumbu karang.

  f. Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru Terletak di kawasan Propinsi Jawa Timur di Kabupaten Probolinggo, Malang, Pasuruan dan Lumajang. Flora yang dilindungi adalah cemara gunung (Cassuarina junghuniana) sedangkan fauna yang dilindungi adalah babi hutan, kijang, ayam hutan, rusa, macan tutul.

  g. Taman Nasional Meru Betiti Terletak di Propinsi Jawa Timur di wilayah Jember Selatan. Taman Nasional ini merupakan habitat terakhir dari harimau loreng jawa (Panthera trigis). Flora langka yang dilindungi yaitu Rafflesia zollingeri.

  h. Taman Nasional Baluran Terletak di Propinsi Jawa Timur. Flora yang dilindungi : dadap biru (Erythocina

  endophyla), kosambi, widoro, nimba, kemiri. Sedangkan fauna yang dilindungi antara lain ular piton, buaya, banteng, rusa, kijang, macan tutul dan linsang.

  i. Taman Nasional Komodo Terletak di Pulau Komodo Propinsi NTT. Flora yang dilindungi adalah Kayu hitam (Diospyros javanica) dan bayur (Pterospermum diversifolium). Satwa/fauna khas adalah komodo. j. Taman Nasional Tanjung Putting

  Terletak di Propinsi Kalimantan di Kabupaten Kotawaringin Barat, Timur dan Kalimantan Tengah. Taman Nasional ini merupakan pusat rehabilitasi orang utan. Flora yang dilindungi tanaman yang mengandung getah dan merusak saraf (misalnya: Gluta

  renghas) dan durian (Durio sp). Fauna yang dilindungi: orang utan, lutung, kancil, musang.

  2. Suaka alam (Cagar Alam dan suaka marga satwa) kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas tumbuhan, satwa dan ekosistem, yang perkembangannya diserahkan pada alam. Contoh : cagar alam Raflesia di Bengkulu, cagar alam gunung Krakatau di Lampung, cagar alam kawah Ijen di Jatim.

  3. Hutan Wisata, kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan dipertahankan sebagai hutan, yang dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pendidikan, konservasi alam, dan rekreasi. Contoh hutan wisata yaitu hutan wisata Pangandaran di Ujung kulon .

  4. Taman laut, merupakan wilayah lautan yang mempunyai ciri khas berupa keindahan alam yang ditunjuk sebagai kawasan konservasi alam, yang diperuntukkan guna melindungi plasma nutfah lautan. Contoh: taman laut Bunaken.

  5. Hutan lindung, kawasan hutan alam yang biasanya terletak di daerah pe-gunungan yang dikonservasikan untuk tujuan melindungi lahan agar tidak tererosi dan untuk mengatur tata air. Contoh: Gunung Gede Pangrango.

  6. Kebun Raya, adalah kumpulan tumbuh-tumbuhan di suatu tempat, dan tum-buh-tumbuhan tersebut berasal dari berbagai daerah yang ditanam untuk tujuan konservasi ex situ, ilmu pengetahuan, dan rekreasi, contoh: Kebun Raya Bogor, Kebun Raya Purwodadi.

  5

  7. Kebun koleksi Kebun koleksi plasma nutfah yang ada di Indonesia sampai saat ini belum menghasilkan banyak kultivar unggul baru. Kebun koleksi buah di Paseh dan Cibinong, kebun koleksi mangga di Grati, koleksi kopi di Ijen dan koleksi kelapa di Bone-Bone belum menampakkan hasil yang diharapkan sebagai sumber plasma nutfah.

  LAMPIRAN 2 SOAL PENILAIAN KD 3.2 ……………………………

  Rubrik Penilaian Presentasi KD.4.2 Kelas : ………. Tgl. : ……….

  Lampiran 3

  : Aspek yang dinilai No Nama siswa

  Total

  1

  2

  3

  4

  5

  1

  2

  3

  4

  5

  6 Keterangan:

No Aspek Skor Maksimal

  1 Materi presentasi ( konsep, keluasan dan kedalaman, media) 60 poin

  2 Peran dalam presentasi (sbg moderator, presentator) 20 poin

  3 Ketepatan waktu 10 poin

  4 Keaktifan 10 poin Total 100 Kriteria penilaian :

  81 : A : B − 70 : C : D

  Penilaian Laporan No Nama siswa Aspek yang dinilai Total Max

  

1

  2

  3 (1-20) ( 1-70) (1-10) 100

  1

  2

  3

  4

  5

  6

  7

  8

  9 Keterangan:

  1. Kesesuaian format : 10

  2. Kedalaman materi : 80 Ketepatan waktu : 10

  Lampiran 4.1

  

Mengamati Keanekaragaman Tingkat Gen

A. Tujuan :

  1. Dari hasil observasi yang kalian lakukan variasi apa sajakah yang nampak? Jawab: ……………………………………………………………………………………

  .. ………………………………………………………………………………………………. .. ………………………………………………………………………………………………. .. ………………………………………………………………………………………………. ..

  F. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….

