IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IBM) PEMBUATAN SABUN KESEHATAN KULIT

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 1, Juni 2017, Hal 55 – 60
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

IPTEKS BAGI MASYARAKAT (IBM)
PEMBUATAN SABUN KESEHATAN KULIT
Rise Desnita*1, Sri Luliana1
1
Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura
*

e-mail: risedesnita@ymail.com
Jalan Prof. Dr. H. Hadari Nawawi Pontianak 78124
ABSTRACT
Science for Society (IbM) is a program of dedication to society funded by Research and
Technology Directorate of Higher Education. Ibm Leather Health Soap Making proposed by
the group of Lecturers Prodi Pharmacy Faculty of Medicine UNTAN aims to help the first
partner of Bidikmisi Student Enterprises Group of Pharmaceutical Technology in terms of
improving skills in processing natural ingredients into skin health soap preparations. IbM
proponents help provide business capital, provide guidance on making skin health soap and
provide information on how to apply for permission to circulate skin health soap products. In

addition, the proposer of IbM also provides pharmacy management consultancy according to
the growing pharmacoeconomics and their pharmacy business will grow better in the future.
The result of training, mentoring and guidance to Bidikmisi Student Enterprises Group of
Pharmaceutical Technology run well and smoothly. The publication of IbM's Leather Health
Soap Program publication seminar held for pharmacy students and open to the public. The
hope of the seminar is the students and the general public can get knowledge about the
manufacture of soap, cosmetic business opportunities such as soap and soap product
registrations so that the future in West Kalimantan can appear business actors in the field of
skin health soap products.
Keywords: Soap, Health, Skin, IbM
PENDAHULUAN
Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan pada mahasiswa
baru yang tidak mampu secara ekonomi dan berpotensi akademik yang baik. Proses perekrutan
mahasiswa bidikmisi sudah dilakukan dari awal masuk ke perguruan tinggi. Mahasiswa
bidikmisi terseleksi dari anak-anak yang memiliki potensi akademik yang baik dan mampu
menyelesaikan pendidikan tinggi.
Pada Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura juga menerima
mahasiswa bidikmisi. Mahasiswa bidikmisi diwajibkan untuk melakukan pengabdian di
tempat mereka melaksanakan pendidikan. Mereka tidak hanya menjalankan perkuliahan
seperti biasa namun juga dibina oleh prodi sebagai bentuk pengabdiannya untuk memiliki

kemampuan dan keahlian sesuai dengan bidang peminataannya.
Kelompok Usaha Mahasiswa Bidikmisi Peminatan Teknologi Farmasi adalah kumpulan
mahasiswa yang dibina untuk mendalami bidang usaha yang terkait dengan pemanfaatan
teknologi farmasi. Mereka diajarkan membuat sediaan-sediaan farmasi yang nantinya dapat
menjadi bekal ilmu. Kelompok ini terdiri dari 10 orang mahasiswa yang umumnya masih
berada pada semester 2 (dua) dan 4 (empat). Mereka umumnya berasal dari keluarga dengan
ekonomi menengah ke bawah dan sebagian besar berprofesi sebagai petani dan nelayan.

55

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 1, Juni 2017, Hal 55 – 60
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

Mahasiswa ini umumnya tinggal menumpang di rumah keluarga, orang lain bahkan ada yang
menjadi penjaga mushola atau masjid untuk mendapatkan tempat tinggal. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari mereka sering kali melakukan usaha seperti berjualan makanan
di lingkungan kampus, membuat usaha cemilan dan berencana akan membuat kelompok usaha
produksi sediaan farmasi sederhana sesuai dengan peminatan dan pelatihan yang telah
diberikan sebagai bekal. Usaha mereka sangat terbatas karena sangat minimnya modal, tempat

