Contoh Laporan Kuliah Lapangan Morfologi

LAPORAN KULIAH LAPANGAN
MORFOLOGI TUMBUHAN
NAGARI KASANG, KECAMATAN BATANG ANAI
KABUPATEN PADANG PARIAMAN
JUMAT, 24 APRIL 2015

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Mata Kuliah
Morfologi Tumbuhan

OLEH :
SAKINAH AZHARI
14032009
BIOLOGI SAINS
Dra. H. Vauzia, M.Si

JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan nikmat-Nya jugalah, penulis mampu menyelesaikan Laporan
Kuliah Lapangan Morfologi Tumbuhan ini.
Morfologi Tumbuhan adalah cabang ilmu yang mempelajari semua ciriciri luar tumbuhan dari ciri-ciri yang umum hingga ciri-ciri yang khusus. Dalam
proses pembelajaran Morfologi Tumbuhan, dilakukanlah kuliah lapangan yang
lokasinya ditentukan di Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten
Padang

Pariaman.

Laporan

kuliah

lapangan

ini

hadir


sebagai

wujud

pertanggungjawaban atas semua kegiatan kuliah lapangan tersebut.
Laporan ini tersusun dengan baik atas kerjasama dan partisipasi temanteman dari Kelompok 11 Biologi 2014. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada dosen dan asisten dosen yang telah membimbing penulis dalam
pelaksanaan kuliah lapangan, pembuatan herbarium, dan pengklasifikasian objek.
“Tiada gading yang tak retak, tiada manusia tanpa khilaf”, begitu pula
penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini jauh dari sifat kesempurnaan.
Untuk itu penulis menerima kritik dan saran yang sifatnya konstruktif dari pihak
manapun demi upaya mencapai kesempurnaan pada laporan-laporan kuliah
lapangan yang selanjutnya.
Harapan penulis, semoga laporan ini dapat menjadi media penambah
wawasan, terutama mengenai Morfologi Tumbuhan dan menambah cakrawala
pengetahuan tentang diversitas flora yang ada di Sumatera Barat ini.

Padang, April 2015


Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................iii
DAFTAR TABEL...............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang Kuliah Lapangan............................................................1
B. Tujuan Kuliah Lapangan.........................................................................1
C. Waktu dan Tempat Kuliah Lapangan......................................................2
D. Deskripsi Wilayah Kuliah Lapangan.......................................................2
E. Peta dan Foto Lokasi Kuliah Lapangan...................................................3
BAB II KAJIAN TEORI...................................................................................4
BAB III METODE PENGAMATAN.............................................................16
A. Alat........................................................................................................16
B. Bahan.....................................................................................................16
C. Prosedur Kerja.......................................................................................16
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN............................21

A. Hasil.......................................................................................................21
B. Pembahasan...........................................................................................28
BAB V PENUTUP...........................................................................................36
A. Kesimpulan............................................................................................36
B. Saran......................................................................................................36
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................v
LAMPIRAN
FOTO ANGGOTA KELOMPOK...................................................................vi

DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

1. Peta Lokasi Kuliah Lapangan..................................................................3
2. Bagian-bagian Bunga..............................................................................5
3. Tipe-tipe Periantium................................................................................7
4. Stamen.....................................................................................................9
5. Bunga Majemuk Tak Berbatas..............................................................12
6. Mengambil Tumbuhan di Alam.............................................................17

7. Tumbuhan yang di beri Label................................................................17
8. Pengisian Identitas Tumbuhan...............................................................17
9. Tumbuhan si Simpan dalam Plastik......................................................18
10. Proses Peletakan Tanaman di atas Koran..............................................18
11. Tanaman yang di bungkus oleh koran...................................................19
12. Objek yang telah di beri FAA dan di bungkus.......................................19
13. Objek yang Telah di jahit.......................................................................20
14. Tanaman Ara Sungsang.........................................................................22
15. Spesies A...............................................................................................25
16. Diagram Bunga Ara Sungsang..............................................................32
17. Diagram Bunga Spesies A.....................................................................35
18. Proses Pengepakan Tanaman ke dalam Koran.......................................vi
19. Pencarian Tanaman di Lapangan............................................................vi

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1. Bentuk Hidup Ara Sungsang........................................................21

2. Morfologi Daun Ara Sungsang....................................................25

3. Morfologi Batang Ara Sungsang..................................................23
4. Morfologi Akar Ara Sungsang.....................................................23
5. Morfologi Bunga Ara Sungsang..................................................24
6. Morfologi Buah Ara Sungsang....................................................24
7. Bentuk Hidup Spesies A..............................................................25
8. Morfologi Daun Spesies A...........................................................26
9. Morfologi Batang Spesies A........................................................26
10. Morfologi Akar Spesies A............................................................27
11. Morfologi Bunga Spesies A.........................................................28

