Kuliah-5_Teknik Penyusunan Indikator Monitoring_ppt

  

Definisi Indikator

Indikator adalah alat ukur untuk membantu kita mengetahui berbagai

macam fenomena (alam, sosial ekonomi, politik, dsb.), sehingga kita

memperoleh informasi yang akurat tentang fenomena tersebut, seperti :

  • Panas/dingin (termometer)
  • Kecepatan (speedometer)  Arah (kompas)dsb.

    Indikator digunakan untuk menilai bagaimana keberhasilan

    implementasi suatu kebijakan, program atau proyek:  Indikator untuk monitoring  Indikator untuk evaluasi

  

Definisi Indikator

 Indicators provide the quantitative and qualitative details to a set of objectives.

  They are statements about the situation that will exist when an objective is reached, therefore, they are measures used to demonstrate changes in certain conditions or results of an activity, a project or a program.

   In addition, they provide evidence of the progress of program or project activities in the attainment of development objectives. Indicators should be pre- established, i.e. during the project design phase. When a direct measure is not feasible, indirect or proxy indicators may be used.

  

Source: ITAD, Monitoring and the Use of Indicators, consultancy report to DG VIII,

European Commission, Brussels, 1996.

  

Definisi Indikator

   Dalam hal ini indikator akan membantu kita untuk memahami dimana kita sekarang, kemana arah yang akan kita tuju, sejauhmana jarak yang akan kita tempuh dalam mencapai tujuan dimaksud.  Indikator yang baik akan memberi peringatan kepada kita tentang adanya persoalan yang harus kita hadapi sebelum persoalan tersebut menjadi memburuk dan kita memiliki peluang untuk memperbaikinya.

Karakteristik Indikator yang Baik

   Relevan dengan program yang akan diukur;  Relevan dengan standar nasional yang ada;  Memungkinkan datanya diperoleh di lapangan;  Mudah untuk diinterpretasikan; dan  Dapat ditelusuri jika ada perubahan dari waktu ke waktu

  

Mengukur Kualitas Indikator (1)

Direct: mampu mengukur perubahan yang

terjadi  Objective: tidak meragukan

Practical: tidak memerlukan biaya mahal untuk

mengumpulkannya

Adequate: memenuhi kriteria dilihat dari segi

jumlah sehingga mampu menangkap perkembangan yang ingin diamati.

  

Mengukur Kualitas Indikator (2)

S pesific

  = khusus

M easurable = terukur A

  greed upon and achievable = disetujui & dpt dicapai R ealistic

  = realistik T ime and cost bound = ada batasan waktu dan biaya

  

Mengukur Kualitas Indikator (3)

(Sciavo-Campo, 1999) utk Key

  Performance Indicators(KPI) lear: jelas dan tidak bermakna ganda C elevant: sesuai dan mencukupi utk pencapaian

  R tujuan conomic: data/info yg dibutuhkan, diolah dan

  E dianalisis memenuhi kriteria biaya yg efisien. dequate: Tepat sasaran

  A onitorable: dpt diterima, dinilai bahkan oleh

  M evaluator independen.

  

Jenis-Jenis Indikator

 Kuantitatif :

  • Jumlah - Persen - Rata-rata
  • Rasio  Kualitatif :
  • Sesuai dengan
  • Kualitas - Sejauhmana perubahan
  • Tingkatan  Efisiensi - Biaya per unit, dsb.

Proses Indentifikasi Penyusunan Indikator

  

Merumuskan indikator untuk mengukur keberhasilan suatu

program tidak selalu mudah untuk dilakukan hal ini karena

beberapa alasan: 1 . Kompleksitas berbagai dimensi kehidupan masyarakat.

  b. Siapa yang mungkin dirugikan oleh kegiatan program ?

(Hal ini mungkin juga membantu identifikasi dampak negatif

penting yang harus diketahui dalam pernyataan tujuan

program)

  

Proses Indentifikasi Penyusunan Indikator

c.

