PERATURAN KONSII, KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM ADAPTASI DOKTER DAN DOKTER GIGI WARGA NEGARA INDONESIA LULUSAN LUAR NEGERI

'

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
I

Nomor
Lampiran
Perihal

N

: I(D.02.02/0

DON ESIA M EDI CAL COU N CI L
I/KKW I *eb,

Jakarta o9.Mei2016

12016

: 1 (satu) berkas

: Pengiriman Perkonsil nomor 41 tahun 2016

Kepada Yth.
( Daftar Terlampir )

Dengan hormat,

Bersama ini kami kirimkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 41 tahun 2016

tentang Penyelenggaruat Program Adaptasi Dokter dan Dokter

Gigi Warga

Negara

Indonesia lulusan luar negeri yang ditetapkan pada tanggal 24 Februari 2016, untuk dapat
diketahui dan diterapkan.
Dengan demikian Perkonsil No. 7 tahun

z}lztidakberlaku lagi.


Demikian kami sarnpaikan. Atas perhatian dan keriasama yang diberikan, diucapkan terima
kasih.

#Yti.
Of{SILJGEDC

INDONESIA

2(

E\N##
{E:nf,

1
bang Supriyatno, Sp.A (K)

a

Medicar councir Network of wr,{o-sEA6'l}*ffi?/),Tilfi'r".1r;^"_inamc@kki.so.id

lnternational Association of Medical Regulatory Authority (IAMRA) (since
2010), Email : iamra_inamc@kki.go.id
a AsEAN Association of Medical Regulatory Authority (AAMRA) (since
2010), Email : aamra_inamc@kki.eo,id
O

I.

reuku cik Ditiro No.6 6ondan-r1,

,#iffi!:;jffl#F,j'r:i,'i:lif

ilrrorr,31e231ee,

Email : inamc@kki.go.id, Website ; klii.go.id

Fax : +6?{0?1)31s23186,

Kepada


1.

Yth :

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemeruistek RI
2. Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI
3. Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI)
4. Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGi)
5. Ketua Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (ARSPD
6. I(etua Asosisaso Rumah Sakit Gigi dal Mulut Pendidilcan Indonesia (ARSGI\4PI)
7. I(etua Fengurus Besal Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
8. Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Lidonesia (PB PDGI)
9. I{etua Majelis l(olegirun Kedokteran Indonesia (MKI(I)
10. I(etua Majelis I(olegium Kedokteran Gigi Indonesia (MKKGI)
I 1. Ketua Kolegium Dokter Indonesia (KDI)
e
12. Ketua Kolegiurn Dokter Gigi Indonesia (KGDI)
13. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Syiah I(uala, Aceh
14. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan
15. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang

16. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Pekanbaru
17. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Paiernbang
18. Dekan Fakultas I{edokteran Universitas Indonesia, Jakarta
19. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, I3andung
20. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta
21. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
22.Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
23. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
24 . D ekan Fakultas Kedokteran Universitas Brar,vi j aya, Malang
25. Dekan Fakult4s Kedokteran Universitas Udayanzr, Denpasar Bali
26. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
27 . Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin, Makassar
28. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado
29.Kelua Kolegium Ilmu Bedah Indonesia
30. Ketua Kolegium Ihnu Kesehatan Anak
31, Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Dalam
32.Ketua Kolegium Obstetri dan Ginekologi
33. Ketua Kolegiurn Puhnonologi dan Respiratori
34. Ketua Kolegiurn Psikiatri Indonesia
35. Ketua Kolegium Ofthalmologi Indonesia

36, Ketua Kolegium Anestesiologi dan Terapi Intensil'
37 . Ketua Kolegium Dermatologi dan Venereolo gi
38. Ketua Kolegir"ul Patologi Anatomi
39. Ketua Kolegium Patologi Klinik

'a

40. Ketua Kolegium Parasitologi Klinik
41. Ketua Kolegium Mikrobiologi Klinik
42. Ketua Kolegium Farmakologi Klinik
43. Ketua Kolegium Neurologi Indonesia
44, Ketua Kolegium Urologi Indonesia
45. Ketua Kolegium Telinga, Hidung dan Tenggorok KL
46. Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
47 . Kefila Kolegium Kedokteran Forensik Indonesia
48. Ketua Kolegium Bedah Anak
49. Ketua Kolegium Iimu Bedah Thoraks dan Kardiovaskuler
50. Ketua Kolegium Radiologi Indonesia
51. Ketua Kolegium Ilrnu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik
52. Ketua Kolegium Bedah Saraf

53. Ketua Kolegirun Bedah Orthopaedi & Traumatologi Indonesia
54. Ketua Kolegium Bedah Plastik Indonesia
55, Ketua Kolegiunr Andrologi Indonesia
56. Ketua Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia
57. Ketua Kolegium Gizi Klinik
58. Ketua Kolegium Kedokteran Okupasi
59. Ketua Kolegium Kedokteran Penerbangan
60. Ketua Kolegium Kedokteran Olah Raga
61. Ketua Kolegium Kedokteran Nuklir Indonesia
62. Ketua Kolegium Kedokteran Kelautan Indonesia
63. Ketua Kolegium Ilmu Akupunktur lndonesia

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

SALINAN

.

