BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Diskripsi Lokasi Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Manajemen Kesiswaan Berdasarkan Model Discrepancy di SDN 1 Reco Wonosobo

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Diskripsi Lokasi Penelitian

SD Negeri 1 Reco berada di Dusun Anggrunggondok, Desa Reco, Kecamatan Kertek, Kabupaten

tahunpelajaran 2016/2017 sekolah ini terakriditasi B. SD Negeri 1 Reco merupakan beberapa sekolah yang memiliki jumlah siswa yang sangat banyak di Kecamatan Kertek. Pada tahun pelajaran 2016/2017 jumlah siswa SD Negeri 1 Reco berjumlah 352 siswa. Berikut ini adalah data siswa SD Negeri 1 Reco pada tahunpelajaran 2016/2017:

Wonosobo.

Pada

Tabel 4.1 Data Siswa SD Negeri 1 Reco Tahun Pelajaran 2016/2017

Kelas Jumlah Siswa Jumlah Kelas

VI 59 1 Jumlah

11 Sumber Data: Laporan Bulan Kesiswaan

SDN1 Reco memiliki Visi “Unggul dalam prestasi berdasarkan Iptak dan Iptek, berperilaku yang

lingkungan, serta berwawasan nasional dan global ”. Dengan indikator visi:

sehat,

berbudaya

1. Terwujudnya peserta didik yang berprestasi berdasarkan iptak dan iptek

2. Terwujudnya peserta didik yang berperilaku sehat, berbudaya dan berwawasan

Selanjutnya visi SD Negeri 1 Reco dijabarkan dalam misi sebagai berikut:

1. Membimbing siswa memiliki dasar-dasar akhlak mulia dan budi pekerti luhur.

2. Membina siswa memiliki kemampuan akademik, kreatif, berfikir kritis, pemberani, tanggung jawab dan mandiri.

3. Melaksanakan pembelajaran aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.

4. Menumbuhmbangkan semangat berprestasi pada seluruh warga sekolah.

5. Menumbuhkembangkan kegiatan yang berwawasan iptek.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Evaluasi Desain Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco

Dalam tahapan ini peneliti akan menyajikan data yang berkaitan dengan latar belakang program, tujuan program, manfaat program dan rancangan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco.

4.2.1.1 Latar Belakang Program Manajemen Kesiswaan

Dalam melengkapi data ini penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah ketua program, dan guru di SDN 1 Reco dan didukung dengan studi dokumentasi pada juknis program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:

“Yang melatar belakangi pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco adalah kebutuhan pengelolaan kesiswaan yang baik dan jumlah siswa yang sangat banyak. ” (Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Hal senada juga disampaikan oleh ketua program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco:

“ Potensi siswa yang ada di SDN 1 Reco sangat perlu

untuk dikembangkan untuk meningkatkan

mutu

sekolah, sehingga

pengelolaan kesiswaan sangat penting dalam menunjang prestasi ” (Wawancara Dengan Ketua Program Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Hal senada juga disampaikan oleh salah seorang guru di SDN 1 Reco :

“ Tuntutan

dari

masyarakat yang

menginginkan anak-anak yang sekolah di SDN

1 Reco untuk berprestasi.Selain itu jumlah siswa yang banyak juga menjadikan alasan sekolah melaksanakan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco. ” (Wawancara Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Dari hasil studi dokumentasi pada juknis dan laporan kesiswaan sekolah menunjukkan bahwa latar belakang program manajemen kesiswaan adalah pengelolaan kesiswaan di suatu sekolah merupakan suatu elmen penting yang mendukung prestasi sekolah. Siswa adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari output yang dihasilkan. Berapapun siswa yang dimiliki sekolah memerlukan pengelolaan yang baik dalam menunjang prestasi sekolah. Dengan jumlah siswa yang dimiliki SDN 1 Reco dimana setiap tahunnya selalu diatas 300 siswa Dari hasil studi dokumentasi pada juknis dan laporan kesiswaan sekolah menunjukkan bahwa latar belakang program manajemen kesiswaan adalah pengelolaan kesiswaan di suatu sekolah merupakan suatu elmen penting yang mendukung prestasi sekolah. Siswa adalah input dari suatu lembaga pendidikan. Sedangkan tolak ukur dari suatu keberhasilan pendidikan dapat diukur atau dipandang dari output yang dihasilkan. Berapapun siswa yang dimiliki sekolah memerlukan pengelolaan yang baik dalam menunjang prestasi sekolah. Dengan jumlah siswa yang dimiliki SDN 1 Reco dimana setiap tahunnya selalu diatas 300 siswa

Dari datadi atas nampak bahwa latar belakang dilaksanakannya program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco adalah lingkungan sekolah yang mendukung,

yang perlu dikembangkan, tuntutan dari wali siswa, dan kebutuhan pengelolaan siswa yang baik agar dapat menunjang prestasinya. Dengan jumlah siswa yang dimiliki SDN 1 Reco sekolah memerlukan cara mengelola yang baik supaya dari hasil pengelolaan siswa dapat menunjang prestasi sekolah. Tingkat kepedulian

potensi

siswa

juga sangat mendukung

masyarakat

sekitar

dengankebijakan-kebijakan sekolah yang diimbangi dengan tuntutan prestasi yang baik.

4.2.1.2. Tujuan Program Manajemen Kesiswaan

Untukmelengkapi data ini penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah ketua pelaksana program, dan guru di SDN 1 Reco dan didukung dengan studi dokumentasi. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:

“Meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui pelayanan dan pengembangan siswa yang

mengacu

pada

prestasi siswa. ”

(Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Hal senada juga di sampaikan oleh ketua pelaksana program. Adapun hasil wawancara sebagai berikut:

“Meningkatkan kualitas pendidikan di tingkat satuan

pendidikan dasar. Dengan menyalurkan

aspirasi,

harapan dan

memenuhi kebutuhan siswa. ” (Wawancara Dengan

Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Ketua

Program

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh salah seorang guru di SDN 1 Reco:

“Tujuan dari manajemen kesiswaan adalah untuk meningkatkan prestasi sekolah melalui program pelayanan kepada siswa, sehingga dapat meningkatkan prestasi siswa yang akan menunjang kualitas pendidikan di sekolah. ” (Wawancara Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Sedangkan hasil studi dokumen pada petunjuk pelaksanaan program yang di berikan kepada penulis juga tertera tujuan Program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco. Adapun tujuan Program manajemen kesiswaan di SDN 1 Recoadalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Tingkat Satuan Pendidikan Dasar.