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Kuliah Lapangan
Morfologi Tumbuhan merupakan salah satu mata kuliah yang wajib

diikuti oleh Mahasiswa Jurusan Biologi. Morfologi Tumbuhan adalah ilmu

tidak hanya mempelajari bentuk dan susunan tubuh tumbuhan,tapi juga
menentukan apakah fungsi masing-masing bagian itu dalam kehidupan
tumbuhan
Dapat kita ketahui beraneka tumbuhan yang terdapat di muka bumi ini,
dengan struktur dan ciri khas yang berbeda-beda. Begitu juga dengan habitat

dan habitusnya. Dalam hal ini kita akan mengalami kesulitan untuk mengenal
dan mempelajari tanaman-tanaman yang ada ataupun yang pernah ada. Usaha
yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kesulitan itu salah satunya adalah
dengan cara mempelajari struktur morfologinya serta mengoleksi dan
mengawetkan tanaman tersebut, yang disebut dengan spesimen herbarium.
Spesimen herbarium ini bisa kita laksanakan dalam proses kuliah
lapangan ini, di samping itu juga bisa menambah ilmu pengetahuan mengenai
tumbuhan tersebut.
B. Tujuan Kuliah Lapangan
Adapun tujuan dari kegiatan kuliah lapangan Morfologi Tumbuhan Ini
adalah:
1.Memenuhi tugas Morfologi Tumbuhan.
2.Mahasiswa dapat mengenal habitat dari tumbuhan.
3. Mahasiswa dapat mengenal ciri–ciri tumbuhan secara morfologi habitat.

4. Mahasiswa mampu mengidentifikasi objek dari ciri morfologi dan ciri lain yang
tampak dari objek.
5. Mahasiswa mampu membuat awetan basah (dengan menggunakan alkohol dan
FAA) dan awetan kering (dengan membuat herbarium).
6. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan mengenai morfologi tumbuhan.
7. Mahasiswa memperoleh pengalaman langsung, baik di lapangan maupun dalam
pembuatan laporan.
C. Waktu dan Tempat Kuliah Lapangan
Kuliah lapangan ini dilaksanakan pada:
Hari/Tanggal : Jumat-Minggu, 24-26 April 2105
Jam

: 08.00 WIB s/d Selesai

Tempat

: Nagari Kasang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang
Pariaman

D. Deskripsi Daerah Kuliah Lapangan


Lokasi pelaksanaan kuliah lapangan morfologi tumbuhan dilakukan
diNagari Kasang, Kecamatan Lubuk Alung Kabupaten Padang Pariaman.
Waktu yang diperlukan dari Universitas ke sini yaitu lebih kurang 1 jam
perjalanan.
Lokasinya masih alami dimana terletak diantara perbukutan

yang

tinggi,disini masih banyak terdapat berbagai macam tumbuhan yang tidak ada
dipadang.selain itu disini kita bisa menemukan sungai yang masih alami yang
jauh dari pencemaran dimana airnya yang segar jernih dan deras.
Disekitar tempat kuliah lapangan hanya beberapa rumah penduduk,dimana
penduduknya ramah.jalan disini turun naik dan berliku-liku dimana
disepanjang jalan kita dapat melihat berbagai jenis tumbuhan. Kehidupan
masyarakat disini umumnya bertani, disepanjang jalan terdampar hijaunya
hamparan padi yang luas dan lahan pertanian masyarakat kasang.
Nagari Kasang dengan luas wilayah + 2.820 Ha merupakan Ibu
Kecamatan IV Koto yang terletak pada ketinggian 1000 – 1300 M dari
permukaan laut yang terdiri dari daerah pegunungan, berbukit dan berlembah.


E. Peta Lokasi

BAB II
KAJIAN TEORI

A.Pendahuluan

Akar
Batang
Daun
Morfologi
Tumbuhan

Bunga
Buah
Biji

B.Bunga


Dasar bunga (receptaculum)
Kelopak (calyx)
Mahkota (corolla)
Bagian-bagian bunga

Tenda bunga (perigonium)
Benang sari (stamen)
Putik (pistilum)

Gambar 12. Bagian-bagian Bunga (Dutta, 1968).