usaha, dan fasilitas yang mereka miliki.
Apotek Amanah adalah apotek yang baru berdiri pada November 2015 di Jl. Tani
Makmur no 2B Pontianak. Lokasi Apotek berdiri sangat strategis dan mudah diakses oleh
masyarakat. Apotek ini dikelola oleh tenaga farmasi yang masih muda dan baru menyelesaikan
studinya. Mereka masih dalam tahap belajar dalam merintis usaha di bidang kesehatan.
Lingkungan tempat apotek berdiri sangat padat penduduk dan sebagian besar terdiri dari
masyarakat menengah kebawah. Apotek menjual berbagai sediaan farmasi dan produk
kesehatan. Selama bediri, permintaan terbesar penjualan produk farmasi di apotek tersebut
adalah sediaan-sediaan untuk keluhan penyakit kulit. Masyarakat sering kali menanyakan
tentang ketersediaan sediaan-sediaan farmasi untuk penyakit kulit yang berbahan dasar herbal.
Hal ini terjadi karena saat ini minat masyarakat akan produk-produk herbal semakin
meningkat.
Permasalahan Mitra 1 yaitu Kelompok Usaha Mahasiswa Bidikmisi Peminataan
Teknologi Farmasi adalah sebagai berikut : keterbatasan dalam keterampilan membuat
sediaan-sediaan sabun kesehatan kulit, keterbatasan dari segi modal usaha, belum memiliki
tempat usaha dan fasilitas yang memadai, belum memiliki tempat pesaran produk,
membutuhkan bimbingan untuk tata cara registrasi dan pengembangan produk sabun
kesehatan,memiliki keterbatasan dalam manajemen usaha yang baik. Permasalahan mitra 2
yaitu Apotek Amanah adalah sebagai berikut: keterbatasan dalam memproduksi sendiri
sediaan untuk kesehatan kulit, omset masih terbatas karena merupakan apotek yang baru

berdiri, Sebagai Apotek yang baru berdiri masih sangat terbatas dalam hal manajemen
perapotekan dan analisa formakoekonomi.
Ipteks bagi Masyarakat (IbM) merupakan program pengabdian kepada masyarakat yang
didanai oleh Ristek Dikti. Pengusul IbM umumnya berasal dari kalangan dosen- dosen dari
berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Ibm Pembuatan Sabun Kesehatan Kulit ini
diusulkan oleh kelompok Dosen Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN yang memiliki
bidang keahlian yang berbeda yaitu teknologi farmasi dan biologi farmasi.
Sabun mandi merupakan salah satu produk turunan dari minyak. Sabun mandi adalah
produk yang dihasilkan dari reaksi antara minyak dan atau lemak dengan basa KOH atau
NaOH. Sabun mandi adalah senyawa natrium atau kalium dengan asam lemak dari minyak
nabati dan atau lemak hewani dan berbentuk padat, lunak atau cair, berbusa, digunakan sebagai
pembersih [1].
Tujuan utama kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Pengusul akan membantu
mitra pertama dalam hal meningkatkan keterampilan dalam mengolah bahan alam menjadi
sediaan sabun kesehatan kulit. Selain itu pengusul juga akan membantu menyediakan modal
usaha dan fasilitas untuk memulai produksi sabun kesehatan kulit. Pengusul juga akan
memberikan bimbingan tentang cara manajemen pengelolaan biaya produksi dan perhitungan
harga jual produk, serta memfasiltasi mitra pertama dalam mendapatkan informasi tata cara
pengajuan ijin edar produk sabun kesehatan kulit yang mereka produksi. Pengusul juga akan
berkerjasama dengan mitra kedua, seperti menggunakan jasa mitra kedua dalam pengadaan


56

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 1, Juni 2017, Hal 55 – 60
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

