Faktor YG MEMPENGARUHI pengetahuan ibu t

Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan Pengetahuan Ibu Tentang Menopause
iklan1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Undang-Undang nomor 13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lansia (lanjut usia) mengamanatkan
pemerintah dan masyarakat untuk memberikan pelayanan sosial kepada lansia. Adanya hal tersebut,
atensi pemerintah terhadap para lansia sudah ada yaitu berupa jaminan layanan sosial, tetapi masih
perlu ditingkatkan secara kualitas maupun kuantitas, mengingat secara faktual jumlah penduduk
berusia lanjut secara nasional mengindikasikan meningkat secara signifikan dari tahun ke
tahun
(M.
Rifai,
2007).
Menopause dan ketuaan bukanlah mitos. Keduanya merupakan kenyataan. Pengalaman perempuan
dengan kedua kenyataan tersebut, apakah penuh penderitaan atau tidak, tergantung dari bagaimana
perasaan
perempuan
mengenai

dirinya
sendiri
(Reitz,
1993).
Menurut WHO, sindroma menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia, sekitar 7080% wanita Eropa, 60% di Amerika, 57% di Malaysia, 18% di Cina dan 10% di Jepang dan Indonesia.
Dari beberapa data tampak bahwa salah satu faktor dari perbedaan jumlah tersebut adalah karena
pola makannya. Wanita Eropa dan Amerika mempunyai estrogen yang lebih banyak daripada Asia.
Ketika terjadi menopause, wanita Eropa dan Amerika estrogennya menurun drastis dibanding wanita
Asia
yang
kadar
estrogennya
moderat
(Irawati,
2007).
Wacana mengenai menopause kini semakin diminati oleh kalangan medis maupun masyarakat luas.
Dapat dipahami karena dengan meningkatnya umur harapan hidup kaum perempuan maka proporsi
kelompok wanita usia lanjut juga mengalami peningkatan yang bermakna. Prakiraan kasar
menunjukkan akan terdapat sekitar 30-40 juta wanita usia lanjut dari seluruh jumlah penduduk
Indonesia yang sebesar 240-250 juta pada 2011. Dalam kategori wanita usia lanjut tersebut (usia

lebih dari 60 tahun), hampir 100% telah mengalami menopause dengan segala akibat serta dampak
yang
menyertainya
(Achadiat,
2007).
Menopause dikenal sebagai masa berakhirnya menstruasi atau haid, dan sering dianggap menjadi
momok dalam kehidupan wanita. Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala menopause pada
usai 40-an dan puncaknya tercapai pada usia 50 tahun. Kebanyakan mengalami gejala kurang dari 5
tahun dan sekitar 25% lebih dari 5 tahun. Namun bila diambil rata-ratanya, umumnya seorang wanita
akan
mengalami
menopause
sekitar
usia
45-50
tahun
(Kasdu,
2004).
Gejala menopause ini mulai muncul sejak masa pramenopause, saat menopause dan
posmenopause. Menurut spesialis kebidanan dan kandungan dr. Hardi Susanto, masa menopause

tidak
dapat
diobati
sehingga
mustahil
untuk
dihindari
(Irawati,
2007).
Biasanya gejala dari fase ini dialami perempuan mulai memasuki usia 45 tahun yang akhirnya
menjadi menopause sekitar usia 55 tahun. “Rata-rata wanita mengalami menopause usia 49 tahun,
dimana haid terakhir sama sekali terhenti dalam waktu kurang lebih satu tahun,” ujar Tjahja
Sanggara, dokter spesialis Obstetri Ginekologi RS Awal bros. Haid yang terhenti sama sekali setelah
melewati masa premenopause itulah yang akhirnya disebut dengan menopause (Baziad, 2002).
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) pada tahun 2000 sebesar 7,18 % penduduk Indonesia
adalah lansia atau sekitar 14,4 juta jiwa, sedangkan pada tahun 2006 penduduk lanjut usia telah
mencapai 8,9% atau sekitar 19 juta jiwa. Dalam waktu yang sama di Jawa Barat terdapat sekitar
7,2%
atau
sekitar

2,9
juta
jiwa
kaum
lansia.
(M.
Rifai,
2007).
Peningkatan usia lanjut akan berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan, baik fisik, mental,
psikososial dan ekonomi, sehingga menjadi tantangan bagi kita untuk mempertahankan dan
kemandirian usia lanjut sehingga tidak menjadi beban bagi dirinya (Nugroho, 2006).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan ............. tahun 2008 di Kabupaten ............. jumlah
perempuan dari umur 45-59 tahun sebesar 122.349 jiwa (Dinas Kesehatan ............., 2008).