  Siapa yang secara tidak langsung menjadi sasaran, tetapi secara signifikan dipengaruhi oleh program.

  

d. Wilayah atau kelompok penting manakah yang secara parsial

dipengaruhi oleh program?

  a. Ex-ante: untuk perencanaan

  

b. On-going: saat implementasi, biasanya disebut monitoring, untuk

mengetahui output (keluaran) program

  c. Ex-post: untuk mengetahui outcome/hasil dan dampak program d.

  

Indikator Program Pembangunan

  Indikator untuk mengukur keberhasilan satu kebijakan atau program/proyek pembangunan tidak akan seragam, karena sangat beragam, seperti :  Kebijakan/program pembangunan lingkungan;  Kebijakan/program pembangunan kesehatan;  Kebijakan/program pembangunan pendidikan;  Kebijakan/program pembangunan ekonomi;  Kebijakan/program pembangunan pertanian;  Kebijakan/program pembangunan social; dan  Kebijakan/program pembangunan politik.

  Outputs/Keluaran

  

Hasil Kebijakan (Policy Result)

Hasil Kebijakan Outcomes/Dampak

  • Barang  Layanan  Sumber daya yang diterima kelompok sasaran (beneficiaries)
  • Perubahan nyata pada tingkah laku atau sikap yang dihasilkan oleh output kebijakan tersebut

  

Perbedaan Output (Keluaran) dan Outcomes (Hasil/Dampak)

No. Output (Keluaran) No. Outcomes (Hasil/Dampak)

  1. Jumlah kasus pembakaran hutan

  1. Tingkat keberhasilan pembuktian yang diselidiki kesalahan kasus pembakaran hutan yang disengaja

  2. Tingkat polusi udara

  2. Jumlah masyarakat yang mengalami penyakit akibat polusi udara

  3. Jumlah pelatihan yang diberikan

  3. Jumlah tenaga kerja yang terbantu oleh pelatihan yang diberikan

  4. Jumlah pasien yang dilayani

  4. Jumlah pasien yang keadaannya membaik

  5. Luas area yang dihutankan kembali 5. % area lahan yang dihutankan

  

Tautan Sasaran, Output dan Outcomes

Sasaran Output Outcomes

  Permintaan pelayanan KTP Jumlah hari rata- rata yang Warga kecamatan yang dapat diselesaikan dalam diperlukan untuk puas dengan pelayanan waktu maksimal 3 hari mengurus KTP KTP Pada akhir tahun Jumlah penduduk Warga kecamatan yang sah anggaran, seluruh kecamatan yang memiliki menurut hukum penduduk kecamatan KTP yang sah sudah memiliki KTP yang sah

  

Tautan Input-Output-Outcomes

Input Output Outcomes

  Sumberdaya yang Segala sesuatu berupa Sesutau yang dibutuhkan agar produk sebagai hasil mencerminkan pelaksanaan langsung dari pelaksanaan berfungsinya keluaran kebijakan/program/proyek satu kebijakan/program/proyek /kegiatan berjalan, kebijakan/program/proyek /kegiatan pada jangka sehingga menghasilkan /kegiatan berdasarkan menengah. Merupakan Output (keluaran) masukan yang digunakan ukuran seberapa jauh setiap produk/jasa dapat meemnuhi kebutuhan dan harapan masyarakat

  

Indikator Untuk Mengukur Hasil Kebijakan

(Policy Results) (efek kebijakan), yaitu

  • Policy Effect

    konsekuensi langsung dari policy output.

  (dampak kebijakan), yaitu

  • Policy impact

  

dampak yang muncul setelah ada policy outcomes. Indikator Effect/Policy Outputs

  • Indikator effect berupa :
    • Akses - Cakupan - Frekuensi - Bias
    • - Service delivery (ketepatan layanan)
    • Akuntabilitas
    Akses

  • • Pertanyaan yang diajukan: Apakah kelompok sasaran yang terdiri dari

    berbagai etnis mempunyai akses yang sama terhadap program atau

    tidak. Pertanyaan yg sama juga dikembangkan untuk menjawab pertanyaan ttg aksesibilitas dari sisi: strata sosial, ekonomi, pendidikan dll.

