Psikodiagnostik IV - ardi'slibraysite

PD IV

  (Tes Bakat dan Tes Minat)

  Yuli Widiningsih, S.Psi.Psi Silabus:

  I. Pengertian Bakat

  II. Dasar pemikiran munculnya tes bakat

  III. Tujuan dan kegunaan tes bakat

  IV. Prinsip-prinsip administrasi dan skoring tes bakat

  V. Pengenalan interpretasi tes bakat

  VI. Pengertian Minat

  VII. Jenis Tes Minat

  VIII. Kreativitas Istilah-istilah psikologi yang mengacu pada pengertian bakat/keberbakatan:  Aptitude: Potensi yang dimiliki seseorang yang membuatnya mudah dan cepat dalam menguasai suatu bidang.  Talent : Kemampuan yang luar biasa dalam kualitas bidang tertentu. Misalnya seni, kepemimpinan, keterampilan mekanika, kemampuan lisan dan tertulis, musik, hubungan antar pribadi (J. Zettel).  Gifted: Kapasitas intelektual yang tinggi dalam prestasi skolastik (J. Zettel) Komponen Keberbakatan:

  • 1. Kemampuan intelektual umum

  Feldhusen

  2. Konsep diri positif

  3. Motivasi berprestasi

  4. Talenta khusus United States of Education

  • 1. Kemampuan intelektual umum

  2. Bakat akademik yang spesifk

  3. Kemampuan berpikir kreatif dan produkti

  4. Kemampuan kepemimpinan

  5. Kemampuan seni

  6. Kemampuan psikomotor Tiga faktor yang membuat bakat dalam diri seseorang berhasil ditampilkan (berupa hipotesis dari Brandwein):  Faktor genetis: Untuk kemampuan verbal dan matematika yang tinggi  Faktor predisposisi: untuk sikap yang tidak mudah puas terhadap aspek yang telah ada dalam realitas, suka dan berani mengajukan pertanyaan.  Faktor aktiviting: Kesempatan untuk memperoleh pendidikan lebih lanjut dan kontak dengan orang-orang yang mampu memberi inspirasi. Seseorang yang berbakat biasanya berasal dari budaya produser bukan konsumer (Tannenbaum).

  Menurut hasil penelitian Goertzels terhadap 700 sampel diperoleh data: Anak berbakat kebanyakan adalah anak pertama atau anak tunggal.  Berasal dari keluarga menengah.

   Memiliki ayah pengusaha atau professional dan ibu seorang ibu rumah

   tangga. Memiliki banyak buku dirumah. 

   Orang tua memiliki harapan yang lebih tinggi terhadap semua anaknya.

   Kemampuan berpikir induktif dan deduktif

   Mampu menciptakan imajinasi bentuk dalam pikiran.

   Kecerdasan untuk memahami lebih secara mendalam mengenai hubungan antara objekdan ruang.

  4. Kecerdasan visul spasial

   Lebih mudah mengingat dan mengekspresikan gagasan bila dikaitkan dengan musik. Ditandai dengan senang mendengarkan nada, irama indah, yang dilagukan sendiri maupun dari kaset, radio, pertunjukan orkestra atau alat musik.

   Kepekaan terhadap suara non-verbal yang berada diseklilingnya, termasuk nada irama.

  3. Kecerdasan musikal

   Lebih mudah mendengarkan dengan cara mendengarkan dan verbalisasi.  Mudah menguasai bahasa baru. Ditandai dengan kesenangannya pada kegiatan: membaca, menulis, membuat karangan, menyusun kata mutiara, puisi.

   Memiliki daya ingat yang kuat terhadap kata, nama, istilah ataupun hal yang sifatnya detail.

  2. Kecerdasan bahasa  Kemampuan menggunakan bahasa, secara trtulis maupun lisan dalam berbagai bentuk untuk mengekspresikan gagasannya.

   Kemampuan berpikir logis  Memahami dan menganalisis pola angka dan memecahkan masalah Orang yang dengan kemampuan matematikalogika menyukai: kegiatan menganalisa, berpikir konseptual, membuat hipotesis, berhitung, bila tidak tabhu dia bertanya, bermain catur, teka-teki dsb.

  1. Kecerdasan matematika logika

   Suka belajar namun tidak suka belajar disekolah atau tidak suka terhadap guru yang memmaksa mereka belajar dengan kerikulum tertentu.  Lebih suka menyendiri.  Lebih suka belajar dengan program yang melatih keterampilan.