Radial simetri
(Actinomorphous)
Simetri pada bunga

Berdasarkan tipe
simetrinya

Bilateral simetri
(Zygomorphous)
Asimetris
(Asymetrus)

Terbuka (Aperta)
Berkatup (valvata)

Aestivation bunga

Berkatup tepi
melipat kedalam
(Induplicativa)
Berkatup dengan
tepi melipat keluar
(Reduplicativa)
Menyirap (Impricata)

Terpuntir satu arah
(Convoluta)
Mengikuti rumus 2/5
(Quincuncialis)
Koklearis
(Cochleari)

Hipantium
Torus
Antofor
Dasar bunga (receptaculum)

Androginofor
Androfor
Ginofor
Cakram
Hipoginus

Kedudukan dasar bunga pada
receptaculum dibanding putik

Periginus

Epiginus

Berbagi (partitus)

Berlekatan
(gamosepalus)

Bercangap (fissus)

Lepas dan bebas
(polysepalus)

Berlekuk
(laboratus)

Sifat (calyx)

Buluh tajuk

Berlekatan
(sympetal), dapat
dibedakan

Pinggiran tajuk

Leher tajuk
Sifat corolla
Kuku daun tajuk
Lepas
(polypetalus),
dapat dibedakan
Helaian daun tajuk

Gambar 13. Tipe-tipe Periantum (Radford, 1968).

Bintang (rotatus)
Tabung (tubulus)

Beraturan
(regularis)

Terompet
(hypocrateriformis)
Mangkuk
(urceolatus)
Corong
(infundibuliformis)
Lonceng
(campanulatus)

Bentuk corolla
berdasarkan simetri

Bertaji
(calcarotus)
Berbibir (labiatus)
Setangkup tunggal
(zigomorphus)

Kupu-kupu
(papilonaceus)
Bertopeng
(personatus)
Pita (ligulatus)

Tenda bunga
(perigonium), tersusun
atas:

Daun tenda bunga
(tepala), dibedakan
menjadi:

Serupa kelopak
(calycinus)
Serupa tajuk
(corollinus)

Tangkai sari (filamentum)

Stamen terdiri dari

Kepala sari (anthera)

Penghubung ruang sari (connectivum)

Gambar 14. Stamen (Des, dkk, 2013).

Berbekas satu (monoadelphus)

Tangkai sari (filamentum)

Berbekas dua (diadelphus)

Berbekas banyak (polyadelphus)

Tegak (innatus)

Kepala sari (anthera), kedudukan pada
tangkai sari (filamentum)

Menempel (adnatus)

Bergoyang (versatilis)

Duduk pada dasar bunga
(thalamiflorae)

Duduk stamen

Tampak seperti duduk di atas
kelopak (calycyflorae)

Tampak duduk di atas tajuk
bunga (corolliflorae)

Kepala putik (stigma)
Bagian dari putik (pistilum)

Tangkai putik (stylus)

Bakal buah (ovarium)

Berdasarkan
kelengkapan
daun bunga

Bunga lengkap (flos completus)
Bunga tidak lengkap
(flos incompletus)
Bunga banci (flos
hermaphroditus)

Sifat bunga

Bunga jantan
(maskulus)

Berdasarkan
alat kelamin
Bunga
berkelamin
satu (flos
unisexualis)
Berumah satu
(planta monoeca)
Berdasarkan
variasi bunga

Bunga betina
(femincus)
Bunga tidak
berkelamin
(neuter)

Berumah dua
(planta dioeca)
Berumah banyak
(polygama)
Ibu Tangkai Bunga
Majemuk (pedunculus)

Sumbu Utama (rachis)
Bagian Bunga Majemuk
Sumbu Sekunder

Tangkai Masing-masing
Bunga (pedicellus)

Tak Berbatas
(i.rasemosa)
Bunga Majemuk

Berbatas
(i.simosa)

Ibu tangkai tidak
bercabang
Ibu tangkai
bercabang

Campuran
(i.mixta)

Gambar 15. Bunga Majemuk Tak Berbatas (Radford, 1986).

ibu tangkai tak bercabang
Bunga majemuk tak berbatas
ibu tangkai bercabang

Rakis biasanya panjang

Tidak punya bunga pada ujungnya

Rakis berturut membentuk
sumbu sekunder
Ciri-ciri bunga majemuk
tak berbatas

jumlah sumbu sekunder
tak terbatas
sumbu sekunder terbentuk
dari ujung ke pangkal

bunga tua di paling bawah,
bunga muda paling ujung

Malai(Panicula)

Malai rata(corymbus ramosus)

Ibu tangkai bercabang

Payung majemuk (umbella composita)

Bulir majemuk

Tongkol majemuk

Tandan (Racemus)
Untai (Amentum)
Bulir (spica)
Tongkol (Spadix)
Ibu tangkai tidak bercabang