  Cakupan

  • Cakupan adalah seberapa besar kelompok sasaran yang sudah dapat dijangkau oleh kebijakan publik.
  • Prosedur yang dipakai untuk mengu>Tetapkan siapa kelompok target
  • Buat proporsi jmlh kelompok target yang sudah dapat layanan: total kelompok tar>Contoh:
  • Aseptor •
  • Prosedur yang lain dapat juga dilakukan dengan membandingkan antara target dan realisasi

Frekuensi

  • Pertanyaan: Seberapa banyak target group dapat memperoleh

    layanan yang dijanjikan oleh suatu program. Semakin tinggi frekuensi

    layanan maka akan semakin baik.
  • Contoh: program kesehatan, raskin, pemberian makanan tambahan untu anak-anak dll.

Bias

  • Apakah pelayanan yang diberikan bias kepada masyarakat/kelompok yang bukan menjadi kelompok sasaran atau tidak, atau apakah terjadi penyimpangan kelompok sasaran.
  • Contoh: Apakah program Jaring Pengaman Sosial (JPS) diberikan kepada keluarga pra-sejahtera atau kelompok yang lain.

  Service Delivery (Ketepatan Layanan) • Apakah pelayanan yang diberikan dilakukan tepat waktu atau tidak.

  • Con>Program pembelian gabah untuk menjaga tingkat harga gabah dilakukan pada musim panen atau tidak.
  • Suply pupuk dan pestisida kepada petani diberikan pada waktu musim tanam atau tidak • Program pencegahan penyebaran penyakit demam berdarah (DBD).

Akuntabilitas

  • Apakah layanan yang diberikan dapat dipertanggungjawabkan atau tidak. Apakah terjadi kebocoran atau penyelewengan.

  Contoh:

  • Apakah raskin diberikan 20 kg/kk. Kalau terjadi kekurangan apakah dapat dipertanggungjawabkan.

Kesesuaian Program dengan Kebutuhan

  • Mengukur apakah program atau keluaran kebijakan yang diterima kelompok sasaran sesuai dengan kebutuhan mereka atau tidak.
  • Sebagai ilustrasi dapat dicontohkan kementerian sosial yang memberikan mesin jahid high speed kepada pelaku UKM di sektor konfeksi yang akhirnya hanya dipajangkan di ruang tamu. Hal ini terjadi, karena yang mereka butuhkan hanya mesin jahit kecil saja.

Contoh Indikator Monitoring : Compliance (Tingkat Kepatuhan)

  • Untuk dapat membuat indikator compliance sangat tergantung pada policy guideline yang ada.
  • Ada satu kebijakan/program yang mengatur secara rinci bagaimana implementasi satu kebijakan/program dilaksanakan.
  • Ada satu kebijakan/program yang hanya mengatur

    garis besar bagaimana implementasi dilaksanakan.

  

Indikator Monitoring : Compliance (Tingkat Kepatuhan)

Ragam Pertanyaan Indikator

  Kapan implementasi dilaksanakan? - Time schedule dari kebijakan/program/proyek/kegiatan dimaksud

  Siapa target group? - Geografis

  • Sosial Ekonomi - Gender - Kelompok umur

  Bagaimana mekanisme/prosedur untuk - Survei menentukan target group? - Wawancara

  • FGD
  • Mekanisme Verifikasi

  

Indikator Monitoring : Compliance (Tingkat Kepatuhan)

Ragam Pertanyaan Indikator

  Apa policy output yang harus - Transfer dana disampaikan kepada kelompok sasaran? - Hibah barang

  • Pelayanan Berapa banyak/besar policy output yang - Besaran harus diterima oleh target group? - Frekuensi - Kualitas - Kecocokan dengan kebutuhan

  Berapa besar target yang harus dicapai? - % jumlah target yang menerima hibah atau pelayanan

  Terimakasih