2. Memberikan Pelayanan Secara Maksimal Kepada Siswa.

3. Meningkatkan Pengetahuan, Keterampilan dan Psikomotorik Siswa.

Kemampuan, Bakat dan Minat Siswa.

5. Menyalurkan

Harapan dan Memenuhi Kebutuhan Siswa. ”

Aspirasi,

Berdasarkan data di atas nampak bahwa tujuan Progam Manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco adalah meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 1 Reco melalui pemberian pelayananan yang maksimal

kepada siswa SDN 1 Reco, meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan psikomotor siswa SDN 1 Reco, Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan bakat dan minat siswa SDN 1 Reco, serta menyalurkan aspirasi harapan dan memenuhi kebutuhan siswa SDN 1 Reco. Melalui tujuan-tujuan tersebut pada akhirnya diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan yang ada di SDN

1 Reco sehingga menunjang Prestasi SDN 1 Reco yang lebih baik.

4.2.1.3. Manfaat Program Manajemen Kesiswaan

Untuk melengkapi data ini penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah dan guru di SDN

1 Reco. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:

kesiswaan di sekolah. Tercapainya efisiensi penggunaan sumber daya dan dana (tidak terjadi pemborosan). Meningkatkan kualitas lulusan agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu bermasyarakat. Terciptanya kepuasan kerja pada setiap anggota warga sekolah. ”(Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Sementara itu menurut ketua pelaksana program

manfaat dari program manajemen kesiswaan ini adalah:

“ Meningkatnya efektifitas pengelolaan sekolah dalam bidang kesiswaan. Adanya kepuasan

kerja bagi

semua

warga sekolah.

Meningkatkan prestasi di bidang akademik dan nonakademik dari siswa di sekolah. Tercapainya efektifitas penggunaan dana dalam pengelolaan sekolah. ” (Wawancara Dengan

Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Ketua

Program

Hal senada disampaikan salah satu guru di SDN 1 Reco, bahwa manfaat program manajemen kesiswaan adalah:

“ Meningkatnya prestasi siswa baik dibidang akademik maupun non akademik. Serta

efektifitas pengelolaan sekolah yang semakin membaik. ”

Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

(Wawancara

Dari hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa manfaat dari program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco adalah untuk meninngkatkan pengelolaan

di sekolah. Tercapainya efektifitas penggunaan dana dalam pengelolaan sekolah terutama dibidang kesiswaan. Menumbuhkan kepuasan kerja bagi semua warga sekolah. Dan meningkatkan mutu siswa baik di bidang akademik maupun non akademik serta kelulusan siswa.

bidang

kesiswaan

4.2.1.4. Rancangan Program Manajemen Kesiswaan

Untuk melengkapi data ini penulis melakukan wawancara

terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program, dan guru di SDN 1 Reco. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:

“Dengan cara mengembangkan program manajemen sekolah (planning, organising, controling, buggeting, dan evaluation).Planing yang dimaksut adalah merencanakan program “Dengan cara mengembangkan program manajemen sekolah (planning, organising, controling, buggeting, dan evaluation).Planing yang dimaksut adalah merencanakan program

Hal senada disampaikan oleh ketua pelaksana program, adapun hasilnya adalah sebagai berikut:

“ Program

dirancang

sesuai dengan

kemampuan sekolah dan mengacu pada pedoman yang ada. Program manajemen kesiswaan yang kami laksanakan antaralain adalah PPDB, orientasi siswa, pencatatan dan pelaporan, serta kelulusan. ” (Wawancara Dengan

Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Ketua

Program

Pendapat yang sama disampaikan oleh salah satu guru di SDN 1 Reco. Adapun hasilnya sebagai berikut:

“ Dalam merancang program, pihak pengelola mengacu pada kebutuhan dan kemampuan

sekolah dalam melaksanakan manajemen kesiswaan ” (Wawancara Dengan

Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Dari hasil wawancara di atas nampak bahwa rancangan program manajemen SDN 1 Reco mengacu pada kemampuan, kebutuhan, dan pedoman sekolah. Yang dilaksanakan mengacu pada aspek manajemen yaitu planning, organising, controling, buggeting, dan evaluation. Aspek yang dirancang dalam program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco antara lain adalah Penerimaan siswa Dari hasil wawancara di atas nampak bahwa rancangan program manajemen SDN 1 Reco mengacu pada kemampuan, kebutuhan, dan pedoman sekolah. Yang dilaksanakan mengacu pada aspek manajemen yaitu planning, organising, controling, buggeting, dan evaluation. Aspek yang dirancang dalam program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco antara lain adalah Penerimaan siswa

4.2.2 Evaluasi Instalasi Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco

Dalam tahapan ini peneliti akan menyajikan data yang berkaitan dengan strategi pelaksanaan program, sarana prasarana penunjang program, pembiayaan program, SDM yang melaksanakan program, dan kaitan program dengan kurikulum.

4.2.2.1 Strategi Pelaksanaan

Dalam melengkapi data ini penulis melakukan wawancara

terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program dan guru di SDN 1 Reco. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:

“ Perencanakan

manajemen kesiswaan

program

melalui

musyawarah yang

melibatkan beberapa komponen yang terkait dengan sekolah yaitu guru, komite sekolah, orang tua siswa, dan narasumber yang berkopeten . ” (Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Hal senada juga disampaikan oleh ketua pelaksana program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco.

“ Dalam merencanakan program manajemen kesiswaan kami melibatkan semua komponen “ Dalam merencanakan program manajemen kesiswaan kami melibatkan semua komponen

sekolah, ketersediaan sarana prasarana, SDM pendukung serta pembiayaan di sekolah. ” (Wawancara

Dengan

Ketua Program

Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017) Pendapat yang sama disampaikan oleh salah

satu guru di SDN 1 Reco, adapun hasilnya sebagai berikut:

“ Dalam perencanaannya semua komponen terlibat, terutama kami sebagai pelaksana

program.

