Mengembangkan Bisnis ala jeremi thomas

Mengembangkan Bisnis

Why?
Mengembangkan bisnis merupakan salah satu
cita-cita pengusaha,  mengapa?
• Hasil lebih banyak
• Kekuasaan lebih luas melalui Penguasaan
Pasar
• Harkat dan Martabat Pribadi sebagai
Pengusaha Sukses

How?
• Membuka Cabang (Branch)  konventional
• Menjual Peluang Bisnis (Business Opportunity)
• Menjual Sistem Waralaba(Franchise)

Bagaimana membuka Cabang?
1. Buat sebuah bisnis yang memiliki
pertumbuhan bagus di suatu tempat
– Pupuk keuntungan untuk mengembangkan
– Kembangkan dengan membuka cabang


2. Gunakan sebagian keuntungan untuk
membuka bisnis yang sama di tempat lain
yang diperkirakan strategis  jadilah cabang
pertama

lanjutan
3. Cabang pertama yang dibuka mulai
menghasilkan keuntungan
4. Dengan menggunakan keuntungan dari
cabang pertama pengusaha mulai membuka
cabang kedua
5. Demekian cara ini dilakukan untuk membuka
beberapa cabang, puluhan bahkan ratusan di
seluruh pelosok negri

Bagaimana ciri pengusahanya?
• Menganut sistem manajemen tertutup
• Memiliki modal finansial yang kuat untuk
mengembangkan bisnis sendiri

• Bisnisnya terlalu rumit untuk dikembangkan
dengan cara duplikasi, sehingga dikembangkan
dengan membuka cabang
• Menjaga resep warisan leluhur
• Pengusaha tidak memiliki pengetahuan cukup
untuk mengembangkan usaha dengan cara yang
lain

Pengembangan bisnis dengan
membuka cabang
Membuka
Bisnis

Kumpulkan
Laba

Survei
Sederhana

Membuka

Cabang

Menjual Peluang Bisnis
(Business Opportunity)
• Bisnis sederhana
• Mudah mengelolanya
• Manajemen ramping

Memulainya?
a. Bangun bisnis yang sangat simple, mudah
dikembangkan, digemari masyarakat dan
memiliki tingkat pengembalian investasi yang
relatif cepat
b. Karena permintaan pasar berkembang
– Pengusaha menawarkan kerjasama dg pihak yang
memiliki modal finansial
– Pengusaha bertindak selaku operator bisnis,
sedangkan pihak ketiga sebagai pemasok dana
– Atau bekerja bersama-sama untuk mengembangkan
bisnis


c. Pengusaha menyusun proposal peluang
bisnis atau program kemitraan, kemudian
dipublikasikan
– Dalam proposal terdapat aturan main dan besar
modal yang harus disetor.

d. Seleksi calon investor/mitra kerja
– Dengan melihat kemampuan financial mitra, lokasi
usaha, prospek pasar, pertimbangan lingkungan
budaya, ketersediaan bahan baku

e. Tanda tangan perjanjian kerjasama, yang berisi





Aturan main kerjasama
Pengusaha sebagai operator bisnis

Mitra sebagai pemodal
Pengusaha berhak atas royalti penggunaan merek
oleh investor
– Investor berhak atas keuntungan bisinis yang dikelola
bersama

f. Cara c-d-e bisa diulangi untuk pengembangan
lebih lanjut

Ciri Penjual Peluang Bisnis
• Sistem manajemen semi terbuka
• Pengusaha belum memiliki modal financial
kuat
• Bisnisnya simple
• Jika ada HAKI maka pengusaha sudah
mematenkan dulu
• Pengusaha sudah memiliki wawasan yang
memadai untuk mengembangkan bisnis
secara cepat dan efisien.


Pengembangan bisnis dengan menjual
peluang usaha
Membuka
Bisnis

Bikin
Proposal

Usaha
tertentu

Seleksi
dan Survei

Buka
Gerai

Opera
sional


Menjual Sistem Waralaba (Franchise)
• Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1850an oleh Isaac Singer, pembuat mesin jahit
Singer, ketika ingin meningkatkan distribusi
penjualan mesin jahitnya.
• Diikuti oleh General Motor Industry 1898
• Kemudian oleh John S Pemberton, pendiri
Coca Cola.
• Booming di Indonesia dari 2005-an

Istilah
• Waralaba atau Franchising (dari bahasa Prancis
untuk kejujuran atau kebebasan) adalah hak-hak
untuk menjual suatu produk atau jasa maupun
layanan
• Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa
kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek
(franchisor) memberikan hak kepada individu
atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis
dengan merek, nama, sistem, prosedur dan caracara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam
jangka waktu tertentu meliputi area tertentu.