  8. Kecerdasan natural

  7. Kecerdasan intrapersonal

  6. Kecerdasan intrpersonal

  5. Keecerdasan kinestetik

  4. Kecerdsan visual spatial

  3. Kecerdasan musical

  2. Kecerdasan bahasa

  1. Keserdasan matematika logika

  Multiple Intelligences menurut Howard Gardner:

   Unik dan sulit untuk konformis, dalam hal pakaian, perilaku dan sebagainya. Dasar pemikiran munculnya tes bakat:  Tes intelegensi yang telah ada dipandang tidak mengukur kemampuan seseorang secara spesifk, tetapi lebih mengukur kemampuan verbal saja.  Tes inelegensi yang telah ada memiliki banyak keterbatasan dan kurang dapat meramalakan kinerja yang suskses untuk masa depan seseorang.  Adanya gambaran mengenai spectrum kecerdasan yang lebih luas, dipelopori oleh Howard Gardner yang mengemukakan mengenai Multiple Intelligences.

   Lebih self directed

   Mampu menciptakan bentuk-bentuktiga dimensi.

   Mampu membayangkan suatu bentuk nyata dan memecahkan masalah terkait dengan bidang tersebut. Biasanya ditandai dengan keunggulan dalam permainan mencari jejak.

  5. Kecerdasan kinestetik  Kemampuan untuk aktif menggunakan bagian atau seluruh tubuh untuk berkomunikasi dan memecahkan masalah.

  Dijumpai pada orang yang unggul dalam bidang olah raga, terampil dalam menari, akrobat atau permainan sulap.

  6. Kecerdasan interpersonal  Kemampuan untuk peka terhadap perasaan orang lain.

   Mudah memahami dan berinteraksi dengan orang lain, sehingga mudah bersosialisasi (sering juga disebut kecerdasan sosial).

   Kemampuan memimpin, mengorganisasi, menangani perselisihan, memperoleh simpati.

  7. Kecerdasan intrapersonal

   Kemampuan untuk peka terhadap perasaan sendiri.

   Mampu memahami kekuatan dan kelemahan dirinya. Ditandai dengan: senang intreospeksi diri, mengoreksi kesalahan, mencoba memperbaiki diri. Beberapa diantaranya suka kesunyian, menyendiri, merenung dan berdialog dengan diri sendiri.

  8. Kecerdasan naturalis

   Kemampuan untuk peka dengan lingkungan alam Ditandai dengan: senang berada dilingkungan alam yang terbuka, misal pantai, gunung, hutan. Senang mengobservasi lingkungan alam, seperti aneka bebatuan, lapisan tanah, fora-fauna, benda angkasa dsbnya.

  Tes Bakat  Termasuk kedalam jenis tes kemampuan (ability test)  Berupa test yang mengukur kemapuan khusus maupun tes yang mengukur banyak kemampuan.

   Tes bakat mengukur suatu sampel tingkah laku yang dapat dipakai sebagai indikator untuk perilaku lain dikemudian hari.  Mengavaluasi luasnya pengalaman yang beragam dalam kehidupan sehari- hari.  Mengulur pengaruh pengalaman yang tidak disadari dan tidak dikendalikan.  Validitas tes bakat terletak pada kemampuan tes tersebut untuk meramalakan performace (tampilan) seseorang pada waktu yang akan datang (predeictive validity).

   Jadi fungsi tes bakat adalah untuk meramalkan performance seseorang di kemudian hari.  Yang diukur adalah pengalaman dan efek belajar. Tes Kemampuan Selain tes Bakat  Tes kemampuan umum (general ability test)  Tes prestasi/hasil belajar (achievement test)  Contoh tes yang mengukur kemampuan umum: Raven Progressive Matrices  Tesdiri dari tes non verbal: untuk mengukur kemampuan memahami dan melihat hubungan antar gambar.

   Sebagian besar mengukur G Faktor. Tes yang Sejenis dengan Raven Progressive Matrices (RPM) o Spm (Standard Progressive Matrices) : untuk usia 6 – 66 tahun, terdiri dari 60 soal.

  o CPM (Coloured Progressive Matrices): untuk usia 5 – 11 tahun, MR, Lansia.

  Terdiri 36 soal. o APM (Advanced Progressive Matrices): untuk usia diatas 11 tahun. Terdiri 36 soal. o Hasilnya berupa pengelompokan tingkat IQ.

