BAB III METODE PENELITIAN 3.1 - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016

BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

  Penelitian ini bertempat di SD Negeri Mangunsari 07 Kelurahan Kalicacing Kecamatan Sidomukti kota Salatiga. Penelitian dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2015/2016. Waktu penelitian akan disesuaikan dengan kalender akademik sekolah supaya dapat terlaksana secara efektif dan efisien dan tidak mengganggu rencana kegiatan belajar guru kelas yang dijadikan subjek penelitian.

  Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari

  07 Salatiga pada tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa keseluruhan 24 siswa, yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 11 siswa perempuan. Suasana kelas kondusif dan tidak terlalu ramai, serta menurut penuturan guru kelas siswa mudah dikondisikan. Tidak ada siswa yang berkebutuhan khusus atau memerlukan perlakuan khusus.

  3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

  Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Variabel bebas

  Variabel bebas (X) dalam penelitian ini adalah model pembelajaran STAD dengan menggunakan media puzzle, adalah model pembelajaran yang membagi siswa kedalam kelompok heterogen dimana didalam pembelajaran memakai media puzzle dalam mendukung penyampaian materi agar lebih mudah diterima siswa.

  b. Variabel terikat Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas

3.3 Rencana Tindakan Penelitian yang dilaksanakan adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK).

  Suhardjono (2015) menjelaskan PTK atau yang dalam bahasa Inggris disebut sebagai Classroom Action Research sebagai suatu penelitian tindakan yang dilalukan guru untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelasnya. Tindakan yang dilakukan harus lebih baik dari yang telah dilakukan guru kelas sebelumnya. Penelitian ini menggunakan model spiral Kemmis dan Taggart yang terdiri dari perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe) dan refleksi (reflect) (Wirriatmadja, 2005).

Gambar 3.1 Model spiral Dimodifikasi dari Kurt Lewin (dalam Amin, M. 2011: 06)

  Suhardjono (2015) menjelaskan tentang apa saja yang harus dilakukan dalam masing-masing kegiatan.

  a. Tahap perencanaan berupa penyusunan secara rinci tentang apa dan bagaimana tindakan yang akan dilakukan.

  b. Tindakan merupakan kegiatan penerapan model atau cara mengajar sesuai dengan apa yang sudah direncanakan.

  c. Pengamatan adalah kegiatan pengumpulan informasi untuk mengetahui d. Refleksi dilakukan untuk mengetahui kekurangan dari tindakan yang sudah dilakukan dan hasilnya digunakan untuk perbaikan siklus berikutnya.

  3.3.1 Perencanaan (plan)

  Merupakan tahap awal penelitian dengan menyusun rancangan titik atau fokus peristiwa yang akan diamati, kemudian membuat instrumen pengamatan untuk membantu peneliti merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. Tahap ini meliputi : a. Observasi untuk mengidentifikasi permasalahan pembelajaran di kelas.

  b. Menentukan solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut.

  c. Menelaah materi yang akan diberi tindakan penelitian dengan menelaah kompetensi dasar dan indikator-indikatornya.

  d. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) materi Hubungan Sumber Daya Alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

  e. Membuat daftar kelompok siswa berdasarkan kemampuannya.

  f. Menyiapkan media yang akan digunakan dalam penelitian diantaranya gambar, puzzle, power point, dan video pembelajaran.

  g. Menyiapkan lembar pengamatan aktifitas siswa dan aktifitas guru dalam proses pembelajaran.

  h. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, soal tes tertulis dan pertanyaan kuis.

  3.3.2 Tindakan (act)

  Tahap selanjutnya yaitu pelaksanaan tindakan penelitian kelas menggunakan model pembelajaran STAD dengan media puzzle untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari dua pertemuan. Setiap siklus terbagi dalam empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

  Penelitian Siklus I

  1. Perencanaan penelitian dengan menelaah kompetensi dasar dan mengembangkan indikator-indikatornya. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) sesuai indikator pembelajaran. Membuat daftar kelompok siswa berdasarkan kemampuannya. Menyiapkan media Puzzle. Menyiapkan lembar pengamatan aktivitas siswa, lembar keterampilan guru dan catatan lapangan selama proses pembelajaran Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa, soal tes tertulis dan pertanyaan kuis.