PERATURAN KONSIL, KEDOKTERAN INDONESIA
NOMOR 41 TAHUN 2016

TENTANG

PENYELENGGARAAN PROGRAM ADAPTASI DOKTER DAN DOKTER GIGI
WARGA NEGARA iNDONESIA LULUSAN LUAR NEGERI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

Menimbang

:

a.

bahwa untuk menjamin mutu profesi Dokter dan Dokter
Gigi Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri perlu

dilakukan evaluasi kemampuan dalam melakukan
praktik kedokteran di Indonesia melalui Program
Adaptasi;

b.

bahwa pelaksanaan Program Adaptasi dilakukan melalui
penyetaraan kompetensi dan penyesuaian kemampuan
Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Indonesia Lulusan
Luar Negeri;

c. bahwa

berdasarkan

pertimbangan

sebagaimana

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia tentang
Penyelenggaraan Program Adaptasi Dokter dan Dokter
Gigi Warga Negara Ind.onesia Lulusan Luar Negeri;


Mengingat :

1.

Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2OO4 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4431);
]'
I

Ii

li
il
li
lr


-22.

Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 6 Tahun
201 1 tentang Registrasi Dokter dan Dokter Gigi (Berita
Negara Repubiik Indonesia Tahun 2Ot2 Nomor 35a);
MEMUTUSI(AN:

Menetapkan

:

PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG
PEI{YELENGGARAAN PROGRAM ADAPTASI DOKTER DAN
DOKTER GIGI WARGA NEGARA INDONESIA LULUSAN LUAR
NEGERI.

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal I

Dalam Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ini yang
dimaksud dengan:

1.

Program Adaptasi adalah penyetaraan kompetensi dan
penyesuaian kemampuan terhadap kondisi di Indonesia

bagi Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Indonesia
Lulusan Luar Negeri untuk melakukan praktik
kedokteran berdasarkan standar pendidikan dan standar
kornpetensi Dokter dan Dokter Gigi yang telah disahkan
oleh Konsil Kedokteran Indonesia,

2,

Penyetaraan Kompetensi adalah serangkaian kegiatan
untuk memperoleh kesetaraan kompetensi Dokter dan
Dokter Gigi Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri
sesuai dengan standar kompetensi Dokter dan Dokter
Gigi di Indonesia.

3.

Penyesuaian Kemampuan adalah serangkaian kegiatan
penyelarasan sikap dan perilaku Dokter dan Dokter Gigi
Warga Negara Indonesia Lulusan Luar Negeri terhadap
situasi kondisi ekonomi, sosial, budaya, sistem pelayanan
dan pernbiayaan kesehatan di Indonesia.

4. Tes Penempatan adalah penilaian jenjang

kompetensi

Dokter dan Dokter Gigi warga Negara Indonesia Lurusan
Luar Negeri untuk menentukan pelaksanaan prograrn
penyetaraan kompetensi.

il

ii

-3Dokter dan Dokter Gigi adalah dokter, dokter spesialis,
dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan

5.

kedokteran dan kedokteran gigi yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan yang berlaku.
6,

Dokter dan Dokter Gigi Warga Negara Indonesia Lulusan

Luar Negeri, yang selanjutnya disingkat Dokter

7.

dan

Dokter Gigi WNI Lulusan Luar Negeri adalah dokter dan
dokter gigi Warga Negara Indonesia lulusan pendidikan
kedokteran dan kedokteran gigi di luar negeri yang diakui
oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan
keten tuan p eraturan perundan g-undan gan yan g berlaku.
Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap dokter dan
dokter gigi yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan
telah mernpunyai kualifikasi tertentu lainnya serta diakui
secara hukum untuk melakukan

8.

tindakan profesinya.

Konsil Kedokteran Indonesia, yang selanjutnya disingkat
KKI adalah suatu badan otonom, mandiri, nonstruktural,
dan bersifat independen, yang terdiri atas Konsil
Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi.

9.