  Tes Bakat dapat berupa: Test Special Aptitude: terfokus pada satu bakat saja. Misal mengukur bakat

  • dibidang teknik mekanik, bakat pekerjaan tertentu (klerikal) dsb. Bateries test: Terdiri dari sejumlah tes, dapat diperoleh analisis profl untuk  seseorang individu (intra individu).

  Contoh Tes Bakat yang Mengukur Bakat Secara lebih Spesifk:

  1. IST (Intelligence Struktur Test)

  2. DAT (Diferential Aptitude Test)

  3. FACT (Flanagen Aptitude Test)

  4. GATB (General Aptitude Test Batery)

  IST (Intelligence Struktur Test)

  • IQ: suatu struktur tersendiri di dalam keseluruhan struktur kepribadian seseorang. Terdiri dari kemampuan jiwa yang berfungsi sedemikian rupa untuk memberi kemampuan bertindak bagimanusia. Sulit dipisahkan dari aspek psikologis yang lain, seperti: motivasi, emosi.

  Rudolf Amthauer:

  • 1. SE (Satzerganzng) --- Melengkapi kalimat

  IST terdiri dari 9 sub test:

  2. WA (Wortausuahl)--- mencari kata yang berbeda

  3. AN (Analogien) --- mencari hubungan kata

  4. GE (Gmeinsamkeiten) --- mencari kata yang mencakup dua pengertian

  5. RA (Rechen Aufgaben) --- Hitungan sederhana

  6. ZR (Zahlen Reihen) --- deret angka

  7. FA (Form Ausuahl) --- Menyusun bentuk

  8. WU (Wurfal Aufgaben) --- Kubus

  9. ME (Merk Aufgaben) --- Mengingat kata Untuk Skoring

  • o Telah disediakan kunci jawaban. o Untuk subtes GE ada kunci jawaban tersendiri dengan penilaian 0 ,1, 2. o RW --- SW, dari jumlah benar --- norma. o Norma --- IQ o Norma IST didasarkan pada USIA dan TARAF PENDIDIKAN.

  IST

  IQ sebagai struktur Terdapat indeks korelasi yang tinggi ntara subtes dengan hasil  keseluruhan (r = 0,6) Terdapat indeks korelasi rendah antar setiap subtes (r = 0,25)

   Lebih mendekati pandangan Thurstone tentang IQ (S Faktor)

   IST termasuk power test

   Aspek-aspek yang terukur pada setiap subtes IST 

  1. SE: Berpikir konkrit praktis

   Berpikir logis 

  Misal: Ir. Teknik Mesin

   Berpikir praktis dalam masalah hitungan  Berpikir logis objektif  Berfkir matematis.

  Kemampuan berfkir abstrak-teoritis dan menyatakan dalam bentuk bahasa. Misal: flsuf o Kecerdasan praktis (Grafk berbentuk W): SE dan AN lebih tinggi Kemampuan menentukan hubungan dalam suatu masalah secara praktis.

   Atensi  Memori Mengingat kata yang telah dipelajari

  9. ME

   Berpikir analitis.

  8. WU  Daya bayang ruang  Menganli konstruktif teknis

   Mengenali komponen konstruktif

   Berpikir secara utuh menyeluruh.

  7. FA  Kemampuan membayangkan  Kemampuan mengamati

   Mengenali komponen ritmis

   Kelincahan berpikir

   Berpikir teoritis dalam berhitung  Berfkir induktif angka  Kelincahan berpikir

  6. ZR

   Mengambil keputusan

  5. RA

   Akal sehat (common sense)

   Berfkir logis dalam bentuk bahasa

  4. GE  Daya abstraksi verbal  Pembentukan konsep (Pengertian)

   Suatu perkiraan yang paling berarti bagi pengembangan studi ilmiah

   Analisa yang bersifat dugaan

   Fleksibilitas/kelincahanberfkir  Menstransfer hubungan  Kejelasan dan kensekwen dalam berpikir.

