FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA KELAS X DAN XI DI SMAN 2 KABUPATEN OKU TAHUN 2013 D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes Poltekkes Palembang Prodi Keperawatan Baturaja ABSTRAK - FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKO

  

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA SISWA KELAS X DAN

  XI DI SMAN 2 KABUPATEN OKU TAHUN 2013

  

D. Eka Harsanto, S.Kp, M.Kes

Poltekkes Palembang Prodi Keperawatan Baturaja

ABSTRAK

  Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Pada tahun 2002 hampir 4 juta orang meninggal akibat merokok, maka pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 7 dari 10 orang yang meninggal karena merokok (Depkes, 2002). Di Asia, WHO menyebutkan, Indonesia menempati urutan ketiga terbanyak jumlah perokok yang mencapai 146.860.000 jiwa. Peningkatan prevalensi merokok tertinggi berada pada interval usia 15-19 tahun dari 13,7 persen. Jadi, 24, persen atau naik 77 persen dari tahun 1995 (Kompas, 2008). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengaruh orang tua dan pengaruh teman dengan perilaku merokok di SMA Negeri 2 Baturaja tahun 2013.

  Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan rancangan Cross Sectional. Populasi penelitian ini adalah siswa SMA Negeri 2 Baturaja. Sampel yang diambil sebanyak 60 orang dan pengambilan sampel menggunakan teknik Random Sampling. Analisa data untuk mendapatkan distribusi frekuensi masing-masing variabel independen (pengaruh orangtua dan pengaruh teman) dengan variabel dependen (perilaku merokok remaja) dan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan antara variabel tersebut.

  Penelitian ini menggunakan uji statistik Chi Square. Hasil analisis didapatkan pengaruh orang tua dengan perilaku merokok dalam kategori baik sebanyak 56 orang (93,3%) dan kategori kurang sebanyak 4 orang (6,7 %), sedangkan pengaruh teman dengan perilaku merokok dalam kategori baik sebanyak 36 orang (60%) dan kategori kurang sebanyak 24 orang (40%). Hasil analisis bivariabel menunjukkan pada variabel pengaruh oran g tua didapatkan nilai p>α (1,000>0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara pengaruh orang tua dengan perilaku merokok siswa, sedangkan pada variabel pengaruh teman didapatkan nilai p<α (0,001<0,05) yang berarti ada hubungan yang bermakna antara pengaruh orang teman dengan perilaku merokok siswa. Saran bagi dinas pendidikan dan pengajaran diharapkan untuk lebih menambahkan materi tentang kesehatan dari materi yang telah ditetapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan siswa tentang kesehatan.

  

FACTORS RELATED SMOKING BEHAVIOR IN CLASS X AND XI

SMAN 2 BATURAJA OKU IN THE YEAR 2013

ABSTRACT

Smoking is one of Indonesian health problem. In 2002 there are almost 4 millions people

In Asia, WHO released Indonesia is in third posisition, it is a bout 146.860.000 people are smoking.

The highest range of smoker in 15-19 years old, it is about 13,7 % increase 24 % or 77 % from 1995

(Kompas, 2008). The main goal of this research is to find out the influence of parents and friends

toward teenagers smoking attitude at SMA Negeri 2 Baturaja in 2009.

  This research using descriptive analytic method with Cross Sectional design. The population

of this research are students of SMA Negeri 2 Baturaja. The sampling are about 60 students and

technique of collecting data is Random Sampling. The data analysis to obtain the frequence

distribution of each independent variable (The Influence of Parents and Friends) towards dependent

variable (Teenagers Smoking Attitude) and to find out whether there is or there is not relation

between those variable.

  This research using Chi Square statistic test. The result of analysis was obtained that the

influence of parents smoking attitude in well catagory are about 56 students (93,3 %) and bad

catagory are about 4 students (6,7 %), while the influence of friends toward teenagers smoking

attitude in well catagory are about 36 students (60 %) and bad catagory are about 24 students (40

%). The result analysis of bivariabel shows that parents influenced obtained p>α (1,000>0,05) which

is mean there isn’t significant relation between parents influence towards students smoking attitude,

while the influence of friends variable obtained p<α % (0,001<0,05) which is mean there is significant

relation between friend’s attitude towards smoking students.