Payung (umbella)
Cawan (Corymbus)
Bongkol (Capitalium)
Periuk (Hypanthorium)
pada ujung rachis selalu
ada kuncup bunga

bunga bagian ujung
mekar lebih dulu

Ciri-ciri bunga majemuk
berbatas

rachis biasanya lebih pendek

rachis membentuk sumbu
sekunder berbatas

percabangan sumbu sekunder
tidak berbeda dengan rachis

dichasium

cincinus

Bentuk gubahan bunga majemuk berbatas

bostryx

drepanium

rhipidium

Daun pelindung
(Bractea)
Daun tangkai
(Bracteola)

Bunga majemuk
campuran

Berdasarkan
sifat nya

Seludang bunga
(Spata)

Daun pembalut
(Bractea infulucralis)
Kelopak tambahan
(Epikalix)

BAB III
METODE PENGAMATAN
A. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Pisau cutter
b. Kertas karton
c. Potongan kardus ukuran 40x30 cm
d. Tali raffia
e. Kertas moulting
f. Kertas kalkir
g. Botol kaca
h. Kertas label
i. Literatur
j. Alat tulis
k. Kamera
2. Bahan
a. Alkohol
b. FAA (formalin, alkohol, asam asetat glasial)

B. Cara Kerja
Cara kerja yang digunakan dalam kuliah lapangan ini sama halnya dengan
cara kerja dalam pembuatan herbarium, sebab tujuan dari kuliah lapangan ini
adalah membuat herbarium.
1. Mengoleksi
a. Mengambil tumbuhan yang ada di alam.

Gambar 2. Mengambil tumbuhan di alam (Azhari , 2015)
b. Memberikan label pada setiap tumbuhan yang diambil.

Gambar 3. Tumbuhan yang di beri label (Azhari, 2015)

c.

Mencatat identitas tumbuhan yang diambil.

Gambar 4. Pengisian identitas tumbuhan (Azhari, 2015)
d. Menyimpan tumbuhan yang telah diambil dalam kantong
dengan rapi

Gambar 5. Tumbuhan di simpan dalam plastik (Azhari, 2015)
2. Mengawetkan di lapangan
a. Meletakkan tanaman didalam koran yang berukuran normal dan
menutupi tanaman tersebut dengan lipatan Koran

Gambar 6. Proses peletakan tanaman di atas koran (Azhari, 2015)
b. Menutupi tanaman yang telah di bungkus Koran dengan Koran
yang bagian atas dan bawahnya dan ikat

Gambar 7. Tanaman yang di bungkus oleh koran (Azhari, 2015)
3. Memberikan larutn FAA pada tumbuhan, dan membungkus dengan
plastik sampai tertutup rapat.

Gambar 8. Objek yang telah di beri FAA dan dibungkus (Azhari, 2015)
4. Mengeringkan tanaman atau objek yang telah di bungkus dalam oven
dengan suhu ± 70o C selama ± 3 – 4 hari
5. Melakukan pemisahan atau penyortiran serta pengelompokan terhadap
objek yang telah dikeringkan
6. Menempelkan objek pada kertas putih mengkilat, dengan cara :
a) Mejahit objek pada kertas sebagian yang tersembunyi

Gambar 8. Objek yang telah di jahit (Azhari, 2015)
7. Melabelkan, memasang label di sudut kanan, sebelah bawah pada
kertas monting.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
No Koleksi
Nama Kolektor
NIM/BP
Nama Spesies

: 013
: Sakinah Azhari
: 14032009/ 2014
: Asystasia gengetina

Gambar 14. Tanaman Ara Sungsang (Azhari, 2015)
1. Bentuk Hidup
Berdasarkan daur hidupnya
Berdasarkan lama hidupnya
Berdasarkan Habitus
Berdasarkan habitat

Policarpa
Bienial
Batang basah (herbaceus)
Tumbuhan mesofit

2. Daun
Warna daun
Tipe daun
Kelengkapan daun
Tipe kelengkapan daun
Bangun daun
Ujung daun

Hijau
Daun tunggal
Daun tidak lengkap
Daun bertangkai
Elips
Runcing (Acutus)

Pangkal daun
Pertulangan daun
Tepi helaian daun
Daging daun
Permukaan daun
Pelipatan daun
Tata letak daun
3. Batang
Warna batang
Sifat batang
Tipe batang
Arah tumbuh batang
Bentuk batang
Permukaan batang
Modifikasi

Tumpul (Obtuse)
Menyirip (Penninervis)
Rata (Integer)
Tipis
Licin
Conduplicate
Folia Opposita/ folia decussata

Hijau
Jelas berbatang
Batang basah (herbaceus)
Menjalar (repens)
Segi empat (Quadrangularis)
Berambut (Pilosus)
Bukan batang termodifikasi