   Daya mengkombinasikan

  3. AN

   Pengertian bahasa  Kemampuan empati (menghayati)  Komponen reseptif

   Berpikir verbal

   Rasa bahasa

  2. WA

   Pemaknaan realita  Berpikir mandiri

   Pembentukan keputusan

  • Dari 4 subtest awal IST diperoleh: o Kecerdasan teoritis (grafk berbentuk M): WA dan GE lebih tinggi
  • Langkah-langkah skoring IST o Cocokkkan jawaban testee dengan kunci jawaban IST
  • Angka IST untuk penjurusan

  • Kesesuaian beberapa jurusan di PT berdasarkan skor IST yang penting untuk mendapatkan skor cukup tinggi

   Seni rupa: AN, ZR, FA, WU

   Dapat digunakan untuk pemilihan pekerjaan.

   Dapat diberikan secra keseluruhan atau satu-persatu tes secara terpisah

  6. Clerical speed dan accuracy 7. Language usage-part 1: spelingg, part 2: sentences.  Cara pelaksanaan tes DAT:

  5. Mechanical reasioning

  4. Space relation

  3. Abstrack rasioning

  2. Numerical ability

  1. Verbal reasioning

   Dibut Untuk: Mendapatkan prosedur ilmiah dalam menilai murid-murid sekolah laki-laki dan perempuan, secara terintegrasi dan terstandar.  Terdiri atas 7 tes, yaitu:

   Disusun Oleh: George K. Bennet Harold G. Wesman

  DAT (Diferential Aptitude Test)

   Teknik: SE, AN, GE, RA, ZR, FA, WU  MIPA: AN, GE, RA, ZR, FA, WU

   Peternakan: AN, FA, WU

  o Hitung jawaban yang benar (RW) o Jumlahkan ke bawah. o Lihat norma untuk mendapatkan skor SW o Lihat norma jumlah o Lihat norma IQ

   Pertanian: AN, GE, FA, WU

   Psikologi: SE, WA, AN, GE, ME  Kedokteran: SE, AN, GE, FA, WU

   Fikom: SE, WA, AN, ME

   Sastra: WA, AN, GE, ME

   Ekonomi: SE, AN,RA, ZR

   Fak. Hukum: SE, AN, GE, ME  SISIP: SE, AN, GE

   Namun demikian tetap harus mempertimbangkan aspek-aspek psikologis yang lain, seperti motivasi, minat, kegigihan dalam mengatasi hambatan, keinginan untuk belajar dsb.

   Diprediksi berhasil menjalani pendidikan di jenjang SI dengan baik jika IQ minimal pada rentang rata-rata atas (106 - 110).

   Diprediksi berhasil menjalani pebdidikan di jenjang D3 dengan baik jika IQ minimal pada rentang rata-rata (96 - 105).

   Untuk melanjutkan pendidikan setelah SMA, sebaiknya skor AN cukup baik (rata-rata).

   IPS : Lihat skor SE, WA, GE, ME harus lebih tinggi dibandingkan yang lain

   IPA : lihat skor RA, ZR,FA, WU harus lebih tinggi dibandingkan yang lain.

   Sat ini tes DAT sudah diadaptasi dalam bahasa Indonesia, tetapi hanya 5 saja.  Tes yang telah diadaptasi:

  1. Numerical ability menjadi Tes berhitung (A5)

  2. Aspek yang diukur: Kemampuan penalaran non verbal yaitu meliputi kemampuan individu untuk memahami hubungan logis dari fgur-fgur abstrak.

  Tes Pengertian Mekanik

   Tes ruang Bidang (C5)  Jumlah soal 60  Secara umum tes ruang bidang mengukur aspek yang sama dengan tes pola

  Bentuk lain dari tes Pola

   Tujuan: mengetahui kemampuan seseorang mengenal bentuk 3 dimensi.  Misal untuk bidang desain, arsitektur, seni, dekorasidll.  Sekoring: Benar – Salah

  4. Cara Penyajian:  Bisa individual atau kelompok  Waktu: 30 menit, instruksi 5 – 10 menit.

  3. Testee perlu melakukian imajinasi (memanipulasi secara mental)/

  2. Aspek yang diukur: kemampuan mengenal hal; konkrit (tiga dimensi) melalui proses penglihatan.

  1. Terdiri dari 40 soal

  Tes Pola

  4. Cara penyajian:  Dilakukan secara individual atau kelompok  Waktu: 25 menit, untuk instruksi 5 – 10 menit  Tujuan: melakukan seleksi/evaluasi dibidang pendidikan ataupun pekerjaan  Skoring: B = 1. S = 0