bahan baku untuk pembuatan sabun kesehatan. Pengusul juga akan membantu mitra kedua
dalam hal memberikan konsultasi manajemen perapotikan yang disesuaikan dengan
farmakoekonomi yang sedang berkembang.
METODE PELAKSANAAN
Pelaksanaan program Iptek Bagi Masyarakat (IbM) Pembuatan Sabun Kesehatan Kulit
yang didanai oleh RistekDikti ini diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan dan tempat
untuk pelaksanaan praktek pembuatan sabun kesehatan kulit. Pada pelaksanaan persiapan
mitra 1 yaitu anak bidikmisi kelompok keilmuan teknologi farmasi dilibatkan untuk
mempersiapkan tempat dan diberikan beberapa kali bimbingan. Bimbingan dilakukan untuk
memberi mereka penjelasan tentang tata cara pembuatan sabun kesehatan kulit. Setelah
memahami teknik pembuatan sabun, pengusul juga membantu mitra 1 untuk mendapatkan
bahan baku yang diperlukan untuk pembuatan sabun kesehatan kulit. Pengusul akan
berkerjasama dengan mitra 2 dalam pengadaan bahan baku untuk pembuatan sabun kesehatan

sehingga dapat memudahkan mitra 1 untuk mendapatkan bahan baku yang sesuai untuk
pembuatan produk sabun kesehatan kulit. Langkah selanjutnya adalah mengadakan seminar
publikasi program Iptek Bagi Masyarakat Pembuatan Sabun Kesehatan Kulit yang diikuti
tidak hanya dari mahasiswa farmasi tetapi juga terbuka untuk umum. Seminar ini diadakan
dengan tiga orang pembicara. Pembicara pertama adalah ibu Rise Desnita, M.Si, Apt. sebagai
ketua program Iptek Bagi Masyarakat Pembuatan Sabun Kesehatan Kulit yang memberikan
materi tentang kelebihan dalam membuat sabun mandi sendiri serta tehnik- tehnik dalam
pembuatan sabun. Pembicara kedua adalah Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan
ibu Corry Panjaitan, Apt. yang memberikan materi tentang tata cara registrasi produk kosmetik
terutama produk kosmetik sabun kesehatan kulit. Sehingga mitra 1 mendapatkan gambaran
bagaimana cara meregistrasi produk mereka nantinya dan dapat dipasarkan. Pembicara ketiga
adalah praktisi dari dunia bisnis kosmetik yaitu Bapak Robiyono, S. Farm., Apt. yang
memberikan materi tentang trik-trik dalam membuat produk yang disesuaikan dengan pangsa
pasar dan peluang bisinis kosmetik. Selain itu pengusul juga memberikan konsultasi
manajemen perapotikan yang disesuaikan dengan farmakoekonomi yang sedang berkembang
kepada mitra 2 agar bisnis apotek yang dijalankan oleh mitra 2 akan berkembang lebih baik
kedepannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pelaksanaan program Iptek Bagi Masyarakat (IbM) Pembuatan Sabun Kesehatan Kulit
diawali dengan mempersiapkan bahan-bahan dan tempat untuk pelaksanaan praktek

pembuatan sabun kesehatan kulit pada bulan Maret 2017. Pada pengadaan bahan baku untuk
pembuatan sabun pengusul bekerjasama dengan mitra 2 yaitu Apotek Amanah dalam
pengadaan minyak sebagai bahan dasar sabun. Kemudian pengusul menyewa sebuah rumah
yang digunakan untuk tempat pembuatan sabun kesehatan kulit serta tempat dilakukan proses
pembimbingan tentang tata cara dan teknik pembuatan sabun kesehatan kepada mitra 1 pada
bulan Juni 2017. Proses bimbingan dilakuan sebanyak 4 (empat) kali pertemuan dengan materi
pembuatan sabun padat dan sabun cair. Setelah semua bahan dan alat siap maka dilakukan
praktek dan workshop pembuatan sabun padat. Sabun padat adalah varian sabun yang paling
rendah tingkat kesulitannya. Mereka diajarkan 2 tehnik pembuatan yaitu cold tehnik dan hot
tehnik. Mereka juga dibimbing untuk bisa memformulasi varian-varian sabun kesehatan yang
sesuai dengan kebutuhan di masyarakat. Serta pengusul membantu mitra 1 dalam

57

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 1, Juni 2017, Hal 55 – 60
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

menganalisis metode pembuatan sabun yang mana yang paling baik untuk memproduksi sabun
kesehatan kulit sehingga dapat menghasilkan sabun dengan kualitas yang baik.