  The suggestion for education department to give more material of study about health instead of the material which have already designed to enlarge student’s knowledge about health.

  PENDAHULUAN

  Merokok merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia karena merokok adalah salah satu faktor resiko utama dari beberapa penyakit kronis seperti kanker paru, kanker saluran pernafasan bagian atas, Bahkan merokok dapat menyebabkan kematian. Pada tahun 2002 hampir 4 juta orang meninggal akibat merokok, maka pada tahun 2020 akan meningkat menjadi 7 dari 10 orang yang meninggal karena merokok (Depkes, 2002).

  Kegiatan pendidikan kesehatan hendaknya dilakukan terus menerus sepanjang tahun, dan dapat juga memanfaatkan momen- momen khusus. WHO telah menetapkan setiap tanggal 31 Mei sebagai “Hari Tanpa Tembakau” (World No Tobacco Day) sejak tahun 1988.

  Pada tanggal tersebut diharapkan agar para perokok berhenti merokok secara sukarela selama sehari sebagai langkah awal untuk menghentikan kebiasaannya (Depkes, 2002).

  Menurut WHO, pada 2030 diperkirakan ada 8,3 juta jiwa meninggal akibat rokok. Bahkan korban keganasan asap rokok juga akan terus mengancam kesehatan masyarakat dunia jika tidak dikendalikan secara serius. Ketiadaan rasa peduli masyarakat dunia tentang bahaya rokok akan memperlebar peluang bagi tembakau menjadi penyebar penyakit baru yang akan melanda dunia dan diperkirakan akan berada satu tingkat dibawah virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) sebagai wabah mematikan (Interaksi, 2008).

  Diperkirakan, 900 juta (84 persen) perokok sedunia hidup dinegara-negara berkembang atau transisi ekonomi termasuk Indonesia. The Tobacco Atlas mencatat, ada lebih dari 10 juta batang rokok dihisap setiap menit, hari, di seluruh dunia oleh satu miliar laki-laki, dan 250 juta perempuan. Sebanyak 50 persen total konsumsi rokok dunia dimiliki China, Amerika Serikat, Rusia, Jepang, dan Indonesia. Bila kondsi ini berlanjut, jumlah total rokok yang dihisap tiap tahun adalah 9000 triliun rokok pada tahun 2025 Sejauh ini, tembakau berada pada peringkat utama penyebab kematian yang dapat dicegah didunia. Tembakau menyebabkan satu dari 10 kematian orang dewasa di seluruh dunia, dan mengakibatkan 5,4 juta kematian pada tahun

  2006. Ini rata-rata satu kematian setiap 6,5 detik. Pada tahun 2020 kematian akan mendekati dua kali jumlah kematian saat ini jika kebiasaan konsumsi rokok terus berlanjut. Di Asia, WHO meyebutkan, Indonesia perokok yang mencapai 146.860.000 jiwa.

  Peningkatan prevalensi merokok tertinggi berada pada interval usia 15-19 tahun dari 13,7 persen. Jadi, 24, persen atau naik 77 persen dari tahun 1995 (Kompas, 2008).

  Total populasi pria di Indonesia, sebanyak 69% merokok sedangkan di negara- negara Asia seperti Cina yang 53,4%, India 29,4%, dan Thailand 39,3%. Jumlah prevalensi anak dan remaja yang merokok terus meningkat. Dalam Survei Sosial Ekonomi Badan Pusat Statistik tahun 2001 dan 2004 menunjukkan terjadi peningkatan prevalensi anak-anak usia 15-19 tahun yang merokok. Tahun 2001 sebesar 12,7 persen, tahun 2004 meningkat menjadi 17,3 persen. Berdasar data Global You The Tobacco Survey 2006 yang diselenggarakan oleh Badan Kesehatan Dunia terbukti jika 24,5 persen anak laki-laki dan 2,3 persen anak perempuan berusia 13-15 tahun di Indonesia adalah perokok, dimana 3,2 persen dari jumlah tersebut telah berada dalam kondisi ketagihan atau kecanduan (Tempo, 2007). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja, yaitu pengaruh orang tua, pengaruh teman, faktor kepribadian, dan pengaruh iklan. Remaja merokok kebanyakan difaktori oleh pengaruh orang tua (14%) dan pengaruh teman (87%) (Mu’tadin, 2002).