  3. Abstract Reasioning + Verbal Reasioning + Numerical Ability = General IQ

  1. Soal : 50

  2. Abstrack Reasioning menjadi Tes penalaran (A3)

  Tes Penalaran

   Skoring B = 1, S = 0

   Untuk jurusan sosial dan bahasa harus diberikan dengan tes verbal.  Ters berhitung + tes verbal = general learning ability  Tes berhitung + abstract reasioning + verbal reasioning = IQ umum

   Tujuan untuk prediksi dalam bidang pendidikan (misal: matematika, fsika, kimia, teknik) dan pekerjaan (misal: ass. Labor, statistika, administrasi)

   Secara berkelompok atau individual  Waktu: 30 menit. 5 – 10 menit untuk instruksi

   Disebut: arithmetic compution bukan arithmatic reasioning  Cara penyajian:

   Terdiri dari 40 soal dengan lembar jawab yang terpisah  Mengukur aspek: kemampuan berfkir dengan angka, penguasaan hubungan numerik. Misalnya berupa penjumlahan sederhana.

  Tes Hitung

  5. Clerical speed and accuracy menjadi Tes Cepat Teliti (D4)

  4. Mechanical Reasioning menjadi tes pengertian mekanik (C4)

  3. Space Relation menjadi Tes Pola (B3/C5)

  1. Jumlah soal 68

  2. Merupakan bentuk baru dari tes mechanical comprhensive yang dibuat oleh Binnett.

  3. Waktu: 30 menit.

  4. Tujuan: Mengukur kemampuan khusus dalam bidang mekanik untuk memilih pekerjaan atau pendidikan.

  5. Contoh: Perakit mesin maintenance mesin

  6. Skoring: B = 1, S = 0, Skor tertinggi 68

  7. Rumus pemberian skor kasar: R – ½ w yaitu jumlah benar dikurangi seperdua jumlah salah Tes Cepat dan Teliti

  1. Jumlah soal 100 dibagi menjadi 2 bagian

  2. Aspek yang diukur: respon subjek terhadap tugas/pekerjaan yang berkaitan dengan kecepatan persepsi dari suatu stimulus yang sifatnya sederhana.

  3. Kecepatan respon terhadap kombinasi hurup dan angka.

  4. Ingatan yang sifatnya jangka pendek (Momentary retention)

  5. Cara Penyajian:  Waktu: 3 menit untuk masing-masing bagian  Tujuan: untuk konseling sekolah  Misal: ada siswa dengan skor tes cepat dan teliti yang rendah, kemungkinan ia ada kesulitan dalam kecepatan dan presisi.

  6. Untuk seleksi karyawan yaitu untuk meramalkan produktivitas seseorang dalam mengerjakan tugas rutin yang melibatkan persepsi dan pemberian tanda.

  7. Misal: fling, coding, stock room work.

  8. Skoring: bagian 1 tidak diskor (untuk latihan saja).

  9. Bagian II diskor: skor total adalah jumlah soal yang dikerjakan dengan benar.

  10.Hasil peneltian  Skor tinggi pada tes cepat teliti dibutuhkan untuk pekerjaan seperti business administration, tapi tidak perlu skor untuk salesmen.

   Ada korelasi yang signifkan antara skor tes dengan prestasi kerja karyawan dibagian rajut dan fnishing perusahaan pembuat rambut palsu.

GATB (GENERAL APTITUDE TEST BATTERY)

   Disusun oleh: Charles E. Odell  Tujuan untuk konseling pekerjaan  Terdiri dari 22 tes yang mengukur 9 jenis bakat.

  Aptitude yang diukur

  1. Aptitude G: Intelligence Merupakan kemampuan belajar secara umum yaitu kemampuan menangkap dan mengerti konsep prinsip, penalaran dan pembuatan keputusan. Memiliki hubungan kuat dengan keberhasilan di sekolah.

  2. Aptitude V: Verbal (Subtes 4: Vocab) Merupakan kemampuan untuk mengerti arti dari beberapa kata dan penggunaan kata secara efektif, Kemampuan mengerti bahas secara komprehensif, dan mengerti hubungan antar kata dan mengerti arti keseluruhan paragraf.

  3. Aptitude N: Numerical (Subtes 2: Computation dan sub tes 6: arithmatic reason) Kemampuan melakukan operasi angka secara cepat dan tepat.

  4. Aptitude S: Spatial (Subtes 3: dimentional space)

  Kemapuan untuk berpikir secara visual pada bentuk geometris, kemampuan untuk menangkap objek tiga dimensi dan kemampuan mengingat hubungan yang dihasilkan dari gerakan suatu objek dalam ruang.