  2. Pelaksanaan Tindakan Siklus I dilaksanakan selama dua kali pertemuan. Kegiatan pembelajarannya sebagai berikut: Guru mengucap salam dan mengabsensi siswa. Guru mengkondisikan siswa agar siap mengikuti pembelajaran. Guru melakukan apersepsi. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran. Guru menjelaskan materi “hubungan sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat”. Guru menampilkan slide power point yang berisi gambar gambar tentang sumber daya alam. Siswa berdiskusi tentang gambar-gambar tersebut. Guru memutarkan video tentang sumber daya alam. Guru dan siswa bertanya jawab tentang video yang diputar guru.

  Siswa diminta mengelompokkan benda berdasarkan asalnya. Siswa dibagi kedalam 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru menjelaskan tentang aturan permainan. Siswa yang ditunjuk sebagai ketua masing masing kelompok mengambil potongan puzzle yang disiapkan oleh guru. Siswa bekerjasama didalam kelompok untuk memecahkan puzzle agar menjadi sebuah gambar yang baik. Guru membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Guru menujuk perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas. Guru dan siswa membahas hasil diskusi bersama-sama. Di akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Guru membagikan lembar soal bergambar. Guru mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi dasar. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari.

  3. Observasi Mengamati keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA melalui model STAD dengan media Puzzle menggunakan lembar pengamatan yang sudah disiapkan (dilakukan kolaborator). Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran IPA melalui model STAD dengan media Puzzle menggunakan lembar pengamatan yang sudah disiapkan (dilakukan kolaborator).

4. Refleksi

  Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus I. Menganalisis hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa pada siklus I. Membuat daftar permasalahan dan kekurang serta kendala yang muncul pada siklus I. Merencanakan tindak lanjut serta perbaikan untuk siklus II.

  Penelitian Siklus 2

  1. Perencanaan Bersama kolaborator merencanakan perbaikan pembelajaran siklus II.

  Menyusun RPP dengan model STAD. Menyiapkan sumber belajar dan media Puzzle serta slide gambar. Menyiapkan soal evaluasi tertulis. Menyiapkan lembar pengamatan keterampilan guru, aktivitas siswa, dan catatan lapangan.

  2. Pelaksanaan Tindakan Guru mengucap salam dan mengabsensi siswa. Guru menyampaikan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Guru memancing pengetahuan siswa dengan sebuah cerita tentang pertambangan emas di papua. Siswa membaca materi yang diberikan guru. Siswa mengamati gambar-gambar yang telah disiapkan oleh guru dalam slide power point. Siswa berdiskusi tentang gambar-gambar tersebut. Guru memutarkan video tentang sumber daya alam. Guru dan siswa bertanya jawab tentang berdasarkan asalnya. Siswa dibagi kedalam 6 kelompok masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa. Guru menjelaskan tentang aturan permainan. Siswa yang ditunjuk sebagai ketua masing masing kelompok mengambil potongan puzzle yang disiapkan oleh guru. Siswa bekerjasama didalam kelompok untuk memecahkan puzzle agar menjadi sebuah gambar yang baik. Guru membantu kelompok yang mengalami kesulitan. Guru menujuk perwakilan dari setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok ke depan kelas. Guru dan siswa membahas hasil diskusi bersama-sama. Di akhir pembelajaran guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang belum dipahami. Guru membagikan lembar soal bergambar. Guru melakukan tanya jawab tentang materi yang telah dipelajari untuk mengetahui ketercapaian indikator dan kompetensi dasar. Guru bersama siswa membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari. Siswa mengerjakan tes formatif siklus II.

  3. Observasi Mengamati keterampilan guru dalam mengelola pembelajaran IPA melalui model STAD dengan media Puzzle menggunakan lembar pengamatan yang sudah disiapkan (dilakukan kolaborator). Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran IPA melalui model STAD dengan media Puzzle menggunakan lembar pengamatan yang sudah disiapkan (dilakukan kolaborator).