Gambar 1. Proses Pembuatan Sediaan Sabun Kesehatan Kulit

Gambar 2. Produk Sediaan Sabun Kesehatan Kulit
Pelaksanaan pembimbingan pembuatan sabun kesehatan kulit berlangsung dengan baik
dan mitra 1 telah memahami dengan baik proses pembuatan sabun kesehatan kulit. Serta mitra
1 sudah mulai memproduksi berbagai varian produk sabun kesehatan kulit berdasarkan
pengetahuan yang mereka peroleh dari materi bimbingan dan skill yang mereka peroleh dari
kegiatan workshop pembuatan sabun kesehatan yang diadakan oleh pengusul yaitu dosen
farmasi. Mitra 1 juga diajak untuk melakukan evaluasi dan kajian terhadap produk sabun yang
telah dibuat selama proses pembimbingan untuk menganalisis kekurangan dari produk sabun
yang dihasilkan sehingga dapat dicari solusi agar produk sabun yang dihasilkan berkualitas
lebih baik lagi. Mitra 1 sangat antusias dalam mengikuti bimbingan dan worshop tersebut.
Mitra 1 membuat berbagai varian sabun kesehatan kulit seperti sabun dari serbuk kunyit, sabun
cengkeh, sabun serai, sabun kayu manis, sabun coklat dan lain sebagainya. Minyak atsiri
bunga cengkeh memiliki khasiat diantaranya sebagai antiseptik dan antimicrobial [2,
3].Minyak atsiri sereh memiliki khasiat sebagai antimikroba seperti bakteri dan jamur [4].
Sabun yang sudah diproduksi oleh mitra1 telah diperkenalkan kepada masyarakat dimana
sabun tersebut dijadikan cenderamata pada acara resepsi pernikahan. Mitra 1 juga telah
mengenalkan produk sabun kepada ibu-ibu rumah tangga yang tinggal disekitar lokasi

produksi sabun kesehatan kulit. Hasilnya para ibu-ibu antusias mencoba menggunakan produk
sabun yang diperkenalkan Mitra 1. Komentar yang diberikan para ibu rumah tangga terhadap
produk sabun kesehatan kulit adalah sabun tersebut menghasilkan banyak busa dan lembut
ditangan saat diaplikasikan. Serta aroma sabun kesehatan kulit tercium pada telapak tangan
sangat digunakan.
Program IbM ini tidak hanya mengajari mereka untuk bisa membuat sabun kesehatan
tetapi juga nantinya diharapkan mereka bisa membuat produk yang teregistrasi dan bisa
dipasarkan. Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura diharapkan dapat
menciptakan produk kosmetik lokal yang bisa dipasarkan. Sebagai langkah selanjutnya adalah
mengadakan seminar publikasi program Iptek Bagi Masyarakat Pembuatan Sabun Kesehatan

58

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 1, Juni 2017, Hal 55 – 60
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

Kulit yang diikuti tidak hanya dari mahasiswa farmasi tetapi juga terbuka untuk umum.
Seminar ini diadakan dengan tiga orang pembicara. Pembicara pertama adalah ibu Rise
Desnita, M.Si, Apt. sebagai ketua program Iptek Bagi Masyarakat Pembuatan Sabun