Berdasarkan data rekapitulasi dari UPTD Puskesmas ............. tahun 2009 dalam Laporan Kegiatan
Lansia UPTD Puskesmas ............. terdapat jumlah lansia dari umur 45-59 tahun sebesar 4.889 orang
dan tersebar ke-9 desa. Desa yang jumlah lansia terendah dari umur 45-59 yaitu di Desa .............
sebesar 209 orang (4,27%%) dan yang tertinggi yaitu di Desa ......... sebesar 585 (11,9%) (UPTD
Puskesmas
.............,

2009).
Berdasarkan studi pendahuluan di wilayah kerja UPTD Puskesmas ............. dari 30 orang ibu
menopause berumur antara 45-59 tahun diperoleh bahwa yang mengetahui tentang menopause
sebesar 13 orang (43,33%). Sementara jumlah ibu menopause yang tidak mengetahui tentang
menopause sebesar 17 orang (56,67%) lebih besar dibandingkan jumlah ibu yang mengetahui
tentang
menopause.
Dari uraian di atas penulis tertarik melakukan penelitian dengan mengambil judul ”Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu tentang Menopause di Desa ......... Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas
.............
Tahun
2011”.
1.2
Rumusan
Masalah
Berdasarkan paparan pada latar belakang maka rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut
belum diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause di
Desa ......... Wilayah Kerja UPTD Puskesmas ............. Tahun 2011. Sehingga yang menjadi
pertanyaan penelitiannya adalah ”Apakah Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pengetahuan Ibu

tentang Menopause di Desa ......... Wilayah Kerja UPTD Puskesmas ............. Tahun 2011?”
1.3
Ruang
Lingkup
Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini dibatasi dengan variabel independen (pendidikan, pendapatan dan
informasi) dan variabel dependen (pengetahuan ibu tentang menopause). Penelitian ini tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause di Desa ......... Wilayah
Kerja UPTD Puskemas ............. Tahun 2011. Subjek penelitian adalah ibu menopause yang ada di
Wilayah Kerja UPTD Puskemas .............. Penelitian ini menggunakan data primer yaitu
menggunakan
kuesioner
dengan
metode
penelitian
cross
sectional.
1.4
Tujuan
1.4.1

Tujuan
Umum
Diketahuinya faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu tentang menopause di
Desa
.........
Wilayah
Kerja
UPTD
Puskemas
.............
Tahun
2011.
1.4.2
Tujuan
Khusus
1.4.2.1 Diketahuinya gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang menopause di Desa ......... Wilayah
Kerja
UPTD
Puskesmas
.............

tahun
2011.
1.4.2.2
Diketahuinya gambaran pengetahuan ibu tentang menopause berdasarkan pendidikan
ibu,
tingkat
pendapatan
dan
keterpaparan
informasi.
1.4.2.3
Diketahuinya hubungan pendidikan dengan pengetahuan ibu tentang menopause di Desa
.........
Wilayah
Kerja
UPTD
Puskesmas
.............
tahun
2011.

1.4.2.4
Diketahuinya hubungan pendapatan dengan pengetahuan ibu tentang menopause di
Desa
.........
Wilayah
Kerja
UPTD
Puskesmas
.............
tahun
2011.
1.4.2.5
Diketahuinya hubungan keterpaparan informasi dengan pengetahuan ibu tentang
menopause di Desa ......... Wilayah Kerja UPTD Puskesmas ............. tahun 2011.
1.5
Manfaat
1.5.1
Bagi
Masyarakat
Dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan pengetahuan ibu

tentang menopause sehingga masyarakat dapat melakukan upaya tindakan kesehatan dini untuk
mencegah
terjadinya
menopause.
1.5.2
Bagi
Pendidikan

Sebagai penambah naskah ilmiah yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa khususnya yang
mengikuti program studi D III Kebidanan dan sebagai salah satu dokumentasi sebagai bahan
perbandingan
dalam
melaksanakan
penelitian
selanjutnya.
1.5.3
Bagi
Penulis
Bermanfaat dalam menambah pengetahuan tentang menopause juga dapat menuangkan ilmu-ilmu
yang telah diperoleh selama masa kuliah