Laporan Manajemen Pemasaran Segmentasi P

Laporan Manajemen Pemasaran
“Segmentasi Pasar Gerabah Banyumulek”

Nama

: I Gusti Agung Ayu Alit Masarianti Putri

Nim

: A1B015050

Prodi

: Manajemen

FAKULTAS EKONOMI BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM 2015/2016

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat

membuat dan menyelesaikan Laporan tentang segmentasi pasar gerabah
di desa Banyumulek , kecamatan kediri, Lombok Barat ini tepat waktu.
Laporan ini bisa diselesaikan tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang telah memberikan peengalaman & Informasi kepada penulis.
Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada :
1. Dosen Pembimbing ( Drs. Rahman Dayani M.SI )
2. Narasumber ( Lalu Ahsan )
3. Pengrajin Gerabah di desa Banyumulek
Penulis menyadari bahwa banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari
materi maupun teknik penyajiannya, mengingat masih kurangnya
pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun..
Terimakasih.

Mataram, 8 Januari 2017

I Gusti Agung Ayu Alit Masarianti Putri

1


DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR...................................................................................................
.....1
DAFTAR
ISI..................................................................................................................
....2
BAB
I
PENDAHULUAN...........................................................................................3
1.1 Latar
Belakang.....................................................................................
........3
1.2 Tinjauan
Teori............................................................................................
..3
1.3 Perumusan
Masalah.....................................................................................5
1.4 Tujuan.........................................................................................

.................5
BAB
II
PEMBAHASAN..............................................................................................6
2.1
Gerabah
Banyumulek.........................................................................6

Desa

2.2 Segmentasi Pasar Industri Kerajinan Gerabah Desa
Banyumulek..................8
BAB
III
PENUTUP.......................................................................................................
9
3.1
Kesimpulan.................................................................................................9
3.2
Saran...........................................................................................................9


DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................................1
0

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Industri gerabah Banyumulek merupakan sektor ekonomi yang dominan atau
diandalkan karena menjadi sumber mata pencaharian sebagian besar penduduk desa
Banyumulek. Menurut narasumber saat ini terdapat sekitar 3000 pengrajin ( hampir di
setiap rumah ). Pada tahun 90-an sampai 20-an meupakan masa kejayaan kerajinan
gerabah desa Banyumulek di Kabupaten Lombok Barat yang ditandai dengan ekspor
yang tinggi. Sayangnya, masa kejayaan tersebut tidak berlangsung lama. Setelah
peristiwa Bom Bali I pada tahun 2002 dan Bom Bali II pada tahun 2005, industri
gerabah terpuruk karena jumlah pesanan yang terus menurun. Belum sepenuhnya
pulih dari keterpurukan, industri gerabah di desa ini harus berhadapan dengan krisis
keuangan global 2008/2009 yang makin memperburuk keadaan. Melemahnya

perekonomian dan daya beli masyarakat negara-negara tujuan ekspor seperti Amerika
dan Eropa, menyebabkan permintaan gerabah mengalami penurunan. Kondisi ini
menujukkan lemahnya pengelolaan usaha yang mereka lakukan untuk
mempertahankan sekaligus mengembangkan usaha mereka. Industri gerabah
Banyumulek sangat perlu dikembangkan, karena industri ini merupakan kunci yang
dapat membawa masyarakat ke arah kehidupan yang lebih baik. Selain itu industri

gerabah ini merupakan motor pertumbuhan (engine ofgrowth) ekonomi masyarakat,
dan melestarikan budaya peninggalan nenek moyang sebagai wujud kepedulian
terhadap budaya sasak. Disamping itu melalui usaha kecil menengah yang kuat, maka
ekonomi rakyat Indonesia akan kuat pula, sehingga membuat kesejahteraan disetiap
lini kehidupan masyarakat bangsa Indonesia dapat terwujud.
1.2