4. Akar
Tipe perakaran
Jenis
Akar terspesialisasi

Tunggang
Tunggang bercabang
Bukan akar terspesialisasi

5. Bunga
Tipe bunga
Tipe perbungaan
Bentuk dasar bunga
Daun kelopak (sepal)
 Warna
 Jumlah sepal
 Sifat susunan petal
 Simetri
 Aestivasi
Daun mahkota
 Warna
 Jumlah petal
 Sifat susunan petal
 Simetri
 Aestivasi
Kedudukan perhiasan bunga
Stamen

Bunga majemuk
Resemosa, tipe bulir
Hipantium
Hijau
5
Saling bebas (koriosepal)
Radial simetri
Aperta
Putih
5
Saling berlekatan (sympetal)
Radial
Sympetal
Epiginus




Putik






Jumlah benang sari
Kedudukan benang sari
Sifat benang sari

4 buah (didynamus)
Episepal
Bebas

Jumlah daun buah
Jumlah ruang pada bakal

4

buah
Letak bakal buah
Letak plasenta
Adnasi

1
Menumpang
Melekat pada kulit buah
Antara stamen dan petal

6. Buah
Tipe buah
Tipe

Buah sejati
Sejati tunggal, kering

7. Biji

: Dicotyledoneae

No Koleksi

: 014

Nama Spesies

:

Nama daerah

:

Gambar 15. Spesies A (Azhari, 2015)

1. Bentuk Hidup
Berdasarkan daur hidupnya
Berdasarkan lama hidupnya
Berdasarkan Habitus
Berdasarkan habitat

Policarpa
Parenial
Batang berkayu (lignosus)
Tumbuhan mesofit

2. Daun
Warna daun
Tipe daun
Kelengkapan daun
Tipe kelengkapan daun
Bangun daun
Ujung daun
Pangkal daun
Pertulangan daun
Tepi helaian daun
Daging daun
Permukaan daun
Pelipatan daun
Tata letak daun
3. Batang
Warna batang
Sifat batang
Tipe batang
Arah tumbuh batang
Bentuk batang
Permukaan batang
Modifikasi

Hijau
Daun tunggal
Daun tidak lengkap
Daun bertangkai
Deltoid
Meruncing (Acuminatus)
Jantung (cordate)
Menyirip (Penninervis)
Beringgit (Crenate)
Tipis
Berambut
Conduplicate
Folia Opposita/ folia decussata

Coklat
Jelas berbatang
Batang berkayu (lignosus)
Tegak lurus (erectus)
Bulat (teres)
Berambut (Pilosus)
Bukan batang termodifikasi

4. Akar
Tipe perakaran
Jenis
Akar terspesialisasi

Tunggang
Tunggang bercabang
Bukan akar terspesialisasi

5. Bunga
Tipe bunga
Tipe perbungaan
Bentuk dasar bunga
Daun kelopak (sepal)

Bunga majemuk
Hipantium

 Warna
 Jumlah sepal
 Sifat susunan petal
 Simetri
 Aestivasi
Daun mahkota
 Warna
 Jumlah petal
 Sifat susunan petal
 Simetri
 Aestivasi
Kedudukan perhiasan bunga
Stamen
 Jumlah benang sari
 Kedudukan benang sari
 Sifat benang sari
Putik
 Jumlah daun buah
 Jumlah ruang pada bakal




buah
Letak bakal buah
Letak plasenta
Adnasi

Hijau
5
Saling berlekatan (sympetal)
Radial simetri
Aperta
Putih
4
Saling bebas (Koriopetal)
Radial
Aperta
Epiginus
Sama dengan jumlah petal
Epipetal
Bebas

Tenggelam
Axilaris
Tidak ada

6. Buah
Tipe buah
Tipe
7. Biji

Buah sejati
Sejati tunggal, kering
: Dicotyledoneae

B. Pembahasan
1. Deskripsi Ara Sungsang
a. Bentuk Hidup
Daur hidup dari tanaman ini adalah polikarpa, dimana
dalam satu periode hidupnya, tumbuhan tersebut dapat berbuah dan
berbunga berkali-kali. Pengelompokan berdasarkan lama hidupnya,
Ara Sungsang tergolong ke dalam golongan bienial, dimana
tumbuhan tersebut membutuhkan dua tahun untuk melengkapi