  Global Youth Tobacoo Survey Indonesia tahun 2006 melaporkan, lebih dari 37,3 persen pelajar biasa merokok dan tiga di antara 10 pelajar menyatakan pertama kali merokok pada umur di bawah 10 tahun atau 30,9 persen. Selain itu, sekitar 64,2 persen anak sekolah terpapar asap rokok selama mereka di rumah (Fadila, 2008).

RUMUSAN MASALAH

  Ada beberapa faktor yang mempengaruhi remaja merokok adalah pengaruh orang tua, pengaruh teman, faktor kepribadian, dan pengaruh teman. Remaja merokok kebanyakan independen dikumpulkan dalam waktu disebabkan oleh pengaruh orang tua (14%) dan bersamaan (Notoatmodjo, 2005) pengaruh teman (87%), maka peneliti Populasi ini yang dipakai siswa kelas X merumuskan masalah pada penelitian ini berjumlah 86 orang siswa dan kelas XI berjumlah 74 orang siswa. Jadi total populasi adalah “Faktor –Faktor yang Mempengaruhi

  Perilaku Merokok Pada Remaja di SMA Negeri yang dipakai dalam penelian 160 orang siswa.

  ”. pengambilan sampel ini peneliti

  TUJUAN menggunakan teknik random sampling 1. dimana peneliti mengambil sampel

  Tujuan Umum Diketahui hubungan pengaruh orang tua secara acak (Notoadmodjo, 2005). dan teman dengan perilaku merokok siswa Untuk menentukan jumlah sampel di SMA Negeri 2 Baturaja tahun 2013. maka peneliti menggunakan rumus

  2.

  (Arikunto, 2006) : Tujuan Khusus 2

  a. distribusi frekuensi Diketahuinya

  x .NP

  1 P   

  pengaruh orang tua dengan perilaku 2 2

  S 

  d N 1 x P

  1 P       

  merokok siswa di SMA Negeri 2 Keterangan : Baturaja tahun 2013.

  S = Besar Sampel

  b. distribusi frekuensi Diketahuinya

  N = Besar Populasi pengaruh teman dengan perilaku d = Penyimpangan terhadap merokok siswa di SMA Negeri 2 populasi 0,1 Baturaja tahun 2013. x = Standar deviasi norma

  c. distribusi frekuensi Diketahuinya

  1,96 perilaku merokok siswa di SMA Negeri P = Proporsi pada populasi 2 Baturaja.

  (0,5) d. Diketahuinya hubungan pengaruh 2 x .NP

  1  P orang tua dengan perilaku merokok   S

   2 2 siswa di SMA Negeri 2 Baturaja tahun d N 1 x P

  1 P   

      2013.

  = e. 2 Diketahuinya hubungan pengaruh

  1 , 96 . 160 . ,

  5 1 ,

  5     

  teman dengan perilaku merokok siswa 2 2

  , 1 160

  1 1 , 96 ,

  5 1 ,

  5

  di SMA Negeri 2 Baturaja tahun 2013.   

         

  3 , 8416 . 160 . , 5 ( , 5 ) =

KERANGKA KONSEP

  , 01 ( 159 ) 3 , 8416 . , 5 . ,

  5 

  153 . 664

  Variabel Independen Variabel Dependen = 1 .