Tinjauan Teori

Segmentasi pasar menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah pembagian sebuah
pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang berbeda. Segmentasi pasar dapat
dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompokkelompok pasar yang homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk
memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun karakteristik pembeli

yang ada di pasar tersebut.
1.2.1 Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif, yaitu:
 Dapat diukur (measurable)
 Dapat dibedakan (differentiable)
 Dapat dijangkau (accessible)
 Dapat dilaksanakan (actionable)
 Cukup besar (substantial)

1.2.2

Jenis-jenis Segmentasi Pasar

3

Dalam pengadaan segmentasi pasar, maka pembagiannya dibagi berdasarkan sembilan
kategori:
Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi
Pada segmentasi ini, pasar dibagi ke dalam beberapa bagian geografi seperti negara,
wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan
akan menjadi target operasi perusahaan.

Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi
Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian
usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.
Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi
Segmentasi psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan segmen demografi tertentu
merespon suatu stimuli pemasaran.

Segmentasi Pasar berdasarkan Sociocultural
Sebagai dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar, segmentasi sosiokultural yang
memiliki variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) dibagi dalam segmen
yang sesuai tahap pada:
1) Daur hidup keluarga
2) Kelas sosial

4) Lintas budaya atau
segmentasi pemasaran
global

3) Budaya dan sub budaya
Segmentasi Pasar berdasarkan hubungan secara ekstrim

Merupakan bentuk efektif segmentasi bagi penggunaan merek.
Segmentasi berdasarkan situasi penggunaan
Kesempatan atau situasi bisa menentukan apakah konsumen akan membeli atau
mengkonsumsi. Segmentasi ini dibuat untuk membantu perusahaan memperluas
penggunaan produk.
Segmentasi berdasarkan benefit
Bentuk segmentasi yang mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan menfaat berbeda yang
mereka cari dari produk merupakan bentuk segmentasi yang kuat. Sebuah studi yang
melakukan pengujian apakah yang mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau
craftbeer, teridentifikasi lima keuntungan strategic brand.
Segmentasi Pasar berdasar Tingkah Laku
Segmentasi ini dikelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi
pembeli terhadap suatu produk
4

1.1
Perumusan Masalah
Dari uraian di atas maka masalah yang dapat dirumuskan adalah bagaimana
segmentasi pasar produk gerabah desa Banyumulek Kecamatan Kediri Kabupaten
Lombok Barat.

1.2
Tujuan
Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1.Mengetahui segmentasi pasar industri gerabah Banyumulek.

2.Mengidentifikasi kesesuaian teori segmentasi pasar dengan segmentasi pasar yang
diterapkan di industri kerajinan gerabah desa Banyumulek.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gerabah desa Banyumulek
2.1.1 Perkembangan Gerabah Banyumulek
Menurut narasumber dahulu jenis-jenis gerabah terbatas hanya berupa kebutuhan Rumah
Tangga contohnya tungku, bong, sangrai kopi,dsb. Pemasaran gerabah pun dilakukan dengan
sederhana yakni diperdagangkan dari desa yang satu ke desa yang lainnya dengan cara dipikul.
Sampai kurang lebih pada tahun 1985 tiga sentra kerajinan di lombok ( lombok timur, lombak
tengah, lombok barat) mendapat perhatian dari salah satu MGO dari selandia baru bernama Ibu
Zen. Dia tertarik pada industri kerajinan gerabah dan termotivasi untuk mengembangkannya. Ibu
Zen melakukan penelitian terhadap bahan baku, meningkatkan kualitas dengan proses
pembakaran yang lebih matang, finishing yang lebih halus, indah, dan kuat, dan memperbanyak