Pembagian tugas

disesuaikan

dengan kompetensi masing-masing, dan mempersiapkan sarana prasarana

yang

dibutuhkan. ” (Wawancara Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Dari beberapa pendapat di atas nampak bahwa pihak pengelola program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco telah melaksanakan perencanaan terlebih dahulu sebelum melaksanakan program. Dalam merancang program manajemen kesiswaan pengelola program telah menyesuaikan dengan kurikulum sekolah, sarana prasarana sekolah, ketersediaan dana di sekolah, dan kesiapan SDM yang dibutuhkan. Pihak-pihak yang berkompeten juga dilibatkan dalam merencanakan program tersebut seperti guru, komite, orang tua siswa, dan narasumber yang berkompeten.

4.2.2.2. Sarana Prasarana

Dalam melengkapi data mengenai ketersediaan saran prasarana sekolah dalam melaksanakan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program dan guru (bidang administrasi aset sekolah) di SDN 1 Reco. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:

“ Sarana prasarana yang dibutuhkan dalam melaksanakan program manajemen kesiswaan

antara lain Bangunan fisik, alat pembelajaran meliputi alat peraga dan laboratorium, dan media pendidikan lainnya. ” (Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Hal senada disampaikan oleh ketua pelaksana program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco, hasilnya sebagai berikut:

“ Sarana prasarana yang dimiliki sekolah seperti bagunan fisik, alat pembelajaran

meliputi alat peraga dan laboratorium, dan media pendidikan lainnya masih kurang memadahi dan belum mampu memenuhi kebutuhan secara optimal. ” (Wawancara Dengan

Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Ketua

Program

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh guru bidang administrasi aset sekolah, adapun hasilnya sebagai berikut:

“ Bangunan fisik sekolah masih kurang memadahi untuk membagi rombel di kelas,

jumlah meja dan tempat duduk juga masih kurang, penataan administrasi juga masih kurang tertata dan cenderung asal-asalan. ” (Wawancara Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Dari hasil wawancara di atas nampak bahwa sarana

dibutuhkan dalam melaksanakan manajemen kesiswaan antara lain adalah

prasarana

yang

pembelajaran, laboratorium, dan media pendidikan lainya. Kondisi sarana prasarana yang dimiliki saat ini cukup baik akan

memadahi untuk mengoptimalkan pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco. Jumlah kelas yang tersedia di sekolah juga kurang sesuai dengan jumlah siswa yang dimiliki, sehingga dalam menentukan rombongan belajar sekolah mengalami kesulitan.

Dalam melengkapi data mengenai pembiayaan dalam melaksanakan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program, dan bendahara program di SDN 1 Reco. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:

“Pembiayaan program manajemen kesiswaan ini kami ambilkan dari dana BOS yang diterima sekolah dalam 3 bulan sekali, akan tetapi dana BOS tidak selalu kami terima tepat waktu sehingga cukup menggangu dalam melaksanakan program ”. (Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Pendapat yang sama disampaikan oleh ketua pelaksana program, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Selain dari dana BOS pembiayaan program manajemen di sekolah juga berasal dari sumbangan donatur, akan tetapi penggunaan dana dari donatur akan digunakan apabila dana BOS sekolah sudah tidak mampu lagi membiayai program ini. ” (Wawancara Dengan Ketua Program Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Hal senada disampaikan oleh guru yang menjabat bendahara program, adapun hasil wawancara sebagai berikut:

“ Hampir seluruh pembiayaan dalam

melaksanakan program ini diambilkan dari dana BOS sekolah. Namun apabila ada kendala dalam persediaan dana BOS maka baru menggunakan anggaran dari donatur atau pihak lain ”. (Wawancara Dengan Bendahara Program, 25 September 2017)

Dari hasil wawancara di atas nampak bahwa pembiayaan program manajemen kesiswaan di SDN

1 Reco berasal dari dana BOS sekolah. Akan tetapi pihak

penyelenggara

juga

tidak menutup tidak menutup

sampai ke sekolah, sehingga cukup mengganggu pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco.

4.2.2.4. Sumber Daya Manusia

Untuk memenuhi data ini penulis melakukan wawancara kepada kepala sekolah, ketua pelaksana program dan guru di SDN 1 Reco. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah sebagai berikut:

“ SDM yang ada di SDN 1 Reco masih belum mencukupi untuk melaksanakan program

manajemen kesiswaan, hal ini terjadi karena jumlah guru yang ada di sekolah masih kurang. ” (Wawancara Dengan Kepala Sekolah,

19 September 2017) Hal senada disampaikan oleh ketua pelaksana

program, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Secara kualifikasi tenaga pendidikan SDM yang ada di sekolah kami juga masih kurang memenuhi. Karena ada guru yang masih lulusan SPG dan pelatih yang tidak terkualifikasi. ” (Wawancara Ketua Program Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh salahsatu guru di SDN 1 Reco, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Untuk memenuhi kekurangan yang ada pihak sekolah berusaha mencari tenaga profesional lain,

terutama SDM yang

berkompeten di aspek pengembangan dan pembinaan. ”(Wawancara

Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Dari hasil waancara di atas nampak bahwa dalam

SDM untuk melaksanakan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco masih memerlukan tambahan SDM. Untuk memenuhi kebutuhan tambahan SDM tersebut pihak sekolah telah mencari tenaga profesional yang berkompeten dalam bidanngnya. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan SDM dalam melaksanakan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco telah terpenuhi, dan pembagian tugasnya sudah sesuai dengan tupoksi masing-masing.

Dalam melengkapi data ini penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program dan guru pelaksana serta didukung dengan studi dokumentasi pada kurikulum Dalam melengkapi data ini penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program dan guru pelaksana serta didukung dengan studi dokumentasi pada kurikulum

“ Kurikulum yang kami guanakan adalah KTSP. Untuk itu perancangan program kami sesuaikan dengan kurikulum tersebut. ”

(Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Hal senada disampaikan ketua pelaksana program, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Kami selaku pelaksana program terlebih dahulu

menyesuaikan semua aspek

manajemen kesiswaan dengan kurikulum yang kami buat terlebih dahulu. Penyesuaian ini bertujuan supaya program yang akan berjalan nanti tidak melenceng dari kurikulum sekolah. ” (Wawancara Dengan ketua Program Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Pendapat yang sama disampaikan salahsatu guru pelaksana program, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Program dibuat berdasarkan kurikulum sekolah, diantaranya jadwal pelaksanaan dan jenis kegiatan pada program manajemen kesiswaan ”.

Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

(Wawancara

Pendapat di atas juga didukung dengan hasil studi dokumentasi pada kurikulum sekolah. Dalam kurikulum sekolah juga terdapat beberapa aspek yang terkait dengan program manajemen kesiswaan diantaranya kegiatan pencatatan dan pelaporan Pendapat di atas juga didukung dengan hasil studi dokumentasi pada kurikulum sekolah. Dalam kurikulum sekolah juga terdapat beberapa aspek yang terkait dengan program manajemen kesiswaan diantaranya kegiatan pencatatan dan pelaporan

Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi nampak bahwa program manajemen kesiswaan yang ada di SDN 1 Reco sudah sesuai dan mengacu pada kurikulum sekolah yang telah dibuat.

4.2.3 Evaluasi Proses Program Manajemen Kesiswaan

Dalam tahapan ini peneliti akan menyajikan data yang berkaitan dengan pelaksanaan program, evaluasi (controling) pada program, serta hambatan- hambatan yang dialami selama melaksanakan program manajemen kesiswaan.

4.2.3.1. Pelaksanaan Program

Dalam melengkapi data ini penulis melakukan wawancara

terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program dan guru pelaksana serta observasi langsung ke sekolah. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah adalah sebagai berikut:

“Pelaksanaan program manajemen kesiswaan di sekolah kami meliputi aspek penerimaan

siswa baru, orientasi, pencatatan dan pelaporan

kesiswaan,pengembangan dan pembinaan,

serta

kelulusan. Secara

keseluruhan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco berjalan dengan baik sesuai dengan

apa

yang

telah telah

Hal senada disampaikan oleh ketua pelaksana program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco, adapun hasilnya sebagai berikut:

“ Pelaksanaan program sudah berjalan sesuai dengan apa

yang telah direncanakan

sebelumnya. Sebelum program dilaksanakan semua pihak yang terlibat telah mendapatkan sosialisasi terlebihdahulu dari kepala sekolah dan ketua pelaksana program. ”(Wawancara ketua Program Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Pendapat yang sama disampaikan oleh guru pelaksana program, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Kami semua bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. Adapun kegiatan yang kami laksanakan, selalu ada pengawasan dari kepala

sekolah.kepala sekolah juga

memberikan rewerd dan punishmen kepada kami untuk menjaga pelaksanaan program ”. (Wawancara Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Dari hasil wawancara yang ada diatas kemudian penulis menambah data melalui observasi langsung ke sekolah. Secara garis besar pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco memang sudah berjalan sesuai apa yang telah direncanakan dan sesuai dengan pedoman yang telah dibuat oleh pihak sekolah. Akan tetapi dalam Dari hasil wawancara yang ada diatas kemudian penulis menambah data melalui observasi langsung ke sekolah. Secara garis besar pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco memang sudah berjalan sesuai apa yang telah direncanakan dan sesuai dengan pedoman yang telah dibuat oleh pihak sekolah. Akan tetapi dalam

Dari hasil wawancara dan observasi yang ada di atas nampak bahwa secara keseluruhan pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN

1 Reco berjalan dengan baik. Pihak-pihak yang terlibat (SDM) telah bekerja sesuai dengan tupoksi masing-masing. Akan tetapi pelaksanaan program di aspek pengembangan dan pencatatan siswa masih kurang sesuai dengan prosedur yang ada.

4.2.3.2. Evaluasi Program

Dalam melengkapi data ini penulis melakukan wawancara

terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program dan guru pelaksana.Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah adalah sebagai berikut:

“ Evaluasi terhadap program pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco

selalu dilaksanakan baik saat program berlangsung maupun setelah program selesai.

(Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Hal yang sama disampaikan oleh ketua pelaksana program, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Saat program berlangsung biasanya diadakan evaluasi

kepada

pihak-pihak terkait

(pelaksana program) guna mememperbaiki segala kekurangan dan ketidak sesuaian pelaksanaan dengan petunjuk kerja. Guna memotivasi pelaksana porogram biasanya diadakan supervisi dan pemberian reward dan punishment. ”(Wawancara

Dengan Ketua pelaksana program, 21 September 2017)

Pendapat yang sama disampaikan oleh guru pelaksana program, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Evaluasi selalu dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan program dan hambatan yang dialami selama malaksanakan program. Segala kekurangan selama melaksanakan program dijadikan sebagai perbaikan pada program berikutnya. ” (Wawancara Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Dari hasil wawancara di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa kepelasekolah selaku penanggung jawab sekolah selalu mengevaluasi pelaksanaan program baik saat program masih berjalan maupun di akhir program (selesai). Dengan demikian aspek Controlling dari sebuah manajemen sekolah telah dilaksanakan oleh pihak sekolah (kepala sekolah).

4.2.3.3. Hambatan Pelaksanaan

Dalam melengkapi data ini penulis melakukan wawancara terhadap kepala sekolah, guru (ketua pelaksana program) dan guru. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah adalah sebagai berikut:

“ Hambatan yang selama ini dihadapi dalam melaksanakan program manajemen kesiswaan

antara lain adalah ketersedian sarana prasarana yang kurang memadahi, kurangnya SDM pelaksana karena keterbatasan jumlah, kurangnya

standar

kualifikasi dari

SDMpelaksana program, dan juga pembiayaan program manajemen kesiswaan . ” (Wawancara Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

Hal senada disampaikan oleh guru (ketua pelaksana program), adapun hasilnya sebagai berikut:

“Kurangnya SDM menjadi hambatan kami dalam melaksanakan program, ditambah lagi SDM yang sudah ada pun kualifikasinya masih

belum

sesuai

standar (bukan

bidangnya). Selain itu dana BOS yang diterima sekolah kadang-kadang dan cukup sering mengalami keterlambatan sampai di sekolah sehingga membuat pelaksanaan program menjadi terhambat. ” (Wawancara Dengan ketua Program Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017)