  : …………………………………………………………………………………...

  4. Termasuk keanekaragaman tingkat apakah keanekaragaman pada berbagai macam mawar berbagai warna tersebut? Jelaskan ! Jawab

  3. Apakah berbagai macam mawar yang kamu amati merupakan satu spesies yang sama?Jelaskan ! Jawab: ……………………………………………………………………………………

  2. Apa penyebab timbulnya keanekaragaman/variasi pada beberapa macam mawar tersebut? Jelaskan! Jawab: …………………………………………………………………………………… …………………………………………………………………………………………… ..

  1. Mengetahui adanya variasi gen pada beberapa macam mawar di lingkungan sekolah.

  2. Mendefinisikan pengertian keanekaragaman tingkat gen.

  1 Warna merah kuning putih

  NO CIRI-CIRI MAWAR Mawar merah Mawar kuning Mawar putih

  D. Tabel Pengamatan :

  2. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatan.

  1. Amati secara seksama tanaman mawar merah, mawar kuning dan mawar putih di taman sekolah!

  C. Cara kerja :

  B. Alat dan bahan : LKS, alat tulis menulis, berbagai macam tanaman bunga mawar di taman sekolah.

  2 E. Pertanyaan Diskusi :

  

Mengamati Keanekaragaman Tingkat Jenis

  1 Kacang Hijau

  4. Apa yang dimaksud dengan keanekaragaman tingkat jenis? Jawab: ..................................................................................................................

  3. Termasuk dalam keanekaragaman tingkat apakah kelompok familia kacang- kacangan tersebut? Jawab: ……………………………………………………………………………………

  2. Apakah kelompok familia kacang-kacangan tersebut merupakan spesies yang sama? Jawab: ……………………………………………………………………………………

  1. Berdasarkan hasil pengamatan, adakah perbedaan ciri pada biji-biji kacang tersebut? Jawab: ……………………………………………………………………………………

  E. Pertanyaan Diskusi :

  3 Kacang Kedelai

  2 Kacang Tanah

  No. Jenis Biji Bentuk Warna Panjang Berat

  A. Tujuan : 1. Mengetahui adanya variasi jenis pada tanaman keluarga kacang-kacangan.

  D. Tabel Pengamatan :

  4. Timbanglah berat setiap biji kacang, dengan menggunakan alat timbangan 5. Isikan data hasil pengamatan ke dalam tabel.

  3. Ukurlah dengan penggaris panjang setiap biji kacang, satu persatu.

  2. Amati warna setiap biji kacang.

  C. Cara kerja : 1. Amati secara seksama bentuk biji kacang satu persatu.

  Penggaris, timbangan, biji kacang hijau, kacang tanah, dan kacang kedelai, alat tulis menulis.

  B. Alat dan bahan :

  2. Mendefinisikan pengertian keanekaragaman tingkat jenis

  . .............................................................................................................................. .. Lampiran 4.2

  F. Kesimpulan

  …………………………………………………………………………………………… .. ……………………………………………………………………………………………. . …………………………………………………………………………………………… .. ……………………………………………………………………………………………. .

  Lampiran 4.3

  Mengamati Keanekaragaman Tingkat Ekosistem

  A. Tujuan :

1. Mengetahui faktor penyebab adanya kenaekaragaman pada tingkat ekosistem.

  2. Mendefinisikan pengertian keanekaragaman tingkat ekosistem.

  B. Alat dan bahan : gambar ekosistem laut, sawah dan padang gurun, alat tulis menulis.

  C. Cara kerja :

1. Amati secara seksama gambar beberapa tipe ekosistem berikut satu persatu!

  Ekosistem laut Ekosistem sawah Ekosistem gurun

  2. Amati komponen biotik (yang hidup) dan abiotik (temperatur, intensitas cahaya dan curah hujan) dari tiap- tipe ekosistem di atas.

3. Catatlah hasil pengamatanmu dalam tabel pengamatan.

  D. Tabel Pengamatan :

  Ciri yang ekosistem laut ekosistem sawah Ekosistem padang diamati gurun

  Komponen Biotik Komponen abiotik

  E. Pertanyaan Diskusi :

  1) Apakah ada perbedaan keadaan biotik ( temperatur, intensitas cahaya dan curah hujan) pada ekosistem laut, sawah dan gurun ?

  Jawab: ………………………………………………………………………………………….

  2) Adakah perbedaan jenis flora dan fauna yang dimiliki oleh masing-masing ekosistem?

  Jawab: …………………………………………………………………………………………

  3) Apakah ada hubungan antara komponen abiotik dengan komponen biotik dalam suatu ekosistem? Jelaskan! Jawab: ………………………………………………………………………………….. ………………………………………………………………………………………… …

  4) Menunjukkan keanekaragaman tingkat apakah berbagai tipe ekosistem di atas? Jawab: …………………………………………………………………………………..

  F. Kesimpulan ……………………………………………………………………………………………….

  .. ………………………………………………………………………………………………. ..

  ………………………………………………………………………………………………. .. ………………………………………………………………………………………………. ..