Kesehatan Kulit yang memberikan materi tentang kelebihan dalam membuat sabun mandi
sendiri serta tehnik-tehnik dalam pembuatan sabun. Peserta diajari cara pembuatan sabun
mandi kesehatan kulit serta tata cara modifikasi dan pembuatan variannya. Peserta sangat
antusias dengan materi tersebut, mereka juga diberi kesempatan bila mau praktek bersama
anak bidikmisi yang sudah dibimbing. Pembicara kedua adalah Kepala Balai Besar Pengawas
Obat dan Makanan Kalimantan Barat ibu Dra. Corry Panjaitan, Apt. yang memberikan materi
tentang tata cara registrasi produk kosmetik terutama produk kosmetik sabun kesehatan kulit.
Sehingga mitra 1 mendapatkan gambaran bagaimana cara meregistrasi produk mereka
nantinya dan dapat dipasarkan. Pembicara ketiga adalag praktisi dari dunia bisnis kosmetik
yaitu Bapak Robiyono, S. Farm., Apt. yang memberikan materi tentang trik-trik dalam
membuat produk yang disesuaikan dengan pangsa pasar dan peluang bisinis yang ada. Setelah
penyampaian materi oleh ketiga pembicara, selanjutnya diadakan sesi tanya jawab oleh peserta
terkait materi yang telah disampaikan oleh pembicara. Peserta sangat antusias dan merasa
mendapatkan ilmu yang bermanfaat.Harapan dari kegiatan seminar tersebut adalah Mahasiswa
dan Masyarakat umum dapat memperoleh pengetahun tentang pembuatan sabun, peluang
bisnis kosmetik seperti sabun dan cara registrasi produk sabun sehingga kedepannya di Kalbar
bisa muncul pelaku usaha dibidang produk sabun kesehatan kulit.Seminar juga diliput oleh
media massa lokal Pontianak Post pada kolom Kreasi (Metropolis) tanggal 16 Juli 2017.
Mitra 2 telah diberikan konsultasi manajemen perapotikan yang disesuaikan dengan
farmakoekonomi yang sedang berkembang sehingga diharapkan kedepannya bisnis apotek

yang dijalankan oleh mitra 2 akan berkembang lebih baik kedepannya.

Gambar 3. Kegiatan Seminar IbM Pembuatan Sabun Kesehatan Kulit
KESIMPULAN
Kegiatan pelatihan, pendampingan dan pembinaan kepada Mitra 1 yaitu Kelompok
Usaha Mahasiswa Bidikmisi Peminataan Teknologi Farmasi berjalan dengan baik dan lancar.
Mitra 1 terlihat antusias dan merasakan manfaat kegiatan IbM Pembuatan Sabun Kesehatan
Kulit dimana mereka telah mampu memproduksi sabun kesehatan kulit dengan berbagai
varian. Kegiatan seminar publikasi program IbM Pembuatan Sabun Kesehatan Kulit yang
diadakan untuk mahasiswa farmasi dan terbuka untuk umum berjalan dengan sangat baik
dimana peserta seminar antusias dalam mengikuti seminar dan mereka mendapatkan ilmu
yang bermanfaat terkait dengan proses pembuatan sabun, tata cara registrasi produk sabun dan
trik mengembangkan produk yang sesuai dengan minat pasar.

59

Buletin Al Ribaath, Universitas Muhammadiyah Pontianak
Vol 14, No. 1, Juni 2017, Hal 55 – 60
p-ISSN: 1412 – 7156, e-ISSN: 2579-9495

UCAPAN TERIMAKASIH
Terimaksih kepada Ristekdikti atas pendanaan program IbM pembuatan sabun
kesehatan kulit dan bbpom kalimantan barat atas peransertanya dalam program ini, serta
seluruh civitas fakultas kedokteran universitas tanjungpura atas kerjasama dan dukungannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Langingi R, Momuat LI, dan Kumaunang MG. Pembuatan Sabun Mandi Padat dari
VCO yang Mengandung Karotenoid Wortel. Jurnal MIPA UNSRAT. 201; 1 (1): 2023.
[2]. Yuliana A. Uji Aktivitas Antijamur Formulasi Emulsi Minyak Cengkeh (Syzygium
aromaticum L. Merr). Jurnal Kesehatan Bakti Tunas Husada. 2014; 12 (1): 242
[3]. Pinto E, Vale-Silva L, Cavaliero C, dan Salguiero L. Antifungal Activity of The Clove
Essential Oil from Syzygium Aromaticum on Candida, Aspergillus and Dermatophyte
Species, Journal of Medical Microbiology. 2009; 58: 1454-1462.
[4]. Almeida. Antimicrobial Activity of The Essential Oil of Cymbopogon citratus (DC)
Stapf. on Staphylococcus spp., Streptococcus mutans, and Candida spp, Review of
Brasilian Plants Medicine. 2013; 15 (4): 474-482.

60