Organisasi Profesi adalah Ikatan Dokter Indonesia untuk

Dokter dan Persatuan Dokter Gigi Indonesia untuk
Dokter Gigi.

adalah badan yang dibentuk oleh Organisasi
Profesi untuk masing-rnasing cabang disiplin ilmu di
bidang kedokteran dan kedokteran gigr yang bertugas
mengampu cabang disipiin ilmu tersebut.
11. Kolegium Dokter Indonesia, yang selanjutnya disingkat
KDI adalah badan yang dibentuk oleh Organisasi Profesi

10. Kolegium

untuk profesi dokter.
L2. Kolegium Dokter Gigi Indonesia, yang selanjutnya

disingkat KDGI adalah badan yang dibentuk oleh
Organisasi Profesi r.rntuk profesi dokter gigi.

I

I
I
i

:

I

I
:

I

il

tl
I

-413.

Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia, yang selanjutnya

disingkat MKKI adalah organ dalam lingkungan
Organisasi Profesi yang beranggotakan para Ketua
Kolegium di bidang kedokteran yang mengoordinasikan
kegiatan Kolegium-Kolegium tersebut.

t4. Majelis Kolegium Kedokteran

Gigt Indonesia,

yang

selanjutnya disingkat MKKGI adalah organ dalam
lingkungan Organisasi Profesi yang beranggotakan para

Ketua Kolegium di bidang kedokteran gigi

yang

mengoordinasikan kegiatan Kolegium-Kolegium tersebut.
15.

Institusi Pendldikan adalah falnrltas kedokteran, fakultas
kedokteran gigi, institusi yang melaksanakan program
pendidikan dokter spesialis/dokter gigi spesialis yang
telah terah:editasi. sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

16.

Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia, yang
selanjutnya disingkat AIPKI adalah lembaga yang

dibentuk oleh para dekan fakultas kedokteran yang
berfungsi memberikan pertimbangan dalam rangka
memberdayakan dan menjamin kualitas pendidikan
kedokteran yang diselenggarakan oleh fakultas
kedokteran.

17. Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia, yang
selanjutnya disingkat AFDOKGI adalah lembaga yang
dibentuk oleh para dekan fakultas kedokteran gigi yang
berfungsi memberikan pertimbangan dalam rangka
memberdayakan dan menjamin }n:alitas pendidikan

kedokteran grgi yang diselenggarakan oleh fakultas
kedokteran gigl.
Pasal 2
Penyelenggaraan

a.

Pro

gram Adaptasi bertujuan untuk:

melaksanakan evaluasi kesetaraan kompetensi Dokter
dan Dokter Gigi WNI Lulusan Luar Negeri berdasarkan
standar kompetensi Dokter dan Dokter Gigi sesuai
dengan disiplin ilmu terkait yang telah disahkan oleh
KKI;

-5b.

menyesuaikan kemampuan Dokter dan Dokter Gigi WNI

Lulusan Luar Negeri berdasarkan standar kompetensi
Dokter dan Dokter Gigi sesuai dengan disiplin iimu
terkait yang telah disahkan oleh KKI;
c.

menyesuaikan sikap perilaku

dan etika Dokter

dan

Dokter Gigi WNI Lulusan Luar Negeri yang sesuai kondisi
sosial-kultural yang terkait dengan masalah kesehatan,
d.

fasilitas dan penyakit yang sering dijumpai di Indonesia;
memahami sistem pelayanan dan pembiayaan kesehatan
nasional yang berlaku di Indonesia.
BAB II
PENYELENGGARAAN PROGRAM ADAPTASI

Bagian Kesatu

Umum
Pasal 3
(1)

Dokter dan Dokter Gigi WNI Lulusan Luar Negeri yang

akan rnelaksanakan praktik kedokteran di Indonesia
harus mengikuti Program Adaptasi.
12\

Untuk terlaksananya Program Adaptasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Dokter dan Dokter Gigi WNI
Lulusan Luar Negeri yang akan melaksanakan praktik
kedokteran di Indonesia harus melalui proses evaluasi.

(3)

Dokter Spesialis dan Dokter Gigi Spesialis WNI Lulusan
Luar Negeri yang profesi Dokter dan Dokter Giginya juga
lulusan pendidikan luar negeri diharuskan mengikuti
Program Adaptasi melalui tahap proses penyetaraan
kompetensi dan penyesuaian kemampuan untuk profesi
Dokter Dan Dokter Gigi serta Dokter Spesialis dan Dokter
Gigi Spesialis.

(4)

Program Adaptasi dilaksanakan untuk memenuhi salah
satu persyaratan Registrasi.