  4. Refleksi Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran siklus II. Menganalisis hasil observasi keterampilan guru dan aktivitas siswa pada siklus II.

3.4 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Teknik Pengumpulan Data

  a. Teknik Tes peserta tes diminta mengeluarkan segenap kemampuan dan pengetahuaanya. Poerwanti (2008:43), tes adalah himpunan pertanyaan yang harus dijawab, ditanggapi peserta tes dengan tujuan untuk mengukur indikator pencapaian kompetensinya.

  Tes didefinisikan sebagai sejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban dan bertrujuan untuk mengukur tingkat kemampuan seseorang atau mengungkapkan aspek tertentu dalam diri seseorang (Rasyid dan Mansur, 2011:10). Dalam penelitian ini tes diberikan pada pertemuan terakhir di tiap siklus berupa soal pilihan ganda berjumlah 20 butir soal.

  b. Implementasi RPP dan Observasi Poerwanti (2008:319) menjelaskan teknik non tes adalah evaluasi proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan tanpa menguji siswa melainkan dengan melakukan observasi atau pengamatan, melakukan wawancara, menyebar angket, dan lain-lain. Apabila tes mengukur penampilan maksimum, non tes mengukur penampilan tipikal (Purwanto, 2011:63). Dalam mengukur penampilan tipikal, peserta tidak didorong untuk menunjukkan kemampuan maksimalnya, tetapi didorong untuk memberi respons secara jujur sesuai dengan keadaan yang ada.

  Observasi adalah alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang diamati, baik dalam situasi sebenarnya maupun situasi buatan (Sudjana, 2011:84). Dalam penelitian ini akan digunakan observasi langsung yang mengamati aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA dengan menggunakan model STAD berbantu media puzzle.

3.4.2 Instrumen Pengumpulan Data

  Instrumen pengumpulan data yang peneliti gunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Butir Soal

  Berupa tes objektif berbentuk pilihan ganda yang disusun berdasarkan

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Pengukuran Instrumen Hasil Belajar Siklus 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Butir Soal 11.

  4,5,6

  untuk menggunakan alam secara bijaksana.

  5. Membiasakan diri

  12,13,14,15

  Mengumpulkan informasi tentang dampak pengambilan sumber daya alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan.

  7,8,9,10,11 4.

  teknologi yang digunakan manusia dengan menggunakan sumber daya alam, misalnya kertas dari kayu, pakaian dari

kapas.

  3. Mengidentifikasi hasil

  1,2,3 2. Menggolongkan benda menurut asalnya.

  Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan , teknologi, dan masyarakat .

  berbagai sumber daya alam di Indonesia.

  1. Memberi contoh

  dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.

  11.3 Menjelaskan

  hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan.

  11.2 Menjelaskan

  hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.

  11.1 Menjelaskan

  16,18,19,20

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pengukuran Instrumen Hasil Belajar Siklus 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Aspek Kognitif Item Soal

  4,5,6 3. Mengidentifikasi hasil teknologi yang digunakan manusia dengan menggunakan sumber daya alam, misalnya kertas dari kayu, pakaian dari

kapas.

  Dari tabel diatas terlihat penyusunan soal tes berdasarkan pada setiap indikator yang diturunkan dari standar kompetensi dan kompetensi dasar. Tiap butir soal berisi sebuah pertanyaan atau pernyataan yang diikuti pilihan jawaban berupa pilihan ganda.

  16,18,19,20

  untuk menggunakan alam secara bijaksana.

  5. Membiasakan diri

  12,13,14,15

  informasi tentang dampak pengambilan sumber daya alam tanpa ada usaha pelestarian terhadap lingkungan.

  4. Mengumpulkan

  7,8,9,10,11

  2. Menggolongkan benda menurut asalnya.

  11. Memahami hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan , teknologi, dan masyarakat .

  1,2,3

  berbagai sumber daya alam di Indonesia.

  1. Memberi contoh

  dampak pengambilan bahan alam terhadap pelestarian lingkungan.

  11.3 Menjelaskan

  hubungan antara sumber daya alam dengan teknologi yang digunakan.

  11.2 Menjelaskan

  hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan.