siklus biologis. Pada tahun pertama tanaman tumbuh daun, batang,
dan akar (vegetatif struktur), kemudian memasuki masa dormansi
selama lebih dingin bulan. Pengelompokan berdasarkan
habitusnya, Ara Sungsang tergolong ke dalam batang hanya
diperkuat oleh kelompok sel sklerenkim di antara floem dan
korteksnya. Berdasarkan habitatnya, tergolong kedalam tanaman
mesofit yang hidup di daerah yang lembab dan suhu sedang.
b. Daun
Daun dari Asystasia gangetica adalah berwarna hijau. Tipe
daun tanaman ini adalah daun tunggal karena daun pada ujung
batan ditemukan pucuk daun dan daun tidak terjadi secara
bersamaan dan mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Dilihat
dari kelengkapannya, tumbuhan ini merupakan tipe daun tidak
lengkap karena hanya memiliki tankai daun (petiolus), dan helaian
daun (lamina). Bangun (bentuk) daun termasuk kepada daun yang
bagian terlebar terdapat dibawah ditengah-tengah helaian daun.
Ujung daun setelah di amati termasuk dalam tipe meruncing
(acuminatus) karena pertemuan tepi daun terletak di bawah puncak
sedangkan pangkal daunnya bertoreh. Pertulangan daunnya
menyirip (penniverus) karena tulang daun terpencar kearah pinggir
daun. Jika kita lihat dari tepi helaian daun, tepinya rata (integer)
karena tidak ditemukan lekukan angulus dan sinusnya. Daun ini
tidak berdaging atau daun tampak tipis. Tata letak daun
(filoktaksis)nya termasuk ke dalam tipe folia opposita karena jika
lihat dari atas daun tersusun dalam empat baris dan pada tiap buku
terdapat 2 daun. Daun pada tumbuhan ini tidak termodifikasi.
c. Batang
Batang pada Asystasia gangetica berwarna hijau dan merupakan
tumbuhan yang berbatang jelas dengan tipe batang basah
(herbaceus) karena jika kita tekan batangnya beraiar. Jika di lihat
dari bentuk batang, batang berbentuk segi empat (quadrangularis)
dan pada permukaan batng dapat dilihat permukaannya berambut

(pilosus) dan batang pada Asystasia tidak merupakanbatang yang
termodifikasi.
d. Akar
Akar pada Asystasis gangetica adalah akar serabut karena akar
primer tidak lama bertahan sebab akan mati/tidak membesar,
kemudian disusul oleh sejumlah akar yang kurang lebih sama besar
dan semuanya keluar dari pangkal batang. Tipe dari perakaran
serabutnya yaitu akar serabut yang kecil-kecil berbentuk benang.
Akar Asystasia gangetica tidak terspesialisasi.
e. Bunga
Ini menghasilkan bunga berwarna krem dengan tanda ungu ditutupi
pada langit-langit (bawah kelopak mahkota). Bunga yang
dihasilkan selama jangka waktu panjang dan diikuti oleh kapsul
dengan biji cokelat.
Bunga pada tanaman Asystasia gangetica ini termasuk bunga
majemuk karena dapat kita lihat bunga-bunga berkumpul pada ibu
tangkai bunga, memiliki rakis yang merupakan perpanjangan dari
ibu tangkai bunga, bunga yang paling tua (lebih dulu mekar)
terletak paling bawah atau paling jauh dari ujung sumbu utama
sedangkan bunga yang paling muda terletak pada ujung sumbu
utama (susunan acropetal). Dilihat dari ciri-ciri di atas dapat di
simpulkan bunga Asystasia gangetica adalah bunga majemuk tak
terbatas (rasemosa) dengan tipe bulir yaitu setiap bunga duduk
disepanjang rachis tidak bertangkai tapi berdiri.
Daun kelopak (sepal) pada Asystasia gangetica berwarna hijau
dean jumlah sepalnya adalah lima sepal yang saling bebas
(kariosepal) karena daun-daun kelopaknya terpisah satu sama lain
dengan tipe actinomorf yaitu kelopak yang berbentuk mangkuk.
Simetri sepalnya adalah bilateral simetri (zygomorphus) yaitu
bunga yang dapat dibagi oleh bidang simetri dalam satu jurusan
yang sama dan sebangun. Jika dilihat dari susunan sepal terhadap
sesamanya (aestivasi) bunga ini terbuka ( aperta) karena tepi daun
kelopak/mahkota tidak bersentuhan sama sekali.