Pendapat lain disampaikan oleh guru (bendahara BOS), adapun hasilnya sebagai berikut:

“Dana BOS yang kami gunakan untuk membiayai program manajemen kesiswaan tidak selalu tepat waktu datangnya, bahkan pernah

bulan. ”(Wawancara Dengan bendahara BOS,

25 September 2017) Hasil wawancara di atas juga didukung dengan

studi dokumentasi. Adapun hasil studi dokumentasi pada laporan bulan tenaga pendidik nampak masih terdapat 2 guru kelas yang hanya lulusan SPG dan jika ingin membagi rombel yang sesuai dengan aturan pemerintah masih kekurangan guru. Tentu saja hal ini tidak sesuai dengan ketentuan dari pemerintah yang mensyaratkan bahwa guru harus lulusan dari S1 dan jumlah siswa dalam masing-masing rombel maksimal 28 anak.

Dari hasil wawancara studi dokumentasi di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN

1 Reco memiliki beberapa hambatan. Hambatan itu antara lain adalah ketersedian sarana prasarana yang tidak memadahi, keterbatasan Sumber Daya Manusia, serta hambatan di pembiayaan karena keterlambatan dana BOS yang menjadi sumber pembiayaan utama dalam melaksanakan program manajemen kesiswaan.

4.2.4 Evaluasi Produk Program Manajemen Kesiswaan

Dalam tahapan ini penelitia akan menyajikan data yang berkaitan dengan apa yang dihasilkan dari pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN

1 Reco.

4.2.4.1. Ketercapaian Program

Dalam melengkapi data ini penulis melakukan wawancara

terhadap kepala sekolah, ketua pelaksana program dan guru serta melaksanakan oservasi di sekolah. Adapun hasil wawancara dengan kepala sekolah adalah sebagai berikut:

“ Hasil yang

kami

peroleh dalam

melaksanakan program manajemen kesiswaan adalah meningkatnya prestasi akademik maupun non-akademik siswa. Meningkatnya kepercayaan masyarakat

kepada pihak sekolah . ”

Dengan Kepala Sekolah, 19 September 2017)

(Wawancara

Hal senada disampaikan oleh salah satu guru di SDN 1 Reco, hasilnya sebagai berikut: “ Dengan

kesiswaan di SDN 1 Reco siswa yang ada di sekolah ini mengalami perubahan baik dari segi prestasi dibidang akademik maupun non- akademikserta dari sikapnya. Hal ini terbukti kalau siswa lulusan dari SDN 1 Reco banyak yang masuk di sekolah-sekolah favorit baik ditingkat kecamatan maupun kabupaten. ”

(Wawancara

Dengan

Ketua Program

Manajemen Kesiswaan, 21 September 2017) Pendapat yang sama di sampaikan oleh salah

satu guru di SDN 1 Reco, adapun hasilnya sebagai berikut:

“Beberapa siswa dari sekolah ini lebih sering menjadi langganan juara dibeberapa efen perlombaan. Partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap sekolah ini juga meningkat terbukti dari tahun ke tahun jumlah siswa baru di sekolah ini tidak mengalami

meskipun banyak sekolah swasta yang menawarkan jasa pendidikan kepada mereka. ” (Wawancara Dengan Guru Pelaksana, 25 September 2017)

Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco membuahkan hasil yang signifikan. Hal ini didukung dengan hasil observasi peneliti di sekolah dimana hasilnya adalah meningkatnya prestasi akademik non akademik siswa SDN 1 Reco. Prestasi tersebut diantaranya adalah juara 1 lomba menyayi tunggal tingkat kabupaten di tahun 2016, juara 2 lomba volley putra di tahun 2015,2016, dan 2017, juara 1 lomba tilawah tahun 2015, juara 3 lomba LCC di tahun 2016, juara 2 lomba dokter kecil tahun 2015, 2016, dan 2017. Prestasi lain yang menjadi Hasil wawancara di atas menunjukkan bahwa program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco membuahkan hasil yang signifikan. Hal ini didukung dengan hasil observasi peneliti di sekolah dimana hasilnya adalah meningkatnya prestasi akademik non akademik siswa SDN 1 Reco. Prestasi tersebut diantaranya adalah juara 1 lomba menyayi tunggal tingkat kabupaten di tahun 2016, juara 2 lomba volley putra di tahun 2015,2016, dan 2017, juara 1 lomba tilawah tahun 2015, juara 3 lomba LCC di tahun 2016, juara 2 lomba dokter kecil tahun 2015, 2016, dan 2017. Prestasi lain yang menjadi

4.2.5 Perbandingan Program

disajikan mengenai kesenjangan-kesenjangan

Pada bagian

ini

ada dalam pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN

yang

1 Reco.

4.2.5.1. Perbandingan Pada Aspek Desain

Dalam evaluasi komponen desain program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco meliputi aspek latarbelakang, tujuan, manfaat, serta rancangan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco. Dari hasil penelitian diatas nampak bahwa aspek latar belakang, tujuan, serta manfaat program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco tidak nampak adanya kesenjangan. Akan tetapi pada aspek rancangan program menunjukkan adanya kesenjangan antara rancangan program dengan standar manajemen kesiswaan. Untuk lebih jelasnya akan disajikan pada tebel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2

Perbandingan Rancangan Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco Dengan Standar

Manajemen Kesiswaan

Rancangan SDN 1 Standar Manajemen Kesiswaan Reco

1) Penerimaan siswa baru. 1) Analisis kebutuhan siswa baru. 2) Orientasi

(Permendiknas No.24 dan No.41 Tahun pencatatan

siswa

baru

2007 tentang Standar Sarana dan pelaporan siswa.

dan

Prasarana serta Stdandar Proses) 3) Pengembangan

2) Penerimaan siswa baru. (Permendiknas No. pembinaan siswa.

dan

19 Tahun 2007 tentang standar

4) Kelulusan. pengelolaan)

3) Seleksi siswa baru. (Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan)

4) Orientasi siswa baru. (Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan)

5) Pengelompokan siswa. 6) Pembinaan dan pengembangan siswa.

(Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan)

7) Penyelenggaraan layanan khusus (bimbingan konseling, perpus, dan

kesehatan). (Permendiknas No. 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan)

8) Pencatatan, pelaporan, dan evaluasi siswa. 9) Kelulusan dan alumni.

(Permendiknas No. 19 dan No.20 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan)

Dari data di atas nampak bahwa kesenjangan terjadi pada rancangan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco. Nampak bahwa belum ada analisis kebutuhan siswa baru. Padahal itu penting untuk mengetahui kemampuan sekolah dalam menampung jumlah siswa baru. Seleksi siswa baru dalam rancangan program manajemen kesiswaan di

SDN 1 Reco melebur menjadi satu dengan penerimaan siswa baru. Pengelompokan siswa juga hanya berdasarkan pada kesetaraan jumlah siswa berdasarkan jenis kelamin. Tidak adanya layanan khusus yang diberikan sekolah kepada siswa seperti layanan

bimbingan dan konseling, layanan kesehatan, dan layanan perpustakaan. Padahal layanan perpustakaan dapat dilaksanakan di SDN 1 Reco karena sekolah telah memiliki perpustakaan yang cukup memadahi.

4.2.5.2Perbandingan Pada Aspek Instalasi

Dalam evaluasi komponen instalasi program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco meliputi aspek strategi pelaksanaan, sarana prasarana pendukung, pembiayaan, kurikulum, dan Sumber Daya Manusia pendukung pelaksana program. Dari hasil penelitian di atas nampak bahwa adanya kesenjangan pada Dalam evaluasi komponen instalasi program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco meliputi aspek strategi pelaksanaan, sarana prasarana pendukung, pembiayaan, kurikulum, dan Sumber Daya Manusia pendukung pelaksana program. Dari hasil penelitian di atas nampak bahwa adanya kesenjangan pada

Tabel 4.3

Kesenjangan Perencanaan Sarana Prasarana Pendukung Dalam Penerapan Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco Realitas di lapangan

Aturan pemerintah

1. Jumlah rombel yang

siswa dalam ada di sekolah ada 11

1. Jumlah

masing kelas dengan

masing

aturan dari jumlah

rata-rata

menurut

pemerintah adalah 28 siswa rombel lebih dari 28

siswa

per

per kelas.

siswa.

2. Masih terdapat

2. Kualifikasi tenaga pendidik beberapa guru yang

pemerintah hanya lulusan SPG.

menurut

minimal adalah S1.

Dari tabel diatas nampak bahwa kesenjangan yang terjadi pada ketersediaan sarana prasarana dan kualifikasi tenaga pendidik (SDM pendukung) dalam mengelolan manajemen kesiswaan. Menurut aturan pemerintah setiap rombongan belajar idealnya diisi oleh 28 siswa saja. Akan tetapi karena keterbatasan Dari tabel diatas nampak bahwa kesenjangan yang terjadi pada ketersediaan sarana prasarana dan kualifikasi tenaga pendidik (SDM pendukung) dalam mengelolan manajemen kesiswaan. Menurut aturan pemerintah setiap rombongan belajar idealnya diisi oleh 28 siswa saja. Akan tetapi karena keterbatasan

4.2.5.3. Perbandingan Pada Aspek Proses

Dalam evaluasi komponen proses program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco meliputi aspekpelaksanaan program, evaluasi, dan hambatan yang dialami sekolah selama melaksanakan program. Dari hasil penelitian di atas nampak kesenjangan terjadi pada pelaksanaan program. Dimana dalam melaksanakan pembinaan dan pengembangan siswa tidak sesuai standar yang ada. Untuk lebih jelasnya kesenjangan

pembinaan dan pengembangan siswa akan disajikan dalam tabel 4.4.

pelaksanaan

Tabel 4.4 Kesenjangan Pelaksanaan Pengembangan Dan Pembinaan Siswa di SDN 1 Reco Dengan Prosedur Pelaksanaan

Pelaksanaan di sekolah Standar Pelaksanaan

1. Pelaksanaan kegiatan

1. Pelaksanaan kegiatan pengembangan bakat

pengembangan bakat dan minat siswa

minat siswa disesuaikan dengan

dan

disesuaikan dengan kebutuhan dan

aspirasi siswa. kemampuan sekolah.

Dari tabel di atas nampak bahwa kesenjangan yang terjadi pada pelaksanaan pengembangan dan pembinaan siswa. Pengembangan dan pembinaan siswa idealnya mengacu pada kebutuhan siswa itu sendiri, bukan mengacu pada kebutuhan sekolah. Akan tetapi yang terjadi di SDN 1 Reco malah sebaliknya

pelaksanaan pengembangan dan pembinaan siswa mengacu pada kebutuhan sekolah, bukan mengacu pada kebutuhan siswa. Dengan demikian potensi-potensi yang dimiliki siswa di SDN

1 Reco tidak akan tersalurkan secara maksimal. Sehingga dampak yang mungkin terjadi adalah kurang maksimalnya prestasi siswa di SDN 1 Reco.

4.2.5.4. Perbandingan Pada Aspek Produk

Dalam evaluasi komponen produk program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco meliputi aspek ketercapaian program. Dari hasil penelitian nampak bahwa pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco memberikan peningkatan prestasi baik dibidang akademik maupun non akademik. Prestasi tersebut diantaranya adalah juara 1 lomba menyanyi tunggal tingkat kabupaten di tahun 2016, juara 2 lomba volley putra di tahun 2015, 2016, dan 2017, juara 1 lomba tilawah tahun 2015, juara 3 lomba LCC di tahun 2016, juara 2 lomba dokter kecil tahun 2015, 2016, dan 2017.

Prestasi lain yang menjadi kebanggaan dari sekolah ini adalah selalu dalam urutan 5 besar tingkat kecamatan dalam kelulusan (UN). Partisipasi dan kepercayaan masyarakat terhadap SDN 1 Reco juga bertambah. Hal ini dapat dibuktikan dari PPDB di setiap tahunnya yang stabil dan cenderung meningkat.

4.2.6Kendala dan Penyelesaian Kendala Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco

Kendala yang di hadapi SDN 1 Reco dalam melaksanakan program manajemen kesiswaan antara lain adalah:

1. Perencanaan yang kurang baik karena tidak sesuai dengan standar dari pelaksanaan

manajemen kesiswaan.