[Asosiasi Franchise Indonesia]

Waralaba versi pemerintah Indonesia
• Waralaba adalah perikatan dimana salah satu
pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau
menggunakan hak dari kekayaan intelektual
(HAKI) atau pertemuan dari ciri khas usaha
yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan
berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh
pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan
dan atau penjualan barang dan jasa.

franchisor dan franchisee
• Franchisor atau pemberi waralaba (pewaralaba),
adalah badan usaha atau perorangan yang
memberikan hak kepada pihak lain untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas
kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas usaha yang dimilikinya.
• Franchisee atau penerima waralaba

(terwaralaba), adalah badan usaha atau
perorangan yang diberikan hak untuk
memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas
kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri
khas yang dimiliki pemberi waralaba.

Tahapan membangun sistem waralaba
• Membuat bisnis
– simple,
– mudah diduplikasi,
– mudah dikembangkan,
– produk atau manajemennya memiliki ciri khas
tertentu yang tidak dimiliki produk lain,
– sudah diproteksi HAKI
– Produk dan manajemennya menarik mitra

• Memupuk keuntungan untuk membuat
cabang di berbagai tempat, dikelola
denganprofesional, laporan keuangan dibuat
rapi dan harus menunjukkan pertumbuhan

minimal lima tahun
• Sistem manajemen dibenahi dan dibuat
pembakuannya, buat bluprint
penggembangan bisnis meliputi wilayah
potensian pemasaran

• Jika pertumbuhan sudah tercapai dan sistem
sudah layak untuk dijual dan teruji selama lima
tahun  buat prospektus penawaran waralaba
• Seleksi peminat dengan pertimbangan blueprint
yang sudah dibuat
• Tanda tangani perjanjian waralaba,
– pengusaha sebagai principal yang berhak atas HAKI,
– pembeli sebagai pemilik bisnisnya dan berhak atas
keuntungan bisnis waralaba

Ciri-ciri pewaralaba







Menganut sistem manajemen terbuka
Pengusaha memiliki modal financial cukup
Bisnis mudah diduplikasi
Ada HAKI berkaitan dg bisnis
Wawasan pengusaha luas

Pengembangan bisnis dengan menjual
Sistem Waralaba
Kumpulkan laba
dan bikin Cabang

Membuka
Bisnis
Usaha
tertentu

Bikin
Sarana
Waralaba

Penawaran,
Seleksi dan
Survei

Kontrak
Waralaba
& buka
gerai

Opera
sional

Hal-hal yang perlu ditanyakan kepada
pewaralaba:
1. Apa yang dapat dijanjikan oleh pewaralaba mengenai
keberhasilan usaha, dan standar-standar/pedoman
yang perlu diikuti/dijalankan oleh terwaralaba.
2. Apa kekuatan utama waralaba yang ditawarkan, dan
juga adakah kelemahannya yang perlu diketahui pada
saat ini.
3. Sejak kapan melakukan waralaba dan telah berapa
unit/pemegang lisensi waralaba yang tengah berjalan.
4. Sebelum bergerak di bidang yang saat ini ditawarkan,
adakah pengalaman perusahaan di bidang lain.

Pertanyaan 2
5. Adakah pewaralaba memiliki bisnis lain yang
diwaralabakan, bila ada, di bidang apa dan
bagaimana kondisi perusahaan tersebut.
6. Pernahkan ada kasus antara perawalaba dengan
terwaralaba sebelumnya, bila ada, mengenai
apa dan bagaimana penyelesaiannya.
7. Dapatkah pewaralaba memberikan kontak dari
franchisee lainnya untuk dilakukan tanya jawab.
8. Adakah franchisee yang sebelumnya gagal dalam
bisnis yang ditawarkan? Bila ada, apa penyebab
utamanya.

Pertanyaan 3
9. Apa motivasi perusahaan untuk mewaralabakan
bisnisnya? (untuk waralaba yang relatif baru)
10.Adakah point-point pada kontrak yang dapat
dinegosiasikan.
11.Adakah pembatasan pengadaan bahan baku
maupun perangkat lain dari luar/pihak ketiga.
12.Bolehkah dilakukan modifikasi tertentu terhadap
produk/jasa atas sepengetahuan pewaralaba.