Daun mahkota (petal) berwarna putih dan ada satu mahkota yang
berwarna ungu dengan jumlah petal lima buah. Susunan petal
saling berberlekatan (sympetal). Simetri pada daun mahkota (petal)
yaitu bilateral simetri (zigomorpus) yaitu bunga yang dapat dibagi
oleh bidang simetri dalam satu jurusan yang sama dan sebangun.
Bentuk perhisan bunga adalah berbentuk tabung. Kedudukan
perhiasan bunga pada dasar bunga lebih tinggi dari
putik/tenggelam pada dasar bunga disebut juga epiginus.
Stamen/benang sari berjumlah 4 buah (didynamus). Benang sari
duduk berhadapan dengan daun kelopak atau disebut juga episepal
(episepalus). Antara tangkai benang sari tidak menyatu sesamanya.
Jumlah daun buah adalah empat buah. Letak bakal buah pada dasar
bunganya adalah menumpang (superus) dan mempunyai satu
ruang. Letak plasenta melekat pada kulit buah. Adnasi terjadi
antara stamen dengan petal.
f. Buah
Buah termasuk buah Buah pecah (elastis), sebuah (clavate, basal
kurang bagian biji kapsul), non-berdaging. Buah termasuk buah
sejati dengan tipe buah sejati tunggal kering.
g. Biji
Jumlah bijinya empat buah.
h. Rumus Bunga
Dari uraian di atas dapat kita tuliskan rumus bunganya adalah
sebagai berikut:
*☿K(4)[C(5) A4 ]G(2)
Calyx

:4

Corolla

:5

Andrecium

:4

Gynaecium

:2

i. Diagram Bunga

Gambar 16. Diagram Bunga Ara Sungsang (Azhari, 2015)
2. Deskripsi Spesies A
a. Bentuk Hidup
Daur hidup dari tanaman ini adalah polikarpa, dimana dalam satu
periode hidupnya, tumbuhan tersebut dapat berbuah dan berbunga
berkali-kali. Berdasarkan lama hidupnya atau umur, tanaman ini
digolongkan ke dalam tumbuhan parenial yang merupakan
tumbuhan yang hidupnya lebih dari dua tahun. Jika dilihat
berdasarkan habitusnya, tanaman ini tergolong ke dalam tanaman
dengan batang berkayu (lignosus) dalam bentuk pohon.
Berdasarkan habitatnya, tergolong kedalam tanaman mesofit yang
hidup di daerah yang lembab dan suhu sedang.
b. Daun
Daun dari tanaman ini berwarna hijau. Tipe daun tanaman
ini adalah daun tunggal karena daun pada ujung batan ditemukan
pucuk daun dan daun tidak terjadi secara bersamaan dan
mempunyai pertumbuhan yang terbatas. Dilihat dari
kelengkapannya, tumbuhan ini merupakan tipe daun tidak lengkap
karena hanya memiliki tankai daun (petiolus), dan helaian daun
(lamina). Bangun (bentuk) daun termasuk kepada daun yang
bagian terlebar terdapat dibawah ditengah-tengah helaian daun.
Ujung daun setelah di amati termasuk dalam tipe meruncing
(acuminatus) karena pertemuan tepi daun terletak di bawah puncak

sedangkan pangkal daunnya bertoreh. Pertulangan daunnya
menyirip (penniverus) karena tulang daun terpencar kearah pinggir
daun. Jika kita lihat dari tepi helaian daun, tepinya beringgit
crenate) karena ditemukan lekukan angulus dan sinusnya. Daun ini
tidak berdaging atau daun tampak tipis. Tata letak daun
(filoktaksis) nya termasuk ke dalam tipe folia opposita karena jika
lihat dari atas daun tersusun dalam empat baris dan pada tiap buku
terdapat 2 daun. Daun pada tumbuhan ini tidak termodifikasi.
c. Batang
Batang berwarna coklat dan merupakan tumbuhan yang berbatang
jelas dengan tipe batang berkayu (lignosus) karena jika kita tekan
batangnya keras. Jika di lihat dari bentuk batang, batang berbentuk
bulat (teres) dan pada permukaan batang dapat dilihat
permukaannya berambut (pilosus) dan batang bukan merupakan
batang yang termodifikasi.
d. Akar
Akar pada tumbuhan ini adalah akar tunggang karena memiliki
akar primer yang merupakan akar yang paling besar, kemudian
disusul oleh sejumlah akar yang lebih kecil dan semuanya keluar
dari akar primer. Tipe dari perakaran tunggang yang bercabang.
Akar tumbuhan ini bukan merupakan akar terspesialisasi.
e. Bunga
Tanaman ini memiliki bunga berwarna putih.
Bunga pada tanaman ini termasuk bunga majemuk karena dapat
kita lihat bunga-bunga berkumpul pada ibu tangkai bunga,
memiliki rakis yang merupakan perpanjangan dari ibu tangkai
bunga, pada ujung utama selalu terdapat kuncup bunga. Dilihat
dari ciri-ciri di atas dapat di simpulkan bahwa tipe bunganya
adalah tipe adalah bunga majemuk berbatas (simosa) dengan tipe
anak payung bercabang banyak yaitu sumbu utama berakhir
dengan kuncup pada ujungnya.
Daun kelopak (sepal) hijau dean jumlah sepalnya adalah lima sepal
yang saling berlekatan (symsepal) karena daun-daun kelopaknya