  59 , 9604 

  Pengaruh Orang Tua Perilaku

  153 . 664

  = Merokok

  Pengaruh Teman

  2 . 5504

  = 60, jadi sampel berjumlah 60 siswa

METODE PENELITIAN

  Data 60 responden dialokasikan pada 5 Desain penelitian ini menggunakan metode lokal dengan menggunakan rumus penelitian deskriptif analitik yaitu metode Sugiyono (1997). penelitian yang dilakuakan dengan tujuan

  NH Nh x n

  utama untuk membuat gambaran atan

   N

  deskripsi dan menganalisa tentang suatu Keterangan : keadaan secara objektif. Dengan rancangan Nh = Sampel terpilih

  cross sectional dimana data variabel-variabel

  N = Total sampel yang terpilih yang termasuk variabel dependen dan NH = Jumlah siswa terpilih

HASIL PENELITIAN

  Pengaruh orang tua Perilaku Merokok Total

  Dari hasil penelitian didapatkan bahwa dari 24 responden yang merokok pengaruh orang tua yang di kategorikan baik sebesar 93,3 %, sedangkan pengaruh orang tua yang

  Berbagai fakta mengungkapkan bahwa semakin banyak remaja merokok maka semakin besar kemungkinan teman-temanya adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Ada dua kemungkinan yang terjadi dari fakta tersebut, pertama remaja tersebut terpengaruh oleh teman-temannya atau sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok. Dari hasil penelitian didapatkan responden yang pengaruh teman yang dikategorikan baik sebanyak 36 (60%) dan responden yang pengaruh teman yang dikategorikan kurang sebanyak 24 (40%). Hal ini menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang pengaruh temannya baik dibandingkan dengan pengaruh teman dikategorikan kurang, walaupun responden lebih banyak pada pengaruh teman yang dikategorikan baik dalam menanggapi masalah rokok tetapi ada juga pengaruh teman yang dikategorikan kurang bisa menanggapi masalah rokok, karena sebagian besar responden mempunyai teman atau sahabat dekat yang merokok dengan demikian resiko pengaruh teman cukup besar untuk berperilaku merokok.

  Dari hasil penelitian didapatkan responden yang pengaruh orang tua dikategorikan baik sebanyak 56 (93,3%), responden yang pengaruh orang tua dikategorikan kurang ini menunjukkan bahwa di SMA Negeri 2 Baturaja pengaruh orang tua yang dikategorikan baik lebih besar dibandingkan dengan pengaruh orang tua yang dikategorikan kurang dikarenakan besar keluarga responden adalah keluarga yang bahagia, dimana responden mendapatkan perhatian yang cukup dari orang tua mereka. Walaupun sebagiab besar orang tua (ayah) responden adalah perokok, tetapi mereka merokok tidak di depan anak-anaknya dan orang tua responden juga melarang anak-anaknya untuk merokok

  Hasil penelitian di SMA Negeri 2 Baturaja, dari 60 responden didapatkan sebanyak 24 responden (40%) yang merokok dan 36 responden (60%) yang tidak merokok. Serangkaian alas an remaja mulai merokok dikarenakan gengsi, ingin kelihatan gagah, dianggap lebih dewasa, dan melambangkan kejantanan.

  36 60,0 60 100

  0,332

0.001

Kurang 17 70,8 7 29,2 24 100 Jumlah 24 40,0

  (95% CI)

P

Value

Merokok Tidak n % n % n % Baik 7 19,4 29 80,6 36 100 0,099 0,030-

  Pengaruh teman Perilaku Merokok Total OR

  Pengaruh Teman dengan Perilaku Merokok Pada Remeja

  60 60 100 Tabel 5.

  36

  Kurang 2 50,0 2 50,0 4 100 Jumlah 24 40,0

  P Valu e Merokok Tidak n % n % n % Baik 22 39,3 34 60,7 56 100 1.000

  Tabel 1 Distribusi Frekuensi Pengaruh Orang Tua Pada Remaja No Pengaruh Orang Tua F %

  1 Baik 56 93,3

  36

  2 Tidak

  40

  24

  1 Ya

  40 Jumlah 60 100 Tabel 3 Distribusi Frekuensi Perilaku Merokok Pada Remaja No Merokok F %

  24

  2 Kurang

  60

  36

  1 Baik

  Tabel.2 Distribusi Frekuensi Pengaruh Teman Pada Remaja No Pengaruh Teman F %

  2 Kurang 4 6,7 Jumlah 60 100

  60 Jumlah 60 100 Tabel 4 Pengaruh Orang Tua dengan Perilaku Merokok Pada Remaja dikategorikan kurang sebesar 6,7% terhadap merokok, sehingga besar resiko responden perilaku merokok, dengan p= 0,647 untuk berperilaku merokok.