  5. Aptitude P: Form Perception  Diukur dengan subtes 5: tool maching dan sub tes 7 form matching  Mengukur kemampuan untuk melihat bagian dari benda, gambar dan grafk.

   Kemampuan melihat perbandingan dan pembedaan secara visual, melihat perbedaan yang nyata pada bentuk atau bayangan dari suatu fgur dan panjang lebar suatu grafs.

  6. Aptitude Q: Clerical Perseption  Diukur dengan subtes 1 name comparation  Mengukur kemapuan untuk mengungkapkan objek klerikal (angka dan huruf)  Kemampuan persepsi terhadap komputasi secara sepintas.

  7. Aptitude K: Motor kordination Diukur dengan subtes 8 (Mark Making). Mengukur kemampuan mengordinasikan gerakan otot mata, tangan dan jari dengan terampil dan teliti dalam gerakan yang cepat dan tepat.

  8. Aptitude F: Finger Dexterity Diukur degan subtes 11 (Assemble) dan subtes 12 (Dissemble). Mengukur kemampuan gerakan jari-jemari, memanipulasi objek kecil secara terapil dan teliti.

  9. Aptitude M: Manual Dexterity Diukur dengan sub tes 9 (Plan) dan subtes 10 (Turn). Mengukur kemampuan menggerakkan tangan dengan mudah dan terampil, dan mengukur kemampuan bekerja dengan tangan dalam menempatkan dan memindahkan

FACT (FLANAGAN APTITUDE CLASSIFICATION TEST)

   Disusun oleh: J.C. Flanagan, Professor Psikologi di Universitas Pittsburgh  Dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifkasi baku dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang dalam tugas tertentu.  Digunakan sebagai:

  1. Alat bantu memprediksi keberhasilan kerja

  2. Membuat perencanaan program pelatihan

  3. Untuk konseling pekerjaan

  4. Seleksi dan penempatan karyawan  Terdiri dari 14 tes:

  Dapat digunakan keseluruhan atau sebagiannya saja:

  1. Inspection

  2. Coding

  3. Memory

  4. Precision

  5. Assembly

  6. Scale

  7. Coordination

  8. Judgement

  9. Comprehension

  10.Arithmtic

  11.Pattern

  12.Component

  13.Tables

  14.Mechanics

  15.Espression  Telah diadaptasi di Indonesia menjadi 8 tes

  b. Mechanical: berkaitan dengan mesin dan alat-alat

  2. RMIB

  a. Waktu tidak dibatasi, namun biasanya teste dapat menyelesaikannya dalam waktu 30 – 40 menit.  Setelah diberik buku soal dan lembar jawab, testee diminta untuk membaca sendiri soal tersebut (Self administration).  Testee harus mengerjakan semua soal dengan teliti dan tidak ada yang terlewat.

   Administrasi tes kuder

  h. Musical: pekerjaan yang berkaitan dengan musik, lagu. i. Social Service: pekerjaan yang memberikan pelayanan menolong orang lain. j. Clerical: pekerjaan dikator yang membutuhkan ketepatan dan ketelitian.

  g. Literary: pekerjaan yang berkaitan dengan membaca dan menulis.

  f. Artistik: pekerjaan yang menggunakan kreativitas, seni, desain, dan lain-lain.

  e. Persuasive: pekerjaan yang berhubungan dengan banyak orang, mengajukan usulan, membujuk.

  d. Scientifc: berkaitan dengan penelitian ilmiah, penemuan fakta dan pemecahan masalah.

  c. Computational: berkaitan dengan angka

   Tujuan: Sebagai upaya pendekatan sistematik terhadap kesukaan/minat seseorang terhadap suatu jabatan/pekerjaan.  Kegunaan: untuk seleksi pegawai, untuk penempatan pegawai, untuk pemilihan karir, untuk konseling.  Area Minat yang diukur: a. Outdoor: pekerjaan diluar ruangan.