berlekatan satu sama lain dengan tipe actinomorf. Jika dilihat dari
susunan sepal terhadap sesamanya (aestivasi) bunga ini terbuka
( aperta) karena tepi daun kelopak/mahkota tidak bersentuhan sama
sekali.
Daun mahkota (petal) berwarna putih dengan jumlah petal empat
buah. Susunan petal saling bebas (koriopetal). Simetri pada daun
mahkota (petal) yaitu bilateral simetri (zigomorpus) yaitu bunga
yang dapat dibagi oleh bidang simetri dalam satu jurusan yang
sama dan sebangun. Kedudukan perhiasan bunga pada dasar bunga
lebih rendah dari putik/tenggelam pada dasar bunga disebut juga
hipoginus. Stamen/benang sari berjumlah 4 buah Benang sari
duduk berhadapan dengan daun mahkota atau disebut juga
epipetal. Antara tangkai benang sari tidak menyatu sesamanya.
Jumlah daun buah adalah satu. Letak bakal buah pada dasar
bunganya adalah tenggelam (inferus) dan mempunyai satu ruang.
Letak plasenta adalah tipe axilaris.
f. Buah
Saat dilakukan pengamatan, tumbuhan ini belum memiliki buah
g. Biji
Belum memiliki biji.
h. Rumus Bunga
Dari uraian di atas dapat kita tuliskan rumus bunganya adalah
sebagai berikut:
*☿K(5) C4 A4 G(1)
Calyx

:5

Corolla
Andrecium

:4
:4

Gynaecium
:1
i. Diagram Bunga

Gambar 17. Diagram Bunga Spesies A (Azhari, 2015)

BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Morfologi tumbuhan adalah mata kuliah wajib yang membahas tentang
bentuk-bentuk luar dan susunan dari organ-organ tumbuhan Spermatophyta serta
menentukan fungsi masing-masing organtersebut dan juga untuk mengetahui
darimana asal bentuk dan susunan organ tersebut
Setiap kita mengamati tumbuhan disekitar dimanapun kita berada disadari
atau tidak, kita telah melakukan perbandingan terhadap objek tersebut sehingga
kita dapat mengatakan beberapa perbedaan dari objek tersebut. Dan setiap
tumbuhan tersebut tidak pernah ditemukan dua tumbuhan yang persis sama
bentuk dan ukurannya. Tetapi tetap mempunyai bentuk dan struktur yang sama,
seperti mempunyai sisitem perakaran di dalam tanah, batang yang mempunyai

perakaran di permukaan tanah, mempunyai ruas dan buku dan organ-organ
lainnya.
Lokasi kuliah lapangan terletak di Nagari Kasang. Lokasi tersebut
merupakan tempat yang strategis dan mudah di jangkau. Objek-objek yang di
dapat di lokasi tersebut merupakan perwakilan dari jenis tumbuhan tingkat tinggi.
B. SARAN
1. Semua mahasiswa diharapkan dapat memperhatikan dengan sungguhsungguh dalam melakukan kuliah lapangan
2. Agar kuliah lapangan berjalan dengan lancar sebaiknya di dampingi oleh
beberapa dosen dan asisiten untuk mendampingi mahasiswa

DAFTAR PUSTAKA
Des,dkk..2009.Buku Ajar Morfologi Tumbuhan. Padang: UNP
Duta, A.C. 1968. Botany for Degree Stuudens. Oxford University Press. BombayCalcuta-Madras.
Hidayat,Estiti B.1993.Morfologi Tumbuhan.Jakarta:Departemen Pendidikan Dan
Kebudayaan.
Kimbal.1983.Biology.Jakarta:Erlangga
Radford, Albert E. 1986. Fundamental of Plants Systematics, New York : Harper
& Row, Publisher. Inc
Sumardi,Issiret.Struktur Dan Perkembangan Tumbuhan.Jogjakarta:UGM.
Suradinata,Tatang.1998.Struktur Tumbuhan.Bandung:Angkasa.
Tamin,Rusjdi.1993.Morfologi Tumbuhan Tinggi.Padang:Universitas Andalas.
Tjitrosomo,Siti Sutarmi.2001.Botani Umum II.Bandung:Angkasa.

Yudianto,Auroso Adi.1989.Mengerti Morfologi Tumbuhan.Bandung:Tarsito

DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 18. Proses Pengepakan Tanaman ke dalam Koran

Gambar 19. Pencarian Tanaman di Lapangan