2. Ketersediaan

dan prasarana pendukung yang memadahi sehingga prestasi yang diperoleh menjadi tidak maksimal.

sarana

3. Pelaksanaan program yang masih belum

sesuai dengan juknis yang telah dibuat.

4. Keterbatasan Sumber Daya Manusia baik dari kwalitas maupun kwantitas.

Dari beberapa kendala yang dialami SDN 1 Reco maka untuk mengatasi haltersebut diatas peneliti memberikan saran sebagai berikut:

1. Perancangan

Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco harus benar- benar mengacu atau disesuaikan dengan standar yang ada.

program

2. Memperbaiki sarana dan prasarana yang kurang

memadahi

dengan meminta

bantuan kepada pihak-pihak terkait.

3. Pelaksanaan program harus disesuaikan dengan

tidak terjadi kesenjangan

hoonorer yang berkompeten

tenaga

bidangnya dan memberi motivasi kepada guru yang belum memenuhi kualifikasi standar pendidikan.

dalam

4.2.7 Keberlanjutan Program

yang mendasari keberlanjutan program di bab II dalam penelitian ini, maka hasil penelitian menunjukkan bahwa program dapat dilanjutkan, karena pelaksanaan program sudah menunjukkan berjalan sesuai dengan tujuan dan memberikan hasil yang bermanfaat bagi sekolah. Tujuan

Berdasarkan

teori

diterapkannya program manajemen kesiswaan adalah meningkatkan kualitas pendidikan di SDN 1 Reco melalui pemberian pelayanan yang maksimal kepada siswa SDN 1 Reco, meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan psikomotor siswa SDN 1 Reco, menyalurkan dan mengembangkan kemampuan bakat dan minat siswa SDN 1 Reco, serta menyalurkan aspirasi harapan dan memenuhi kebutuhan siswa SDN 1 Reco.

Dari hasil evaluasi yang telah dilakukan pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN

1 Reco telah mencapai hasil yang diharapkan. Hal ini terbukti dengan kepercayaan masyarakat sekitar terhadap sekolah semakin bertambah, dimana mereka tetap menyekolahkan anak-anak mereka di SDN 1 Reco. Dan semakin meningkatnya prestasi siswa SDN 1 Reco baik dibidang akademik maupun non akademik.

dengan model Discrepancy dapat disimpulkan bahwa banyak manfaat yang diperoleh sekolah dalam menerapkan program manajemen kesiswaan ini. Diantaranya adalah meningkatnya prestasi siswa baik dibidang akademik maupun non akademik. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah.

Melalui hasil

evaluasi

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco tetap dapat dilanjutkan dengan beberapa revisi yang meliputi kendala-kendala yang menjadi penghambat bagi keterlaksanaan program serta menghilangkan kesenjangan yang ada dengan memperbaiki program.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Pembahasan Evaluasi Desain Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco

Mengacu pada hasil penelitian bahwa desain program manajemen kesiswaan meliputi latar belakang, tujuan, manfaat, serta rancangan program. Latar belakang dilaksanakanya suatu program merupakan alasan pokok (landasan utama) mengapa suatu program dilaksanakan disuatu tempat.

Latar belakang program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco adalahlingkungan sekolah yang mendukung,

yang perlu dikembangkan, tuntutan dari wali siswa, dan kebutuhan pengelolaan siswa yang baik agar dapat menunjang prestasinya. Tujuan yang nampak pada program

potensi

siswa

manajemen kesiswaan adalah meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah melalui pemberian layanan yang maksimal kepada siswanya. Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat Ali Imron (2011:12) bahwa tujuan manajemen peserta didik adalah untuk mengatur kegiatan peserta didik agar menunjang proses belajarnya, sehingga tujuan pendidikan di sekolah tercapai.

Tujuan dan manfaat program akan tercapai apabila program dirancang dengan baik. Rancangan Tujuan dan manfaat program akan tercapai apabila program dirancang dengan baik. Rancangan

Dari hasil penelitian nampak bahwa rancangan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco menunjukkan adanya kesenjangan. Kesenjangan ini muncul karena pada ruang lingkup manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco tidak nampak adanya analisis kebutuhan siswa baru dan pemberian layanan khusus pada siswa. Padahal analisis kebutuhan siswa ini penting untuk mengetahui seberapa besar sekolah mampu menampung siswa baru. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Purwanto (2013) dimana dalam hasil penelitiannya menyatakan

perencanaan penerimaan siswa baru merupakan kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan. Hasil penelitian Purwanto didukung dengan pendapat Sururi dan Sukarti (2010:207) ruang lingkup manajemen kesiswaan meliputi analisis kebutuhan peserta didik, rekrutmen peserta didik, seleksi peserta didik, orientasi siswa, pengelompokan peserta didik (pembagian kelas), pembinaan dan pengembangan peserta didik, pencatatan dan laporan, kelulusan dan

bahwa

kegiatan kegiatan

Pendapat Sururi dan Sukarti tentang ruang lingkup manajemen kesiswaan ini diperkuat dengan pedoman pengelolaan yang ada dalam Standar Nasional Pendidikan Indonesia. Standar Nasional Pendidikan Indonesia yang menukung pendapat Sururi dan Sukarti antara lain standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar penilaian, dan standar proses.

Dengan demikian hasil penelitian pada aspek desain manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco menunjukkan adanya kesenjangan. Kesenjangan ini terdapat pada aspek rancangan program (ruang lingkup) manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco dengan panduan yang ada.