  11.1 Menjelaskan

  Arikunto (2012), terdapat 5 persyaratan suatu alat ukur dapat dikatakan baik yaitu, validitas, reliabilitas, objektivitas, praktibilitas, dan ekonomis. Instrumen soal dalam penelitian ini akan dilakukan uji validitas, uji reliabilitas,

  1. Validitas Instrumen Uji validitas sebagai ukuran seberapa cermat atau tepat suatu alat ukur dalam menjalankan fungsi ukurnya, yaitu mengukur apa yang akan diukur (Rasyid dan Mansyur 2011:132). Sebuah butir instrumen dikatakan valid apabila memiliki sumbangan yang besar terhadap skor total atau memiliki kesejajaran dengan skor total (Widyoko, 2014). Uji validitas pada penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan program SPSS 15.0 for Windows Evaluation Version. Peserta uji instrumen pada penelitian ini sebanyak 24 siswa. Sesuai dengan tabel r product moment dapat diketahui batas r tabel untuk jumlah responden 24 adalah 0,404 dengan taraf signifikansi 5%. Jika nilai korelasi butir soal yang diuji kurang dari 0,404 maka butir soal tersebut dianggap tidak valid.

  Setelah peneliti melakukan uji validitas instrumen soal dengan melihat r tabel sebesar 0,404 dengan taraf signifikansi sebesar 5% maka didapat hasil uji validitas instrumen siklus I dan II .

  Setelah instrumen soal siklus I diuji validitas terdapat 20 butir soal valid dari 20 butir soal yang diujikan. Nilai korelasi terendah pada uji validitas instrumen soal siklus I ini adalah 0,448 yang diperoleh butir soal nomer 16. Setelah dilakukan uji validitas butir soal siklus II terdapat 20 butir soal valid dari 20 butir soal yang diujikan. Nilai korelasi terendah pada uji validitas instrumen soal siklus II adalah 0,543 yang didapat butir soal nomer 13 dan butir soal nomer 15. (Lampiran)

  2. Reliabilitas Instrumen Reliabilitas adalah derajat konsistensi suatu instrumen (Zainal Arifin,

  2011:248). Butir soal instrumen dikatan reliabel jika dapat memberikan hasil yang tetap, dalam arti bila instrumen diujikan pada subyek yang sama pada waktu berbeda hasilnya akan tetap sama atau relatif sama (Rasyid dan Mansyur, 2011:148).

  Uji reliabilitas menggunakan bantuan program SPSS 15.0 for Windows

  

Evaluation Version. Dalam menentukan tingkat reliabilitas sebuah instrumen

Tabel 3.3 Rentang Indeks Reliabilitas

  

No Indeks Interpretasi

1 0,80-1,00 Sangat Reliabel 2 0,80-0,60 Reliabel 3 0,60-0,40 Cukup Reliabel 4 0,40-0,20 Agak Reliabel

5 <0,20 Kurang Reliabel

  Sumber: Wardani dkk. (2012: 346)

  Setelah peneliti melakukan uji reliabilitas terhadap butir soal yang diujikan maka hasilnya adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Soal

  Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa jumlah responden sebanyak 24 orang dan jumlah soal yang diujikan sebanyak 20 butir soal yang berbentuk soal pilihan ganda. Nilai cronbach’s alpha yang didapatkan setelah

  

Cas e Proce ss ing Sum m ary

24 100.0 .0 24 100.0 Valid

  Ex cluded a

  Total Cases N % Listw ise deletion bas ed on all variables in the proc edure.

  a.

  

Reliability Statis tics

.892

  20 Cronbac h's A lpha N of Items

  3. Tingkat Kesukaran Butir Soal Ariffin (2014: 266) menjelaskan bahwa uji tingkat kesukaran butir soal berfungsi untuk mengetahui seberapa besar tingkat kesukaran dari suatu butir soal, jika tingkat kesukaran butir soal seimbang maka dapat dikatakan soal tersebut baik.

  Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu susah dan tidak terlalu mudah (Arikunto, 2012). Dalam menghitung tingkat kesukaran butir soal menggunakan rumus:

  B P = JS

  (Arikunto, 2014:223) Keterangan:

  P = Indeks kesukaran B = Jumlah siswa yang menjawab benar soal tersebut JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes Peneliti melakukan uji indeks kesukaran butir soal pada instrumen soal siklus I dan instrumen soal siklus II. Pada instrumen soal siklus I indeks kesukaran tertinggi adalah 0,625 untuk butir soal nomer 19 dan indeks kesukaran terendah sebesar 0,958 untuk butir soal nomer 3,7,10, dan 11. Pada instrumen soal siklus II indeks kesukaran tertinggi adalah 0,583 untuk butir soal nomer 19 dan indeks kesukaran terendah sebesar 0,875 untuk butir soal nomer 4,13, dan 15.

  (Lampiran)

  b. Lembar Impelementasi RPP dan Observasi Observasi dalam penelitian ini adalah observasi partisipan, yaitu suatu proses pengamatan yang dilakukan dengan bantuan observer yang ikut mengambil bagian dalam penelitian. Hal yang akan di observasi dalam penelitian ini adalah kegiatan guru dalam melakukan pembelajaran IPA dengan model STAD berbantu cek. Sanjaya (2013: 274), observer memberi tanda centang atau cek untuk menentukan ada tidaknya sesuatu berdasarkan pengamatannya.

Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru

a. Langkah-langkah model STAD

4. Menjelaskan materi pembelajaran 8,9,10

  IPA melalui model STAD dengan media puzzle.

  5. Mempresentasikan hasil diskusi 14,15 b. Penggunaan media puzzle 16,17

  13

  4. Melakukan investigasi masing- masing kelompok

  12

  3. Menerangkan aturan dalam kelompok

  11

  2. Membagi siswa kedalam kelompok

  1. Menjelaskan materi pembelajaran 8,9,10

  10

  5 III. Kegiatan inti

  2 II. Kegiatan awal 3,4,5,6,7

  I. Pra pembelajaran 1,2

  Aspek Indikator Butir Soal Jumlah Soal Pelaksanaan pembelajaran

  Aspek Indikator Butir Soal Jumlah Soal Pelaksanaan pembelajaran

  11

  IPA melalui model STAD dengan media puzzle.

  I. Pra pembelajaran 1,2

  2 II. Kegiatan awal 3,4,5,6,7

  5 III. Kegiatan inti

  10

  5. Membagi siswa kedalam kelompok

  6. Menerangkan aturan dalam kelompok

  20 Tabel 3.6

Kisi-kisi Lembar Observasi Kegiatan Siswa

  12

  7. Melakukan investigasi masing- masing kelompok

  13

  8. Mempresentasikan hasil diskusi 14,15 b. Penggunaan media puzzle 16,17

  IV. Kegiatan akhir 18,19,20

  3 Jumlah

a. Langkah-langkah model STAD

  3.5 Indikator Kinerja

  Berdasarkan latar belakang yang menggambarkan kurangnya hasil belajar

  IPA dan rendahnya minat belajar siswa kelas IV SDN Mangunsari 07, peneliti melakukan penelitian menggunakan model STAD dengan media puzzle yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kriteria yang digunakan untuk mengukur berhasil atau tidaknya penelitian ini adalah ketuntasan belajar klasikal siswa. Penelitian dianggap berhasil apabila 80% siswa telah mencapai nilai KKM yaitu

  ≥70.

  3.6 Teknik Analisis Data

  Dalam penelitian tindakan kelas,metode pengumpulan data sama dengan metode campuran yaitu menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif (Creswell, 2012:577). Kusnandar (2011: 123), berpendapat bahwa umumnya dalam penelitian tindakan kelas terdapat dua jenis data yang dikumpulkan yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.