  1. Tes kode dan ingatan (D2)

  1. Tes Kuder

   Kuder Preference Record Vocatioanal (Tes Kuder)  Rothwell Miller Interest Blank (RMIB)  Skala Minat Terhadap Berbagai profesi

  

MINAT

Beberapa Jenis Tes Minat

  8. Tes ungkapan (A6)

  7. Tes table (D3)

  6. Tes komponen (C2)

  5. Tes mengutip (B4)

  4. Tes pemahaman (A1)

  3. Tes skala dan grafk (C8)

  2. Tes merakit objek (C1)

   Disusun oleh Rothwell dan Miller  Mengukur 12 kategori pekerjaan  Tujuan: mengukur minat seseorang berdasarkan sikap seseorang terhadap suatu pekerjaan dan ide-ide steriotipe tentang pekerjaan tersebut.

   Areaminat yang diukur sama dengan kuder (lihat penjelasan di kuder) hanya ditambah pada bidang: Practical: berhubungan dengan keterampilan praktis/pertukangan dan medical: berhubungan dengan pengobatan, perawatan medis, biologis.

   Administrasi tes:

  a. Material tes: Blanko/formulir yang berisi daftar pekerjaan yang disusun menjadi 9 kelompok dengan kode A sampai I dan dibedakan antara laki-laki dan perempuan.

  b. Masing-masing kelompok terdiri dari 12 jenis pekerjaan.

  c. Testee mengisi formulir dengan cara memberi ranking 1 : untuk pekerjaan yang paling disukai dan ranking 12 untuk pekerjaan yang paling tidak disukai

  d. Waktu tidak dibatasi tapi biasanya teste bisa mengerjakan dalam waktu 20 menit.

  e. Tidak boleh ada yang terlewat untuk diisi

3. Skala Minat Terhadap Berbagai Jenis Profesi

   Mengidentifkasikan kecenderungan minat seseorang terhadap profesi yang ada di dunia kerja.  Modifkasi dari instrumen Self Directed Search dari J.L Holland Ph.D  Menurut Holland: Minat pada suatu pekerjaan: berlandaskan pada kesesuaian antara karakteristik kepribadian dengan kesempatan yang diberikan oleh lingkungan (person environment interaction)  Pengelompokan karakteristik kepribadian dan lingkungan:

  a. Realistic: mengandalkan fsik, minim komunikasi verbal, pekerjaan yang menggunakan alat dan kekuatan fsik.

  b. Investigative: orientasi keilmuan, peneliti, tugas-tugas mencari fakta, instropektif.

  c. Artistic: Situasi yang tidak terstruktur, lebih bebas dan memberi kesempatan untuk berkreasi, seni, bersifat intuitif.

  d. Social: Mudah bergaul, kemampuan, alim. Menyukai kegiatan melayani, menyembuhkan, merawat, memecahkan masalah.

  e. Enterpreuneur: relasi dengan orang untuk mendapatkan keuntungan, bisnis, pengusaha.

  f. Conventional: menyukai lingkungan yang tertib, teratur, pekerjaan yang runtut, berhubungan dengan data/angka.

  Dosen Pembimbing: Yuli Widiningsih, S.Psi.Psi.

  Terimah Kasih ibu yang tercinta..yang telah membimbing kami selama

satu semester…perjuangan, waktu dan perhatian yang telah diberikan kepada

kami selama satu semester….hanya Allah yang bisa membalas,…aminn… Pekanbaru, 15 Januari 2010

  Tertanda Muhammad Ardi

Dokumen yang terkait

ANALISIS DANA PIHAK KETIGA PADA PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE TRIWULAN I 2002 – TRIWULAN IV 2007

40 502 17

UPAYA PENINGKATAN PROSES DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS IV (EMPAT) SDN 3 TEGALSARI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

23 110 52

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN SIKAP KERJASAMA DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV B DI SDN 11 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013/2014

6 73 58

PENINGKATAN HASIL BELAJAR TEMA MAKANANKU SEHAT DAN BERGIZI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE PADA SISWA KELAS IV SDN 2 LABUHAN RATU BANDAR LAMPUNG

3 72 62

BAB IV HASIL PENELITIAN - Pengaruh Dosis Ragi Terhadap Kualitas Fisik Tempe Berbahan Dasar Biji Cempedak (Arthocarpus champeden) Melalui Uji Organoleptik - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 20

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

The effect of personal vocabulary notes on vocabulary knowledge at the seventh grade students of SMP Muhammadiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 20

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23

CHAPTER I INTRODUCTION - The effectiveness of anagram on students’ vocabulary size at the eight grade of MTs islamiyah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 10

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Penelitian Sebelumnya - Perbedaan penerapan metode iqro’ di TKQ/TPQ Al-Hakam dan TKQ/TPQ Nurul Hikmah Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 26