-6Bagian Kedua
Persyaratan
Pasal 4

untuk dapat mengikuti Program Adaptasi, Dokter dan Dokter
Gigi WNI Lulusan Luar Negeri harus:

a. membuat surat permohonan mengila:ti

Program

Adaptasi;

b.

mengajukan permohonan sebagaimana dimaksud pada
huruf a kepada KKI dengan melampirkan :

1. fotokopi ijazah dan transkrip akademik, dengan
ketentuan:

a)

fotokopi ijazah dan transkrip akademik tersebut
telah dilegalisir oleh institusi pendidikan

kedokteran/kedokteran gigi yang menerbitkan
ijazah tersebut dan institusi pendidikan

b)

keclokteran/kedokteran gigi tersebut diakui oleh
Pemerintah RePublik Indonesia;
bagi tjaza)r. dan transkrip akademik yang
n'Ienggunakan bahasa selain bahasa Inggris
harus diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris
pendidikan
institusi
oleh
kedokteran/ kedokteran gigi yang menerbitkan
tjaaah tersebut;

2.
3.

ln:rikulum pendidikan dan buku log;
fotokopi kartu tanda penduduk Indonesia yang
masih berlaku;

4.
5.

surat keterangan sehat fisik dan mental yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
surat pernyataan akan mematuhi dan
meiaksanakan ketentuan etika profesi yang sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku;

6.

khusus untuk Dokter, surat pernyataan bermeterai
bersedia mengikuti program internsip;

-7
7.

-

khusus untuk Dokter Spesialis dan Dokter Gigi
Spesialis WNI Lulusan Luar Negeri yang profesi
Dokter/Dokter Giginya lulusan pendidikan dalam
negeri, Surat Tanda Registrasi yang masih berlaku;

8.

pasfoto terbaru berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak

4 (empat) lembar dan ukuran 2 x 3 cm sebanyak 2
(dua) Iembar.
Pasal 5

Dalarn hal Dokter dan Dokter Gigi WNI Lulusan Luar Negeri
yang tahun kelulusannya telah lebih dari 1 (satu) tahun
terhitung sejak tanggal pembuatan surat permohonan
sebagairnana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a, selain harus

memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

juga harus melampirkan fotokopi dokumen tanda bukti
mengikuti pendidikan dan pelatihan kedokteran/kedokteran
gigi berkelanjutan.
Bagian Ketiga

Verifikasi Persyaratan Adaptasi
Pasal 6

(1) KKI melakukan verifikasi

keabsahan serta kelengkapan

berkas permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
4 dan Pasal 5 dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)

bulan sejak berkas permohonan diterima.

(2) Untuk keperluan verifikasi keabsahan berkas
permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), KKI

dapat meminta klarifikasi kepada Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,

Teknologi, dan Pendidikan Tinggi terhadap pengakuan
institusi pendidikan kedokteran/kedokteran gigi luar
negeri yang menerbitkan ijaaah dan transkrip Dokter dan
Dokter Gigi WNI Lulusan Luar Negeri yang mengajukan
permohonan mengikuti Program Adaptasi.

-8Pasal 7

Pelaksanaan verifikasi keabsahan iiaza}r dan transkrip
akademik serta penilaian kesetaraan sistem pendidikan
dilakukan oleh KKI bersama-sama dengan MKKI/MKKGI dan
KDI/KDGI/Ko1egium cabang disiplin ilmu terkait dalam
jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak surat KKI
diterima.
BAB III
PENYETARAAN KOMPETENSI

Bagian Kesatu
Penyeienggaraan Penyetaraan Kompetensi
Pasal 8
(1)

KKI menetapkan materi muatan, jangka waktu dan
Institusi Pendidikan tempat pelaksanaan penyetaraan
kompetensi Dokter dan Dokter Gigi WNI Lulusan Luar
Negeri.

(2t

Materi muatan penyetaraan kompetensi harus sesuai
standar kompetensi Dokter dan Dokter Gigi yang telah
disahkan oleh KKI dan standar profesi Dokter dan Dokter
Gigi yang berlaku di Indonesia.
Bagian Kedua
Penilaian Kesetaraan Pendidikan dan Pelatihan
Kedokteran / Kedokteran Gigi Berkelanjutan
Pasal 9

(1)

Pelaksanaan penilaian kesetaraan pendidikan dan
pelatihan kedokteran / kedokteran gigi berkelanjutan yang
diperoleh Dokter dan Dokter Gigt WNI Lulusan Luar
Negeri di negara selain Indonesia dengan yang berlakr-r di
Indonesia dilakukan oleh Organisasi Profesi berdasarkan
permintaan dari KKI.

-9(2)

Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak
(3)

surat KKI diterima.
Hasil penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dilaporkan }