Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai
Perilaku yang Mendukung Tegaknya Nilai-nilai Demokrasi
Demokrasi tidak mungkin terwujud, jika tidak didukung oleh masyarakatnya. Pada
dasarnya timbulnya budaya demokrasi disebabkan karena rakyat tidak senang adanya
tindakan yang sewenang-wenang baik dari pihak penguasa maupun dari rakyat sendiri.
Oleh karena itu, kehidupan yang demokratis hanya mungkin dapat terwujud ketika rakyat
menginginkan terwujudnya kehidupan tersebut.
Bagaimana caranya supaya kita dapat menjalankan kehidupan yang demokratis? Untuk
menjalankan kehidupan demokratis, kita bisa memulainya dengan cara menampilkan
beberapa prinsip di bawah ini dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
membisakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku;
membiasakan diri bertindak demokratis dalam segala hal;
membiasakan diri menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
membiasakan diri mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan;
membiasakan diri untuk memilih pemimpin-pemimpin melalui cara-cara yang demokratis;
selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah;
selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara bahkan secara pribadi;
menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;
menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;
mau menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.
Kita sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai ujung tombak dalam usaha menegakkan
nilai-nilai demokrasi, sudah semestinya mendemonstrasikan peran serta dalam usaha
mewujudkan kehidupan yang demokratis. Paling tidak, mungkin dengan mencoba
membiasakan hidup demokratis di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah maupun
masyarakat tempat kalian tinggal, sehingga pada akhirnya berkembang menuju kehidupan
berbangsa dan bernegara yang demokratis.Sebagai contoh, sikap kita dapat mencerminkan
upaya penegakan nilai-nilai demokrasi dimulai
a. Lingkungan Keluarga
1) Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
kedudukannya.
2) Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah
mufakat.
3) Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.
4) Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
b. Lingkungan Sekolah
1) Berusaha selalu berkomunikasi individual.
2) Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas,
maupun kegiatan yang lain yang relevan.
3) Berani mengajukan petisi (saran/usul).
4) Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
5) Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.
6) Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS dan
sebagainya.
c. Lingkungan masyarakat
1) Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
2) Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
3) Mengikuti kegiatan rembug desa.
4) Mengikuti kegiatan kerja bakti.
5) Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat.
Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia :
1.
Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari
sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu).
2.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
3.
Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil).
4.
Menaati hukum.
5.
Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama.
6.
Saling mendukung setiap usaha pembelaan negara.
7.
Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan
kepercayaan-Nya itu.
Apa jadinya bila kreativitas anak dikekang oleh orang tua? Prestasi anak menjadi tidak berharga
dan bisa menghambat perkembangan anak selanjutnya. Saatnya memberikan ruang kebebasan
untuk menyalurkan bakat dan keinginannya.
Demokrasi tidak mungkin terwujud, jika tidak didukung oleh masyarakatnya. Pada
dasarnya timbulnya budaya demokrasi disebabkan karena rakyat tidak senang adanya
tindakan yang sewenang-wenang baik dari pihak penguasa maupun dari rakyat sendiri.
Oleh karena itu, kehidupan yang demokratis hanya mungkin dapat terwujud ketika rakyat
menginginkan terwujudnya kehidupan tersebut.
Bagaimana caranya supaya kita dapat menjalankan kehidupan yang demokratis? Untuk
menjalankan kehidupan demokratis, kita bisa memulainya dengan cara menampilkan
beberapa prinsip di bawah ini dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
membisakan diri untuk berbuat sesuai dengan aturan main atau hukum yang berlaku;
membiasakan diri bertindak demokratis dalam segala hal;
membiasakan diri menyelesaikan persoalan dengan musyawarah;
membiasakan diri mengadakan perubahan secara damai tidak dengan kekerasan;
membiasakan diri untuk memilih pemimpin-pemimpin melalui cara-cara yang demokratis;
selalu menggunakan akal sehat dan hati nurani luhur dalam musyawarah;
selalu mempertanggungjawabkan hasil keputusan musyawarah baik kepada Tuhan Yang
Maha Esa, masyarakat, bangsa dan negara bahkan secara pribadi;
menuntut hak setelah melaksanakan kewajiban;
menggunakan kebebasan dengan rasa tanggung jawab;
mau menghormati hak orang lain dalam menyampaikan pendapat;
membiasakan diri memberikan kritik yang bersifat membangun.
Kita sebagai generasi penerus bangsa dan sebagai ujung tombak dalam usaha menegakkan
nilai-nilai demokrasi, sudah semestinya mendemonstrasikan peran serta dalam usaha
mewujudkan kehidupan yang demokratis. Paling tidak, mungkin dengan mencoba
membiasakan hidup demokratis di lingkungan keluarga dan di lingkungan sekolah maupun
masyarakat tempat kalian tinggal, sehingga pada akhirnya berkembang menuju kehidupan
berbangsa dan bernegara yang demokratis.Sebagai contoh, sikap kita dapat mencerminkan
upaya penegakan nilai-nilai demokrasi dimulai
a. Lingkungan Keluarga
1) Membiasakan diri untuk menempatkan anggota keluarga sesuai dengan
kedudukannya.
2) Membiasakan mengatasi dan memecahkan masalah dengan jalan musyawarah
mufakat.
3) Saling menghargai perbedaan pendapat masing-masing anggota keluarga.
4) Mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.
b. Lingkungan Sekolah
1) Berusaha selalu berkomunikasi individual.
2) Ikut serta dalam kegiatan politik di sekolah seperti pemilihan ketua OSIS, ketua kelas,
maupun kegiatan yang lain yang relevan.
3) Berani mengajukan petisi (saran/usul).
4) Berani menulis artikel, pendapat, opini di majalah dinding.
5) Selalu mengikuti jenis pertemuan yang diselenggarakan OSIS.
6) Berani mengadakan kegiatan yang merupakan realisasi dari program OSIS dan
sebagainya.
c. Lingkungan masyarakat
1) Bersama-sama menjaga kedamaian masyarakat.
2) Berusaha mengatasi masalah yang timbul dengan pemikiran yang jernih.
3) Mengikuti kegiatan rembug desa.
4) Mengikuti kegiatan kerja bakti.
5) Bersama-sama memberikan ususlan demi kemajuan masyarakat.
Sikap positif terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia :
1.
Melaksanakan hak pilih (memilih dan dipilih) dalam pemilu dan menjauhkan diri dari
sifat golput (golongan putih artinya tidak ikut memilih dalam pemilu).
2.
Menjunjung tinggi hukum dan pemerintahan.
3.
Menyukseskan pemilu yang luberjurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan
adil).
4.
Menaati hukum.
5.
Setiap keputusan diambil dengan musyawarah mufakat untuk kepentingan bersama.
6.
Saling mendukung setiap usaha pembelaan negara.
7.
Saling menghormati kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai agama dan
kepercayaan-Nya itu.
Apa jadinya bila kreativitas anak dikekang oleh orang tua? Prestasi anak menjadi tidak berharga
dan bisa menghambat perkembangan anak selanjutnya. Saatnya memberikan ruang kebebasan
untuk menyalurkan bakat dan keinginannya.