  ρ > 0,05). Dengan demikian tidak ada hubungan yang

  SIMPULAN

  bermakna antara lingkungan sosial dengan perilau seksual remaja. Berdasarkan dari hasil penelitian mengenai Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hubungan pengaruh orang tua dan pengaruh teori Mu’tadin yang mangatakan bahwa ada hubungan antara pengaruh orang tua dengan Negeri 2 Baturaja Tahun 2009 didapatkan perilaku merokok remaja, dan hasil penelitian sebagai berikut: ini mengatakan bahwa tidak ada hubungan 1.

  Pengaruh orang tua responden yang baik antara pengaruh orang tua dengan perilaku terhadap perilaku merokok yaitu 56 merokok remaja. Hal ini dikarenan pengaruh responden (93,3%) dan responden yang orang tua responden yang dikategorikan baik pengaruh orang tuanya kurang sebanyak 4 lebih besar dibandingkan dengan pengaruh responden atau sebesar (6,7%). orang tua yang dikategorikan kurang. Sesuai 2.

  Pengaruh teman yang baik terhadap dengan hasil penelitian yang ada bahwa perilaku merokok yaitu sebesar 36 (60%), responden mendapatkan perhatian yang cukup responden yang pengaruh temannya dari orang tua mereka sehingga sangat sedikit kurang sebanyak 24 responden atau resiko responden untuk berperilaku merokok. sebesar (40%).

  Berdasarkan hasil penelitian terhadap 60 3.

  Responden yang melakukan perilaku responden di SMA Negeri 2 Baturaja, merokok adalah 24 orang (40%) dan yang responden yang pengaruh temanntya baik tidak melakukan perilaku merokok adalah sebesar 60% dan pengaruh teman yang kurang 36 orang (60%).

  4. sebesar 40%, dengan p= 0,001 (ρ < 0,05). Hubungan pengaruh orang tua dengan Dengan demikian ada hubungan yang perilaku merokok setelah di uji statistik bermakna antara pengaruh teman dengan didapatkan hasil ρ value =1,000 (ρ > 0,05 ) perilaku merokok remaja. dengan demikian tidak ada hubungan yang

  Dari hasil penelitian ini dapat dinyatakan bermakna antara pengaruh orang tua bahwa adanya hubungan yang bermakna dengan perilaku merokok remaja. antara pengaruh teman dengan perilaku merokok remaja karena sebagian besar PUSTAKA responden mempunyai teman atau sahabat Arikunto, Suharsimi, Prof.Dr.2006 dekat yang merokok dengan demikian resiko Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan oengaruh teman cukup besar untuk Praktik Edisi V!. Penerbit Rineka berperilaku merokok. Hasil penelitian sesuai Cipta.Jakarta. dengan teori Mu’tadin yang mengatakan semakin banyak remaja yang merokok maka Depkes RI, 2002 semakin besar kemungkinan teman-temannya

  Penelitian Kesehatan Bulletin of Health adalah perokok juga dan demikian sebaliknya. Studies.Hlm.139 dan 149.

  Ada dua kemungkinan yang terjadi, pertama remaja tersebut terpengaruh oleh teman- Fadila S, 2008 temannya atau sebaliknya. Diantara remaja Lebih dari 43 juta anak hidup dengan perokok terdapat 87% mempunyai sekurang- perokok. Dapat diakses kurangnyabsatu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan remaja non perokok.