varian gerabah menurut selera pasar dunia. Serta Ibu Zen membantu pemasaran ke luar negeri
(Ekspor) yang Pertama-tama dilakukan ke selandia baru dan Australia. Dilanjutkan ke negaranegara eropa, afrika, dan amerika latin. Kegiatan ekspor ini berkembang pesat pada era itu.
Namun diatas tahun 2000 terjadi kerusuhan terkait insiden Bom Bali I & Bom Bali II, sehingga
permintaan gerabah menurun drastis. Selang waktu yang tidak begitu lama juga terjadi krisis
global. Kondisi ini semakin mempengaruhi penurunan permintaan gerabah. Sampai sekarang
permintaan akan gerabah dari luar negeri belum kembali tinggi seperti dulu. Namun berkat
peningkatan pariwisata di Lombok sekarang ini dapat memberikan peluang bagi para pengrajin
gerabah untuk memasarkan produk mereka. Sehingga walaupun pasar luar negeri belum
membaik namun pasar domestik memberikan kesempatan bagi perkembangan produk kerajinan
gerabah ini.
2.1.2 Metode Pembuatan Gerabah
Metode pembuatan gerabah sebenarnya cukup simpel. Awalnya,
bahan-bahan mentah seperti tanah liat dicampur dengan pasir, dan air
menjadi adonan dasar tembikar. Di tahap berikutnya, adonan dibentuk
menjadi gerabah, kemudian dibakar di atas jerami. Proses yang terakhir ini
umumnya menjadi tanggung jawab kaum wanita.
Uniknya ditempat ini selain membeli, pengunjung juga dapat mencoba
membuat sendiri bentuk gerabah yang di inginkan. Seperti yang dilakukan
penulis dalam gambar berikut ini.
A. Proses pembentukan adonan menjadi gerabah

B. Adonan yang sudah dibentuk yang selanjutnya akan dibakar

Penulis juga diberikan kesempatan berkreasi menggunakan ampas telur yang ditempelkan ke
gerabah sebagai penghias. Metodenya cukup mudah. Bagian dalam ampas telur dioleskan lem
dan ditempelkan ke gerabah dengan sedikit menekan agar ampas telur menempel dengan baik.
Kemudian juga dapat ditambahkan ukiran-ukiran dengan cat untuk mempercantik gerabah.

2.1.3 Ragam Produk Gerabah Banyumulek
Dahulu jenis-jenis gerabah terbatas hanya berupa kebutuhan-kebutuhan rumah tangga
misalnya seperti tungku, bong, sangrai kopi, dan sebagainya. Kini ragam produk kerajinan
gerabah sangat beraneka ragam mulai dari peralatan dapur seperti piring dan gelas, hiasan
dinding, tempat tisu, vas bunga, lampu taman, asbak rokok, tong sampah, dan lain sebagainya.
2.2 Segmentasi pasar industri kerajinan Gerabah desa Banyumulek
Di segmentasi geografisnya, kerajinan gerabah desa Banyumulek
menujukan pasar internasional dan pasar domestik. Pada pasar
internasioanal saat ini kerajinan gerabah banyumulek menembus pasar
dunia dengan 28 negara tujuan ekspor. Beberapa di antaranya adalah
Amerika, Belanda, Italia, New Zealand, Spanyol, Norway, Denmark, Malaysia
dll. Hal ini cukup potensial mengetahui pasar internasional memiliki minat
yang cukup besarterhadap gerabah terutama dari negara-negara di kawasan
Asia, terbukti dengan mulai meningkatnnya volume ekspor pada 2010,
dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya ( Antara-NTB.com ).

Sedangkan pada pasar domestik industri kerajinan gerabah desa
Banyumulek ditujukan untuk hotel-hotel dan para wisatawan yang datang.
Secara demografis, industri gerabah desa Banyumulek menargetkan
orang-orang di semua kalangan dan jenis kelamin. Karena memiliki berbagai
macam varian yang dapat digunakan oleh semua umur, kalangan, dan jenis
kelamin. Misalnya seperti peralatan rumah tangga seperti piring gelas dapat
digunakan oleh ibu-ibu untuk menyajikan makanan & minuman, celengan
biasa digunakan oleh anak-anak untuk menabung, serta asbak rokok biasa
digunakan bapak-bapak. Tungku biasa digunakan masyarakat golongan
bawah untuk memasak, Guci biasa digunakan kalangan atas sebagai
penghias rumah.
Secara psikografis, kerajinan gerabah desa Banyumulek ditujukan
untuk semua kalangan. Karena tersedia berbagai macam harga dari harga
rendah- tinggi tergantung bentuk gerabah. Namun pasar potensialnya
adalah para wisatawan asing karena harga yang diberikan lebih tinggi
daripada penduduk lokal. Hal itu tidak menjadi masalah karena tingginya
loyalitas pasar asing.
Segmentasi kerajinan industri gerabah desa Banyumulek sudah mengarah
pada segmentasi yang efektif. Ada beberapa syarat segmentasi yang efektif,
yaitu:


Dapat diukur (measurable) : Ukuran, daya beli, dan profil pasar sudah
dapat diukur dengan tingkat tertentu.