3.6.1 Data Kualitatif

  Data kualitatif berupa hasil observasi kegiatan guru dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model STAD berbantu media

  

puzzle . Lembar observasi guru dan siswa berbentuk checklist terdiri dari 20 butir

  pernyataan yang terbagi dalam kegiatan pra pembelajaran, kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Setiap pernyataan mempunyai 4 skor berbeda. Skor 4 untuk sangat baik, skor 3 untuk baik, skor 2 untuk cukup, skor 1 untuk kurang. Observer memberikan tanda cek atau centang pada kolom yang dianggap memenuhi indikator yang telah ditentukan. Untuk menentukan skor akhir digunakan rumus:

  Jumlah skor yang diperoleh x Jumlah kelas interval Skor Akhir = Skor tertinggi ideal

  (Widoyoko, 2014:144)

  Jika penilaian menggunakan skala 4 maka kelas interval diklasifikasikan menjadi 4 kelas interval.

Tabel 3.7 Klasifikasi Hasil Penilaian

  

Skor Akhir Klasifikasi

  >3,25 - 4,00 Sangat Baik (SB) >2,50 - 3,25 Baik (B) >1,75 - 2,50 Cukup (C)

  1,00 - 1,75 Kurang (K) (Widoyoko, 2014:144)

3.6.2 Data Kuantitatif

  Data kuantitatif menurut Sugiyono (2010: 23) adalah data berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan. Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai prasiklus, nilai siklus I, dan siklus II. Instrumen yang digunakan adalah soal berbentuk pilihan ganda dengan jumlah 20 butir soal.

  Arikunto (2012) menjelaskan bahwa ada dua cara atau rumus untuk menentukan skor dalam tes bentuk pilihan ganda yaitu dengan rumus denda dan tanpa denda. Peneliti menggunakan rumus tanpa denda:

  S = R (Arikunto, 2012: 186) S = skor yang diperoleh R = jawaban benar Skor yang didapat akan diubah menjadi nilai. Arikunto (2012: 271) memaparkan bahwa nilai merupakan angka ubahan dari skor dengan menggunakan acuan tertentu, yaitu acuan normal atau acuan standar.

  Nilai = Skor yang diperoleh x 100%

  Nilai 100% disebut sebagai tujuan instruksional khusus, yaitu jika hasil yang diperoleh 70 dapat dikatakan bahwa tujuan instruksional khusus yang dikuasai adalah 70 % dan nilai yang diperoleh adalah 70.

  Untuk menentukan rata-rata hasil belajar dari semua siswa digunakan rumus: ∑ x

  x = N

  (Arikunto, 2012: 298) ∑ x = Jumlah semua skor

  N = Jumlah siswa yang memiliki skor

  Ketuntasan belajar individu ditentukan dengan membandingkan hasil belajarnya dengan KKM yang ditentukan SDN Mangunsari 07 untuk kelas IV yaitu ≥70.

Tabel 3.8 Kriteria Ketuntasan Belajar

  Kriteria Ketuntasan Kategori

  Tuntas ≥ 70 < 70 Tidak Tuntas

  Ketuntasan belajar klasikal pada penelitian ini tercapai jika 80% siswa mencapai kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan SD Negeri Mangunsari 07. Perhitungannya dengan menggunakan rumus:

  Jumlah siswa yang tuntas x 100% Ketuntasan Klasikal =

  Jumlah seluruh siswa

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBANTUAN PERMAINAN TARIK TAMBANG DENGAN YANG BERBANTUAN VIDEO TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS 5 SD NEGERI 1 KALORAN TEMANGGUNG SEMESTER II TAHUN 20152016

0 0 18

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektifitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Berbantuan Permainan Tarik Tambang dengan yang Berbantuan Video terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 5 SD Negeri 1 Kaloran Temanggung Semest

0 0 107

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajara

0 0 15

BAB II LANDASAN TEORI - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Salatiga Tahun A

0 0 26

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Salatiga Tah

0 0 28

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Sa

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan Antara Pandangan Siswa Tentang Keterampilan Mengajar Guru, Pola Asuh Otoritatif Orangtua Dengan Motivasi Belajar Siswa Kelas X Smk Muhammadiyah Salatiga Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Kemampuan Berhitung Melalui Permainan Kartu Bergambar pada Anak Usia 4 Sampai 5 Tahun di Kelompok A TK Kamulyan Terpadu Salatiga

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 7

BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Pembelajaran IPA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Model STAD dengan Media Puzzle Siswa Kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 Salatiga Tahun Pelajaran 2015/2016

0 0 22