  Sesuai dengan hasil penelitian yang ada Interaksi, 2008 bahwa responden sebagian besar mempunyai FTC, Kepedulian Dunia Lawan sahabat atau teman dekat yang merokok dan Tembakau Edisi 2. Penerbit Pusat mereka juga mengajak responden untuk Promosi Kesehatan Depatemen

  Kesehatan RI. Komasari, D. & Helmi, AF. 2000 Sugiyono, 1997

  Faktor-faktor Penyebab Perilaku Ilmu Statistik Non Parametik.Jakarta Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi Uiversitas Gadjah Mada, 2. Yogyakarta Sukendro,S.2007

  : Universitas Gadjah Mada Press. Sehat, Tanpa Berhenti Merokok,

  Filosofi Rokok. Penerbit Pinus Book

  

  Efek Bahaya Rokok Bagi Kesehatan.

  Dapat diakses Levy, M.R. 1984 http://www.Tempo.co/id/koran.detail.

  Lyle and Helth. New York: Random asp?id.

  House Mangoenprasodjo, Setiono. A dan Hidayati, NS, 2005

  Hidup Sehat tanpa Rokok. Penerbit Pradipta Publishing. Yogyakarta.

  Monks, FJ & Knoers, AMP, Haditono. 1999

  Psikologi Perkembangan : Pengantar Dalam Berbagai Bagiannya (Terjemahan Siti Rahayu Haditono).

  Yogyakarta. Gadjah Mada University Press. Mu’tadin, 2002

  Kemandirian Sebagai Kebutuhan Psikologi Pada Remaja. Dapat diakses [on-

  line] Notoatmodjo, S.Dr..Prof.2007 Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku.

  Penerbit Rineka Cipta.jakarta. Nursalam, 2003 ,

  Konsep Metodologi dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Penerbit Salemba Medika.Surabaya.

  Ogden, Jane. 2000

  Health Psychology. Buckingham : Open University Press.

  Oskamp, Stuart. 1984

  Applied Social Psychology. New Jersey :

  Prentice Hall

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP LANSIA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU LANSIA DI KELURAHAN JAWA KANAN SS KECAMATAN LUBUKLINGGAU TIMUR II KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013 Bambang Soewito, SKM.M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang

0 0 15

TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA TERHADAP TERJADINYA PENYAKIT HIPERTENSI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEGANG KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013 CIKWI, SKM. M.Kes Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Tingkat Pengetahuan Lansi

0 0 13

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA DAN SIKAP REMAJA PUTRI TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI (HYGIENES) DI SMP NEGERI 3 KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013 NADI APRILYADI,S.Sos,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes kemenkes Palembang ABSTRAK - Pengaruh Pola

0 0 9

HUBUNGAN LINGKUNGAN DAN FAKTOR PSIKOLOGIS DENGAN PERILAKU MEROKOK PADA REMAJA DI SLTP NEGERI 4 KOTA LUBUKLINGGAU KECAMATAN LUBUKLINGGAU BARAT I TAHUN 2013 SUSMINI,SKM.,M.Kes Dosen Prodi Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubun

0 0 15

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG TAHUN 2015

0 2 138

HUBUNGAN PARITAS DAN UMUR IBU DENGAN KEJADIAN PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMIL DI RUANGMASOKA RS. Dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2013 Yeni Elviani, SKM.M.Kes Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan Paritas dan Um

0 0 14

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016

0 0 102

HUBUNGAN PHBS TERHADAP KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI KELURAHAN LUBUK AMAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS TAHUN 2013 Ns. YUNIKE ,S.Kep.M.Kes Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang ABSTRAK - Hubungan PHBS terhadap Kejadian Diare pada

0 0 15

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DAN PENDIDIKAN IBU DENGAN KEPATUHAN DALAM MENGKONSUMSI ZAT BESI (Fe)PADA IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUMBER WARAS KOTA LUBUKLINGGAU TAHUN 2013 ZURAIDAH,SKM, MKM Dosen Keperawatan LubukLinggau Poltekkes Kemenkes Palembang A

0 0 16

PENGARUH LATIHAN AEROBIK TERHADAP JUMLAH TROMBOSIT PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN BATURAJA TAHUN 2012

0 0 7