4.3.2 Pembahasan Evaluasi Instalasi Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco

Mengacu pada hasil penelitian bahwa instalasi program manajemen kesiswaan meliputi strategi pelaksanaan program, sarpras yang dibutuhkan, pembiayaan, SDM pendukung dan penyesuaian program dengan kurikulum. Strategi pelaksanaan program meliputi bagaimana sekolah merencanakan Mengacu pada hasil penelitian bahwa instalasi program manajemen kesiswaan meliputi strategi pelaksanaan program, sarpras yang dibutuhkan, pembiayaan, SDM pendukung dan penyesuaian program dengan kurikulum. Strategi pelaksanaan program meliputi bagaimana sekolah merencanakan

dilaksanakan, waktu pelaksanaan, SDM yang melaksanakan, dan sarpras apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan program manajemen kesiswaan.

yang

akan

Ketersediaan sarana prasarana sekolah sangat mempengaruhi pelaksanaan program. Sarana yang paling diperlukan adalah ketersediaan bangunan fisik sekolah. Bangunan fisik ini penting untuk menampung siswa disekolah. Jumlah bangunan fisik ini harus sesuai dengan jumlah siswa di sekolah. Hal ini sejalan dengan Permendikbud No.22 tahun 2016 tentang rasio rombongan belajar tiap kelas untuk SD/MI adalah 28 siswa per kelasnya. Rasio jumlah siswa dalam kelas ini tentu saja akan berpengaruh pada efektifitas pelayanan kepada siswa.

Pengelolaan pendidikan juga didukung dengan SDM yang melaksanakannya. SDM tersebut harus memiliki standar kualifikasi yang mumpuni shingga pelaksanaan program akan berjalan dengan baik. Hal ini sejalan dengan Permendiknas No. 16 tahun 2007 tentang

akademik dan kompetensi guru, dimana guru SD/MI harus memiliki kualifikasi akademik pendidikan minimum

standar

kualifikasi kualifikasi

Namun kenyataannya di SDN 1 Reco masih terdapat rombongan belajar yang kapasitasnya melebihi standar dan masih terdapat guru yang kualifikasi pendidikannya masih SPG. Hal ini tentu saja menimbulkan kesenjangan antara kenyataan dengan standar (aturan) yang ada. Dengan demikian maka evaluasi pada aspek instalasi program manajenem kesiswaan di SDN 1 Reco masih terdapat kesenjangan pada sarana prasarana dan SDM pendukung.

4.3.3 Pembahasan Evaluasi Proses Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco

Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan dan pengawasan program. Program akan berjalan dengan baik apabila program tersebut memuat unsur-unsur penting diantaranya: adanya perencanaan, adanya pengelolaan, adanya SDM yang mumpuni, adanya pembiayaan yang mencukupi, dan kontrol atau pemantauan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Surahman (2014) dengan judul

“Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen

Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan ”. Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu (SMM) ISO 9001:2008 bidang kesiswaan berjalan baik jika didukung dengan aspek yang baik pula dan akan terhambat apabila semua aspek yang diperlukan tidak sesuai atau tidak terpenuhi. Dari hasil penelitian oleh Surahman maka dapat diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan proram harus sesuai dengan aspek-aspek yang diperlukan.

Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco nampak pelaksanaan Program sudah berjalan dengan baik. Sebagian besar pelaksanaan sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Namun demikian masih nampak adanya

pelaksanaan pengembangan dan pembinaan siswa. Berdasarkan hasil penelitian oleh Komarudin dkk (2013) ,enyatakan bahwa pengelolaan siswa harus berbasis pada kebutuhan mereka. Mengacu pada hasil penelitian nampak bahwa kesenjangan pada pelaksanaan pengembangan dan pembinaan siswa di SDN 1 Reco muncul karena ketidaksesuaian pelaksanaan dengan standar pelaksanaannya.

kesenjangan

dalam dalam

Dengan

demikian

SDN 1 Reco malah sebaliknya pelaksanaan pengembangan dan pembinaan siswa mengacu pada kebutuhan

mengacu pada kebutuhan siswa.

sekolah,

bukan

4.3.4 Pembahasan Evaluasi Produk Program Manajemen Kesiswaan di SDN 1 Reco

Evaluasi hasil merupakan evaluasi yang dilakukan untuk mengukur keberhasilan serta dampak dari program manajemen kesiswaan di SDN

1 Reco. Hasil dari program manajemen kesiswaan antara lain adalah meningkatnya prestasi siswa baik dibidang akademik maupun non akademik. Sedangkan dampak yang terjadi dari keberhasilan program adalah meningkatnya partisipasi dan kepercayaan masyarakat sekitar terhadap SDN 1 Reco.

Penjelasan di atas sejalan dengan pendapat Imron (2011:12) tentang

tujuan manajemen kesiswaan

pengetahuan, ketrampilan, dan psikomotor peserta didik, sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa program manajemen kesiswaan di SDN 1 Reco memberikan hasil yang baik. Namun hasil itu dirasa kurang maksimal karena pada tahab-tahap sebelumnya masih terdapat kesenjangan pada beberapa aspek manajemen kesiswaan.

yaitu

meningkatkan

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Penjaminan Mutu Internal di SMK Pembangunan Ampel

0 0 16

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Penjaminan Mutu Internal di SMK Pembangunan Ampel

0 0 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Penjaminan Mutu Internal di SMK Pembangunan Ampel

0 1 52

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Model Penjaminan Mutu Internal di SMK Pembangunan Ampel

0 0 60

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Budaya Organisasi dan Kaidah Timbal Balik terhadap Knowledge Sharing serta Dampaknya terhadap Perilaku Inovatif: Studi Kasus pada Perusahaan Finance di Kota Salatiga

0 0 10

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Budaya Organisasi dan Kaidah Timbal Balik terhadap Knowledge Sharing serta Dampaknya terhadap Perilaku Inovatif: Studi Kasus pada Perus

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Budaya Organisasi dan Kaidah Timbal Balik terhadap Knowledge Sharing serta Dampaknya terhadap Perilaku Inovatif: Studi Kasus pada Perusahaan Finance di Kota Salatiga

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Budaya Organisasi dan Kaidah Timbal Balik terhadap Knowledge Sharing serta Dampaknya terhadap Perilaku Inovatif: Studi Kasus pada Perusahaan Finance di Kota Salatiga

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Budaya Organisasi dan Kaidah Timbal Balik terhadap Knowledge Sharing serta Dampaknya terhadap Perilaku Inovatif: Studi Kasus pada Perusahaan Finance di Kota Salatiga

0 0 30

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Manajemen Kesiswaaan 2.1.1 Pengertian Manajemen Kesiswaan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Program Manajemen Kesiswaan Berdasarkan Model Discrepancy di SDN 1 Reco Wonosobo

0 0 39