Dapat dijangkau (accessible) : Segmen pasar dapat dijangkau dan
dilayani secara efektif. Pasar internasional telah dijangkau dan semakin
berkembang. Pasar lokal juga dijangkau dengan dukungan pariwisata
daerah yang semakin meningkat.



Cukup besar (substantial) : Segmentasi pasar internasional maupun lokal cukup
besar atau cukup memberi laba yang dapat dilayani. Karena minat penggunaan barangbarang tradisional pada era modern cukup digemari.



Dapat dibedakan (differentiable) : Segmen pasar dapat dibedakan dengan jelas baik
secara geografis, demografi, dan psikografis.



Dapat dilaksanakan (actionable) : segmen dapat dijangkau atau dilayani meskipun belum
optimal.

BAB III
PENUTUP
3.1

Kesimpulan

Segmentasi pasar dapat dimaksudkan sebagai pembagian pasar yang
berbeda-beda (heterogen) menjadi kelompok-kelompok pasar yang
homogen, di mana setiap kelompoknya bisa ditargetkan untuk
memasarkan suatu produk sesuai dengan kebutuhan, keinginan, ataupun
karakteristik pembeli yang ada di pasar tersebut. Segmentasi pasar
kerajinan gerabah desa Banyumulek, kecamatan Kediri, Lombok Barat
secara geografis dititikberatkan pada pasar internasional dan pasar lokal.
Pasar internasional mencakup kegiatan ekspor yang sudah sampai ke 28
negara namun sampai sekarang ini masih melesu akibat insiden Bom Bali
& krisis global yang pernah terjadi. Sedangkan pada pasar lokal
pemasaran dilakukan dengan pameran, kunjungan oleh wisatawan, dan
penawaran kepada hotel-hotel, pasar ini cukup berkembang baik dengan
didukung pariwisata lombok yang semakin berkembang. Segmentasi pasar
kerajinan gerabah desa Banyumulek sudah mengarah ke segmentasi
pasar yang efektif. Segmentasi pasar yang efektif akan memberikan
manfaat seperti pasar lebih mudah dibedakan, pelayanan lebih baik,
strategi pemasaran lebih terarah, menemukan peluang baru, faktor
penentu desain, strategi komunikasi lebih efektif, melihat kompetitor
dengan segmen yang sama, dan evaluasi target dan rencana bisnis.
3.2

Saran

Industri kerajinan gerabah desa Banyumulek, kecamatan Kediri, Lombok
Barat memiliki peluang yang besar dalam pasar internasional maupun lokal
serta dapat menjadi mata pencaharian untuk mendongkrak perekonomian
masyarakat sekitar, oleh karena itu sangat perlu untuk diperhatikan &
dikembangkan. Industri ini memerlukan pengelolaan yang baik melalui
kegiatan manajemen yang belum diterapkan sampai sekarang ini. Kegiatan
promosi melalui media sosial juga dirasa perlu dalam era modern ini demi
meningkatkan permintaan terhadap kerajinan gerabah. Serta perlunya
perhatian pemerintah dalam pembuatan kebijakan pemasaran untuk
membantu kegiatan ekspor berbagai kerajinan dalam negeri.

Daftar Pustaka
http://ciputrauceo.net/blog/2015/7/14/segmentasi-pasar-beserta-pengelompokan-dancontoh Diakses tanggal 8 Januari 2017
http://www.academia.edu/6030836/Gerabah_Desa_Banyumulek Diakses tanggal 8
Januari 2017